PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • No. 102—Laksanakan Pekerjaan Pemberita Injil
    Pelayanan Kerajaan—1987 | Agustus
    • kekal di bumi. Beri kesempatan ia mengutarakan diri. Kemudian beralihlah ke halaman 3 dari brosur dan bacakan sebagian dari contoh doa, dengan menekankan bahwa kehendak Allah akan terjadi di bumi. Selanjutnya, bacakan seluruh paragraf 1 yang menunjukkan bahwa Kerajaan Allah adalah sarana yang akan Ia gunakan untuk mengatasi problem2 yang membuat hidup begitu sulit dewasa ini. Sampai di sini brosur dapat ditawarkan. Atau mungkin saudara ingin membuka halaman 28 dan 29, memperlihatkan beberapa berkat yang akan dihasilkan Kerajaan Allah bagi umat manusia, dan kemudian menawarkan brosur tersebut seharga Rp. 750,-.

      5 Brosur Nikmatilah: Jika menawarkan brosur ini, Topik untuk Percakapan yang biasa dapat digunakan, atau mungkin saudara ingin menggunakan persembahan yang disederhanakan. Pada waktu kunjungan kembali tanyakan kepada penghuni rumah apakah menurut dia akan tiba suatu hari kelak manakala akan tersedia cukup makanan bagi semua orang. Apakah akan ada suatu waktu ketika setiap keluarga memiliki rumah pribadi dan dapat hidup dalam perdamaian dan kebahagiaan? Setelah penghuni rumah menjawab, perlihatkan gambar di halaman 47 dari brosur. Terangkan mengenai keadaan indah yang dilukiskan di sana dan tunjukkan pula bagaimana semua ini akan segera menjadi kenyataan di bumi ini. Jika ada kesempatan, undang penghuni rumah untuk merenungkan ayat2 pada gambar 47. Saudara dapat mengatakan kepadanya bahwa brosur ini menunjukkan apa yang perlu kita lakukan untuk menikmati hidup kekal di bumi. Tawarkan satu dengan harga Rp. 750,-

      6 Brosur ”Lihatlah”: Di seluruh dunia terdapat jutaan orang yang tidak mengenali Alkitab sebagai Firman Allah yang terilham. Brosur ini dibuat untuk membantu orang2 demikian. Pada waktu kunjungan saudara, tanyakan kepada penghuni rumah apakah ia tahu bahwa Alkitab adalah satu2nya buku agama yang benar2 menerangkan tentang Firdaus. Berikan kesempatan untuk menjawab. Kemudian undang dia membaca Wahyu 21:4 bersama saudara untuk melihat seperti apa keadaan Firdaus nanti. Gunakan paragraf 1 di halaman 3 bersama dengan gambar di halaman muka. Anjurkan penghuni rumah untuk menerima brosur ini seharga Rp. 750,- dan mempelajari lebih banyak tentang Firdaus.

      7 Selama bulan Agustus semua dapat ikut menawarkan brosur seraya kita mengambil bagian dalam pekerjaan pemberitaan injil. Orang tua dapat membantu anak2 mereka mempersiapkan persembahan yang sederhana. Orang2 baru dapat mulai dengan memilih persembahan yang singkat dan mereka rasa mudah. Semoga kita dengan giat melaksanakan pekerjaan pemberitaan injil, mencapai sebanyak mungkin orang dengan keterangan yang memuaskan seperti terdapat dalam brosur2.—1 Tim. 2:3, 4.

  • No. 102—Secara Rohani Siap untuk Sekolah
    Pelayanan Kerajaan—1987 | Agustus
    • Secara Rohani Siap untuk Sekolah

      (Tercetak sebagai km No. 102)

      1 Dengan tahun pelajaran sekolah yang baru, para orangtua, penatua, dan anak2 muda hendaknya sungguh2 memikirkan tantangan yang akan dihadapi kaum muda Kristen. Apa yang akan membantu mereka mendapatkan manfaat se-besar2nya dari kesempatan pendidikan mereka seraya memberikan teladan yang baik berupa tingkah laku yang saleh dan memelihara integritas Kristen?

      2 Ketika menghadapi masa pendidikan dunia, Daniel beserta ketiga temannya yang masih remaja membuat persiapan yang rajin. ‘Tekad’ mereka untuk memelihara integritas menghasilkan perkenan dan berkat Yehuwa. Tekad teguh yang serupa untuk tetap loyal kepada Yehuwa selama tahun pelajaran mendatang ini akan membawa banyak berkat bagi kaum muda Kristen dewasa ini.—Dan. 1:8, 17; Ams. 10:22.

      ADAKAN PERSIAPAN

      3 Para orang tua memainkan peranan utama dalam membantu anak2 agar siap secara rohani untuk tahun pelajaran yang baru. Didorong oleh kasih, para orangtua hendaknya mengambil prakarsa dan mencari waktu yang dibutuhkan untuk membahas bersama anak2 mereka tentang problem2 yang bisa timbul di sekolah. Namun, para orangtua hendaknya melatih bersama mereka bukan hanya apa yang harus dikatakan tetapi juga bagaimana mengatakannya. Pada waktu ada persoalan di sekolah, para orangtua dan anak2 dapat meminta saran dari penatua2 setempat, sebelum membuat keputusan terakhir. (Flp. 1:10) Para orangtua dapat berbuat banyak untuk memuliakan nama Yehuwa dengan mengajar anak2 mereka cara mengambil pendirian yang teguh dan bijaksana dalam membela kebenaran dan kemudian membantu pejabat2 sekolah mengerti pendirian Kristen kita.

      4 Para penatua juga dapat membantu kaum muda untuk benar2 siap secara rohani. Pemimpin Pelajaran Buku Sidang dapat menanyakan kepada para orangtua atau anak2 muda apakah mereka membutuhkan bantuan. Banyak penatua terus menaruh minat dalam tingkah laku Kristen dan angka2 di sekolah dari anak2 muda, dan dengan cara ini mereka dapat menawarkan bantuan praktis sesuai dengan kebutuhan. Perhatian yang sungguh2 demikian dari para penatua di sidang memberikan dukungan moral dan dapat menjadi ”penghibur [yang menguatkan, NW]” bagi anak2 muda.—Kol. 4:11, 12.

      5 Kaum muda, apakah saudara siap menjunjung prinsip2 Kristen di sekolah? Keinginan dan kesanggupan saudara melakukan hal ini akan memberi manfaat bukan hanya bagi saudara sendiri dan anak2 muda Saksi lainnya yang ada di sekolah yang sama, tetapi juga bagi semua yang akan meniru saudara dalam tahun2 mendatang. Apakah saudara akan sanggup menolak tekanan dari teman yang dilancarkan untuk membujuk saudara ikut serta dalam perbuatan salah? Apakah saudara sanggup menjelaskan pandangan saudara berdasarkan Alkitab mengenai hari2 raya dan perayaan2 duniawi? Apakah kegiatan di luar jam sekolah dan mengejar hiburan memikat saudara dalam jerat pergaulan yang buruk? Apakah saudara telah membaca dan mempelajari sebelumnya atau tidak, bersiaplah sekarang dan ‘bertekadlah’ dalam menentukan haluan yang akan saudara tempuh. Jika saudara melakukan hal ini, tindakan saudara akan selaras dengan tingkah laku yang baik dari Saksi2 lain yang berbakti di sekolah.

      6 Semoga para orangtua dan anak2 muda ber-sama2 siap menerapkan penjelasan dalam publikasi2 Lembaga [brosur dalam bahasa Inggris, ”School and J.W”; Guru Agung; Topik2 Alkitab untuk Diskusi (tdIN) atau yang lain2] selama tahun pelajaran mendatang, dan semoga Yehuwa memberkati kesetiaan saudara dalam hal ini.

  • No. 102—Kotak Pertanyaan
    Pelayanan Kerajaan—1987 | Agustus
    • Kotak Pertanyaan

      (Tercetak sebagai km No. 102)

      ● Bagaimana hadirin akan disapa dalam perhimpunan2?

      Waktu Yesus mengajar berdoa, ia mengajarkan pengikut2nya untuk menyapa Yehuwa sebagai ”Bapa kami”. Pokok mengenai hubungan rohani di antara semua pengikut2nya ditandaskan lebih lanjut ketika ia berkata kepada mereka bahwa ”kamu semua adalah saudara”. (Mat. 23:8) Banyak kali rasul2 dan murid2 Yesus menggunakan sebutan ”saudara” dalam arti yang sesungguhnya. Petrus menyebut Paulus sebagai ”Paulus, saudara kita yang kekasih” dan Paulus mengatakan ”saudara kita”.—2 Ptr. 3:15; 2 Kor. 2:13; Ibr. 13:23.

      Karena hubungan rohani yang akrab ini, Saksi2 Yehuwa menyebut satu sama lain ”saudara” dan ”saudari”. Dalam perhimpunan2 biasanya sebutan ini digunakan di depan nama keluarga. Kadang2 bisa timbul kesukaran bagi pengawas yang hanya menyebutkan nama kecil. Jika orang tersebut baru saja ikut berhimpun dan kita belum begitu akrab, ia mungkin berpikir bahwa kita kurang sopan, karena nama keluargalah yang biasa digunakan di perhimpunan2 Kristen.

      Seorang pengawas dapat menggunakan nama kecil untuk anak2 namun se-olah2 ia kurang respek kalau terhadap orang yang sudah lanjut usia. Atau misalnya, seorang suami yang belum dalam kebenaran untuk pertama kali ikut berhimpun. Bagaimana perasaannya waktu mendengar istrinya dipanggil dengan nama kecil oleh pria lain yang sudah menikah di depan seluruh anggota sidang?

      Kesukaran2 seperti itu dapat dihindari jika mereka yang memimpin perhimpunan menggunakan nama keluarga sewaktu memanggil orang2 yang memberi komentar. Kita tidak menyebut orang2 baru sebagai ”saudara” atau ”saudari” karena hubungan rohani sebagai satu keluarga Allah belum terjalin dengan mereka. Sebaiknya, gunakan nama kecil dan nama keluarga ber-sama2 atau gunakan sebutan resmi, Pak, Ibu, atau Zus, di depan nama keluarganya kecuali jika ada alasan. Sebaliknya, sewaktu seseorang telah mendekati pembaktian dan sudah menganggap dirinya sebagai saksi Yehuwa (sudah sering menghadiri perhimpunan), sebutan ”saudara” atau ”saudari” dapat digunakan di depan nama keluarganya.

      Sebutan ”saudara” atau ”saudari” dalam perhimpunan menunjukkan hubungan yang sangat diberkati, yaitu hubungan keluarga di bawah satu Bapa, Allah Yehuwa. (Ef. 2:19b) Ini merupakan ikatan yang jauh lebih akrab dan berharga daripada sebutan apapun dengan nama kecil.

      Contoh2:

      (1) Bila ada nama keluarga (marga): Sdr. Markus Siregar; Sdri. Marta Siregar; atau cukup dengan ”Saudara Siregar” atau ”Saudari Siregar”.

      (2) Bila tidak ada nama keluarga (tidak ada marga): Sdr. Amir; Sdri. Ria. Bila ada ke-ragu2an tentang nama keluarga (marga) harap yang bersangkutan ditanya.

      (3) Anak2 kecil cukup disebut nama depan (kecil)nya. Bila anak2 sudah mulai membaktikan diri dan dibaptis, bisa dengan sebutan ”Saudara” atau ”Saudari” di depan nama kecil dan keluarganya.

      Artikel Setempat

  • No. 102—Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Dengan Metode2 Pengajaran yang Baik
    Pelayanan Kerajaan—1987 | Agustus
    • Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Dengan Metode2 Pengajaran yang Baik

      (Tercetak sebagai km No. 102)

      1 Tujuan utama dalam memberitakan kabar kesukaan adalah untuk menjadikan murid2. Mengingat hal ini, kita perlu mengajar orang2 berminat untuk menjalankan perkara2 yang diperintahkan Yesus kepada kita. (Mat. 28:19, 20) Para rasul memberikan teladan yang baik berkenaan hal ini karena ”setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di bait Allah dan di rumah2 orang”. (Kis. 5:42) Paulus melakukan hal yang sama dalam pelayanannya. (Kis. 18:11; 20:20) Kita ingin meniru teladan baik dari guru2 injil yang setia ini.—1 Kor. 11:1.

      2 Dua metode mengajar terbaik yang digunakan dengan efektif oleh Yesus beserta rasul2nya adalah: (1) penggunaan pertanyaan2, dan (2) menandaskan pokok2 spesifik pada waktu kita membacakan atau mengutip ayat2. Bagaimana kita dapat menggunakan metode2 ini dalam pekerjaan kesaksian umum dan pada waktu memimpin pelajaran2 Alkitab?

      KESAKSIAN UMUM

      3 Apabila kita ada kesempatan untuk berbicara dengan seorang penghuni rumah, ada baiknya untuk mendapat sudut pandangannya mengenai pokok pembicaraan agar persembahan kita dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhannya yang khusus. Pertanyaan2 mengenai sudut pandangan yang tepat dapat membantu dalam melakukan hal ini. Jawaban2 penghuni rumah atas pertanyaan2 yang berhubungan dengan keadaan dunia sekarang dapat memperlengkapi kita dengan penjelasan yang berguna bagi pembahasan kita. Sebenarnya, pertanyaan2 yang mengundang penghuni rumah untuk memberikan komentar telah membuat beberapa penghuni rumah lebih bersedia mendengarkan apa yang ingin kita sampaikan.

      4 Namun, bagaimana kita dapat tahu pertanyaan apa yang harus diajukan? Sebagai bagian dari persiapan dinas pengabaran kita, sebaiknya menggunakan beberapa menit untuk memikirkan orang2 macam apa yang akan saudara temui di daerah, pendapat umum mereka, dan soal2 yang menjadi perhatian mereka. Kemudian pikirkan mengenai pertanyaan2 sudut pandangan yang dapat diajukan untuk menarik mereka ke dalam percakapan.—Lihat Petunjuk Sekolah, halaman 51-2.

      5 Pekerjaan kesaksian umum kita juga menyediakan kesempatan untuk menyediakan kesempatan untuk membacakan ayat2 yang dapat menyampaikan pikiran Allah berkenaan suatu pokok khusus. Cara kita membacakan ayat2 penting. Kita ingin agar pendengar mengingat pokok2 spesifik yang kita ajarkan. Untuk melakukan hal ini, kita perlu menggunakan tekanan dan menandaskan kata2 yang spesifik. Hal ini dapat dilakukan dengan membacakan kata kunci dengan lebih kuat atau lebih keras, atau dengan menarik perhatian atas apa yang akan kita baca berikut. Juga, setelah membacakan ayat, kita dapat mengulangi kata2 kunci agar dapat memberikan tekanan lebih lanjut atas suatu pokok.—Lihat Petunjuk Sekolah, halaman 132-3.

      PADA PELAJARAN2 ALKITAB

      6 Penggunaan pertanyaan2 penting pada waktu memimpin pelajaran2 Alkitab. Pertanyaan2 yang disusun dengan kata2 yang tepat dapat membuat pelajar berpikir dan dapat membantunya memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai kebenaran. Jadi, pertanyaan2 tambahan yang tepat yang tidak terdapat dalam publikasi yang sedang dipelajari dapat diajukan. Di halaman 52 dari buku Petunjuk Sekolah terdapat saran2 yang mungkin ingin saudara ulangi dari waktu ke waktu.

      7 Memanfaatkan Alkitab penting. Meskipun beberapa ayat dikutip dalam publikasi2, kadang2 berfaedah bila pelajar membacakan langsung dari Alkitab. Pastikan agar kata2 kunci ditekankan dengan benar supaya si pelajar akan menghargai mengapa ayat tersebut dikutip dan akan mengerti penerapannya.

      8 Semoga dengan menggunakan pertanyaan2 secara efektif dan tekanan yang benar dalam membacakan ayat2, kita dibantu untuk terus menjadikan murid2 selaras dengan perintah Yesus.—Mat. 28:19.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan