-
Siapakah Penginjil-Penginjil yang Sejati?Menara Pengawal—1988 (Seri 44) | Menara Pengawal—1988 (Seri 44)
-
-
Siapakah Penginjil-Penginjil yang Sejati?
TIDAK soal di mana saudara tinggal, dengan satu atau lain cara gerakan penginjilan yang dimulai oleh Yesus Kristus pernah menyentuh kehidupan saudara. Namun tidak semua orang yang mengaku mewakili Kristus telah menyebarkan berita yang sejati dari Firman Allah. Tidak semua penginjil—pada jaman sekarang atau pada jaman lampau—didorong oleh gairah penginjilan yang sama yang menjadi tanda dari murid-murid Kristus pada abad pertama.
Memang, dewasa ini gereja-gereja Susunan Kristen memiliki kurang lebih 220.000 utusan injil yang sedang bertugas di lapangan, tetapi apakah para utusan injil tersebut memenuhi syarat sebagai penginjil-penginjil sejati? Penginjilan Kristen tidak dimaksudkan menjadi suatu bentuk imperialisme rohani dengan para pengkhotbahnya bekerja sebagai antek-antek dari penguasa dunia yang menjajah. (Bandingkan Yakobus 4:4.) Lagi pula, penginjilan Kristen yang sejati tidak akan menganjurkan apa yang disebut teologi pembebasan dan memaksakan perubahan-perubahan radikal dalam sistem politik dan sosial; juga, Yesus tidak merencanakan adanya pengkhotbah-pengkhotbah elektronik yang memukul-mukul Alkitab dan meratapkan versi mereka mengenai ”teologi kemakmuran” melalui TV dan gelombang-gelombang radio. (Yohanes 17:16; Matius 6:24) Kalau begitu, apa sebenarnya seorang penginjil itu?
Apa Gerangan Penginjilan yang Sejati Itu?
Dalam bahasa-bahasa asli Alkitab, Ibrani dan Yunani, seorang penginjil adalah seorang pemberita kabar gembira, atau kabar baik.a Kabar baik mengenai apa? Kabar baik mengenai keselamatan, pemerintahan yang benar, dan tentang perdamaian. Misalnya, Yesaya 52:7 mengatakan: ”Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: ’Allahmu itu Raja!’”
Selanjutnya, pada waktu kelahiran Anak Allah, malaikat mengumumkan kepada para gembala: ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.” (Lukas 2:10, 11) Jadi, kabar baik berpusat pada Yesus Kristus.
Kira-kira 30 tahun kemudian, Yesus memasuki sinagoga di kota Nazaret pada hari Sabat dan berdiri untuk membaca. ”KepadaNya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibukaNya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: ’Roh [Yehuwa] ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik.’” Setelah selesai membaca, ”Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepadaNya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kataNya: ’Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.’” Yesus memang seorang pemberita kabar baik, dan kabar baik yang ia beritakan berpusat pada ”Kerajaan Allah.”—Lukas 4:17-21; 8:1.
Yesus membandingkan pekerjaan penginjilannya dengan penuaian dan berkata bahwa ”tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” (Matius 9:36-38) Karena itu, ia melatih dan menugaskan pengikut-pengikutnya untuk juga menjadi penginjil. (Matius, pasal 10; Lukas, pasal 10) Seperti halnya Guru mereka, inti dari pemberitaan mereka ialah ”Kerajaan Sorga.” (Matius 10:7) Tapi, pemberitaan Kerajaan tidak terbatas kepada rasul-rasul Yesus saja.
Sewaktu penindasan atas sidang Kristen yang masih muda terjadi di kota Yerusalem, catatan sejarah di Kisah 8:1 melaporkan bahwa ”semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.” Apakah murid-murid yang tersebar itu bersembunyi dan menjadi takut? Tidak, karena ayat 4 meneruskan: ”Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.” Dengan cara ini tuaian besar dikumpulkan oleh penginjil-penginjil abad pertama tersebut.
Sangat menarik bahwa buku A Theological Word Book of the Bible menyatakan: ”Dalam PB [Perjanjian Baru] pengabaran tidak ada hubungannya dengan menyampaikan khotbah kepada mereka yang sudah menjadi Kristen, sebagaimana yang sering diartikan dewasa ini, tetapi selalu ada hubungannya dengan pemberitaan ’kabar baik dari Allah’ kepada dunia yang bukan Kristen.” Jadi, semua orang Kristen adalah penginjil, dan penginjilan mereka tidak terbatas dengan berbicara kepada rekan-rekan seiman.
Tetapi apa tema dari penginjilan jaman modern? Yesus bernubuat untuk jaman kita bahwa ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14) Dan Yesus memerintahkan agar tidak hanya mereka yang melihat kenaikannya ke surga tetapi juga para pengikutnya di kemudian hari untuk menjadi ”Saksi[nya] di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”—Kisah 1:8; lihat juga Matius 28:19, 20.
Jadi, inti dari berita seorang penginjil adalah kabar baik dari Kerajaan Allah Yehuwa di tangan RajaNya yang dilantik, Yesus Kristus, Raja Damai. (Yesaya 9:5) Dan ini termasuk seluruh kebenaran yang dibicarakan oleh Yesus dan yang dicatat murid-muridnya. Penginjil-penginjil sejati dewasa ini dengan setia berpegang kepada satu tema ini.
Siapa Mensponsori Penginjilan Sejati?
Para penginjil yang sejati menyembah Yehuwa sebagai Allah. Ia adalah Penginjil Agung; Ia adalah Sponsor (Pendukung) dari pemberitaan kabar baik. (Galatia 3:8; Wahyu 10:7) Dan ia ingin agar semua orang di mana-mana mendengar dan mentaati beritanya. ”Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang,” kata rasul Petrus kepada suatu kelompok kecil di kota pelabuhan Kaisarea, di Laut Tengah. ”Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.”—Kisah 10:34-36.
Alkitab menubuatkan bahwa pada jaman kita para penginjil sekali lagi akan mengumpulkan tuaian yang besar. (Wahyu 14:15, 16) Silakan baca dalam artikel berikut beberapa dari pengalaman-pengalaman yang dialami Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu mereka ambil bagian dalam pekerjaan penuaian ini. Pelajarilah catatan pengabaran mereka dalam brosur ini. Kemudian berbicaralah dengan Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu mereka berkunjung ke rumah saudara dan lihatlah apakah saudara tidak setuju bahwa mereka adalah penginjil-penginjil sejati pada jaman sekarang.
[Catatan Kaki]
a Kata kerja Yunani untuk ”membawa kabar baik,” atau ”menginjil,” (eu·ag·ge·liʹzo·mai) belakangan menjadi arti dari kata Ibrani yang diterjemahkan ’membawa kabar baik’ (bis·sarʹ) dalam Yesaya 52:7. Kata kerja bis·sarʹ di sini berarti ”mengumumkan kemenangan universal Yahweh atas dunia dan pemerintahanNya sebagai raja” dan tibanya suatu abad baru, menurut The New International Dictionary of New Testament Theology.—Bandingkan Nahum 1:15, catatan kaki dalam, New World Translation of the Holy Scriptures—With References, footnote.
-
-
Penginjil-Penginjil Mengumpulkan Tuaian Seluas DuniaMenara Pengawal—1988 (Seri 44) | Menara Pengawal—1988 (Seri 44)
-
-
Penginjil-Penginjil Mengumpulkan Tuaian Seluas Dunia
”Seraya lonceng terus berdetak menuju Armagedon, Saksi-Saksi Yehuwa mempercepat kegiatan mereka agar sebanyak mungkin dari kita diselamatkan dari kehancuran yang ditakuti itu.”—Tajuk Rencana oleh Ian Boyne dalam ”The Sunday Gleaner,” 15 Maret 1987, Kingston, Jamaica.
PENULIS tajuk rencana yang dikutip di atas benar. Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Armagedon, saat Allah akan membinasakan orang-orang jahat, sudah dekat dan bahwa umat manusia kini hidup dalam masa penghakiman ilahi. (Wahyu 14:6, 7) Jadi, orang-orang perlu mengindahkan berita Injil. Yesus Kristus, penginjil manusia yang paling besar yang pernah hidup, menggerakkan suatu organisasi yang menginjil ”sampai ke ujung bumi” pada abad pertama. (Kisah 1:8, New English Bible; Kolose 1:23) Ia meramalkan pekerjaan penginjilan yang serupa untuk jaman kita. (Matius 24:14) Organisasi yang sekarang melakukan hal itu terdiri dari Saksi-Saksi Yehuwa, yang memberitakan kabar baik dari Kerajaan Allah dengan perasaan mendesak dalam 210 negeri dan daerah.
Tetapi, Saksi-Saksi Yehuwa bukan sekedar suatu organisasi pengabaran. Mereka juga membentuk organisasi pengajaran. Yesus menugaskan para pengikutnya untuk ’menjadikan murid-murid dari segala bangsa, mengajar mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.’ (Matius 28:19, 20) Kami ingin memperkenalkan saudara kepada beberapa orang yang telah mendapat manfaat dari pekerjaan pengabaran dan pengajaran mereka.
Meksiko
Inilah Virginia. Ia berusia 110 tahun dan ingin menceritakan kepada saudara bahwa ”tidak pernah terlambat untuk mengenal dan melayani Yehuwa.” Sebagai wanita muda, ia dulu begitu saleh sehingga selama empat tahun ia mengenakan jubah agama khusus. ”Namun ada sesuatu yang kurang,” katanya. Di manapun juga ia tidak dapat menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan-pertanyaannya dari Alkitab. Misalnya, ketika ia bertanya kepada guru-guru di gerejanya, ”Siapa nama Allah?” mereka menjawab, ”Nama Allah ialah Allah.”
Tetapi keadaan berubah pada tahun 1983 ketika cucunya mulai belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Cucunya menjawab pertanyaan Virginia dengan mengatakan bahwa Yehuwa adalah nama Allah. (Mazmur 83:19, Klinkert) Ini mendorong Virginia untuk juga belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi. Dua tahun kemudian, pada tanggal 2 Juni 1985, ia dibaptis pada umur 108 tahun.
”Saya mengingat tanggal itu dengan sangat senang,” katanya, ”karena pada hari itu saya mulai hidup. Pada usia saya, saya mengabar lima atau enam jam sebulan dan menggunakan tongkat untuk menopang pada waktu berjalan. Saya lebih senang jalan kaki daripada naik mobil. Dengan cara demikian saya dapat menjaga kesehatan saya tetap baik.”
India
”Saya jadi jagoan setempat dan pengangguran,” kata seorang pria yang dulunya menjadi narapidana karena banyak kejahatan. ”Saya menyelundupkan obat-obat bius, bermain mutka (judi), dan mengisap rokok yang saya peroleh gratis dari langganan-langganan gelap saya. Saya juga mempunyai kebiasaan minum minuman keras—semua ini saya lakukan meskipun saya sebenarnya menjadi seorang anggota gereja yang aktif.” Tetapi ketika salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa berkunjung ke rumahnya dan ia mulai belajar Alkitab dan menerapkan nasihatnya, kehidupannya berubah. (Amsal 2:1-22; 2 Timotius 3:16) Sekarang ia, istrinya, dan dua anak perempuannya membantu orang-orang lain membebaskan diri dari perbuatan-perbuatan yang buruk sedemikian.
Belgia
Suatu pasangan muda menjadi sangat marah kepada Allah. Mengapa? Anak mereka yang pertama, seorang anak perempuan, meninggal sepuluh hari setelah dilahirkan. Anak mereka yang kedua dilahirkan timpang. Dan anak mereka yang ketiga, yang kelihatannya kuat dan sehat, tiba-tiba meninggal setelah lima bulan. Sang ibu tidak dapat percaya bahwa Allah yang pengasih akan mengijinkan tragedi sedemikian terjadi atas mereka padahal begitu banyak orang yang menempuh kehidupan yang bejat mempunyai anak-anak yang sehat.
Tidak lama setelah itu, salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa mengabar dari rumah ke rumah di sekitar situ dan mengunjungi rumahnya. Ketika Saksi itu berbicara tentang janji Allah mengenai masa depan yang bahagia bagi umat manusia, wanita itu menentang gagasan tentang suatu Allah yang adalah Bapa yang pengasih di surga. (Mazmur 37:10, 11) Tetapi ia mau menerima beberapa bacaan Alkitab. Lambat-laun, setelah berulang kali dikunjungi oleh Saksi itu, kabar baik dari Alkitab melembutkan hatinya dan membina keyakinannya kepada Allah. Sekarang ia dan juga suaminya mempunyai harapan yang kuat bahwa Allah tidak hanya akan menyembuhkan anak laki-laki mereka yang timpang dalam bumi Firdaus di masa depan tetapi juga bahwa Ia akan membangkitkan dua anak mereka yang lain.—Yohanes 5:28, 29; Penyingkapan 21:1-4.
Portugal
Pada suatu Minggu pagi, seorang wanita yang membawa tas penuh dengan bahan-bahan makanan belanjaannya berhenti untuk berbicara dengan sepasang suami-istri. Ini adalah perjumpaan yang pertama tetapi bukan yang terakhir. Pasangan itu, Saksi-Saksi Yehuwa, sedang melakukan kegiatan penginjilan. Mereka memuji wanita yang selesai berbelanja itu karena telah mengurus kebutuhan jasmani dari keluarganya. Tetapi siapa, mereka bertanya, dapat menyediakan kebutuhan umat manusia? Mereka menjawab pertanyaan itu sendiri dengan menyatakan bahwa Allah dapat. (Mazmur 107:8, 9; Yesaya 33:24) ”Apakah Ia mempunyai obat untuk problem saya?” wanita itu berpikir dengan suara keras. Saksi-Saksi itu menjawab ya dan mereka diundang ke rumahnya dan suatu pelajaran Alkitab dimulai. Suaminya, yang memperhatikan perubahan yang baik dalam sikap istrinya, ikut belajar Alkitab dan dalam waktu singkat juga membuat perubahan dalam gaya hidupnya.
Belakangan, wanita tersebut menceritakan kepada kedua Saksi bahwa sebelum berbicara kepada mereka pada Minggu pagi itu, ia telah mencoba bunuh diri dua kali. Ia sangat kesal karena ia dan suaminya telah memutuskan untuk berpisah. Tetapi sekarang, ia, suaminya, dan anak-anak mereka dengan bersatu-padu membuat kemajuan dalam belajar tentang kabar baik.
Thailand
Sebagian besar dari hidupnya, seorang wanita yang hidup di bagian utara dari negeri ini diganggu oleh hantu-hantu. Pada waktu ia bertemu dengan salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa dalam pekerjaan penginjilan, ia mendapat beberapa bacaan Alkitab dan menyetujui suatu pelajaran Alkitab rumahan. Setelah belajar selama dua bulan, ia mulai menghargai alasan-alasan Alkitab untuk menyingkirkan dari rumahnya semua benda-benda dari ibadat palsu, seperti misalnya berhala, dan menghancurkan rumah rohnya yang sangat ia hargai yang dibangun untuk melindungi keluarganya dari roh-roh jahat. (Kisah 19:19; 1 Korintus 10:21; 1 Yohanes 5:21) Sekarang ia tidak lagi diserang oleh hantu-hantu dan dapat berkonsentrasi untuk membantu orang-orang lain belajar tentang satu-satunya Allah yang benar, Yehuwa.
Kenya
Ketika seorang pemimpin gerombolan penjahat diberitahu bahwa ia dianggap sangat berbahaya sehingga polisi mendapat perintah untuk menembak jika mereka melihatnya, ia tidak menghiraukannya dan tertawa. Tetapi, tidak lama setelah itu salah satu aksi dari gerombolannya tidak berjalan menurut rencana. Ia mendapati dirinya ditinggalkan, sendiri, dikelilingi segerombolan orang-orang yang marah, siap untuk menghukumnya secara beramai-ramai. Pada saat itu, polisi datang menyelamatkan dia, menyeretnya pergi, dan menahannya dalam penjara untuk menunggu proses pengadilan.
Pengacaranya menasihati agar dia dengan berbagai macam taktik menyangkal kesalahannya. Tetapi selama berada dalam selnya di penjara, ia ingat kunjungan-kunjungan salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa bertahun-tahun yang lalu. Ia mulai menyesali haluannya yang jahat dan berdoa memohonkan bantuan kepada Allah. Sebenarnya, ia berdoa kepada Yehuwa dengan menggunakan nama itu. (Bandingkan Kisah 10:1, 2.) Hakim menjadi sangat heran ketika penjahat ini mengakui kesalahannya di pengadilan. Jadi hakim itu memberikan hukuman yang cukup ringan; sebaliknya dari hukuman mati, ia mendapat hukuman sepuluh tahun dalam penjara dengan pengamanan yang sangat ketat.
Selama berada di balik terali besi, ia dengan rajin membaca bacaan Alkitab dan berulang kali berdoa kepada Allah, memohon agar, jika mungkin, waktunya dalam penjara dikurangi sehingga ia dapat melayani Dia. Dengan tidak terduga, ia diberitahu bahwa hukumannya dipotong sampai separuh. Jadi, setelah dikurung selama lima tahun, ia dibebaskan dan langsung belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Segera setelah itu ia dibaptis, dan sekarang mempunyai cita-cita untuk menginjil sepenuh waktu.
Pengalaman-pengalaman di atas hanya beberapa contoh bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa memenuhi tugas dan kewajiban mereka untuk menginjil ”sampai ke ujung bumi.” Pengalaman-pengalaman ini dapat berlipatganda menjadi ribuan. Maka, apakah saudara ragu-ragu bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah penginjil-penginjil sejati pada jaman sekarang?
-