PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 Oktober hlm. 24-29
  • Doakan Orang Lain

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Doakan Orang Lain
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • MENGAPA KITA PERLU MENDOAKAN ORANG LAIN?
  • MEREKA BUTUH DOA KITA
  • SEWAKTU MENDOAKAN SAUDARA-SAUDARI SECARA PERORANGAN
  • PANDANGAN YANG BENAR TENTANG DOA KITA
  • Mendekatlah kepada Allah dengan Berdoa
    Hidup Bahagia Selamanya!—Pelajari Caranya dari Alkitab
  • Tingkatkan Mutu Doa Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Doa—Hadiah dari Allah
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
  • ’Hendaklah Kamu Saling Mendoakan’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 Oktober hlm. 24-29

ARTIKEL PELAJARAN 43

NYANYIAN 41 Dengarlah ’Ku Berdoa

Doakan Orang Lain

”Kalian hendaknya . . . saling mendoakan . . . Doa permohonan orang yang benar memiliki pengaruh yang besar.”—YAK. 5:16.

INTI

Mengapa penting untuk mendoakan orang lain dan cara melakukannya.

1. Dari mana kita tahu bahwa doa kita sangat penting bagi Yehuwa?

DOA adalah hadiah yang luar biasa. Coba pikirkan: Yehuwa menyerahkan tugas-tugas tertentu kepada para malaikat. (Mz. 91:11) Dia juga memberikan berbagai tugas yang penting kepada Putra-Nya. (Mat. 28:18) Tapi, bagaimana dengan tugas mendengarkan doa? Yehuwa tidak memberikannya kepada siapa pun. Sebagai ”Pendengar doa”, Dia sendiri yang mendengarkan doa kita.—Mz. 65:2.

2. Bagaimana Paulus menjadi teladan dalam hal mendoakan orang lain?

2 Kita pasti sering mendoakan kekhawatiran kita sendiri. Tapi, kita juga perlu mendoakan orang lain. Itulah yang Rasul Paulus lakukan. Misalnya, dia menulis kepada sidang di Efesus, ”Saya terus mendoakan kalian.” (Ef. 1:16) Paulus juga mendoakan rekan seimannya secara perorangan. Misalnya, dia mengatakan kepada Timotius, ”Aku bersyukur kepada Allah . . . Siang malam, aku selalu mengingatmu sewaktu memohon kepada-Nya.” (2 Tim. 1:3) Ya, meskipun Paulus punya kekhawatirannya sendiri, dia tetap berdoa untuk orang lain.—2 Kor. 11:23; 12:​7, 8.

3. Mengapa kadang kita lupa mendoakan orang lain?

3 Kadang, kita mungkin lupa mendoakan orang lain. Mengapa? Seorang saudari bernama Sabrinaa menyebutkan salah satu alasannya. Dia berkata, ”Sekarang, kehidupan kita sangat sibuk. Kadang, kita terlalu fokus dengan masalah kita sendiri sampai-sampai hanya itu yang kita doakan.” Apakah Saudara juga mengalaminya? Kalau iya, artikel ini bisa membantu Saudara. Kita akan membahas mengapa kita perlu mendoakan orang lain dan bagaimana kita bisa melakukannya.

MENGAPA KITA PERLU MENDOAKAN ORANG LAIN?

4-5. Bagaimana doa kita untuk orang lain bisa punya ”pengaruh yang besar”? (Yakobus 5:16)

4 Mendoakan orang lain punya ”pengaruh yang besar”. (Baca Yakobus 5:16.) Apakah kita memang bisa mengubah situasi seseorang dengan mendoakannya? Bisa. Karena itu, meskipun Yesus tahu bahwa Rasul Petrus tidak lama lagi akan menyangkal dia, dia berkata kepada Petrus, ”Aku telah memohon kepada Allah demi kamu, agar kamu tidak kehilangan iman.” (Luk. 22:32) Paulus juga tahu bahwa doa bisa mengubah keadaan seseorang. Sewaktu dia dipenjarakan di Roma karena imannya, dia menulis kepada Filemon, ”Aku berharap agar melalui doa-doa kalian, aku akan dikembalikan kepada kalian.” (Flm. 22, catatan kaki) Dan ternyata, tidak lama setelah itu, Paulus dibebaskan dan bisa mengabar lagi.

5 Tentu saja, itu bukan berarti hamba-hamba Yehuwa bisa memaksa Dia untuk melakukan apa yang mereka minta. Tapi dari doa-doa mereka, Yehuwa bisa melihat seberapa penting permintaan itu bagi mereka, dan kadang Dia memenuhinya. Karena mengetahui hal ini, kita mau lebih bersungguh-sungguh sewaktu mendoakan sebuah masalah dan yakin bahwa Yehuwa akan menanganinya dengan cara yang terbaik.—Mz. 37:5; 2 Kor. 1:11.

6. Kalau kita mendoakan orang lain, apa manfaatnya untuk kita? (1 Petrus 3:8)

6 Mendoakan orang lain membantu kita lebih ”beriba hati”. (Baca 1 Petrus 3:8.) Orang yang beriba hati itu tahu kesulitan orang lain dan mau membantunya. (Mrk. 1:​40, 41) Seorang penatua bernama Michael mengatakan, ”Karena saya mendoakan orang lain, saya jadi lebih mengerti kesulitan mereka. Ini membuat saya lebih menyayangi mereka. Saya juga merasa semakin dekat dengan mereka, meskipun mereka mungkin tidak menyadarinya.” Penatua lain bernama Richard menjelaskan manfaat lainnya. Dia berkata, ”Kalau kita berdoa untuk orang lain, kita jadi lebih tergerak untuk membantunya.” Dia menambahkan, ”Kalau kita membantu orang yang kita doakan, kita seolah-olah ikut menjawab doa kita untuk dia.”

7. Kalau kita mendoakan orang lain, mengapa kita bisa punya pandangan yang benar tentang masalah kita sendiri? (Filipi 2:​3, 4; lihat juga gambar.)

7 Mendoakan orang lain membantu kita punya pandangan yang benar tentang masalah kita sendiri. (Baca Filipi 2:​3, 4.) Kita semua menghadapi berbagai masalah karena hidup di dunia yang dikuasai Setan. (1 Yoh. 5:19; Why. 12:12) Kalau kita membiasakan diri untuk mendoakan orang lain, kita jadi selalu ingat bahwa ”semua saudara seiman [kita] di dunia juga mengalami penderitaan yang sama”. (1 Ptr. 5:9) Seorang perintis bernama Catherine mengatakan, ”Dengan mendoakan orang lain, saya jadi ingat orang lain juga mengalami berbagai masalah. Itu membuat saya tidak terlalu fokus dengan masalah saya sendiri.”

Gambar beberapa saudara-saudari yang sedang mendoakan orang lain meskipun mereka sendiri menghadapi masalah: 1. Seorang anak perempuan duduk di tempat tidurnya dan berdoa. Di atasnya, ada gambar keluarga yang mengungsi dengan perahu karena rumah mereka kebanjiran. 2. Keluarga itu berdoa bersama. Di atasnya, ada gambar seorang saudara di penjara. 3. Saudara itu berdoa di dalam penjara. Di atasnya, ada gambar seorang saudari lansia yang terbaring di rumah sakit. 4. Saudari itu berdoa. Di atasnya, ada gambar anak perempuan dari gambar pertama sedang duduk sendirian di kelas, sedangkan teman-temannya sedang merayakan ulang tahun.

Mendoakan orang lain membantu kita punya pandangan yang benar tentang masalah kita sendiri (Lihat paragraf 7)d


MEREKA BUTUH DOA KITA

8. Siapa saja yang bisa kita doakan?

8 Siapa saja yang bisa kita doakan? Kita bisa berdoa untuk sekelompok saudara-saudari, misalnya mereka yang punya masalah kesehatan, anak-anak muda yang diejek dan mendapat tekanan di sekolah, atau mereka yang menderita karena usia tua. Selain itu, banyak saudara-saudari mendapat tentangan dari keluarga atau pemerintah. (Mat. 10:​18, 36; Kis. 12:5) Ada juga yang menderita karena bencana alam atau harus mengungsi karena masalah politik di negara mereka. Kita mungkin tidak mengenal saudara-saudari itu. Tapi kalau kita berdoa untuk mereka, kita menunjukkan bahwa kita mengikuti perintah Yesus untuk ”mengasihi satu sama lain”.—Yoh. 13:34.

9. Mengapa kita perlu mendoakan mereka yang memimpin dalam organisasi Yehuwa dan mendoakan istri mereka?

9 Kita juga bisa berdoa untuk mereka yang memimpin dalam organisasi Yehuwa, seperti Badan Pimpinan dan asisten mereka, Panitia Cabang, pengawas departemen di kantor cabang, pengawas wilayah, penatua, dan hamba pelayanan. Banyak dari mereka punya kesulitan mereka sendiri, tapi mereka terus bekerja keras demi kita. (2 Kor. 12:15) Misalnya, seorang pengawas wilayah bernama Mark bercerita, ”Saya sering khawatir karena saya tinggal jauh dari orang tua saya yang sudah lansia dan sakit-sakitan. Memang, mereka sudah diurus kakak saya dan suaminya. Tapi, saya sangat sedih karena saya tidak bisa berbuat banyak untuk orang tua saya.” Kita mungkin tidak selalu tahu kesulitan yang saudara-saudara itu hadapi. Tapi, kita bisa berdoa untuk mereka. (1 Tes. 5:​12, 13) Kita juga bisa mendoakan istri-istri mereka, yang sudah dengan setia mendukung mereka.

10-11. Apakah Yehuwa senang dengan doa-doa kita meskipun tidak terlalu spesifik? Jelaskan.

10 Seperti yang sudah dibahas, kita sering mendoakan saudara-saudari secara kelompok. Misalnya, meskipun tidak ada orang tertentu yang sedang kita doakan, kita mungkin meminta Yehuwa untuk membantu mereka yang dipenjarakan atau yang berduka. Seorang penatua bernama Donald mengatakan, ”Ada banyak saudara-saudari yang mengalami kesulitan. Jadi ada saatnya, doa kita tidak terlalu spesifik karena kita mau mendoakan mereka semua.”

11 Apakah doa-doa seperti itu menyenangkan Yehuwa? Tentu saja! Lagi pula, kita tidak tahu persis kebutuhan semua saudara seiman kita. Jadi ada saatnya, isi doa kita lebih umum. (Yoh. 17:20; Ef. 6:18) Doa-doa seperti itu membuktikan bahwa kita ’mengasihi semua saudara seiman’.—1 Ptr. 2:17.

SEWAKTU MENDOAKAN SAUDARA-SAUDARI SECARA PERORANGAN

12. Bagaimana doa kita bisa menjadi lebih spesifik kalau kita memperhatikan kebutuhan orang lain?

12 Perhatikan kebutuhan saudara-saudari. Selain mendoakan saudara-saudari secara kelompok, Saudara juga bisa mendoakan mereka secara perorangan. Misalnya, di sidang Saudara, apakah ada yang sedang menderita penyakit yang serius? Apakah ada anak muda yang sedang sedih, mungkin karena mendapat tekanan di sekolah? Apakah ada orang tua tunggal yang sedang berjuang membesarkan anaknya ”dengan didikan dan nasihat Yehuwa”? (Ef. 6:4) Kalau Saudara memperhatikan kebutuhan mereka, Saudara akan semakin beriba hati kepada mereka, dan ini akan membuat Saudara semakin ingin mendoakan mereka.b—Rm. 12:15.

13. Bagaimana kita bisa mendoakan orang-orang yang belum pernah kita temui?

13 Sebutkan nama saudara-saudari dalam doa. Kita bahkan bisa menyebutkan nama saudara-saudari yang belum pernah kita temui, misalnya mereka yang dipenjarakan di Eritrea, Krimea, Rusia, dan Singapura. Kita bisa menemukan nama mereka di jw.org.c Seorang pengawas wilayah bernama Brian mengatakan, ”Saya biasanya menulis nama seorang saudara atau saudari yang dipenjarakan lalu membacanya dengan bersuara. Ini membantu saya untuk mengingat orang itu dan menyebutkan namanya dalam doa pribadi saya.”

14-15. Bagaimana supaya permintaan kita lebih spesifik?

14 Doakan hal-hal yang spesifik. Michael, yang disebutkan sebelumnya, menyarankan, ”Waktu saya baca pengalaman di jw.org tentang saudara-saudara yang dipenjarakan, saya coba bayangkan kalau saya jadi mereka. Saya pasti khawatir dengan istri saya dan mau memastikan kebutuhannya tetap terpenuhi. Karena itu, saya jadi tahu hal spesifik apa yang bisa saya doakan untuk para suami yang dipenjarakan.”—Ibr. 13:​3, catatan kaki.

15 Kalau kita membayangkan seperti apa kehidupan sehari-hari rekan seiman kita yang dipenjarakan, kita jadi tahu hal spesifik lainnya yang bisa kita doakan. Misalnya, kita bisa berdoa supaya saudara-saudari kita diperlakukan dengan baik oleh penjaga penjara dan diizinkan untuk beribadah dengan bebas oleh mereka yang berwenang. (1 Tim. 2:​1, 2) Kita juga bisa berdoa supaya teladan saudara-saudari yang dipenjarakan bisa menguatkan sidang di sana atau menggerakkan orang yang belum seiman untuk menerima kabar baik. (1 Ptr. 2:12) Nah, sebelum mendoakan saudara-saudari yang mengalami kesulitan lainnya, kita juga bisa memikirkan seperti apa kehidupan sehari-hari mereka. Ya, dengan memperhatikan kebutuhan saudara-saudari, menyebutkan nama mereka dalam doa, dan mendoakan hal-hal yang spesifik, kita menunjukkan bahwa ’kasih kita berlimpah bagi rekan seiman kita’.—1 Tes. 3:12.

PANDANGAN YANG BENAR TENTANG DOA KITA

16. Supaya kita punya pandangan yang benar tentang doa kita, apa yang perlu kita ingat? (Matius 6:8)

16 Seperti yang sudah dibahas, doa-doa kita mungkin bisa mengubah keadaan orang lain. Tapi, kita perlu punya pandangan yang benar tentang doa kita. Kita tidak boleh berpikir bahwa Yehuwa butuh nasihat kita tentang cara terbaik menangani suatu masalah. Yehuwa tahu semua hal yang terjadi. Dia juga tahu kebutuhan hamba-hamba-Nya, bahkan sebelum kita atau orang yang kita doakan itu menyadarinya. (Baca Matius 6:8.) Nah, kalau begitu, mengapa kita perlu mendoakan orang lain? Selain alasan-alasan yang sudah disebutkan di artikel ini, kita melakukannya karena kita peduli dan sayang kepada mereka. Yehuwa pasti senang sewaktu melihat hamba-hamba-Nya meniru Dia dengan saling menyayangi.

17-18. Doa kita untuk orang lain menunjukkan apa? Berikan perumpamaan.

17 Kalaupun doa-doa kita kelihatannya tidak mengubah apa pun, doa-doa itu menunjukkan bahwa kita menyayangi saudara-saudari, dan Yehuwa memperhatikan hal itu. Perumpamaannya seperti ini: Sepasang suami istri punya dua anak yang masih kecil. Anak yang pertama sedang sakit. Lalu, anak yang bungsu memohon kepada ayahnya, ”Pa, tolong bantu Kakak. Dia kesakitan!” Sebenarnya, ayahnya sudah tahu hal itu dan sudah mengurus anaknya yang sakit itu dengan baik karena dia menyayanginya. Tapi, ayahnya pasti sangat senang sewaktu mendengar permohonan tersebut, karena hal itu menunjukkan bahwa anak bungsunya sangat menyayangi kakaknya.

18 Itulah yang Yehuwa ingin kita lakukan. Dia ingin kita saling peduli dan saling mendoakan. Kalau kita melakukannya, kita menunjukkan bahwa kita benar-benar menyayangi saudara-saudari, bukan hanya diri sendiri, dan Yehuwa memperhatikan hal itu. (2 Tes. 1:3; Ibr. 6:10) Selain itu, seperti yang sudah dibahas, doa-doa kita kadang bisa mengubah keadaan seseorang. Jadi, teruslah doakan orang lain!

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Bagaimana doa kita bisa punya ”pengaruh yang besar”?

  • Mengapa kita perlu mendoakan saudara-saudari secara kelompok?

  • Apa yang bisa kita lakukan sewaktu mendoakan saudara-saudari secara perorangan?

NYANYIAN 101 Bekerja Sama dan Bersatu

a Beberapa nama di artikel ini sudah diubah.

b Tonton video Takeshi Shimizu: Yehuwa Adalah ”Pendengar Doa” di jw.org.

c Untuk melihat nama-nama rekan seiman kita yang sedang dipenjarakan, cari bagian ”Saksi-Saksi Yehuwa yang Dipenjarakan Karena Iman Mereka—Menurut Lokasi” di jw.org.

d PENJELASAN GAMBAR: Meskipun sedang menghadapi masalah, saudara-saudari ini mendoakan orang lain.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan