PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Keagungan Takhta Yehuwa di Surga
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Keagungan Yehuwa pasti membangkitkan semangat setiap orang yang mempunyai hati penuh penghargaan untuk bergabung dengan keempat makhluk hidup itu dan ke-24 tua-tua dalam memuji Dia, melalui doa maupun dengan memberitakan namaNya kepada umum. Inilah Allah untuk siapa orang-orang Kristen mendapat hak istimewa menjadi saksi-saksi dewasa ini. (Yesaya 43:10) Ingat bahwa penglihatan Yohanes berlaku sampai hari Tuhan, saat kita sekarang berada. ”Ketujuh Roh” selalu siap membimbing dan menguatkan kita. (Galatia 5:16-18) Firman Allah tersedia dewasa ini dan membantu kita untuk kudus dalam melayani Allah yang kudus. (1 Petrus 1:14-16) Tentu, kita berbahagia membaca kata-kata nubuat ini dengan suara keras. (Wahyu 1:3) Hal itu benar-benar memberikan dorongan untuk setia kepada Yehuwa dan tidak membiarkan dunia menyimpangkan kita sehingga tidak menyanyikan puji-pujian bagiNya dengan aktif!—1 Yohanes 2:15-17.

      28 Sejauh ini, Yohanes telah melukiskan apa yang ia lihat ketika ia diundang untuk mendekat melalui pintu yang terbuka di surga. Yang paling luar biasa, ia melaporkan bahwa Yehuwa, dalam seluruh keagungan dari kemuliaan dan wibawaNya duduk di atas takhta surgawiNya. Ia dikelilingi oleh organisasi yang paling berkuasa yang ada—cemerlang dalam kemegahan dan keloyalan. Pengadilan ilahi sedang bersidang. (Daniel 7:9, 10, 18) Panggung telah disiapkan untuk sesuatu yang luar biasa yang bakal terjadi. Apa gerangan itu, dan bagaimana hal itu mempengaruhi kita dewasa ini? Mari kita menyaksikan seraya pemandangan itu disingkapkan kepada kita!

  • ”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 15

      ”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”

      1. Apa yang terjadi sekarang dalam penglihatan Yohanes?

      MAHAMULIA! MEMBANGKITKAN RASA TAKUT DAN HORMAT! Demikianlah penglihatan yang menggugah dari takhta Yehuwa yang berada di tengah obor-obor, kerub-kerub, ke-24 tua-tua, dan lautan kaca. Tetapi Yohanes, apa yang selanjutnya saudara lihat? Yohanes memusatkan perhatian tepat ke tengah-tengah adegan surgawi ini, dengan menceritakan kepada kita: ”Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ’Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.”​—Wahyu 5:1-4.

      2, 3. (a) Mengapa Yohanes ingin sekali agar seseorang ditemukan untuk membuka gulungan tersebut, tetapi tampaknya bagaimana prospek untuk itu? (b) Apa yang dengan penuh harap dinantikan oleh umat Allah yang terurap pada jaman kita?

      2 Yehuwa sendiri, Tuhan Yang Berdaulat dari semua ciptaan, memegang gulungan kitab itu. Gulungan tersebut pasti penuh dengan keterangan penting, karena ada tulisan di bagian depan dan belakang. Perasaan ingin tahu kita dibangkitkan. Apa isi gulungan itu? Kita ingat undangan Yehuwa kepada Yohanes: ”Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” (Wahyu 4:1) Dengan hati berdebar kita menantikan penjelasan tentang hal-hal itu. Tetapi sayang sekali, gulungan tersebut tertutup rapat, dimeteraikan dengan tujuh meterai!

      3 Apakah malaikat yang kuat tersebut akan menemukan seorang yang layak untuk membuka gulungan itu? Menurut Kingdom Interlinear, gulungan itu ada ”di atas tangan kanan” Yehuwa. Ini mengartikan bahwa Ia memegangnya di telapak tanganNya yang terbuka. Namun tampaknya tidak ada satu pribadi pun di surga atau di bumi yang layak menerima dan membuka gulungan itu. Bahkan di bawah bumi, di antara hamba-hamba Allah yang setia yang telah meninggal, tidak ada yang memenuhi syarat untuk kehormatan mulia ini. Tidak heran bahwa Yohanes terlihat merasa sedih! Mungkin ia tidak pernah akan tahu ”apa yang harus terjadi.” Pada jaman kita juga, umat Allah yang terurap dengan penuh harap menantikan Yehuwa untuk mengirimkan terang dan kebenaranNya mengenai buku Wahyu. Ini akan Ia lakukan secara progresif pada waktu yang telah ditetapkan untuk penggenapan nubuat itu, dengan maksud membimbing umatNya dalam jalan ”keselamatan yang mulia.”—Mazmur 43:3, 5, NW.

      Pribadi yang Layak

      4. (a) Siapa yang ditemukan layak membuka gulungan itu dengan meterai-meterainya? (b) Dalam pahala dan hak istimewa apa golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka sekarang ambil bagian?

      4 Ya, ada seorang yang dapat membuka gulungan itu! Yohanes menceritakan: ”Berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ’Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’” (Wahyu 5:5) Jadi Yohanes, hapuskan air matamu! Golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka yang loyal dewasa ini juga telah bertekun selama puluhan tahun di bawah ujian yang hebat sambil menantikan penyuluhan dengan sabar. Benar-benar suatu pahala yang menghibur yang kita miliki sekarang karena dapat mengerti penglihatan itu, dan benar-benar suatu hak istimewa untuk ambil bagian dalam penggenapannya dengan mengumumkan beritanya kepada orang-orang lain!

      5. (a) Nubuat apa diucapkan berkenaan Yehuda, dan di mana keturunan Yehuda memerintah? (b) Siapakah Silo?

      5 Ah, ”singa dari suku Yehuda”! Yohanes mengenal benar nubuat yang telah diucapkan oleh Yakub, nenek moyang bangsa Yahudi, mengenai putranya yang keempat, Yehuda, ”Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya [”Silo,” Klinkert], maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kejadian 49:9, 10) Garis keturunan diraja dari umat Allah berasal dari Yehuda. Mulai dengan Daud, semua raja-raja yang memerintah di Yerusalem sampai orang-orang Babel menghancurkan kota itu adalah keturunan Yehuda. Namun tidak seorang pun dari mereka adalah Silo yang dinubuatkan oleh Yakub. Silo berarti ”Ia Yang [Berhak] Atasnya.” Secara nubuat, nama ini menunjuk kepada Yesus, pribadi yang sekarang dan untuk selamanya menjadi pemilik dari Kerajaan Daud.—Yehezkiel 21:25-27; Lukas 1:32, 33; Wahyu 19:16.

      6. Dengan cara bagaimana Yesus adalah ”taruk” dari Isai dan juga ”tunas Daud”?

      6 Yohanes segera mengenali sebutan ”tunas Daud.” Mesias yang dijanjikan, secara nubuat disebut ”tunas [yang] akan keluar dari tunggul Isai [ayah Raja Daud] . . . taruk” dan juga ”taruk dari pangkal Isai [yang] akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa.” (Yesaya 11:1, 10) Yesus adalah tunas dari Isai, karena ia dilahirkan dalam garis keturunan Raja Daud, putra Isai. Selanjutnya, sebagai taruk dari pangkal Isai, ia adalah Pribadi yang menyebabkan dinasti Daud tumbuh lagi, dengan memberinya kehidupan dan tunjangan untuk selama-lamanya.—2 Samuel 7:16.

      7. Mengapa Yesus layak menerima gulungan itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta?

      7 Yesus secara unggul adalah pribadi yang, sebagai manusia sempurna melayani Yehuwa dalam integritas dan di bawah ujian-ujian yang sangat menyakitkan. Ia memberikan jawaban lengkap kepada tantangan Setan. (Amsal 27:11) Dengan demikian, ia dapat mengatakan seperti yang ia lakukan pada malam sebelum kematiannya sebagai korban, ”Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33) Untuk alasan ini, Yehuwa mempercayakan kepada Yesus yang telah dibangkitkan ”segala kuasa di sorga dan di bumi.” Dia saja di antara semua hamba Allah yang memenuhi syarat untuk menerima gulungan itu, dengan maksud mengumumkan pesannya yang penting.—Matius 28:18.

      8. (a) Sehubungan dengan Kerajaan itu, apa yang menunjukkan kelayakan Yesus? (b) Mengapa tepat bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua menyingkapkan kepada Yohanes pribadi yang layak membuka gulungan itu?

      8 Memang tepat bahwa Yesus yang akan membuka gulungan itu. Sejak 1914 ia telah dinobatkan sebagai Raja dari Kerajaan Mesias Allah, dan gulungan itu menyingkapkan begitu banyak hal mengenai Kerajaan itu dan apa yang akan dilaksanakannya. Yesus dengan setia memberi kesaksian tentang kebenaran Kerajaan pada waktu ia berada di bumi. (Yohanes 18:36, 37) Ia mengajar para pengikutnya untuk mendoakan kedatangan Kerajaan itu. (Matius 6:9, 10) Ia memprakarsai pemberitaan kabar baik Kerajaan pada permulaan jaman Kristen dan menubuatkan puncak dari pekerjaan pengabaran itu pada jaman akhir. (Matius 4:23; Markus 13:10) Demikian pula tepat bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua menyingkapkan kepada Yohanes bahwa Yesuslah pribadi yang akan membuka meterai-meterai itu. Mengapa? Sebab tua-tua ini duduk di atas takhta dan memakai mahkota, karena mereka adalah sesama waris dengan Kristus dalam Kerajaannya.—Roma 8:17; Wahyu 4:4.

      ’Anak Domba yang Telah Disembelih’

      9. Sebaliknya dari seekor singa, apa yang Yohanes lihat berdiri ”di tengah-tengah takhta,” dan bagaimana ia melukiskan itu?

      9 Yohanes memandang untuk melihat ”singa dari suku Yehuda” ini. Namun betapa mengejutkan! Suatu bentuk simbolis yang sama sekali berbeda muncul: ”Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.”—Wahyu 5:6.

      10. Siapakah ”Anak Domba” yang Yohanes lihat, dan mengapa istilah itu tepat?

      10 Tepat di tengah-tengah, di samping takhta itu, dalam lingkaran yang dibentuk oleh keempat makhluk dan ke-24 tua-tua, ada seekor anak domba! Pasti Yohanes segera mengenali bahwa anak domba ini adalah ”singa dari suku Yehuda” dan ”tunas Daud.” Ia mengetahui bahwa, lebih dari 60 tahun sebelumnya, Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang sedang menonton sebagai ”Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yohanes 1:29) Sepanjang seluruh kehidupannya di bumi, Yesus tetap tidak dicemari oleh dunia—sama seperti seekor anak domba yang tidak bernoda—sehingga ia dapat mempersembahkan kehidupannya yang tidak bernoda sebagai korban bagi umat manusia.—1 Korintus 5:7; Ibrani 7:26.

      11. Mengapa gambaran Yesus yang telah dimuliakan sebagai ”Anak Domba seperti telah disembelih” tidak bersifat merendahkan?

      11 Apakah bersifat meremehkan atau tidak pantas untuk menggambarkan Yesus yang telah dimuliakan ini sebagai ”seekor Anak Domba seperti telah disembelih”? Sama sekali tidak! Kenyataan bahwa Yesus tetap setia sampai mati merupakan kekalahan besar bagi Setan dan kemenangan besar bagi Allah Yehuwa. Menggambarkan Yesus dalam cara ini dengan hidup melukiskan kemenangannya atas dunia Setan dan mengingatkan kepada kasih yang dalam yang Yehuwa dan Yesus miliki untuk umat manusia. (Yohanes 3:16; 15:13; bandingkan Kolose 2:15.) Jadi Yesus ditunjuk sebagai Benih yang dijanjikan, yang secara luar biasa memenuhi syarat untuk membuka gulungan itu.—Kejadian 3:15.

      12. Apa yang digambarkan oleh ketujuh tanduk dari Anak Domba?

      12 Apa lagi yang menambah penghargaan kita kepada ”Anak Domba” ini? Ia mempunyai tujuh tanduk. Tanduk dalam Alkitab sering melambangkan kekuasaan atau wewenang, dan tujuh menunjukkan kelengkapan. (Bandingkan 1 Samuel 2:1, 10; Mazmur 112:9; 148:14.) Jadi, ketujuh tanduk Anak Domba melambangkan kekuasaan penuh yang Yehuwa percayakan kepada Yesus. Ia ”jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” (Efesus 1:20-23; 1 Petrus 3:22) Yesus khususnya telah menjalankan kekuasaan, kekuasaan pemerintahan, sejak 1914 ketika Yehuwa menobatkan dia sebagai Raja surgawi.—Mazmur 2:6.

      13. (a) Apa yang digambarkan oleh ketujuh mata dari Anak Domba? (b) Apa yang selanjutnya dilakukan oleh Anak Domba?

      13 Selain itu, Yesus dipenuhi secara sempurna dengan roh kudus, seperti digambarkan oleh ketujuh mata Anak Domba, yang berarti ”ketujuh Roh Allah.” Yesus adalah saluran yang melaluinya kesempurnaan dari tenaga aktif Yehuwa mengalir kepada hamba-hambaNya di bumi. (Titus 3:6) Pastilah, melalui roh yang sama ini ia melihat dari surga apa yang terjadi di atas bumi. Seperti Bapanya, Yesus mempunyai daya pengertian yang sempurna. Tidak ada yang luput dari perhatiannya. (Bandingkan Mazmur 11:4; Zakharia 4:10.) Jelas, Putra ini—pemelihara integritas yang mengalahkan dunia; singa dari suku Yehuda; tunas Daud; pribadi yang menyerahkan kehidupannya bagi umat manusia; pribadi dengan wewenang penuh, penuh dengan roh kudus, dan daya pengertian yang sempurna dari Allah Yehuwa—ya, pribadi ini benar-benar sangat layak untuk menerima gulungan dari tangan Yehuwa. Apakah ia ragu-ragu menerima tugas dinas ini dalam organisasi Yehuwa yang mulia? Tidak! Sebaliknya, ”datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.” (Wahyu 5:7) Benar-benar suatu teladan dari ketundukan sukarela!

      Nyanyian-Nyanyian Pujian

      14. (a) Bagaimana reaksi keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua ketika Yesus menerima gulungan tersebut? (b) Bagaimana keterangan yang diterima Yohanes mengenai ke-24 tua-tua meneguhkan identitas dan kedudukan mereka?

      14 Bagaimana reaksi makhluk-makhluk lain itu di hadapan takhta Yehuwa? ”Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.” (Wahyu 5:8) Seperti keempat makhluk hidup yang menyerupai kerub di hadapan takhta Allah, ke-24 tua-tua membungkuk di hadapan Yesus sebagai pengakuan akan wewenangnya. Namun hanya tua-tua ini saja yang mempunyai kecapi dan cawan-cawan yang berisi kemenyan.a Dan hanya mereka saja yang sekarang menyanyikan sebuah nyanyian baru. (Wahyu 5:9) Jadi mereka menyerupai ke-144.000 dari ”Israel milik Allah” yang kudus, yang juga membawa kecapi-kecapi dan menyanyikan nyanyian baru. (Galatia 6:16; Kolose 1:12; Wahyu 7:3-8; 14:1-4) Selanjutnya, ke-24 tua-tua diperlihatkan memenuhi fungsi surgawi, sebagai imam, yang digambarkan oleh fungsi imam di Israel purba yang membakar kemenyan untuk Yehuwa dalam kemah suci—suatu fungsi yang berakhir di bumi ketika Allah menyingkirkan Taurat Musa, dengan memakukannya pada tiang siksaan Yesus. (Kolose 2:14) Kesimpulan apa yang kita tarik dari ini semua? Bahwa di sini para pemenang yang terurap terlihat dalam penugasan mereka yang utama sebagai ’imam-imam Allah dan Kristus, yang memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.’—Wahyu 20:6.

      15. (a) Di Israel, hanya siapa yang mendapat hak istimewa untuk memasuki ruang Maha Kudus dari kemah suci? (b) Mengapa suatu soal hidup atau mati bagi imam besar untuk membakar kemenyan sebelum masuk ke ruang Maha Kudus?

      15 Di Israel purba, hanya imam besar saja yang bisa memasuki ruang Maha Kudus di hadapan hadirat Yehuwa secara simbolis. Bagi dia, membawa kemenyan merupakan soal hidup atau mati. Hukum Yehuwa berbunyi: ”[Harun] harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan [Yehuwa], serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan [Yehuwa], sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.” (Imamat 16:12, 13) Imam besar tidak mungkin masuk dengan selamat ke dalam ruang Maha Kudus jika ia tidak membakar ukupan atau kemenyan.

      16. (a) Di bawah sistem Kristen, siapa yang memasuki ruang Maha Kudus imbangan? (b) Mengapa orang-orang Kristen terurap harus ’membakar kemenyan’?

      16 Dalam sistem Kristen bukan hanya Imam Besar imbangan, Yesus Kristus saja, tetapi juga masing-masing dari ke-144.000 imam bawahan akhirnya akan memasuki ruang Maha Kudus imbangan, tempat hadirat Yehuwa di surga. (Ibrani 10:19-23) Imam-imam ini, yang di sini digambarkan oleh ke-24 tua-tua, tidak mungkin memasuki ruang Maha Kudus jika mereka tidak ’membakar kemenyan,’ artinya terus mempersembahkan doa-doa dan permohonan kepada Yehuwa.—Ibrani 5:7; Yudas 20, 21; bandingkan Mazmur 141:2.

      Suatu Nyanyian Baru

      17. (a) Nyanyian baru apa yang dinyanyikan oleh ke-24 tua-tua? (b) Bagaimana istilah ”nyanyian baru” biasanya digunakan dalam Alkitab?

      17 Sebuah nyanyian yang merdu kini didengungkan. Ini dinyanyikan bagi Anak Domba oleh rekan-rekan imamnya, ke-24 tua-tua: ”Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: ’Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.’” (Wahyu 5:9) Istilah ”nyanyian baru” terdapat beberapa kali dalam Alkitab dan biasanya memaksudkan memuji Yehuwa karena suatu tindakan penyelamatan yang hebat. (Mazmur 96:1; 98:1; 144:9) Jadi, nyanyian ini baru karena penyanyinya sekarang dapat memberitakan perbuatan-perbuatan menakjubkan yang lain dari Yehuwa dan menyatakan penghargaan yang diperbaharui untuk namaNya yang mulia.

      18. Untuk apa ke-24 tua-tua memuji Yesus dengan nyanyian baru mereka?

      18 Namun, di sini, ke-24 tua-tua menyanyikan sebuah nyanyian baru di hadapan Yesus dan bukan di hadapan Yehuwa. Tetapi prinsipnya sama. Mereka memuji Yesus untuk perkara-perkara baru yang ia, sebagai Putra Allah, telah lakukan demi kepentingan mereka. Melalui darahnya, ia menjadi perantara dari perjanjian baru dan dengan demikian memungkinkan terbitnya suatu bangsa baru sebagai milik istimewa Yehuwa. (Roma 2:28, 29; 1 Korintus 11:25; Ibrani 7:18-25) Para anggota dari bangsa rohani yang baru ini datang dari banyak bangsa jasmani, tetapi Yesus mempersatukan mereka dalam satu sidang sebagai satu bangsa.—Yesaya 26:2; 1 Petrus 2:9, 10.

      19. (a) Berkat apa yang tidak diperoleh Israel jasmani karena ketidaksetiaan mereka? (b) Berkat apa yang akan dinikmati oleh bangsa baru Yehuwa?

      19 Ketika Yehuwa membentuk orang-orang Israel menjadi bangsa pada jaman Musa dulu, Ia membuat perjanjian dengan mereka dan berjanji bahwa jika mereka tetap setia kepada perjanjian itu, mereka akan menjadi kerajaan imam-imam di hadapan Dia. (Keluaran 19:5, 6) Orang-orang Israel tidak setia dan tidak pernah mengalami perwujudan dari janji itu. Sebaliknya, bangsa baru ini, yang dibentuk berdasarkan perjanjian baru dengan perantaranya Yesus, tetap setia. Karena itu para anggotanya akan memerintah atas bumi sebagai raja dan juga melayani sebagai imam, dengan membantu mereka yang berhati benar di antara umat manusia untuk diperdamaikan dengan Yehuwa. (Kolose 1:20) Halnya tepat seperti dinyatakan oleh nyanyian baru itu: ”Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di [atas, ”Bode”] bumi.” (Wahyu 5:10) Betapa sukacita ke-24 tua-tua dalam menyanyikan nyanyian pujian yang baru ini untuk Yesus yang telah dimuliakan!

      Paduan Suara Surgawi

      20. Nyanyian pujian apa bagi Anak Domba kini didengungkan?

      20 Bagaimana sambutan yang lain-lain dari kumpulan surgawi yang besar dari organisasi Yehuwa atas nyanyian baru ini? Yohanes sangat gembira menyaksikan keserasian mereka yang sepenuh hati: ”Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: ’Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’” (Wahyu 5:11, 12) Benar-benar suatu nyanyian pujian yang mengesankan!

      21. Apakah pujian bagi Anak Domba mengalihkan perhatian dari kedaulatan atau kedudukan Yehuwa? Jelaskan.

      21 Apakah ini berarti bahwa sekarang Yesus dengan cara tertentu telah menggantikan Allah Yehuwa dan bahwa semua makhluk telah berpaling untuk memuji dia dan bukan Bapanya? Sama sekali tidak! Sebaliknya, nyanyian pujian ini selaras dengan apa yang ditulis oleh rasul Paulus: ”Allah sangat meninggikan [Yesus] dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ’Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11) Yesus di sini mendapat pujian yang tinggi karena perannya dalam menyelesaikan sengketa utama di hadapan semua makhluk—pembenaran kedaulatan Yehuwa yang sah. Hal ini benar-benar membawa kemuliaan yang besar bagi Bapanya!

      Nyanyian yang Hebat

      22. Dalam nyanyian apa suara-suara dari wilayah di bumi bergabung?

      22 Dalam pemandangan yang digambarkan oleh Yohanes, kumpulan surgawi memberikan sambutan yang merdu kepada Yesus sebagai pengakuan akan kesetiaannya dan wewenang surgawinya. Dalam hal ini, mereka diiringi suara-suara dari wilayah di bumi seraya mereka juga ambil bagian dalam memuji Bapa maupun Putra. Sama seperti prestasi seorang anak manusia dapat membawa kehormatan besar bagi orangtuanya, demikian pula haluan Yesus yang loyal menghasilkan kebaikan di antara seluruh makhluk ciptaan ”bagi kemuliaan Allah, Bapa.” Jadi, Yohanes selanjutnya melaporkan: ”Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ’Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’”—Wahyu 5:13.

      23, 24. (a) Apa yang menunjukkan bilamana nyanyian itu akan dimulai di surga, dan bilamana di bumi? (b) Bagaimana nyanyian itu terdengar makin keras seraya tahun-tahun berlalu?

      23 Bilamana nyanyian yang hebat ini didengungkan? Ini mulai pada awal hari Tuhan. Setelah Setan dan hantu-hantunya dicampakkan dari surga, ”semua makhluk yang di sorga” dapat bersatu dalam nyanyian pujian ini. Dan, seperti ditunjukkan oleh catatan ini, sejak 1919 kumpulan yang terus bertambah di bumi telah menyatukan suara mereka dalam memuji Yehuwa, meningkat dari beberapa ribu sampai jauh melebihi enam juta pada tahun 2005.b Setelah sistem Setan di bumi dibinasakan, ”semua makhluk . . . di bumi” akan menyanyikan pujian bagi Yehuwa dan PutraNya. Pada waktu Yehuwa sendiri yang tepat, kebangkitan dari jutaan orang mati yang tak terhitung akan mulai, dan pada waktu itulah ”semua makhluk . . . yang di bawah bumi” yang ada dalam ingatan Allah akan mendapat kesempatan untuk bergabung dalam menyanyikan nyanyian itu.

      24 ”Dari ujung bumi . . . laut . . . dan pulau-pulau,” jutaan orang telah menyanyikan nyanyian baru dengan bersatu bersama organisasi Yehuwa sedunia. (Yesaya 42:10; Mazmur 150:1-6) Puji-pujian yang penuh sukacita ini akan mencapai puncaknya pada akhir dari Milenium, manakala umat manusia telah disempurnakan. Ular tua itu, penipu ulung, Setan sendiri, setelah waktu itu akan dibinasakan dalam penggenapan lengkap dari Kejadian 3:15, dan dalam puncak yang berkemenangan, semua makhluk hidup, roh dan manusia, akan menyanyi secara terpadu: ”Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Tidak akan ada suara yang sumbang di seluruh alam semesta.

      25. (a) Membaca kisah Yohanes tentang nyanyian universal ini akan menggerakkan kita untuk berbuat apa? (b) Contoh bagus sekali apa yang diberikan kepada kita oleh keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua pada waktu penglihatan itu berakhir?

      25 Benar-benar suatu masa yang penuh sukacita kelak! Pasti, apa yang Yohanes lukiskan di sini membuat hati kita meluap dengan kebahagiaan dan menggerakkan kita untuk bergabung bersama kumpulan surgawi dalam menyanyikan puji-pujian sepenuh hati bagi Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Tidakkah kita lebih bertekad daripada sebelumnya untuk bertekun dalam pekerjaan yang benar? Jika kita berbuat demikian, kita dapat berharap bahwa, dengan bantuan Yehuwa, kita akan berada di sana secara pribadi pada klimaks yang bahagia, dan menambahkan suara kita kepada nyanyian pujian universal itu. Pasti, empat makhluk hidup yang menyerupai kerub dan orang-orang Kristen terurap yang telah dibangkitkan bersatu sepenuhnya, karena penglihatan itu berakhir dengan kata-kata: ”Dan keempat makhluk itu berkata: ’Amin.’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”—Wahyu 5:14.

      26. Dalam hal apa kita harus mempraktekkan iman, dan apa yang siap dilakukan oleh Anak Domba?

      26 Semoga saudara, pembaca yang terhormat, mempraktekkan iman dalam korban Anak Domba—’dia yang layak’—dan diberkati dalam usaha saudara yang rendah hati untuk menyembah dan melayani Yehuwa—”Dia yang duduk di atas takhta.” Biarlah golongan Yohanes membantu saudara dewasa ini seraya mereka menyediakan ”makanan [rohani]” yang diperlukan ”pada waktunya.” (Lukas 12:42) Tetapi lihat! Anak Domba itu bersiap-siap untuk membuka ketujuh meterai. Penyingkapan yang menggetarkan apa yang kini tersedia bagi kita?

      [Catatan Kaki]

      a Secara tata bahasa, istilah ”masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan” dapat berlaku atas para tua-tua maupun keempat makhluk. Tetapi, ikatan kalimatnya menunjukkan dengan jelas bahwa istilah itu hanya berlaku atas ke-24 tua-tua.

      b Lihat tabel di halaman 64.

      [Gambar sehalaman penuh di hlm. 86]

  • Empat Penunggang Kuda Berpacu!
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 16

      Empat Penunggang Kuda Berpacu!

      Penglihatan 3​—Wahyu 6:1-17

      Pokok: Perjalanan dari keempat penunggang kuda, saksi-saksi yang mati sahid di bawah altar, dan hari besar kemurkaan

      Masa penggenapan: Dari 1914 sampai penghancuran sistem perkara ini

      1. Bagaimana Yehuwa menyingkapkan kepada Yohanes isi dari gulungan yang Yesus buka yang menggugah perasaan ingin tahu?

      PADA jaman yang genting ini, tidakkah kita sangat berminat kepada ”apa yang harus segera terjadi”? Tentu, karena kita sendiri terlibat! Jadi marilah kita sekarang menemani Yohanes seraya Yesus membuka gulungan kitab yang membangkitkan perasaan ingin tahu itu. Luar biasa, Yohanes tidak perlu membacanya. Mengapa tidak? Karena isinya disampaikan kepadanya ”dengan tanda-tanda” (NW) melalui serangkaian adegan dinamis dan penuh aksi.​—Wahyu 1:1, 10.

      2. (a) Apa yang berikutnya Yohanes lihat dan dengar, dan apa yang dinyatakan oleh rupa kerub itu? (b) Kepada siapa perintah dari kerub pertama ditujukan, dan mengapa saudara menjawab demikian?

      2 Dengarkan Yohanes seraya Yesus membuka meterai pertama dari gulungan itu: ”Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: ’Mari!’” (Wahyu 6:1) Ini suara kerub yang pertama. Wajahnya yang seperti singa menunjukkan kepada Yohanes bahwa organisasi Yehuwa akan bertindak dengan berani dalam melaksanakan penghukumanNya yang adil-benar. Dan kepada siapa perintah itu ditujukan? Tidak mungkin kepada Yohanes, karena Yohanes sudah diundang untuk ambil bagian dalam penglihatan-penglihatan yang bersifat nubuat ini. (Wahyu 4:1) ”Suara bagaikan bunyi guruh” itu memanggil peserta-peserta lain dalam rangkaian yang pertama dari empat rangkaian episode yang menggugah.

      Kuda Putih dan Penunggangnya yang Termasyhur

      3. (a) Apa yang sekarang dilukiskan Yohanes? (b) Selaras dengan lambang-lambang Alkitab, apa yang pasti digambarkan oleh kuda putih?

      3 Yohanes, dan bersama dengannya golongan Yohanes yang bergairah serta rekan-rekannya dewasa ini, mendapat hak istimewa untuk melihat sebuah drama yang berlangsung dengan cepat! Yohanes mengatakan: ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang [”berperang,” NW] untuk merebut kemenangan.” (Wahyu 6:2) Ya, sebagai jawaban kepada suara yang bergemuruh ”Mari!” itu seekor kuda putih tampil untuk menyerang. Dalam Alkitab, kuda sering melambangkan peperangan. (Mazmur 20:8; Amsal 21:31; Yesaya 31:1) Kuda ini, kemungkinan seekor kuda jantan yang bagus, berwarna putih berkilauan yang menunjukkan kekudusan tanpa cela. (Bandingkan Wahyu 1:14; 4:4; 7:9; 20:11.) Betapa tepat hal ini, karena ini menggambarkan peperangan yang bersih dan benar dalam mata Yehuwa yang kudus!​—Lihat juga Wahyu 19:11, 14.

      4. Siapakah Penunggang kuda putih? Jelaskan.

      4 Siapakah Penunggang dari kuda ini? Ia mempunyai panah, sebuah senjata penyerang dalam peperangan, tetapi ia juga diberi sebuah mahkota. Pribadi-pribadi yang benar yang terlihat mengenakan mahkota selama hari Tuhan hanya Yesus dan golongan yang dilambangkan oleh ke-24 tua-tua. (Daniel 7:13, 14, 27; Lukas 1:31-33; Wahyu 4:4, 10; 14:14)a Tidak mungkin seorang anggota dari kelompok ke-24 tua-tua itu akan digambarkan menerima mahkota berkat jasanya sendiri. Maka, penunggang kuda yang seorang diri ini pasti Yesus Kristus dan bukan orang lain. Yohanes melihatnya di surga pada saat bersejarah tahun 1914 ketika Yehuwa menyatakan, ”Akulah yang telah melantik rajaKu,” dan mengatakan kepadanya bahwa ini adalah dengan maksud ”bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu.” (Mazmur 2:6-8)b Jadi, dalam membuka meterai pertama Yesus menyingkapkan bagaimana ia sendiri, sebagai Raja yang baru dinobatkan, dengan tiba-tiba bergerak maju menuju peperangan pada waktu yang ditetapkan Allah.

      5. Bagaimana pemazmur menggambarkan Penunggang itu dengan cara yang serupa dengan Wahyu 6:2?

      5 Adegan ini selaras benar dengan Mazmur 45:5-8, yang ditujukan kepada Raja yang dinobatkan oleh Yehuwa: ”Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan! Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat! Anak-anak panahmu tajam, menembus jantung musuh raja; bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu. Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.” Karena mengenal gambaran nubuat itu, Yohanes menyadari bahwa ini berlaku atas kegiatan Yesus sebagai Raja.—Bandingkan Ibrani 1:1, 2, 8, 9.

      Maju untuk Berperang

      6. (a) Mengapa Penunggang itu harus maju untuk berperang? (b) Selama tahun-tahun mana perjalanan menuju kemenangan itu berlangsung?

      6 Tetapi, mengapa Raja yang baru dinobatkan itu harus maju berperang? Karena kedudukannya sebagai raja diteguhkan di tengah-tengah perlawanan yang sengit dari musuh utama Yehuwa, Setan si Iblis, dan orang-orang di bumi yang—dengan sengaja atau tidak—melayani tujuan Setan. Kelahiran dari Kerajaan itu sendiri menuntut perang besar di surga. Yesus berperang dengan nama Mikhael (yang berarti ”Siapa Seperti Allah?”), mengalahkan Setan beserta hantu-hantunya dan mencampakkan mereka ke bumi. (Wahyu 12:7-12) Perjalanan Yesus menuju kemenangan terus berlangsung sepanjang dasawarsa-dasawarsa permulaan dari hari Tuhan manakala orang-orang yang seperti domba dikumpulkan. Meskipun seluruh dunia masih berada ”di bawah kuasa si jahat,” Yesus dengan penuh kasih terus menggembalakan saudara-saudaranya yang terurap beserta rekan-rekan mereka, membantu masing-masing untuk memperoleh kemenangan iman.—1 Yohanes 5:19.

      7. Kemenangan lain apa yang telah Yesus capai di bumi pada dasawarsa-dasawarsa permulaan dari hari Tuhan, dan apa hendaknya tekad kita?

      7 Kemenangan-kemenangan lain apa lagi yang dicapai Yesus selama lebih dari 70 tahun yang telah lewat dalam hari Tuhan? Di seluruh bola bumi, secara pribadi dan sebagai sidang, umat Yehuwa mengalami banyak kesulitan, tekanan, dan pengejaran, sama seperti yang digambarkan oleh rasul Paulus dalam membuktikan pelayanannya. (2 Korintus 11:23-28) Saksi-Saksi Yehuwa membutuhkan ”kekuatan yang melimpah-limpah” [”melebihi apa yang biasa,” NW] untuk dapat bertekun terutama dalam suasana peperangan dan kekerasan, agar dapat bertahan. (2 Korintus 4:7) Namun bahkan dalam keadaan yang paling sulit, Saksi-Saksi yang setia dapat mengatakan seperti Paulus: ”Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya.” (2 Timotius 4:17) Ya, Yesus berperang demi kepentingan mereka. Dan dia akan terus maju untuk berperang demi kepentingan kita, selama kita bertekad menyelesaikan kemenangan iman kita.—1 Yohanes 5:4.

      8, 9. (a) Dalam kemenangan apa sidang Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia ambil bagian? (b) Di mana pertumbuhan Saksi-Saksi Yehuwa benar-benar menonjol?

      8 Sidang Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia telah ambil bagian dalam banyak kemenangan di bawah bimbingan Rajanya yang perkasa. Secara luar biasa, ia melindungi Siswa-Siswa Alkitab ini sehingga tidak dimusnahkan pada tahun 1918, manakala mereka sendiri dikalahkan untuk sementara oleh organisasi politik Setan. Tetapi, pada tahun 1919 ia mematahkan terali-terali penjara untuk membebaskan mereka, dan ia kemudian menghidupkan mereka untuk memberitakan kabar baik ”sampai ke ujung bumi.”—Wahyu 13:7; Kisah 1:8.

      9 Sebelum dan selama Perang Dunia II, negara-negara Poros yang diktator berusaha melenyapkan Saksi-Saksi Yehuwa di banyak negeri, yang para pemimpin agama, khususnya dari hirarki Katolik Roma, memberikan dukungan secara terang-terangan atau diam-diam kepada para diktator yang menindas. Tetapi ke-71.509 Saksi yang memberitakan ketika perang mulai pada tahun 1939 bertambah menjadi 141.606 menjelang akhir perang pada tahun 1945, meskipun lebih dari 10.000 selama bertahun-tahun dipenjarakan dan dimasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi, dan ribuan lain dibunuh. Jumlah Saksi-Saksi yang aktif di seluruh dunia telah berkembang sampai jauh melebihi enam juta dewasa ini. Perkembangan benar-benar luar biasa di negeri-negeri Katolik dan negeri-negeri yang dulu melakukan penindasan yang sangat hebat—seperti misalnya, Italia, Jerman dan Jepang, yaitu negeri-negeri yang Saksi-Saksinya kini melaporkan total lebih dari 600.000 rohaniwan pengabar yang aktif.—Yesaya 54:17; Yeremia 1:17-19.

      10. Dengan kemenangan-kemenangan apa Raja yang berperang memberkati umatnya dalam ”membela dan meneguhkan Berita Injil dengan sah”?

      10 Raja kita yang sedang berperang juga memberkati umatnya yang bergairah dengan menuntun mereka kepada banyak kemenangan dalam ”membela dan meneguhkan Berita Injil [dengan sah, NW]” di pengadilan-pengadilan dan di hadapan para penguasa. (Filipi 1:7; Matius 10:18; 24:9) Ini terjadi dalam skala internasional—di Argentina, Australia, India, Kanada, Swasiland, Swiss, Turki, Yunani dan negeri-negeri lain. Di antara 50 kemenangan hukum yang diperoleh Saksi-Saksi Yehuwa dalam Mahkamah Agung Amerika Serikat ada yang menjamin hak untuk memberitakan kabar baik ”di hadapan orang banyak dan di dalam rumah-rumah” dan untuk tidak lagi ikut dalam upacara-upacara patriotis yang bersifat berhala. (Kisah 5:42; 20:20, Bode; 1 Korintus 10:14) Dengan demikian, jalan tetap dibuka bagi kesaksian seluas dunia yang makin meluas.

      11. (a) Bagaimana Penunggang itu merebut kemenangan? (b) Apa seharusnya pengaruh dari dibukanya meterai kedua, ketiga dan keempat atas kita?

      11 Bagaimana Yesus ”merebut kemenangan”?c Ini ia lakukan, seperti akan kita lihat, dengan menyingkirkan agama palsu dan kemudian mencampakkan setiap unsur yang masih tersisa dari organisasi Setan yang kelihatan ke dalam ”lautan api” simbolis berupa kebinasaan, dalam rangka pembenaran kedaulatan Yehuwa. Dengan yakin, kita sekarang menantikan saat itu di Armagedon manakala ”Raja segala raja” kita akan mendapat kemenangan akhir atas organisasi politik Setan yang menindas! (Wahyu 16:16; 17:14; 19:2, 14-21; Yehezkiel 25:17) Sementara itu, Penakluk yang tidak terkalahkan di atas kuda putih terus maju seraya Yehuwa terus menambahkan orang-orang berhati jujur kepada bangsaNya yang benar di bumi. (Yesaya 26:2; 60:22) Apakah saudara ambil bagian bersama golongan Yohanes yang terurap dalam perluasan Kerajaan yang penuh sukacita itu? Jika demikian, apa yang rasul Yohanes lihat pada waktu ketiga meterai berikut dibuka pasti akan menggerakkan saudara untuk mengambil bagian yang lebih besar lagi dalam pekerjaan Yehuwa untuk jaman ini.

      Lihat, Kuda Merah Padam!

      12. Menurut Yesus apa yang akan menandai kehadirannya yang tidak kelihatan sebagai Raja?

      12 Menjelang akhir pelayanan Yesus di bumi, ketika murid-muridnya sedang sendirian bersamanya, mereka bertanya: ”Apakah tanda kedatanganMu [”kehadiranmu,” NW] dan tanda kesudahan dunia?” Sebagai jawaban, ia menubuatkan bencana-bencana yang merupakan ”permulaan penderitaan.” Yesus berkata: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.” (Matius 24:3, 7, 8; Lukas 21:10, 11) Hal-hal yang Yohanes lihat ketika sisa meterai-meterai dari gulungan itu dibuka sangat serupa dengan nubuat itu. Perhatikan seraya Yesus yang telah dimuliakan sekarang membuka meterai kedua!

      13. Pertentangan apa yang akan menjadi nyata bagi Yohanes?

      13 ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: ’Mari!’” (Wahyu 6:3) Kerub kedua, yang rupanya seperti seekor lembu jantan, dialah yang menyerukan perintah itu. Kekuasaan adalah sifat yang dilambangkan di sini, tetapi kekuasaan yang digunakan dengan benar. Namun, sebagai kontras, Yohanes sekarang akan melihat pertunjukan kekuasaan yang mengerikan, membawa maut.

      14. Kuda dan penunggang mana yang selanjutnya Yohanes lihat, dan apa yang digambarkan oleh penglihatan ini?

      14 Lalu, bagaimana panggilan kedua untuk datang ini dijawab? Begini: ”Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Wahyu 6:4) Benar-benar penglihatan yang menakutkan! Dan tidak ada keraguan mengenai apa yang digambarkan olehnya: peperangan! Bukan peperangan yang benar, berkemenangan, dari Raja yang berperang dari Yehuwa tetapi peperangan internasional bikinan manusia yang kejam, dengan pertumpahan darah dan penderitaan yang sia-sia. Betapa tepat bahwa penunggang ini menaiki seekor kuda merah padam!

      15. Mengapa seharusnya kita tidak ingin berurusan dengan derap langkah penunggang kuda kedua?

      15 Tentu, Yohanes tidak ingin berurusan dengan penunggang kuda ini yang berpacu, karena mengenai umat Allah telah dinubuatkan: ”Mereka tidak akan lagi belajar perang.” (Yesaya 2:4) Meskipun masih ”ada di dalam dunia,” Yohanes dan, lebih luas lagi, golongan Yohanes dan kumpulan besar dewasa ini ’bukan bagian’ dari sistem yang bernoda darah ini. Senjata-senjata kita bersifat rohani dan ”diperlengkapi dengan kuasa Allah” untuk aktif memberitakan kebenaran, terpisah dari peperangan jasmani.—Yohanes 17:11, 14; 2 Korintus 10:3, 4.

      16. Kapan dan bagaimana penunggang kuda merah diberi ”sebilah pedang yang besar”?

      16 Ada banyak peperangan sebelum tahun 1914, tahun manakala Penunggang kuda putih menerima mahkotanya. Tetapi sekarang penunggang kuda merah diberi ”sebilah pedang yang besar.” Apa yang dinyatakan oleh ini? Dengan pecahnya Perang Dunia I, peperangan manusia telah menumpahkan lebih banyak darah, dan lebih menghancurkan daripada sebelumnya. Selama pertumpahan darah yang sangat besar pada tahun 1914-18, tank-tank, gas beracun, pesawat-pesawat udara, kapal-kapal selam, meriam-meriam raksasa, dan senjata-senjata otomatis digunakan untuk pertama kali atau dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dalam kira-kira 28 bangsa, seluruh penduduk, bukan hanya prajurit-prajurit profesional, dipaksa untuk terjun dalam peperangan. Korban yang berjatuhan luar biasa. Lebih dari sembilan juta prajurit dibantai, dan ada banyak sekali korban-korban sipil. Bahkan dengan berakhirnya peperangan, perdamaian sejati tidak kembali lagi ke atas bumi. Lebih dari 50 tahun setelah peperangan itu, negarawan Jerman Konrad Adenauer memberi komentar: ”Keamanan dan ketentraman telah lenyap dari kehidupan manusia sejak 1914.” Memang, penunggang kuda merah padam telah dikaruniai kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi!

      17. Bagaimana ”pedang yang besar” terus digunakan, setelah Perang Dunia I?

      17 Kemudian, dengan dirangsangnya perasaan haus darah ini, penunggang kuda merah terjun ke dalam Perang Dunia II. Alat-alat untuk membunuh menjadi lebih keji lagi, dan korban-korban membubung tinggi sampai empat kali jumlah Perang Dunia I. Pada tahun 1945 dua bom atom meledak di Jepang, masing-masing memusnahkan—dalam sekejap—puluhan ribu korban. Selama perang dunia kedua, penunggang kuda merah menuai panen yang sangat besar dari kira-kira 55 juta kehidupan, meskipun demikian ia tetap tidak puas. Suatu laporan yang dapat dipercaya menyatakan bahwa sedikitnya 19 juta jiwa telah jatuh di bawah ”pedang yang besar” sejak Perang Dunia II.

      18, 19. (a) Sebaliknya dari keberhasilan bagi teknologi militer, pembantaian sejak Perang Dunia II menjadi bukti dari kenyataan apa? (b) Bahaya apa dihadapi umat manusia, tetapi apa yang akan dilakukan oleh Penunggang kuda putih untuk menangkalnya?

      18 Dapatkah kita menyebut ini keberhasilan dari teknologi militer? Sebaliknya, ini adalah bukti bahwa kuda merah yang tidak mengenal belas kasihan itu sedang berpacu. Dan di mana derap langkah itu akan berakhir? Beberapa ilmuwan menyebut kemungkinan terjadinya suatu perang nuklir yang tidak disengaja—bahkan lautan api nuklir yang memang direncanakan! Tetapi untunglah Penunggang kuda putih yang berkemenangan itu mempunyai pikiran lain mengenai hal ini.

      19 Selama masyarakat mendukung kebanggaan dan kebencian nasionalistis, umat manusia akan tetap diancam oleh bahaya bom nuklir. Meskipun bangsa-bangsa, karena ketakutan, akan melumpuhkan semua daya ledak nuklir, mereka masih tetap mempunyai kecakapan tekniknya. Dalam waktu singkat, mereka dapat memproduksi kembali alat-alat nuklir yang keji itu; jadi, peperangan apapun dengan senjata-senjata biasa dapat segera berkembang menjadi bencana besar. Kebanggaan dan kebencian yang meliputi bangsa-bangsa dewasa ini pasti mengarah kepada bunuh diri manusia, kecuali—ah, ya, kecuali Penunggang kuda putih menghadang derap langkah yang gila dari kuda merah padam. Hendaklah kita yakin bahwa Kristus sang Raja akan maju, untuk merebut kemenangannya atas dunia yang dikendalikan oleh Setan dan juga untuk mendirikan masyarakat baru di bumi yang didasarkan pada kasih—kasih akan Allah dan sesama—suatu kekuatan untuk perdamaian yang jauh, jauh lebih unggul daripada penangkal-penangkal nuklir yang tidak stabil dari jaman kita yang menjadi gila ini.—Mazmur 37:9-11; Markus 12:29-31; Wahyu 21:1-5.

      Seekor Kuda Hitam Tampil Ke Depan

      20. Jaminan apa yang kita miliki bahwa Penunggang kuda putih akan dapat mengatasi setiap keadaan yang sangat buruk?

      20 Yesus sekarang membuka meterai ketiga! Yohanes, apa yang saudara lihat? ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: ’Mari!’” (Wahyu 6:5a) Untunglah, kerub ketiga ini ”mempunyai muka seperti muka manusia,” yang menggambarkan sifat kasih. Kasih yang berprinsip akan melimpah dalam dunia baru Allah, sama seperti sifat yang bagus itu meliputi semua dari organisasi Yehuwa dewasa ini. (Wahyu 4:7; 1 Yohanes 4:16) Kita dapat merasa pasti bahwa Penunggang kuda putih, yang ”harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuhNya di bawah kakiNya,” dengan penuh kasih akan menyingkirkan keadaan penuh bencana yang selanjutnya ditarik kepada perhatian Yohanes.—1 Korintus 15:25.

      21. (a) Apa yang digambarkan oleh kuda hitam dan penunggangnya? (b) Apa yang membuktikan bahwa kuda hitam masih tetap mengamuk?

      21 Maka, apa yang Yohanes lihat, ketika panggilan ketiga untuk datang itu dijawab? ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.” (Wahyu 6:5b) Kelaparan yang hebat! Itulah pesan yang mengerikan dari penglihatan nubuat ini. Pesan tersebut menunjuk ke depan kepada keadaan pada awal hari Tuhan manakala makanan harus dijatah dengan timbangan. Sejak 1914 kelaparan terus merupakan problem seluas dunia. Peperangan modern menimbulkan kelaparan, karena sumber-sumber yang biasanya digunakan untuk memberi makan mereka yang lapar sering diselewengkan untuk menyediakan senjata-senjata perang. Para pekerja di ladang dikenakan wajib militer, dan ladang-ladang yang telah dirusak oleh pertempuran dan politik bumi hangus mengurangi produksi pangan. Betapa benar hal ini selama perang dunia pertama, manakala jutaan menderita dan mati karena kelaparan! Selain itu, penunggang kuda hitam yang melambangkan kelaparan tidak berubah menjadi berbelas kasihan ketika perang berakhir. Selama tahun 1930-an, lima juta binasa dalam satu bala kelaparan saja di negeri Ukraina. Perang dunia kedua mengakibatkan kekurangan makanan dan kelaparan yang lebih besar. Seraya kuda hitam meneruskan derap langkahnya, Dewan Pangan Sedunia pada pertengahan tahun 1987 melaporkan bahwa 512 juta manusia sedang kelaparan dan bahwa 40.000 anak mati setiap hari disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan kelaparan.

      22. (a) Apa yang dikatakan sebuah suara, yang menyatakan kebutuhan untuk apa? (b) Apa yang dinyatakan oleh harga kira-kira satu liter gandum dan tiga liter jelai?

      22 Yohanes menceritakan lebih banyak lagi kepada kita: ”Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: ’Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.’” (Wahyu 6:6) Keempat kerub itu semuanya dipersatukan dalam menyatakan perlunya menjaga persediaan makanan dengan hati-hati—sama seperti orang-orang harus ”memakan roti yang tertentu timbangannya dengan hati yang cemas” sebelum kebinasaan Yerusalem pada tahun 607 S.M. (Yehezkiel 4:16) Pada jaman Yohanes, secupak atau kira-kira seliter gandum dianggap sama dengan jatah satu hari untuk seorang prajurit. Berapa harga jatah sedemikian? Satu dinar—upah satu hari penuh! (Matius 20:2)d Bagaimana jika seseorang mempunyai keluarga? Ya, sebagai gantinya ia dapat membeli tiga cupak atau kira-kira tiga liter jelai yang belum dibersihkan kulit arinya. Itu pun hanya dapat mencukupi satu keluarga yang kecil. Dan jelai tidak dianggap sebagai makanan yang bermutu seperti gandum.

      23. Apa yang dinyatakan oleh kata-kata, ”Janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”?

      23 Apa yang dimaksud dengan pernyataan, ”Janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”? Ada yang menganggap ini berarti bahwa meskipun banyak orang akan kekurangan makanan dan bahkan mati kelaparan, barang-barang mewah dari orang kaya tidak akan diganggu. Tetapi di Timur Tengah, minyak dan anggur sebenarnya bukan barang mewah. Pada jaman Alkitab, roti, minyak, dan anggur dianggap sebagai bahan pokok. (Bandingkan Kejadian 14:18; Mazmur 104:14, 15.) Air tidak selalu baik, maka anggur banyak sekali digunakan sebagai minuman dan kadang-kadang sebagai obat. (1 Timotius 5:23) Sehubungan dengan minyak, janda dari Sarfat pada jaman Elia, meskipun miskin, masih mempunyai sedikit minyak untuk memasak sisa tepung yang ia miliki. (1 Raja 17:12) Karena itu, perintah untuk ’jangan rusakkan minyak dan anggur’ tampaknya merupakan saran untuk jangan terlalu cepat menghabiskan bahan-bahan kebutuhan pokok ini tetapi untuk menggunakannya dengan hemat. Jika tidak, bahan-bahan itu akan ’dirusakkan,’ artinya, akan habis sebelum kelaparan berakhir.

      24. Mengapa kuda hitam tidak akan terus berpacu untuk waktu yang lama lagi?

      24 Betapa bahagia kita bahwa Penunggang kuda putih akan segera mengekang kuda hitam yang sedang lari itu! Karena mengenai persediaanNya yang pengasih untuk dunia baru telah tertulis: ”Keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! . . . Tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang [”meluap,” NW] di puncak pegunungan.”—Mazmur 72:7, 16; lihat juga Yesaya 25:6-8

      Kuda Pucat dan Penunggangnya

      25. Ketika Yesus membuka meterai keempat, suara siapakah yang Yohanes dengar, dan apa yang ditunjukkan oleh ini?

      25 Kisah itu belum diceritakan sampai selesai. Yesus membuka meterai keempat, dan Yohanes menceritakan kepada kita hasilnya: ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: ’Mari!’” (Wahyu 6:7) Ini suara dari kerub yang menyerupai burung nasar yang sedang terbang. Hal ini menunjukkan hikmat yang berpandangan jauh, dan sesungguhnya Yohanes, golongan Yohanes, dan semua hamba Allah lain di bumi perlu mengamati dan bertindak dengan pengertian mengingat apa yang digambarkan di sini. Dengan berbuat demikian, kita akan mendapatkan perlindungan tertentu dari bencana yang menimpa orang-orang yang bijaksana secara duniawi dari generasi yang angkuh dan imoral pada jaman sekarang.—1 Korintus 1:20, 21.

      26. (a) Siapakah penunggang kuda keempat, dan mengapa warna kudanya cocok? (b) Siapa yang mengikuti penunggang kuda keempat, dan apa yang terjadi dengan korban-korbannya?

      26 Maka, hal-hal mengerikan apa lagi yang diungkapkan, ketika penunggang kuda keempat menyambut panggilan itu? Yohanes memberitahu kita: ”Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning [”pucat,” BIS] dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut [”Hades,” NW] mengikutinya.” (Wahyu 6:8a) Penunggang kuda terakhir mempunyai nama: Maut. Ia adalah satu-satunya dari keempat penunggang kuda dari Apokalipse yang menyatakan identitasnya secara terang-terangan. Cocok sekali, Maut menunggang seekor kuda pucat, karena kata pucat (bahasa Yunani, khlo·rosʹ) digunakan dalam kesusastraan Yunani untuk menggambarkan wajah-wajah yang menjadi pucat, seolah-olah karena penyakit. Juga cocok bahwa Maut diikuti Hades (kuburan) dengan suatu cara yang tidak dijelaskan, karena Hades menampung bagian terbesar orang-orang yang menjadi korban dari kehancuran yang diakibatkan oleh penunggang kuda keempat. Untunglah, bagi mereka ini akan ada kebangkitan, pada waktu ”maut dan kerajaan maut [”hades,” NW] menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.” (Wahyu 20:13) Tetapi bagaimana Maut menuntut korban-korbannya itu?

      27. (a) Bagaimana penunggang Maut meminta korban-korbannya? (b) Apa yang dimaksud dengan ”seperempat dari bumi” yang atasnya Maut mendapat kuasa?

      27 Penglihatan itu menyebutkan beberapa cara: ”Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar [yang mematikan, ”NW”], dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” (Wahyu 6:8b) Tidak benar-benar secara aksara seperempat dari penduduk bumi tetapi suatu bagian yang besar dari bumi, yang dihuni dengan padat atau jarang, akan dipengaruhi oleh derap langkah ini. Penunggang kuda ini menuai korban dari pedang besar dari penunggang kuda kedua dan bala kelaparan serta kekurangan makanan dari penunggang kuda ketiga. Ia juga menuai panennya sendiri, dari penyakit sampar yang mematikan dan juga tuaian dari banyak gempa bumi, seperti digambarkan di Lukas 21:10, 11.

      28. (a) Bagaimana nubuat tentang ”sampar yang mematikan” digenapi? (b) Bagaimana umat Yehuwa dilindungi dari banyak penyakit dewasa ini?

      28 Hal yang penting sekarang ini ialah ”sampar yang mematikan.” Menyusul kerusakan yang diakibatkan oleh Perang Dunia I, flu Spanyol menuai lebih dari 20 juta kehidupan manusia dalam beberapa bulan saja dari tahun 1918-19. Satu-satunya wilayah di bumi yang luput dari tulah ini adalah pulau kecil St. Helena. Di tempat-tempat yang jumlah penduduknya banyak berkurang oleh karena penyakit ini, onggokan kayu pemakaman dinyalakan untuk membakar timbunan jenazah. Dan dewasa ini penyakit jantung dan kanker meluas secara menakutkan, kebanyakan disebabkan oleh polusi tembakau. Dalam apa yang digambarkan sebagai ”dekade yang buruk” dari tahun 1980-an, jalan hidup yang fasik menurut standar-standar Alkitab telah menambahkan tulah AIDS kepada ”sampar yang mematikan.” Pada tahun 2000, dilaporkan bahwa menurut kepala dinas kesehatan AS, AIDS ”kemungkinan adalah epidemi kesehatan terburuk yang pernah dikenal dunia ini.” Ia berkata bahwa 52 juta orang di seputar dunia telah terkena HIV/AIDS, dan 20 juta orang dari antaranya sudah meninggal. Betapa bersyukur umat Yehuwa bahwa nasihat yang bijaksana dari FirmanNya menjauhkan mereka dari percabulan dan penyalahgunaan darah, yang merupakan sarana penularan dari begitu banyak penyakit dewasa ini!—Kisah 15:28, 29; bandingkan 1 Korintus 6:9-11.

      29, 30. (a) Bagaimana penerapan ’keempat hukuman yang berat-berat’ dari Yehezkiel 14:21 dewasa ini? (b) Apa yang dapat kita mengerti tentang binatang-binatang buas dari Wahyu 6:8? (c) Rupanya apa yang merupakan pokok utama dari penglihatan nubuat itu?

      29 Penglihatan Yohanes menyebut binatang-binatang buas sebagai penyebab keempat dari kematian sebelum waktunya. Sesungguhnya, keempat hal yang disorot dengan dibukanya meterai keempat—peperangan, kelaparan, penyakit, dan binatang-binatang buas—pada jaman purba dianggap sebagai penyebab utama dari kematian sebelum waktunya. Maka, hal-hal itu menggambarkan semua penyebab kematian sebelum waktunya dewasa ini. Tepatlah seperti telah Yehuwa peringatkan kepada Israel: ”Jauh lebih dari itu [”demikianlah jadinya,” NW], kalau Aku mendatangkan keempat hukumanKu yang berat-berat, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas, dan sampar, atas Yerusalem untuk melenyapkan dari padanya manusia dan binatang.”—Yehezkiel 14:21.

      30 Kematian yang diakibatkan oleh binatang-binatang buas jarang menjadi bahan berita pada jaman modern, walaupun di negeri-negeri tropis binatang-binatang buas terus mengambil korban sepanjang abad ke-20 ini. Di masa depan, akan ada lebih banyak korban lagi jika negeri-negeri menjadi tandus karena peperangan atau orang-orang menjadi terlalu lemah untuk mengusir binatang-binatang yang lapar. Selain itu, ada banyak orang dewasa ini yang, seperti binatang-binatang yang tidak berakal, memperlihatkan sifat-sifat kebinatangan yang sangat bertentangan dengan sifat-sifat yang digambarkan di Yesaya 11:6-9. Orang-orang ini memikul tanggung jawab besar atas meluasnya kejahatan yang berhubungan dengan seks, pembunuhan, terorisme, dan pemboman dalam dunia modern. (Bandingkan Yehezkiel 21:31; Roma 1:28-31; 2 Petrus 2:12.) Penunggang kuda keempat menuai korban-korban mereka juga. Sesungguhnya, pokok utama dari penglihatan nubuat ini tampaknya ialah bahwa penunggang kuda pucat menuai kematian umat manusia sebelum waktunya dengan banyak cara.

      31. Meskipun kehancuran yang ditimbulkan oleh para penunggang kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat, mengapa kita dapat merasa dikuatkan?

      31 Keterangan yang disingkapkan dengan dibukanya keempat meterai pertama menenangkan kita karena mengajar kita agar tidak putus harapan oleh karena peperangan, kelaparan, penyakit, dan penyebab-penyebab lain dari kematian sebelum waktunya yang begitu merajalela dewasa ini; kita juga tidak perlu kehilangan harapan karena para pemimpin manusia gagal memecahkan problem-problem yang terdapat sekarang. Jika keadaan dunia membuktikan bahwa para penunggang kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat sedang berpacu, jangan lupa bahwa Penunggang kuda putih adalah yang pertama memulai derap langkahnya. Yesus telah menjadi Raja, dan ia sudah menang sejauh melemparkan Setan dari surga. Kemenangan selanjutnya termasuk telah dikumpulkannya kaum sisa dari putra-putra Israel rohani dan kumpulan besar internasional, yang berjumlah sampai jutaan, untuk diselamatkan melampaui kesusahan besar. (Wahyu 7:4, 9, 14) Ia akan terus berpacu sampai ia merebut kemenangannya.

      32. Apa yang mencirikan dibukanya masing-masing dari keempat meterai yang pertama?

      32 Dibukanya masing-masing dari keempat meterai pertama diikuti oleh panggilan: ”Mari!” Tiap kali, seekor kuda dan penunggangnya tampil. Mulai dengan meterai kelima, kita tidak akan mendengar lagi panggilan sedemikian. Tetapi penunggang-penunggang kuda itu tetap berpacu, dan mereka akan terus berlari sepanjang kesudahan sistem ini. (Bandingkan Matius 28:20, NW.) Peristiwa-peristiwa penting lain apa lagi yang Yesus singkapkan seraya ia membuka ketiga meterai yang masih ada? Beberapa dari peristiwa itu tidak kelihatan kepada mata manusia. Yang lainnya, meskipun dapat dilihat, masih akan terjadi di masa depan. Meskipun demikian, penggenapannya pasti terjadi. Mari kita lihat apa gerangan peristiwa-peristiwa itu.

      [Catatan Kaki]

      a Tetapi, perhatikan bahwa ”perempuan” dari Wahyu 12:1 mempunyai ”mahkota” kiasan ”dari dua belas bintang.”

      b Untuk bukti yang terperinci bahwa Yesus datang dalam Kerajaannya pada tahun 1914, lihat halaman 215-18 dari buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

      c Meskipun banyak terjemahan mengalihbahasakan ungkapan ini dengan ”menaklukkan” (Revised Standard, The New English Bible, King James Version) atau ”bertekad untuk menang” (Phillips, New International Version), penggunaan bentuk pengandaian aorist dalam ayat ini dalam bahasa Yunani aslinya lebih memberikan pengertian sampai selesai atau tuntas. Jadi, Word Pictures in the New Testament dari Robertson mengomentari: ”Bentuk kata kerja aorist di sini menunjuk kepada kemenangan yang paling akhir.”

      d Lihat catatan kaki, New World Translation Reference Bible.

      [Kotak di hlm. 92]

      Sang Raja Melangkah dengan Berkemenangan

      Selama tahun 1930-an dan 1940-an, musuh-musuh yang sudah bertekad, berusaha membuat pelayanan dari Saksi-Saksi Yehuwa kelihatan tidak sah, suatu perbuatan jahat, atau bahkan subversif. (Mazmur 94:20) Pada tahun 1936 saja, tercatat 1.149 penangkapan di Amerika Serikat. Saksi-Saksi memperjuangkan banyak kasus hukum sampai ke Mahkamah Agung dan berikut ini beberapa dari kemenangan mereka yang menonjol.

      Pada tanggal 3 Mei 1943, Mahkamah Agung dalam kasus Murdock lawan Pennsylvania memutuskan bahwa Saksi-Saksi tidak membutuhkan surat ijin untuk menempatkan bacaan yang diganti uang. Pada hari yang sama, keputusan dalam kasus Martin lawan City of Struthers menyatakan bahwa tidak melanggar hukum untuk membunyikan bel-bel pintu pada waktu membagikan selebaran-selebaran dan bahan-bahan iklan lain dari rumah ke rumah.

      Pada tanggal 14 Juni 1943, Mahkamah Agung memutuskan dalam kasus Taylor lawan Mississippi bahwa Saksi-Saksi tidak menganjurkan untuk tidak loyal kepada pemerintah melalui pengabaran mereka. Pada hari yang sama, dalam kasus Dewan Pendidikan Negara Bagian Virginia Barat lawan Barnette, Pengadilan memutuskan bahwa dewan sekolah tidak berhak mengeluarkan anak-anak Saksi-Saksi Yehuwa dari sekolah karena menolak memberi hormat kepada bendera. Keesokan harinya, Pengadilan Tinggi yang lengkap di Australia menghapus larangan di negeri itu atas Saksi-Saksi Yehuwa, dengan menyatakan itu sebagai ”sewenang-wenang, bersifat berubah-ubah (impulsif) dan menindas.”

      [Kotak di hlm. 94]

      ”Dikaruniakan Kuasa untuk Mengambil Damai Sejahtera dari Atas Bumi

      Ke manakah arah teknologi? The Globe and Mail, Toronto, Kanada, 22 Januari 1987, melaporkan keterangan berikut dari pidato Ivan L. Head, presiden dari Pusat Riset Perkembangan Internasional,

      ”Perhitungan yang dapat dipercaya menyatakan bahwa satu dari tiap empat ilmuwan dan para ahli teknologi di dunia yang melakukan riset dan pengembangan sedang menggarap senjata-senjata. . . . Dengan tingkat harga tahun 1986, biayanya $1,5 juta lebih per menit. . . . Apakah kita semua lebih aman sebagai hasil peningkatan teknologi sedemikian? Gudang-gudang senjata nuklir yang dimiliki oleh negara-negara adikuasa berisi daya ledak dari semua bahan peledak yang digunakan oleh semua pihak yang berperang secara keseluruhan dalam Perang Dunia Kedua—kali 6.000. Itu sama dengan enam ribu Perang Dunia Kedua. Sejak 1945, hanya ada kurang dari tujuh minggu dunia ini bebas dari kegiatan militer. Ada lebih dari 150 peperangan yang bersifat internasional atau perang saudara, yang diperkirakan telah merenggut 19,3 juta jiwa, kebanyakan daripadanya akibat teknologi baru yang efisien yang muncul pada jaman Perserikatan Bangsa Bangsa ini.”

      Hingga tahun 2005, perang telah menewaskan lebih 20 juta orang.

      [Kotak di hlm. 98, 99]

      Susunan Buku Wahyu

      Karena telah membahas buku Wahyu sampai sejauh ini, kita mulai melihat dengan lebih jelas susunan buku itu. Setelah kata pengantar yang membangkitkan minat (Wahyu 1:1-9), buku Wahyu dapat dianggap terbagi dalam 16 penglihatan sebagai berikut:

      PENGLIHATAN KE-1 (1:10–3:22): Yohanes melalui ilham melihat Yesus yang telah dimuliakan, yang mengirimkan pesan-pesan yang hangat berisi nasihat kepada tujuh sidang.

      PENGLIHATAN KE-2 (4:1–5:14): Pemandangan yang sangat agung dari takhta surgawi Allah Yehuwa. Pribadi ini menyerahkan sebuah gulungan kepada Anak Domba.

      PENGLIHATAN KE-3 (6:1–17): Ketika membuka enam meterai yang pertama dari gulungan itu, Anak Domba secara progresif menyingkapkan suatu penglihatan dari serangkaian peristiwa yang akan terjadi pada hari Tuhan. Keempat penunggang kuda dari Apokalipse berpacu, hamba-hamba Allah yang mati sahid menerima jubah-jubah putih, dan hari besar murka itu digambarkan.

      PENGLIHATAN KE-4 (7:1-17): Malaikat-malaikat menahan angin kebinasaan hingga ke-144.000 dari Israel rohani dimeteraikan. Suatu kumpulan besar dari segala bangsa menyatakan bahwa keselamatan berasal dari Allah dan Kristus dan mereka dikumpulkan untuk selamat melampaui kesusahan besar.

      PENGLIHATAN KE-5 (8:1–9:21): Ketika meterai ketujuh dibuka, ada tujuh tiupan sangkakala, enam tiupan yang pertama merupakan penglihatan kelima. Keenam tiupan sangkakala ini mengumumkan pernyataan penghukuman Yehuwa atas umat manusia. Sangkakala kelima dan keenam juga mengumumkan celaka yang pertama dan kedua.

      PENGLIHATAN KE-6 (10:1–11:19): Seorang malaikat yang kuat memberi Yohanes sebuah gulungan kecil, bait itu diukur, dan kita membaca pengalaman dari dua saksi. Ini mencapai klimaksnya dengan ditiupnya sangkakala ketujuh, yang mengumumkan celaka yang ketiga bagi musuh-musuh Allah—Kerajaan Yehuwa dan Kerajaan KristusNya yang akan datang.

      PENGLIHATAN KE-7 (12:1-17): Ini menggambarkan kelahiran Kerajaan, yang mengakibatkan Mikhael mencampakkan ular itu, Setan, ke bumi.

      PENGLIHATAN KE-8 (13:1-18): Binatang buas yang berkuasa keluar dari laut, dan binatang dengan dua tanduk yang menyerupai anak domba mendesak umat manusia untuk menyembahnya.

      PENGLIHATAN KE-9 (14:1-20): Suatu pertunjukan pendahuluan yang bagus sekali dari ke-144.000 di atas Gunung Sion. Pesan-pesan dari malaikat terdengar di sekeliling bumi, buah pohon anggur di bumi dituai, dan kilang anggur murka Allah diinjak-injak.

      PENGLIHATAN KE-10 (15:1–16:21): Pemandangan sekilas lain dari alam surgawi, yang diikuti dengan dicurahkannya tujuh cawan murka Yehuwa ke atas bumi. Bagian ini, juga, berakhir dengan gambaran nubuat tentang akhir sistem Setan.

      PENGLIHATAN KE-11 (17:1-18): Pelacur besar, Babel Besar menunggang seekor binatang buas merah ungu, yang masuk sebentar ke dalam jurang maut tetapi keluar lagi dan menghancurkan dia.

      PENGLIHATAN KE-12 (18:1–19:10): Kejatuhan dan kebinasaan akhir dari Babel Besar diumumkan. Setelah pelaksanaan penghukumannya, beberapa meratap, yang lain memuji Yehuwa; perkawinan Anak Domba diumumkan.

      PENGLIHATAN KE-13 (19:11-21): Yesus memimpin bala tentara surga untuk melaksanakan penghukuman dan murka Allah atas sistem Setan, bala tentara dan para pendukungnya; burung-burung pemakan bangkai berpesta atas mayat-mayat mereka.

      PENGLIHATAN KE-14 (20:1-10): Dimasukkannya Setan si Iblis ke jurang yang dalam, Pemerintahan Seribu Tahun dari Kristus dan rekan-rekan rajanya, ujian terakhir atas umat manusia, dan kebinasaan Setan beserta hantu-hantunya.

      PENGLIHATAN KE-15 (20:11–21:8): Kebangkitan umum dan Hari Penghakiman besar; langit baru dan bumi baru muncul, dengan berkat yang kekal untuk umat manusia yang benar.

      PENGLIHATAN KE-16 (21:9–22:5): Buku Wahyu mencapai klimaksnya dengan penglihatan gemilang dari Yerusalem Baru, istri Anak Domba. Persediaan Allah berupa penyembuhan dan kehidupan untuk umat manusia mengalir dari kota itu.

      Buku Wahyu diakhiri dengan salam yang hangat dan nasihat dari Yehuwa, Yesus, dari malaikat, dan dari Yohanes sendiri. Undangan bagi semua adalah ”Mari!”​—Wahyu 22:6-21.

  • ’Jiwa-Jiwa yang Telah Dibunuh’ Mendapat Pahala
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 17

      ’Jiwa-Jiwa yang Telah Dibunuh’ Mendapat Pahala

      1. Dalam jangka waktu apa kita sekarang hidup, dan apa buktinya mengenai hal ini?

      KERAJAAN Allah memerintah! Penunggang kuda putih akan segera melengkapi kemenangannya. Kuda merah, kuda hitam, dan kuda pucat berpacu menelusuri seluruh bumi! Tak dapat dibantah, nubuat-nubuat Yesus sendiri mengenai kehadirannya sebagai raja sedang digenapi. (Matius, pasal 24, 25; Markus, pasal 13; Lukas, pasal 21) Ya, kita sedang hidup pada hari-hari terakhir dari sistem ini. (2 Timotius 3:1-5) Karena demikian halnya, marilah kita memperhatikan baik-baik pada waktu Anak Domba, Yesus Kristus, membuka meterai kelima dari gulungan itu. Dalam penyingkapan apalagi kita sekarang ambil bagian?

      2. (a) Apa yang Yohanes lihat pada waktu meterai kelima dibuka? (b) Mengapa kita tidak usah heran membaca tentang sebuah mezbah korban simbolis di surga?

      2 Yohanes menggambarkan penglihatan yang mengharukan: ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena [pekerjaan, ”NW”] kesaksian yang mereka miliki.” (Wahyu 6:9) Apa gerangan itu? Sebuah mezbah korban di surga? Ya! Untuk pertama kali Yohanes menyebut sebuah mezbah. Tetapi ia sudah menggambarkan Yehuwa di atas takhtaNya, kerub-kerub yang mengelilingi, lautan kaca, pelita-pelita, dan ke-24 tua-tua yang membawa kemenyan​—semuanya menyerupai ciri-ciri dalam kemah suci di bumi, tempat suci Yehuwa di Israel. (Keluaran 25:17, 18; 40:24-27, 30-32; 1 Tawarikh 24:4) Maka itu, apakah kita perlu heran untuk mendapati sebuah mezbah korban simbolis juga ada di surga?​—Keluaran 40:29.

      3. (a) Di kemah suci Yahudi pada jaman purba, bagaimana jiwa dicurahkan di ”bagian bawah mezbah”? (b) Mengapa Yohanes melihat jiwa dari saksi-saksi yang dibunuh di bawah mezbah simbolis di surga?

      3 Di bawah mezbah ini terdapat ”jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena pekerjaan kesaksian yang mereka miliki.” Apa artinya ini? Ini tidak mungkin jiwa-jiwa yang telah dipisahkan dari tubuhnya—seperti yang dipercayai oleh orang Yunani kafir. (Kejadian 2:7; Yehezkiel 18:4) Tetapi, Yohanes tahu bahwa jiwa, atau kehidupan, dilambangkan oleh darah, dan pada waktu imam-imam di kemah suci Yahudi pada jaman purba menyembelih seekor binatang untuk korban, mereka memercikkan darahnya ”pada mezbah sekelilingnya” atau mencurahkannya ”kepada bagian bawah mezbah korban bakaran.” (Imamat 3:2, 8, 13, Klinkert; 4:7; 17:6, Klinkert; 17:11, 12) Jadi, jiwa binatang itu secara erat dihubungkan dengan mezbah korban. Namun mengapa jiwa, atau darah, dari hamba-hamba Allah yang khusus ini terlihat di bawah mezbah simbolis di surga? Karena kematian mereka dipandang sebagai korban.

      4. Dalam hal apa kematian orang-orang Kristen yang dilahirkan dengan roh merupakan suatu korban?

      4 Sesungguhnya, semua mereka yang dilahirkan menjadi putra rohani Allah mengalami kematian sebagai korban. Disebabkan peran yang akan mereka mainkan dalam Kerajaan surgawi Yehuwa, Allah menghendaki agar mereka menyangkal dan mengorbankan harapan apapun untuk hidup kekal di bumi. Dalam hal ini, mereka menyerahkan diri kepada kematian sebagai korban demi kepentingan kedaulatan Yehuwa. (Filipi 3:8-11; bandingkan 2:17.) Dalam arti yang sesungguhnya, inilah yang terjadi atas orang-orang yang Yohanes lihat di bawah mezbah itu. Mereka adalah kaum terurap yang pada jaman mereka, mati sahid karena pelayanan yang bergairah dalam menjunjung tinggi Firman dan kedaulatan Yehuwa. ’Jiwa-jiwa mereka telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena pekerjaan kesaksian [mar·ty·riʹan] yang mereka miliki.’

      5. Bagaimana jiwa dari mereka yang setia, meskipun sudah mati, berseru menuntut pembalasan?

      5 Skenario itu terus disingkapkan: ”Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: ’Berapa lama lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?’” (Wahyu 6:10) Bagaimana jiwa, atau darah mereka, dapat berseru menuntut pembalasan, karena Alkitab menunjukkan bahwa orang mati tidak sadar? (Pengkhotbah 9:5) Nah, bukankah darah Habel yang benar itu berseru setelah Kain membunuhnya? Yehuwa kemudian mengatakan kepada Kain: ”Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah.” (Kejadian 4:10, 11; Ibrani 12:24) Bukan berarti darah Habel secara aksara mengucapkan kata-kata tersebut. Sebaliknya, Habel mati sebagai korban yang tidak bersalah, dan keadilan menuntut agar pembunuhnya dihukum. Demikian pula, para martir Kristen tidak bersalah, dan demi keadilan kematian mereka harus dibalas. (Lukas 18:7, 8) Seruan menuntut balas itu nyaring karena ribuan telah mati dengan cara demikian.—Bandingkan Yeremia 15:15, 16.

      6. Pertumpahan darah yang tak bersalah mana dibalaskan pada tahun 607 S.M.?

      6 Keadaannya juga dapat disamakan dengan keadaan di Yehuda yang murtad ketika Raja Manasye naik takhta pada tahun 716 S.M. Ia menumpahkan begitu banyak darah yang tidak bersalah, kemungkinan ’menggergaji’ nabi Yesaya. (Ibrani 11:37; 2 Raja 21:16) Meskipun Manasye belakangan bertobat dan pulih kembali, hutang darah tetap ada. Pada tahun 607 S.M., ketika orang-orang Babel menghancurkan kerajaan Yehuda, ”hal itu terjadi kepada Yehuda sesuai dengan titah [Yehuwa] untuk menjauhkan mereka dari hadapanNya oleh karena dosa-dosa Manasye, setimpal dengan segala yang dilakukannya, dan juga oleh karena darah orang yang tidak bersalah yang telah ditumpahkannya, sebab ia telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang yang tidak bersalah, dan [Yehuwa] tidak mau mengampuninya.”—2 Raja 24:3, 4.

      7. Siapa yang terutama bersalah menumpahkan ”darah orang-orang kudus”?

      7 Seperti pada jaman Alkitab, demikian pula dewasa ini banyak dari orang-orang yang membunuh saksi-saksi Allah mungkin sudah lama meninggal. Tetapi organisasi yang menyebabkan mereka mati sahid masih tetap aktif dan berhutang darah. Ini adalah organisasi Setan di bumi, benihnya di bumi. Yang terkemuka di dalamnya ialah Babel Besar imperium agama palsu sedunia.a Ia dilukiskan ”mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.” Ya, ”di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.” (Wahyu 17:5, 6; 18:24; Efesus 4:11; 1 Korintus 12:28) Betapa besar beban hutang darah itu! Selama Babel Besar masih ada, darah dari korban-korbannya akan berseru menuntut keadilan.—Wahyu 19:1, 2.

      8. (a) Peristiwa-peristiwa mati sahid apa yang terjadi selama masa hidup Yohanes? (b) Penganiayaan apa yang ditimbulkan oleh para penguasa Roma?

      8 Yohanes sendiri menyaksikan kematian sahid pada abad pertama ketika Ular yang jahat dan benihnya di bumi melancarkan peperangan atas sidang orang-orang Kristen terurap yang sedang berkembang. Yohanes melihat Tuhan kita digantung pada tiang siksaan dan masih hidup pada waktu Stefanus dibunuh, juga Yakobus, saudaranya sendiri, dan Petrus, Paulus, serta rekan-rekan akrab lainnya. (Yohanes 19:26, 27; 21:15, 18, 19; Kisah 7:59, 60; 8:2; 12:2; 2 Timotius 1:1; 4:6, 7) Pada tahun 64 M., kaisar Roma Nero mengkambinghitamkan orang-orang Kristen, menuduh mereka membakar kota, untuk menangkal desas-desus bahwa dia sebenarnya yang bersalah. Sejarawan Tacitus melaporkan: ”Mereka [orang-orang Kristen] mati dengan cara menjadi olok-olok; ada yang ditutupi dengan kulit binatang buas dan kemudian dicabik-cabik oleh anjing-anjing, ada yang [dipakukan pada tiang],b ada yang dibakar sebagai obor untuk penerangan pada malam hari.” Gelombang penindasan lebih lanjut di bawah Kaisar Domitian (81-96 M.) mengakibatkan Yohanes dibuang ke Pulau Patmos. Seperti Yesus katakan: ”Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.”—Yohanes 15:20; Matius 10:22.

      9. (a) Penipuan yang paling besar apa sudah dihasilkan Setan pada abad keempat M., dan hal itu menjadi bagian utama dari apa? (b) Bagaimana beberapa penguasa dalam Susunan Kristen memperlakukan Saksi-Saksi Yehuwa selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II?

      9 Menjelang abad keempat M., Ular tua itu, Setan si Iblis, melahirkan karya utamanya dalam hal penipuan, agama Susunan Kristen yang murtad—suatu sistem bersifat Babel yang tersembunyi di bawah lapisan pernis ”Kristen.” Ini adalah bagian utama dari benih Ular dan telah berkembang menjadi banyak sekte yang saling bertentangan. Seperti Yehuda yang tidak setia pada jaman purba, Susunan Kristen memikul hutang darah yang berat, karena telah sangat terlibat di kedua belah pihak dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Beberapa penguasa dalam Susunan Kristen bahkan menggunakan peperangan-peperangan ini sebagai dalih untuk membantai hamba-hamba Allah yang terurap. Dalam melaporkan penindasan Hitler atas Saksi-Saksi Yehuwa, suatu tinjauan dari buku Kirchenkampf in Deutschland (Perjuangan Gereja-Gereja di Jerman) karangan Friedrich Zipfel’s menyatakan: ”Sepertiga dari mereka [Saksi-Saksi] dibunuh, apakah dengan hukuman mati, tindakan kekerasan lain, kelaparan, penyakit atau kerja paksa. Perlakuan sekeji ini belum pernah terjadi dan adalah akibat dari iman yang tidak kenal kompromi yang tidak dapat diselaraskan dengan ideologi Sosialistis Nasional.” Sesungguhnya, tentang Susunan Kristen, termasuk imam-imamnya, dapat dikatakan: ”Pada bajumu terdapat darah orang-orang miskin yang tidak bersalah.”—Yeremia 2:34.c

      10. Penganiayaan apa telah diderita oleh pemuda-pemuda dari kumpulan besar di negeri-negeri lain?

      10 Sejak 1935 pemuda-pemuda yang setia dari kumpulan besar telah menanggung bagian terberat dari penganiayaan-penganiayaan di banyak negeri. (Wahyu 7:9) Bahkan ketika Perang Dunia II berakhir di Eropa, dalam hanya satu kota saja 14 Saksi-Saksi muda dari Yehuwa dihukum gantung. Kejahatan mereka? ’Tidak lagi mau belajar perang.’ (Yesaya 2:4) Baru-baru ini saja, pria-pria muda di negeri-negeri Timur dan Afrika telah dipukul sampai mati atau dihukum mati oleh regu penembak karena masalah yang sama. Martir-martir muda ini, para pendukung yang berharga dari saudara-saudara Yesus yang terurap, pasti akan mendapat kebangkitan dalam bumi baru yang telah dijanjikan.—2 Petrus 3:13; bandingkan Mazmur 110:3; Matius 25:34-40; Lukas 20:37, 38.

      Sehelai Jubah Putih

      11. Dalam hal apa orang-orang Kristen terurap yang mati sahid menerima ”sehelai jubah putih”?

      11 Setelah membuktikan kebenaran dari iman para pemelihara integritas pada jaman purba, rasul Paulus mengatakan: ”Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.” (Ibrani 11:39, 40) Apa gerangan ”sesuatu yang lebih baik” yang diharapkan oleh Paulus dan orang-orang Kristen terurap lain? Yohanes melihat itu dalam penglihatan ini: ”Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.” (Wahyu 6:11) Menerima ”jubah putih” ada hubungannya dengan kebangkitan mereka menjadi makhluk roh yang tidak berkematian. Mereka tidak lagi berbaring sebagai jiwa yang telah dibunuh di bawah mezbah, tetapi mereka dibangkitkan untuk menjadi bagian dari kelompok 24 tua-tua yang beribadat di hadapan takhta surgawi Allah. Di sana, mereka masing-masing diberi mahkota, yang menunjukkan bahwa mereka telah memasuki hak istimewa kerajaan. Dan mereka ”memakai pakaian putih,” yang berarti bahwa mereka telah dinilai sebagai pribadi-pribadi yang benar, layak mendapat tempat yang terhormat di hadapan Yehuwa di tempat surgawi itu. Ini juga sebagai penggenapan janji Yesus kepada orang-orang Kristen terurap yang setia di sidang di Sardis: ”Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih.”—Wahyu 3:5; 4:4; 1 Petrus 1:4.

      12. Dalam hal apa kaum terurap yang dibangkitkan ”beristirahat sedikit waktu lagi,” dan sampai kapan?

      12 Semua bukti menunjukkan bahwa kebangkitan ke surga ini mulai pada tahun 1918, setelah Yesus dinobatkan pada tahun 1914 dan bergerak maju untuk memulai peperangannya sebagai raja dengan membersihkan surga dari Setan dan para hantunya. Namun, kaum terurap yang dibangkitkan itu diberitahu bahwa mereka harus ”beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan . . . mereka.” Mereka dari golongan Yohanes yang masih ada di bumi harus membuktikan integritas di bawah ujian dan penindasan, dan beberapa dari mereka mungkin masih akan dibunuh. Tetapi akhirnya, semua darah orang benar yang ditumpahkan oleh Babel Besar dan kekasih-kekasih politiknya akan dibalas. Sementara itu, mereka yang telah dibangkitkan pasti sibuk dengan tugas-tugas di surga. Mereka beristirahat, tidak dengan bersantai-santai dan tidak aktif dalam keadaan penuh bahagia, tetapi dalam hal mereka dengan sabar menantikan hari pembalasan Yehuwa. (Yesaya 34:8; Roma 12:19) Istirahat mereka akan berakhir pada waktu mereka melihat penghancuran agama palsu dan sebagai orang-orang yang ”terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia,” mereka menyertai Tuhan Yesus Kristus dalam melaksanakan penghukuman atas semua bagian lain dari benih Setan yang jahat di bumi ini.—Wahyu 2:26, 27; 17:14; Roma 16:20.

      ’Mereka yang Telah Mati Akan Bangkit Dahulu’

      13, 14. (a) Menurut rasul Paulus, bilamana kebangkitan surgawi mulai, dan siapa yang dibangkitkan? (b) Bilamana kaum terurap yang hidup dalam hari Tuhan dibangkitkan ke surga?

      13 Pengertian yang dikaruniakan dengan dibukanya meterai kelima sepenuhnya selaras dengan ayat-ayat lain yang ada hubungannya dengan kebangkitan surgawi. Misalnya, rasul Paulus menulis: ”Karena kami mengatakan demikian ini kepadamu dengan firman [Yehuwa], bahwa kita yang sedang hidup ini dan yang tertinggal hingga kepada kedatangan Tuhan, tiada akan mendahului orang yang sudah mati. Karena Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan suatu sorak, dengan suara penghulu malaekat, dan dengan bunyi sangkakala Allah; maka segala orang yang telah mati di dalam Kristus akan bangkit dahulu, kemudian kita yang sedang hidup, yang telah tertinggal ini, akan diambil ke dalam awan bersama-sama dengan mereka itu menghadap Tuhan di dalam awang-awangan; demikianlah kelak kita senantiasa bersama-sama dengan Tuhan.”—1 Tesalonika 4:15-17, Bode.

      14 Ayat-ayat ini benar-benar menceritakan suatu kisah yang menggugah! Mereka dari saudara-saudara Yesus yang terurap yang tetap hidup sampai kehadiran Yesus, yaitu, yang masih hidup di bumi selama kehadirannya, didahului naik ke surga oleh mereka yang sudah mati. Orang-orang tersebut, yang mati dalam persekutuan dengan Kristus, bangkit dahulu. Yesus turun, artinya, mengalihkan perhatiannya kepada mereka, dan membangkitkan mereka kepada kehidupan roh, dengan memberi mereka ”sehelai jubah putih.” Setelah itu, mereka yang masih hidup sebagai manusia mengakhiri haluan hidup mereka di bumi, banyak dari mereka mati secara keji di tangan para penentang. Namun, mereka tidak akan tidur dalam kematian seperti para pendahulu mereka. Sebaliknya, pada waktu mati, mereka akan diubah seketika—”dalam sekejap mata”—diangkat ke surga untuk berada bersama Yesus dan sesama anggota tubuh Kristus. (1 Korintus 15:50-52; bandingkan Wahyu 14:13.) Jadi, kebangkitan orang-orang Kristen yang terurap mulai segera setelah keempat penunggang kuda dari Apokalipse memulai derap langkah mereka.

      15. (a) Kabar baik apa yang diberitakan dengan dibukanya meterai kelima? (b) Bagaimana derap langkah Pemenang di atas kuda putih mencapai puncaknya?

      15 Dibukanya meterai kelima dari gulungan ini merupakan kabar baik mengenai para pemelihara integritas yang terurap yang telah menang, tetap setia sampai mati. Namun ini tidak berisi berita yang baik bagi Setan dan benihnya. Pemenang di atas kuda putih itu akan terus bergerak maju tanpa dapat ditahan dan akan mencapai puncaknya dalam masa perhitungan bagi dunia yang ”berada di bawah kuasa si jahat.” (1 Yohanes 5:19) Ini menjadi jelas pada waktu Anak Domba membuka meterai keenam.

      [Catatan Kaki]

      a Identitas Babel Besar dibahas dengan terinci dalam Pasal 33.

      b Bandingkan New World Translation Reference Bible, halaman 1577, tambahan 5C, ”Torture Stake.”

      c Bukti atas hutang darah susunan agama diuraikan lebih terinci di Pasal 36.

      [Kotak di hlm. 102]

      ’Jiwa-Jiwa yang Telah Dibunuh’

      Cyclopedia dari McClintock dan Strong mengutip John Jortin, seorang Inggris beragama Protestan pada abad ke-18, yang dilahirkan dari orangtua Hugenot Prancis, yang mengatakan: ”Pada saat penindasan dimulai, Kekristenan berakhir . . . Setelah Kekristenan ditetapkan sebagai agama dari kekaisaran [Roma], dan setelah kekayaan serta kehormatan dianugerahkan kepada rohaniwan-rohaniwannya, maka kejahatan yang keji berupa penindasan mendapat kekuatan yang sangat besar, dan memberi pengaruhnya yang menghancurkan atas agama dari Injil.”

      [Gambar di hlm. 103]

      ”Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih”

  • Gempa-Gempa Bumi pada Hari Tuhan
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 18

      Gempa-Gempa Bumi pada Hari Tuhan

      1, 2. (a) Bagaimana rasanya mengalami suatu gempa bumi yang hebat? (b) Apa yang Yohanes gambarkan ketika meterai keenam dibuka?

      APAKAH saudara pernah mengalami gempa bumi yang hebat? Ini bukan pengalaman yang menyenangkan. Gempa bumi yang besar bisa dimulai dengan guncangan yang memualkan dan suara gemuruh. Gerakan berayun-ayun itu mungkin akan diperburuk oleh guncangan-guncangan yang tidak teratur seraya saudara berlari mencari perlindungan​—mungkin di bawah meja tulis. Atau gempa itu mungkin mulai dengan guncangan secara tiba-tiba yang menghancurkan, diikuti jatuhnya barang-barang pecah-belah, perabot-perabot, bahkan bangunan-bangunan. Kerusakan mungkin luar biasa besar, disertai guncangan-guncangan lanjutan yang menambah kerusakan dan penderitaan.

      2 Sambil membayangkan ini, pikirkan apa yang digambarkan Yohanes pada waktu meterai keenam dibuka: ”Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat.” (Wahyu 6:12a) Ini pasti terjadi dalam kerangka waktu yang sama dengan dibukanya meterai-meterai yang lain. Tepatnya, bilamana pada hari Tuhan gempa bumi ini terjadi, dan gempa macam apakah ini?​—Wahyu 1:10.

      3. (a) Peristiwa-peristiwa apa yang Yesus sebutkan dalam nubuat mengenai tanda kehadirannya? (b) Bagaimana gempa-gempa bumi aksara ada hubungannya dengan gempa bumi simbolis yang dahsyat dari Wahyu 6:12?

      3 Gempa-gempa bumi aksara dan kiasan disebutkan beberapa kali dalam Alkitab. Dalam nubuatnya yang besar mengenai tanda kehadirannya dalam kuasa Kerajaan, Yesus meramalkan ”gempa bumi di berbagai tempat.” Ini akan menjadi bagian ”permulaan penderitaan.” Sejak 1914, dengan meledaknya jumlah penduduk bumi menjadi ribuan juta, gempa-gempa bumi aksara sangat menambah penderitaan pada jaman kita. (Matius 24:3, 7, 8) Tetapi, meskipun menggenapi nubuat, gempa-gempa bumi tersebut merupakan bencana alam, bersifat fisik. Itulah awal gempa bumi simbolis yang dahsyat dari Wahyu 6:12. Yang ini, benar-benar akan menimpa sebagai penutup yang menghancurkan dari serentetan getaran pendahuluan yang mengguncangkan sistem manusia di bumi milik Setan sampai ke dasar-dasarnya.a

      Guncangan-Guncangan dalam Masyarakat Manusia

      4. (a) Sejak kapan umat Yehuwa memperkirakan bahwa malapetaka-malapetaka akan mulai terjadi pada tahun 1914? (b) Peristiwa-peristiwa tahun 1914 akan menandai akhir dari jangka waktu apa?

      4 Sejak pertengahan tahun 1870-an, umat Yehuwa telah memperkirakan bahwa peristiwa-peristiwa yang mencelakakan akan mulai terjadi pada tahun 1914 dan akan menandai akhir Zaman Orang Kafir. Ini adalah jangka waktu ”tujuh masa” (2.520 tahun) yang berlangsung sejak kerajaan Daud di Yerusalem digulingkan pada tahun 607 S.M. sampai Yesus dinobatkan di Yerusalem surgawi pada tahun 1914 M.—Daniel 4:24, 25; Lukas 21:24, Bode.b

      5. (a) Pengumuman apa diberikan oleh presiden pertama dari Lembaga pada tanggal 2 Oktober 1914? (b) Gejolak-gejolak politik apa yang terjadi sejak 1914?

      5 Jadi, ketika C. T. Russell, presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, datang untuk ibadat pagi hari bersama keluarga Betel di Brooklyn, New York, pada tanggal 2 Oktober 1914 pagi, ia memberikan pengumuman yang dramatis: ”Zaman Orang Kafir sudah berakhir; masa kejayaan mereka telah habis.” Sesungguhnya, gejolak seluas dunia yang mulai pada tahun 1914 begitu jauh jangkauannya sehingga banyak kerajaan yang telah lama berdiri lenyap. Digulingkannya kekuasaan sebagai tsar dalam revolusi Bolshevik pada tahun 1917 mengarah kepada konfrontasi yang ada sekarang antara Marxisme dan kapitalisme. Guncangan-guncangan perubahan politik terus mengganggu masyarakat manusia di seluruh dunia. Dewasa ini, banyak pemerintahan tidak dapat bertahan lebih dari satu atau dua tahun. Kurangnya stabilitas dalam dunia politik digambarkan di Italia, yang telah mempunyai 47 pemerintahan baru dalam hanya 42 tahun setelah Perang Dunia II. Tetapi, guncangan-guncangan awal sedemikian baru pendahuluan dari pergolakan dalam pemerintahan-pemerintahan yang akan mencapai guncangan klimaks. Hasilnya? Kerajaan Allah akan mengambil alih pemerintahan tunggal atas bumi.—Yesaya 9:5, 6.

      6. (a) Bagaimana H. G. Wells menggambarkan jaman yang baru dan yang penting itu? (b) Apa yang ditulis oleh seorang ahli filsafat dan seorang negarawan mengenai jaman sejak 1914?

      6 Para sejarawan, filsuf, dan pemimpin politik telah menunjuk kepada tahun 1914 sebagai awal suatu jaman yang baru dan penting. Setelah tujuh belas tahun memasuki jaman itu, sejarawan H. G. Wells memberi komentar: ”Sang nabi dengan senang hati akan menubuatkan hal-hal yang menyenangkan. Tetapi kewajibannya ialah untuk memberitahu apa yang ia lihat. Ia melihat suatu dunia yang masih dengan teguh dikendalikan oleh prajurit-prajurit, patriot-patriot, para perebut kekuasaan, dan para petualang keuangan; suatu dunia yang takluk kepada kecurigaan dan kebencian, yang dengan pesat sekali kehilangan apa yang masih tersisa dari kebebasan pribadi, yang membuat kesalahan ke arah konflik-konflik golongan yang sengit, dan yang mempersiapkan diri untuk perang-perang baru.” Pada tahun 1953 ahli filsafat Bertrand Russell menulis: ”Sejak 1914, setiap orang yang sadar akan kecenderungan di dunia telah sangat dikuatirkan oleh apa yang tampaknya seperti barisan yang telah ditentukan dan ditakdirkan menuju bencana yang bahkan lebih besar. . . . Mereka melihat umat manusia, seperti pahlawan dari suatu tragedi Yunani, yang didorong oleh dewa-dewa yang marah dan tidak lagi sanggup mengendalikan nasib.” Pada tahun 1980 negarawan Harold Macmillan, ketika memikirkan awal yang penuh damai dari abad ke-20 ini, mengatakan: ”Segala sesuatu kelihatannya akan menjadi makin baik. Demikianlah dunia di mana saya dilahirkan. . . . Tiba-tiba, tanpa diduga, pada suatu pagi tahun 1914 segalanya berakhir.”

      7-9. (a) Gejolak-gejolak apa mengguncang masyarakat manusia sejak 1914? (b) Berbagai pergolakan dalam masyarakat selama kehadiran Yesus pada akhirnya akan mencakup situasi apa di antara umat manusia?

      7 Perang Dunia II menimbulkan gelombang pergolakan lain lagi. Dan perang-perang yang lebih kecil serta terorisme internasional terus mengguncang bumi. Ancaman yang mengerikan dari para teroris atau dari negara-negara yang menggunakan senjata pemusnah massal telah membuat banyak orang bertanya-tanya.

      8 Tetapi, selain peperangan, hal-hal lain telah mengguncang masyarakat manusia sampai ke dasar-dasarnya sejak 1914. Salah satu gejolak yang benar-benar meninggalkan kenangan buruk diawali oleh kejatuhan pasar bursa A.S. pada tanggal 29 Oktober 1929. Ini melahirkan Depresi Besar, yang mempengaruhi semua negara kapitalis. Depresi itu mencapai titik paling rendah antara tahun 1932 dan 1934, namun kita masih merasakan akibat-akibatnya. Sejak 1929 dunia yang secara ekonomi sakit untuk sementara diobati dengan rencana-rencana tambal-sulam. Pemerintahan-pemerintahan senang mempraktekkan sistem anggaran defisit. Krisis minyak bumi tahun 1973 dan kejatuhan pasar saham tahun 1987 telah menambah guncangan kepada imperium keuangan. Sementara itu, jutaan orang membeli barang sebagian besar dengan kredit. Tidak terhitung banyaknya orang yang menjadi korban tipu muslihat keuangan, rencana-rencana piramida dan lotre-lotre serta perjudian terselubung lain, yang banyak di antaranya disponsori oleh pemerintah-pemerintah yang seharusnya melindungi rakyat. Bahkan para penginjil televisi dari Susunan Kristen mengulurkan tangan untuk meminta bagian mereka yang jumlahnya jutaan dollar!​—Bandingkan Yeremia 5:26-31.

      9 Sebelumnya, kesulitan ekonomi telah membuka jalan bagi Mussolini dan Hitler untuk merebut kekuasaan. Babel Besar tidak membuang waktu dalam merayu kalangan yang mereka senangi, dan Vatikan mengadakan perjanjian antar Gereja dan Negara dengan Italia pada tahun 1929 dan dengan Jerman pada tahun 1933. (Wahyu 17:5) Jaman yang gelap setelah itu pasti merupakan bagian dari penggenapan nubuat Yesus tentang kehadirannya, manakala ”bangsa-bangsa akan takut dan bingung [tidak tahu jalan keluarnya, NW] . . . Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini.” (Lukas 21:7-9, 25-31)c Ya, gempa yang mulai mengguncang masyarakat manusia pada tahun 1914 terus berlangsung, dengan akibat-akibat yang buruk setelah itu.

      Yehuwa Mengadakan Beberapa Guncangan

      10. (a) Mengapa ada begitu banyak guncangan dalam urusan-urusan manusia? (b) Apa yang dilakukan Yehuwa dan sebagai persiapan untuk apa?

      10 Guncangan-guncangan sedemikian dalam urusan-urusan manusia merupakan akibat ketidaksanggupan manusia untuk menetapkan langkahnya sendiri. (Yeremia 10:23) Selain itu, Ular tua, Setan, ”yang menyesatkan seluruh dunia,” menimbulkan malapetaka dalam usaha terakhir untuk menjauhkan seluruh umat manusia dari ibadat kepada Yehuwa. Teknologi modern membuat bumi ini menyusut menjadi lingkungan kecil, di mana kebencian ras dan nasionalistis mengguncangkan masyarakat manusia sampai ke dasar-dasarnya, dan apa yang disebut Perserikatan Bangsa Bangsa, tidak dapat menemukan obat yang jitu. Seperti yang belum pernah terjadi, orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka. (Wahyu 12:9, 12; Pengkhotbah 8:9) Tetapi, Tuhan Yang Berdaulat, Yehuwa, Pencipta langit dan bumi, Ia sendiri telah mengadakan guncangan menurut caraNya sendiri selama hampir 90 tahun, dalam persiapan untuk memecahkan problem-problem bumi secara tuntas. Bagaimana?

      11. (a) Guncangan apa yang digambarkan di Hagai 2:7, 8? (b) Bagaimana nubuat Hagai sedang digenapi?

      11 Di Hagai 2:7, 8 kita membaca: ”Sebab beginilah firman [Yehuwa] semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman [Yehuwa] semesta alam.” Khususnya sejak tahun 1919, Yehuwa telah menyuruh saksi-saksiNya memberitakan penghakimanNya di kalangan semua unsur masyarakat manusia di bumi. Sistem dunia Setan telah diberi tahu melalui peringatan global ini.d Seraya peringatan semakin keras, orang-orang yang takut akan Allah, ”barang yang indah-indah,” digugah untuk memisahkan diri dari bangsa-bangsa. Tidak berarti bahwa mereka diguncang oleh gejolak dalam organisasi Setan. Tetapi seraya mereka mengerti keadaannya, mereka membuat keputusan sendiri untuk ambil bagian bersama golongan Yohanes yang terurap dalam memenuhi rumah ibadat Yehuwa dengan kemegahan. Bagaimana ini tercapai? Melalui pekerjaan yang bergairah untuk memberitakan kabar baik dari Kerajaan Allah yang telah didirikan. (Matius 24:14) Kerajaan ini, yang terdiri dari Yesus dan para pengikutnya yang terurap, akan tetap berdiri demi kemuliaan Yehuwa sebagai ”kerajaan yang tidak tergoncangkan.”—Ibrani 12:26-29.

      12. Jika saudara sudah mulai menyambut pengabaran yang dinubuatkan di Matius 24:14, apa yang hendaknya saudara lakukan sebelum gempa bumi yang dahsyat dari Wahyu 6:12 terjadi?

      12 Apakah saudara seorang yang mulai menyambut pengabaran itu? Apakah saudara mungkin termasuk di antara delapan juta orang lebih yang pada tahun-tahun belakangan menghadiri perayaan Peringatan kematian Yesus? Jika demikian, teruslah maju dalam mempelajari kebenaran Alkitab. (2 Timotius 2:15; 3:16, 17) Tinggalkan sama sekali gaya hidup yang bejat dari masyarakat Setan di bumi yang pasti akan binasa! Sekarang juga, masuklah ke dalam masyarakat dunia baru Kristen dan ambil bagian sepenuhnya dalam kegiatannya sebelum ”gempa bumi” terakhir yang dahsyat itu menghancurkan seluruh dunia Setan sampai berkeping-keping. Namun apa gerangan gempa bumi yang dahsyat itu? Mari kita lihat.

      Gempa Bumi yang Dahsyat!

      13. Bagaimana gempa bumi yang dahsyat sama sekali baru dalam pengalaman manusia?

      13 Ya, hari-hari terakhir yang genting ini merupakan suatu jaman gempa bumi—secara aksara dan kiasan. (2 Timotius 3:1) Namun tidak satu pun dari gempa-gempa ini merupakan gempa besar terakhir yang Yohanes lihat pada waktu meterai keenam dibuka. Masa untuk guncangan-guncangan pendahuluan sudah berakhir. Sekarang tiba gempa bumi yang dahsyat yang sama sekali baru dalam pengalaman manusia. Gempa bumi ini begitu dahsyat sehingga gejolak dan guncangan yang ditimbulkannya tidak dapat diukur dengan skala Richter atau dengan alat lain bikinan manusia. Ini bukan sekedar guncangan setempat tetapi guncangan yang menimbulkan perubahan besar yang menghancurkan seluruh ”bumi,” yaitu seluruh masyarakat manusia yang bejat.

      14. (a) Nubuat apa menyatakan tentang suatu gempa bumi yang besar dan akibat-akibatnya? (b) Apa yang pasti dimaksudkan oleh nubuat Yoel dan Wahyu 6:12, 13?

      14 Nabi-nabi Yehuwa yang lain menubuatkan gempa bumi sedemikian dan akibat-akibatnya yang menghancurkan. Misalnya, kira-kira pada tahun 820 S.M., Yoel berbicara tentang ”datangnya hari [Yehuwa] yang hebat dan dahsyat,” dengan menyatakan bahwa pada waktu itu ”matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah.” Kemudian, ia menambahkan kata-kata ini: ”Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari [Yehuwa] di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. [Yehuwa] mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suaraNya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi [Yehuwa] adalah tempat perlindungan bagi umatNya, dan benteng bagi orang Israel.” (Yoel 2:31; 3:14-16) Guncangan ini hanya mungkin berlaku untuk pelaksanaan hukuman Yehuwa selama sengsara besar. (Matius 24:21, Bode) Maka kisah yang sejajar di Wahyu 6:12, 13 secara masuk akal akan mempunyai penerapan yang sama.—Lihat juga Yeremia 10:10; Zefanya 1:14, 15.

      15. Guncangan hebat apa yang dinubuatkan oleh nabi Habakuk?

      15 Kira-kira 200 tahun setelah Yoel, nabi Habakuk mengatakan dalam doa kepada Allahnya: ”[Yehuwa], telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaanMu, ya [Yehuwa], kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!” Apa gerangan ”murka” itu? Habakuk selanjutnya memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai sengsara besar, dengan mengatakan tentang Yehuwa: ”Ia berdiri, maka bumi dibuatNya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuatNya melompat terkejut . . . Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa. Namun aku akan bersorak-sorak di dalam [Yehuwa], beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Habakuk 3:1, 2, 6, 12, 18) Betapa luar biasa guncangan yang akan Yehuwa timbulkan di seluruh bumi pada waktu Ia menggasak bangsa-bangsa!

      16. (a) Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel untuk jaman manakala Setan melancarkan serangan terakhir atas umat Allah? (b) Apa akibat gempa bumi yang dahsyat dari Wahyu 6:12?

      16 Yehezkiel juga menubuatkan bahwa pada waktu Gog dari Magog (Setan yang hina) melancarkan serangan terakhir atas umat Allah, Yehuwa akan menyebabkan terjadinya ”gempa bumi yang dahsyat di tanah Israel.” (Yehezkiel 38:18, 19) Walaupun gempa-gempa bumi aksara mungkin juga termasuk, kita hendaknya ingat bahwa buku Wahyu disampaikan dalam tanda-tanda. Nubuat ini dan nubuat-nubuat lain yang dikutip bersifat lambang. Jadi, dibukanya meterai keenam tampaknya menyingkapkan puncak dari semua guncangan atas sistem di bumi ini—gempa bumi yang dahsyat ketika seluruh umat manusia yang menentang kedaulatan Allah Yehuwa akan dihancurkan.

      Masa Kegelapan

      17. Bagaimana gempa bumi yang dahsyat mempengaruhi matahari, bulan, dan bintang-bintang?

      17 Seperti selanjutnya ditunjukkan oleh Yohanes, gempa bumi yang dahsyat itu disertai kejadian-kejadian yang mengerikan yang bahkan melibatkan langit. Ia mengatakan: ”Dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.” (Wahyu 6:12b, 13) Benar-benar kejadian yang hebat! Dapatkah saudara membayangkan kegelapan yang menakutkan yang akan timbul jika nubuat itu digenapi secara aksara? Tidak ada lagi cahaya matahari yang hangat dan menyenangkan pada siang hari! Tidak ada lagi sinar bulan yang ramah, berkilau bagaikan perak pada malam hari! Dan berlaksa-laksa bintang tidak akan berkelap-kelip lagi di langit yang bagaikan beludru. Sebaliknya, yang ada hanya kegelapan yang pekat, dingin dan kejam.

      18. Dalam hal apa ’langit akan menjadi gelap’ bagi Yerusalem pada tahun 607 S.M.?

      18 Dalam arti rohani, kegelapan sedemikian telah dinubuatkan bagi Israel purba. Yeremia memperingatkan: ”Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, dan tidakkah Aku akan membuatnya habis lenyap? Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap.” (Yeremia 4:27, 28, NW) Pada tahun 607 S.M. ketika nubuat itu digenapi, keadaannya memang benar-benar gelap bagi umat Yehuwa. Ibukota mereka, Yerusalem, jatuh ke tangan orang Babel. Bait mereka dihancurkan, dan negeri mereka ditinggalkan. Bagi mereka, tidak ada terang yang menghibur dari surga. Sebaliknya, halnya seperti Yeremia katakan dengan sangat memilukan kepada Yehuwa: ”Engkau . . . membunuh kami tanpa belas kasihan. Engkau menyelubungi diriMu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus.” (Ratapan 3:43, 44) Bagi Yerusalem, kegelapan surgawi berarti kematian dan kehancuran.

      19. (a) Bagaimana nabi Allah Yesaya menggambarkan kegelapan di langit sehubungan dengan Babel purba? (b) Kapan dan bagaimana nubuat Yesaya digenapi?

      19 Belakangan, kegelapan yang serupa di langit mengartikan bencana bagi Babel purba. Mengenai ini, nabi Allah diilhami untuk menulis: ”Sungguh, hari [Yehuwa] datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa. Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya. Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka.” (Yesaya 13:9-11) Nubuat ini digenapi pada tahun 539 S.M. ketika Babel jatuh ke tangan orang Media dan Persia. Hal itu dengan tepat menggambarkan kegelapan, keadaan tidak berdaya, tidak adanya terang yang menghibur bagi Babel ketika ia jatuh untuk selama-lamanya dari kedudukannya sebagai kuasa dunia utama.

      20. Hasil menakutkan apa menantikan sistem ini bila gempa bumi yang dahsyat menimpa?

      20 Dengan cara yang sama, pada waktu gempa bumi yang dahsyat itu menimpa, seluruh sistem dunia ini akan ditelan oleh keputusasaan kegelapan total. Benda-benda penerang yang cerah, bercahaya dari sistem Setan di bumi tidak akan memancarkan sinar harapan apapun. Sekarang juga, para pemimpin politik dunia ini, terutama dalam Susunan Kristen, sudah mempunyai nama buruk untuk kebejatan, dusta dan gaya hidup mereka yang imoral. (Yesaya 28:14-19) Mereka tidak dapat dipercaya lagi. Cahaya mereka yang redup akan pudar sama sekali pada waktu Yehuwa melaksanakan penghukuman. Pengaruh mereka yang bagaikan bulan atas urusan-urusan di bumi akan disingkapkan sebagai bernoda darah, mendatangkan kematian. Tokoh-tokoh utama mereka akan dipadamkan seperti meteor-meteor yang berjatuhan dan diceraiberaikan seperti buah ara yang mentah dalam badai yang menderu-deru. Seluruh bola bumi kita akan berguncang dalam suatu ”sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula.” (Matius 24:21, Bode) Benar-benar prospek yang menakutkan!

      ”Langit” Menghilang

      21. Dalam penglihatannya, apa yang Yohanes lihat sehubungan dengan ”langit” dan ”gunung-gunung dan pulau-pulau”?

      21 Penglihatan Yohanes dilanjutkan: ”Maka menyusutlah [”hilanglah,” Bode] langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.” (Wahyu 6:14) Jelas, ini bukan langit aksara atau gunung-gunung atau pulau-pulau aksara. Tetapi apa yang dilambangkan oleh hal-hal itu?

      22. Di Edom dahulu, ”langit” macam apakah yang ”digulung seperti gulungan kitab”?

      22 Mengenai ”langit,” kita dibantu untuk mengerti melalui nubuat serupa yang menceritakan tentang murka Yehuwa atas semua bangsa, ”Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab.” (Yesaya 34:4) Edom khususnya harus menderita. Bagaimana? Ia diserang oleh orang-orang Babel segera setelah Yerusalem hancur pada tahun 607 S.M. Pada waktu itu, tidak ada peristiwa-peristiwa luar biasa yang dicatat terjadi di langit aksara. Tetapi ada peristiwa yang merupakan malapetaka di ”langit” Edom.e Penguasa-penguasa manusia di negerinya diturunkan dari kedudukan mereka yang tinggi, yang seperti di langit. (Yesaya 34:5) Mereka seolah-olah ”digulung” dan disingkirkan, seperti sebuah gulungan tua yang tidak lagi berguna bagi siapapun juga.

      23. Apa gerangan ”langit” yang akan ’hilang bagaikan gulungan kitab,’ dan bagaimana kata-kata Petrus meneguhkan pengertian ini?

      23 Jadi, ”langit” yang akan ’hilang bagaikan gulungan kitab’ memaksudkan pemerintahan-pemerintahan anti Allah yang berkuasa atas bumi ini. Mereka akan disingkirkan secara tuntas oleh Penunggang kuda putih yang mendapat kemenangan penuh. (Wahyu 19:11-16, 19-21) Ini diteguhkan oleh apa yang dikatakan rasul Petrus ketika ia menantikan peristiwa-peristiwa yang menandai dibukanya meterai keenam: ”Langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari [”untuk,” Bode] api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” (2 Petrus 3:7) Namun bagaimana dengan ungkapan, ”tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya”?

      24. (a) Bilamana, dalam nubuat Alkitab, gunung-gunung dan pulau-pulau dikatakan akan berguncang atau dijadikan tidak stabil? (b) Bagaimana ”gunung-gunung gemetar” ketika Niniwe jatuh?

      24 Dalam nubuat Alkitab, gunung-gunung dan pulau-pulau dikatakan berguncang atau menjadi tidak stabil pada masa pergolakan politik yang besar. Misalnya, pada waktu menubuatkan penghakiman Yehuwa atas Niniwe, nabi Nahum menulis: ”Gunung-gunung gemetar terhadap Dia, dan bukit-bukit mencair. Bumi menjadi sunyi sepi [”diguncang,” NW] di hadapanNya.” (Nahum 1:5) Tidak ada catatan bahwa ada gunung-gunung aksara yang terbelah ketika Niniwe jatuh pada tahun 632 S.M. Tetapi suatu kuasa dunia yang sebelumnya tampak bagaikan gunung dalam kekuatannya tiba-tiba jatuh.—Bandingkan Yeremia 4:24.

      25. Pada akhir yang akan datang dari sistem ini, bagaimana ”gunung-gunung dan pulau-pulau” akan digeser dari tempat mereka?

      25 Jadi, ”gunung-gunung dan pulau-pulau” yang disebut pada waktu meterai keenam dibuka secara logis adalah pemerintahan-pemerintahan politik dan organisasi-organisasi dunia yang bergantung padanya yang tampak begitu stabil bagi banyak orang. Mereka akan diguncang ke luar dari tempatnya, sehingga menimbulkan ketakutan yang besar dan kengerian di kalangan mereka yang sebelumnya percaya kepadanya. Seperti yang diceritakan selanjutnya oleh nubuat itu, tidak akan ada keragu-raguan bahwa hari besar dari murka Yehuwa dan PutraNya—gempa terakhir yang akan menyingkirkan segenap organisasi Setan—telah tiba dengan suatu pembalasan!

      ”Runtuhlah Menimpa Kami dan Sembunyikanlah Kami”

      26. Bagaimana orang-orang yang menentang kedaulatan Allah akan bertindak dalam ketakutan, dan ungkapan ketakutan apa yang akan mereka nyatakan?

      26 Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: ’Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.’ Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?”—Wahyu 6:15-17.

      27. Seruan apa yang dikeluarkan oleh orang-orang Israel yang tidak setia dari Samaria, dan bagaimana kata-kata tersebut digenapi?

      27 Ketika Hosea menyatakan penghukuman Yehuwa atas Samaria, ibukota kerajaan Israel di sebelah utara, ia mengatakan: ”Bukit-bukit pengorbanan Awen, yakni dosa Israel, akan dimusnahkan. Semak duri dan rumput duri akan tumbuh di atas mezbah-mezbahnya. Dan mereka akan berkata kepada gunung-gunung: ’Timbunilah kami!’ dan kepada bukit-bukit: ’Runtuhlah menimpa kami!’” (Hosea 10:8) Bagaimana kata-kata ini digenapi? Ya, ketika Samaria jatuh ke tangan orang-orang Asyur yang kejam pada tahun 740 S.M., orang-orang Israel tidak dapat melarikan diri ke manapun. Kata-kata Hosea mengungkapkan perasaan tidak berdaya, ketakutan yang parah, dan perasaan ditinggalkan di kalangan orang-orang yang dikalahkan. Bukit-bukit aksara maupun lembaga-lembaga yang bagaikan gunung dari Samaria tidak dapat melindungi mereka, meskipun mereka tampak begitu kokoh di masa lampau.

      28. (a) Peringatan apa yang Yesus berikan kepada wanita-wanita di Yerusalem? (b) Bagaimana peringatan Yesus digenapi?

      28 Demikian pula, ketika Yesus digiring menuju kematiannya oleh prajurit-prajurit Roma, ia berkata kepada wanita-wanita di Yerusalem: ”Akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!” (Lukas 23:29, 30) Kehancuran Yerusalem oleh orang-orang Roma pada tahun 70 M. dicatat dengan saksama, dan nyata bahwa kata-kata Yesus mempunyai makna yang sama dengan kata-kata Hosea. Pada waktu itu tidak ada tempat persembunyian bagi orang Yahudi yang tetap tinggal di Yudea. Ke manapun mereka berusaha menyembunyikan diri, di Yerusalem atau bahkan ketika mereka melarikan diri ke benteng Masada di atas gunung, mereka tidak dapat melarikan diri dari pernyataan penghukuman Yehuwa yang keras.

      29. (a) Pada waktu hari murka Yehuwa tiba, bagaimana keadaan dari mereka yang mendukung sistem ini? (b) Nubuat Yesus yang mana akan digenapi pada waktu Yehuwa menyatakan murkaNya?

      29 Nah, dibukanya meterai keenam memperlihatkan bahwa sesuatu yang sama akan terjadi pada hari murka Yehuwa yang akan datang. Pada waktu sistem di bumi ini diguncang untuk terakhir kalinya, mereka yang mendukungnya dengan mati-matian akan mencari tempat persembunyian, tetapi mereka tidak akan menemukannya. Agama palsu, Babel Besar, sudah terlebih dahulu gagal dan sangat mengecewakan mereka. Gua-gua dalam gunung-gunung aksara ataupun organisasi-organisasi politik dan perdagangan yang secara simbolis bagaikan gunung, tidak akan memberikan keamanan secara keuangan atau bantuan macam lain apapun. Tidak ada yang dapat melindungi mereka terhadap murka Yehuwa. Ketakutan mereka digambarkan dengan tepat oleh Yesus: ”Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.”—Matius 24:30.

      30. (a) Apa maksud pertanyaan: ”Siapakah yang dapat bertahan?” (b) Apakah akan ada yang dapat bertahan pada saat penghukuman Yehuwa?

      30 Ya, mereka yang tidak mau mengakui wewenang Penunggang kuda putih yang berkemenangan akan dipaksa mengakui kesalahan mereka. Manusia-manusia yang dengan rela menjadi bagian dari benih Ular akan menghadapi kebinasaan pada waktu dunia Setan disingkirkan. (Kejadian 3:15; 1 Yohanes 2:17) Keadaan dunia pada waktu itu akan sedemikian rupa sehingga banyak orang, benar-benar, akan bertanya: ”Siapakah yang dapat bertahan?” Mereka jelas akan menganggap bahwa tidak seorang pun akan didapati berkenan di hadapan Yehuwa pada hari penghukumanNya. Namun mereka keliru, seperti yang selanjutnya akan ditunjukkan oleh buku Wahyu.

      [Catatan Kaki]

      a Gempa-gempa bumi aksara sering didahului gangguan-gangguan seismik yang menyebabkan anjing menyalak atau ketakutan dan yang membuat gelisah hewan-hewan lain serta ikan, walaupun manusia mungkin tidak menaruh curiga sampai gempa bumi itu benar-benar terjadi.​—Lihat Awake!, 8 Juli 1982, halaman 14 atau gIN Nomor 6, halaman 28.

      b Untuk penjelasan yang terinci, lihat halaman 22, 24.

      c Selama 35 tahun lebih, dari 1895 sampai 1931, kata-kata di Lukas 21:25, 28, 31 dikutip pada sampul majalah Watchtower dengan gambar sebuah mercu suar yang menerangi langit berawan pekat di atas laut yang menggelora.

      d Misalnya, dalam suatu kampanye istimewa pada tahun 1931, Saksi-Saksi Yehuwa secara pribadi menyampaikan ribuan buku kecil The Kingdom, the Hope of the World (Kerajaan, Harapan Dunia Ini) kepada kaum pendeta, para politikus, dan kalangan bisnis di seluruh dunia.

      e Dalam penggunaan yang sama dari kata ”langit,” nubuat tentang ’langit baru’ di Yesaya 65:17, 18 mengalami penggenapannya yang pertama dalam sistem pemerintahan baru, yang menyangkut Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yesua, yang ditetapkan di Negeri Perjanjian setelah orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan di Babel.​—2 Tawarikh 36:23; Ezra 5:1, 2; Yesaya 44:28.

      [Kotak/​Gambar di hlm. 105]

      Tahun 1914 Sudah Diperkirakan Sebelumnya

      ”Pada tahun 606 S.M., kerajaan Allah berakhir, mahkota disingkirkan, dan seluruh bumi diserahkan kepada orang Kafir. Dua ribu lima ratus dua puluh tahun sejak 606 S.M., akan berakhir pada tahun 1914 M.”f​—The Three Worlds (Tiga Dunia), diterbitkan pada tahun 1877, halaman 83.

      ”Bukti Alkitab jelas dan kuat bahwa ’Zaman Orang Kafir’ ialah suatu jangka waktu 2520 tahun, dari tahun 606 S.M. sampai dan termasuk tahun 1914 M.”​—Studies in the Scriptures (Penelitian Mengenai Alkitab), Jilid 2, ditulis oleh C. T. Russell dan diterbitkan tahun 1889, halaman 79.

      Charles Taze Russell dan rekan-rekannya sesama siswa Alkitab menyadari puluhan tahun sebelumnya bahwa tahun 1914 akan menandai akhir Zaman Orang Kafir, atau masa yang ditentukan bagi bangsa-bangsa. (Lukas 21:24, NW) Meskipun mereka pada masa awal itu tidak mengerti sepenuhnya apa yang akan diartikan oleh ini, mereka yakin bahwa tahun 1914 akan menjadi tahun yang sangat menentukan dalam sejarah dunia, dan mereka benar. Perhatikan kutipan berikut dari surat kabar:

      ”Pecahnya perang yang hebat di Eropa telah menggenapi suatu nubuat yang sangat luar biasa. Selama seperempat abad yang lampau, melalui penginjil-penginjil dan pers, ’Siswa-Siswa Alkitab Internasional,’ lebih dikenal sebagai ’Millennial Dawners,’ telah mengumumkan kepada dunia bahwa Hari Murka yang dinubuatkan dalam Alkitab akan mulai pada tahun 1914. ’Waspadalah terhadap tahun 1914!’ merupakan seruan dari ratusan penginjil keliling.”​—The World, sebuah surat kabar New York, 30 Agustus 1914.

      [Catatan Kaki]

      f Secara kebetulan pelajar-pelajar Alkitab itu belum menyadari bahwa tidak ada tahun nol antara ”S.M.” dan ”M.” Belakangan, setelah penelitian mengharuskan dibuatnya penyesuaian 606 S.M. menjadi 607 S.M., tahun nol juga dihilangkan, sehingga ramalan mengenai ”1914 M.” tetap terbukti benar.​—Lihat ”The Truth Shall Make You Free” (Kebenaran akan Memerdekakan Saudara), diterbitkan oleh Watch Tower Society pada tahun 1943, halaman 239.

      [Kotak di hlm. 106]

      1914​—Suatu Titik Balik

      Karya tulis Politiken’s Verdenshistorie​—Historiens Magt og Mennig (Sejarah Dunia​—Kuasa dan Arti Sejarah, karangan Politiken), yang diterbitkan pada tahun 1987 di Kopenhagen, memberikan pernyataan berikut di halaman 40,

      ”Iman abad ke-19 akan kemajuan mendapat pukulan yang memautkan pada tahun 1914. Pada tahun sebelum pecahnya perang, sejarawan dan politikus Denmark Peter Munch menulis dengan optimis: ’Semua bukti menyangkal kemungkinan akan pecahnya perang antara negara-negara besar di Eropa. ”Bahaya perang” juga akan lenyap di masa depan, seperti telah terjadi berulang kali sejak tahun 1871.’

      ”Bertentangan dengan itu, kita membaca dalam buku kenang-kenangannya belakangan: ’Pecahnya perang pada tahun 1914 merupakan titik balik yang penting dalam sejarah umat manusia. Dari jaman kemajuan yang cerah, pada waktu hal-hal yang diinginkan dapat dikejar dengan rasa aman yang masuk akal, kita memasuki suatu abad bencana, kengerian, dan kebencian, dengan ketidakamanan di mana-mana. Dahulu tidak seorang pun dapat mengatakan, dan bahkan dewasa ini tidak seorang pun dapat mengatakan, apakah kegelapan yang menimpa kita pada waktu itu akan berarti kehancuran yang permanen dari seluruh struktur budaya yang telah manusia ciptakan bagi dirinya sendiri selama ribuan tahun.’”

      [Gambar di hlm. 110]

      ’Gunung-gunung tergeser dari tempatnya’

      [Gambar di hlm. 111]

      Mereka bersembunyi ke dalam gua-gua

  • Memeteraikan Israel Milik Allah
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 19

      Memeteraikan Israel Milik Allah

      Penglihatan 4​—Wahyu 7:1-17

      Pokok: Ke-144.000 dimeteraikan dan suatu kumpulan besar terlihat berdiri di hadapan takhta Yehuwa dan di hadapan Anak Domba

      Masa penggenapan: Sejak Kristus Yesus dinobatkan pada tahun 1914 terus sampai Pemerintahan Mileniumnya

      1. ”Siapakah yang dapat bertahan” selama hari murka ilahi yang besar?

      ”SIAPAKAH yang dapat bertahan?” (Wahyu 6:17) Ya, siapa gerangan? Pada waktu hari murka ilahi yang besar menghancurkan sistem Setan, para penguasa dan orang-orang di dunia mungkin sekali akan mengajukan pertanyaan itu. Bagi mereka tampaknya bencana luar biasa yang mengancam akan memusnahkan seluruh kehidupan manusia. Tetapi apakah memang demikian? Untunglah, nabi Allah meyakinkan kita: ”Barangsiapa yang berseru kepada nama [Yehuwa] akan diselamatkan.” (Yoel 2:32) Rasul Petrus dan rasul Paulus meneguhkan fakta itu. (Kisah 2:19-21; Roma 10:13) Ya, akan ada orang-orang yang selamat. Siapakah mereka ini? Kita akan melihat seraya penglihatan berikut disingkapkan.

      2. Mengapa luar biasa bahwa akan ada orang-orang yang selamat dari hari penghukuman Yehuwa?

      2 Benar-benar luar biasa bahwa ada orang-orang yang akan melampaui hari penghukuman Yehuwa dalam keadaan hidup, karena seorang nabi Allah yang lain menggambarkannya dengan kata-kata berikut: ”Lihatlah, angin badai [Yehuwa], yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar,–angin puting beliung–dan turun menimpa kepala orang-orang fasik. Murka [Yehuwa] yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancangNya dalam hatiNya.” (Yeremia 30:23, 24) Benar-benar mendesak bagi kita untuk mengambil langkah-langkah agar dapat melampaui badai itu!​—Amsal 2:22; Yesaya 55:6, 7; Zefanya 2:2, 3.

      Keempat Angin

      3. (a) Dinas istimewa apa yang dilaksanakan oleh malaikat-malaikat yang dilihat oleh Yohanes? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”keempat angin”?

      3 Sebelum Yehuwa melepaskan amarah ini, malaikat-malaikat surgawi melakukan suatu dinas istimewa. Yohanes sekarang melihat ini dalam penglihatan: ”Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.” (Wahyu 7:1) Hal ini berarti apa bagi kita jaman sekarang? ”Keempat angin” ini merupakan lambang yang hidup dari penghukuman yang menghancurkan yang akan dilepaskan atas masyarakat yang fasik di bumi, atas ”laut” umat manusia yang jahat dan menggelora, dan atas para penguasa yang angkuh bagaikan pohon yang mendapat dukungan dan tunjangan dari penduduk bumi.—Yesaya 57:20; Mazmur 37:35, 36.

      4. (a) Apa yang dilambangkan oleh keempat malaikat itu? (b) Apa akibat atas organisasi Setan di bumi bila keempat angin dilepaskan?

      4 Tidak diragukan, keempat malaikat ini melambangkan empat kelompok malaikat yang Yehuwa gunakan untuk menahan pelaksanaan hukuman sampai tiba waktu yang ditentukan. Pada waktu malaikat-malaikat itu melepaskan angin murka ilahi tersebut untuk melanda pada saat yang bersamaan dari utara, selatan, timur, dan barat, kehancurannya akan luar biasa. Hal itu akan sama seperti, namun dalam skala yang jauh lebih besar, ketika Yehuwa menggunakan keempat angin untuk menceraiberaikan orang-orang Elam purba, menghancurkan dan memusnahkan mereka. (Yeremia 49:36-38) Ini merupakan angin badai raksasa yang jauh lebih menghancurkan daripada ”angin badai” yang Yehuwa gunakan untuk membinasakan bangsa Amon. (Amos 1:13-15) Tidak ada bagian apapun dari organisasi Setan di bumi yang akan dapat bertahan pada hari murka Yehuwa, saat Ia membenarkan kedaulatanNya untuk kekal selama-lamanya.—Mazmur 83:16, 19; Yesaya 29:5, 6.

      5. Bagaimana nubuat Yeremia membantu kita mengerti bahwa penghukuman Allah akan mencakup seluruh bumi?

      5 Dapatkah kita yakin bahwa penghukuman Allah akan memorakporandakan seluruh bumi? Dengarkan lagi kepada nabiNya Yeremia: ”Sesungguhnya, malapetaka akan menjalar dari bangsa ke bangsa, suatu badai besar akan berkecamuk dari ujung-ujung bumi. Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh [Yehuwa] dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.” (Yeremia 25:32, 33) Selama badai yang dahsyat inilah kegelapan akan meliputi dunia. Lembaga-lembaga pemerintahannya akan diguncang sampai musnah. (Wahyu 6:12-14) Namun masa depan tidak akan gelap bagi setiap orang. Maka, demi kepentingan siapakah keempat angin itu ditahan?

      Hamba-Hamba Allah Dimeteraikan

      6. Siapa yang memerintahkan para malaikat untuk menahan keempat angin, dan ini memberikan waktu untuk apa?

      6 Yohanes selanjutnya menggambarkan bagaimana ada orang-orang yang akan ditandai untuk selamat, dengan mengatakan: ”Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: ’Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!’”—Wahyu 7:2, 3.

      7. Siapa sebenarnya malaikat kelima, dan bukti apa membantu kita memastikan identitasnya?

      7 Walaupun nama malaikat kelima ini tidak disebutkan, semua bukti menunjukkan bahwa ia pastilah Tuhan Yesus yang telah dimuliakan. Selaras dengan kenyataan bahwa Yesus adalah Penghulu malaikat, di sini ia diperlihatkan mempunyai wewenang atas malaikat-malaikat lain. (1 Tesalonika 4:16; Yudas 9) Ia datang dari timur, seperti ”raja-raja yang datang dari sebelah timur”—Yehuwa dan KristusNya—yang datang untuk melaksanakan penghukuman, sama halnya dengan Raja Darius dan Raja Kores ketika mereka merendahkan Babel purba. (Wahyu 16:12; Yesaya 45:1; Yeremia 51:11; Daniel 5:31) Malaikat ini juga menyerupai Yesus dalam hal ia dipercayakan untuk memeteraikan orang-orang Kristen terurap. (Efesus 1:13, 14) Lagi pula, pada waktu angin-angin tersebut dilepaskan, Yesuslah yang memimpin bala tentara surgawi untuk melaksanakan hukuman atas bangsa-bangsa. (Wahyu 19:11-16) Maka, masuk akal bahwa Yesus adalah pribadi yang akan memerintahkan agar kehancuran atas organisasi Setan di bumi ditahan sampai hamba-hamba Allah dimeteraikan.

      8. Apa yang dimaksud dengan pemeteraian, dan bilamana ini mulai?

      8 Apa yang dimaksud dengan pemeteraian ini, dan siapakah hamba-hamba Allah ini? Pemeteraian itu mulai pada hari Pentakosta tahun 33 M. ketika orang-orang Kristen Yahudi yang pertama diurapi dengan roh kudus. Belakangan, Allah memanggil dan mengurapi ”bangsa-bangsa lain.” (Roma 3:29; Kisah 2:1-4, 14, 32, 33; 15:14) Rasul Paulus menulis tentang orang-orang Kristen terurap yang mempunyai jaminan bahwa mereka ”di dalam [”milik,” NW] Kristus” dan menambahkan bahwa Allah ”memeteraikan tanda milikNya atas kita dan . . . memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.” (2 Korintus 1:21, 22; bandingkan Wahyu 14:1.) Jadi, pada waktu hamba-hamba ini diangkat menjadi anak rohani Allah, mereka lebih dulu menerima tanda mengenai warisan surgawi mereka—suatu meterai, atau janji. (2 Korintus 5:1, 5; Efesus 1:10, 11) Pada waktu itu mereka dapat mengatakan, ”Maka Roh itu sendiri menyaksikan beserta dengan roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah. Tetapi jikalau anak-anak, maka warislah juga, yaitu waris Allah, dan sewaris dengan Kristus, jikalau kita sama merasa sengsara dengan Dia, supaya sama juga kita dipermuliakan.”—Roma 8:15-17, Bode.

      9. (a) Ketekunan apa dituntut di pihak kaum sisa dari putra-putra Allah yang dilahirkan dengan roh? (b) Berapa lama ujian atas kaum terurap akan berlangsung?

      9 ”Jikalau kita sama merasa sengsara”—apa artinya itu? Untuk dapat menerima mahkota kehidupan, orang-orang Kristen yang terurap harus bertekun, setia sampai mati. (Wahyu 2:10) Ini bukan soal ’sekali selamat, tetap selamat.’ (Matius 10:22; Lukas 13:24) Melainkan, mereka dinasihati: ”Berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.” Seperti rasul Paulus, mereka pada akhirnya harus dapat mengatakan: ”Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” (2 Petrus 1:10, 11; 2 Timotius 4:7, 8) Jadi di bumi ini ujian dan penyaringan atas kaum sisa dari putra-putra Allah yang dilahirkan dengan roh harus terus berlangsung sampai Yesus dan malaikat-malaikat yang menyertainya dengan teguh membubuhkan meterai ”pada dahi” mereka semua, tanpa ragu-ragu, tanpa dapat ditarik kembali, menyatakan mereka sebagai ”hamba-hamba Allah kami” yang sudah diuji dan setia. Maka meterai itu akan menjadi tanda yang abadi. Jelas, ketika keempat angin dilepaskan pada sengsara besar, semua dari Israel rohani sudah akan dimeteraikan secara tuntas, meskipun beberapa masih akan hidup sebagai manusia. (Matius 24:13; Wahyu 19:7) Seluruh anggotanya sudah akan lengkap!—Roma 11:25, 26.

      Berapa Banyak yang Dimeteraikan?

      10. (a) Ayat-ayat apa menunjukkan bahwa jumlah mereka yang dimeteraikan terbatas? (b) Berapa jumlah total dari mereka yang dimeteraikan, dan bagaimana mereka didaftar?

      10 Yesus mengatakan kepada mereka yang siap untuk dimeteraikan: ”Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.” (Lukas 12:32) Ayat-ayat lain, seperti misalnya Wahyu 6:11 dan Roma 11:25, menunjukkan bahwa jumlah kawanan kecil ini benar-benar terbatas dan, sesungguhnya, sudah ditetapkan sebelumnya. Kata-kata Yohanes selanjutnya meneguhkan ini: ”Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.”—Wahyu 7:4-8.

      11. (a) Mengapa disebutkannya 12 suku itu tidak mungkin berlaku atas Israel jasmani yang aksara? (b) Mengapa Wahyu mendaftarkan ke-12 suku? (c) Mengapa tidak ada suku yang khusus menurunkan raja-raja atau imamat dalam Israel milik Allah?

      11 Apakah ini tidak memaksudkan Israel jasmani, yang aksara? Tidak, karena Wahyu 7:4-8 menyimpang dari daftar suku yang biasa. (Bilangan 1:17, 47) Jelas, daftar ini tidak dimaksudkan untuk menyatakan orang-orang Yahudi jasmani berdasarkan suku mereka melainkan untuk menunjukkan struktur organisasi yang serupa bagi Israel rohani. Ini seimbang. Akan ada tepat 144.000 anggota dari bangsa yang baru ini—12.000 dari tiap 12 suku. Tidak ada satu pun dari suku-suku Israel milik Allah ini yang secara khusus adalah suku yang menurunkan raja-raja atau imamat. Seluruh bangsa akan memerintah sebagai raja, dan seluruh bangsa akan melayani sebagai imam.—Galatia 6:16; Wahyu 20:4, 6.

      12. Mengapa cocok bahwa ke-24 tua-tua menyanyikan kata-kata Wahyu 5:9, 10 di hadapan Anak Domba?

      12 Meskipun orang Yahudi jasmani dan proselit Yahudi diberi kesempatan pertama untuk dipilih menjadi Israel rohani, hanya suatu minoritas dari bangsa itu yang menyambutnya. Karena itu Yehuwa meluaskan undangan itu kepada orang Kafir. (Yohanes 1:10-13; Kisah 2:4, 7-11; Roma 11:7) Seperti halnya orang-orang Efesus, yang sebelumnya ”tidak termasuk kewargaan Israel,” sekarang orang bukan Yahudi dapat dimeteraikan dengan roh Allah dan menjadi bagian dari jemaat orang Kristen yang terurap. (Efesus 2:11-13; 3:5, 6; Kisah 15:14) Maka cocok bagi ke-24 tua-tua untuk bernyanyi di hadapan Anak Domba: ”Dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di [atas, NW] bumi.”—Wahyu 5:9, 10.

      13. Mengapa saudara tiri Yesus, Yakobus, dengan tepat dapat menyampaikan suratnya ”kepada kedua belas suku bangsa yang bertaburan”?

      13 Sidang Kristen adalah ”bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus.” (1 Petrus 2:9) Dengan menggantikan Israel jasmani sebagai bangsa Allah, mereka menjadi Israel baru yang ”benar-benar ’Israel.’” (Roma 9:6-8, NW; Matius 21:43)a Karena alasan ini, benar-benar patut bagi saudara tiri Yesus, Yakobus, untuk menyampaikan surat penggembalaannya ”kepada kedua belas suku bangsa yang bertaburan,” artinya, kepada sidang orang Kristen terurap seluas dunia yang pada waktunya akan berjumlah 144.000.—Yakobus 1:1, Bode.

      Israel Milik Allah Dewasa Ini

      14. Apa yang menunjukkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa dengan konsisten berpaut bahwa 144.000 adalah jumlah aksara dari mereka yang membentuk Israel rohani?

      14 Menarik bahwa presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, Charles T. Russell, menyadari angka 144.000 sebagai jumlah aksara dari orang-orang yang membentuk Israel rohani. Dalam The New Creation (Ciptaan Baru), Jilid VI dari bukunya Studies in the Scriptures (Pelajaran mengenai Alkitab), yang diterbitkan tahun 1904, ia menulis: ”Kami mempunyai alasan yang kuat untuk percaya bahwa jumlah yang tertentu, pasti, dari mereka yang dipilih [kaum terurap yang dipilih] ialah yang disebutkan beberapa kali dalam buku Wahyu (7:4; 14:1); yaitu, 144.000 yang telah ’ditebus dari antara manusia.’” Dalam buku Light (Terang), Buku Pertama, yang diterbitkan tahun 1930 oleh presiden kedua dari Lembaga Menara Pengawal, J. F. Rutherford, juga dikatakan: ”Ke-144.000 anggota dari tubuh Kristus dengan demikian dalam himpunan itu diperlihatkan sebagai mereka yang dipilih dan diurapi, atau dimeteraikan.” Saksi-Saksi Yehuwa dengan konsisten berpaut kepada pandangan bahwa secara aksara 144.000 orang Kristen terurap membentuk Israel rohani.

      15. Tepat sebelum hari Tuhan, menurut siswa-siswa Alkitab yang tulus, apa yang akan dinikmati orang Yahudi jasmani setelah akhir Zaman Orang Kafir?

      15 Tetapi, tidakkah Israel jasmani dewasa ini layak mendapat perkenan istimewa dalam taraf tertentu? Dalam jangka waktu tepat sebelum hari Tuhan, manakala siswa-siswa Alkitab yang tulus hati mendapat kembali banyak kebenaran dasar dari Firman Allah, diperkirakan bahwa dengan berakhirnya Zaman Orang Kafir, orang Yahudi sekali lagi akan menikmati kedudukan istimewa di hadapan Allah. Jadi, buku C. T. Russell The Time Is at Hand (Waktunya Hampir Tiba) (Jilid II dari Studies in the Scriptures), yang diterbitkan tahun 1889, menerapkan Yeremia 31:29-34 atas orang Yahudi jasmani, dan memberi komentar: ”Dunia menjadi saksi dari kenyataan bahwa hukuman Israel di bawah kekuasaan orang Kafir berlangsung terus sejak S.M. [607], bahwa hal itu masih berlangsung terus, dan bahwa tidak ada alasan untuk mengharapkan reorganisasi nasional mereka lebih awal daripada tahun 1914 M., batas dari ’tujuh masa’—2520 tahun mereka.” Orang Yahudi pada waktu itu rupanya akan mengalami pemulihan secara nasional, dan prospek ini tampaknya semakin cerah pada tahun 1917, ketika Deklarasi Balfour menjanjikan dukungan Inggris untuk menjadikan Palestina tanah air nasional bagi orang Yahudi.

      16. Usaha apa yang dibuat oleh Saksi-Saksi Yehuwa untuk mencapai orang Yahudi jasmani dengan berita Kristen, dan dengan hasil apa?

      16 Setelah perang dunia pertama, Palestina menjadi daerah mandat di bawah Inggris Raya, dan jalan terbuka bagi banyak orang Yahudi untuk kembali ke negeri itu. Pada tahun 1948 Negara Israel yang bersifat politik dilahirkan. Tidakkah ini menunjukkan bahwa orang Yahudi dipersiapkan untuk menerima berkat ilahi? Selama bertahun-tahun, Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa halnya memang demikian. Jadi, pada tahun 1925 mereka menerbitkan sebuah buku 128 halaman, Comfort for the Jews (Penghiburan bagi Orang Yahudi). Pada tahun 1929 mereka menerbitkan sebuah buku 360 halaman yang menarik, Life (Kehidupan), yang dirancang untuk mengimbau orang Yahudi dan yang juga membahas buku Ayub dari Alkitab. Usaha-usaha besar dikerahkan, terutama di kota New York, untuk mencapai orang Yahudi dengan berita berkenaan Mesias ini. Menggembirakan bahwa beberapa orang memberikan sambutan, tetapi orang Yahudi pada umumnya, seperti nenek moyang mereka pada abad pertama, menolak bukti mengenai kehadiran Mesias.

      17, 18. Apa yang akhirnya dimengerti oleh hamba-hamba Allah di bumi sehubungan dengan perjanjian baru dan nubuat-nubuat Alkitab mengenai pemulihan?

      17 Jelas bahwa golongan Yahudi, sebagai umat dan sebagai bangsa, bukanlah Israel yang digambarkan dalam Wahyu 7:4-8 atau nubuat-nubuat Alkitab lain yang ada hubungannya dengan hari Tuhan. Mengikuti tradisi, orang Yahudi tetap menolak untuk menggunakan nama ilahi. (Matius 15:1-3, 7-9) Dalam membahas Yeremia 31:31-34, buku Jehovah, yang diterbitkan oleh Lembaga Menara Pengawal pada tahun 1934, menyatakan dengan tegas: ”Perjanjian baru tidak ada hubungannya dengan keturunan jasmani dari Israel dan dengan umat manusia pada umumnya, melainkan . . . terbatas pada Israel rohani.” Nubuat-nubuat Alkitab mengenai pemulihan tidak ada hubungannya dengan orang Yahudi jasmani atau Israel yang adalah negara politik, yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa dan bagian dari dunia yang Yesus sebutkan di Yohanes 14:19, 30 dan 18:36.

      18 Pada tahun 1931 hamba-hamba Allah di bumi, dengan sukacita yang besar, menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka dapat dengan sepenuh hati menerima kata-kata dari Mazmur 97:11: ”Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.” Mereka dapat mengerti dengan jelas bahwa Israel rohani saja yang telah dibawa ke dalam perjanjian baru. (Ibrani 9:15; 12:22, 24) Israel jasmani yang tidak memberikan sambutan tidak mendapat bagian di dalamnya, demikian pula umat manusia pada umumnya. Pengertian ini membuka jalan bagi sinar terang ilahi yang cemerlang, yang luar biasa dalam catatan sejarah teokratis. Ini menyingkapkan betapa Yehuwa dengan limpah memberikan belas kasihan, kasih kemurahan, dan kebenaranNya kepada semua orang yang mendekat kepadaNya. (Keluaran 34:6; Yakobus 4:8) Ya, orang-orang lain di samping Israel milik Allah akan mendapat manfaat dengan ditahannya keempat angin kebinasaan oleh para malaikat. Siapakah mereka? Dapatkah saudara menjadi salah seorang dari mereka? Mari kita lihat sekarang.

      [Catatan Kaki]

      a Dengan tepat, nama Israel berarti ”Allah Bergumul; Yang Bergumul (Bertekun, Gigih) Dengan Allah.”​—Kejadian 32:28, catatan kaki, New World Translation Reference Bible.

      [Gambar sehalaman penuh di hlm. 114]

      [Gambar di hlm. 116, 117]

      Pemilihan umum dari Israel sejati milik Allah berlangsung sejak hari Pentakosta tahun 33 M. sampai tahun 1935 manakala, pada suatu kebaktian yang bersejarah dari Saksi-Saksi Yehuwa di Washington, D.C., tekanan dialihkan kepada pengumpulan dari suatu kumpulan besar yang mempunyai harapan kehidupan di bumi (Wahyu 7:9)

  • Kumpulan Besar Orang Banyak yang Tak Terhitung
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 20

      Kumpulan Besar Orang Banyak yang Tak Terhitung

      1. Setelah menggambarkan pemeteraian ke-144.000, kelompok lain mana yang Yohanes lihat?

      SETELAH menggambarkan pemeteraian golongan 144.000, Yohanes selanjutnya melaporkan salah satu penyingkapan yang paling menggetarkan dalam seluruh Alkitab. Hatinya pasti melonjak kegirangan ketika ia melaporkan ini, dengan mengatakan: ”Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” (Wahyu 7:9) Ya, karena keempat angin ditahan, suatu kelompok lain di samping ke-144.000 anggota Israel rohani dapat diselamatkan: kumpulan besar internasional dari banyak bahasa.a​—Wahyu 7:1.

      2. Bagaimana penjelasan para komentator duniawi tentang kumpulan besar, dan bagaimana bahkan Siswa-Siswa Alkitab pada masa lampau memandang kelompok ini?

      2 Para komentator duniawi menafsirkan kumpulan besar ini sebagai orang bukan Yahudi yang ditobatkan kepada Kekristenan atau orang Kristen yang mati sahid yang akan pergi ke surga. Bahkan Siswa-Siswa Alkitab di masa lampau menganggap mereka sebagai golongan surgawi yang kedua, seperti terlihat pada tahun 1886 dalam Studies in the Scriptures Jilid I, The Divine Plan of the Ages (Rencana Ilahi Sepanjang Jaman): ”Mereka kehilangan pahala berupa takhta dan keadaan ilahi, tetapi akhirnya akan mencapai kelahiran sebagai makhluk roh dari suatu kelompok yang lebih rendah daripada yang mempunyai keadaan ilahi. Meskipun mereka benar-benar disucikan, mereka dikalahkan oleh roh dunia sampai suatu tingkat tertentu sehingga mereka gagal menyerahkan kehidupan mereka sebagai korban.” Dan sampai tahun 1930, gagasan itu dinyatakan dalam Light, Buku Pertama: ”Mereka yang membentuk kumpulan besar ini gagal menyambut undangan untuk menjadi saksi-saksi yang bergairah bagi Tuhan.” Mereka digambarkan sebagai suatu kelompok yang menganggap diri benar, mempunyai pengetahuan tentang kebenaran tetapi hanya berbuat sedikit dalam memberitakannya. Mereka diperkirakan pergi ke surga sebagai golongan kedua yang tidak akan ikut memerintah bersama Kristus.

      3. (a) Harapan apa diulurkan kepada orang-orang tertentu yang berhati benar yang belakangan menjadi bergairah dalam pekerjaan pengabaran? (b) Bagaimana The Watch Tower pada tahun 1923 menjelaskan perumpamaan tentang domba dan kambing?

      3 Tetapi, ada rekan-rekan lain dari orang Kristen terurap yang belakangan menjadi sangat bergairah dalam pekerjaan pengabaran. Mereka tidak mempunyai cita-cita untuk pergi ke surga. Sesungguhnya, harapan mereka selaras dengan judul khotbah umum yang ditonjolkan oleh umat Yehuwa dari tahun 1918 sampai tahun 1922. Judul mula-mula adalah ”Dunia Sudah Berakhir—Jutaan yang Sekarang Hidup Tidak Pernah Akan Mati.”b Tidak lama setelah itu, majalah Watch Tower tanggal 15 Oktober 1923, menjelaskan perumpamaan Yesus mengenai domba dan kambing (Matius 25:31-46), dengan menyatakan: ”Domba-domba menggambarkan semua orang dari segala bangsa, yang tidak dilahirkan dengan roh tetapi mengasihi kebenaran, yang secara mental mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan yang mencari dan mengharapkan suatu masa yang lebih baik di bawah pemerintahannya.”

      4. Bagaimana terang berkenaan golongan di bumi menjadi lebih cemerlang pada tahun 1931? tahun 1932? tahun 1934?

      4 Beberapa tahun kemudian, tahun 1931, Vindication (Pembenaran), Buku Pertama, membahas Yehezkiel pasal 9, dan menyatakan bahwa orang yang mendapat tanda di dahi untuk diselamatkan pada akhir dunia adalah domba-domba dari perumpamaan di atas. Vindication, Buku Ketiga, yang diterbitkan tahun 1932, menggambarkan sikap hati yang benar dari seorang pria bukan Israel, Yonadab, yang ikut dengan Raja Yehu yang terurap dari Israel dalam keretanya dan pergi bersama untuk melihat gairah Yehu dalam menghukum pemeluk-pemeluk agama palsu. (2 Raja 10:15-17) Buku itu memberi komentar: ”Yonadab menggambarkan atau melambangkan golongan orang yang sekarang ada di bumi pada masa manakala pekerjaan dari Yehu [untuk mengumumkan penghukuman Yehuwa] sedang dilaksanakan. Mereka orang-orang berkemauan baik yang menentang organisasi Setan, mengambil sikap di pihak kebenaran, dan adalah orang yang akan diselamatkan Tuhan pada waktu Armagedon, diambil melampaui kesusahan itu, dan diberi hidup kekal di bumi. Mereka membentuk golongan ’domba.’” Pada tahun 1934 The Watchtower menjelaskan bahwa orang Kristen ini yang mempunyai harapan di bumi harus membaktikan diri kepada Yehuwa dan dibaptis. Terang berkenaan golongan di bumi ini bersinar semakin cemerlang.—Amsal 4:18.

      5. (a) Bagaimana identitas kumpulan besar dinyatakan pada tahun 1935? (b) Ketika J. F. Rutherford di kebaktian tahun 1935 meminta agar para hadirin yang mempunyai harapan untuk hidup kekal di bumi berdiri, apa yang terjadi?

      5 Pengertian tentang Wahyu 7:9-17 sekarang siap untuk dipancarkan dengan segala kecemerlangannya yang gilang-gemilang! (Mazmur 97:11) Majalah Watchtower berulang kali menyatakan harapan bahwa suatu kebaktian yang dijadwalkan pada tanggal 30 Mei sampai 3 Juni 1935, di Washington, D.C., A.S., akan menjadi ”hiburan yang sejati dan memberikan manfaat” kepada mereka yang digambarkan oleh Yonadab. Hal itu terbukti demikian! Dalam sebuah khotbah yang menggetarkan mengenai ”Kumpulan Besar,” yang disampaikan kepada kira-kira 20.000 orang yang hadir pada kebaktian, J. F. Rutherford, presiden Lembaga Menara Pengawal, memberikan bukti dari Alkitab bahwa domba-domba lain jaman modern sama dengan kumpulan besar dari Wahyu 7:9. Pada puncak khotbah ini, sang pembicara mengundang: ”Semua yang mempunyai harapan untuk hidup kekal di bumi, silakan berdiri!” Ketika sebagian besar dari hadirin berdiri, ia menyatakan: ”Lihat! Kumpulan Besar!” Keadaan hening, kemudian sorak-sorai gemuruh. Betapa leganya golongan Yohanes—dan juga kelompok Yonadab! Esok harinya, 840 Saksi-Saksi baru dibaptis, kebanyakan di antaranya mengaku dari kumpulan besar tersebut.

      Meneguhkan Identitas Kumpulan Besar

      6. (a) Mengapa kita dapat mengerti dengan jelas bahwa kumpulan besar adalah kelompok orang Kristen yang berbakti pada jaman modern yang berharap untuk hidup kekal di bumi? (b) Apa yang dilambangkan oleh jubah putih yang dikenakan oleh kumpulan besar?

      6 Bagaimana kita dapat mengatakan dengan begitu positif bahwa kumpulan besar adalah kelompok orang Kristen yang berbakti pada jaman modern ini yang berharap untuk hidup kekal di atas bumi milik Allah? Sebelumnya, Yohanes melihat dalam penglihatan suatu kelompok surgawi ’yang telah dibeli bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.’ (Wahyu 5:9, 10) Kumpulan besar mempunyai asal-usul yang sama tetapi tujuan yang berbeda. Tidak seperti Israel milik Allah, jumlah mereka tidak ditentukan sebelumnya. Tidak seorang pun dapat mengatakan sebelumnya berapa banyak jumlah mereka kelak. Jubah mereka dicuci menjadi putih dalam darah Anak Domba, yang melambangkan bahwa mereka mempunyai kedudukan yang benar di hadapan Yehuwa berdasarkan iman mereka dalam korban Yesus. (Wahyu 7:14) Dan mereka melambai-lambaikan daun palem, menyambut Mesias sebagai Raja mereka.

      7, 8. (a) Dilambai-lambaikannya daun palem pasti mengingatkan rasul Yohanes kepada peristiwa apa? (b) Apa arti dari kenyataan bahwa mereka dari kumpulan besar melambai-lambaikan daun palem?

      7 Pada waktu Yohanes terus memandang penglihatan ini, pikirannya pasti membawanya kembali kepada lebih dari 60 tahun yang lampau pada minggu terakhir kehidupan Yesus di bumi. Pada tanggal 9 Nisan tahun 33 M., ketika kumpulan orang banyak berkumpul untuk menyambut Yesus yang memasuki Yerusalem, mereka ”mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: ’Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama [Yehuwa], Raja Israel!’” (Yohanes 12:12, 13) Dengan cara yang sama, daun palem yang dilambai-lambaikan dan kumpulan besar yang berseru dengan suara nyaring menyatakan sukacita mereka yang tidak terbendung dalam menerima Yesus sebagai Raja yang dilantik Yehuwa.

      8 Pasti, daun palem dan seruan kegembiraan itu juga mengingatkan Yohanes kepada Hari Raya Pondok Daun dari Israel purba. Untuk perayaan ini Yehuwa memerintahkan: ”Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan [Yehuwa], Allahmu, tujuh hari lamanya.” Daun palem digunakan sebagai tanda bersukacita. Pondok-pondok daun yang bersifat sementara dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa Yehuwa telah menyelamatkan umatNya dari Mesir, untuk tinggal dalam kemah-kemah di padang gurun. ”Orang asing, anak yatim dan janda” ikut dalam perayaan ini. Seluruh Israel harus ”bersukaria dengan sungguh-sungguh.”—Imamat 23:40; Ulangan 16:13-15.

      9. Dalam seruan penuh sukacita apa kumpulan besar bergabung?

      9 Maka, cocok bahwa kumpulan besar, meskipun bukan bagian dari Israel rohani, melambai-lambaikan daun palem, karena mereka dengan penuh sukacita dan rasa terima kasih menyatakan bahwa kemenangan dan keselamatan berasal dari Allah dan Anak Domba, seperti dilihat oleh Yohanes di sini: ”Lalu dengan suara yang kuat mereka berseru, ’Keselamatan kita datangnya dari Allah kita, yang duduk di atas takhta, dan dari Anak Domba itu!’” (Wahyu 7:10, ”BIS”) Meskipun mereka telah dipisahkan dari semua kelompok suku bangsa, kumpulan besar itu berseru dengan hanya satu ”suara yang kuat.” Bagaimana mereka dapat melakukan ini, meskipun mereka berbeda bangsa dan bahasa?

      10. Bagaimana kumpulan besar bersatu-padu berseru dengan satu ”suara yang kuat” meskipun terdiri dari berbagai bangsa dan bahasa?

      10 Kumpulan besar ini adalah bagian dari satu-satunya organisasi multi nasional yang benar-benar bersatu-padu di bumi dewasa ini. Mereka tidak mempunyai standar-standar yang berbeda untuk negeri-negeri yang berbeda melainkan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab yang benar secara konsisten di manapun mereka tinggal. Mereka tidak terlibat dalam gerakan-gerakan yang nasionalistis dan revolusioner tetapi benar-benar telah ”menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak.” (Yesaya 2:4) Mereka tidak terpecah-belah menjadi sekte-sekte atau banyak denominasi, sehingga menyerukan berita-berita yang membingungkan atau saling bertentangan satu sama lain seperti yang dilakukan agama-agama dari Susunan Kristen; ataupun menugaskan suatu golongan pendeta profesional menyerukan puji-pujian itu bagi mereka. Mereka tidak berseru bahwa mereka berhutang keselamatan kepada roh kudus, karena mereka bukan hamba dari suatu ilah tritunggal. Dalam kira-kira 200 daerah geografis di seluruh bumi, mereka bersatu memanggil nama Yehuwa seraya mereka berbicara dalam satu-satunya bahasa kebenaran yang murni. (Zefanya 3:9, NW) Dengan sepatutnya, mereka mengakui di depan umum bahwa keselamatan mereka berasal dari Yehuwa, Allah keselamatan, melalui Yesus Kristus, Wakil UtamaNya untuk keselamatan.—Mazmur 3:9; Ibrani 2:10.

      11. Bagaimana teknologi modern telah membantu mereka dari kumpulan besar untuk mengerahkan suara yang kuat dengan lebih keras lagi?

      11 Teknologi modern telah membantu membuat suara yang kuat dari kumpulan besar yang bersatu-padu itu terdengar lebih keras lagi. Tidak ada kelompok agama lain manapun di bumi yang perlu menerbitkan alat bantuan pelajaran Alkitab dalam 200 bahasa lebih, karena tidak ada kelompok lain yang berminat untuk mencapai semua orang di bumi dengan satu berita yang terpadu. Sebagai alat bantuan lebih lanjut dalam hal ini, di bawah pengawasan Badan Pimpinan yang terurap dari Saksi-Saksi Yehuwa, Sistem Phototypesetting Elektronik Banyak Bahasa (Multilanguage Electronic Phototypesetting System, atau MEPS) telah diperkembangkan. Pada saat buku ini dicetak, berbagai corak MEPS digunakan di lebih dari 125 lokasi di seluruh dunia, dan ini turut memungkinkan diterbitkannya jurnal tengah bulanan, Menara Pengawal, dalam lebih dari 130 bahasa secara serentak. Umat Yehuwa juga secara serentak menerbitkan buku-buku, seperti buku ini, dalam cukup banyak bahasa. Jadi, Saksi-Saksi Yehuwa, yang mayoritas terbesarnya terdiri dari kumpulan besar, setiap tahun dapat menyiarkan ratusan juta publikasi dalam semua bahasa yang dikenal baik, sehingga kelompok besar lain dari segala suku dan bahasa dapat mempelajari Firman Allah dan menggabungkan suara mereka dengan suara yang kuat dari kumpulan besar.—Yesaya 42:10, 12.

      Di Surga atau di Bumi?

      12, 13. Dalam hal apa kumpulan besar ”berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba”?

      12 Bagaimana kita tahu bahwa ”berdiri di hadapan takhta” tidak berarti kumpulan besar itu berada di surga? Ada banyak bukti yang jelas mengenai hal ini. Sebagai contoh, kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”di hadapan” (e·noʹpi·on) secara aksara berarti ”dalam pandangan,” atau ”dilihat [oleh]” dan digunakan beberapa kali untuk orang-orang di bumi yang berada ”di hadapan” atau ”dilihat oleh” Yehuwa. (1 Timotius 5:21; 2 Timotius 2:14; Roma 14:22, NW; Galatia 1:20, NW) Pada suatu peristiwa ketika orang Israel berada di padang gurun, Musa mengatakan kepada Harun: ”Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan [Yehuwa], sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu.” (Keluaran 16:9) Orang Israel tidak perlu dipindahkan ke surga untuk berdiri di hadapan Yehuwa pada peristiwa itu. (Bandingkan Imamat 24:8.) Melainkan, di padang gurun itu juga mereka berdiri dilihat oleh Yehuwa, dan perhatianNya ditujukan kepada mereka.

      13 Selain itu, kita membaca: ”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya . . . semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya.”c Seluruh umat manusia tidak berada di surga pada waktu nubuat ini digenapi. Mereka yang ”dihukum dengan hukuman yang kekal” (BIS), pasti tidak berada di surga. (Matius 25:31-33, 41, 46) Tetapi, umat manusia berada di bumi dan dilihat oleh Yesus, dan ia mengalihkan perhatiannya untuk mengadili mereka. Demikian pula, kumpulan besar itu ”berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba” dalam arti mereka berdiri dilihat oleh Yehuwa dan RajaNya, Kristus Yesus, dari siapa mereka mendapat penilaian yang baik.

      14. (a) Siapa yang digambarkan berada di ”sekeliling takhta” dan ”di bukit Sion [surgawi]”? (b) Meskipun kumpulan besar melayani Allah ”di Bait SuciNya,” mengapa hal ini tidak menjadikan mereka golongan imam?

      14 Ke-24 tua-tua dan kelompok 144.000 yang terurap digambarkan berada di ”sekeliling takhta” Yehuwa dan ”berdiri di bukit Sion [surgawi].” (Wahyu 4:4; 14:1) Kumpulan besar bukan golongan imam dan tidak mencapai kedudukan yang ditinggikan tersebut. Memang, belakangan di Wahyu 7:15 mereka digambarkan melayani Allah ”di Bait SuciNya.” Tetapi bait ini tidak memaksudkan ruang dalam dari bait, ruang Maha Kudus; melainkan halaman dari bait rohani Allah di bumi. Kata Yunani na·osʹ, yang di sini diterjemahkan ’Bait Suci,’ sering mengandung arti yang luas berupa seluruh bangunan yang didirikan untuk ibadat Yehuwa. Dewasa ini, hal ini merupakan bangunan rohani yang mencakup surga maupun bumi.—Bandingkan Matius 26:61; 27:5, 39, 40; Markus 15:29, 30; Yohanes 2:19-21, catatan kaki, New World Translation Reference Bible.

      Seruan Puji-Pujian Universal

      15, 16. (a) Bagaimana reaksi di surga ketika kumpulan besar muncul? (b) Bagaimana reaksi makhluk-makhluk roh ciptaan Yehuwa terhadap tiap penyingkapan baru dari maksud-tujuanNya? (c) Bagaimana kita di bumi dapat bergabung dalam nyanyian puji-pujian?

      15 Kumpulan besar itu memuji Yehuwa, tetapi ada makhluk-makhluk lain yang juga menyanyikan puji-pujian kepadaNya. Yohanes melaporkan: ”Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: ’Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!’”—Wahyu 7:11, 12.

      16 Ketika Yehuwa menciptakan bumi, semua malaikat suciNya ”bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai.” (Ayub 38:7) Setiap penyingkapan baru dari maksud-tujuan Yehuwa pasti telah menggugah para malaikat untuk menyerukan puji-pujian yang serupa. Ketika ke-24 tua-tua—ke-144.000 dalam kemuliaan surgawi mereka—berseru dengan nyaring dalam pengakuan akan Anak Domba, semua makhluk surgawi Allah yang lain turut serta dalam puji-pujian untuk Yesus dan Allah Yehuwa. (Wahyu 5:9-14) Makhluk-makhluk ini sudah meluap dalam sukacita mengamati penggenapan dari maksud-tujuan Yehuwa ketika Ia membangkitkan orang-orang terurap yang setia ke tempat yang mulia di alam roh. Sekarang, semua makhluk surgawi Yehuwa yang setia dengan semangat meluap-luap memberi puji-pujian yang merdu pada waktu kumpulan besar itu muncul. Sesungguhnya, hari Tuhan adalah masa yang menggembirakan untuk hidup bagi semua hamba Yehuwa. (Wahyu 1:10) Di atas bumi ini, benar-benar suatu hak istimewa bagi kita untuk ambil bagian dalam nyanyian pujian dengan memberi kesaksian demi Kerajaan Yehuwa!

      Kumpulan Besar Menampilkan Diri

      17. (a) Pertanyaan apa diajukan oleh salah seorang dari 24 tua-tua, dan fakta bahwa tua-tua itu dapat mengetahui jawabannya memberi kesan apa? (b) Bilakah pertanyaan tua-tua itu dijawab?

      17 Dari jaman rasul Yohanes dan terus sampai pada hari Tuhan, identitas kumpulan besar membingungkan orang-orang Kristen yang terurap. Maka, cocok bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua, yang melambangkan kaum terurap yang sudah berada di surga, menggugah pikiran Yohanes dengan mengajukan pertanyaan yang ada hubungannya dengan hal itu. ”Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: ’Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?’ Maka kataku kepadanya: ’Tuanku, tuan mengetahuinya.’” (Wahyu 7:13, 14a) Ya, tua-tua itu dapat mengetahui jawabannya dan menyampaikannya kepada Yohanes. Ini memberi kesan bahwa mereka yang dibangkitkan dari kelompok 24 tua-tua kemungkinan ikut serta menyampaikan kebenaran-kebenaran ilahi dewasa ini. Anggota-anggota dari golongan Yohanes di bumi harus mengetahui identitas kumpulan besar dengan secara saksama mengamati apa yang sedang Yehuwa laksanakan di tengah-tengah mereka. Mereka cepat menyadari pancaran sinar terang ilahi yang cemerlang yang menghiasi cakrawala teokratis pada tahun 1935, pada waktu yang ditentukan oleh Yehuwa.

      18, 19. (a) Harapan apa yang ditandaskan oleh golongan Yohanes selama tahun 1920-an dan 1930-an, tetapi siapa yang menyambut berita itu dalam jumlah yang terus bertambah? (b) Tanda pengenal dari kumpulan besar pada tahun 1935 menunjukkan apa sehubungan dengan ke-144.000? (c) Apa yang diungkapkan statistik dari Perjamuan Malam?

      18 Selama tahun 1920-an dan awal 1930-an, golongan Yohanes menandaskan harapan surgawi dalam publikasi-publikasi maupun dalam pekerjaan pengabaran. Rupanya, jumlah yang lengkap dari ke-144.000 masih harus dipenuhi. Tetapi jumlah yang terus bertambah dari orang-orang yang mentaati berita itu dan yang memperlihatkan gairah dalam pekerjaan kesaksian mulai menyatakan minat untuk hidup kekal di atas bumi Firdaus. Mereka tidak mempunyai keinginan untuk pergi ke surga. Itu bukan panggilan mereka. Mereka bukan bagian dari kawanan kecil melainkan dari domba-domba lain. (Lukas 12:32; Yohanes 10:16) Dinyatakannya mereka pada tahun 1935 sebagai kumpulan besar dari domba-domba lain merupakan petunjuk bahwa pemilihan dari ke-144.000 pada waktu itu sudah hampir selesai.

      19 Apakah statistik mendukung kesimpulan ini? Ya, memang. Pada tahun 1938, di seluruh dunia, 59.047 Saksi-Saksi dari Yehuwa ikut dalam pelayanan. Di antara mereka, 36.732 ambil bagian dari lambang-lambang pada perayaan Peringatan kematian Yesus setiap tahun, yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai panggilan surgawi. Pada tahun-tahun sejak itu, jumlah mereka yang ambil bagian secara progresif berkurang, pada prinsipnya karena Saksi-Saksi yang setia dari Yehuwa mengakhiri haluan hidup mereka di bumi dalam kematian. Pada tahun 1987 hanya 8.808 ambil bagian dari lambang-lambang Perjamuan Malam—0,1 persen saja dari 8.965.221 yang menghadiri perayaan seluas dunia itu.

      20. (a) Selama Perang Dunia II, komentar pribadi apa yang dibuat oleh presiden Lembaga mengenai kumpulan besar? (b) Kenyataan apa sekarang menunjukkan bahwa kumpulan besar benar-benar besar?

      20 Ketika perang dunia kedua pecah, Setan mengerahkan usaha yang keji untuk menghentikan penuaian atas kumpulan besar. Pekerjaan Yehuwa dibatasi di banyak negeri. Selama masa yang gelap itu, dan tidak lama sebelum kematiannya pada bulan Januari 1942, J. F. Rutherford, presiden dari Lembaga Menara Pengawal, terdengar mengatakan: ”Ya . . . kelihatannya perhimpunan besar itu akhirnya tidak akan begitu besar.” Tetapi berkat ilahi menunjukkan kebalikannya! Menjelang 1946 jumlah Saksi-Saksi yang melayani di seluruh dunia melonjak menjadi 176.456—kebanyakan dari mereka adalah dari kumpulan besar. Pada tahun 1987, 3.395.612 Saksi melayani Yehuwa dengan setia dalam 210 negeri yang berbeda—benar-benar SUATU KUMPULAN BESAR! Dan angka-angka terus meningkat.

      21. (a) Bagaimana penuaian dari umat Allah selama hari Tuhan selaras sepenuhnya dengan penglihatan Yohanes? (b) Bagaimana nubuat-nubuat penting tertentu mulai digenapi?

      21 Penuaian dari umat Allah selama hari Tuhan dengan demikian selaras sepenuhnya dengan penglihatan Yohanes: mula-mula pekerjaan mengumpulkan kaum sisa dari 144.000; kemudian pengumpulan kumpulan besar. Seperti dinubuatkan oleh Yesaya, sekarang ”pada hari-hari yang terakhir” orang-orang dari segala bangsa berduyun-duyun ambil bagian dalam ibadat Yehuwa yang murni. Dan, sesungguhnya, kita sangat bersukacita menghargai ciptaan Yehuwa berupa langit baru dan bumi baru. (Yesaya 2:2-4; 65:17, 18) Allah sedang mengumpulkan ”kembali dalam Kristus segala sesuatu, perkara-perkara di surga maupun perkara-perkara di bumi.” (Efesus 1:10, NW) Para waris Kerajaan surgawi yang terurap—yang dipilih selama berabad-abad sejak jaman Yesus—adalah ”perkara-perkara di surga.” Dan sekarang, kumpulan besar dari domba-domba lain muncul sebagai orang-orang pertama dari ”perkara-perkara di bumi.” Melayani selaras dengan penyelenggaraan itu dapat berarti kebahagiaan kekal bagi saudara.

      Berkat-Berkat dari Kumpulan Besar

      22. Keterangan lebih lanjut apa diterima Yohanes mengenai kumpulan besar?

      22 Melalui saluran ilahi, Yohanes menerima keterangan lebih lanjut mengenai kumpulan besar ini: ”Lalu ia [tua-tua] berkata kepadaku: ’Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait SuciNya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemahNya di atas mereka.’”—Wahyu 7:14b, 15.

      23. Apa gerangan kesusahan besar yang darinya kumpulan besar ”keluar”?

      23 Pada suatu peristiwa sebelumnya, Yesus telah mengatakan bahwa kehadirannya dalam kemuliaan Kerajaan akan mencapai puncak dalam ”sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula.” (Matius 24:21, 22, Bode) Sebagai penggenapan dari nubuat itu, para malaikat akan melepaskan keempat angin bumi untuk menghancurkan sistem dunia Setan. Yang pertama-tama akan lenyap ialah Babel Besar, imperium agama palsu sedunia. Kemudian, pada puncak sengsara besar itu, Yesus akan menyelamatkan kaum sisa dari ke-144.000 yang masih tinggal di bumi, bersama dengan kumpulan besar orang banyak yang tak terhitung jumlahnya.—Wahyu 7:1; 18:2.

      24. Bagaimana pribadi-pribadi dalam kumpulan besar memenuhi syarat untuk diselamatkan?

      24 Bagaimana orang-perseorangan dari kumpulan besar dapat memenuhi syarat untuk diselamatkan? Tua-tua itu memberitahu Yohanes bahwa mereka telah ”mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” Dengan kata lain, mereka telah mempraktekkan iman dalam Yesus sebagai Penebus mereka, telah membaktikan diri kepada Yehuwa, melambangkan pembaktian mereka dengan baptisan air, dan memelihara ”hati nurani yang murni” melalui tingkah laku mereka yang benar. (1 Petrus 3:16, 21; Matius 20:28) Jadi, mereka bersih dan benar dalam mata Yehuwa. Dan mereka menjaga diri ”tidak dicemarkan oleh dunia.”—Yakobus 1:27.

      25. (a) Bagaimana kumpulan besar ’melayani Yehuwa siang malam di Bait SuciNya’? (b) Bagaimana Yehuwa ”membentangkan kemahNya” di atas kumpulan besar?

      25 Selanjutnya, mereka telah menjadi Saksi-Saksi yang bergairah dari Yehuwa—”melayani Dia siang malam di Bait SuciNya.” Apakah saudara salah seorang dari kumpulan besar yang berbakti ini? Jika demikian, saudara mendapat hak istimewa untuk melayani Yehuwa tanpa henti dalam halaman dari bait rohaniNya yang besar di bumi. Dewasa ini, di bawah bimbingan kaum terurap, kumpulan besar melaksanakan bagian yang paling besar dari pekerjaan kesaksian. Meskipun mempunyai tanggung jawab duniawi, ratusan ribu dari mereka telah meluangkan kesempatan untuk pelayanan sepenuh waktu sebagai perintis. Namun tidak soal saudara termasuk dalam kelompok ini atau tidak, sebagai anggota yang berbakti dari kumpulan besar saudara dapat bersukacita bahwa karena iman dan perbuatan saudara, saudara dinyatakan benar sebagai sahabat Allah dan disambut sebagai tamu dalam kemahNya. (Mazmur 15:1-5; Yakobus 2:21-26) Dengan demikian Yehuwa ”membentangkan kemahNya” atas mereka yang mengasihi Dia dan, sebagai tuan rumah yang baik, melindungi mereka.—Amsal 18:10.

      26. Berkat-berkat lain apa yang akan dinikmati kumpulan besar?

      26 Tua-tua itu melanjutkan: ”Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:16, 17) Ya, Yehuwa benar-benar suka memberi tumpangan! Tetapi kata-kata ini mengandung makna yang dalam apa?

      27. (a) Bagaimana Yesaya menubuatkan sesuatu yang serupa dengan kata-kata dari tua-tua itu? (b) Apa yang menunjukkan bahwa nubuat Yesaya mulai digenapi atas sidang Kristen pada jaman Paulus?

      27 Mari kita bahas nubuat yang kata-katanya serupa, ”Beginilah firman [Yehuwa]: ’Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; . . . Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.’” (Yesaya 49:8, 10; lihat juga Mazmur 121:5, 6.) Rasul Paulus mengutip sebagian dari nubuat ini dan menerapkannya pada ”hari penyelamatan” yang mulai pada hari Pentakosta tahun 33 M. Ia menulis: ”Sebab Allah [Yehuwa] berfirman: ’Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.’ Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.”—2 Korintus 6:2.

      28, 29. (a) Bagaimana kata-kata Yesaya digenapi pada abad pertama? (b) Bagaimana kata-kata dari Wahyu 7:16 digenapi sehubungan dengan kumpulan besar? (c) Apa hasil dari dituntunnya kumpulan besar kepada ”mata air kehidupan”? (d) Mengapa kumpulan besar akan unik di antara umat manusia?

      28 Bagaimana penerapan dari janji tentang tidak akan menjadi lapar atau haus atau menderita panas terik berlaku pada jaman dulu? Tentu, orang Kristen pada abad pertama kadang-kadang menderita lapar dan haus secara aksara. (2 Korintus 11:23-27) Tetapi, secara rohani, apa yang mereka miliki berlimpah. Kebutuhan mereka dipenuhi secara limpah, sehingga mereka tidak lapar atau haus akan perkara-perkara rohani. Selain itu, Yehuwa tidak melimpahkan kehangatan murkaNya ke atas mereka ketika Ia membinasakan sistem Yahudi pada tahun 70 M. Kata-kata dari Wahyu 7:16 mengalami penggenapan rohani yang serupa bagi kumpulan besar dewasa ini. Bersama orang Kristen terurap, mereka menikmati persediaan rohani yang limpah.—Yesaya 65:13; Nahum 1:6, 7.

      29 Jika saudara salah seorang dari kumpulan besar itu, keadaan hati saudara yang baik akan membuat saudara ”bersorak-sorai,” tidak soal apa yang harus saudara alami dengan sabar dalam hal kekurangan dan tekanan selama tahun-tahun senja dari sistem Setan. (Yesaya 65:14) Dalam pengertian ini, bahkan sekarang, Anak Domba dapat ’menghapus segala air mata dari mata saudara.’ Penghukuman bagaikan ”matahari” yang panas dari Yehuwa tidak lagi mengancam saudara dan bilamana keempat angin kehancuran dilepaskan, saudara bisa saja dibebaskan dari ”panas terik” berupa perasaan tidak senang Yehuwa. Setelah kebinasaan itu berlalu, Anak Domba akan menuntun saudara untuk mendapat manfaat sepenuhnya dari ”mata air kehidupan” yang memulihkan kekuatan, ini melambangkan semua sarana yang Yehuwa sediakan agar saudara memperoleh hidup kekal. Iman saudara dalam darah Anak Domba akan dibuktikan benar dalam hal saudara sedikit demi sedikit dipulihkan kepada kesempurnaan manusia. Saudara-saudara dari kumpulan besar akan unik di antara umat manusia sebagai ”jutaan” yang bahkan tidak perlu mati! Dalam arti sepenuhnya setiap air mata sudah akan dihapus dari mata saudara.—Wahyu 21:4.

      Membuat Panggilan Itu Pasti

      30. Pandangan menakjubkan apa yang terbuka bagi kita dalam penglihatan Yohanes, dan siapa yang akan dapat ”bertahan”?

      30 Kata-kata tersebut benar-benar membuka bagi kita suatu pandangan yang menakjubkan! Yehuwa sendiri berada di takhtaNya, dan semua hambaNya, di surga dan di bumi, bersatu dalam memuji Dia. Hamba-hambaNya di bumi menghargai betapa menakjubkan hak istimewa yang mereka dapatkan untuk ambil bagian dalam paduan suara puji-pujian yang makin nyaring ini. Tidak lama lagi, Yehuwa dan Kristus Yesus akan melaksanakan penghukuman, dan seruan akan terdengar: ”Sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?” (Wahyu 6:17) Jawabannya? Hanya suatu minoritas dari umat manusia, termasuk siapa saja dari golongan 144.000 yang dimeteraikan yang mungkin masih hidup sebagai manusia dan suatu kumpulan besar dari domba-domba lain yang akan ”bertahan,” artinya, selamat bersama mereka.—Yeremia 35:19; 1 Korintus 16:13.

      31. Bagaimana penggenapan dari penglihatan Yohanes hendaknya mempengaruhi orang Kristen, baik kaum terurap maupun kumpulan besar?

      31 Mengingat fakta ini, orang Kristen terurap dari golongan Yohanes berusaha sekuat tenaga dan dengan bergairah dalam ”berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:14) Mereka sepenuhnya sadar bahwa peristiwa-peristiwa selama masa ini menuntut ketekunan istimewa di pihak mereka. (Wahyu 13:10) Setelah dengan loyal melayani Yehuwa selama bertahun-tahun, mereka berpegang teguh pada iman, bersukacita bahwa nama mereka ”terdaftar di sorga.” (Lukas 10:20; Wahyu 3:5) Mereka dari kumpulan besar juga tahu bahwa hanya ”orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 24:13) Walaupun kumpulan besar sebagai kelompok ditandai untuk keluar dari kesusahan yang besar, pribadi-pribadi yang ada di dalamnya harus berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersih dan aktif.

      32. Keadaan mendesak apa ditonjolkan oleh kenyataan bahwa hanya dua kelompok yang akan ”bertahan” pada hari murka Yehuwa?

      32 Tidak ada bukti bahwa siapapun yang tidak termasuk dalam kedua kelompok ini akan ”bertahan” pada hari murka Yehuwa. Apa artinya ini bagi jutaan orang yang tiap tahun memperlihatkan respek tertentu kepada korban Yesus dengan menghadiri perayaan Peringatan kematiannya namun yang belum mempraktekkan iman dalam korban Yesus sampai pada taraf membaktikan diri, menjadi hamba Yehuwa yang dibaptis, aktif dalam dinasNya? Selain itu, bagaimana dengan mereka yang pernah aktif tetapi yang telah membiarkan hati mereka ”sarat oleh . . . kepentingan-kepentingan duniawi”? Semoga semua orang tersebut sadar, dan tetap waspada, untuk dapat ”luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya . . . tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”​—Yesus Kristus. Waktunya tinggal sedikit!​—Lukas 21:34-36.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat catatan kaki, New World Translation Reference Bible.

      b The Watch Tower, 1 April 1918, halaman 98.

      c Secara aksara, ”di depan dia,” The Kingdom Interlinear Translation of the Greek Scriptures.

      [Kotak di hlm. 119]

      Hanya Allah yang Berhak Menafsir

      Selama puluhan tahun golongan Yohanes ingin mengetahui identitas kumpulan besar tetapi tidak mendapat penjelasan yang memuaskan. Mengapa? Kita peroleh jawabannya dari kata-kata Yusuf yang setia ketika ia mengatakan: ”Bukankah Allah yang berhak menafsirkan?” (Kejadian 40:8, NW) Bilamana dan bagaimana Allah menafsirkan penggenapan dari nubuat-nubuatNya? Biasanya, bila hal-hal itu sudah akan digenapi, atau sedang mengalami penggenapan, sehingga beritanya dengan jelas dapat dimengerti oleh hamba-hambaNya yang menyelidiki perkara-perkara itu. Pengertian ini diberikan ”untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.”​—Roma 15:4.

      [Kotak di hlm. 124]

      Para anggota kumpulan besar

      ▪ keluar dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa

      ▪ berdiri di hadapan takhta Yehuwa

      ▪ telah mencuci jubah mereka hingga putih dalam darah Anak Domba

      ▪ menyatakan bahwa keselamatan berasal dari Yehuwa dan Yesus

      ▪ keluar dari kesusahan besar

      ▪ melayani Yehuwa di baitNya siang dan malam

      ▪ mendapat perlindungan dan pemeliharaan Yehuwa yang pengasih

      ▪ digembalakan oleh Yesus kepada mata air kehidupan

      [Gambar sehalaman penuh di hlm. 121]

      [Gambar di hlm. 127]

      Kumpulan besar berhutang keselamatan kepada Allah dan kepada Anak Domba

      [Gambar di hlm. 128]

      Anak Domba akan menuntun kumpulan besar kepada mata air kehidupan

  • Tulah-Tulah Yehuwa atas Susunan Kristen
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 21

      Tulah-Tulah Yehuwa atas Susunan Kristen

      Penglihatan 5​—Wahyu 8:1–9:21

      Pokok: Ditiupnya enam dari tujuh sangkakala

      Waktu penggenapan: Sejak Kristus Yesus ditakhtakan pada tahun 1914 sampai sengsara besar

      1. Apa yang terjadi pada waktu Anak Domba membuka meterai ketujuh?

      ”KEEMPAT angin” telah ditahan sampai ke-144.000 dari Israel rohani dimeteraikan dan kumpulan besar diperkenan untuk selamat. (Wahyu 7:1-4, 9) Tetapi, sebelum badai yang menggelora itu melanda bumi, keputusan penghukuman Yehuwa atas dunia Setan harus diumumkan juga! Seraya Anak Domba mulai membuka meterai ketujuh, yang terakhir, Yohanes pasti melihatnya dengan penuh minat untuk mengetahui apa yang akan disingkapkan. Sekarang ia membagikan pengalamannya kepada kita: ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.”​—Wahyu 8:1, 2.

      Masa untuk Doa yang Sungguh-Sungguh

      2. Apa yang terjadi selama setengah jam simbolis keadaan sunyi senyap di surga?

      2 Ini benar-benar keadaan sunyi senyap yang penting! Setengah jam bisa merupakan waktu yang lama bila saudara sedang menunggu sesuatu terjadi. Sekarang, bahkan tidak ada lagi paduan suara puji-pujian di surga yang biasanya berlangsung terus. (Wahyu 4:8) Mengapa? Yohanes melihat alasannya dalam penglihatan: ”Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.”—Wahyu 8:3, 4.

      3. (a) Kemenyan yang dibakar mengingatkan kita kepada apa? (b) Apa maksud-tujuan dari keadaan sunyi senyap selama setengah jam di surga?

      3 Ini mengingatkan kita bahwa di bawah sistem Yahudi, kemenyan dibakar setiap hari di kemah suci dan, pada tahun-tahun kemudian, di bait di Yerusalem. (Keluaran 30:1-8) Selama kemenyan tersebut dibakar, orang Israel yang bukan imam menunggu di luar daerah suci, berdoa—tentu dalam hati tanpa suara—kepada Pribadi yang dituju oleh asap kemenyan yang naik itu. (Lukas 1:10) Yohanes sekarang melihat sesuatu yang serupa terjadi di surga. Kemenyan yang dipersembahkan oleh malaikat dihubungkan dengan ”doa orang-orang kudus.” Bahkan, dalam suatu penglihatan sebelumnya, kemenyan dikatakan melambangkan doa-doa demikian. (Wahyu 5:8; Mazmur 141:1, 2) Maka jelas bahwa keadaan sunyi senyap simbolis di surga dimaksudkan agar doa orang-orang kudus di bumi dapat terdengar.

      4, 5. Perkembangan-perkembangan sejarah apa membantu kita menentukan jangka waktu yang sesuai dengan setengah jam sunyi senyap yang bersifat lambang itu?

      4 Dapatkah kita menentukan bilamana ini terjadi? Ya, kita dapat, dengan memeriksa ikatan kalimatnya, bersama dengan perkembangan sejarah pada awal hari Tuhan. (Wahyu 1:10) Selama tahun 1918 dan 1919, peristiwa-peristiwa di bumi secara menonjol selaras dengan adegan yang digambarkan di Wahyu 8:1-4. Selama 40 tahun sebelum 1914, Siswa-Siswa Alkitab—sebutan untuk Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu itu—telah mengumumkan dengan berani bahwa zaman orang Kafir akan berakhir pada tahun itu. Peristiwa-peristiwa yang sangat menyusahkan dari tahun 1914 membuktikan bahwa mereka benar. (Lukas 21:24, Bode; Matius 24:3, 7, 8) Tetapi banyak dari mereka juga percaya bahwa pada tahun 1914 mereka akan diambil dari bumi ini kepada warisan surgawi mereka. Hal itu tidak terjadi. Sebaliknya, selama perang dunia pertama, mereka menderita masa penganiayaan yang hebat. Pada tanggal 31 Oktober 1916, presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, Charles T. Russell, meninggal. Kemudian, pada tanggal 4 Juli 1918, presiden yang baru, Joseph F. Rutherford, dan tujuh wakil lain dari Lembaga dibawa ke penjara di Atlanta, Georgia, karena secara keliru dijatuhi hukuman selama bertahun-tahun.

      5 Orang-orang Kristen yang tulus dari golongan Yohanes bingung. Apa yang Allah ingin agar mereka lakukan selanjutnya? Bilamana mereka akan diangkat ke surga? Sebuah artikel berjudul ”Penuaian Berakhir—Apa yang Menyusul Setelah Itu?” muncul dalam The Watch Tower terbitan 1 Mei 1919. Artikel itu menggambarkan keadaan yang tidak menentu ini dan menganjurkan mereka yang setia untuk terus bertekun, dengan menambahkan: ”Kami percaya memang benar untuk mengatakan sekarang bahwa penuaian golongan kerajaan merupakan fakta yang sudah terbukti, bahwa semua orang tersebut telah dimeteraikan pada waktunya dan bahwa pintu sudah tertutup.” Selama masa yang sulit ini, doa yang sungguh-sungguh dari golongan Yohanes dipanjatkan, seolah-olah dalam asap dari banyak kemenyan. Dan doa mereka didengarkan!

      Melemparkan Api ke Bumi

      6. Apa yang terjadi setelah keadaan sunyi senyap di surga, dan ini sebagai tanggapan kepada apa?

      6 Yohanes memberitahu kita: ”Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, [dan beberapa suara, ”Bode”], disertai halilintar dan gempa bumi.” (Wahyu 8:5) Setelah keadaan sunyi senyap, tiba-tiba ada kegiatan yang dramatis! Ini jelas sebagai jawaban atas doa orang-orang kudus, karena hal ini disulut oleh api yang diambil dari mezbah pedupaan. Pada tahun 1513 S.M., di Gunung Sinai, guruh dan halilintar, suara keras, api, dan gunung yang bergetar menandakan bahwa Yehuwa memalingkan perhatianNya kepada umatNya. (Keluaran 19:16-20) Perwujudan serupa yang dilaporkan oleh Yohanes juga menunjukkan bahwa Yehuwa memberi perhatian kepada hamba-hambaNya di bumi. Tetapi apa yang Yohanes lihat dinyatakan dalam tanda-tanda. (Wahyu 1:1, NW) Jadi bagaimana api, bunyi guruh, beberapa suara, halilintar, dan gempa bumi simbolis harus ditafsirkan pada jaman sekarang?

      7. (a) Api simbolis apa yang disulut oleh Yesus di bumi selama pelayanannya? (b) Bagaimana saudara-saudara rohani Yesus menyulut api dalam Susunan Kristen?

      7 Pada suatu kesempatan, Yesus memberitahu murid-muridnya: ”Aku datang untuk melemparkan [”menyulut,” NW] api ke bumi.” (Lukas 12:49) Memang, ia menyulut api. Dengan pengabarannya yang bergairah, Yesus menjadikan Kerajaan Allah masalah yang utama di hadapan umat Yahudi, dan ini membangkitkan perdebatan yang sengit di seluruh bangsa itu. (Matius 4:17, 25; 10:5-7, 17, 18) Pada tahun 1919 saudara-saudara rohani Yesus di bumi, kelompok kecil orang Kristen terurap yang selamat melewati masa yang sulit dari Perang Dunia I, menyulut api yang serupa dalam Susunan Kristen. Pada bulan September tahun itu, roh Yehuwa secara menonjol nyata terlihat pada waktu Saksi-SaksiNya yang loyal berkumpul dari tempat-tempat yang dekat dan jauh di Cedar Point, Ohio, A.S. Joseph F. Rutherford, yang baru saja dibebaskan dari penjara dan segera akan dibebaskan sama sekali dari semua tuduhan, dengan berani berkhotbah kepada hadirin kebaktian, dengan mengatakan: ”Karena mentaati perintah Majikan kita, dan mengakui hak istimewa dan kewajiban kita untuk berperang melawan benteng kesalahan yang telah begitu lama membelenggu orang-orang dalam perbudakan, pekerjaan kita dulu dan sekarang ialah untuk mengumumkan kerajaan Mesias yang mulia yang akan datang.” Itulah sengketa utama​—Kerajaan Allah!

      8, 9. (a) Bagaimana presiden Lembaga menggambarkan sikap dan keinginan umat Allah selama tahun-tahun peperangan yang sulit? (b) Bagaimana api dilemparkan ke bumi? (c) Bagaimana bunyi guruh, beberapa suara, kilat, dan gempa bumi itu terjadi?

      8 Ketika menyebut tentang pengalaman-pengalaman pahit dari umat Allah yang terjadi tidak lama berselang, sang pembicara mengatakan: ”Begitu kejam serangan musuh sehingga banyak dari kawanan yang dikasihi Tuhan sangat terkejut dan terpaku keheranan, berdoa dan menanti Tuhan untuk menyatakan kehendakNya. . . . Tetapi meskipun keadaan sementara yang mengecilkan hati, ada keinginan yang menyala-nyala untuk mengumumkan berita kerajaan.”—Lihat The Watch Tower terbitan 15 September 1919, halaman 280.

      9 Pada tahun 1919 keinginan tersebut dipenuhi. Kelompok kecil namun aktif dari orang-orang Kristen ini dikobarkan, secara rohani, untuk memulai kampanye pengabaran seluas dunia. (Bandingkan 1 Tesalonika 5:19.) Api dilemparkan ke bumi dalam hal Kerajaan Allah dijadikan sengketa yang menyala-nyala, dan demikianlah hal itu terus berlangsung! Suara-suara keras menggantikan keadaan sunyi, menyerukan berita Kerajaan dengan jelas. Peringatan-peringatan tanda bahaya yang menggemuruh dari Alkitab dikumandangkan. Seperti kilat halilintar, sinar kebenaran yang cemerlang memancar dari Firman nubuat Yehuwa, dan bagaikan suatu gempa bumi mengguncang wilayah agama sampai ke dasar-dasarnya. Golongan Yohanes melihat bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan. Dan sampai hari ini, pekerjaan itu terus meluas dengan gemilang di seluruh bumi!—Roma 10:18.

      Mempersiapkan Diri untuk Tiupan Sangkakala

      10. Apa yang sedang siap dilakukan oleh tujuh malaikat itu, dan mengapa?

      10 Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.” (Wahyu 8:6) Apa yang diartikan dengan ditiupnya sangkakala-sangkakala itu? Pada jaman Israel, tiupan sangkakala digunakan untuk menandai hari-hari yang penting atau peristiwa-peristiwa yang patut dicatat. (Imamat 23:24; 2 Raja 11:14) Demikian pula, tiupan sangkakala yang akan didengar oleh Yohanes akan menarik perhatian kepada soal-soal yang sangat penting, yang menyangkut kehidupan dan kematian.

      11. Golongan Yohanes sibuk melakukan pekerjaan persiapan apa di bumi dari tahun 1919 sampai 1922?

      11 Seraya para malaikat bersiap untuk meniup sangkakala-sangkakala itu, pasti mereka juga memberikan pengarahan kepada suatu pekerjaan persiapan di bumi. Dari tahun 1919 sampai 1922, golongan Yohanes yang telah dipulihkan kekuatannya sibuk mengorganisasi kembali pelayanan kepada umum dan membangun fasilitas-fasilitas penerbitan. Pada tahun 1919 majalah The Golden Age, yang sekarang dikenal sebagai Awake!, telah diterbitkan sebagai ”Majalah yang Berisi Fakta, Harapan, dan Keyakinan”​—sebuah sarana bagaikan sangkakala yang akan memainkan peranan penting dalam menyingkapkan keterlibatan agama palsu dalam politik.

      12. Apa yang diumumkan oleh tiap tiupan sangkakala, yang mengingatkan kita kepada apa pada jaman Musa?

      12 Seperti akan kita lihat sekarang, setiap tiupan sangkakala menyerukan suatu adegan yang dramatis berupa malapetaka atau tulah-tulah mengerikan yang mempengaruhi bagian-bagian bumi. Beberapa dari antaranya mengingatkan kita kepada tulah-tulah yang Yehuwa timpakan untuk menghukum orang Mesir pada jaman Musa. (Keluaran 7:19–12:32) Tulah-tulah tersebut merupakan pernyataan penghukuman Yehuwa atas bangsa Mesir, dan membuka jalan bagi umat Allah untuk bebas dari perbudakan. Tulah-tulah yang dilihat Yohanes mencapai hal yang serupa. Tetapi, ini bukan tulah-tulah aksara. Ini adalah tanda-tanda

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan