Pedoman Pengisian Kartu Medis
Pd waktu kita menderita penyakit serius atau mengalami keadaan darurat sehingga tidak sanggup atau sulit untuk menjelaskan pendirian iman kita, maka dokumen tertulis dapat berperan utk memberikan pernyataan, instruksi, dan keterangan penting lainnya tt apa yg harus dilakukan thd diri kita.
Ada dua dokumen penting yg dapat melindungi kita dan anak-anak dari transfusi darah yg tidak diinginkan: KARTU MEDIS dan KARTU IDENTITAS.
KARTU MEDIS: Kartu ini dirancang utk berbicara bagi kita dlm keadaan darurat bila kita tidak sanggup berbicara. Kartu ini dng jelas menyatakan penolakan pemberian darah utuh, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit), keping darah (trombosit), dan plasma. Di dalamnya juga berisi pernyataan yg membebaskan rumah sakit serta staf medis dari tanggung jawab akibat penolakan ini dan dua nama yg dapat dihubungi dlm keadaan darurat.
Kartu ini diperbarui setiap tahun, biasanya pd Perhimpunan Dinas setelah pembahasan mengenai pengisian kartu medis. Setiap Saksi terbaptis akan memperoleh sebuah kartu utk diisi di rumah, tetapi akan ditandatangani di hadapan para saksi.
Penandatanganan oleh para saksi dan penanggalan akan dilakukan pd PBS berikutnya, disaksikan oleh sdr yg ditunjuk pemimpin PBS. Sebelum ditandatangani, pastikan kartu telah diisi dng lengkap. Para saksi harus melihat langsung sdr menandatangani kartu.
Apa yg harus dilakukan dng Kartu Medis? Bawalah kartu setiap saat. Simpanlah di tempat yg mudah terlihat di dompet atau di mana pun yg mudah ditemukan bila dlm keadaan tidak sadar. Beberapa staf medis menyarankan utk meletakkan kartu tsb bersama dng KTP/SIM.
Kartu ini secara spesifik menyatakan bahwa sang pemegang kartu adalah salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Penyiar yg belum terbaptis dapat menulis pernyataan bagi mereka sendiri dan anak-anak mereka dng menyesuaikan isi pernyataan kartu tsb.
KARTU IDENTITAS: Kartu ini utk anak-anak Saksi yg belum terbaptis. Kartu ini berisi nama orang-tua dan secara masuk akal menjelaskan pilihan berkenaan dng pengobatan alternatif tanpa darah bagi anak-anak. Anak-anak hendaknya membawa kartu ini setiap saat. Para orang-tua yg belum terbaptis dapat menulis sendiri sebuah kartu bagi anak-anak mereka.
Apa yg dapat dilakukan para orang-tua Kristen dan anak-anak mereka utk menolak transfusi darah? Kaum muda Kristen hendaknya dapat menjelaskan pendirian iman mereka yg kuat berkenaan dng darah. Para orang-tua dapat mengadakan pelatihan dng anak-anak utk membantu mereka.—Lihat Menara Pengawal, 15/6 1991, hlm. 18.
PROBLEM-PROBLEM KESEHATAN: Apa yg harus dilakukan jika terdapat kelainan atau problem kesehatan yg mungkin akan memperberat kondisi sdr saat terjadi keadaan darurat? Sdr hendaknya mengenali kelainan atau problem kesehatan kronis yg ada pd diri sdr maupun anak-anak sdr. Tindakan antisipatif perlu dilakukan, misalnya, jika sdr memiliki kelainan darah (Trombositopenia, Leukemia, dsb.) sdr hendaknya berhati-hati agar tidak terluka, jalani diet yg sesuai utk memperbaiki kelainan tsb, dan periksakan diri secara teratur. Bicarakan masalah sdr dng keluarga dan dokter agar problem sdr tidak memperparah kondisi sdr apabila terjadi keadaan darurat. Carilah sumber informasi yg benar-benar dapat dipercaya, utk mendapatkan sebanyak mungkin keterangan mengenai problem kesehatan sdr.
MASALAH YG MENYANGKUT HUKUM: Bagaimana jika terjadi pemaksaan transfusi darah secara hukum baik dari pihak rumah sakit maupun keluarga yg tidak seiman? Bicarakan masalahnya dng penatua. Setelah itu penatua akan menghubungi PPRS (Panitia Penghubung Rumah Sakit). Jika PPRS melihat ada upaya hukum dari pihak rumah sakit dan/atau pihak keluarga yg tidak seiman utk memaksakan transfusi darah dan tidak ada jalan keluar lagi, PPRS akan membicarakan masalah ini dng PIRS (Pelayanan Informasi Rumah Sakit) di Kantor Cabang.
KONDISI KRONIS YG MENYEBABKAN ANEMIA: Di bawah ini contoh kelainan atau problem kesehatan kronis yg dapat memperparah kondisi medis pd saat keadaan darurat terjadi. Daftar ini dapat berubah atau bertambah sesuai dng perkembangan yg terjadi. Jika sdr memiliki problem spt di bawah ini, diskusikan masalahnya dng dokter sdr berkenaan dng apa yg dapat sdr lakukan SEKARANG agar tidak memperparah kondisi jika terjadi keadaan darurat. Memeriksakan diri secara teratur penting utk memastikan kadar hemoglobin dan faktor-faktor pembekuan darah dlm kondisi normal.
1. Infeksi kronis
2. Kanker
3. AIDS
4. Aneurisma
5. Gagal ginjal
6. Hipotiroid
7. Artritis Reumatoid
8. Demam Reumatik
9. Penyakit Hodgkin
10. Anemia Aplastik
11. Defisiensi besi
12. Anemia sel sabit
13. Talasemia
14. Trombositopenia
15. Leukopenia
16. Hemofilia
17. Leukemia
18. Hiperbilirubinemia