PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 15/6 hlm. 30
  • Makna Warta Berita

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Makna Warta Berita
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Menginjil?
  • Mengeksploitasi Seks
  • Siapakah Orang Kristiani yang ”Lebih Baik”?
  • Gereja yang Sejati dan Dasarnya
    Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
  • Siapa yang Akan Menginjil di Inggris?
    Sedarlah!—1995
  • Gereja—Perubahan dan Kebingungan
    Sedarlah!—1993
  • Krisis Agama di Belanda
    Sedarlah!—1993
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 15/6 hlm. 30

Makna Warta Berita

Mengapa Menginjil?

Kurangnya penginjilan di pihak para pengunjung gereja, oleh kalangan yang berwenang disebutkan berkaitan dengan menurunnya jumlah anggota gereja di antara agama-agama besar. Keprihatinan akan problem ini pada tahun 1988 telah mendorong United Church of Christ (Gereja yang Terpadu dari Kristus) untuk menjadikan masalah ”penginjilan dan pertambahan dalam keanggotaan” sebagai prioritas selama empat tahun.

St. Petersburg Times melaporkan bahwa sekte-sekte besar lainnya di Amerika Serikat, termasuk Gereja Presbiterian dan Gereja Episkopal, telah mengambil tindakan serupa. Namun, penelitian baru-baru ini atas lebih dari 200 jemaat United Church of Christ memperlihatkan bahwa banyak dari ke-1,6 juta anggotanya kurang memperlihatkan minat untuk berbicara tentang iman mereka kepada orang lain. Seorang anggota bertanya, ”Untuk apa kita harus berbicara kepada orang lain jika kita berbuat baik?” Yang lain mengatakan, ”Jika anda hidup menurut iman, anda tidak perlu membicarakannya.”

Namun, dalam bukunya American Mainline Religion (Agama Besar Amerika), Wade Clark Roof, seorang rekan pengarang buku itu, mengakui bahwa ”cara orang-orang membicarakan kehidupan agama dan kehidupan rohani mereka erat kaitannya dengan kelangsungan hidup iman itu sendiri”.

Jika ”berbuat baik” dan mempunyai ”iman” sudah cukup untuk menyenangkan Allah, mengapa rasul Paulus menulis, ”Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil”? Ia menjelaskan kepada rekan-rekan seimannya di Roma, ”Jika kamu mengaku dengan mulutmu [di depan umum, NW], bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku [di depan umum, NW] dan diselamatkan.”—1 Korintus 9:16; Roma 10:9, 10.

Mengeksploitasi Seks

Separuh lebih dari kira-kira 1.100 cerita komik yang muncul di antara berbagai publikasi Jepang, termasuk yang untuk anak-anak, memperlihatkan perbuatan seksual, kata Profesor Mamoru Fukutomi. Di Tokyo ia mengepalai sebuah penelitian atas lebih dari 390 majalah dan publikasi-publikasi lain yang dibeli dalam waktu satu bulan.

’Kebanyakan lukisan mengenai kegiatan seksual,’ kata Profesor Fukutomi, ’mengikuti pola dari pria-pria yang memaksa wanita-wanita yang tidak bergairah [untuk melakukan hubungan seksual] dan wanita-wanita akhirnya memberikan tanggapan secara aktif.’ Hampir 80 persen dari 6.861 foto dalam majalah-majalah populer Jepang yang dianalisa ”melukiskan wanita-wanita dalam sikap yang profokatif secara seksual”, demikian laporan The Daily Yomiuri. Kebanyakan wanita dalam gambar-gambar tersebut ”mengenakan pakaian dalam, pakaian renang atau telanjang” dan hanya 40 persen berpakaian lengkap, sedangkan 75 persen dari pria dalam gambar-gambar yang dianalisa mengenakan pakaian.

Bagaimana eksploitasi seperti itu mempengaruhi kaum muda? Buku Amsal dalam Alkitab melukiskan dengan jelas seorang pemuda ”yang kurang memiliki motif yang baik” tertarik kepada rumah seorang pelacur. (Amsal 7:7, catatan kaki Alkitab Referensi NW) Dan pelacur itu? ”Sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang. Lalu dipegangnyalah orang teruna itu.” (Amsal 7:8-13) Pada aman modern bahkan halaman tercetak ’menghadang untuk memegang’ kaum muda. Namun, Alkitab memperingatkan, ”Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.”—Amsal 7:25.

Siapakah Orang Kristiani yang ”Lebih Baik”?

”Tidak soal keputusan yang dibuat oleh seorang Kristiani, apakah untuk menjadi seorang tentara atau menolak wajib militer karena hati nurani, adalah salah baginya untuk menganggap diri orang Kristiani yang lebih tinggi tingkatnya daripada orang lain, atau bahkan meragukan apakah orang lain itu adalah orang Kristiani, karena [ia] mendukung sikap yang berbeda dengannya.”

Pernyataan ini dikeluarkan oleh Dewan Gereja Lutheran Penginjilan Jerman pada bulan Juli 1989. Mengapa? Menurut para pejabat, ini adalah untuk meniadakan sikap yang diambil oleh beberapa orang di gereja bahwa menolak wajib militer karena hati nurani merupakan ’tanda yang lebih positif’ bahwa seseorang adalah orang Kristiani daripada memasuki dinas militer. Meskipun setuju bahwa umat Kristiani dapat menghapus peperangan dengan ”menolak kekerasan secara pribadi”, Dewan Gereja menyatakan ini dapat juga dilakukan dengan memerangi kekerasan dengan kekuatan militer demi menjamin perdamaian.

Dalam bukunya History of Christianity (Sejarah Kekristenan), Edward Gibbon menulis, umat Kristiani abad pertama ”menolak ambil bagian secara aktif dalam pemerintahan sipil atau pertahanan militer kerajaan”, dan ”mustahil bahwa umat Kristiani, tanpa meninggalkan tugas yang lebih suci, dapat menerima jabatan sebagai prajurit, atau hakim, atau pangeran”.

Jadi, pertanyaannya bukan siapakah orang Kristiani ”yang lebih baik” tetapi apakah seseorang yang mengikuti haluan yang bertentangan dengan Kekristenan yang mula-mula adalah benar-benar seorang Kristiani. Paulus menulis, ”Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi.”—2 Korintus 10:3, 4.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan