PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w08 15/11 hlm. 32
  • ”Nyanyian Laut”—Manuskrip yang Menjembatani

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Nyanyian Laut”—Manuskrip yang Menjembatani
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Bahan Terkait
  • Contoh Manuskrip Alkitab Ibrani
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Manuskrip Alkitab
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Kodeks Aleppo
    Daftar Istilah
  • Manuskrip Kuno​—Bagaimana Menentukan Waktu Penulisannya?
    Sedarlah!—2008
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
w08 15/11 hlm. 32

”Nyanyian Laut”—Manuskrip yang Menjembatani

PADA tanggal 22 Mei 2007, sebuah fragmen gulungan berbahasa Ibrani yang berasal dari abad ketujuh atau kedelapan M dipamerkan di Israel Museum, Yerusalem. Itu adalah sebuah manuskrip Keluaran 13:19–16:1. Di dalamnya juga terdapat apa yang dikenal sebagai ”Nyanyian Laut”—lagu kemenangan yang dinyanyikan orang Israel setelah pembebasan yang bersifat mukjizat di Laut Merah. Mengapa dipertunjukkannya fragmen gulungan itu penting?

Jawabannya berkaitan dengan tanggal manuskrip tersebut. Gulungan Laut Mati ditulis pada abad ketiga SM dan abad pertama M. Sebelum gulungan itu ditemukan sekitar 60 tahun yang lalu, manuskrip berbahasa Ibrani yang paling awal adalah Kodeks Aleppo, yang berasal dari tahun 930 M. Kecuali beberapa fragmen saja, tidak ditemukan manuskrip Ibrani lain yang berasal dari kurun waktu beberapa ratus tahun antara Gulungan Laut Mati dan Kodeks Aleppo.

”Manuskrip Nyanyian Laut,” kata James S. Snyder, direktur Israel Museum, ”menjembatani periode sejarah antara Gulungan Laut Mati . . . dan Kodeks Aleppo.” Menurutnya, manuskrip itu dan juga teks Alkitab kuno lainnya ”memberikan contoh unik kelestarian sebuah teks”.

Fragmen gulungan itu diyakini sebagai salah satu dari banyak manuskrip yang ditemukan pada akhir abad ke-19 di sebuah sinagoga di Kairo, Mesir. Akan tetapi, seorang kolektor swasta manuskrip Ibrani baru sadar akan nilainya sewaktu ia berkonsultasi dengan seorang profesional pada akhir tahun 1970-an. Pada saat itu usia fragmen tersebut ditentukan melalui penghitungan karbon kemudian disimpan sampai ketika dipamerkan di Israel Museum.

Sewaktu mengomentari pentingnya fragmen gulungan itu, Adolfo Roitman, kepala Shrine of the Book, Israel Museum, dan kurator Gulungan Laut Mati, menyatakan, ”Manuskrip Nyanyian Laut mempertunjukkan bahwa Alkitab versi Masoret diteruskan dengan sangat akurat selama berabad-abad. Sungguh luar biasa bagaimana prosodi (rima, bait, gaya) Nyanyian Laut yang unik masih sama dewasa ini seperti pada abad ke-7 dan ke-8.”

Alkitab adalah Firman Allah yang terilham, dan Yehuwa khususnya bertanggung jawab atas pelestariannya. Selain itu, Alkitab disalin secara teliti oleh para penulis. Oleh karena itu, teks Alkitab yang kita gunakan sekarang benar-benar andal.

[Keterangan Gambar di hlm. 32]

Courtesy of Israel Museum, Jerusalem

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan