PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb17 hlm. 132-133
  • Dulu Saya Merasa Hidup Saya Sudah Lengkap

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dulu Saya Merasa Hidup Saya Sudah Lengkap
  • Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
  • Bahan Terkait
  • Georgia​—Warisan Purba yang Dilestarikan
    Sedarlah!—1998
  • Penindasan Agama di Georgia—Sampai Berapa Lama Lagi?
    Sedarlah!—2002
  • Saya Melihat Sendiri Apa yang Alkitab Katakan!
    Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
  • Saya Memohon Bimbingan Yehuwa
    Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
Lihat Lebih Banyak
Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
yb17 hlm. 132-133

GEORGIA

Dulu Saya Merasa Hidup Saya Sudah Lengkap

Madona Kankia

  • LAHIR 1962

  • BAPTIS 1990

  • PROFIL Dia mantan anggota Partai Komunis yang telah membantu banyak orang mengenal kebenaran. Pada 2015, dia lulus dari kelas pertama Sekolah bagi Penginjil Kerajaan di Tbilisi.

Madona Kankia

WAKTU mendengar kebenaran Alkitab pada 1989, saya adalah anggota penting Partai Komunis di daerah asal saya, Senaki, dan saya sering menjadi anggota Majelis Agung Soviet Georgia, yang sama dengan parlemen sekarang. Saya juga bertunangan dengan seorang pemuda. Jadi saat itu, saya merasa hidup saya sudah lengkap.

Papa dan Mama selalu mengajar saya untuk mengasihi Allah. Jadi, meski saya Komunis, saya percaya Allah ada. Setelah saya belajar Alkitab, semua pertanyaan saya terjawab, jadi saya memutuskan untuk membaktikan kehidupan saya kepada Yehuwa. Tapi, keluarga, teman-teman, rekan kerja, dan tunangan saya tidak menyukainya.

Karena saya belajar dengan Saksi, keluarga menolak saya, dan saya tidak bisa lagi bekerja di dunia politik. Saya merasa tidak ada pilihan lain. Saya harus pindah, putus dengan tunangan saya, dan keluar dari Partai Komunis dan Majelis Agung Soviet. Setelah saya dibaptis, teman dan keluarga saya semakin menentang saya. Karena saya cukup dikenal di kota saya, keputusan saya untuk menjadi Saksi membuat orang-orang resah. Jadi, saya pindah ke Kutaisi. Di sana, saya langsung mulai merintis.

Orang sering bertanya apakah semua pengorbanan saya sebanding dengan apa yang saya dapatkan. Saya jawab bahwa saya tidak pernah menyesali keputusan saya. Meski orang tua saya tidak mendukung keputusan saya, saya bersyukur karena mereka mendidik saya untuk mengasihi Allah dan sesama. Saya merasakan manfaat didikan mereka.

Madona Kankia memandu pelajaran Alkitab dengan seorang wanita
    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan