PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w96 15/9 hlm. 2-7
  • Apakah Semua Agama Menyenangkan Allah?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Semua Agama Menyenangkan Allah?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dikenali melalui Buah-buahnya
  • Perlunya Berhati-hati
  • Periksa Buahnya
  • Waktu untuk Mengambil Tindakan Tegas
  • Ibadat yang Allah Perkenan
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Akhir Agama Palsu Sudah Dekat!
    Akhir Agama Palsu Sudah Dekat!
  • Apakah Saudara dapat Menemukan Agama yang Benar?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Apakah Semua Agama Diperkenan Allah?
    Jalan Menuju Kehidupan Abadi—Sudahkah Anda Menemukannya?
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
w96 15/9 hlm. 2-7

Apakah Semua Agama Menyenangkan Allah?

Apakah saudara berpikir bahwa semua agama menyenangkan Allah? Mungkin bentuk ibadat apa pun yang saudara ketahui menganjurkan tingkah laku yang baik, setidak-tidaknya sampai taraf tertentu. Tetapi apakah itu cukup untuk menyenangkan Allah?

BEBERAPA orang mengatakan, ’Yang penting beribadat dengan tulus, pasti Allah akan senang. Semua agama baik.’ Contohnya, Kepercayaan Bahai telah menganut pandangan ini sampai-sampai mengadopsi sembilan agama utama dunia ke dalam kepercayaan mereka. Kelompok agama ini percaya bahwa semua agama tersebut berasal dari sumber ilahi dan merupakan faset-faset dari satu kebenaran. Mengapa ini dapat terjadi?

Lagi pula, saudara memiliki alasan untuk meragukan bagaimana mungkin suatu agama dapat menyenangkan Allah jika agama tersebut memerintahkan anggota-anggotanya untuk menempatkan gas saraf di tempat-tempat umum, dengan kemungkinan membunuh banyak orang. Tuduhan itu telah ditujukan kepada suatu kelompok agama di Jepang. Atau apakah Allah senang dengan agama yang menyebabkan anggota-anggotanya melakukan bunuh diri? Beberapa tahun yang lalu, hal itu terjadi atas para pengikut dari pemimpin agama Jim Jones.

Dengan meninjau kembali masa-masa awal, kita mungkin dapat bertanya: Dapatkah agama-agama menyenangkan Allah jika mereka menyulut peperangan, seperti misalnya Perang Tiga Puluh Tahun, yang diperjuangkan dari tahun 1618 sampai tahun 1648? Menurut The Universal History of the World, sengketa agama antara orang-orang Katolik dan orang-orang Protestan tersebut adalah ”salah satu perang yang paling mengerikan dalam sejarah Eropa”.

Perang Salib yang berlandaskan agama dari abad ke-11 sampai abad ke-13 juga mengakibatkan pertumpahan darah yang mengerikan. Contohnya, pada Perang Salib pertama, mereka yang menyebut dirinya prajurit Kristen bagi Perang Salib secara brutal membantai orang-orang Muslim dan penduduk Yahudi di Yerusalem.

Pertimbangkan juga, apa yang terjadi selama Inkwisisi, yang mulai pada abad ke-13 dan berlangsung selama kira-kira 600 tahun. Ribuan orang disiksa dan dibakar sampai mati atas perintah para pemimpin agama. Dalam bukunya Vicars of Christ​—The Dark Side of the Papacy, Peter De Rosa menyatakan, ”Dalam nama paus, [para inkwisitor] bertanggung jawab atas serangan gencar yang paling biadab dan paling panjang atas harkat manusia sepanjang sejarah umat [manusia].” Mengenai Torquemada, yaitu inkwisitor dari ordo Dominika di Spanyol, De Rosa berkata, ”Dilantik pada tahun 1483, ia berkuasa secara diktator selama lima belas tahun. Korbannya berjumlah lebih dari 114.000 yang dari antaranya 10.220 orang dibakar.”

Tentu saja, agama Susunan Kristen bukanlah satu-satunya yang berutang darah. Dalam karyanya Pensées, filsuf Prancis Blaise Pascal mengamati, ”Manusia tidak pernah melakukan kejahatan yang begitu sempurna dan mendatangkan kesenangan yang besar seperti jika mereka melakukannya karena keyakinan agama.”

Dikenali melalui Buah-buahnya

Dari sudut pandangan Allah, suatu agama diterima bukan hanya berdasarkan satu faktor. Agar suatu agama dapat diterima oleh-Nya, ajaran dan kegiatan agama tersebut harus selaras dengan Firman kebenaran-Nya yang tertulis, Alkitab. (Mazmur 119:160; Yohanes 17:17) Buah-buah dari ibadat yang diperkenan Allah harus selaras dengan standar-standar Allah Yehuwa.

Dalam Khotbahnya di Gunung, Yesus Kristus menunjukkan bahwa akan ada nabi-nabi palsu yang mengaku mewakili Allah. Yesus berkata, ”Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, namun di dalam, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. Melalui buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Tidak pernah orang mengumpulkan buah anggur dari tanaman berduri atau buah ara dari rumput duri, bukan? Demikian pula setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, namun setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna; pohon yang baik tidak dapat menghasilkan buah yang tidak berguna, demikian pula pohon yang busuk tidak dapat menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik ditebang dan dilemparkan ke dalam api. Maka sebenarnya, melalui buah-buahnya kamu akan mengenali orang-orang itu.” (Matius 7:15-20) Kata-kata ini memperlihatkan bahwa kita perlu waspada secara rohani. Kita mungkin berpikir bahwa seorang pemimpin agama atau suatu kelompok agama diperkenan oleh Allah dan Kristus, tetapi kita bisa keliru.

Perlunya Berhati-hati

Meskipun suatu agama mengaku memperoleh perkenan Allah dan para rohaniwannya membacakan bagian-bagian dari Alkitab, bukan berarti bahwa agama tersebut adalah bentuk ibadat yang menyenangkan Allah. Para pemimpinnya mungkin bahkan melakukan hal-hal yang mengesankan sehingga kelihatannya seolah-olah Allah bekerja melalui mereka. Meskipun demikian, agama tersebut masih bisa salah, karena tidak menghasilkan buah yang diperkenan Allah. Para imam bangsa Mesir yang mempraktekkan ilmu gaib di zaman Musa dapat melakukan hal-hal yang mengesankan, tetapi mereka pasti tidak memperoleh perkenan Allah.​—Keluaran 7:8-22.

Dewasa ini seperti halnya di masa lampau, banyak agama menganjurkan gagasan dan filsafat manusia sebaliknya daripada berpaut pada apa yang Allah nyatakan sebagai kebenaran. Dengan demikian peringatan Alkitab ini benar-benar cocok, ”Berhati-hatilah: mungkin ada seseorang yang akan membawamu pergi sebagai mangsanya melalui filsafat dan tipu daya yang kosong sesuai dengan tradisi manusia, sesuai dengan hal-hal elementer dari dunia dan tidak sesuai dengan Kristus.”​—Kolose 2:8.

Setelah berbicara tentang buah yang baik dan yang buruk, Yesus berkata, ”Bukan setiap orang yang mengatakan kepadaku, ’Tuan, Tuan’, akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapakku yang ada di surga. Banyak yang akan mengatakan kepadaku pada hari itu, ’Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat dalam namamu, dan mengusir hantu-hantu dalam namamu, dan melakukan banyak perbuatan penuh kuasa dalam namamu?’ Meskipun demikian, pada waktu itu aku akan mengaku kepada mereka: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dariku, kamu pekerja pelanggaran hukum.”​—Matius 7:21-23.

Periksa Buahnya

Maka jelaslah, penting untuk memeriksa buah dari suatu agama sebelum menyimpulkan bahwa agama itu diperkenan Allah. Contohnya, apakah agama tersebut terlibat dengan politik? Maka perhatikan kata-kata ini, yang dicatat di Yakobus 4:4, ”Barangsiapa ingin menjadi sahabat dunia menjadikan dirinya sendiri musuh Allah.” Lagi pula, sehubungan dengan para pengikutnya yang sejati, Yesus berkata, ”Mereka bukan bagian dari dunia, sebagaimana aku bukan bagian dari dunia.” (Yohanes 17:16) Agama yang baik di mata Allah tidak terlibat dengan politik dunia ini, yang ”terletak dalam kuasa si fasik”, makhluk roh yang tidak kelihatan Setan si Iblis. (1 Yohanes 5:19) Sebaliknya, agama yang diperkenan Allah dengan loyal menganjurkan Kerajaan-Nya di bawah Yesus Kristus dan mengumumkan kabar baik berkenaan pemerintah surgawi tersebut.—Markus 13:10.

Apakah suatu agama diperkenan Allah jika menganjurkan penolakan untuk menaati pemerintah? Jawabannya jelas jika kita mengindahkan nasihat rasul Paulus, ”Teruslah ingatkan mereka untuk tunduk dan taat kepada pemerintah-pemerintah dan kalangan berwenang sebagai para penguasa, siap untuk setiap pekerjaan baik.” (Titus 3:1) Tentu saja, Yesus memperlihatkan bahwa para pengikutnya hendaknya ’membayar kembali perkara-perkara Kaisar kepada Kaisar, tetapi perkara-perkara Allah kepada Allah’.​—Markus 12:17.

Andaikan suatu agama menganjurkan keikutsertaan dalam peperangan antar bangsa. Satu Petrus 3:11 mendesak kita untuk ”melakukan apa yang baik” dan untuk ”mencari perdamaian dan mengejarnya”. Bagaimana suatu agama dapat menyenangkan Allah jika para anggotanya bersedia membunuh rekan seiman mereka dari negeri lain dalam peperangan? Anggota-anggota dari agama yang memperoleh perkenan Allah mencerminkan sifat-Nya yang utama—kasih. Dan Yesus berkata, ”Dengan inilah semua akan mengetahui bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu sendiri.” (Yohanes 13:35) Kasih demikian sama sekali berbeda dengan kebencian hebat yang dipupuk dalam peperangan antarbangsa.

Agama yang benar mengubah orang-orang yang suka perang menjadi pencinta damai. Hal ini dinubuatkan dalam kata-kata ini, ”Mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.” (Yesaya 2:4) Sebaliknya daripada memuntahkan kata-kata kebencian, mereka yang mempraktekkan ibadat sejati menyelaraskan diri sesuai dengan perintah, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.”​—Matius 22:39.

Mereka yang mempraktekkan agama yang sejati berupaya keras untuk hidup sesuai dengan standar-standar yang tinggi dari Allah Yehuwa, menolak untuk mengadopsi gaya hidup yang amoral. Firman Allah menyatakan, ”Apa! Tidak tahukah kamu bahwa orang yang tidak adil-benar tidak akan mewarisi kerajaan Allah? Jangan disesatkan. Orang yang melakukan percabulan, ataupun penyembah berhala, ataupun pezina, ataupun pria yang dipelihara untuk tujuan yang tidak alami, ataupun pria yang berbaring dengan pria, ataupun pencuri, ataupun orang yang tamak, ataupun pemabuk, ataupun pencerca, ataupun pemeras, tidak akan mewarisi kerajaan Allah. Namun, demikianlah beberapa dari kamu dahulu. Tetapi kamu telah dicuci bersih, tetapi kamu telah disucikan, tetapi kamu telah dinyatakan adil-benar dalam nama Tuan kita Yesus Kristus dan dengan roh Allah kita.”​—1 Korintus 6:9-11.

Waktu untuk Mengambil Tindakan Tegas

Penting untuk memahami perbedaan antara ibadat palsu dan agama yang sejati. Dalam buku Penyingkapan di Alkitab, imperium agama palsu sedunia diidentifikasi sebagai ”Babilon Besar”, seorang pelacur simbolis ’yang dengannya raja-raja di bumi melakukan percabulan’. Ia berutang darah dan memegang sebuah cawan emas ”yang penuh dengan perkara-perkara yang menjijikkan dan perkara-perkara yang najis dari percabulannya”. (Penyingkapan 17:1-6) Tidak ada satu pun mengenai dia yang diperkenan Allah.

Inilah waktunya untuk mengambil tindakan tegas. Kepada orang-orang tulus yang masih berada dalam Babilon Besar, Pencipta kita yang pengasih mengeluarkan seruan ini, ”Keluarlah dari dalamnya, umatku, jika kamu tidak ingin ambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika engkau tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya.”​—Penyingkapan 18:4.

Bila saudara berharap untuk mempraktekkan agama yang menyenangkan Allah, mengapa tidak berupaya mengenal Saksi-Saksi Yehuwa dengan lebih baik? Bagan yang menyertai artikel ini memberi daftar mengenai beberapa dari kepercayaan mereka, bersama dengan alasan-alasannya yang berdasarkan Alkitab. Periksalah dengan menggunakan Alkitab saudara untuk melihat apakah kepercayaan Saksi-Saksi selaras dengan Firman Allah. Selidikilah untuk menemukan apakah agama mereka menghasilkan jenis buah yang saudara harapkan dari ibadat sejati. Bila saudara memang mendapatinya, saudara pasti akan menemukan agama yang menyenangkan Allah.

[Kotak di hlm. 5]

APA YANG DIPERCAYAI SAKSI-SAKSI YEHUWA

KEPERCAYAAN DASAR ALKITAB

Nama Allah adalah Yehuwa Keluaran 6:2; Mazmur 83:19

Alkitab adalah Firman Allah Yohanes 17:17; 2 Timotius 3:16,17

Yesus Kristus adalah Putra Allah Matius 3:16, 17; Yohanes 14:28

Manusia tidak berevolusi tetapi Kejadian 1:27; 2:7

diciptakan

Kematian manusia disebabkan oleh Roma 5:12

dosa manusia pertama

Jiwa lenyap selama-lamanya pada Pengkhotbah 9:5, 10;

waktu kematian Yehezkiel 18:4

Neraka adalah kuburan umum umat Ayub 14:13; Penyingkapan 20:13,

manusia King James Version

Kebangkitan adalah harapan bagi Yohanes 5:28, 29; 11:25;

orang mati Kisah 24:15

Kristus memberikan kehidupannya Matius 20:28; 1 Petrus 2:24;

di bumi sebagai tebusan bagi 1 Yohanes 2:1, 2

umat manusia yang taat

Doa harus ditujukan hanya kepada Matius 6:9; Yohanes 14:6, 13, 14

Yehuwa melalui Kristus

Hukum-hukum moral Alkitab harus 1 Korintus 6:9, 10

ditaati

Patung-patung tidak boleh Keluaran 20:4-6;

digunakan dalam ibadat 1 Korintus 10:14

Spiritisme harus dihindari Ulangan 18:10-12;

Galatia 5:19-21

Darah tidak boleh dimasukkan Kejadian 9:3, 4;

ke dalam tubuh seseorang Kisah 15:28, 29

Para pengikut Yesus yang sejati Yohanes 15:19; 17:16;

tetap terpisah dari dunia Yakobus 1:27; 4:4

Orang Kristen bersaksi, Yesaya 43:10-12;

menyatakan kabar baik Matius 24:14; 28:19, 20

Pembaptisan dilakukan dengan Markus 1:9, 10;

dibenamkan sepenuhnya dalam air, Yohanes 3:22; Kisah 19:4, 5

melambangkan pembaktian kepada

Allah

Gelar-gelar keagamaan tidak Ayub 32:21, 22;

berdasarkan Alkitab Matius 23:8-12

Kita hidup di ”akhir zaman” Daniel 12:4; Matius 24:3-14;

2 Timotius 3:1-5

Kehadiran Kristus tidak Matius 24:3; Yohanes 14:19;

kelihatan 1 Petrus 3:18

Setan adalah penguasa dunia Yohanes 12:31;

yang tidak kelihatan 1 Yohanes 5:19

Allah akan membinasakan sistem Daniel 2:44;

perkara fasik yang ada sekarang Penyingkapan 16:14, 16; 18:1-8

ini

Kerajaan Allah di bawah Kristus Yesaya 9:5, 6; Daniel 7:13, 14;

akan memerintah bumi dalam Matius 6:10

keadilbenaran

Suatu ”kawanan kecil” akan Lukas 12:32;

memerintah di surga bersama Penyingkapan 14:1-4; 20:4

Kristus

Orang-orang lain yang Allah Lukas 23:43; Yohanes 3:16;

perkenan akan menerima Penyingkapan 21:1-4

hidup kekal di Bumi Firdaus

[Gambar di hlm. 4]

Ribuan dibunuh selama Inkwisisi

[Gambar di hlm. 6]

Perang Salib mengakibatkan pertumpahan darah yang mengerikan

[Gambar di hlm. 7]

Agama yang sejati dikenal melalui buah-buahnya yang baik

[Keterangan Gambar di hlm. 2]

Sampul: Garo Nalbandian

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan