PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g87_No20 hlm. 5-7
  • Apa Gerangan ”Akhir Dunia” Itu?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa Gerangan ”Akhir Dunia” Itu?
  • Sedarlah!—1987 (No. 20)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Menyingkirkan Pelanggar-Pelanggar
  • Ajaran-Ajaran Agama yang Membingungkan
  • Dunia yang Mana Akan Dibinasakan?
  • Apakah Bumi Akan Hancur?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Apakah Dunia Ini Akan Berakhir?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2021
  • Akhir Dunia—Haruskah Ditakuti?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Bumi
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1987 (No. 20)
g87_No20 hlm. 5-7

Apa Gerangan ”Akhir Dunia” Itu?

ALKITAB banyak berbicara tentang fakta bahwa ”dunia ini sedang lenyap”. Banyak ayat memuat keterangan spesifik mengenai masa yang juga disebut ”kesudahan sistem ini”. Tetapi jika Alkitab berbicara tentang ”akhir dunia”, apa yang dimaksudnya? Apakah ini berarti bahwa tempat tinggal kita, planet Bumi, akan dihancurkan?—1 Yohanes 2:17; Matius 24:3, NW, King James Version.

Allah tidak perlu menghancurkan bumi untuk menyingkirkan keadaan-keadaan mengerikan yang umum di bumi ini. Bukan bumi yang menimbulkan problem dalam masyarakat manusia dewasa ini. Orang-orang yang bertanggung jawab, terutama orang-orang yang hanya sedikit atau tidak mempedulikan Pencipta, Allah Yehuwa, dan hukum-hukumNya. Merekalah yang mengubah kehidupan di bumi ini menjadi mimpi buruk bagi begitu banyak orang. Namun Allah tidak perlu menghancurkan bumi untuk menyingkirkan orang-orang sedemikian.

Menyingkirkan Pelanggar-Pelanggar

Sebagai contoh, jika rumah anda diganggu oleh tikus, bagaimana anda dapat menyingkirkan tikus-tikus itu? Apakah dengan membakar rumah anda? Tidak! Sebaliknya, anda mungkin akan mencari cara-cara lain seperti misalnya memasang jerat; atau mungkin anda akan memelihara kucing. Anda tidak akan menghancurkan rumah itu.

Kadang-kadang rubah dikatakan membersihkan kutu dari badannya dengan cara yang tidak merugikan diri sendiri. Sedikit demi sedikit tubuhnya direndam seluruhnya dalam air, dengan hanya ujung hidung berada di luar untuk bernapas, seraya menggigit suatu benda di mulut pada batas permukaan air. Kutu-kutu itu akan naik ke atas dari tubuh rubah agar tidak tenggelam dan akhirnya menempati benda yang ada di mulutnya. Kemudian rubah yang cerdik itu akan melepaskan benda tersebut dari mulutnya, dan benda itu mengapung penuh dengan muatan kutu-kutu. Rubah itu tidak menderita kerugian apa-apa.

Jadi, tidak perlu membinasakan tubuhnya yang berisi parasit untuk dapat menyingkirkannya.

Demikian pula, dalam perumpamaan Yesus tentang akhir dunia, ia mengatakan bahwa seorang petani menabur benih gandum di ladangnya, tetapi pada malam hari musuhnya datang dan menabur lalang. Petani itu tidak membakar seluruh ladang gandumnya untuk menyingkirkan lalang-lalang itu. Sebaliknya, ketika para pekerjanya ingin mencabut lalang yang mulai tumbuh, petani itu mengatakan, ”Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah beberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Kemudian Yesus mengakhiri, ”Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman [”dunia”, The Living Bible]. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka akan mengumpulkan . . . semua orang yang melakukan kejahatan . . . [dan] akan dicampakkan ke dalam dapur api.”—Matius 13:24-26, 29, 30, 40-42.

Yesus juga menyamakan ”akhir dunia” dengan apa yang terjadi pada waktu Air Bah sedunia di jaman Nuh. (Matius 24:37-39) Pada waktu itu bukan buminya yang dihancurkan. Tetapi, manusia yang jahat. Karena tingkah laku orang-orang yang hidup pada waktu itu sangat buruk, Allah mengatakan, ”Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi.” (Kejadian 6:7) Demikian pula, rasul Petrus berbicara tentang ”dunia orang-orang yang fasik” pada jaman purba yang dibinasakan pada jaman Nuh dulu. Bukan planet Bumi yang dimusnahkan.—2 Petrus 2:5.

Namun, mengapa banyak orang mengacaukan istilah ”akhir dunia” dengan kehancuran planet Bumi? Satu alasan ialah karena ajaran sedemikian begitu umum dalam banyak agama dewasa ini.

Ajaran-Ajaran Agama yang Membingungkan

Kekacauan ditimbulkan oleh para juru bicara agama yang menafsirkan ”akhir dunia” justru sebagai kehancuran bumi beserta semua makhluk hidup di atasnya. Arthur S. Maxwell adalah salah seorang yang mendukung teori ini. Dalam bukunya Time Running Out (Waktu Hampir Habis) ia menjelaskan bahwa kekuatan nuklir membuat hal ini mungkin, untuk pertama kali dalam sejarah manusia. Ia mengatakan, ”Bagaimana mungkin langit akan lenyap? Bagaimana unsur-unsur dapat hancur dalam nyala api, dan seluruh bumi menjadi kosong? Hanya kini dalam Abad Nuklir arti yang sepenuhnya dari pesan dramatisNya menjadi sangat jelas.”

Bencana yang serupa, namun dengan sedikit perbedaan, dilukiskan oleh Henry M. Morris dalam Bibliotheca Sacra (Perpustakaan Suci), ”Bahan-bahan dasar susunan bumi tidak akan dibinasakan, tetapi akan mengalami proses penghancuran yang luar biasa, mungkin bahkan kehancuran secara atom.” Ia menambahkan, ”Air yang masih ada di bumi ini akan terurai atau dalam sekejap mendidih dan menguap. . . . Kemudian, seraya atom-atom dari bekas bumi ini mulai berkumpul kembali setelah bencana itu, Allah sekali lagi akan menjalankan kuasa penciptaanNya yang semula, dan akan ’menciptakan’ dan ’menjadikan’ langit yang baru dan bumi yang baru.”

Sebuah publikasi Katolik Roma, Dictionnaire de Théologie Catholique [Kamus Teologia Katolik], di bawah ”Akhir Dunia”, mengatakan, ”Gereja Katolik percaya dan mengajarkan bahwa dunia yang ada sekarang [jagat raya], yang telah dibentuk oleh Allah, tidak akan kekal selama-lamanya. . . . Ini didasarkan pada Alkitab, tradisi teologia Katolik, dan diteguhkan oleh ilmu pengetahuan modern.” Juga, Dictionary of Biblical Theology [Kamus Teologia Alkitab] Katolik mula-mula memuji ciptaan sebagai ”kebaikan dari Allah” dan sebagai ”karya seni sejati” tetapi kemudian melukiskan bagaimana unsur-unsur jasmani, yang aksara, akan mengalami ”perubahan total melalui proses kembali kepada keadaan campur-baur secara tiba-tiba”.

Banyak agama besar lain dan kelompok-kelompok penginjilan memperkembangkan pandangan yang sama. Namun apakah mereka benar?

Dunia yang Mana Akan Dibinasakan?

Murid-murid Yesuslah yang mengajukan pertanyaan langsung kepadanya tentang akhir dunia. Ini dicatat di Matius 24:3, menurut terjemahan Alkitab King James, atau Authorized, ”Katakanlah kepada kami, . . . apakah tanda kedatanganmu, dan tanda akhir dunia?”

Terjemahan-terjemahan Alkitab lain membantu kita mengerti bahwa kata bahasa Yunani untuk ”dunia” (ai·onʹ) yang digunakan dalam ayat ini tidak memaksudkan bumi aksara atau jagat raya ini. Beberapa terjemahan Alkitab menyatakan istilah itu sebagai ”akhir abad”, atau sebagai ”jaman yang terakhir”. The New World Translation of the Holy Scriptures menerjemahkan ayat ini, ”Apakah tanda kehadiranmu dan bagian penutup sistem ini?”

Jadi sebaliknya dari pada meramalkan bencana nuklir atau kehancuran serupa atas jagat raya ini, termasuk planet Bumi, Alkitab mengajar kita bahwa sistem yang jahat di bumi inilah yang akan diakhiri dengan tiba-tiba. Ini mencakup semua bentuk korupsi, kepalsuan, dan kemunafikan yang kini ada, dalam bidang politik, perdagangan, atau agama. Semua kekejian dan imoralitas, semua kejahatan, dan semua orang yang fasik di bumi pada waktu itu akan disingkirkan secara paksa.

Dua pernyataan yang jelas dalam Alkitab, yang tidak perlu ditafsirkan, seharusnya menyingkirkan ketakutan apapun jangan-jangan bumi akan dihancurkan pada waktu ”dunia” ini berakhir. Yang pertama terdapat di Pengkhotbah 1:4, ”Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.” Yang kedua terdapat di Yesaya 45:18, ”Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit,—Dialah Allah—yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya,—dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami—: ’Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.’”

Jadi dunia yang dengan begitu tegas dikatakan Alkitab akan dibinasakan ialah dunia umat manusia yang tidak melakukan kehendak Allah. ”Orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.” (Amsal 2:22) ”[Yehuwa] mempunyai pengaduan terhadap bangsa-bangsa; Ia akan beperkara dengan segala makhluk: Orang-orang fasik akan diserahkanNya kepada pedang, . . . Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh [Yehuwa] dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.”—Yeremia 25:31, 33.

Tetapi, siapa yang akan diselamatkan? Apa yang harus mereka lakukan untuk selamat? Bagaimana mereka dapat mengatakan bila ”akhir dunia” sudah dekat?

[Gambar di hlm. 6]

Banyak agama mengatakan bahwa bumi akan dihancurkan. Tetapi Alkitab tidak mengajarkan hal itu

[Gambar di hlm. 7]

Alkitab mengajarkan bahwa kebinasaan akan bersifat selektif, hanya mereka yang fasik akan dibinasakan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan