PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 82
  • Bagaimana Caranya Mengatur Waktu?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Caranya Mengatur Waktu?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kenapa kamu harus mengatur waktu?
  • Yang bisa kamu lakukan
  • Menunda-nunda—Pencuri Waktu
    Sedarlah!—1995
  • 20 Cara Menciptakan Lebih Banyak Waktu
    Sedarlah!—2010
  • Bagaimana Aku Bisa Mengatur Waktu?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Bagaimana Aku Bisa Mengatur Waktu?
    Sedarlah!—2009
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 82
Seorang remaja laki-laki kehabisan waktu—dia main bola dan menonton TV sebelum mengerjakan PR

PERTANYAAN ANAK MUDA

Bagaimana Caranya Mengatur Waktu?

  • Kenapa kamu harus mengatur waktu?

  • Yang bisa kamu lakukan

  • Kata teman-temanmu

Kenapa kamu harus mengatur waktu?

  • Waktu itu seperti uang. Kalau kita boros, kita akan kehabisan waktu saat harus melakukan hal-hal yang penting. Tapi, kalau kita bisa mengatur waktu dengan baik, kita akan punya waktu untuk melakukan hal-hal yang penting dan juga yang kita sukai!

    Nasihat Alkitab: ”Orang malas itu banyak keinginannya, tapi tidak punya apa-apa, tapi orang rajin akan benar-benar puas.”​—Amsal 13:4.

    Intinya: Mengatur waktu tidak membuat kita terkekang. Kita justru punya waktu untuk melakukan lebih banyak hal.

  • Kemampuan mengatur waktu sangatlah penting saat kamu dewasa nanti. Misalnya, kalau kamu bekerja, kamu bisa dipecat kalau kamu tidak bisa mengatur waktu. Apa ada bos yang mau punya karyawan yang sering telat?

    Nasihat Alkitab: ”Orang yang setia dalam hal kecil juga setia dalam hal besar.”​—Lukas 16:10.

    Intinya: Caramu mengatur waktu bisa menunjukkan orang seperti apa kamu.

    Memang, mengatur waktu itu tidak mudah. Berikut ini adalah beberapa tantangannya.

Tantangan #1: Teman

”Kalau temanku mengajak aku pergi, aku hampir selalu mau. Padahal aku sebetulnya tidak punya waktu. Aku pikir, ’Nanti kalau sampai rumah, aku bisa cepat-cepat selesaikan tugas-tugasku.’ Tapi, sering kali tugasku malah berantakan.”​—Cynthia.

Tantangan #2: Tersimpangkan

”TV itu seperti alat penyedot debu. Acara dan film di TV bisa sangat menarik dan menyedot perhatian kita.”​—Ivy.

”Aku bisa main tablet berjam-jam. Yang bikin malu, biasanya aku baru berhenti kalau baterainya habis.”​—Marie.

Tantangan #3: Suka menunda-nunda

”Aku suka menunda-nunda mengerjakan PR dan hal-hal penting lainnya. Waktuku habis untuk hal-hal yang tidak penting, dan aku baru mulai kerja kalau sudah detik-detik terakhir. Pengaturan waktuku sangat kacau.”​—Beth.

Seorang remaja laki-laki senang karena dapat mengatur waktunya dengan baik—pertama dia membaca, lalu mengerjakan PR, dan masih punya waktu untuk main bola

Mengatur waktu tidak membuat kita terkekang. Kita justru punya waktu untuk melakukan lebih banyak hal

Yang bisa kamu lakukan

  1. Tulis hal-hal yang harus kamu kerjakan. Contohnya, kamu bisa catat apa saja PR dan tugasmu di rumah. Tulis berapa banyak waktu yang biasanya kamu butuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas itu dalam seminggu.

    Nasihat Alkitab: ’Pastikan hal-hal mana yang lebih penting.’​—Filipi 1:10.

  2. Tulis hal-hal yang ingin kamu lakukan di waktu luang. Ini termasuk melihat-lihat media sosial dan menonton TV. Catat juga berapa jam yang biasanya kamu habiskan untuk kegiatan-kegiatan itu dalam seminggu.

    Nasihat Alkitab: ”Teruslah bersikap bijaksana . . . , dan gunakan waktu kalian sebaik-baiknya.”​—Kolose 4:5.

  3. Susun jadwal. Periksa dua daftar yang baru kamu buat. Apa kamu punya cukup waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting? Apa kamu harus mengurangi waktumu untuk bersantai?

    Tips: Buat jadwal harian, dan centang tugas yang sudah kamu selesaikan.

    Nasihat Alkitab: ”Rencana orang rajin pasti menguntungkan.”​—Amsal 21:5.

  4. Ikuti jadwal yang sudah kamu buat. Kadang, kamu mungkin harus menolak ajakan temanmu supaya kamu bisa menyelesaikan urusanmu yang lebih penting. Sebenarnya, dengan mengikuti jadwalmu, kamu akan punya lebih banyak waktu luang​—dan kamu akan lebih menikmatinya.

    Nasihat Alkitab: ”Rajinlah, dan jangan berlambat-lambat saat bekerja.”​—Roma 12:11, catatan kaki.

  5. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Seorang anak muda bernama Tara mengatakan, ”Kalau ada dua hal dalam daftar tugasku yang sudah aku selesaikan, aku kadang berpikir, ’Oke, sekarang aku bisa menonton TV kira-kira 15 menit, baru lanjut kerja setelah itu.’ Tapi 15 menit jadi setengah jam, dan setengah jam jadi satu jam. Tahu-tahu, aku sudah habis 2 jam untuk menonton TV!”

    Apa solusinya? Ingatlah, bersantai adalah hadiah setelah menyelesaikan tugas-tugasmu, bukan sesuatu yang harus kamu lakukan setiap hari.

    Nasihat Alkitab: ”Yang terbaik bagi manusia adalah . . . menikmati kerja kerasnya.”​—Pengkhotbah 2:24.

Kata teman-temanmu

Cheyenne

”Aku tulis jadwal supaya aku tahu tugas apa saja yang harus aku selesaikan. Aku juga buat jadwal kapan aku mau sendirian supaya bisa istirahat. Kalau aku susun jadwal, aku jadi tahu kapan aku harus disiplin dengan waktuku dan kapan aku punya jadwal yang lebih longgar.”​—Cheyenne.

Samuel

”Kalau ada yang minta bantuanku, aku belajar untuk menolak kalau aku tidak sanggup melakukannya. Memang susah untuk bilang tidak, tapi aku jelaskan kalau aku tidak bisa fokus 100 persen membantu mereka. Selama ini mereka biasanya mau mengerti.”​—Samuel.

Brooklyn

”Kalau aku lagi sangat sibuk, aku biasanya jadi kurang tidur dan olahraga. Padahal kalau aku cukup istirahat dan sedikit berolahraga, besoknya aku bisa mengerjakan lebih banyak hal dan lebih senang. Menjaga kesehatan itu penting.”​—Brooklyn.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan