PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/11 hlm. 15
  • ”Memberitakan Firman Allah dengan Berani”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Memberitakan Firman Allah dengan Berani”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • Tirulah Yesus​—Beritakanlah tanpa Gentar
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • ’Bicarakan Firman Allah dengan Penuh Keberanian’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Teruslah Bicarakan Firman Allah dengan Penuh Keberanian
    Pelayanan Kerajaan Kita—2005
  • Berani
    Kasihi Semua Orang—Jadikan Murid
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/11 hlm. 15

”Memberitakan Firman Allah dengan Berani”

ALLAH Yehuwa dapat memberi kuasa kepada hamba-hamba-Nya untuk ”memberitakan Firman Allah dengan berani.” (Kisah 4:31) Bahkan mereka yang baru mengenal jalan-jalan kebenaran Alkitab dan tidak berpengalaman dalam kegiatan menginjil, tidak perlu ragu-ragu untuk memberitakan kabar baik dengan berani. Di Pantai Gading, dua penyiar kabar baik sedang bekerja dalam kesaksian umum ketika mereka berjumpa dengan seorang profesor universitas. Saksi yang lebih muda, Seriki, karena merasa kurang pandai untuk berbicara kepada orang yang begitu terpelajar, membiarkan Saksi yang satunya berbicara.

Profesor itu merasa tidak senang dengan adanya prasangka ras dan menyalahkan Allah atas problem-problem rasial yang timbul, merasa bahwa Dialah pribadi yang menciptakan ras-ras yang berbeda. Setelah pembahasan panjang lebar yang tampaknya tidak akan menghasilkan apa-apa, Seriki akhirnya memberanikan diri untuk berbicara, dan ia dengan sopan menyela pembicaraan. (1 Tesalonika 2:2) Karena memperhatikan bahwa rumah profesor itu didekorasi dengan perpaduan warna-warna yang serasi, Seriki mengajukan pertanyaan kepadanya, ”Mengapa anda tidak menggunakan warna yang sama di seluruh rumah anda?”

”Kamu pikir saya gila!” kata profesor itu dengan ketus. Seriki menjawab: ”Tidak, tetapi mengapa kita harus mengharapkan agar Allah membuat setiap hal dan setiap orang dengan warna yang sama?” Masalahnya menjadi jelas. Ilustrasi yang sederhana itu ternyata efektif, dan suatu kesaksian yang baik diberikan oleh Seriki yang tadinya pemalu.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan