PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/2 hlm. 14-17
  • Kota-Kota Niaga Utama

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kota-Kota Niaga Utama
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Sebuah Armada yang Lebih Perkasa
  • Dikalahkan oleh Seorang Pemuda
  • ”Permadani Manusia”
  • ”Sebuah Tempat Penyimpanan Deposito Sedunia”
  • Menemukan yang Lebih Baik dari Kemewahan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Mengubah Pulau Kecil Menjadi Bandar Udara yang Sibuk
    Sedarlah!—1998
  • Suatu Hari dalam Hidup Saya di Hong Kong yang Sesak
    Sedarlah!—1991
  • Upaya Huldrych Zwingli untuk Menemukan Kebenaran Alkitab
    Topik Menarik Lainnya
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/2 hlm. 14-17

Kota-Kota Niaga Utama

BABILON purba disebut dalam Alkitab sebagai ’kota niaga’. (Yehezkiel 17:4, 12) Sebutan itu juga cocok bagi Tirus purba, yang dewasa ini dikenal sebagai Sur, sebuah pelabuhan di Laut Tengah antara Beirut (Lebanon) dan Haifa (Israel).

Menurut sebuah sumber, Tirus adalah ”sebuah pelabuhan utama di Funisia sejak kira-kira tahun 2000 SM dan seterusnya”. Menjelang saat penaklukan Negeri Perjanjian oleh bangsa Israel kira-kira pada tahun 1467 SM, Tirus merupakan sebuah kekuatan utama di laut. Armada-armada angkatan laut dan perniagaannya menjadi terkenal karena pelayaran mereka ke tempat-tempat yang jauh.​—1 Raja 10:11, 22.

Sebuah Armada yang Lebih Perkasa

”Berkuasalah, Britania, kuasailah ombak-ombak itu,” tulis seorang penyair Skotlandia dari abad ke-18, James Thomson, tentang armada yang membantu menjadikan Kerajaan Inggris salah satu raksasa niaga terbesar yang pernah ada. ”Kekuatan laut menjamin keamanan Inggris dari invasi, keamanan dari harta milik kerajaannya, dan pertumbuhan yang penuh damai dari kepentingan-kepentingan dagangnya seluas dunia.”​—The Cambridge Historical Encyclopedia of Great Britain and Ireland.

Seraya kerajaan Inggris meluas, perdagangannya mencapai proporsi global. Antara tahun 1625 dan 1783, impornya meningkat kira-kira 400 persen dan ekspornya kira-kira 300 persen lebih. Menjelang tahun 1870, pabrik-pabrik Inggris memproduksi lebih dari sepertiga barang-barang pabrik dunia. Dengan pound sterling yang jelas mendominasi perdagangan internasional, London menjadi pusat finansial yang tiada bandingannya di dunia.

Dewasa ini London memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Para pecinta musik akan mengingat opera Covent Garden atau Royal Festival Hall, Wembley dan Wimbledon bagi para penggemar sport, West End bagi para pengunjung bioskop. Orang-orang yang mengikuti mode akan mengingat Savile Row atau Carnaby Street, Menara London atau British Museum bagi murid-murid sejarah, sedangkan bagi para penggemar parade kerajaan​—belum lagi tentang gosip dan skandalnya​—mungkin akan mengingat Parlemen dan Istana Buckingham.

Paradoksnya, tidak satu pun dari tempat-tempat yang merupakan daya tarik bagi turis ini terletak di kota London yang sebenarnya. Kota London yang sebenarnya, yang hanya disebut Kota, menjadi pusat komersial dari daerah metropolitan yang terdiri dari lusinan daerah pinggir. Di dalam ”Square Mile” London terdapat Bank of England, yang dengan akrab dikenal sebagai Old Lady of Threadneedle Street (Ibu Tua dari Jalan Threadneedle). Bank tersebut dijadikan badan hukum melalui undang-undang Parlemen pada tahun 1694 dan merupakan salah satu bank sentral tertua di dunia. Lembaga-lembaga yang kuat ini bertindak sebagai bankir bagi pemerintah, mengatur kegiatan bank-bank komersial, dan dengan mengontrol persediaan uang dan kredit, sering kali sangat mempengaruhi kebijakan ekonomi pemerintah. Di Kota tersebut juga terdapat Pasar Bursa dan yang berdekatan dengannya ialah Lloyd’s of London, penanggung asuransi internasional.

Meskipun disebut Swinging London pada tahun 1960-an karena gaya hidupnya yang riang, kota tersebut ikut merasakan kepedihan selama hampir 2.000 tahun keberadaannya. Pada tahun 1665 Wabah Besar​—sebuah epidemi penyakit pes​—membunuh kira-kira 100.000 orang, dan setahun kemudian Kebakaran Besar hampir melenyapkan Kota tersebut. Lebih belakangan lagi adalah serangan udara oleh pesawat-pesawat pembom Jerman selama Perang Dunia II yang membunuh 30.000 penduduk London dan menghancurkan atau merusak 80 persen bangunan-bangunan rumahnya.

Dikalahkan oleh Seorang Pemuda

Dibandingkan London, kota New York, yang didirikan pada tahun 1624 oleh orang-orang Belanda yang menetap di sana dan dinamai New Amsterdam, hanyalah seorang pemuda. Namun dewasa ini ia adalah salah satu dari pelabuhan-pelabuhan dunia yang terbesar dan tersibuk; sebuah pusat industri, perdagangan, dan finansial, dan pangkalan dari banyak bank-bank terbesar di dunia dan lembaga-lembaga finansial. Sebagai pusat komersial, ia lebih unggul daripada Amsterdam maupun London. Seolah-olah sebagai simbol dari dominasi ini, menara kembar the New York World Trade Center, yang diguncang oleh bom teroris pada tahun 1993, tetap dengan bangga menjulangkan kepala-kepala mereka ke angkasa setinggi 110 lantai.

Sama seperti negara tempat ia merupakan kotanya yang terbesar, New York adalah tempat bercampurnya beragam kebangsaan. Sejak tahun 1886 Patung Liberty di pelabuhannya telah memanggil para imigran untuk datang ke suatu dunia yang menjanjikan kebebasan dan kesempatan yang sama.

Beberapa jalan raya di New York lebih dari sekadar nama. Sebagai contoh, Broadway adalah simbol dari hiburan teater, dengan menetapkan standar dan memulai trend yang mempengaruhi seluruh dunia. Dan bagaimana dengan Wall Street? Pada tahun 1792 sebuah kelompok yang terdiri dari 24 orang pialang bertemu di sana di bawah sebuah pohon buttonwood berdiskusi untuk mendirikan Pasar Bursa New York. Pasar Bursa tersebut, yang kini merupakan pasar saham terbesar, secara resmi dibentuk pada tahun 1817 dan dewasa ini biasanya dikenal hanya sebagai Wall Street.

Broadway menawarkan hiburan yang ramai, namun ia tidak dapat mengalahkan Wall Street dalam hal drama yang nyata. Pada bulan Oktober 1987, ketika Wall Street mengalami kejatuhan yang paling hebat dan cepat dalam sejarah, seluruh 22 pasar bursa top lainnya di seputar dunia jatuh serentak. Suatu ”firasat akan hal buruk yang tidak lama lagi akan terjadi” meliputi semua orang​—demikian tulis seorang reporter​—yang dikobarkan oleh berita-berita tentang ”harga yang mendadak anjlok secara mengkhawatirkan pada semua pasar yang buka lebih dulu: Tokyo, Hong Kong, London, Paris, Zurich”.

Wall Street yang goyah, World Trade Center yang goyah​—firasat akan terjadinya hal buruk apa bagi perniagaan dunia?

”Permadani Manusia”

Hong Kong berpenduduk begitu padat sehingga kota itu pernah dengan tepat digambarkan sebagai ”permadani manusia”. Distrik Mong Kok dihuni oleh 140.000 orang per kilometer persegi! Meskipun daratan yang luas telah dihasilkan dengan cara menimbun laut, kira-kira 1 persen dari jumlah penduduk secara harfiah masih tinggal di atas air! Mereka dikenal secara lokal sebagai Tanka, karena tinggal di atas jung atau perahu, seperti yang dilakukan nenek moyang mereka yang adalah nelayan, yang datang dari Cina utara dan mendirikan sebuah perkampungan nelayan kecil di sana pada milenium kedua SM.

Pada pertengahan abad ke-19, orang-orang Inggris tiba dan segera menyadari lokasi Hong Kong yang strategis dan secara niaga mempunyai prospek yang bagus. Pelabuhannya yang baik sekali dapat dimasuki dari timur maupun barat, dan Hong Kong terletak di jalur perdagangan utama antara Eropa dan Timur Jauh. Sebagai hasil dari dua Perang Candu (1839-42 dan 1856-60), Cina dipaksa untuk menyerahkan Pulau Hong Kong dan bagian dari Semenanjung Kowloon kepada Inggris, dan dengan demikian tempat-tempat ini menjadi sebuah koloni Inggris. Pada tahun 1898 seluruh daerah tersebut, ditambah New Territories di sebelah utara, disewakan kepada Inggris selama 99 tahun. Pada tahun 1997, saat masa sewa tersebut berakhir, Hong Kong akan kembali kepada Cina.

Sebagaimana cocok bagi kota yang oleh National Geographic dijuluki sebagai ”pusat keuangan terbesar ketiga di dunia dan ekonomi perdagangan terbesar yang kesebelas”, Hong Kong disibukkan dengan menghasilkan dan membelanjakan uang. ”Semoga Anda diberkati dengan kemakmuran” merupakan salam yang umum selama perayaan-perayaan Tahun Baru Kamariah. Dan kelihatannya banyak dari warganya telah begitu dilimpahi, yang menyebabkan majalah tersebut menyatakan bahwa ”Hong Kong menghabiskan lebih banyak cognac per kapita, dan membanggakan lebih banyak Rolls-Royces, per hektare, dibandingkan dengan tempat lain mana pun di atas bumi”.

Kemakmuran ini hampir tak dapat diramalkan selama Perang Dunia II, ketika perniagaan di Hong Kong secara drastis merosot, makanan sulit diperoleh, dan begitu banyak penduduk melarikan diri ke Cina Daratan sehingga jumlah penduduk merosot sampai lebih dari setengahnya. Setelah perang, kota tersebut memulai pendakiannya yang telah menjadikannya sebuah adikuasa ekonomi di Asia. Barang-barang produksinya sangat laku di pasaran dunia karena tenaga kerja dan bahan mentah yang murah menekan harga tetap rendah. Pada tahun 1992 ekspornya telah melonjak hampir 45 kali dibanding tahun 1971.

Apa dampak secara perdagangan, politik, dan sosial pada saat Hong Kong kembali ke Cina pada tahun 1997? Ada warga-warga dan perusahaan-perusahaan yang merasa khawatir dan telah pindah ke tempat lain. Yang lainnya tetap tinggal, tetapi mereka mungkin telah menyembunyikan uang mereka di tempat lain yang mereka rasa lebih aman.

”Sebuah Tempat Penyimpanan Deposito Sedunia”

Pada abad ke-17, Swiss menganut kebijakan politik netral, suatu kebijakan yang tidak selalu berhasil dipertahankannya. Meskipun demikian, uang yang didepositokan di sana dianggap relatif aman. Sistem perbankan Swiss juga menawarkan kerahasiaan total. Jadi orang-orang yang mau menyembunyikan kekayaan mereka​—untuk alasan apa pun​—dapat tetap tidak dikenal sama sekali.

Pusat urusan-urusan keuangan adalah Zurich. Dengan jumlah penduduk metropolitan lebih dari 830.000 orang, kota ini merupakan kota Swiss yang terbesar. Lokasinya yang strategis di jalur perdagangan Eropa telah memberinya manfaat selama berabad-abad, dan dewasa ini ia berdiri di garis depan keuangan dunia modern. Bahkan, Profesor Herbert Kubly menjuluki jalan raya utama Zurich sebagai ”pusat perbankan Benua Eropa dan sebuah tempat penyimpanan deposito sedunia”.

Zurich juga telah membuat nama bagi dirinya dalam perkembangan secara agama. Seorang imam Katolik bernama Huldrych Zwingli menyampaikan serangkaian khotbah di sana pada tahun 1519 yang menimbulkan kontroversi dengan uskup Katolik di kota tersebut. Debat-debat berikutnya diadakan pada tahun 1523, dan Zwingli tampil sebagai pemenangnya. Seraya Reformasi Protestan Swiss memperoleh kekuatan, kota-kota besar lainnya di Swiss memihak Zwingli dan menjadi kubu-kubu pertahanan bagi bentuk Protestanismenya.

”Putra” Zurich yang lebih belakangan adalah Albert Einstein, yang dipandang sebagai salah seorang intelektual ilmu pengetahuan terbesar sepanjang sejarah. Meskipun dilahirkan di Jerman, Einstein mempelajari fisika dan matematika di Zurich. Sebuah tesis yang ia publikasikan pada tahun 1905 bahkan menghasilkan baginya gelar Doktor Filosofi dari Universitas Zurich. Prestasi-prestasinya sejalan dengan tradisi panjang Swiss akan keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan, yang untuknya Zurich telah banyak menyumbang. Institut Teknologi Federalnya telah menghasilkan lebih banyak pemenang hadiah Nobel dibandingkan dengan sekolah ilmu pengetahuan lain manapun di dunia.

Namun meskipun memiliki semua kekayaan, semua warisan religius dan ilmu pengetahuan, Zurich sama sekali tidak bebas dari problem. The European melukiskan suatu gambaran yang kurang bagus berkenaan kota tersebut pada bulan Mei yang lalu. Majalah itu menyatakan bahwa meskipun ”Needle Park yang terkenal dari kota tersebut, yang pernah menjadi magnet internasional bagi para pecandu narkotika” telah ditutup, hal-hal yang berhubungan dengan obat bius hanya dipindahkan ke daerah yang dikenal sebagai Kreis 5. Daerah ini, kata laporan tersebut, ”menggambarkan hal-hal yang sangat ingin disembunyikan oleh Swiss​—pengangguran, tuna wisma, kecanduan minuman keras, suatu sikap pasrah, problem perumahan dan, yang terutama, penyalahgunaan obat bius”.

Paradoksnya, problem penyalahgunaan obat bius menghubungkan Zurich dengan New York dan Hong Kong. Mungkin lebih dari 80 persen heroin yang diselundupkan ke dalam New York City berasal dari daerah Segi Tiga Emas di Myanmar utara, Thailand, dan Laos, tempat perkumpulan-perkumpulan rahasia Hong Kong yang dikenal sebagai triad sangat terlibat dalam perdagangan obat bius.a Jadi, banyak dari dolar yang dihasilkan oleh triad di Hong Kong melalui penjualan heroin kepada para pecandu di New York kemungkinan besar akhirnya disimpan di rekening-rekening bank Zurich.

Kota-kota perniagaan utama, yang dengan tepat diwakili oleh London, Zurich, Hong Kong, dan New York City, memiliki banyak persamaan dengan kota Tirus purba. Sambil menikmati kemakmuran di atas pengorbanan orang lain, perniagaan Tirus yang sukses memupuk kecongkakan dan keangkuhan dan pada akhirnya mengarah kepada bencana.

Apakah pusat-pusat perniagaan dewasa ini akan lebih baik keadaannya kelak? Apakah fondasi mereka lebih kuat? Bukti memperlihatkan bahwa mereka tidak akan lebih baik daripada kota-kota yang akan dibahas dalam artikel lanjutan kita.

[Catatan Kaki]

a Triad menunjuk kepada sebuah segi tiga yang digunakan oleh salah seorang pendahulu mereka untuk menunjukkan kesatuan antara surga, bumi, dan manusia. Perkumpulan-perkumpulan rahasia Cina telah ada selama 2.000 tahun; versi modernnya berlangsung sejak abad ke-17. Pada mulanya bersifat politik, namun kini mereka adalah geng-geng kriminal. Mereka dikatakan ”memimpin 100.000 orang anggota atau lebih di seluas dunia”, dan majalah Time mengutip kata-kata seorang anggota departemen kepolisian Hong Kong, ”Triad menyediakan tempat berlindung yang hangat bagi kejahatan yang terorganisasi”.

[Gambar di hlm. 14]

Hong Kong

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan