PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 28 hlm. 138-142
  • Kontak dengan Hadirin dan Penggunaan Catatan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kontak dengan Hadirin dan Penggunaan Catatan
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • **********
  • Kontak Visual
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Penggunaan Rangka
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Memuat Penerangan Dipersembahkan dengan Jelas
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Mempersiapkan Ceramah Umum
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 28 hlm. 138-142

Pelajaran 28

Kontak dengan Hadirin dan Penggunaan Catatan

1. Jelaskan pentingnya kontak dengan hadirin dan peranan dari penggunaan catatan di sini.

1 Kontak yang baik dengan hadirin merupakan bantuan besar dalam mengajar. Saudara akan mendapatkan respek mereka dan memungkinkan saudara mengajar dengan lebih efektif. Kontak dengan mereka seharusnya mendekatkan saudara begitu rupa sehingga setiap reaksi mereka segera dapat saudara rasakan sebagai pembicara. Penggunaan catatan memainkan peranan penting dalam menentukan apakah saudara memiliki kontak sedemikian dengan hadirin atau tidak. Terlalu banyak catatan dapat menjadi penghalang; tetapi penggunaan catatan dengan trampil tidak akan mengganggu, bahkan meskipun keadaan menuntut agar catatan saudara sedikit lebih panjang daripada biasa. Itu disebabkan karena pembicara yang trampil tidak kehilangan kontak dengan hadirin karena terlalu sering melihat catatan atau pada waktu yang salah. Pada lembaran Nasihat Khotbah hal ini diperhatikan, dan didaftar sebagai ”Kontak dengan hadirin, penggunaan catatan”.

2-5. Apa yang dituntut agar kontak mata dengan hadirin efektif?

2 Kontak mata dengan hadirin. Kontak mata berarti memperhatikan hadirin. Itu tidak berarti sekedar melihat hadirin, melainkan melihat setiap orang di antara hadirin. Itu berarti melihat ekspresi muka mereka dan bereaksi sesuai dengan itu.

3 Melihat kepada hadirin bukan berarti sekedar melayangkan pandangan dari satu sudut ke sudut lain sehingga tidak seorang pun terlewat. Pandanglah satu orang dari antara hadirin dan ucapkan satu atau dua kalimat kepadanya. Lalu pandanglah orang lain dan ucapkan beberapa kalimat lagi kepadanya. Jangan terus memandang kepada satu orang begitu lama sehingga ia merasa tidak enak dan jangan pusatkan hanya kepada beberapa orang saja dari antara seluruh hadirin. Terus layangkan pandangan ke seluruh hadirin dengan cara begini, namun, sewaktu berbicara kepada seseorang, benar-benar bercakaplah dengan dia dan perhatikan dulu reaksinya sebelum saudara pindah kepada orang lain. Catatan saudara hendaklah diletakkan di atas mimbar atau di tangan atau dalam Alkitab saudara sedemikian rupa sehingga dapat cepat dilihat, dengan sekilas pandang saja. Jika saudara perlu menggerakkan seluruh kepala untuk melihat catatan, kontak dengan hadirin akan terganggu.

4 Penasihat tidak hanya akan mengamati berapa sering saudara menggunakan catatan tetapi kapan saudara melihatnya. Jika saudara melihat catatan sewaktu mencapai suatu puncak, saudara tidak akan melihat reaksi dari hadirin. Jika saudara terus melihat catatan, saudara juga akan kehilangan kontak. Ini biasanya menunjukkan bahwa kita suka gugup atau kurang persiapan untuk persembahannya.

5 Ada kalanya pembicara-pembicara yang berpengalaman diminta untuk menyampaikan seluruh khotbah dari manuskrip, dan tentu hal ini agak membatasi kontak mata dengan hadirin. Namun, jika mereka menguasai bahannya karena mempersiapkan dengan baik, mereka sewaktu-waktu dapat melihat kepada hadirin tanpa kesulitan untuk melanjutkan, dan ini merupakan pendorong untuk membaca dengan perasaan atau ekspresif.

6-9. Sebutkan cara lain untuk mendapat kontak dari hadirin, dan jerat-jerat yang harus kita perhatikan.

6 Kontak dengan hadirin melalui sapaan langsung. Hal ini sama pentingnya seperti kontak dengan pandangan mata. Ini menyangkut kata-kata yang saudara gunakan pada waktu menyapa hadirin.

7 Bila saudara bercakap-cakap secara pribadi dengan seseorang, saudara menyapanya secara langsung dengan mengatakan ”saudara”, ”anda”, atau ”kita”. Apabila cocok, saudara dapat berbicara kepada hadirin dengan cara yang sama. Cobalah anggap khotbah saudara sebagai percakapan dengan satu atau dua orang. Perhatikan mereka dengan cermat sehingga saudara dapat memberi tanggapan seolah-olah mereka sungguh-sungguh berbicara kepada saudara. Ini akan membuat khotbah saudara bersifat pribadi.

8 Namun hati-hatilah. Hindari bahaya menjadi terlalu intim dengan hadirin. Saudara tidak perlu menjadi terlalu intim, seperti juga tidak pada waktu saudara mengadakan percakapan yang sopan dengan satu atau dua orang di muka pintu dalam pelayanan pengabaran, tetapi saudara dapat dan seharusnya tetap terus terang.

9 Bahaya lain. Saudara harus bijaksana dalam menggunakan kata ganti orang dan jangan membuat hadirin tersinggung. Misalnya, dalam suatu khotbah mengenai kejahatan, saudara tentu tidak akan menggunakan sapaan yang akan memberi kesan seolah-olah hadirin itulah orang-orang yang jahat. Atau, di perhimpunan dinas, jika saudara sedang membahas tentang jumlah jam yang kurang, saudara dapat mengikutsertakan diri saudara dalam khotbah, dengan menggunakan kata ganti ”kita” sebaliknya dari pada selalu mengatakan ”saudara”. Dengan berlaku hati-hati, penuh pertimbangan, bahaya semacam ini seharusnya mudah diatasi.

**********

10, 11. Apa yang seharusnya menganjurkan kita untuk belajar menggunakan rangka?

10 Penggunaan rangka. Tidak banyak pembicara baru yang akan mulai berbicara dengan menggunakan sebuah rangka. Biasanya mereka akan menulis seluruh khotbah lebih dulu dan kemudian membacakan atau mengucapkannya di luar kepala. Penasihat saudara tidak akan memperhatikan hal ini pada mulanya, tetapi apabila saudara tiba di ”Penggunaan rangka” dalam lembaran Nasihat Khotbah, ia akan menganjurkan saudara untuk berbicara dari catatan. Setelah saudara menguasai itu, saudara akan mendapati bahwa saudara telah membuat kemajuan besar sebagai pembicara umum.

11 Bahkan anak-anak dan orang dewasa yang tidak sanggup membaca menyampaikan khotbah dengan menggunakan gambar-gambar untuk menyampaikan buah-buah pikiran. Saudara juga dapat menyiapkan khotbah dengan sebuah rangka yang sederhana, sama seperti khotbah-khotbah pendek dengan ayat-ayat yang dirangkakan dalam Pelayanan Kerajaan. Dalam dinas pengabaran saudara dengan tetap tentu berbicara tanpa naskah. Saudara juga dapat melakukan hal ini dengan mudah di sekolah, setelah saudara bertekad untuk berbuat itu.

12, 13. Berikan saran-saran cara membuat rangka.

12 Karena maksud dari mengusahakan sifat ini adalah untuk membantu saudara agar tidak terikat kepada naskah, baik dalam persiapan maupun dalam pengucapan, jangan saudara menghafalkan khotbah. Ini akan menggagalkan tujuan dari Pelajaran ini.

13 Jika saudara menggunakan ayat-ayat, saudara dapat mengajukan pertanyaan tambahan kepada diri sendiri. Bagaimana? Siapa? Bilamana? Di mana? dan sebagainya. Kemudian, jika cocok dengan bahan, gunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai bagian dari catatan saudara. Dalam menyampaikan khotbah, bacakan ayatnya, ajukan kepada diri sendiri atau penghuni rumah pertanyaan-pertanyaan ini, jika cocok, kemudian berikan jawaban. Jadi mudah saja.

14, 15. Faktor-faktor apa seharusnya tidak mengecilkan hati kita?

14 Orang-orang baru sering kali kuatir melupakan sesuatu. Namun, jika saudara telah memperkembangkan khotbah saudara secara logis, tidak ada orang yang akan merasa kehilangan satu buah pikiran pun jika saudara memang lupa. Pembahasan seluruh bahan bukan hal utama yang akan diperhatikan pada tahap ini. Sekarang lebih penting bagi saudara untuk belajar menyampaikan khotbah dari sebuah rangka.

15 Mungkin dalam mengucapkan khotbah dengan cara ini, saudara akan merasa kehilangan banyak dari sifat-sifat yang telah saudara pelajari. Tidak usah kuatir. Sifat-sifat ini akan kembali dan saudara akan mendapati diri lebih cakap menggunakannya setelah saudara belajar untuk berbicara tanpa naskah.

16, 17. Dalam membuat catatan, apa yang seharusnya kita ingat?

16 Satu hal lagi mengenai catatan yang digunakan untuk khotbah-khotbah dalam sekolah pelayanan. Catatan hendaknya digunakan untuk mengingatkan kembali buah-buah pikiran, bukan untuk mengutip kembali. Jadi hendaknya singkat, juga rapi, teratur, dan mudah dibaca. Jika adegan saudara adalah kunjungan kembali, catatan saudara hendaknya tidak menarik perhatian, mungkin diletakkan di dalam Alkitab. Jika itu sebuah khotbah di panggung dan saudara tahu bahwa saudara akan menggunakan mimbar, catatan tidak menjadi masalah. Tetapi jika saudara sangsi, persiapkanlah sebagaimana mestinya.

17 Bantuan lain adalah dengan menulis temanya di bagian atas dari catatan. Pokok-pokok utama hendaknya jelas kelihatan bagi mata. Cobalah menulis semua dengan huruf besar atau dengan memberi garis bawah.

18, 19. Bagaimana kita dapat berlatih menggunakan rangka?

18 Dengan menggunakan hanya sedikit catatan dalam menyampaikan khotbah, tidak berarti saudara dapat mengurangi persiapan. Mula-mula persiapkan khotbah secara terinci, buatlah rangka selengkap yang saudara inginkan. Lalu siapkan rangka kedua yang lebih singkat. Ini adalah rangka yang sebenarnya yang akan saudara gunakan untuk menyampaikan khotbah.

19 Sekarang taruhlah kedua rangka itu di hadapan saudara dan, perhatikan rangka yang sudah dipersingkat saja, katakan seberapa banyak yang dapat saudara utarakan berkenaan pokok utama pertama. Kemudian, perhatikan sekilas rangka yang lebih terinci dan periksalah apa saja yang terlewat. Lanjutkan dengan pokok utama kedua dalam rangka saudara yang sudah dipersingkat dan lakukan hal yang sama. Pada waktunya, rangka yang lebih pendek itu akan saudara kenal demikian baiknya sehingga saudara dapat mengingat kembali segala sesuatu yang ada dalam rangka yang lebih terinci hanya dengan melihat catatan saudara yang sangat singkat itu. Dengan latihan dan pengalaman saudara akan mulai menghargai manfaat dari berbicara secara ekstemporer dan hanya akan menggunakan naskah bila mutlak perlu. Saudara akan merasa lebih tenang pada waktu saudara berbicara dan hadirin akan mendengarkan saudara dengan respek yang lebih besar.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan