Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Pd Hari-Hari Raya
(Tercetak sebagai km No. 142)
1 Meskipun banyak perayaan yg berkaitan dng Natal dan Tahun Baru bermula dr kekafiran, lebih dr satu milyar orang yg mengaku diri Kristen merayakannya setiap tahun. Banyak orang dng tulus percaya bahwa melakukan hal ini diperkenan Allah. Bagaimana kita dapat mencapai hati orang-orang ini dng kabar baik selama bulan hari-hari raya?
HENDAKNYA PENUH TIMBANG RASA DAN RESPEK
2 Para penatua membuat penyelenggaraan khusus untuk kesaksian selama hari-hari raya, krn banyak di antara kita mendapat libur dr pekerjaan duniawi. Waktu untuk memulai kesaksian umum hendaknya disesuaikan berdasarkan timbang rasa thd penghuni rumah yg bisa jadi bangun lebih siang dp biasa selama hari-hari ini.
3 Dl melaksanakan pelayanan kita, kita kemungkinan akan mendapati banyak orang sibuk sekali dng tamu-tamu dan kegiatan memasak. Menyadari bahwa itu merupakan waktu khusus bagi mereka, kita dapat dengan penuh respek membuat komentar kita singkat dan langsung ke tujuan. Tata krama Kristen di pihak kita dapat membuka jalan untuk kesaksian lebih jauh di masa depan.
4 Kita tidak ikut serta dl perayaan agama duniawi, dan kita tidak mengikuti tradisi dl saling mengucapkan selamat untuk hari raya itu. Krn itu, dibutuhkan kebijaksanaan dl cara kita menanggapi ucapan selamat demikian. Kita tidak perlu mempermasalahkan ucapan selamat, tetapi dl banyak keadaan kita cukup mengucapkan terima kasih kpd penghuni rumah. Jika orang menanyakan kepercayaan kita, kita dapat meyakinkan mereka bahwa kita menghormati Yesus Kristus, krn itulah yg dituntut dr mereka yg menghormati Allah. (Yoh. 5:23) Akan tetapi, banyak kebiasaan hari raya tidak menghormati Kristus maupun Allah. Jika orang-orang menginginkan lebih banyak penjelasan pd waktu itu atau di kemudian hari, kita dapat membahas dng mereka bahan dl buku Bertukar Pikiran di hlm. 129-31 dan 133.
KATA PENGANTAR
5 Krn hari raya Natal bersifat agama, kita akan menemui banyak orang yg lebih cenderung berbicara tt Allah pd waktu ini dp waktu lain manapun sepanjang tahun. Kita dapat memanfaatkan fakta ini dl kata pengantar kita. Misalnya, kita dapat berkata, ”Jutaan orang di seluruh dunia sedang merayakan Natal dan Tahun Baru. Apakah anda pikir bahwa perayaan ini membuat orang lebih dekat kpd Allah?” Tidak soal apakah penghuni rumah merasa bahwa merayakannya adalah baik atau buruk, setelah mengetahui komentarnya, kita dapat berkata, ”Banyak orang mendambakan hubungan yg lebih baik dng Allah, mungkin merasa bahwa Allah agak jauh dr mereka. Untunglah, Allah sendiri mengundang kita agar mencari Dia.” Kemudian lanjutkan dng Topik untuk Percakapan.
6 Untuk pendekatan yg lain, kita dapat berkata, ”Selama bulan Natal ini, kita sering mendengar orang menyatakan harapan agar ada perdamaian di atas bumi dan Allah berkenan atas manusia. Apakah anda pikir Allah akan membawa perdamaian ke atas bumi pd zaman kita?” Setelah itu kita dapat melanjutkan dng memperlihatkan bahwa Kristus Yesus adalah ”Raja [”Pangeran”, NW] Damai” yg telah dinubuatkan. (Yes. 9:5, 6) Sbg Penguasa yg terlantik dl pemerintahan Allah, Kristus akan segera bertindak untuk membawa perdamaian yg kekal bagi bumi.—Dan. 2:44; Why. 21:3-5.
7 Meskipun kebanyakan orang bersikap apatis thd berita Kerajaan dan senang dng hari-hari raya agama mereka yg tidak benar, Yehuwa pasti akan memberkati upaya kita untuk mencari orang-orang yg mencari kebenaran, krn Ia sendiri ”menghendaki penyembah-penyembah demikian”, dan Ia akan membimbing mereka kpd organisasi-Nya.—Yoh. 4:23, 24.