PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 115
  • Bagaimana Aku Bisa Pulih dari Rasa Duka?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Aku Bisa Pulih dari Rasa Duka?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Apakah yang aku rasakan ini wajar?
  • Caranya menghadapi rasa duka
  • Bagaimana Saya Dapat Mengatasi Duka Cita Saya?
    Bila Seseorang yang Anda Kasihi Meninggal
  • Bantuan bagi Orang yang Berduka
    Sedarlah!—2011
  • Mengatasi Dukacita—Yang Bisa Kita Lakukan Sekarang
    Sadarlah!—2018
  • Apakah Normal untuk Merasa seperti Ini?
    Bila Seseorang yang Anda Kasihi Meninggal
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 115
Seorang gadis remaja berbaring di kasurnya sambil menangis. Dia sedang melihat foto dia bersama kakeknya.

PERTANYAAN ANAK MUDA

Bagaimana Aku Bisa Pulih dari Rasa Duka?

Apakah ada teman atau keluargamu yang baru meninggal? Kalau iya, artikel ini bisa membantumu untuk mengatasi rasa duka.

Artikel ini akan membahas:

  • Apakah yang aku rasakan ini wajar?

  • Caranya menghadapi rasa duka

  • Kata teman-temanmu

Apakah yang aku rasakan ini wajar?

Bagi banyak orang, perasaan duka itu bisa sangat dalam dan tidak mudah hilang.

”Tiap hari, aku selalu teringat sama opa-ku. Sudah dua tahun dia meninggal. Tapi sampai sekarang, aku masih suka nangis kalau cerita soal dia.”​—Olivia.

”Nenekku selalu dukung aku untuk raih cita-citaku. Tapi, sebelum aku berhasil meraih itu, dia sudah tidak ada. Jadi, tiap kali aku berhasil meraih salah satu cita-citaku, aku selalu sedih karena dia tidak bisa lihat itu.”​—Alison.

Waktu kamu berduka, ada berbagai perasaan yang mungkin muncul. Misalnya:

”Aku sangat kaget waktu om-ku meninggal, dan perasaan itu sempat enggak hilang-hilang. Ini pertama kalinya orang terdekatku meninggal. Rasanya aku seperti ditabrak kereta api.”​—Nadine.

”Aku agak marah sama kakekku waktu dia meninggal. Soalnya dia enggak jaga kesehatan, padahal kami sudah sering ingatkan dia.”​—Carlos.

”Waktu kakekku mau meninggal, dari keluarga kami cuma aku dan kakakku yang enggak ada di sana. Akibatnya, aku merasa bersalah karena aku enggak sempat bilang apa-apa ke kakekku.”​—Adriana.

”Ada sepasang suami istri yang dekat sama keluarga kami. Mereka tiba-tiba meninggal karena kecelakaan mobil. Jadinya, tiap kali ada keluargaku yang keluar rumah, aku takut mereka tiba-tiba meninggal juga.”​—Jared.

”Nenekku meninggal tiga tahun yang lalu. Waktu itu, aku menyesal karena aku kurang sering menemani dia selama dia hidup.”​—Julianna.

Waktu kita berduka, wajar saja kalau kita merasa kaget, marah, bersalah, takut, atau menyesal. Kalau kamu juga merasakannya, yakinlah bahwa perasaan itu lama-lama bisa berkurang. Tapi, apa yang bisa kamu lakukan sekarang untuk menghadapi rasa dukamu?

Caranya menghadapi rasa duka

Ceritakan perasaanmu kepada seorang teman. Alkitab bilang bahwa teman sejati itu ”menjadi saudara saat ada kesusahan”. (Amsal 17:17) Kalau kamu menceritakan perasaanmu kepada seseorang, kamu bisa mendapat bantuan yang kamu butuhkan.

”Berduka itu wajar. Kadang kita merasa bisa hadapi itu sendirian. Tapi tiba-tiba, kita bisa merasa keadaannya sangat sulit dan dunia terasa gelap. Makanya, bagus kalau kita bisa curhat ke seseorang.”​—Yvette.

Ingatlah kenangan tentang orang itu. Alkitab bilang, ”Orang yang baik menyimpan hal-hal yang baik dalam hatinya.” (Lukas 6:45, Easy-to-Read Version, 1992) Kamu bisa menulis kenangan indah atau membuat album foto tentang orang itu.

”Aku sangat sedih waktu temanku meninggal. Jadi, aku putuskan untuk tulis semua hal baik yang aku pelajari dari dia. Dengan begitu, aku bisa terus belajar dari teladannya, dan rasa dukaku bisa berkurang.”​—Jeffrey.

Seorang anak perempuan sedang menulis di buku.

Jaga kesehatanmu. Alkitab memberi tahu bahwa olahraga ada manfaatnya. (1 Timotius 4:8) Pastikan kamu makan makanan yang bergizi, berolahraga, dan beristirahat dengan cukup.

”Waktu berduka, kita mungkin enggak bisa berpikir dengan jernih. Jadi, pastikan kita tetap sehat. Jangan lupa makan dan tidur yang cukup.”​—Maria.

Seorang remaja laki-laki sedang joging.

Bantulah orang lain. Alkitab bilang, ”Lebih bahagia memberi daripada menerima.”​—Kisah 20:35.

”Coba lakukan sesuatu buat orang lain, khususnya buat mereka yang juga lagi berduka. Ini bisa buat kita ingat kalau kita enggak sendirian.”​—Carlos.

Seorang gadis remaja membantu seorang wanita lansia menggunakan tablet elektronik.

Ungkapkan perasaanmu dalam doa. Alkitab menyebut Allah Yehuwa sebagai ”Pendengar doa”. (Mazmur 65:2) Alkitab juga bilang bahwa Yehuwa ”menyembuhkan orang yang hancur hatinya” dan ”membalut luka mereka”.​—Mazmur 147:3.

”Berdoalah minta bantuan dan kekuatan kepada Yehuwa. Ada hari-hari tertentu yang terasa lebih berat. Tapi, Yehuwa selalu ada di samping kita.”​—Jeanette.

Bersikap masuk akal. Ingatlah bahwa rasa duka yang dialami tiap orang itu berbeda-beda. Misalnya, Alkitab mengatakan bahwa Yakub terus menolak untuk dihibur waktu dia pikir dia kehilangan anaknya. (Kejadian 37:35) Jadi, jangan heran kalau rasa dukamu tidak langsung hilang.

”Ada banyak hal yang bisa buat aku ingat sama kakaknya Oma. Padahal, dia sudah meninggal 15 tahun yang lalu.”​—Taylor.

Bayangkan kalau kamu patah tulang. Kamu pasti akan kesakitan dan mungkin butuh waktu untuk sembuh. Sementara itu, doktermu bisa memberimu saran-saran yang perlu kamu lakukan untuk membantu proses penyembuhanmu.

Melalui jendelanya, seorang remaja laki-laki yang kakinya di-gips sedang melihat orang-orang bersepeda.

Ini sama seperti proses untuk sembuh dari luka akibat duka. Memang, kamu butuh waktu supaya rasa duka yang dalam bisa berkurang. Jadi bersabarlah. Pikirkan saran-saran yang ada di artikel ini, dan cari tahu mana yang paling cocok buat kamu.

Kata teman-temanmu

Isabelle.

”Mengatasi rasa duka bukan berarti kita melupakan atau sengaja tidak memikirkan orang itu. Ada bagusnya kalau kita mengenang kembali dan memikirkan seberapa penting orang itu buat kita dari dulu sampai sekarang.”​—Isabelle.

Jordan.

”Kalau rasa dukamu mulai berkurang, jangan merasa bersalah. Itu bukan berarti kamu enggak menghargai orang yang sudah meninggal, tapi itu artinya kamu sudah mulai pulih. Dan kemungkinan besar, orang itu juga mau kamu bahagia lagi.”​—Jordan.

Kesimpulan: Bagaimana aku bisa pulih dari rasa duka?

  • Ceritakan perasaanmu kepada seorang teman. Kalau kamu menceritakan perasaanmu kepada seseorang, kamu bisa mendapat bantuan yang kamu butuhkan.

  • Ingatlah kenangan tentang orang itu. Pikirkan dan tuliskan kenangan indah yang kamu miliki bersamanya.

  • Jaga kesehatanmu. Pastikan kamu makan makanan yang bergizi, berolahraga, dan beristirahat dengan cukup.

  • Bantulah orang lain. Coba lakukan sesuatu buat orang lain, khususnya buat mereka yang juga lagi berduka.

  • Ungkapkan perasaanmu dalam doa. Berdoalah minta bantuan dan kekuatan kepada Yehuwa.

  • Bersikaplah masuk akal. Ingatlah bahwa rasa duka yang dialami tiap orang itu berbeda-beda.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan