PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/2 hlm. 7-9
  • Melek Huruf di Kalangan Umat Allah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Melek Huruf di Kalangan Umat Allah
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Umat Allah Dewasa Ini
  • Belajar Membaca
  • Haruskah Anak Saya Bersekolah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
  • Mendapat Manfaat dari Pembacaan Alkitab Setiap Hari
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Kerahkan Diri Saudara untuk Membaca
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Pelajaran Alkitab Menaikkan Angka Melek Huruf
    Sadarlah!—2015
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/2 hlm. 7-9

Melek Huruf di Kalangan Umat Allah

PADA zaman dahulu, angka melek huruf di kalangan umat Allah cukup tinggi. Kira-kira 3.500 tahun yang lalu, Musa menulis lima buku yang pertama dari Alkitab. Penerusnya, Yosua, diperintahkan untuk membaca ayat-ayat Alkitab ”siang dan malam” agar sukses dalam penugasan yang telah diberikan Allah kepadanya. Dan Allah memerintahkan agar raja-raja Israel, setelah naik takhta, menulis bagi diri mereka sendiri sebuah salinan Hukum dan membacanya setiap hari.​—Yosua 1:8; Ulangan 17:18, 19.

Membaca dan menulis tidak terbatas pada para pemimpin bangsa. Meskipun terbukti bersifat lambang, instruksi kepada orang-orang Israel untuk ’menuliskan’ perintah-perintah Allah di atas ambang pintu rumah mereka menandakan bahwa bangsa tersebut melek huruf. Amos seorang penggembala domba, dan Mikha seorang nabi dari desa; namun, keduanya menulis buku-buku dalam Alkitab.—Ulangan 6:8, 9; Amos 1:1; Mikha 1:1.

Yesus bisa mendapatkan seluruh gulungan Kitab-Kitab Ibrani di sinagoge, di sana, pada suatu kesempatan, ia membacakannya di muka umum dan menerapkan ayat-ayat tersebut pada dirinya sendiri. Rasul-rasulnya juga melek huruf, mengutip dari dan mengacu kepada Kitab-Kitab Ibrani ratusan kali dalam tulisan mereka.—Lukas 4:16-21; Kisah 17:11.

Umat Allah Dewasa Ini

Yesus memberi tahu para pengikutnya untuk ”menjadikan murid dari orang-orang dari segala bangsa, . . . mengajarkan mereka untuk melakukan segala sesuatu [yang telah ia] perintahkan”. Ia juga menubuatkan bahwa ”kabar baik kerajaan [akan] diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk”.—Matius 24:14, NW; 28:29, 20, NW.

Seperti orang-orang Kristen di abad pertama, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini telah melaksanakan tugas ini dengan bergairah mengajar dan mengabar melalui ucapan bibir. Mereka juga telah menyebarkan kabar baik Kerajaan melalui halaman-halaman tercetak. Sejak tahun 1920, Saksi-Saksi Yehuwa telah menerbitkan dan menyebarkan lebih dari sembilan miliar Alkitab, buku, majalah, dan selebaran dalam lebih dari 200 bahasa.

Jutaan orang di seluas bumi telah memberi tanggapan positif, menjadi murid-murid Kristus. Di antara mereka terdapat pria dan wanita yang tidak dapat membaca maupun menulis. Orang-orang yang buta huruf ini bukan orang-orang Kristen yang lebih rendah—banyak dari antara mereka telah melayani Allah dengan setia selama puluhan tahun, bertekun menanggung penganiayaan agama, dan telah memperlihatkan kasih mereka kepada Yehuwa dengan menaati perintah-perintah-Nya.—1 Yohanes 5:3.

Banyak dari antara mereka yang sangat ingin belajar membaca dan menulis, menyadari bahwa melek huruf adalah kunci yang akan membuka jalan kepada partisipasi yang lebih kaya dalam ibadat mereka kepada Allah. Di perhimpunan-perhimpunan, mereka ingin mengikuti pembacaan Alkitab dan publikasi Kristen, dan mereka ingin membaca kata-kata dalam buku nyanyian sehingga mereka dapat bernyanyi bersama saudara dan saudari rohani mereka. Di rumah, mereka ingin membangun diri sendiri dan keluarga mereka melalui pelajaran Alkitab. Dalam pelayanan, mereka ingin mengajarkan orang-orang lain kebenaran Firman Allah tanpa bergantung kepada orang lain untuk membacakannya bagi mereka.

Belajar Membaca

Menanggapi kebutuhan ini, Saksi-Saksi Yehuwa telah mengatur untuk membantu menggalakkan melek huruf melalui sidang-sidang mereka dan secara pribadi. Di seluruh dunia, mereka telah mengajar banyak sekali pria dan wanita. Di Nigeria saja, Saksi-Saksi Yehuwa telah mengajar lebih dari 23.000 orang membaca dan menulis. Salah satunya adalah Effor. Ia menceritakan:

”Saya mulai membaca dan menulis pada tahun 1950 ketika saya berusia 16 tahun. Kelas membaca dan menulis dipimpin oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Kami menggunakan buku pedoman yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, dan kami diberikan tugas membaca untuk dikerjakan di rumah.

”Saya merasa bahwa buta huruf sama seperti penyakit. Saya ingin menjelaskan Alkitab kepada saudara-saudara dan teman-teman saya, tetapi karena tidak dapat membaca dan menulis, saya tidak dapat melakukannya dengan baik. Yang memotivasi saya untuk belajar adalah keinginan saya untuk mengabar dan mengajar orang-orang lain untuk menjadi murid Kristus. Saya menulis di atas apa saja yang bisa saya dapatkan, bahkan di atas sehelai daun. Keinginan saya untuk membaca dan menulis begitu besar sehingga saya akan terus mempraktekkan cara membaca dan menulis dalam mimpi saya. Saya meminta bantuan orang-orang lain; saya tidak merasa malu akan hal itu. Saya ingat saya menulis surat kepada teman-teman dan memberikan surat kepada orang-orang yang bersekolah agar diperiksa.

”Saya membutuhkan waktu satu tahun untuk mengikuti kelas membaca dan menulis di sidang. Setelah itu, saya ditugaskan untuk mengajar pada kelas tersebut. Ini memberi saya kesempatan untuk membantu banyak orang lain.

”Sekolah itu sangat membantu saya sehingga selama bertahun-tahun, saya mendapat hak istimewa untuk menerjemahkan drama-drama Lembaga dari bahasa Inggris ke bahasa Isoko, bahasa ibu saya. Selain itu, saya telah menjadi pengawas di sidang sejak tahun 1960-an. Pada tahun 1980-an, saya melayani sebagai pengawas keliling pengganti dari Saksi-Saksi Yehuwa. Saya juga mendapat hak istimewa untuk memimpin Sekolah Dinas Perintis [sekolah bagi rohaniwan sepenuh waktu] dan dua kali memimpin Sekolah Pelayanan Kerajaan [sekolah bagi para penatua Kristen]. Saya tahu bahwa jika saya masih buta huruf, semua hak istimewa ini tidak pernah saya dapatkan.

”Betapa saya menghargai pengaturan ini untuk mengajar membaca dan menulis kepada orang-orang yang sederhana! Kadang-kadang sewaktu saya berbaring di malam hari, saya masih bersyukur kepada Yehuwa bahwa saya tidak lagi buta huruf di dunia modern ini.”

Pencipta kita, Allah Yehuwa, telah dengan murah hati mengaruniakan kesanggupan membaca dan menulis kepada umat manusia. Namun keterampilan ini tidak akan diperoleh tanpa upaya. Imbalan terbesar untuk belajar membaca dan menulis adalah kesanggupan untuk memeriksa Firman Allah dan mematuhi instruksi ilahi, ”Dengan suara rendah membacanya siang dan malam.”—Yosua 1:8, NW.

[Kotak di hlm. 9]

Cara Membantu Anak-Anak Anda Mengembangkan Kegemaran Membaca

● Anda sendiri memberi teladan dengan membaca secara teratur. Orang-tua yang gemar membaca kemungkinan besar akan memiliki anak yang gemar membaca.

● Berbicara kepada anak Anda sejak balita. Membiasakan anak-anak mendengar bahasa yang memiliki arti membantu anak-anak memahami kata-kata dan gagasan yang akan membuat belajar membaca lebih mudah.

● Bacakan sesuatu untuk anak-anak secara teratur. Sewaktu dipangku dan dibacakan sesuatu, bayi mendapat pesan bahwa kata-kata dan buku adalah baik, bahkan ketika mereka belum cukup besar untuk memahami cerita yang dibacakan. Teruslah membaca untuk anak-anak Anda setelah mereka belajar cara membaca, namun orang-tua dapat berbuat banyak untuk membantu mereka menikmati kegiatan membaca. Anak-anak senang mendengarkan cerita kesayangan mereka berulang kali.

● Sediakan buku-buku bagi anak-anak Anda untuk dibaca di rumah.

● Anjurkan anak-anak Anda untuk menulis. Seorang anak yang mahir menulis biasanya mahir membaca.

● Pilihlah waktu yang tetap untuk pembacaan bersama keluarga. Bacalah bergantian, kemudian bahas bahannya bersama-sama. Saat-saat ini hendaknya dapat dinikmati dan membina.

[Gambar di hlm. 8]

Orang-orang yang takut akan Allah di zaman dahulu mengetahui cara membaca dan menulis

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan