PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • be pel. 3 hlm. 89-hlm. 91 par. 5
  • Pelafalan yang Tepat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pelafalan yang Tepat
  • Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Menggunakan Nama Allah jika Pelafalannya Tidak Pasti?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Lancar, dengan Gaya Percakapan dan Pelafalan yang Tepat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Nama Allah—Arti dan Ucapannya
    Nama Ilahi Yang Akan Kekal Selama-lamanya
  • ”Yehuwa” atau ”Yahweh”?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
Lihat Lebih Banyak
Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
be pel. 3 hlm. 89-hlm. 91 par. 5

PELAJARAN 3

Pelafalan yang Tepat

Apa yang perlu Saudara lakukan?

Ucapkan tiap-tiap kata secara tepat. Hal ini mencakup (1) menggunakan bunyi yang benar dalam mengucapkan kata, (2) memberi tekanan pada suku(-suku) kata yang tepat dan, (3) dalam banyak bahasa, memperhatikan diakritik.

Mengapa Penting?

Pelafalan yang tepat menambah martabat berita yang kita sampaikan. Perhatian pendengar akan tertuju pada berita Saudara, bukannya pada kesalahan pelafalan Saudara.

TIDAK semua orang Kristen mempunyai tingkat pendidikan duniawi yang tinggi. Bahkan rasul Petrus dan rasul Yohanes digambarkan sebagai ”orang biasa yang tidak terpelajar”. (Kis. 4:​13) Meskipun demikian, sungguh penting untuk mengupayakan agar persembahan kebenaran Alkitab Saudara tidak tersimpangkan oleh pelafalan yang buruk.

Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan. Sebenarnya, tidak ada kaidah pelafalan baku yang berlaku bagi semua bahasa. Banyak bahasa ditulis dalam bentuk huruf yang disusun berdasarkan abjad. Selain abjad Latin, terdapat juga jenis-jenis abjad lain seperti Arab, Cyrillic, Yunani, dan Ibrani. Bahasa tulisan Cina tidak menggunakan abjad, tetapi menggunakan huruf yang bisa terdiri dari sejumlah elemen. Huruf-huruf ini biasanya melambangkan satu kata atau bagian dari satu kata. Meskipun bahasa Jepang dan Korea menyerap unsur-unsur bahasa Cina, huruf-huruf serapan tersebut boleh jadi telah berbeda cara pelafalannya dan sudah berubah maknanya.

Dalam bahasa yang menggunakan abjad, pelafalan yang tepat menuntut digunakannya bunyi yang tepat untuk tiap-tiap huruf atau kombinasi huruf. Jika suatu bahasa mempunyai aturan yang konsisten, seperti dalam bahasa Indonesia, Spanyol, Yunani, dan Zulu, pelafalannya tidak terlalu sulit. Akan tetapi, pengaruh bahasa asing dalam suatu bahasa dapat menghasilkan pelafalan yang mencirikan asal-usul kata yang bersangkutan. Akibatnya, sebuah huruf atau sekelompok huruf tertentu bisa mempunyai lebih dari satu cara pelafalan atau, kadang-kadang, malah tidak dilafalkan sama sekali. Saudara mungkin perlu menghafalkan perkecualian-perkecualian itu dan sering menggunakannya sewaktu berbicara. Dalam bahasa Cina, pelafalan yang tepat membutuhkan penghafalan ribuan huruf. Dalam bahasa-bahasa tertentu, arti sebuah kata bisa berubah apabila nadanya berubah. Jika aspek bahasa ini tidak diperhatikan, Saudara bisa menyampaikan gagasan yang keliru.

Jika kata-kata dalam suatu bahasa terbentuk dari suku kata, sangatlah penting untuk memberikan penandasan pada suku kata yang tepat. Banyak bahasa yang menggunakan struktur itu mempunyai pola tekanan lisan yang cukup baku. Apabila terdapat perkecualian dari pola tersebut, tambahkanlah sendiri tanda aksen pada tulisan kata tersebut. Hal ini memudahkan Saudara melafalkan kata itu secara benar. Akan tetapi, jika polanya tidak konsisten, masalahnya akan jauh lebih sulit. Agar dapat melafalkan kata-kata dengan baik, Saudara perlu banyak menghafal.

Dalam beberapa bahasa, diakritik merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan. Antara lain, tanda-tanda ini terdapat di atas atau di bawah huruf tertentu dari suatu abjad, seperti: è, é, ô, ñ, ō, ŭ, č, , ö, ç. Tanda-tanda diakritik bisa saja bentuknya tertulis, atau sang pembaca mungkin diharapkan untuk menambahkan sendiri sesuai dengan konteks pemunculan kata itu. Dalam hal ini, persiapan yang saksama akan sangat dibutuhkan apabila Saudara ditugasi membaca untuk umum.

Sehubungan dengan pelafalan, berhati-hatilah terhadap beberapa jerat. Pelafalan yang berlebih-lebihan dapat menimbulkan kesan dibuat-buat, bahkan sombong. Demikian pula dengan pelafalan yang sudah ketinggalan zaman. Pelafalan semacam itu hanya akan menarik perhatian kepada si pembicara. Di pihak lain, kita sebaiknya juga menghindari ekstrem lainnya, yaitu menggunakan ucapan dan pelafalan yang sembarangan. Beberapa dari antaranya telah dibahas di bawah pokok ”Kata-Kata Diucapkan dengan Jelas”.

Cara pelafalan yang dianggap berterima dalam suatu bahasa mungkin berbeda di tiap-tiap negeri yang menggunakannya, bahkan di tiap-tiap daerah dalam satu negeri. Seseorang dari negeri lain mungkin berbicara bahasa setempat dengan aksen yang khas. Kamus mungkin memuat lebih dari satu pilihan pelafalan yang berterima untuk sebuah kata. Khususnya apabila seseorang tidak mempunyai pendidikan duniawi yang tinggi atau apabila bahasa yang ia gunakan bukan bahasa ibunya, ia akan mendapat manfaat besar dengan mencermati orang-orang yang dapat menggunakan bahasa setempat dengan baik dan kemudian mencontoh pelafalan yang ia gunakan. Sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, kita ingin agar ucapan kita mampu mengangkat martabat berita yang kita kabarkan serta mudah dipahami oleh orang-orang di daerah kita.

Dalam percakapan sehari-hari, sebaiknya Saudara menggunakan kata-kata yang telah Saudara kenal betul. Biasanya, pelafalan tidak menjadi masalah dalam percakapan secara umum. Akan tetapi, sewaktu Saudara membaca untuk umum, Saudara mungkin menemukan beberapa kata yang tidak pernah Saudara gunakan dalam percakapan sehari-hari. Dan, sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, kita mau tidak mau akan membaca untuk umum. Kita membacakan Alkitab bagi orang-orang sewaktu memberikan kesaksian kepada mereka. Saudara-saudara tertentu diminta untuk membacakan paragraf-paragraf pada Pelajaran Menara Pengawal atau pada Pelajaran Buku Sidang. Sangatlah penting bagi kita untuk membaca secara akurat dan tidak menyimpangkan perhatian pendengar dari berita kita karena kita salah melafalkan kata.

Apakah Saudara merasa sulit melafalkan beberapa nama di Alkitab? Dalam bahasa Inggris, tanda tekanan terdapat di depan suku kata yang harus diberi tekanan utama. Jika suku kata yang diberi tanda aksen berakhir dengan huruf hidup (vokal), huruf hidup itu dilafalkan secara panjang. Jika suku kata itu berakhir dengan huruf mati (konsonan), huruf hidup pada suku kata itu dilafalkan secara pendek. Apabila dua huruf hidup a dan i dipadukan, seperti Morʹde·cai dan Siʹnai, ai dilafalkan sebagai bunyi i yang panjang. Kecuali Rachel, kombinasi huruf ch dibaca dengan suara k kuat, seperti pada kata Mel·chizʹe·dek.

Cara Memperbaiki Pelafalan. Banyak orang yang mempunyai masalah pelafalan tidak menyadarinya. Jika pengawas Sekolah Pelayanan Teokratis Saudara menunjukkan aspek pelafalan yang perlu Saudara perhatikan, sambutlah niat baiknya. Begitu Saudara mengetahui masalahnya, bagaimana Saudara dapat membuat perbaikan?

Pertama-tama, apabila Saudara mendapat tugas membaca untuk umum, sediakanlah waktu untuk memeriksa kamus. Periksalah kata-kata yang Saudara belum ketahui. Jika Saudara belum berpengalaman menggunakan kamus, bukalah halaman-halaman awalnya untuk memeriksa simbol-simbol yang digunakan atau, jika perlu, mintalah seseorang menerangkannya kepada Saudara. Di dalam kamus terdapat petunjuk tentang letak tekanan utama pada sebuah kata yang mempunyai lebih dari satu suku kata dan letak tekanan sekunder pada kata yang lebih panjang. Diperlihatkan pula bunyi yang cocok bagi huruf hidup dan huruf mati pada tiap-tiap kata. Kadang-kadang, suatu kata dapat dilafalkan lebih dari satu cara, bergantung pada penggunaannya. Tidak soal kata apa pun yang Saudara cari, ucapkanlah dengan suara keras beberapa kali sebelum Saudara menutup kamus.

Cara kedua untuk memperbaiki pelafalan adalah membaca dengan suara keras di hadapan orang lain​—orang yang pelafalannya baik​—dan mintalah dia mengoreksi kesalahan Saudara.

Cara ketiga untuk memperbaiki pelafalan adalah mendengarkan dengan saksama para pembicara yang baik. Jika kaset Terjemahan Dunia Baru atau majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! telah tersedia dalam bahasa Saudara, manfaatkanlah itu. Sambil mendengarkan, catatlah kata-kata yang pelafalannya berbeda dengan kebiasaan Saudara. Catatlah, dan latihlah pelafalannya. Pada waktunya, kata-kata Saudara akan bebas dari kesalahan pelafalan, dan ini akan sangat meningkatkan mutu ujaran Saudara.

CARA MEMPERBAIKI PELAFALAN

  • Belajarlah memanfaatkan kamus.

  • Mintalah seorang pembaca yang baik untuk mendengarkan pembacaan Saudara dan memberikan nasihat.

  • Catatlah pelafalan pembicara yang baik; bandingkan pelafalan Saudara dengan pelafalannya.

LATIHAN: Periksalah pelafalan kata yang tidak lazim di Mazmur 83 atau di bagian Alkitab lainnya yang mengandung kata-kata yang sulit Saudara lafalkan. Gunakan kamus atau tanyalah seseorang yang menguasai bahasa yang bersangkutan. Catatlah suku kata mana yang ditekankan sewaktu menyebutkan nama-nama dalam ayat-ayat tersebut; lafalkanlah nama-nama itu dengan suara keras. Kemudian, bacalah seluruh pasal dengan suara keras.

Saya perlu berlatih melafalkan dengan tepat kata-kata berikut ini

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․ ․․․․․․․․․․․․․․․․․․․․

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan