-
Empat Penunggang Kuda Berpacu!Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 16
Empat Penunggang Kuda Berpacu!
Penglihatan 3—Wahyu 6:1-17
Pokok: Perjalanan dari keempat penunggang kuda, saksi-saksi yang mati sahid di bawah altar, dan hari besar kemurkaan
Masa penggenapan: Dari 1914 sampai penghancuran sistem perkara ini
1. Bagaimana Yehuwa menyingkapkan kepada Yohanes isi dari gulungan yang Yesus buka yang menggugah perasaan ingin tahu?
PADA jaman yang genting ini, tidakkah kita sangat berminat kepada ”apa yang harus segera terjadi”? Tentu, karena kita sendiri terlibat! Jadi marilah kita sekarang menemani Yohanes seraya Yesus membuka gulungan kitab yang membangkitkan perasaan ingin tahu itu. Luar biasa, Yohanes tidak perlu membacanya. Mengapa tidak? Karena isinya disampaikan kepadanya ”dengan tanda-tanda” (NW) melalui serangkaian adegan dinamis dan penuh aksi.—Wahyu 1:1, 10.
2. (a) Apa yang berikutnya Yohanes lihat dan dengar, dan apa yang dinyatakan oleh rupa kerub itu? (b) Kepada siapa perintah dari kerub pertama ditujukan, dan mengapa saudara menjawab demikian?
2 Dengarkan Yohanes seraya Yesus membuka meterai pertama dari gulungan itu: ”Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: ’Mari!’” (Wahyu 6:1) Ini suara kerub yang pertama. Wajahnya yang seperti singa menunjukkan kepada Yohanes bahwa organisasi Yehuwa akan bertindak dengan berani dalam melaksanakan penghukumanNya yang adil-benar. Dan kepada siapa perintah itu ditujukan? Tidak mungkin kepada Yohanes, karena Yohanes sudah diundang untuk ambil bagian dalam penglihatan-penglihatan yang bersifat nubuat ini. (Wahyu 4:1) ”Suara bagaikan bunyi guruh” itu memanggil peserta-peserta lain dalam rangkaian yang pertama dari empat rangkaian episode yang menggugah.
Kuda Putih dan Penunggangnya yang Termasyhur
3. (a) Apa yang sekarang dilukiskan Yohanes? (b) Selaras dengan lambang-lambang Alkitab, apa yang pasti digambarkan oleh kuda putih?
3 Yohanes, dan bersama dengannya golongan Yohanes yang bergairah serta rekan-rekannya dewasa ini, mendapat hak istimewa untuk melihat sebuah drama yang berlangsung dengan cepat! Yohanes mengatakan: ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang [”berperang,” NW] untuk merebut kemenangan.” (Wahyu 6:2) Ya, sebagai jawaban kepada suara yang bergemuruh ”Mari!” itu seekor kuda putih tampil untuk menyerang. Dalam Alkitab, kuda sering melambangkan peperangan. (Mazmur 20:8; Amsal 21:31; Yesaya 31:1) Kuda ini, kemungkinan seekor kuda jantan yang bagus, berwarna putih berkilauan yang menunjukkan kekudusan tanpa cela. (Bandingkan Wahyu 1:14; 4:4; 7:9; 20:11.) Betapa tepat hal ini, karena ini menggambarkan peperangan yang bersih dan benar dalam mata Yehuwa yang kudus!—Lihat juga Wahyu 19:11, 14.
4. Siapakah Penunggang kuda putih? Jelaskan.
4 Siapakah Penunggang dari kuda ini? Ia mempunyai panah, sebuah senjata penyerang dalam peperangan, tetapi ia juga diberi sebuah mahkota. Pribadi-pribadi yang benar yang terlihat mengenakan mahkota selama hari Tuhan hanya Yesus dan golongan yang dilambangkan oleh ke-24 tua-tua. (Daniel 7:13, 14, 27; Lukas 1:31-33; Wahyu 4:4, 10; 14:14)a Tidak mungkin seorang anggota dari kelompok ke-24 tua-tua itu akan digambarkan menerima mahkota berkat jasanya sendiri. Maka, penunggang kuda yang seorang diri ini pasti Yesus Kristus dan bukan orang lain. Yohanes melihatnya di surga pada saat bersejarah tahun 1914 ketika Yehuwa menyatakan, ”Akulah yang telah melantik rajaKu,” dan mengatakan kepadanya bahwa ini adalah dengan maksud ”bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu.” (Mazmur 2:6-8)b Jadi, dalam membuka meterai pertama Yesus menyingkapkan bagaimana ia sendiri, sebagai Raja yang baru dinobatkan, dengan tiba-tiba bergerak maju menuju peperangan pada waktu yang ditetapkan Allah.
5. Bagaimana pemazmur menggambarkan Penunggang itu dengan cara yang serupa dengan Wahyu 6:2?
5 Adegan ini selaras benar dengan Mazmur 45:5-8, yang ditujukan kepada Raja yang dinobatkan oleh Yehuwa: ”Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan! Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat! Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja; bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu. Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.” Karena mengenal gambaran nubuat itu, Yohanes menyadari bahwa ini berlaku atas kegiatan Yesus sebagai Raja.—Bandingkan Ibrani 1:1, 2, 8, 9.
Maju untuk Berperang
6. (a) Mengapa Penunggang itu harus maju untuk berperang? (b) Selama tahun-tahun mana perjalanan menuju kemenangan itu berlangsung?
6 Tetapi, mengapa Raja yang baru dinobatkan itu harus maju berperang? Karena kedudukannya sebagai raja diteguhkan di tengah-tengah perlawanan yang sengit dari musuh utama Yehuwa, Setan si Iblis, dan orang-orang di bumi yang—dengan sengaja atau tidak—melayani tujuan Setan. Kelahiran dari Kerajaan itu sendiri menuntut perang besar di surga. Yesus berperang dengan nama Mikhael (yang berarti ”Siapa Seperti Allah?”), mengalahkan Setan beserta hantu-hantunya dan mencampakkan mereka ke bumi. (Wahyu 12:7-12) Perjalanan Yesus menuju kemenangan terus berlangsung sepanjang dasawarsa-dasawarsa permulaan dari hari Tuhan manakala orang-orang yang seperti domba dikumpulkan. Meskipun seluruh dunia masih berada ”di bawah kuasa si jahat,” Yesus dengan penuh kasih terus menggembalakan saudara-saudaranya yang terurap beserta rekan-rekan mereka, membantu masing-masing untuk memperoleh kemenangan iman.—1 Yohanes 5:19.
7. Kemenangan lain apa yang telah Yesus capai di bumi pada dasawarsa-dasawarsa permulaan dari hari Tuhan, dan apa hendaknya tekad kita?
7 Kemenangan-kemenangan lain apa lagi yang dicapai Yesus selama lebih dari 70 tahun yang telah lewat dalam hari Tuhan? Di seluruh bola bumi, secara pribadi dan sebagai sidang, umat Yehuwa mengalami banyak kesulitan, tekanan, dan pengejaran, sama seperti yang digambarkan oleh rasul Paulus dalam membuktikan pelayanannya. (2 Korintus 11:23-28) Saksi-Saksi Yehuwa membutuhkan ”kekuatan yang melimpah-limpah” [”melebihi apa yang biasa,” NW] untuk dapat bertekun terutama dalam suasana peperangan dan kekerasan, agar dapat bertahan. (2 Korintus 4:7) Namun bahkan dalam keadaan yang paling sulit, Saksi-Saksi yang setia dapat mengatakan seperti Paulus: ”Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya.” (2 Timotius 4:17) Ya, Yesus berperang demi kepentingan mereka. Dan dia akan terus maju untuk berperang demi kepentingan kita, selama kita bertekad menyelesaikan kemenangan iman kita.—1 Yohanes 5:4.
8, 9. (a) Dalam kemenangan apa sidang Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia ambil bagian? (b) Di mana pertumbuhan Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar menonjol?
8 Sidang Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia telah ambil bagian dalam banyak kemenangan di bawah bimbingan Rajanya yang perkasa. Secara luar biasa, ia melindungi Siswa-Siswa Alkitab ini sehingga tidak dimusnahkan pada tahun 1918, manakala mereka sendiri dikalahkan untuk sementara oleh organisasi politik Setan. Tetapi, pada tahun 1919 ia mematahkan terali-terali penjara untuk membebaskan mereka, dan ia kemudian menghidupkan mereka untuk memberitakan kabar baik ”sampai ke ujung bumi.”—Wahyu 13:7; Kisah 1:8.
9 Sebelum dan selama Perang Dunia II, negara-negara Poros yang diktator berusaha melenyapkan Saksi-Saksi Yehuwa di banyak negeri, yang para pemimpin agama, khususnya dari hirarki Katolik Roma, memberikan dukungan secara terang-terangan atau diam-diam kepada para diktator yang menindas. Tetapi ke-71.509 Saksi yang memberitakan ketika perang mulai pada tahun 1939 bertambah menjadi 141.606 menjelang akhir perang pada tahun 1945, meskipun lebih dari 10.000 selama bertahun-tahun dipenjarakan dan dimasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi, dan ribuan lain dibunuh. Jumlah Saksi-Saksi yang aktif di seluruh dunia telah berkembang sampai jauh melebihi enam juta dewasa ini. Perkembangan benar-benar luar biasa di negeri-negeri Katolik dan negeri-negeri yang dulu melakukan penindasan yang sangat hebat—seperti misalnya, Italia, Jerman dan Jepang, yaitu negeri-negeri yang Saksi-Saksinya kini melaporkan total lebih dari 600.000 rohaniwan pengabar yang aktif.—Yesaya 54:17; Yeremia 1:17-19.
10. Dengan kemenangan-kemenangan apa Raja yang berperang memberkati umatnya dalam ”membela dan meneguhkan Berita Injil dengan sah”?
10 Raja kita yang sedang berperang juga memberkati umatnya yang bergairah dengan menuntun mereka kepada banyak kemenangan dalam ”membela dan meneguhkan Berita Injil [dengan sah, NW]” di pengadilan-pengadilan dan di hadapan para penguasa. (Filipi 1:7; Matius 10:18; 24:9) Ini terjadi dalam skala internasional—di Argentina, Australia, India, Kanada, Swasiland, Swiss, Turki, Yunani dan negeri-negeri lain. Di antara 50 kemenangan hukum yang diperoleh Saksi-Saksi Yehuwa dalam Mahkamah Agung Amerika Serikat ada yang menjamin hak untuk memberitakan kabar baik ”di hadapan orang banyak dan di dalam rumah-rumah” dan untuk tidak lagi ikut dalam upacara-upacara patriotis yang bersifat berhala. (Kisah 5:42; 20:20, Bode; 1 Korintus 10:14) Dengan demikian, jalan tetap dibuka bagi kesaksian seluas dunia yang makin meluas.
11. (a) Bagaimana Penunggang itu merebut kemenangan? (b) Apa seharusnya pengaruh dari dibukanya meterai kedua, ketiga dan keempat atas kita?
11 Bagaimana Yesus ”merebut kemenangan”?c Ini ia lakukan, seperti akan kita lihat, dengan menyingkirkan agama palsu dan kemudian mencampakkan setiap unsur yang masih tersisa dari organisasi Setan yang kelihatan ke dalam ”lautan api” simbolis berupa kebinasaan, dalam rangka pembenaran kedaulatan Yehuwa. Dengan yakin, kita sekarang menantikan saat itu di Armagedon manakala ”Raja segala raja” kita akan mendapat kemenangan akhir atas organisasi politik Setan yang menindas! (Wahyu 16:16; 17:14; 19:2, 14-21; Yehezkiel 25:17) Sementara itu, Penakluk yang tidak terkalahkan di atas kuda putih terus maju seraya Yehuwa terus menambahkan orang-orang berhati jujur kepada bangsaNya yang benar di bumi. (Yesaya 26:2; 60:22) Apakah saudara ambil bagian bersama golongan Yohanes yang terurap dalam perluasan Kerajaan yang penuh sukacita itu? Jika demikian, apa yang rasul Yohanes lihat pada waktu ketiga meterai berikut dibuka pasti akan menggerakkan saudara untuk mengambil bagian yang lebih besar lagi dalam pekerjaan Yehuwa untuk jaman ini.
Lihat, Kuda Merah Padam!
12. Menurut Yesus apa yang akan menandai kehadirannya yang tidak kelihatan sebagai Raja?
12 Menjelang akhir pelayanan Yesus di bumi, ketika murid-muridnya sedang sendirian bersamanya, mereka bertanya: ”Apakah tanda kedatanganMu [”kehadiranmu,” NW] dan tanda kesudahan dunia?” Sebagai jawaban, ia menubuatkan bencana-bencana yang merupakan ”permulaan penderitaan.” Yesus berkata: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.” (Matius 24:3, 7, 8; Lukas 21:10, 11) Hal-hal yang Yohanes lihat ketika sisa meterai-meterai dari gulungan itu dibuka sangat serupa dengan nubuat itu. Perhatikan seraya Yesus yang telah dimuliakan sekarang membuka meterai kedua!
13. Pertentangan apa yang akan menjadi nyata bagi Yohanes?
13 ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: ’Mari!’” (Wahyu 6:3) Kerub kedua, yang rupanya seperti seekor lembu jantan, dialah yang menyerukan perintah itu. Kekuasaan adalah sifat yang dilambangkan di sini, tetapi kekuasaan yang digunakan dengan benar. Namun, sebagai kontras, Yohanes sekarang akan melihat pertunjukan kekuasaan yang mengerikan, membawa maut.
14. Kuda dan penunggang mana yang selanjutnya Yohanes lihat, dan apa yang digambarkan oleh penglihatan ini?
14 Lalu, bagaimana panggilan kedua untuk datang ini dijawab? Begini: ”Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Wahyu 6:4) Benar-benar penglihatan yang menakutkan! Dan tidak ada keraguan mengenai apa yang digambarkan olehnya: peperangan! Bukan peperangan yang benar, berkemenangan, dari Raja yang berperang dari Yehuwa tetapi peperangan internasional bikinan manusia yang kejam, dengan pertumpahan darah dan penderitaan yang sia-sia. Betapa tepat bahwa penunggang ini menaiki seekor kuda merah padam!
15. Mengapa seharusnya kita tidak ingin berurusan dengan derap langkah penunggang kuda kedua?
15 Tentu, Yohanes tidak ingin berurusan dengan penunggang kuda ini yang berpacu, karena mengenai umat Allah telah dinubuatkan: ”Mereka tidak akan lagi belajar perang.” (Yesaya 2:4) Meskipun masih ”ada di dalam dunia,” Yohanes dan, lebih luas lagi, golongan Yohanes dan kumpulan besar dewasa ini ’bukan bagian’ dari sistem yang bernoda darah ini. Senjata-senjata kita bersifat rohani dan ”diperlengkapi dengan kuasa Allah” untuk aktif memberitakan kebenaran, terpisah dari peperangan jasmani.—Yohanes 17:11, 14; 2 Korintus 10:3, 4.
16. Kapan dan bagaimana penunggang kuda merah diberi ”sebilah pedang yang besar”?
16 Ada banyak peperangan sebelum tahun 1914, tahun manakala Penunggang kuda putih menerima mahkotanya. Tetapi sekarang penunggang kuda merah diberi ”sebilah pedang yang besar.” Apa yang dinyatakan oleh ini? Dengan pecahnya Perang Dunia I, peperangan manusia telah menumpahkan lebih banyak darah, dan lebih menghancurkan daripada sebelumnya. Selama pertumpahan darah yang sangat besar pada tahun 1914-18, tank-tank, gas beracun, pesawat-pesawat udara, kapal-kapal selam, meriam-meriam raksasa, dan senjata-senjata otomatis digunakan untuk pertama kali atau dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dalam kira-kira 28 bangsa, seluruh penduduk, bukan hanya prajurit-prajurit profesional, dipaksa untuk terjun dalam peperangan. Korban yang berjatuhan luar biasa. Lebih dari sembilan juta prajurit dibantai, dan ada banyak sekali korban-korban sipil. Bahkan dengan berakhirnya peperangan, perdamaian sejati tidak kembali lagi ke atas bumi. Lebih dari 50 tahun setelah peperangan itu, negarawan Jerman Konrad Adenauer memberi komentar: ”Keamanan dan ketentraman telah lenyap dari kehidupan manusia sejak 1914.” Memang, penunggang kuda merah padam telah dikaruniai kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi!
17. Bagaimana ”pedang yang besar” terus digunakan, setelah Perang Dunia I?
17 Kemudian, dengan dirangsangnya perasaan haus darah ini, penunggang kuda merah terjun ke dalam Perang Dunia II. Alat-alat untuk membunuh menjadi lebih keji lagi, dan korban-korban membubung tinggi sampai empat kali jumlah Perang Dunia I. Pada tahun 1945 dua bom atom meledak di Jepang, masing-masing memusnahkan—dalam sekejap—puluhan ribu korban. Selama perang dunia kedua, penunggang kuda merah menuai panen yang sangat besar dari kira-kira 55 juta kehidupan, meskipun demikian ia tetap tidak puas. Suatu laporan yang dapat dipercaya menyatakan bahwa sedikitnya 19 juta jiwa telah jatuh di bawah ”pedang yang besar” sejak Perang Dunia II.
18, 19. (a) Sebaliknya dari keberhasilan bagi teknologi militer, pembantaian sejak Perang Dunia II menjadi bukti dari kenyataan apa? (b) Bahaya apa dihadapi umat manusia, tetapi apa yang akan dilakukan oleh Penunggang kuda putih untuk menangkalnya?
18 Dapatkah kita menyebut ini keberhasilan dari teknologi militer? Sebaliknya, ini adalah bukti bahwa kuda merah yang tidak mengenal belas kasihan itu sedang berpacu. Dan di mana derap langkah itu akan berakhir? Beberapa ilmuwan menyebut kemungkinan terjadinya suatu perang nuklir yang tidak disengaja—bahkan lautan api nuklir yang memang direncanakan! Tetapi untunglah Penunggang kuda putih yang berkemenangan itu mempunyai pikiran lain mengenai hal ini.
19 Selama masyarakat mendukung kebanggaan dan kebencian nasionalistis, umat manusia akan tetap diancam oleh bahaya bom nuklir. Meskipun bangsa-bangsa, karena ketakutan, akan melumpuhkan semua daya ledak nuklir, mereka masih tetap mempunyai kecakapan tekniknya. Dalam waktu singkat, mereka dapat memproduksi kembali alat-alat nuklir yang keji itu; jadi, peperangan apapun dengan senjata-senjata biasa dapat segera berkembang menjadi bencana besar. Kebanggaan dan kebencian yang meliputi bangsa-bangsa dewasa ini pasti mengarah kepada bunuh diri manusia, kecuali—ah, ya, kecuali Penunggang kuda putih menghadang derap langkah yang gila dari kuda merah padam. Hendaklah kita yakin bahwa Kristus sang Raja akan maju, untuk merebut kemenangannya atas dunia yang dikendalikan oleh Setan dan juga untuk mendirikan masyarakat baru di bumi yang didasarkan pada kasih—kasih akan Allah dan sesama—suatu kekuatan untuk perdamaian yang jauh, jauh lebih unggul daripada penangkal-penangkal nuklir yang tidak stabil dari jaman kita yang menjadi gila ini.—Mazmur 37:9-11; Markus 12:29-31; Wahyu 21:1-5.
Seekor Kuda Hitam Tampil Ke Depan
20. Jaminan apa yang kita miliki bahwa Penunggang kuda putih akan dapat mengatasi setiap keadaan yang sangat buruk?
20 Yesus sekarang membuka meterai ketiga! Yohanes, apa yang saudara lihat? ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: ’Mari!’” (Wahyu 6:5a) Untunglah, kerub ketiga ini ”mempunyai muka seperti muka manusia,” yang menggambarkan sifat kasih. Kasih yang berprinsip akan melimpah dalam dunia baru Allah, sama seperti sifat yang bagus itu meliputi semua dari organisasi Yehuwa dewasa ini. (Wahyu 4:7; 1 Yohanes 4:16) Kita dapat merasa pasti bahwa Penunggang kuda putih, yang ”harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuhNya di bawah kakiNya,” dengan penuh kasih akan menyingkirkan keadaan penuh bencana yang selanjutnya ditarik kepada perhatian Yohanes.—1 Korintus 15:25.
21. (a) Apa yang digambarkan oleh kuda hitam dan penunggangnya? (b) Apa yang membuktikan bahwa kuda hitam masih tetap mengamuk?
21 Maka, apa yang Yohanes lihat, ketika panggilan ketiga untuk datang itu dijawab? ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.” (Wahyu 6:5b) Kelaparan yang hebat! Itulah pesan yang mengerikan dari penglihatan nubuat ini. Pesan tersebut menunjuk ke depan kepada keadaan pada awal hari Tuhan manakala makanan harus dijatah dengan timbangan. Sejak 1914 kelaparan terus merupakan problem seluas dunia. Peperangan modern menimbulkan kelaparan, karena sumber-sumber yang biasanya digunakan untuk memberi makan mereka yang lapar sering diselewengkan untuk menyediakan senjata-senjata perang. Para pekerja di ladang dikenakan wajib militer, dan ladang-ladang yang telah dirusak oleh pertempuran dan politik bumi hangus mengurangi produksi pangan. Betapa benar hal ini selama perang dunia pertama, manakala jutaan menderita dan mati karena kelaparan! Selain itu, penunggang kuda hitam yang melambangkan kelaparan tidak berubah menjadi berbelas kasihan ketika perang berakhir. Selama tahun 1930-an, lima juta binasa dalam satu bala kelaparan saja di negeri Ukraina. Perang dunia kedua mengakibatkan kekurangan makanan dan kelaparan yang lebih besar. Seraya kuda hitam meneruskan derap langkahnya, Dewan Pangan Sedunia pada pertengahan tahun 1987 melaporkan bahwa 512 juta manusia sedang kelaparan dan bahwa 40.000 anak mati setiap hari disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan kelaparan.
22. (a) Apa yang dikatakan sebuah suara, yang menyatakan kebutuhan untuk apa? (b) Apa yang dinyatakan oleh harga kira-kira satu liter gandum dan tiga liter jelai?
22 Yohanes menceritakan lebih banyak lagi kepada kita: ”Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: ’Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.’” (Wahyu 6:6) Keempat kerub itu semuanya dipersatukan dalam menyatakan perlunya menjaga persediaan makanan dengan hati-hati—sama seperti orang-orang harus ”memakan roti yang tertentu timbangannya dengan hati yang cemas” sebelum kebinasaan Yerusalem pada tahun 607 S.M. (Yehezkiel 4:16) Pada jaman Yohanes, secupak atau kira-kira seliter gandum dianggap sama dengan jatah satu hari untuk seorang prajurit. Berapa harga jatah sedemikian? Satu dinar—upah satu hari penuh! (Matius 20:2)d Bagaimana jika seseorang mempunyai keluarga? Ya, sebagai gantinya ia dapat membeli tiga cupak atau kira-kira tiga liter jelai yang belum dibersihkan kulit arinya. Itu pun hanya dapat mencukupi satu keluarga yang kecil. Dan jelai tidak dianggap sebagai makanan yang bermutu seperti gandum.
23. Apa yang dinyatakan oleh kata-kata, ”Janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”?
23 Apa yang dimaksud dengan pernyataan, ”Janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”? Ada yang menganggap ini berarti bahwa meskipun banyak orang akan kekurangan makanan dan bahkan mati kelaparan, barang-barang mewah dari orang kaya tidak akan diganggu. Tetapi di Timur Tengah, minyak dan anggur sebenarnya bukan barang mewah. Pada jaman Alkitab, roti, minyak, dan anggur dianggap sebagai bahan pokok. (Bandingkan Kejadian 14:18; Mazmur 104:14, 15.) Air tidak selalu baik, maka anggur banyak sekali digunakan sebagai minuman dan kadang-kadang sebagai obat. (1 Timotius 5:23) Sehubungan dengan minyak, janda dari Sarfat pada jaman Elia, meskipun miskin, masih mempunyai sedikit minyak untuk memasak sisa tepung yang ia miliki. (1 Raja 17:12) Karena itu, perintah untuk ’jangan rusakkan minyak dan anggur’ tampaknya merupakan saran untuk jangan terlalu cepat menghabiskan bahan-bahan kebutuhan pokok ini tetapi untuk menggunakannya dengan hemat. Jika tidak, bahan-bahan itu akan ’dirusakkan,’ artinya, akan habis sebelum kelaparan berakhir.
24. Mengapa kuda hitam tidak akan terus berpacu untuk waktu yang lama lagi?
24 Betapa bahagia kita bahwa Penunggang kuda putih akan segera mengekang kuda hitam yang sedang lari itu! Karena mengenai persediaanNya yang pengasih untuk dunia baru telah tertulis: ”Keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! . . . Tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang [”meluap,” NW] di puncak pegunungan.”—Mazmur 72:7, 16; lihat juga Yesaya 25:6-8
Kuda Pucat dan Penunggangnya
25. Ketika Yesus membuka meterai keempat, suara siapakah yang Yohanes dengar, dan apa yang ditunjukkan oleh ini?
25 Kisah itu belum diceritakan sampai selesai. Yesus membuka meterai keempat, dan Yohanes menceritakan kepada kita hasilnya: ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: ’Mari!’” (Wahyu 6:7) Ini suara dari kerub yang menyerupai burung nasar yang sedang terbang. Hal ini menunjukkan hikmat yang berpandangan jauh, dan sesungguhnya Yohanes, golongan Yohanes, dan semua hamba Allah lain di bumi perlu mengamati dan bertindak dengan pengertian mengingat apa yang digambarkan di sini. Dengan berbuat demikian, kita akan mendapatkan perlindungan tertentu dari bencana yang menimpa orang-orang yang bijaksana secara duniawi dari generasi yang angkuh dan imoral pada jaman sekarang.—1 Korintus 1:20, 21.
26. (a) Siapakah penunggang kuda keempat, dan mengapa warna kudanya cocok? (b) Siapa yang mengikuti penunggang kuda keempat, dan apa yang terjadi dengan korban-korbannya?
26 Maka, hal-hal mengerikan apa lagi yang diungkapkan, ketika penunggang kuda keempat menyambut panggilan itu? Yohanes memberitahu kita: ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning [”pucat,” BIS] dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut [”Hades,” NW] mengikutinya.” (Wahyu 6:8a) Penunggang kuda terakhir mempunyai nama: Maut. Ia adalah satu-satunya dari keempat penunggang kuda dari Apokalipse yang menyatakan identitasnya secara terang-terangan. Cocok sekali, Maut menunggang seekor kuda pucat, karena kata pucat (bahasa Yunani, khlo·rosʹ) digunakan dalam kesusastraan Yunani untuk menggambarkan wajah-wajah yang menjadi pucat, seolah-olah karena penyakit. Juga cocok bahwa Maut diikuti Hades (kuburan) dengan suatu cara yang tidak dijelaskan, karena Hades menampung bagian terbesar orang-orang yang menjadi korban dari kehancuran yang diakibatkan oleh penunggang kuda keempat. Untunglah, bagi mereka ini akan ada kebangkitan, pada waktu ”maut dan kerajaan maut [”hades,” NW] menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.” (Wahyu 20:13) Tetapi bagaimana Maut menuntut korban-korbannya itu?
27. (a) Bagaimana penunggang Maut meminta korban-korbannya? (b) Apa yang dimaksud dengan ”seperempat dari bumi” yang atasnya Maut mendapat kuasa?
27 Penglihatan itu menyebutkan beberapa cara: ”Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar [yang mematikan, ”NW”], dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” (Wahyu 6:8b) Tidak benar-benar secara aksara seperempat dari penduduk bumi tetapi suatu bagian yang besar dari bumi, yang dihuni dengan padat atau jarang, akan dipengaruhi oleh derap langkah ini. Penunggang kuda ini menuai korban dari pedang besar dari penunggang kuda kedua dan bala kelaparan serta kekurangan makanan dari penunggang kuda ketiga. Ia juga menuai panennya sendiri, dari penyakit sampar yang mematikan dan juga tuaian dari banyak gempa bumi, seperti digambarkan di Lukas 21:10, 11.
28. (a) Bagaimana nubuat tentang ”sampar yang mematikan” digenapi? (b) Bagaimana umat Yehuwa dilindungi dari banyak penyakit dewasa ini?
28 Hal yang penting sekarang ini ialah ”sampar yang mematikan.” Menyusul kerusakan yang diakibatkan oleh Perang Dunia I, flu Spanyol menuai lebih dari 20 juta kehidupan manusia dalam beberapa bulan saja dari tahun 1918-19. Satu-satunya wilayah di bumi yang luput dari tulah ini adalah pulau kecil St. Helena. Di tempat-tempat yang jumlah penduduknya banyak berkurang oleh karena penyakit ini, onggokan kayu pemakaman dinyalakan untuk membakar timbunan jenazah. Dan dewasa ini penyakit jantung dan kanker meluas secara menakutkan, kebanyakan disebabkan oleh polusi tembakau. Dalam apa yang digambarkan sebagai ”dekade yang buruk” dari tahun 1980-an, jalan hidup yang fasik menurut standar-standar Alkitab telah menambahkan tulah AIDS kepada ”sampar yang mematikan.” Pada tahun 2000, dilaporkan bahwa menurut kepala dinas kesehatan AS, AIDS ”kemungkinan adalah epidemi kesehatan terburuk yang pernah dikenal dunia ini.” Ia berkata bahwa 52 juta orang di seputar dunia telah terkena HIV/AIDS, dan 20 juta orang dari antaranya sudah meninggal. Betapa bersyukur umat Yehuwa bahwa nasihat yang bijaksana dari FirmanNya menjauhkan mereka dari percabulan dan penyalahgunaan darah, yang merupakan sarana penularan dari begitu banyak penyakit dewasa ini!—Kisah 15:28, 29; bandingkan 1 Korintus 6:9-11.
29, 30. (a) Bagaimana penerapan ’keempat hukuman yang berat-berat’ dari Yehezkiel 14:21 dewasa ini? (b) Apa yang dapat kita mengerti tentang binatang-binatang buas dari Wahyu 6:8? (c) Rupanya apa yang merupakan pokok utama dari penglihatan nubuat itu?
29 Penglihatan Yohanes menyebut binatang-binatang buas sebagai penyebab keempat dari kematian sebelum waktunya. Sesungguhnya, keempat hal yang disorot dengan dibukanya meterai keempat—peperangan, kelaparan, penyakit, dan binatang-binatang buas—pada jaman purba dianggap sebagai penyebab utama dari kematian sebelum waktunya. Maka, hal-hal itu menggambarkan semua penyebab kematian sebelum waktunya dewasa ini. Tepatlah seperti telah Yehuwa peringatkan kepada Israel: ”Jauh lebih dari itu [”demikianlah jadinya,” NW], kalau Aku mendatangkan keempat hukumanKu yang berat-berat, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas, dan sampar, atas Yerusalem untuk melenyapkan dari padanya manusia dan binatang.”—Yehezkiel 14:21.
30 Kematian yang diakibatkan oleh binatang-binatang buas jarang menjadi bahan berita pada jaman modern, walaupun di negeri-negeri tropis binatang-binatang buas terus mengambil korban sepanjang abad ke-20 ini. Di masa depan, akan ada lebih banyak korban lagi jika negeri-negeri menjadi tandus karena peperangan atau orang-orang menjadi terlalu lemah untuk mengusir binatang-binatang yang lapar. Selain itu, ada banyak orang dewasa ini yang, seperti binatang-binatang yang tidak berakal, memperlihatkan sifat-sifat kebinatangan yang sangat bertentangan dengan sifat-sifat yang digambarkan di Yesaya 11:6-9. Orang-orang ini memikul tanggung jawab besar atas meluasnya kejahatan yang berhubungan dengan seks, pembunuhan, terorisme, dan pemboman dalam dunia modern. (Bandingkan Yehezkiel 21:31; Roma 1:28-31; 2 Petrus 2:12.) Penunggang kuda keempat menuai korban-korban mereka juga. Sesungguhnya, pokok utama dari penglihatan nubuat ini tampaknya ialah bahwa penunggang kuda pucat menuai kematian umat manusia sebelum waktunya dengan banyak cara.
31. Meskipun kehancuran yang ditimbulkan oleh para penunggang kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat, mengapa kita dapat merasa dikuatkan?
31 Keterangan yang disingkapkan dengan dibukanya keempat meterai pertama menenangkan kita karena mengajar kita agar tidak putus harapan oleh karena peperangan, kelaparan, penyakit, dan penyebab-penyebab lain dari kematian sebelum waktunya yang begitu merajalela dewasa ini; kita juga tidak perlu kehilangan harapan karena para pemimpin manusia gagal memecahkan problem-problem yang terdapat sekarang. Jika keadaan dunia membuktikan bahwa para penunggang kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat sedang berpacu, jangan lupa bahwa Penunggang kuda putih adalah yang pertama memulai derap langkahnya. Yesus telah menjadi Raja, dan ia sudah menang sejauh melemparkan Setan dari surga. Kemenangan selanjutnya termasuk telah dikumpulkannya kaum sisa dari putra-putra Israel rohani dan kumpulan besar internasional, yang berjumlah sampai jutaan, untuk diselamatkan melampaui kesusahan besar. (Wahyu 7:4, 9, 14) Ia akan terus berpacu sampai ia merebut kemenangannya.
32. Apa yang mencirikan dibukanya masing-masing dari keempat meterai yang pertama?
32 Dibukanya masing-masing dari keempat meterai pertama diikuti oleh panggilan: ”Mari!” Tiap kali, seekor kuda dan penunggangnya tampil. Mulai dengan meterai kelima, kita tidak akan mendengar lagi panggilan sedemikian. Tetapi penunggang-penunggang kuda itu tetap berpacu, dan mereka akan terus berlari sepanjang kesudahan sistem ini. (Bandingkan Matius 28:20, NW.) Peristiwa-peristiwa penting lain apa lagi yang Yesus singkapkan seraya ia membuka ketiga meterai yang masih ada? Beberapa dari peristiwa itu tidak kelihatan kepada mata manusia. Yang lainnya, meskipun dapat dilihat, masih akan terjadi di masa depan. Meskipun demikian, penggenapannya pasti terjadi. Mari kita lihat apa gerangan peristiwa-peristiwa itu.
[Catatan Kaki]
a Tetapi, perhatikan bahwa ”perempuan” dari Wahyu 12:1 mempunyai ”mahkota” kiasan ”dari dua belas bintang.”
b Untuk bukti yang terperinci bahwa Yesus datang dalam Kerajaannya pada tahun 1914, lihat halaman 215-18 dari buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
c Meskipun banyak terjemahan mengalihbahasakan ungkapan ini dengan ”menaklukkan” (Revised Standard, The New English Bible, King James Version) atau ”bertekad untuk menang” (Phillips, New International Version), penggunaan bentuk pengandaian aorist dalam ayat ini dalam bahasa Yunani aslinya lebih memberikan pengertian sampai selesai atau tuntas. Jadi, Word Pictures in the New Testament dari Robertson mengomentari: ”Bentuk kata kerja aorist di sini menunjuk kepada kemenangan yang paling akhir.”
d Lihat catatan kaki, New World Translation Reference Bible.
-
-
Empat Penunggang Kuda Berpacu!Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
[Kotak di hlm. 92]
Sang Raja Melangkah dengan Berkemenangan
Selama tahun 1930-an dan 1940-an, musuh-musuh yang sudah bertekad, berusaha membuat pelayanan dari Saksi-Saksi Yehuwa kelihatan tidak sah, suatu perbuatan jahat, atau bahkan subversif. (Mazmur 94:20) Pada tahun 1936 saja, tercatat 1.149 penangkapan di Amerika Serikat. Saksi-Saksi memperjuangkan banyak kasus hukum sampai ke Mahkamah Agung dan berikut ini beberapa dari kemenangan mereka yang menonjol.
Pada tanggal 3 Mei 1943, Mahkamah Agung dalam kasus Murdock lawan Pennsylvania memutuskan bahwa Saksi-Saksi tidak membutuhkan surat ijin untuk menempatkan bacaan yang diganti uang. Pada hari yang sama, keputusan dalam kasus Martin lawan City of Struthers menyatakan bahwa tidak melanggar hukum untuk membunyikan bel-bel pintu pada waktu membagikan selebaran-selebaran dan bahan-bahan iklan lain dari rumah ke rumah.
Pada tanggal 14 Juni 1943, Mahkamah Agung memutuskan dalam kasus Taylor lawan Mississippi bahwa Saksi-Saksi tidak menganjurkan untuk tidak loyal kepada pemerintah melalui pengabaran mereka. Pada hari yang sama, dalam kasus Dewan Pendidikan Negara Bagian Virginia Barat lawan Barnette, Pengadilan memutuskan bahwa dewan sekolah tidak berhak mengeluarkan anak-anak Saksi-Saksi Yehuwa dari sekolah karena menolak memberi hormat kepada bendera. Keesokan harinya, Pengadilan Tinggi yang lengkap di Australia menghapus larangan di negeri itu atas Saksi-Saksi Yehuwa, dengan menyatakan itu sebagai ”sewenang-wenang, bersifat berubah-ubah (impulsif) dan menindas.”
[Kotak di hlm. 94]
”Dikaruniakan Kuasa untuk Mengambil Damai Sejahtera dari Atas Bumi
Ke manakah arah teknologi? The Globe and Mail, Toronto, Kanada, 22 Januari 1987, melaporkan keterangan berikut dari pidato Ivan L. Head, presiden dari Pusat Riset Perkembangan Internasional,
”Perhitungan yang dapat dipercaya menyatakan bahwa satu dari tiap empat ilmuwan dan para ahli teknologi di dunia yang melakukan riset dan pengembangan sedang menggarap senjata-senjata. . . . Dengan tingkat harga tahun 1986, biayanya $1,5 juta lebih per menit. . . . Apakah kita semua lebih aman sebagai hasil peningkatan teknologi sedemikian? Gudang-gudang senjata nuklir yang dimiliki oleh negara-negara adikuasa berisi daya ledak dari semua bahan peledak yang digunakan oleh semua pihak yang berperang secara keseluruhan dalam Perang Dunia Kedua—kali 6.000. Itu sama dengan enam ribu Perang Dunia Kedua. Sejak 1945, hanya ada kurang dari tujuh minggu dunia ini bebas dari kegiatan militer. Ada lebih dari 150 peperangan yang bersifat internasional atau perang saudara, yang diperkirakan telah merenggut 19,3 juta jiwa, kebanyakan daripadanya akibat teknologi baru yang efisien yang muncul pada jaman Perserikatan Bangsa Bangsa ini.”
Hingga tahun 2005, perang telah menewaskan lebih 20 juta orang.
-
-
’Jiwa-Jiwa yang Telah Dibunuh’ Mendapat PahalaWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 17
’Jiwa-Jiwa yang Telah Dibunuh’ Mendapat Pahala
1. Dalam jangka waktu apa kita sekarang hidup, dan apa buktinya mengenai hal ini?
KERAJAAN Allah memerintah! Penunggang kuda putih akan segera melengkapi kemenangannya. Kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat berpacu menelusuri seluruh bumi! Tak dapat dibantah, nubuat-nubuat Yesus sendiri mengenai kehadirannya sebagai raja sedang digenapi. (Matius, pasal 24, 25; Markus, pasal 13; Lukas, pasal 21) Ya, kita sedang hidup pada hari-hari terakhir dari sistem ini. (2 Timotius 3:1-5) Karena demikian halnya, marilah kita memperhatikan baik-baik pada waktu Anak Domba, Yesus Kristus, membuka meterai kelima dari gulungan itu. Dalam penyingkapan apalagi kita sekarang ambil bagian?
2. (a) Apa yang Yohanes lihat pada waktu meterai kelima dibuka? (b) Mengapa kita tidak usah heran membaca tentang sebuah mezbah korban simbolis di surga?
2 Yohanes menggambarkan penglihatan yang mengharukan: ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena [pekerjaan, ”NW”] kesaksian yang mereka miliki.” (Wahyu 6:9) Apa gerangan itu? Sebuah mezbah korban di surga? Ya! Untuk pertama kali Yohanes menyebut sebuah mezbah. Tetapi ia sudah menggambarkan Yehuwa di atas takhtaNya, kerub-kerub yang mengelilingi, lautan kaca, pelita-pelita, dan ke-24 tua-tua yang membawa kemenyan—semuanya menyerupai ciri-ciri dalam kemah suci di bumi, tempat suci Yehuwa di Israel. (Keluaran 25:17, 18; 40:24-27, 30-32; 1 Tawarikh 24:4) Maka itu, apakah kita perlu heran untuk mendapati sebuah mezbah korban simbolis juga ada di surga?—Keluaran 40:29.
3. (a) Di kemah suci Yahudi pada jaman purba, bagaimana jiwa dicurahkan di ”bagian bawah mezbah”? (b) Mengapa Yohanes melihat jiwa dari saksi-saksi yang dibunuh di bawah mezbah simbolis di surga?
3 Di bawah mezbah ini terdapat ”jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena pekerjaan kesaksian yang mereka miliki.” Apa artinya ini? Ini tidak mungkin jiwa-jiwa yang telah dipisahkan dari tubuhnya—seperti yang dipercayai oleh orang Yunani kafir. (Kejadian 2:7; Yehezkiel 18:4) Tetapi, Yohanes tahu bahwa jiwa, atau kehidupan, dilambangkan oleh darah, dan pada waktu imam-imam di kemah suci Yahudi pada jaman purba menyembelih seekor binatang untuk korban, mereka memercikkan darahnya ”pada mezbah sekelilingnya” atau mencurahkannya ”kepada bagian bawah mezbah korban bakaran.” (Imamat 3:2, 8, 13, Klinkert; 4:7; 17:6, Klinkert; 17:11, 12) Jadi, jiwa binatang itu secara erat dihubungkan dengan mezbah korban. Namun mengapa jiwa, atau darah, dari hamba-hamba Allah yang khusus ini terlihat di bawah mezbah simbolis di surga? Karena kematian mereka dipandang sebagai korban.
4. Dalam hal apa kematian orang-orang Kristen yang dilahirkan dengan roh merupakan suatu korban?
4 Sesungguhnya, semua mereka yang dilahirkan menjadi putra rohani Allah mengalami kematian sebagai korban. Disebabkan peran yang akan mereka mainkan dalam Kerajaan surgawi Yehuwa, Allah menghendaki agar mereka menyangkal dan mengorbankan harapan apapun untuk hidup kekal di bumi. Dalam hal ini, mereka menyerahkan diri kepada kematian sebagai korban demi kepentingan kedaulatan Yehuwa. (Filipi 3:8-11; bandingkan 2:17.) Dalam arti yang sesungguhnya, inilah yang terjadi atas orang-orang yang Yohanes lihat di bawah mezbah itu. Mereka adalah kaum terurap yang pada jaman mereka, mati sahid karena pelayanan yang bergairah dalam menjunjung tinggi Firman dan kedaulatan Yehuwa. ’Jiwa-jiwa mereka telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena pekerjaan kesaksian [mar·ty·riʹan] yang mereka miliki.’
5. Bagaimana jiwa dari mereka yang setia, meskipun sudah mati, berseru menuntut pembalasan?
5 Skenario itu terus disingkapkan: ”Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: ’Berapa lama lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?’” (Wahyu 6:10) Bagaimana jiwa, atau darah mereka, dapat berseru menuntut pembalasan, karena Alkitab menunjukkan bahwa orang mati tidak sadar? (Pengkhotbah 9:5) Nah, bukankah darah Habel yang benar itu berseru setelah Kain membunuhnya? Yehuwa kemudian mengatakan kepada Kain: ”Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah.” (Kejadian 4:10, 11; Ibrani 12:24) Bukan berarti darah Habel secara aksara mengucapkan kata-kata tersebut. Sebaliknya, Habel mati sebagai korban yang tidak bersalah, dan keadilan menuntut agar pembunuhnya dihukum. Demikian pula, para martir Kristen tidak bersalah, dan demi keadilan kematian mereka harus dibalas. (Lukas 18:7, 8) Seruan menuntut balas itu nyaring karena ribuan telah mati dengan cara demikian.—Bandingkan Yeremia 15:15, 16.
6. Pertumpahan darah yang tak bersalah mana dibalaskan pada tahun 607 S.M.?
6 Keadaannya juga dapat disamakan dengan keadaan di Yehuda yang murtad ketika Raja Manasye naik takhta pada tahun 716 S.M. Ia menumpahkan begitu banyak darah yang tidak bersalah, kemungkinan ’menggergaji’ nabi Yesaya. (Ibrani 11:37; 2 Raja 21:16) Meskipun Manasye belakangan bertobat dan pulih kembali, hutang darah tetap ada. Pada tahun 607 S.M., ketika orang-orang Babel menghancurkan kerajaan Yehuda, ”hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah [Yehuwa] untuk menjauhkan mereka dari hadapanNya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya, dan juga oleh karena darah orang yang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya, sebab ia telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang yang tidak bersalah, dan [Yehuwa] tidak mau mengampuninya.”—2 Raja 24:3, 4.
7. Siapa yang terutama bersalah menumpahkan ”darah orang-orang kudus”?
7 Seperti pada jaman Alkitab, demikian pula dewasa ini banyak dari orang-orang yang membunuh saksi-saksi Allah mungkin sudah lama meninggal. Tetapi organisasi yang menyebabkan mereka mati sahid masih tetap aktif dan berhutang darah. Ini adalah organisasi Setan di bumi, benihnya di bumi. Yang terkemuka di dalamnya ialah Babel Besar imperium agama palsu sedunia.a Ia dilukiskan ”mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.” Ya, ”di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.” (Wahyu 17:5, 6; 18:24; Efesus 4:11; 1 Korintus 12:28) Betapa besar beban hutang darah itu! Selama Babel Besar masih ada, darah dari korban-korbannya akan berseru menuntut keadilan.—Wahyu 19:1, 2.
8. (a) Peristiwa-peristiwa mati sahid apa yang terjadi selama masa hidup Yohanes? (b) Penganiayaan apa yang ditimbulkan oleh para penguasa Roma?
8 Yohanes sendiri menyaksikan kematian sahid pada abad pertama ketika Ular yang jahat dan benihnya di bumi melancarkan peperangan atas sidang orang-orang Kristen terurap yang sedang berkembang. Yohanes melihat Tuhan kita digantung pada tiang siksaan dan masih hidup pada waktu Stefanus dibunuh, juga Yakobus, saudaranya sendiri, dan Petrus, Paulus, serta rekan-rekan akrab lainnya. (Yohanes 19:26, 27; 21:15, 18, 19; Kisah 7:59, 60; 8:2; 12:2; 2 Timotius 1:1; 4:6, 7) Pada tahun 64 M., kaisar Roma Nero mengkambinghitamkan orang-orang Kristen, menuduh mereka membakar kota, untuk menangkal desas-desus bahwa dia sebenarnya yang bersalah. Sejarawan Tacitus melaporkan: ”Mereka [orang-orang Kristen] mati dengan cara menjadi olok-olok; ada yang ditutupi dengan kulit binatang buas dan kemudian dicabik-cabik oleh anjing-anjing, ada yang [dipakukan pada tiang],b ada yang dibakar sebagai obor untuk penerangan pada malam hari.” Gelombang penindasan lebih lanjut di bawah Kaisar Domitian (81-96 M.) mengakibatkan Yohanes dibuang ke Pulau Patmos. Seperti Yesus katakan: ”Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.”—Yohanes 15:20; Matius 10:22.
9. (a) Penipuan yang paling besar apa sudah dihasilkan Setan pada abad keempat M., dan hal itu menjadi bagian utama dari apa? (b) Bagaimana beberapa penguasa dalam Susunan Kristen memperlakukan Saksi-Saksi Yehuwa selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II?
9 Menjelang abad keempat M., Ular tua itu, Setan si Iblis, melahirkan karya utamanya dalam hal penipuan, agama Susunan Kristen yang murtad—suatu sistem bersifat Babel yang tersembunyi di bawah lapisan pernis ”Kristen.” Ini adalah bagian utama dari benih Ular dan telah berkembang menjadi banyak sekte yang saling bertentangan. Seperti Yehuda yang tidak setia pada jaman purba, Susunan Kristen memikul hutang darah yang berat, karena telah sangat terlibat di kedua belah pihak dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Beberapa penguasa dalam Susunan Kristen bahkan menggunakan peperangan-peperangan ini sebagai dalih untuk membantai hamba-hamba Allah yang terurap. Dalam melaporkan penindasan Hitler atas Saksi-Saksi Yehuwa, suatu tinjauan dari buku Kirchenkampf in Deutschland (Perjuangan Gereja-Gereja di Jerman) karangan Friedrich Zipfel’s menyatakan: ”Sepertiga dari mereka [Saksi-Saksi] dibunuh, apakah dengan hukuman mati, tindakan kekerasan lain, kelaparan, penyakit atau kerja paksa. Perlakuan sekeji ini belum pernah terjadi dan adalah akibat dari iman yang tidak kenal kompromi yang tidak dapat diselaraskan dengan ideologi Sosialistis Nasional.” Sesungguhnya, tentang Susunan Kristen, termasuk imam-imamnya, dapat dikatakan: ”Pada bajumu terdapat darah orang-orang miskin yang tidak bersalah.”—Yeremia 2:34.c
10. Penganiayaan apa telah diderita oleh pemuda-pemuda dari kumpulan besar di negeri-negeri lain?
10 Sejak 1935 pemuda-pemuda yang setia dari kumpulan besar telah menanggung bagian terberat dari penganiayaan-penganiayaan di banyak negeri. (Wahyu 7:9) Bahkan ketika Perang Dunia II berakhir di Eropa, dalam hanya satu kota saja 14 Saksi-Saksi muda dari Yehuwa dihukum gantung. Kejahatan mereka? ’Tidak lagi mau belajar perang.’ (Yesaya 2:4) Baru-baru ini saja, pria-pria muda di negeri-negeri Timur dan Afrika telah dipukul sampai mati atau dihukum mati oleh regu penembak karena masalah yang sama. Martir-martir muda ini, para pendukung yang berharga dari saudara-saudara Yesus yang terurap, pasti akan mendapat kebangkitan dalam bumi baru yang telah dijanjikan.—2 Petrus 3:13; bandingkan Mazmur 110:3; Matius 25:34-40; Lukas 20:37, 38.
Sehelai Jubah Putih
11. Dalam hal apa orang-orang Kristen terurap yang mati sahid menerima ”sehelai jubah putih”?
11 Setelah membuktikan kebenaran dari iman para pemelihara integritas pada jaman purba, rasul Paulus mengatakan: ”Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.” (Ibrani 11:39, 40) Apa gerangan ”sesuatu yang lebih baik” yang diharapkan oleh Paulus dan orang-orang Kristen terurap lain? Yohanes melihat itu dalam penglihatan ini: ”Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.” (Wahyu 6:11) Menerima ”jubah putih” ada hubungannya dengan kebangkitan mereka menjadi makhluk roh yang tidak berkematian. Mereka tidak lagi berbaring sebagai jiwa yang telah dibunuh di bawah mezbah, tetapi mereka dibangkitkan untuk menjadi bagian dari kelompok 24 tua-tua yang beribadat di hadapan takhta surgawi Allah. Di sana, mereka masing-masing diberi mahkota, yang menunjukkan bahwa mereka telah memasuki hak istimewa kerajaan. Dan mereka ”memakai pakaian putih,” yang berarti bahwa mereka telah dinilai sebagai pribadi-pribadi yang benar, layak mendapat tempat yang terhormat di hadapan Yehuwa di tempat surgawi itu. Ini juga sebagai penggenapan janji Yesus kepada orang-orang Kristen terurap yang setia di sidang di Sardis: ”Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih.”—Wahyu 3:5; 4:4; 1 Petrus 1:4.
12. Dalam hal apa kaum terurap yang dibangkitkan ”beristirahat sedikit waktu lagi,” dan sampai kapan?
12 Semua bukti menunjukkan bahwa kebangkitan ke surga ini mulai pada tahun 1918, setelah Yesus dinobatkan pada tahun 1914 dan bergerak maju untuk memulai peperangannya sebagai raja dengan membersihkan surga dari Setan dan para hantunya. Namun, kaum terurap yang dibangkitkan itu diberitahu bahwa mereka harus ”beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan . . . mereka.” Mereka dari golongan Yohanes yang masih ada di bumi harus membuktikan integritas di bawah ujian dan penindasan, dan beberapa dari mereka mungkin masih akan dibunuh. Tetapi akhirnya, semua darah orang benar yang ditumpahkan oleh Babel Besar dan kekasih-kekasih politiknya akan dibalas. Sementara itu, mereka yang telah dibangkitkan pasti sibuk dengan tugas-tugas di surga. Mereka beristirahat, tidak dengan bersantai-santai dan tidak aktif dalam keadaan penuh bahagia, tetapi dalam hal mereka dengan sabar menantikan hari pembalasan Yehuwa. (Yesaya 34:8; Roma 12:19) Istirahat mereka akan berakhir pada waktu mereka melihat penghancuran agama palsu dan sebagai orang-orang yang ”terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia,” mereka menyertai Tuhan Yesus Kristus dalam melaksanakan penghukuman atas semua bagian lain dari benih Setan yang jahat di bumi ini.—Wahyu 2:26, 27; 17:14; Roma 16:20.
’Mereka yang Telah Mati Akan Bangkit Dahulu’
13, 14. (a) Menurut rasul Paulus, bilamana kebangkitan surgawi mulai, dan siapa yang dibangkitkan? (b) Bilamana kaum terurap yang hidup dalam hari Tuhan dibangkitkan ke surga?
13 Pengertian yang dikaruniakan dengan dibukanya meterai kelima sepenuhnya selaras dengan ayat-ayat lain yang ada hubungannya dengan kebangkitan surgawi. Misalnya, rasul Paulus menulis: ”Karena kami mengatakan demikian ini kepadamu dengan firman [Yehuwa], bahwa kita yang sedang hidup ini dan yang tertinggal hingga kepada kedatangan Tuhan, tiada akan mendahului orang yang sudah mati. Karena Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan suatu sorak, dengan suara penghulu malaekat, dan dengan bunyi sangkakala Allah; maka segala orang yang telah mati di dalam Kristus akan bangkit dahulu, kemudian kita yang sedang hidup, yang telah tertinggal ini, akan diambil ke dalam awan bersama-sama dengan mereka itu menghadap Tuhan di dalam awang-awangan; demikianlah kelak kita senantiasa bersama-sama dengan Tuhan.”—1 Tesalonika 4:15-17, Bode.
14 Ayat-ayat ini benar-benar menceritakan suatu kisah yang menggugah! Mereka dari saudara-saudara Yesus yang terurap yang tetap hidup sampai kehadiran Yesus, yaitu, yang masih hidup di bumi selama kehadirannya, didahului naik ke surga oleh mereka yang sudah mati. Orang-orang tersebut, yang mati dalam persekutuan dengan Kristus, bangkit dahulu. Yesus turun, artinya, mengalihkan perhatiannya kepada mereka, dan membangkitkan mereka kepada kehidupan roh, dengan memberi mereka ”sehelai jubah putih.” Setelah itu, mereka yang masih hidup sebagai manusia mengakhiri haluan hidup mereka di bumi, banyak dari mereka mati secara keji di tangan para penentang. Namun, mereka tidak akan tidur dalam kematian seperti para pendahulu mereka. Sebaliknya, pada waktu mati, mereka akan diubah seketika—”dalam sekejap mata”—diangkat ke surga untuk berada bersama Yesus dan sesama anggota tubuh Kristus. (1 Korintus 15:50-52; bandingkan Wahyu 14:13.) Jadi, kebangkitan orang-orang Kristen yang terurap mulai segera setelah keempat penunggang kuda dari Apokalipse memulai derap langkah mereka.
15. (a) Kabar baik apa yang diberitakan dengan dibukanya meterai kelima? (b) Bagaimana derap langkah Pemenang di atas kuda putih mencapai puncaknya?
15 Dibukanya meterai kelima dari gulungan ini merupakan kabar baik mengenai para pemelihara integritas yang terurap yang telah menang, tetap setia sampai mati. Namun ini tidak berisi berita yang baik bagi Setan dan benihnya. Pemenang di atas kuda putih itu akan terus bergerak maju tanpa dapat ditahan dan akan mencapai puncaknya dalam masa perhitungan bagi dunia yang ”berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19) Ini menjadi jelas pada waktu Anak Domba membuka meterai keenam.
[Catatan Kaki]
-
-
Gempa-Gempa Bumi pada Hari TuhanWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
Pasal 18
Gempa-Gempa Bumi pada Hari Tuhan
1, 2. (a) Bagaimana rasanya mengalami suatu gempa bumi yang hebat? (b) Apa yang Yohanes gambarkan ketika meterai keenam dibuka?
APAKAH saudara pernah mengalami gempa bumi yang hebat? Ini bukan pengalaman yang menyenangkan. Gempa bumi yang besar bisa dimulai dengan guncangan yang memualkan dan suara gemuruh. Gerakan berayun-ayun itu mungkin akan diperburuk oleh guncangan-guncangan yang tidak teratur seraya saudara berlari mencari perlindungan—mungkin di bawah meja tulis. Atau gempa itu mungkin mulai dengan guncangan secara tiba-tiba yang menghancurkan, diikuti jatuhnya barang-barang pecah-belah, perabot-perabot, bahkan bangunan-bangunan. Kerusakan mungkin luar biasa besar, disertai guncangan-guncangan lanjutan yang menambah kerusakan dan penderitaan.
2 Sambil membayangkan ini, pikirkan apa yang digambarkan Yohanes pada waktu meterai keenam dibuka: ”Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat.” (Wahyu 6:12a) Ini pasti terjadi dalam kerangka waktu yang sama dengan dibukanya meterai-meterai yang lain. Tepatnya, bilamana pada hari Tuhan gempa bumi ini terjadi, dan gempa macam apakah ini?—Wahyu 1:10.
3. (a) Peristiwa-peristiwa apa yang Yesus sebutkan dalam nubuat mengenai tanda kehadirannya? (b) Bagaimana gempa-gempa bumi aksara ada hubungannya dengan gempa bumi simbolis yang dahsyat dari Wahyu 6:12?
3 Gempa-gempa bumi aksara dan kiasan disebutkan beberapa kali dalam Alkitab. Dalam nubuatnya yang besar mengenai tanda kehadirannya dalam kuasa Kerajaan, Yesus meramalkan ”gempa bumi di berbagai tempat.” Ini akan menjadi bagian ”permulaan penderitaan.” Sejak 1914, dengan meledaknya jumlah penduduk bumi menjadi ribuan juta, gempa-gempa bumi aksara sangat menambah penderitaan pada jaman kita. (Matius 24:3, 7, 8) Tetapi, meskipun menggenapi nubuat, gempa-gempa bumi tersebut merupakan bencana alam, bersifat fisik. Itulah awal gempa bumi simbolis yang dahsyat dari Wahyu 6:12. Yang ini, benar-benar akan menimpa sebagai penutup yang menghancurkan dari serentetan getaran pendahuluan yang mengguncangkan sistem manusia di bumi milik Setan sampai ke dasar-dasarnya.a
Guncangan-Guncangan dalam Masyarakat Manusia
4. (a) Sejak kapan umat Yehuwa memperkirakan bahwa malapetaka-malapetaka akan mulai terjadi pada tahun 1914? (b) Peristiwa-peristiwa tahun 1914 akan menandai akhir dari jangka waktu apa?
4 Sejak pertengahan tahun 1870-an, umat Yehuwa telah memperkirakan bahwa peristiwa-peristiwa yang mencelakakan akan mulai terjadi pada tahun 1914 dan akan menandai akhir Zaman Orang Kafir. Ini adalah jangka waktu ”tujuh masa” (2.520 tahun) yang berlangsung sejak kerajaan Daud di Yerusalem digulingkan pada tahun 607 S.M. sampai Yesus dinobatkan di Yerusalem surgawi pada tahun 1914 M.—Daniel 4:24, 25; Lukas 21:24, Bode.b
5. (a) Pengumuman apa diberikan oleh presiden pertama dari Lembaga pada tanggal 2 Oktober 1914? (b) Gejolak-gejolak politik apa yang terjadi sejak 1914?
5 Jadi, ketika C. T. Russell, presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, datang untuk ibadat pagi hari bersama keluarga Betel di Brooklyn, New York, pada tanggal 2 Oktober 1914 pagi, ia memberikan pengumuman yang dramatis: ”Zaman Orang Kafir sudah berakhir; masa kejayaan mereka telah habis.” Sesungguhnya, gejolak seluas dunia yang mulai pada tahun 1914 begitu jauh jangkauannya sehingga banyak kerajaan yang telah lama berdiri lenyap. Digulingkannya kekuasaan sebagai tsar dalam revolusi Bolshevik pada tahun 1917 mengarah kepada konfrontasi yang ada sekarang antara Marxisme dan kapitalisme. Guncangan-guncangan perubahan politik terus mengganggu masyarakat manusia di seluruh dunia. Dewasa ini, banyak pemerintahan tidak dapat bertahan lebih dari satu atau dua tahun. Kurangnya stabilitas dalam dunia politik digambarkan di Italia, yang telah mempunyai 47 pemerintahan baru dalam hanya 42 tahun setelah Perang Dunia II. Tetapi, guncangan-guncangan awal sedemikian baru pendahuluan dari pergolakan dalam pemerintahan-pemerintahan yang akan mencapai guncangan klimaks. Hasilnya? Kerajaan Allah akan mengambil alih pemerintahan tunggal atas bumi.—Yesaya 9:5, 6.
6. (a) Bagaimana H. G. Wells menggambarkan jaman yang baru dan yang penting itu? (b) Apa yang ditulis oleh seorang ahli filsafat dan seorang negarawan mengenai jaman sejak 1914?
6 Para sejarawan, filsuf, dan pemimpin politik telah menunjuk kepada tahun 1914 sebagai awal suatu jaman yang baru dan penting. Setelah tujuh belas tahun memasuki jaman itu, sejarawan H. G. Wells memberi komentar: ”Sang nabi dengan senang hati akan menubuatkan hal-hal yang menyenangkan. Tetapi kewajibannya ialah untuk memberitahu apa yang ia lihat. Ia melihat suatu dunia yang masih dengan teguh dikendalikan oleh prajurit-prajurit, patriot-patriot, para perebut kekuasaan, dan para petualang keuangan; suatu dunia yang takluk kepada kecurigaan dan kebencian, yang dengan pesat sekali kehilangan apa yang masih tersisa dari kebebasan pribadi, yang membuat kesalahan ke arah konflik-konflik golongan yang sengit, dan yang mempersiapkan diri untuk perang-perang baru.” Pada tahun 1953 ahli filsafat Bertrand Russell menulis: ”Sejak 1914, setiap orang yang sadar akan kecenderungan di dunia telah sangat dikuatirkan oleh apa yang tampaknya seperti barisan yang telah ditentukan dan ditakdirkan menuju bencana yang bahkan lebih besar. . . . Mereka melihat umat manusia, seperti pahlawan dari suatu tragedi Yunani, yang didorong oleh dewa-dewa yang marah dan tidak lagi sanggup mengendalikan nasib.” Pada tahun 1980 negarawan Harold Macmillan, ketika memikirkan awal yang penuh damai dari abad ke-20 ini, mengatakan: ”Segala sesuatu kelihatannya akan menjadi makin baik. Demikianlah dunia di mana saya dilahirkan. . . . Tiba-tiba, tanpa diduga, pada suatu pagi tahun 1914 segalanya berakhir.”
7-9. (a) Gejolak-gejolak apa mengguncang masyarakat manusia sejak 1914? (b) Berbagai pergolakan dalam masyarakat selama kehadiran Yesus pada akhirnya akan mencakup situasi apa di antara umat manusia?
7 Perang Dunia II menimbulkan gelombang pergolakan lain lagi. Dan perang-perang yang lebih kecil serta terorisme internasional terus mengguncang bumi. Ancaman yang mengerikan dari para teroris atau dari negara-negara yang menggunakan senjata pemusnah massal telah membuat banyak orang bertanya-tanya.
8 Tetapi, selain peperangan, hal-hal lain telah mengguncang masyarakat manusia sampai ke dasar-dasarnya sejak 1914. Salah satu gejolak yang benar-benar meninggalkan kenangan buruk diawali oleh kejatuhan pasar bursa A.S. pada tanggal 29 Oktober 1929. Ini melahirkan Depresi Besar, yang mempengaruhi semua negara kapitalis. Depresi itu mencapai titik paling rendah antara tahun 1932 dan 1934, namun kita masih merasakan akibat-akibatnya. Sejak 1929 dunia yang secara ekonomi sakit untuk sementara diobati dengan rencana-rencana tambal-sulam. Pemerintahan-pemerintahan senang mempraktekkan sistem anggaran defisit. Krisis minyak bumi tahun 1973 dan kejatuhan pasar saham tahun 1987 telah menambah guncangan kepada imperium keuangan. Sementara itu, jutaan orang membeli barang sebagian besar dengan kredit. Tidak terhitung banyaknya orang yang menjadi korban tipu muslihat keuangan, rencana-rencana piramida dan lotre-lotre serta perjudian terselubung lain, yang banyak di antaranya disponsori oleh pemerintah-pemerintah yang seharusnya melindungi rakyat. Bahkan para penginjil televisi dari Susunan Kristen mengulurkan tangan untuk meminta bagian mereka yang jumlahnya jutaan dollar!—Bandingkan Yeremia 5:26-31.
9 Sebelumnya, kesulitan ekonomi telah membuka jalan bagi Mussolini dan Hitler untuk merebut kekuasaan. Babel Besar tidak membuang waktu dalam merayu kalangan yang mereka senangi, dan Vatikan mengadakan perjanjian antar Gereja dan Negara dengan Italia pada tahun 1929 dan dengan Jerman pada tahun 1933. (Wahyu 17:5) Jaman yang gelap setelah itu pasti merupakan bagian dari penggenapan nubuat Yesus tentang kehadirannya, manakala ”bangsa-bangsa akan takut dan bingung [tidak tahu jalan keluarnya, NW] . . . Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.” (Lukas 21:7-9, 25-31)c Ya, gempa yang mulai mengguncang masyarakat manusia pada tahun 1914 terus berlangsung, dengan akibat-akibat yang buruk setelah itu.
Yehuwa Mengadakan Beberapa Guncangan
10. (a) Mengapa ada begitu banyak guncangan dalam urusan-urusan manusia? (b) Apa yang dilakukan Yehuwa dan sebagai persiapan untuk apa?
10 Guncangan-guncangan sedemikian dalam urusan-urusan manusia merupakan akibat ketidaksanggupan manusia untuk menetapkan langkahnya sendiri. (Yeremia 10:23) Selain itu, Ular tua, Setan, ”yang menyesatkan seluruh dunia,” menimbulkan malapetaka dalam usaha terakhir untuk menjauhkan seluruh umat manusia dari ibadat kepada Yehuwa. Teknologi modern membuat bumi ini menyusut menjadi lingkungan kecil, di mana kebencian ras dan nasionalistis mengguncangkan masyarakat manusia sampai ke dasar-dasarnya, dan apa yang disebut Perserikatan Bangsa Bangsa, tidak dapat menemukan obat yang jitu. Seperti yang belum pernah terjadi, orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka. (Wahyu 12:9, 12; Pengkhotbah 8:9) Tetapi, Tuhan Yang Berdaulat, Yehuwa, Pencipta langit dan bumi, Ia sendiri telah mengadakan guncangan menurut caraNya sendiri selama hampir 90 tahun, dalam persiapan untuk memecahkan problem-problem bumi secara tuntas. Bagaimana?
11. (a) Guncangan apa yang digambarkan di Hagai 2:7, 8? (b) Bagaimana nubuat Hagai sedang digenapi?
11 Di Hagai 2:7, 8 kita membaca: ”Sebab beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman [Yehuwa] semesta alam.” Khususnya sejak tahun 1919, Yehuwa telah menyuruh saksi-saksiNya memberitakan penghakimanNya di kalangan semua unsur masyarakat manusia di bumi. Sistem dunia Setan telah diberi tahu melalui peringatan global ini.d Seraya peringatan semakin keras, orang-orang yang takut akan Allah, ”barang yang indah-indah,” digugah untuk memisahkan diri dari bangsa-bangsa. Tidak berarti bahwa mereka diguncang oleh gejolak dalam organisasi Setan. Tetapi seraya mereka mengerti keadaannya, mereka membuat keputusan sendiri untuk ambil bagian bersama golongan Yohanes yang terurap dalam memenuhi rumah ibadat Yehuwa dengan kemegahan. Bagaimana ini tercapai? Melalui pekerjaan yang bergairah untuk memberitakan kabar baik dari Kerajaan Allah yang telah didirikan. (Matius 24:14) Kerajaan ini, yang terdiri dari Yesus dan para pengikutnya yang terurap, akan tetap berdiri demi kemuliaan Yehuwa sebagai ”kerajaan yang tidak tergoncangkan.”—Ibrani 12:26-29.
12. Jika saudara sudah mulai menyambut pengabaran yang dinubuatkan di Matius 24:14, apa yang hendaknya saudara lakukan sebelum gempa bumi yang dahsyat dari Wahyu 6:12 terjadi?
12 Apakah saudara seorang yang mulai menyambut pengabaran itu? Apakah saudara mungkin termasuk di antara delapan juta orang lebih yang pada tahun-tahun belakangan menghadiri perayaan Peringatan kematian Yesus? Jika demikian, teruslah maju dalam mempelajari kebenaran Alkitab. (2 Timotius 2:15; 3:16, 17) Tinggalkan sama sekali gaya hidup yang bejat dari masyarakat Setan di bumi yang pasti akan binasa! Sekarang juga, masuklah ke dalam masyarakat dunia baru Kristen dan ambil bagian sepenuhnya dalam kegiatannya sebelum ”gempa bumi” terakhir yang dahsyat itu menghancurkan seluruh dunia Setan sampai berkeping-keping. Namun apa gerangan gempa bumi yang dahsyat itu? Mari kita lihat.
Gempa Bumi yang Dahsyat!
13. Bagaimana gempa bumi yang dahsyat sama sekali baru dalam pengalaman manusia?
13 Ya, hari-hari terakhir yang genting ini merupakan suatu jaman gempa bumi—secara aksara dan kiasan. (2 Timotius 3:1) Namun tidak satu pun dari gempa-gempa ini merupakan gempa besar terakhir yang Yohanes lihat pada waktu meterai keenam dibuka. Masa untuk guncangan-guncangan pendahuluan sudah berakhir. Sekarang tiba gempa bumi yang dahsyat yang sama sekali baru dalam pengalaman manusia. Gempa bumi ini begitu dahsyat sehingga gejolak dan guncangan yang ditimbulkannya tidak dapat diukur dengan skala Richter atau dengan alat lain bikinan manusia. Ini bukan sekedar guncangan setempat tetapi guncangan yang menimbulkan perubahan besar yang menghancurkan seluruh ”bumi,” yaitu seluruh masyarakat manusia yang bejat.
14. (a) Nubuat apa menyatakan tentang suatu gempa bumi yang besar dan akibat-akibatnya? (b) Apa yang pasti dimaksudkan oleh nubuat Yoel dan Wahyu 6:12, 13?
14 Nabi-nabi Yehuwa yang lain menubuatkan gempa bumi sedemikian dan akibat-akibatnya yang menghancurkan. Misalnya, kira-kira pada tahun 820 S.M., Yoel berbicara tentang ”datangnya hari [Yehuwa] yang hebat dan dahsyat,” dengan menyatakan bahwa pada waktu itu ”matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah.” Kemudian, ia menambahkan kata-kata ini: ”Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari [Yehuwa] di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. [Yehuwa] mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suaraNya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi [Yehuwa] adalah tempat perlindungan bagi umatNya, dan benteng bagi orang Israel.” (Yoel 2:31; 3:14-16) Guncangan ini hanya mungkin berlaku untuk pelaksanaan hukuman Yehuwa selama sengsara besar. (Matius 24:21, Bode) Maka kisah yang sejajar di Wahyu 6:12, 13 secara masuk akal akan mempunyai penerapan yang sama.—Lihat juga Yeremia 10:10; Zefanya 1:14, 15.
15. Guncangan hebat apa yang dinubuatkan oleh nabi Habakuk?
15 Kira-kira 200 tahun setelah Yoel, nabi Habakuk mengatakan dalam doa kepada Allahnya: ”[Yehuwa], telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaanMu, ya [Yehuwa], kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!” Apa gerangan ”murka” itu? Habakuk selanjutnya memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai sengsara besar, dengan mengatakan tentang Yehuwa: ”Ia berdiri, maka bumi dibuatNya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuatNya melompat terkejut . . . Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa. Namun aku akan bersorak-sorak di dalam [Yehuwa], beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Habakuk 3:1, 2, 6, 12, 18) Betapa luar biasa guncangan yang akan Yehuwa timbulkan di seluruh bumi pada waktu Ia menggasak bangsa-bangsa!
16. (a) Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel untuk jaman manakala Setan melancarkan serangan terakhir atas umat Allah? (b) Apa akibat gempa bumi yang dahsyat dari Wahyu 6:12?
16 Yehezkiel juga menubuatkan bahwa pada waktu Gog dari Magog (Setan yang hina) melancarkan serangan terakhir atas umat Allah, Yehuwa akan menyebabkan terjadinya ”gempa bumi yang dahsyat di tanah Israel.” (Yehezkiel 38:18, 19) Walaupun gempa-gempa bumi aksara mungkin juga termasuk, kita hendaknya ingat bahwa buku Wahyu disampaikan dalam tanda-tanda. Nubuat ini dan nubuat-nubuat lain yang dikutip bersifat lambang. Jadi, dibukanya meterai keenam tampaknya menyingkapkan puncak dari semua guncangan atas sistem di bumi ini—gempa bumi yang dahsyat ketika seluruh umat manusia yang menentang kedaulatan Allah Yehuwa akan dihancurkan.
Masa Kegelapan
17. Bagaimana gempa bumi yang dahsyat mempengaruhi matahari, bulan, dan bintang-bintang?
17 Seperti selanjutnya ditunjukkan oleh Yohanes, gempa bumi yang dahsyat itu disertai kejadian-kejadian yang mengerikan yang bahkan melibatkan langit. Ia mengatakan: ”Dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.” (Wahyu 6:12b, 13) Benar-benar kejadian yang hebat! Dapatkah saudara membayangkan kegelapan yang menakutkan yang akan timbul jika nubuat itu digenapi secara aksara? Tidak ada lagi cahaya matahari yang hangat dan menyenangkan pada siang hari! Tidak ada lagi sinar bulan yang ramah, berkilau bagaikan perak pada malam hari! Dan berlaksa-laksa bintang tidak akan berkelap-kelip lagi di langit yang bagaikan beludru. Sebaliknya, yang ada hanya kegelapan yang pekat, dingin dan kejam.
18. Dalam hal apa ’langit akan menjadi gelap’ bagi Yerusalem pada tahun 607 S.M.?
18 Dalam arti rohani, kegelapan sedemikian telah dinubuatkan bagi Israel purba. Yeremia memperingatkan: ”Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, dan tidakkah Aku akan membuatnya habis lenyap? Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap.” (Yeremia 4:27, 28, NW) Pada tahun 607 S.M. ketika nubuat itu digenapi, keadaannya memang benar-benar gelap bagi umat Yehuwa. Ibukota mereka, Yerusalem, jatuh ke tangan orang Babel. Bait mereka dihancurkan, dan negeri mereka ditinggalkan. Bagi mereka, tidak ada terang yang menghibur dari surga. Sebaliknya, halnya seperti Yeremia katakan dengan sangat memilukan kepada Yehuwa: ”Engkau . . . membunuh kami tanpa belas kasihan. Engkau menyelubungi diriMu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus.” (Ratapan 3:43, 44) Bagi Yerusalem, kegelapan surgawi berarti kematian dan kehancuran.
19. (a) Bagaimana nabi Allah Yesaya menggambarkan kegelapan di langit sehubungan dengan Babel purba? (b) Kapan dan bagaimana nubuat Yesaya digenapi?
19 Belakangan, kegelapan yang serupa di langit mengartikan bencana bagi Babel purba. Mengenai ini, nabi Allah diilhami untuk menulis: ”Sungguh, hari [Yehuwa] datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa. Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya. Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka.” (Yesaya 13:9-11) Nubuat ini digenapi pada tahun 539 S.M. ketika Babel jatuh ke tangan orang Media dan Persia. Hal itu dengan tepat menggambarkan kegelapan, keadaan tidak berdaya, tidak adanya terang yang menghibur bagi Babel ketika ia jatuh untuk selama-lamanya dari kedudukannya sebagai kuasa dunia utama.
20. Hasil menakutkan apa menantikan sistem ini bila gempa bumi yang dahsyat menimpa?
20 Dengan cara yang sama, pada waktu gempa bumi yang dahsyat itu menimpa, seluruh sistem dunia ini akan ditelan oleh keputusasaan kegelapan total. Benda-benda penerang yang cerah, bercahaya dari sistem Setan di bumi tidak akan memancarkan sinar harapan apapun. Sekarang juga, para pemimpin politik dunia ini, terutama dalam Susunan Kristen, sudah mempunyai nama buruk untuk kebejatan, dusta dan gaya hidup mereka yang imoral. (Yesaya 28:14-19) Mereka tidak dapat dipercaya lagi. Cahaya mereka yang redup akan pudar sama sekali pada waktu Yehuwa melaksanakan penghukuman. Pengaruh mereka yang bagaikan bulan atas urusan-urusan di bumi akan disingkapkan sebagai bernoda darah, mendatangkan kematian. Tokoh-tokoh utama mereka akan dipadamkan seperti meteor-meteor yang berjatuhan dan diceraiberaikan seperti buah ara yang mentah dalam badai yang menderu-deru. Seluruh bola bumi kita akan berguncang dalam suatu ”sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula.” (Matius 24:21, Bode) Benar-benar prospek yang menakutkan!
”Langit” Menghilang
21. Dalam penglihatannya, apa yang Yohanes lihat sehubungan dengan ”langit” dan ”gunung-gunung dan pulau-pulau”?
21 Penglihatan Yohanes dilanjutkan: ”Maka menyusutlah [”hilanglah,” Bode] langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.” (Wahyu 6:14) Jelas, ini bukan langit aksara atau gunung-gunung atau pulau-pulau aksara. Tetapi apa yang dilambangkan oleh hal-hal itu?
22. Di Edom dahulu, ”langit” macam apakah yang ”digulung seperti gulungan kitab”?
22 Mengenai ”langit,” kita dibantu untuk mengerti melalui nubuat serupa yang menceritakan tentang murka Yehuwa atas semua bangsa, ”Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab.” (Yesaya 34:4) Edom khususnya harus menderita. Bagaimana? Ia diserang oleh orang-orang Babel segera setelah Yerusalem hancur pada tahun 607 S.M. Pada waktu itu, tidak ada peristiwa-peristiwa luar biasa yang dicatat terjadi di langit aksara. Tetapi ada peristiwa yang merupakan malapetaka di ”langit” Edom.e Penguasa-penguasa manusia di negerinya diturunkan dari kedudukan mereka yang tinggi, yang seperti di langit. (Yesaya 34:5) Mereka seolah-olah ”digulung” dan disingkirkan, seperti sebuah gulungan tua yang tidak lagi berguna bagi siapapun juga.
23. Apa gerangan ”langit” yang akan ’hilang bagaikan gulungan kitab,’ dan bagaimana kata-kata Petrus meneguhkan pengertian ini?
23 Jadi, ”langit” yang akan ’hilang bagaikan gulungan kitab’ memaksudkan pemerintahan-pemerintahan anti Allah yang berkuasa atas bumi ini. Mereka akan disingkirkan secara tuntas oleh Penunggang kuda putih yang mendapat kemenangan penuh. (Wahyu 19:11-16, 19-21) Ini diteguhkan oleh apa yang dikatakan rasul Petrus ketika ia menantikan peristiwa-peristiwa yang menandai dibukanya meterai keenam: ”Langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari [”untuk,” Bode] api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” (2 Petrus 3:7) Namun bagaimana dengan ungkapan, ”tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya”?
24. (a) Bilamana, dalam nubuat Alkitab, gunung-gunung dan pulau-pulau dikatakan akan berguncang atau dijadikan tidak stabil? (b) Bagaimana ”gunung-gunung gemetar” ketika Niniwe jatuh?
24 Dalam nubuat Alkitab, gunung-gunung dan pulau-pulau dikatakan berguncang atau menjadi tidak stabil pada masa pergolakan politik yang besar. Misalnya, pada waktu menubuatkan penghakiman Yehuwa atas Niniwe, nabi Nahum menulis: ”Gunung-gunung gemetar terhadap Dia, dan bukit-bukit mencair. Bumi menjadi sunyi sepi [”diguncang,” NW] di hadapanNya.” (Nahum 1:5) Tidak ada catatan bahwa ada gunung-gunung aksara yang terbelah ketika Niniwe jatuh pada tahun 632 S.M. Tetapi suatu kuasa dunia yang sebelumnya tampak bagaikan gunung dalam kekuatannya tiba-tiba jatuh.—Bandingkan Yeremia 4:24.
25. Pada akhir yang akan datang dari sistem ini, bagaimana ”gunung-gunung dan pulau-pulau” akan digeser dari tempat mereka?
25 Jadi, ”gunung-gunung dan pulau-pulau” yang disebut pada waktu meterai keenam dibuka secara logis adalah pemerintahan-pemerintahan politik dan organisasi-organisasi dunia yang bergantung padanya yang tampak begitu stabil bagi banyak orang. Mereka akan diguncang ke luar dari tempatnya, sehingga menimbulkan ketakutan yang besar dan kengerian di kalangan mereka yang sebelumnya percaya kepadanya. Seperti yang diceritakan selanjutnya oleh nubuat itu, tidak akan ada keragu-raguan bahwa hari besar dari murka Yehuwa dan PutraNya—gempa terakhir yang akan menyingkirkan segenap organisasi Setan—telah tiba dengan suatu pembalasan!
”Runtuhlah Menimpa Kami dan Sembunyikanlah Kami”
26. Bagaimana orang-orang yang menentang kedaulatan Allah akan bertindak dalam ketakutan, dan ungkapan ketakutan apa yang akan mereka nyatakan?
26 Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: ’Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.’ Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”—Wahyu 6:15-17.
27. Seruan apa yang dikeluarkan oleh orang-orang Israel yang tidak setia dari Samaria, dan bagaimana kata-kata tersebut digenapi?
27 Ketika Hosea menyatakan penghukuman Yehuwa atas Samaria, ibukota kerajaan Israel di sebelah utara, ia mengatakan: ”Bukit-bukit pengorbanan Awen, yakni dosa Israel, akan dimusnahkan. Semak duri dan rumput duri akan tumbuh di atas mezbah-mezbahnya. Dan mereka akan berkata kepada gunung-gunung: ’Timbunilah kami!’ dan kepada bukit-bukit: ’Runtuhlah menimpa kami!’” (Hosea 10:8) Bagaimana kata-kata ini digenapi? Ya, ketika Samaria jatuh ke tangan orang-orang Asyur yang kejam pada tahun 740 S.M., orang-orang Israel tidak dapat melarikan diri ke manapun. Kata-kata Hosea mengungkapkan perasaan tidak berdaya, ketakutan yang parah, dan perasaan ditinggalkan di kalangan orang-orang yang dikalahkan. Bukit-bukit aksara maupun lembaga-lembaga yang bagaikan gunung dari Samaria tidak dapat melindungi mereka, meskipun mereka tampak begitu kokoh di masa lampau.
28. (a) Peringatan apa yang Yesus berikan kepada wanita-wanita di Yerusalem? (b) Bagaimana peringatan Yesus digenapi?
28 Demikian pula, ketika Yesus digiring menuju kematiannya oleh prajurit-prajurit Roma, ia berkata kepada wanita-wanita di Yerusalem: ”Akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!” (Lukas 23:29, 30) Kehancuran Yerusalem oleh orang-orang Roma pada tahun 70 M. dicatat dengan saksama, dan nyata bahwa kata-kata Yesus mempunyai makna yang sama dengan kata-kata Hosea. Pada waktu itu tidak ada tempat persembunyian bagi orang Yahudi yang tetap tinggal di Yudea. Ke manapun mereka berusaha menyembunyikan diri, di Yerusalem atau bahkan ketika mereka melarikan diri ke benteng Masada di atas gunung, mereka tidak dapat melarikan diri dari pernyataan penghukuman Yehuwa yang keras.
29. (a) Pada waktu hari murka Yehuwa tiba, bagaimana keadaan dari mereka yang mendukung sistem ini? (b) Nubuat Yesus yang mana akan digenapi pada waktu Yehuwa menyatakan murkaNya?
29 Nah, dibukanya meterai keenam memperlihatkan bahwa sesuatu yang sama akan terjadi pada hari murka Yehuwa yang akan datang. Pada waktu sistem di bumi ini diguncang untuk terakhir kalinya, mereka yang mendukungnya dengan mati-matian akan mencari tempat persembunyian, tetapi mereka tidak akan menemukannya. Agama palsu, Babel Besar, sudah terlebih dahulu gagal dan sangat mengecewakan mereka. Gua-gua dalam gunung-gunung aksara ataupun organisasi-organisasi politik dan perdagangan yang secara simbolis bagaikan gunung, tidak akan memberikan keamanan secara keuangan atau bantuan macam lain apapun. Tidak ada yang dapat melindungi mereka terhadap murka Yehuwa. Ketakutan mereka digambarkan dengan tepat oleh Yesus: ”Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.”—Matius 24:30.
30. (a) Apa maksud pertanyaan: ”Siapakah yang dapat bertahan?” (b) Apakah akan ada yang dapat bertahan pada saat penghukuman Yehuwa?
30 Ya, mereka yang tidak mau mengakui wewenang Penunggang kuda putih yang berkemenangan akan dipaksa mengakui kesalahan mereka. Manusia-manusia yang dengan rela menjadi bagian dari benih Ular akan menghadapi kebinasaan pada waktu dunia Setan disingkirkan. (Kejadian 3:15; 1 Yohanes 2:17) Keadaan dunia pada waktu itu akan sedemikian rupa sehingga banyak orang, benar-benar, akan bertanya: ”Siapakah yang dapat bertahan?” Mereka jelas akan menganggap bahwa tidak seorang pun akan didapati berkenan di hadapan Yehuwa pada hari penghukumanNya. Namun mereka keliru, seperti yang selanjutnya akan ditunjukkan oleh buku Wahyu.
[Catatan Kaki]
a Gempa-gempa bumi aksara sering didahului gangguan-gangguan seismik yang menyebabkan anjing menyalak atau ketakutan dan yang membuat gelisah hewan-hewan lain serta ikan, walaupun manusia mungkin tidak menaruh curiga sampai gempa bumi itu benar-benar terjadi.—Lihat Awake!, 8 Juli 1982, halaman 14 atau gIN Nomor 6, halaman 28.
b Untuk penjelasan yang terinci, lihat halaman 22, 24.
c Selama 35 tahun lebih, dari 1895 sampai 1931, kata-kata di Lukas 21:25, 28, 31 dikutip pada sampul majalah Watchtower dengan gambar sebuah mercu suar yang menerangi langit berawan pekat di atas laut yang menggelora.
d Misalnya, dalam suatu kampanye istimewa pada tahun 1931, Saksi-Saksi Yehuwa secara pribadi menyampaikan ribuan buku kecil The Kingdom, the Hope of the World (Kerajaan, Harapan Dunia Ini) kepada kaum pendeta, para politikus, dan kalangan bisnis di seluruh dunia.
e Dalam penggunaan yang sama dari kata ”langit,” nubuat tentang ’langit baru’ di Yesaya 65:17, 18 mengalami penggenapannya yang pertama dalam sistem pemerintahan baru, yang menyangkut Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yesua, yang ditetapkan di Negeri Perjanjian setelah orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan di Babel.—2 Tawarikh 36:23; Ezra 5:1, 2; Yesaya 44:28.
-
-
Gempa-Gempa Bumi pada Hari TuhanWahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
-
-
[Kotak/Gambar di hlm. 105]
Tahun 1914 Sudah Diperkirakan Sebelumnya
”Pada tahun 606 S.M., kerajaan Allah berakhir, mahkota disingkirkan, dan seluruh bumi diserahkan kepada orang Kafir. Dua ribu lima ratus dua puluh tahun sejak 606 S.M., akan berakhir pada tahun 1914 M.”f—The Three Worlds (Tiga Dunia), diterbitkan pada tahun 1877, halaman 83.
”Bukti Alkitab jelas dan kuat bahwa ’Zaman Orang Kafir’ ialah suatu jangka waktu 2520 tahun, dari tahun 606 S.M. sampai dan termasuk tahun 1914 M.”—Studies in the Scriptures (Penelitian Mengenai Alkitab), Jilid 2, ditulis oleh C. T. Russell dan diterbitkan tahun 1889, halaman 79.
Charles Taze Russell dan rekan-rekannya sesama siswa Alkitab menyadari puluhan tahun sebelumnya bahwa tahun 1914 akan menandai akhir Zaman Orang Kafir, atau masa yang ditentukan bagi bangsa-bangsa. (Lukas 21:24, NW) Meskipun mereka pada masa awal itu tidak mengerti sepenuhnya apa yang akan diartikan oleh ini, mereka yakin bahwa tahun 1914 akan menjadi tahun yang sangat menentukan dalam sejarah dunia, dan mereka benar. Perhatikan kutipan berikut dari surat kabar:
”Pecahnya perang yang hebat di Eropa telah menggenapi suatu nubuat yang sangat luar biasa. Selama seperempat abad yang lampau, melalui penginjil-penginjil dan pers, ’Siswa-Siswa Alkitab Internasional,’ lebih dikenal sebagai ’Millennial Dawners,’ telah mengumumkan kepada dunia bahwa Hari Murka yang dinubuatkan dalam Alkitab akan mulai pada tahun 1914. ’Waspadalah terhadap tahun 1914!’ merupakan seruan dari ratusan penginjil keliling.”—The World, sebuah surat kabar New York, 30 Agustus 1914.
[Catatan Kaki]
f Secara kebetulan pelajar-pelajar Alkitab itu belum menyadari bahwa tidak ada tahun nol antara ”S.M.” dan ”M.” Belakangan, setelah penelitian mengharuskan dibuatnya penyesuaian 606 S.M. menjadi 607 S.M., tahun nol juga dihilangkan, sehingga ramalan mengenai ”1914 M.” tetap terbukti benar.—Lihat ”The Truth Shall Make You Free” (Kebenaran akan Memerdekakan Saudara), diterbitkan oleh Watch Tower Society pada tahun 1943, halaman 239.
[Kotak di hlm. 106]
1914—Suatu Titik Balik
Karya tulis Politiken’s Verdenshistorie—Historiens Magt og Mennig (Sejarah Dunia—Kuasa dan Arti Sejarah, karangan Politiken), yang diterbitkan pada tahun 1987 di Kopenhagen, memberikan pernyataan berikut di halaman 40,
”Iman abad ke-19 akan kemajuan mendapat pukulan yang memautkan pada tahun 1914. Pada tahun sebelum pecahnya perang, sejarawan dan politikus Denmark Peter Munch menulis dengan optimis: ’Semua bukti menyangkal kemungkinan akan pecahnya perang antara negara-negara besar di Eropa. ”Bahaya perang” juga akan lenyap di masa depan, seperti telah terjadi berulang kali sejak tahun 1871.’
”Bertentangan dengan itu, kita membaca dalam buku kenang-kenangannya belakangan: ’Pecahnya perang pada tahun 1914 merupakan titik balik yang penting dalam sejarah umat manusia. Dari jaman kemajuan yang cerah, pada waktu hal-hal yang diinginkan dapat dikejar dengan rasa aman yang masuk akal, kita memasuki suatu abad bencana, kengerian, dan kebencian, dengan ketidakamanan di mana-mana. Dahulu tidak seorang pun dapat mengatakan, dan bahkan dewasa ini tidak seorang pun dapat mengatakan, apakah kegelapan yang menimpa kita pada waktu itu akan berarti kehancuran yang permanen dari seluruh struktur budaya yang telah manusia ciptakan bagi dirinya sendiri selama ribuan tahun.’”
-