PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • rs hlm. 279-hlm. 281
  • Penyembahan Nenek Moyang

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Penyembahan Nenek Moyang
  • Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
  • Bahan Terkait
  • Di Manakah Para Leluhur Kita?
    Jalan Menuju Kehidupan Abadi—Sudahkah Anda Menemukannya?
  • Spiritisme
    Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
  • Bagaimana Keadaan Orang Mati?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Dapatkah Orang Mati Menolong Orang yang Hidup?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
Lihat Lebih Banyak
Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab
rs hlm. 279-hlm. 281

Penyembahan Nenek Moyang

Definisi: Praktek berupa penghormatan dan pemujaan nenek moyang yang sudah meninggal (dengan upacara atau cara lain) karena percaya bahwa mereka tetap sadar di alam yang tidak kelihatan dan dapat membantu atau mencelakakan orang hidup dan karena itu harus ditenangkan. Bukan ajaran Alkitab.

Apakah nenek moyang yang sudah meninggal mengetahui apa yang dilakukan orang-orang yang hidup dan apakah mereka dapat membantu orang-orang yang hidup?

Pkh. 9:5: ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.”

Ayb. 14:10, 21: ”Manusia mati, dan di manakah dia? Putra-putranya dihormati, tetapi ia tidak mengetahuinya.”

Mz. 49:10, 17-19: ”Orang-orang berhikmat pun mati, orang yang bebal dan orang yang tidak bernalar binasa bersama-sama, dan mereka harus meninggalkan sarana penunjang kehidupan mereka untuk orang lain. . . . Pada waktu kematiannya ia tidak dapat membawa apa-apa sama sekali; kemuliaannya tidak akan turun bersama dia. . . . Akhirnya jiwanya hanya sampai sejauh generasi bapak-bapak leluhurnya. Mereka tidak akan pernah melihat terang lagi.”

Bukankah makanan yang ditaruh di atas altar atau kuburan tetap tidak dijamah? Tidakkah hal ini menunjukkan bahwa orang mati tidak dapat memperoleh manfaat darinya?

Lihat juga judul utama ”Spiritisme”.

Apakah ada alasan untuk merasa takut bahwa nenek moyang kita yang sudah meninggal akan mencelakai kita?

Pkh. 9:5, 6: ”Orang mati, . . . kasih mereka dan kebencian mereka serta kecemburuan mereka sudah lenyap, dan mereka tidak mempunyai bagian lagi sampai waktu yang tidak tertentu dalam segala yang harus dilakukan di bawah matahari.”

Apakah ada suatu bagian yang bersifat roh dari seseorang, yang tetap hidup setelah tubuhnya mati?

Yeh. 18:4: ”Lihat! Semua jiwa​—milikkulah mereka. Baik jiwa bapak maupun jiwa anak​—milikkulah mereka. Jiwa yang berbuat dosa​—jiwa itulah yang akan mati.” (Juga ayat 20)

Mz. 146:3, 4: ”Janganlah percaya kepada para bangsawan, ataupun kepada putra manusia . . . Apabila rohnya keluar, ia kembali ke tanah; pada hari itu lenyaplah segala pikirannya.”

Para ilmuwan dan ahli bedah tidak menemukan bukti tentang adanya suatu bagian dari manusia, yang tetap hidup pada waktu tubuhnya mati.

Lihat juga halaman 177-179, di bawah judul ”Kematian”.

Apakah Saudara lebih senang jika anak-cucu Saudara memperlihatkan respek dan kasih sewaktu Saudara masih hidup atau jika mereka mengadakan upacara-upacara di makam setelah Saudara meninggal?

Ef. 6:2, 3: ”’Hormatilah bapakmu dan ibumu’; yang adalah perintah pertama yang disertai janji: ’Agar baik keadaanmu dan engkau hidup untuk waktu yang lama di bumi.’” (Anak-anak yang dilatih dalam prinsip-prinsip Alkitab memperlihatkan penghormatan demikian, yang mendatangkan sukacita bagi hati orang tua mereka selama mereka masih hidup.)

Ams. 23:22: ”Dengarkanlah bapakmu yang telah menyebabkan engkau lahir, dan jangan memandang rendah ibumu hanya karena ia sudah tua.”

1 Tim. 5:4: ”Jika seorang janda mempunyai anak atau cucu, biarlah mereka lebih dahulu belajar menerapkan pengabdian yang saleh dalam rumah tangga mereka sendiri dan terus membayar apa yang terutang kepada orang-tua dan kakek-nenek mereka, sebab hal ini diperkenan dalam pandangan Allah.”

Jika para cenayang mengaku menyampaikan pesan dari orang yang sudah mati, dari mana sebenarnya berita ini?

Yes. 8:19: ”Jika mereka mengatakan kepada kamu sekalian, ’Bertanyalah kepada para cenayang atau kepada orang-orang yang mempunyai roh peramal yang menciap-ciap dan mengeluarkan ucapan dengan nada rendah’, bukankah kepada Allahnya suatu bangsa harus bertanya? Haruskah orang bertanya kepada orang mati demi kepentingan orang yang hidup?” (Apakah Allah akan memperingatkan kita terhadap kebiasaan demikian jika hal itu benar-benar dapat menghubungkan kita dengan orang-orang yang dikasihi yang sudah meninggal?)

Kis. 16:16: ”Ketika kami pergi ke tempat berdoa, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai suatu roh, suatu hantu tenung. Ia biasa memberi majikan-majikannya banyak keuntungan dengan mempraktekkan ilmu ramal.”

Lihat juga halaman 357, 358, di bawah judul ”Spiritisme”.

Kepada siapa penyembahan kita harus ditujukan?

Luk. 4:8: ”Sebagai jawaban Yesus mengatakan kepadanya, ’Ada tertulis, ”Yehuwa, Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci.”’”

Yoh. 4:23, 24: ”Jamnya akan tiba, dan itu adalah sekarang, bahwa para penyembah yang benar akan menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran, karena, sesungguhnya, Bapak mencari orang-orang yang seperti itu supaya mereka menyembah dia. Allah adalah Roh, dan orang yang menyembah dia harus menyembah dengan roh dan kebenaran.”

Harapan apa yang ada berkenaan dengan dipersatukannya anggota-anggota keluarga di masa depan, termasuk mereka yang sudah meninggal?

Yoh. 5:28, 29: ”Janganlah heran akan hal ini, karena jamnya akan tiba ketika semua orang yang di dalam makam peringatan akan mendengar suaranya lalu keluar, mereka yang melakukan perkara-perkara baik kepada kebangkitan kehidupan, mereka yang mempraktekkan perkara-perkara keji kepada kebangkitan penghakiman.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan