Hal-Hal Menarik pada Tahun Lalu
Kebaktian tahunan Saksi-Saksi Yehuwa merupakan salah satu peristiwa menarik setiap tahun. Rangkaian kebaktian distrik yang dimulai pada pertengahan tahun 1999 bertemakan ”Kata-Kata Nubuat Ilahi”. Acaranya menekankan pentingnya pembacaan Alkitab setiap hari dan hal ini ditandaskan dengan sebuah drama tentang kisah Yakub dan Esau. Terdapat pula khotbah yang meninjau nubuat-nubuat di buku Daniel dan pembahasan terperinci buku Habakuk. Acara kebaktian menandaskan dekatnya akhir sistem tua ini. Selain membahas tentang pekerjaan kesaksian yang sekarang sedang dilaksanakan, acara kebaktian juga memusatkan pikiran kita pada prospek menarik yang terdapat pada janji Yehuwa yang menghangatkan hati bahwa Ia ”membuat segala sesuatu baru”.—Pny. 21:5.
Para peserta kebaktian merasa senang sewaktu menerima buku baru berjudul Perhatikanlah Nubuat Daniel! yang telah tersedia dalam 47 bahasa. Di Korea, ada sukacita yang lebih besar—ya, antusiasme yang luar biasa—setelah menerima Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Korea.
Sungguh mengagumkan, meski perang telah berkecamuk selama berbulan-bulan di Yugoslavia, Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru berhasil terbit dalam bahasa Serbia. Juga, sebagai hasil kerja sama internasional yang erat, Kitab-Kitab Yunani Kristen sudah tersedia dalam bahasa Kroat dan Makedonia di negeri-negeri tetangganya. Publikasi ini disambut dengan air mata sukacita.
Ada lagi alasan khusus untuk bersukacita di Yugoslavia. Selama bulan Maret, negeri itu sedang bersiap-siap untuk berperang. Jika pengeboman atas Beograd sampai dilakukan, sambungan telepon akan terganggu, dan itu akan menyulitkan pengiriman naskah terjemahan dari Beograd ke percetakan di Jerman. Pada hari Selasa, tanggal 23 Maret, dapat dipastikan bahwa serangan udara akan terjadi sehingga saudara-saudara yang sedang mempersiapkan buku-buku baru untuk kebaktian di Beograd sepakat untuk bekerja semalam suntuk. Keesokan paginya, naskah-naskah elektronik pun berhasil dikirimkan. Beberapa jam kemudian, pengeboman mulai. Meski terpaksa berlindung di ruang-ruang antibom, tim penerjemah itu sangat gembira!
Sukacita mereka semakin lengkap sewaktu Alkitab tersebut diperkenalkan empat bulan kemudian pada kebaktian di Beograd, yang disambut dengan antusiasme yang besar. Setelah tiap-tiap orang memperoleh satu eksemplar, lokasi kebaktian langsung kosong. Saudara-saudara segera pulang ke akomodasi masing-masing untuk membaca Alkitabnya! Meski dikelilingi oleh perpecahan agama dan etnik yang mengakibatkan pembunuhan dan kebencian yang membara, mereka merasa yakin bahwa mereka telah menerima pemberian terbaik.
Pada akhir pekan berikutnya, kebaktian pertama dari rangkaian delapan kebaktian distrik diselenggarakan di Indonesia, sebuah negara besar di Asia yang juga sedang dilanda kemelut karena pertikaian antar faksi agama dan politik. Pada kebaktian di Jakarta, terdapat sebanyak 15.666 hadirin dari banyak penjuru negeri. Untuk pertama kalinya, pembaptisan diadakan di lokasi kebaktian, dan terdapat antusiasme yang besar sewaktu hadirin menyaksikan di layar TV lebar 430 orang yang sedang dibaptis. Akan tetapi, puncak sukacitanya adalah pengumuman bahwa Alkitab lengkap Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Indonesia telah selesai dicetak, dan mudah-mudahan akan segera dapat dibagikan.
Menempuh Jalan Hidup Ilahi
Tentu saja, tahun dinas 1999 dimulai pada bulan September 1998 yang lalu. Pada bulan-bulan pertama tahun dinas itu, Kebaktian Internasional ”Jalan Hidup Ilahi” tengah berlangsung. Banyak kebaktian telah terselenggara di Amerika Serikat dan Eropa. Tetapi, dari bulan September hingga Januari, 13 kebaktian internasional ini diselenggarakan di Afrika, Asia, Australia, dan Amerika Latin.
Pada tahun dinas 1999, yang pertama dari antara kebaktian-kebaktian tersebut terselenggara di São Paulo, Brasil, dari tanggal 18 hingga 20 September 1998. Kebaktian diadakan secara serentak di 16 lokasi lain, termasuk Stadion Maracanã yang sangat besar di Rio de Janeiro. Ribuan delegasi datang dari 15 negeri. Dari antara hadirin terdapat 54 utusan injil, 23 dari antaranya telah meninggalkan Brasil untuk melayani di Mozambik. Pada hari Minggu, sewaktu resolusi yang dipersembahkan mengumandangkan bahwa jalan ilahi adalah jalan hidup terbaik, total hadirin yang menakjubkan sebanyak 516.333 di 17 lokasi ini menyambutnya dengan seruan Sim (Ya) yang membahana!
Pada akhir pekan itu, 63.886 delegasi memenuhi Stadion Olympiade di Seoul, Korea. Pada hari-hari menjelang kebaktian, 3.046 delegasi dari luar negeri disambut di bandara oleh ratusan Saksi asal Korea, termasuk saudari-saudari berbusana tradisional yang berwarna-warni. Setelah khotbah terakhir, sewaktu para delegasi asing menuju bus mereka, ribuan hadirin kebaktian membentuk apa yang disebut pagar betis kasih, dan sewaktu para delegasi melewatinya, Saksi-Saksi asal Korea mengatakan kepada mereka, ”Sampai jumpa di Firdaus!” dan, ”Kami mengasihimu!” Banyak yang menitikkan air mata sukacita.
Air mata delegasi kebaktian di Seoul belum lagi kering sewaktu Badai George menghantam Puerto Riko. Kebaktian internasional selanjutnya akan dimulai di Puerto Riko pada hari Jumat berikutnya. Apakah itu mungkin? Sebagai akibat badai, dapat dipastikan bahwa aliran listrik di seluruh pulau akan terputus selama berminggu-minggu. Saluran air terhenti; bandara San Juan ditutup; rumah saudara-saudara setempat yang sedianya akan menampung ratusan delegasi dari luar negeri terpengaruh. Karena bencana ini, hanya satu dari empat lokasi kebaktian, Stadion Hiram Bithorn, yang dapat digunakan. Akan tetapi, sungguh mengherankan bahwa masalah demi masalah dapat teratasi. Hadirin kebaktian itu mencapai puncak 15.065 orang!
Sekitar satu bulan kemudian, dari tanggal 30 Oktober hingga 1 November, tiga kebaktian internasional terselenggara di Australia (Brisbane, Melbourne, dan Sydney). John Barr, Milton Henschel, Lloyd Barry, dan Theodore Jaracz, anggota-anggota Badan Pimpinan, menghadiri kebaktian-kebaktian tersebut. Saudara Barry dan Saudara Jaracz pernah melayani di Australia. Banyak utusan injil yang bergairah asal Australia juga hadir.
Menjelang akhir tahun 1998, kebaktian-kebaktian internasional diadakan di Afrika. Di Nairobi, Kenya, saudara-saudara dari 16 negeri bersukacita di antara 24.502 hadirin yang berkumpul di Moi International Sports Centre pada bulan Desember.
Pada minggu berikutnya, empat kebaktian internasional diselenggarakan di Afrika Selatan (di Cape Town, Durban, Johannesburg, dan Pretoria), dengan total hadirin berjumlah 83.858 orang, dan 1.626 yang dibaptis. Kebaktian internasional itu diikuti oleh serangkaian 18 kebaktian distrik. Kebaktian-kebaktian itu dihadiri oleh 53.901 orang dan 1.065 yang dibaptis. Pada kebaktian-kebaktian ini, Alkitab lengkap Terjemahan Dunia Baru diperkenalkan dalam bahasa Tsonga. Kasih dan persatuan yang diperlihatkan hadirin kebaktian merupakan bukti nyata bahwa mereka benar-benar cocok dengan gambaran yang Yesus katakan, ”Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu.”—Yoh. 13:35.
Pada akhir pekan itu di akhir bulan Desember, sebuah kebaktian diselenggarakan di Abidjan, Pantai Gading, Afrika Barat. Acaranya disampaikan dalam bahasa Prancis, Inggris, dan Twi. Meski di negeri itu hanya terdapat 6.000 penyiar—dan barangkali 500 dari antara hadirin datang dari luar negeri—total hadirinnya sungguh luar biasa, mencapai 16.009, yang ingin belajar tentang jalan hidup ilahi!
Akhirnya, sebagai penutup rangkaian 32 kebaktian internasional seluas dunia ini, lebih dari 19.000 penyiar di Kosta Rika bersukacita sewaktu kebaktian mereka dihadiri oleh 34.431 selama tiga hari pertama tahun 1999. Di bandara, sekitar 4.000 Saksi setempat menyambut delegasi yang datang dengan 42 penerbangan internasional. Mereka membentuk pagar betis yang terdiri dari para Saksi, yang bertepuk tangan dan menyambut delegasi yang datang dengan ucapan ”Bienvenidos, hermanos!” (Selamat datang, saudara!) Kasih sayang yang diperlihatkan oleh saudara-saudara itu bahkan menggugah seorang pedagang asongan di bandara, sehingga ia meminta pengajaran Alkitab di rumah!
Rangkaian kebaktian internasional berdampak positif terhadap banyak orang non-Saksi yang mengamati kasih yang diperlihatkan di antara para delegasi. Itu juga menguatkan ikatan internasional di antara Saksi-Saksi Yehuwa itu sendiri. Itu merupakan bukti nyata bahwa sebenarnya, Yehuwa sedang mengumpulkan ”suatu kumpulan besar . . . dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”—orang-orang yang berharap pada Yehuwa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk diselamatkan—dengan harapan diselamatkan ke dalam dunia baru-Nya yang adil-benar.—Pny. 7:9, 10.
Mengasihi ”Dengan Perbuatan dan Kebenaran”
Kasih yang diperlihatkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa terhadap sesamanya tidak sebatas senyuman dan bersalaman di Balai Kerajaan. Tidak juga sebatas keramahtamahan sewaktu menyambut delegasi kebaktian dari luar negeri. Sebagai pelajar Alkitab, Saksi-Saksi Yehuwa mengenal baik apa yang tertulis di 1 Yohanes 3:17, 18, ”Barang siapa memiliki sarana dunia untuk menunjang kehidupan dan melihat saudaranya berkekurangan namun menutup pintu keibaan hatinya yang lembut terhadap dia, bagaimana kasih akan Allah dapat tetap berada dalam dirinya? Anak-anak kecil, marilah kita mengasihi . . . dengan perbuatan dan kebenaran.” Amukan badai, kekeringan, dan perang sipil pada tahun lalu membuat banyak dari antara umat Yehuwa sangat membutuhkan bantuan. Bagaimana tanggapan saudara-saudara di seluas dunia?
Pada bulan September 1998, banjir melanda Negara Bagian Chiapas, Meksiko. Beberapa minggu kemudian, Badai George menghantam St. Kitts, Nevis, Puerto Riko, Republik Dominika, dan Haiti kemudian mengguncang bagian selatan Amerika Serikat. Sekitar satu bulan setelah itu, Badai Mitch, dengan kecepatan angin 290 kilometer per jam, menghantam Honduras, menggenangi sebagian Nikaragua, dan kemudian melanda El Salvador dan Guatemala sebelum akhirnya mereda di Meksiko. Selain 50 Balai Kerajaan dan 2 Balai Kebaktian, ada lebih dari 1.800 rumah Saksi-Saksi Yehuwa hancur atau rusak berat. Tanaman palawija pun rusak. Harta milik hancur. Di beberapa tempat, seluruh sidang harus dievakuasi.
Kebutuhan akan air, pakaian, dan obat-obatan sangat besar. Saksi-Saksi yang tidak terkena bencana langsung bertindak. Di beberapa tempat, segera setelah mereka mendengar tentang bencana itu, Saksi-Saksi mulai berdatangan ke kantor cabang dengan membawa makanan, pakaian, dan uang untuk membantu saudara-saudara Kristen mereka. Untuk menuju daerah bencana yang tidak dapat dilalui mobil atau truk, saudara-saudara menggunakan kano, sepeda, dan ransel untuk membawakan bala bantuan. Para penatua setempat membantu sebisa-bisanya memperbaiki atap rumah saudara-saudara. Saksi-Saksi yang berprofesi sebagai dokter menyediakan pelayanan kesehatan.
Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa mengkoordinasikan penyediaan bantuan keuangan serta pengiriman bala bantuan yang sangat dibutuhkan, seperti makanan, pakaian, dan bahan bangunan, dari negeri-negeri terdekat. Pengiriman dilakukan dengan pesawat sewaan, kapal, dan truk. Saudara-saudari di daerah bencana berulang kali menyatakan penghargaan mereka yang dalam atas kasih yang diperlihatkan oleh persaudaraan internasional.
Panitia Pembangunan Regional, yang dibentuk untuk membantu konstruksi Balai Kerajaan, dikerahkan untuk membersihkan dan memperbaiki rumah. Tujuh kelompok yang masing-masing beranggotakan 30 relawan dari Amerika Serikat mengadakan perjalanan atas biaya sendiri selama satu minggu untuk memperbaiki rumah rekan-rekan Saksi di St. Kitts dan Nevis. Selain itu, 600 relawan terbang ke Puerto Riko untuk memperbaiki dan membangun kembali rumah-rumah di sana. Selaras dengan bimbingan Alkitab di Galatia 6:10, mereka terlebih dahulu membantu saudara-saudari rohani mereka. Tetapi, mereka juga memperbaiki atap sebuah sekolah dan memperbaiki rumah beberapa tetangga lanjut usia yang anak-anaknya tidak berada di sana. Di Republik Dominika, Saksi-Saksi setempat membersihkan daerah di sekitar rumah sakit.
Di Puerto Riko, sekelompok saudara mengadakan perjalanan ke kota Yabucoa yang terletak di gunung untuk membantu mendirikan kembali sebuah rumah yang dihuni oleh seorang Saksi yang suaminya tidak seiman. Para tetangga mengejeknya sewaktu ia mengatakan bahwa saudara-saudara Kristennya pasti akan datang membantu. Ketika saudara-saudara datang, ia sangat girang. Dalam waktu beberapa jam, sekitar 200 orang telah datang berkumpul di seberang jalan. Sepanjang hari mereka menonton sekelompok saudara itu bekerja. Setelah memasang pintu depan, saudara-saudara memberi kepada saudari kita serangkaian bunga dan kunci untuk rumahnya yang sudah diperbaiki. Ketika lampu dinyalakan, para tetangga bertepuk tangan. Sebagai hasil dari apa yang mereka lihat pada hari itu, banyak orang yang tadinya menghindari Saksi kini bersedia mendengarkan berita Kerajaan.
Sementara itu, bencana lain datang. Di Eropa, banjir bandang melanda bagian barat Ukraina pada bulan November dan, di Amerika Selatan, gempa bumi mengguncang Kolombia pada bulan Januari. Dan, bantuan yang pengasih juga diberikan oleh umat Yehuwa.
Pada tahun 1999, sewaktu perang sipil di Angola kembali berkecamuk, 1.700.000 orang terpaksa mengungsi. Saudara-saudara bekerja keras untuk menyediakan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada rekan-rekan Saksi yang mengungsi, serta banyak pengungsi lainnya. Sebanyak 34 ton makanan dan pakaian dikirimkan dari kantor cabang Italia, Portugal, dan Afrika Selatan, dan kiriman itu dibagikan kepada orang-orang yang telah meninggalkan rumah dan kota mereka. Bahkan, saudara-saudara berhasil mengantarkan bala bantuan ini ke daerah perang yang selama berbulan-bulan dihujani bom.
Pada awal tahun dinas, kantor cabang Kongo (Kinshasa) memberi tahu Badan Pimpinan bahwa setelah perang sipil, kantor cabang membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk menolong lebih dari 200.000 orang. Segera pengaturan dibuat untuk kantor cabang di Inggris, Belgia, Prancis, Swiss, dan Afrika Selatan untuk mengirimkan makanan dan dana guna membeli bahan-bahan lain yang diperlukan di negara-negara Afrika lainnya. Lebih dari 75 ton bala bantuan terkumpul dan dikirimkan lewat udara oleh Saksi-Saksi Yehuwa di Eropa.
Tetapi, pertempuran di Kongo masih belum selesai. Krisis baru pun timbul kembali. Pada tanggal 7 Februari 1999, pengumuman sehubungan dengan situasi di Republik Demokrasi Kongo berikut ini disampaikan kepada keluarga Betel di kantor pusat sedunia di New York, ”Karena perang sipil, 30.000 penyiar di Wilayah Timur negeri itu bergantung pada bantuan kemanusiaan. Kantor cabang di Kinshasa tidak dapat menghubungi saudara-saudara ini karena perang. Akan tetapi, Badan Pimpinan telah menyetujui kantor cabang Belgia mengatur pengiriman bantuan lewat udara. Penerbangan yang pertama dilakukan pada minggu ini dan rombongan yang kedua akan dimulai pada tanggal 20 Februari. Tim medis akan ikut serta dengan rombongan kedua.” Saudara-saudara dari Eropa bekerja sama dengan 11 panitia bantuan kemanusiaan resmi yang terdiri dari Saksi-Saksi Yehuwa di Kongo Timur.
Beberapa pengungsi melarikan diri ke negara terdekat. Ribuan orang mengungsi ke Zambia. Di sana, badan-badan bantuan kemanusiaan menyediakan banyak bantuan; Saksi-Saksi diberikan selimut, pakaian, serta alat-alat masak dan tani. Sewaktu seorang saudara lanjut usia menerima selimut, ia pingsan. Belum pernah ia diberi selimut baru yang dapat menjadi miliknya. Sewaktu seorang pengawas wilayah menuju Zambia, ia mendapati seorang saudara yang cacat berada di bawah pohon. Sang pengawas wilayah menaikkan pria ini ke sepedanya dan mendorongnya. Setibanya di bukit yang terjal, saudara itu turun, dan dengan tangan dan lutut yang dibalut dengan ban, ia akan merangkak maju hingga sampai ke puncak bukit. Akhirnya, mereka tiba dengan selamat di Kaputa, Zambia. Di sana, kantor cabang telah menyediakan lektur berbahasa Swahili bagi semua untuk digunakan di perhimpunan. Pada bulan April, di sebuah perhimpunan yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 pengungsi, saudara-saudara dari kantor cabang memberikan dorongan rohani yang sangat pengasih. Dan, para pengungsi ini—orang dewasa maupun anak-anak—kebanyakan tanpa buku nyanyian, melantunkan lagu-lagu dengan sepenuh hati, seperti ”Yehuwa, Penyelamatku”, ”Yehuwa Perlindungan Kami”, ”Syukur Kami, Yehuwa”, dan ”Janji Allah Akan Firdaus”.
Gairah dalam Memberitakan Kabar Baik
Akan tetapi, yang bahkan lebih menonjol adalah kasih yang diperlihatkan Saksi-Saksi Yehuwa dalam memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. Dalam menyambut pengarahan yang diberikan oleh Yesus Kristus, mereka berupaya sedapat mungkin untuk mencapai setiap orang dengan kabar baik. (Mrk. 13:10) Untuk itu, mereka rela mengerahkan diri serta sumber daya mereka. Pada tahun lalu, terdapat puncak sebesar 5.912.492 yang ikut serta dalam kegiatan ini, dan mereka membaktikan 1.144.566.849 jam untuk pelayanan ini. Banyak Saksi membuat penyesuaian dalam kehidupan mereka supaya dapat melayani sebagai perintis biasa atau perintis ekstra.
Latar belakang para perintis ini sangat beragam. Ribuan perintis adalah remaja yang baru tamat pendidikan duniawinya atau yang telah menyesuaikan kegiatannya dengan jadwal sekolah sehingga dapat merintis sambil bersekolah. Ada pula perintis yang berstatus ibu rumah tangga; ada pula pria-pria yang juga bekerja untuk menafkahi keluarga. Seorang penatua Kristen yang telah berkeluarga di St. Lucia dapat merintis karena ia dengan hati-hati menjaga ’matanya tetap sederhana’. (Mat. 6:19-22) Baru-baru ini, ketika ditawari karier duniawi yang bagus, ia menolak tawaran itu karena karier tersebut mengharuskan dia bekerja lebih panjang, dapat membuatnya absen dari perhimpunan Kristen, dapat menjauhkannya dari keluarga selama enam bulan, dan menuntutnya untuk berhenti merintis. Ia memilih untuk mendahulukan Kerajaan, yakin bahwa Yehuwa akan terus memberkati upayanya dalam menafkahi keluarganya.
Seorang Saksi berusia 95 tahun di Antigua telah menikmati dinas perintis ekstra, seingatnya, satu atau dua kali dalam setahun. Sewaktu menjelaskan mengapa ia terus mengerahkan upaya ini, ia mengatakan, ”Yehuwa telah memberi saya kekuatan dan energi ekstra, dan saya memandang itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan kasih kepada-Nya.”
Seorang saudari di Denmark yang berusia sekitar 65 tahun memutuskan untuk merintis ekstra. Mengapa? Ia menjelaskan, ”Saya percaya bahwa pembacaan Alkitab sayalah yang mendorong saya. . . . Saya yakin, seperti halnya kita bisa mendapat pengaruh negatif dari televisi, misalnya, kita pun bisa mendapat pengaruh positif dengan membaca Firman Yehuwa setiap hari. Itu memberi motivasi yang kuat dalam diri saya.”
Karena meningkatnya tekanan yang dirasakan oleh orang-orang di mana-mana dalam mencari nafkah jasmani, pada bulan Januari 1999, Badan Pimpinan membuat penyesuaian dalam kuota jam dinas perintis biasa (pengurangan dari 90 jam menjadi 70 jam per bulan) dan perintis ekstra (dari 60 jam menjadi 50 jam). Ini terbukti menjadi berkat! Penyesuaian ini memungkinkan banyak perintis untuk tetap bertahan, dan ribuan penyiar mengajukan diri. Bagi banyak orang, itu merupakan bukti lebih jauh bahwa ”Tuan itu baik hati”.—1 Ptr. 2:3.
Pada bulan-bulan setelah penyesuaian itu, kantor cabang Australia menyaksikan pertambahan lebih dari 400 persen jumlah penyiar yang mendaftar sebagai perintis biasa. Kolombia mengalami pertambahan hampir 300 persen. Di Ukraina, jumlah perintis bertambah setiap bulan, dan laporan memperlihatkan adanya pertambahan sebanyak 42 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Di Mikronesia, secara rata-rata, tiap-tiap sidang mendapat lebih dari satu perintis baru. Di Liberia, tempat sebagian besar saudara kita hidup tidak menentu, hidup dari hari ke hari dengan berdagang kecil-kecilan, terdapat delapan puncak perintis biasa secara berturut-turut setelah diumumkannya penyesuaian kuota itu.
Barisan perintis ekstra pun bertambah. Di Austria, pada tiga bulan pertama 1999, terdapat pertambahan 56 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, Malaysia melaporkan pertambahan perintis ekstra sebesar 103 persen. Di Denmark, terdapat pertambahan sebesar 91 persen selama enam bulan pertama pada tahun itu. Di Korea, yang biasanya meningkatkan kegiatan pada bulan Januari, terdapat pertambahan 57 persen perintis bulan itu.
Sementara itu, program ”Perintis Membantu Yang Lain” terus membuahkan hasil-hasil yang baik. Seorang saudari di Sidang Filipino di Anchorage, Alaska, mengatakan, ”Saya telah berada dalam kebenaran selama 11 tahun. Dinas pengabaran hanyalah rutin, karena saya tidak menetapkan tujuan di pikiran saya.” Tetapi, setelah beberapa waktu bekerja sama dengan perintis setempat, dinas pengabaran mulai berarti baginya. Ia menyadari mendesaknya pekerjaan itu. Ia semakin berminat untuk membantu orang lain dan dapat memulai pengajaran Alkitab di rumah. Di Afrika Selatan, seorang saudari perintis membantu seorang saudari penyiar untuk lebih menikmati kesaksian kepada orang-orang yang lalu lalang dan bukan sekadar datang ke rumah-rumah dan menunggu orang menjawab lewat interkom. Mereka duduk bersama dan membahas berbagai tujuan dalam pelayanan. Menjelang akhir program enam bulan itu, penyiar tersebut menjadi perintis biasa. Bersama saudari yang telah membantunya, ia sekarang menemukan lebih banyak sukacita dalam pelayanan dibanding dengan yang sudah-sudah.
Kebenaran Alkitab dalam Bentuk Tercetak
Sejak zaman Musa, Yehuwa telah menyediakan bimbingan rohani secara tertulis. Bimbingan ini selalu diperkuat dengan bimbingan lisan. Tetapi, bahan bacaan merupakan faktor penting dalam menyebarkan kabar baik. Alkitab maupun lektur Alkitab telah diterbitkan dalam jumlah besar. Pada tahun lalu saja, 1.026.706.628 eksemplar Menara Pengawal dan Sedarlah! dicetak; 41. 579.805 buku dan 71.221.759 brosur serta buku kecil dan sejumlah besar risalah diproduksi oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Seluruhnya tersedia dalam 332 bahasa.
Masyarakat di banyak tempat telah memperoleh manfaat dari kegiatan ini. Tuvalu, yang terdiri dari pulau-pulau atol, berpopulasi hanya 9.403. Menara Pengawal dicetak dalam bahasa mereka, dan sekarang terdapat 45 orang yang beribadat kepada Yehuwa. Meskipun Republik Afrika Tengah terasing dari negara-negara maju, Menara Pengawal dan Sedarlah! disiarkan secara luas di sana—dalam bahasa Arab, Inggris, Lingala, Prancis, Sango, dan Zande. Terdapat 2.305 Saksi di negeri itu, dan hadirin Peringatan pada tahun lalu berjumlah lebih dari lima kali jumlah penyiar. Tahun lalu, Angola dilanda perang sipil, dan banyak orang jatuh miskin, tetapi, Menara Pengawal mulai terbit secara bulanan dalam bahasa Umbundu, sehingga dapat dimanfaatkan oleh dua wilayah Saksi-Saksi Yehuwa di Angola dan oleh banyak orang yang mereka bantu secara rohani. Lebih dari 26 juta majalah ditempatkan di Ukraina pada tahun lalu. Setelah mencari Allah yang sejati selama 20 tahun, seorang pria yakin bahwa ia telah menemukan kebenaran sewaktu membaca satu eksemplar Sedarlah! Ke-107.045 penyiar di Ukraina senang melihat 12.320 orang yang dibaptis pada tahun lalu.
Di Kolombia, risalah Apa Harapan Bagi Orang-Orang Tercinta yang Sudah Meninggal? ditempatkan kepada seorang wanita yang sedang tertekan. Ia tidak pernah berminat akan agama, tetapi putranya tewas dalam suatu gempa bumi, dan ia berminat akan topik ini. Kemudian, pengajaran Alkitab di rumah mulai diberikan. Di Lituania, seorang Saksi menempatkan kepada seorang wanita brosur Apakah Allah Benar-Benar Mempedulikan Kita? Wanita itu sangat membutuhkan bantuan yang hanya dapat diberikan oleh Allah. Ia menerima pengajaran Alkitab di rumah, membuat kemajuan pesat, kemudian membaktikan diri dan dibaptis. Ya, publikasi kita dihargai banyak orang, dan merupakan sarana yang berharga untuk memasyhurkan kabar baik.
Diajar oleh Yehuwa
Dengan beraneka ragam cara, Yehuwa terus mengajar hamba-hamba-Nya, memperlengkapi mereka menunaikan pekerjaan, dan mempersiapkan mereka untuk kegiatan di masa depan. (Yes. 54:13) Selain itu, undangan secara pribadi diulurkan kepada orang-orang di lebih dari 230 negeri untuk mengambil manfaat dari program pendidikan Yehuwa yang menakjubkan. Jutaan orang yang ”memiliki kecenderungan yang benar untuk kehidupan abadi” telah menyambut, dan pada tahun lalu, terdapat rata-rata 4.433.884 pengajaran Alkitab di rumah setiap bulannya, yang diberikan secara cuma-cuma kepada mereka. (Kis. 13:48) Betapa besar berkat yang mereka terima sewaktu mereka melihat Alkitab dibukakan bagi mereka sehingga mereka mulai dapat memahami isinya!
Pengajaran yang Yehuwa sediakan melalui organisasi-Nya juga mencakup berbagai macam pelatihan. Sekali lagi tahun ini, ribuan orang mengambil manfaat dari Sekolah Dinas Perintis setelah mereka melewati tahun pertama sebagai perintis biasa. Pada tahun dinas yang lalu, 40 kantor cabang menyelenggarakan Sekolah Pelatihan Pelayanan. Sekolah itu diikuti oleh saudara-saudara yang memenuhi syarat dari Amerika, Asia, Eropa, Afrika, dan kepulauan—seluruhnya 89 negeri. Terdapat 2.174 siswa yang mendapat pelatihan istimewa ini. Anggota-anggota Panitia Cabang dari 43 negara diundang ke Pusat Pendidikan Menara Pengawal di Patterson, New York, untuk mengikuti pelatihan khusus selama dua bulan. Siswa-siswa yang mengikuti Sekolah Gilead, tempat mereka menikmati pelajaran Alkitab secara komprehensif selama lima bulan, ditugasi sebagai pemberita dan guru Firman Allah di 31 negeri.
Selain itu, sekolah baru bagi pengawas keliling dimulai di Pusat Pendidikan Menara Pengawal. Kelas pertama, yang diikuti oleh 48 siswa, dimulai pada bulan Mei dalam bentuk kursus selama delapan minggu. Mereka adalah pengawas wilayah dan distrik dari Amerika Serikat dan Kanada. Pelatihan yang mereka terima terdiri dari pengajaran di kelas dan kegiatan di Departemen Dinas. Setiap aspek perkerjaan mereka diberikan perhatian, dan hal ini akan mendatangkan manfaat besar bagi ribuan saudara-saudari di sidang dan wilayah yang mereka layani. Para istri pengawas keliling, yang menemani suami mereka, menggunakan waktu di Patterson untuk melakukan penugasan kerja di Betel dan dinas pengabaran bersama sidang-sidang di sekitarnya. Seminggu sekali, mereka juga menghadiri acara sekolah berupa ceramah yang sangat bermanfaat bagi mereka dan suami mereka.
”Itu Akan Menjadi Kesempatan . . . untuk Memberikan Kesaksian”
Yesus menubuatkan bahwa para pengikutnya akan ”digiring ke hadapan raja-raja dan gubernur-gubernur”. Kata-kata ini telah tergenap secara besar-besaran di seluas bumi pada abad ke-20 ini, menambah bukti bahwa kita hidup di hari-hari terakhir. Mengapa ini sampai terjadi? Alasannya bukan karena Saksi-Saksi Yehuwa melanggar hukum. Sebaliknya, itu terjadi ’demi nama Yesus Kristus’—karena mereka mengakui Kristus sebagai Raja surgawi dan karena mereka ”bukan bagian dari dunia”, sama seperti Yesus. Yesus juga menubuatkan bahwa ”itu akan menjadi kesempatan . . . untuk memberikan kesaksian”. (Luk. 21:12, 13; Mat. 24:9; Yoh. 17:16) Itulah yang tepatnya terjadi pada tahun dinas yang lalu. Kesaksian diberikan kepada para pejabat di banyak negeri sambil melakukan upaya-upaya yang tulus guna membela hak Saksi-Saksi Yehuwa untuk beribadat tanpa rintangan.
Pada tahun 1998, sebuah kasus yang melibatkan Saksi-Saksi Yehuwa di Bulgaria diajukan ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia. Apa permasalahannya? Pemerintah Bulgaria mencabut pengakuan hukum atas Saksi-Saksi Yehuwa serta 20 kelompok agama lainnya. Permohonan banding ke Mahkamah Agung Bulgaria ditolak karena, antara lain, Saksi-Saksi Yehuwa tidak percaya akan Tritunggal dan doktrin-doktrin non-Alkitab Susunan Kristen. Ini mengakibatkan penangkapan, dihentikannya perhimpunan, dan disitanya lektur-lektur agama. Mahkamah Eropa mendesak Bulgaria untuk menyelesaikan persoalan dengan Saksi-Saksi Yehuwa secara kekeluargaan. Sebagai hasilnya, pada bulan Oktober 1998, Bulgaria kembali memberikan pengakuan hukum kepada Saksi-Saksi Yehuwa. Ini memungkinkan empat utusan injil dari Gilead kelas ke-106 dikirim ke Bulgaria guna membantu penyiar setempat untuk membagikan kabar baik Kerajaan kepada penduduk setempat.
Masalah-masalah hukum yang melibatkan Saksi-Saksi Yehuwa di Prancis juga memungkinkan kesaksian diberikan secara luas. Saksi-Saksi telah dirusak reputasinya di hadapan umum. Berbagai asosiasi antikultus telah melancarkan serangan terhadap Saksi-Saksi melalui media massa. Pada tahun 1996, laporan parlemen mengklasifikasikan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai ’kultus yang berbahaya’, dan pada bulan Januari 1999, pemerintah membebankan 60 persen pajak terhadap semua sumbangan yang diterima Saksi-Saksi, sedangkan hal ini tidak diberlakukan atas agama-agama lain. Saksi-Saksi Yehuwa menanggapinya dengan suatu kampanye tiga hari, mulai tanggal 29 Januari 1999, dengan menyebarkan 12 juta risalah berjudul Rakyat Prancis, Kalian Sedang Ditipu!
Pada hari pertama kampanye, diadakan konferensi pers untuk menjelaskan hakikat kegiatan tersebut. Pada siang hari, stasiun TV dan radio memancarluaskan informasi itu. Lebih dari 60 surat kabar dan majalah, baik lokal maupun nasional, melaporkan kegiatan tersebut, dengan kepala berita seperti ”Yehuwa Mengambil Prancis Sebagai Saksi” dan ”Operasi ’Kebenaran’ Oleh Saksi-Saksi Yehuwa”.
Pada hari pertama, puluhan ribu penyiar membagikan risalah di luar stasiun kereta api, pabrik, kantor, toko, pasar, dan di mana saja. Hanya segelintir orang yang menolaknya.
Seorang saudara yang mengabar di dekat penjara dihampiri oleh seorang sipir. Sewaktu diberi selembar risalah, sipir itu berkata, ”Saya minta lagi; ada banyak orang di dalam sana.” Di tempat lain, beberapa warga lansia yang sedang pulang ke panti wreda dengan bus menyatakan kekecewaannya karena mereka belum mendapat risalah. Sang supir meminta agar para penumpang yang menginginkan risalah itu mengacungkan tangan; kemudian, ia menghentikan busnya sewaktu melihat seorang Saksi dan meminta sejumlah risalah yang dibutuhkan.
Pada kesempatan lain, di sebuah pasar di kota Grenoble, seorang wanita yang menerima risalah mencaci-maki Saksi yang memberikan risalah itu kepadanya. Saudara kita tetap tenang. Akan tetapi, para penjaga kios dan orang-orang yang berbelanja, yang mendengar teriakan wanita itu, langsung berseru, ”Hidup Yehuwa!” Kemudian, si penentang itu pun pergi.
Bagaimana hasilnya secara keseluruhan? Sidang-sidang di seluruh Prancis diperkuat oleh kegiatan ini. Ratusan orang yang sebelumnya tidak aktif merasa tergugah untuk ikut serta dalam kampanye istimewa ini. Para penyiar di seluruh negeri menyatakan kepuasan yang dalam karena berkesempatan membela iman mereka dengan cara ini. Kantor cabang menerima ribuan telepon dan surat dari masyarakat. Ada pihak-pihak yang bersikap tidak toleran. Banyak juga yang menyatakan dukungan. Di seluruh akhir pekan, orang-orang minta dikunjungi kembali dan banyak pengajaran Alkitab di rumah dimulai.
Dan, bagaimana dengan pajak yang dibebankan oleh pemerintah? Dalam menindaklanjuti tindakan ini, para pejabat tinggi harus membaca banyak dokumentasi hukum tentang Saksi-Saksi Yehuwa—benar-benar suatu kesaksian! Pembebanan pajak itu ditinjau kembali dan akan diajukan ke Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia, jika perlu.
Selama bertahun-tahun, Pemerintah Kota Oradell, New Jersey, Amerika Serikat, membatasi kegiatan pemberitaan kabar baik. Pemerintah daerah itu menetapkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa tidak diperbolehkan mengadakan kesaksian umum tanpa izin dan lencana tertentu. Upaya untuk meyakinkan wali kota dan dewan kota bahwa tuntutan ini bersifat inkonstitusional berulang kali gagal. Akhirnya, untuk mengoreksi undang-undang setempat, diajukanlah tuntutan hukum ke Pengadilan Distrik Federal AS di Distrik New Jersey. Baru kali inilah tindakan pembelaan hak kita untuk melakukan kesaksian umum diajukan di Amerika Serikat selang 50 tahun terakhir. Dalam mengajukan eksepsi, adalah cocok untuk menyebutkan sifat kegiatan kita disertai dasar Alkitabnya; dan ini menjadi kesaksian yang baik.
Pada tanggal 8 Maret 1999, Hakim Pengadilan Rendah Distrik Federal bertemu dengan wakil-wakil dari Departemen Hukum kita serta Pemerintah Daerah Oradell dan memerintahkan pihak pemerintah agar mengubah undang-undangnya. Pada tanggal 16 Maret, pada rapat dewan kota, dewan dan wali kotanya mengeluarkan resolusi yang membebaskan organisasi agama sehubungan dengan tuntutan perizinan dan lencana. Kabar baik dapat kembali diberitakan tanpa pembatasan yang bersifat inkonstitusional di Oradell!
Setiap kali nama Yehuwa atau umat-Nya disebutkan dalam sidang pengadilan, rapat parlemen, atau rapat dengar pendapat kongres, para pejabat ”yang berkedudukan tinggi” yang mungkin jarang mendengar kabar baik, mendapat kesaksian. (1 Tim. 2:2) Tetapi, kadang-kadang, kesempatan untuk memberikan kesaksian malah lebih langsung dan besar-besaran. Itulah yang terjadi di Rusia.
Di ruang sidang yang penuh sesak di Moskwa, Rusia dari bulan September 1998 hingga Maret 1999, dikerahkan upaya untuk melarang kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa di Moskwa. Akan tetapi, persidangan ini bukannya berhasil membungkamkan Saksi-Saksi Yehuwa, melainkan menjadi ajang yang unik untuk memberikan kesaksian yang jitu.
Kantor Kejaksaan Moskwa, belakangan disertai Departemen Kehakiman Moskwa, dan sebuah organisasi antisekte yang berkoneksi dengan Gereja Ortodoks Rusia, mengajukan dakwaan tidak berdasar, yang menuntut dibubarkannya Jemaat Saksi-Saksi Yehuwa Moskwa. Biasanya, pengadilan yang menangani kasus hukum sipil tidak dibenarkan melakukan analisis kritis terhadap ajaran dan kepercayaan agama. Akan tetapi, dakwaan mereka melibatkan kepercayaan dan praktek Saksi-Saksi Yehuwa, maka hal-hal ini menjadi fokus dalam persidangan.
Di pengadilan, jaksa penuntut mendakwa bahwa lektur kita menimbulkan permusuhan agama. Bagaimana? Kita mengajarkan bahwa kitalah agama yang benar. Dalam sanggahannya, seorang kuasa hukum, yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa, memberikan Alkitab kepada sang hakim dan jaksa penuntut, kemudian membacakan Efesus 4:5, ”[Ada] satu Tuan, satu iman, satu pembaptisan.” Sewaktu meneruskan pembelaannya dengan Alkitab, saudara kita asal Rusia ini menyanggah tuduhan-tuduhan lain yang diajukan sang jaksa penuntut, dengan mengutip ayat seperti Yakobus 1:27, Yohanes 17:16, dan Penyingkapan 18:1-4, yang memperlihatkan perlunya ’memisahkan diri dari dunia’. Jaksa penuntut membalas dengan argumen bahwa ayat terakhir yang dikutip, sehubungan dengan Babilon Besar, menghina agama orang lain jika kata-katanya diterapkan ke atas mereka. Akan tetapi, seorang profesor dan dosen filsafat kemudian berkomentar, ”Sewaktu para pakar hukum dan agama mendakwa ajaran Saksi-Saksi Yehuwa, mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka sedang mendakwa Alkitab.”
Persidangan itu merupakan kesempatan untuk membacakan di hadapan mahkamah, publikasi Saksi-Saksi Yehuwa yang diajukan sang jaksa penuntut dalam dakwaannya. Akan tetapi, kali ini kutipan-kutipan itu dibacakan berikut konteksnya agar kepercayaan kita terpaparkan dengan saksama, sehingga keabsahan dakwaan dapat diruntuhkan. Sedikitnya lima penelitian ilmiah diketengahkan oleh para profesional terkemuka Rusia, yang membuktikan kekeliruan dakwaan jaksa penuntut. Ditandaskan pula keputusan mahkamah dan perjanjian internasional sehubungan dengan kebebasan beragama.
Bagaimana kira-kira pandangan Yesus terhadap undang-undang Rusia tahun 1997 yang menjadi dasar dakwaan jaksa penuntut? Dalam persidangan, salah seorang anggota kuasa hukum, yang juga adalah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, mengemukakan hal ini. Ia menyatakan di hadapan mahkamah, ’Sesungguhnya, Yesus mengkritik para pemimpin agama pada zamannya, dengan mengatakan pernyataan di Yohanes 8:44, 45, ”Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis.” Sebagaimana diperlihatkan di Matius 15:2-9, Yesus mengutuk tradisi yang bertentangan dengan Firman Allah. Dari kata-katanya di Matius 10:34-37, apakah Yesus berupaya menghancurkan keluarga? Tidak, ia hanyalah menyatakan konsekuensi yang tak terelakkan akibat reaksi manusia. Juga, Lukas 18:15, 16 menunjukkan bahwa Yesus mengundang anak-anak untuk datang kepadanya. Apakah dengan demikian ia membujuk remaja dan anak-anak kecil untuk menganut Kekristenan? Dan, mengapa para penentang agama ingin menghentikan pengabaran Yesus? Yohanes 11:47, 48 memperlihatkan bahwa karena banyak orang mengikuti Yesus, para pemimpin agama Yahudi merasa kehilangan anggota jemaat. Kita dapat melihat beberapa kesamaan dewasa ini.’ Jelaslah, seandainya Yesus Kristus mengabar di Moskwa, dakwaan yang ditujukan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa dalam hal ini dapat juga ditujukan terhadapnya. Tetapi, siapa yang salah? Jelas si pendakwa, karena Yesus ”tidak berbuat dosa”.—1 Ptr. 2:22.
Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh jaksa penuntut sehubungan dengan ajaran Saksi-Saksi Yehuwa, seorang pengacara asal Rusia, yang adalah saudara kita, membacakan dari Alkitab di Daniel 2:44, 45 dan 2 Timotius 3:1-5. Pada sore harinya, keterangan disampaikan oleh seorang Saksi generasi ketiga yang kisah hidupnya memperlihatkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa telah ada di Rusia selama puluhan tahun. Keterangannya juga mengingatkan akan penderitaan yang dialami Saksi-Saksi Yehuwa selama pembuangan di Siberia dan penindasan-penindasan lainnya selama bertahun-tahun akibat pelarangan oleh rezim Soviet.—Lihat Sedarlah!, 22 April 1999, halaman 20-5.
Ada satu pengacara lagi sebagai kuasa hukum Saksi-Saksi Yehuwa. Pengacara wanita itu bukan Saksi-Saksi Yehuwa, namun pikirannya sangat terbuka dan ia berpengalaman dalam menangani kasus-kasus hak asasi manusia. Bahkan, ia berkesempatan untuk membukakan Alkitab dan mengarahkan perhatian mahkamah pada berbagai ayat. Setelah menunjukkan Penyingkapan 14:1; 16:16; 20:6; dan Mazmur 37:9, 10, ia menantang saksi ”ahli” yang dihadirkan oleh jaksa penuntut untuk membuktikan di mana letak kesalahan Saksi-Saksi Yehuwa. Saksi ”ahli” itu tidak bisa.
Menarik sekali, pada tanggal 29 April 1999, Kementerian Kehakiman Rusia tingkat nasional mendaftar ulang Saksi-Saksi Yehuwa sebagai organisasi agama. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa kasus di Moskwa dibatalkan atau bahkan mahkamah telah berpihak pada Saksi-Saksi Yehuwa. Sebaliknya, pengadilan negeri sedang menunggu analisis terhadap lektur Saksi-Saksi Yehuwa oleh panel yang beranggotakan para ”pakar” yang ditunjuk hakim. Apa pun hasilnya, kita dapat yakin bahwa ”itu akan menjadi kesempatan . . . untuk memberikan kesaksian”.—Mat. 10:18.
Selain kesaksian yang diberikan kepada para pejabat di ruang sidang, kasus persidangan itu diberitakan ke seluruh Rusia melalui surat kabar dan jaringan TV. Saksi-Saksi Yehuwa di Rusia juga menyediakan liputan harian persidangan mereka bagi kalangan pers dan masyarakat. Disediakan pula kutipan lengkap publikasi Menara Pengawal yang disalahtafsirkan oleh jaksa penuntut, dan juga latar belakang sejarah Saksi-Saksi. Sedikitnya, tujuh jaringan berita internasional terkemuka mengirimkan wakil-wakilnya untuk menghadiri persidangan. Minat yang besar akan persidangan itu diperlihatkan oleh kedutaan besar negara-negara lain dan oleh berbagai organisasi hak asasi manusia. Pada tanggal 11 Maret, Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang mendesak para pejabat Rusia pada semua tingkatan untuk menjamin kebebasan beragama, dengan demikian menjalankan perjanjian internasional yang telah disepakati pemerintah mereka. Pada bulan berikutnya, 11 anggota Parlemen Dewan Eropa menandatangani dokumen yang menyatakan kepedulian mereka terhadap perkembangan kasus pengadilan di Moskwa.
Sementara itu, saudara-saudara di Moskwa dan di seluruh Rusia sadar sepenuhnya bahwa mereka adalah ”sasaran kebencian” para penentang berita Kerajaan. Serangan bom gas dilakukan sewaktu perhimpunan berlangsung di St. Petersburg. Seorang penentang menyerang seorang saudari lanjut usia dengan senjata sewaktu saudari ini sedang berdinas. Dan, pembatalan perjanjian sewa gedung membuat 2.000 Saksi di Moskwa kehilangan tempat berhimpun, sehingga mereka harus mencari gedung lain. Kemudian, pada bulan Agustus ketika Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan kebaktian di Moskwa meski menghadapi berbagai upaya untuk menghalanginya, stadion terpaksa dikosongkan pada hari Sabtu sore karena ancaman bom. Meskipun demikian, 600 orang dibaptis pada kebaktian itu dan lebih dari 15.100 orang kembali hadir pada hari Minggu untuk mengikuti acara kebaktian selanjutnya.
Mengingat banyak dan beragamnya tekanan yang dilancarkan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa sedunia seraya mereka melaksanakan pelayanan mereka, sebuah pertemuan diadakan bagi saudara-saudara pengemban tanggung jawab pada bulan April 1999 untuk membahas kebutuhan terbaru untuk ”membela dan secara hukum meneguhkan kabar baik”.—Flp. 1:7.
Saksi-Saksi Yehuwa sangat yakin akan kata-kata Alkitab, tidak satu pun senjata yang dirancang untuk melawan ”hamba-hamba Yehuwa” akan berhasil. (Yes. 54:17) Dan di Yeremia 1:19, terdapat janji serupa, ”Mereka pasti akan memerangi engkau, tetapi mereka tidak akan menang melawan engkau, sebab ’aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,’ demikian ucapan Yehuwa.”
[Gambar di hlm. 6]
Daniel Sydlik mengumumkan terbitnya ”Perhatikanlah Nubuat Daniel!” dalam bahasa Inggris
[Gambar di hlm. 6]
Chong-il Park mengumumkan terbitnya ”Terjemahan Dunia Baru” dalam bahasa Korea
[Gambar di hlm. 12, 13]
Nairobi, Kenya—salah satu dari antara 32 lokasi kebaktian internasional
[Gambar di hlm. 14]
Kiri atas: Bantuan kemanusiaan hendak dikirimkan dari Belgia ke Afrika. Bawah: Pengungsi dari Kongo menerima instruksi dan menyanyikan pujian bagi Yehuwa dengan sepenuh hati
[Gambar di hlm. 20, 21]
Persiapan pengiriman lektur dari kantor pusat sedunia