PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w06 1/7 hlm. 31
  • Imannya Membesarkan Hati Orang Lain

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Imannya Membesarkan Hati Orang Lain
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Bahan Terkait
  • Pencarian yang Panjang Membuahkan Hasil
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2000
  • ”Belum Pernah Saya Merasa Begitu Dikasihi”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • ”Saya Telah Menjalankan Iman”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Bahkan Paru-Paru Besi Tidak Dapat Menghentikan Pengabarannya
    Sedarlah!—1993
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
w06 1/7 hlm. 31

Imannya Membesarkan Hati Orang Lain

SEWAKTU Silvia lahir pada bulan Desember 1992, tampaknya dia adalah seorang bayi perempuan yang sehat. Tetapi, sewaktu berusia dua tahun, Silvia didiagnosis mengidap fibrosis kistik, suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang menimbulkan problem pernapasan dan pencernaan yang semakin parah. Untuk menanggulangi penyakitnya, Silvia minum 36 pil setiap hari, menggunakan inhaler, dan menjalani terapi fisik. Karena kapasitas paru-parunya hanya 25 persen dari kapasitas normal, dia harus menggunakan tabung oksigen, bahkan sewaktu keluar rumah.

”Namun, yang mengesankan adalah cara Silvia menanggulangi penyakit ini,” kata Teresa, ibunya. ”Berkat pengetahuan Alkitab yang dia miliki, dia mempunyai iman yang kuat. Iman ini membantunya mengatasi perasaan sedih dan tidak nyaman. Dia selalu mengingat janji Yehuwa tentang dunia baru, manakala semua orang sakit akan disembuhkan.” (Penyingkapan 21:4) Kadang-kadang sewaktu keluarganya merasa kecil hati, senyum Silvia yang penuh keyakinan justru membesarkan hati mereka. Dia mengatakan kepada orang tua dan abangnya, ”Kehidupan dalam dunia baru akan menghapus semua penderitaan yang kita alami sekarang.”

Secara rutin, Silvia membagikan kabar baik dari Firman Allah kepada orang lain, dan orang-orang yang dia ajak bicara memperhatikan kebahagiaan dan sukacita yang terpancar dari wajahnya. Para anggota sidang Kristen di Kepulauan Canary, yang perhimpunannya ia hadiri, juga sangat senang mendengar komentarnya dan melihat partisipasinya. Dan seusai setiap perhimpunan, Silvia senang tinggal lebih lama untuk bergaul dengan saudara dan saudari Kristennya. Kepribadiannya yang supel dan riang telah menggugah semua di sidang untuk mengasihinya.

”Silvia mengajar kita suatu pelajaran yang sangat penting,” komentar ayahnya, Antonio. ”Meskipun kita mempunyai problem, kehidupan adalah karunia dari Allah, dan kita hendaknya mensyukurinya.” Seperti Silvia, semua hamba Allah​—tua dan muda—dengan penuh harap menantikan saat manakala ”tidak ada penghuni yang akan mengatakan, ’Aku sakit.’”​—Yesaya 33:24.

[Gambar di hlm. 31]

Silvia membacakan ayat Alkitab sementara ibunya memegang tabung oksigen

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan