Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
7-13 MEI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | MARKUS 7-8
”Pikul Tiang Siksaanmu dan Terus Ikuti Aku”
(Markus 8:34) Kemudian dia memanggil orang-orang dan murid-muridnya lalu berkata, ”Kalau seseorang ingin mengikuti aku, dia harus menyangkal diri dan memikul tiang siksaannya dan terus mengikuti aku.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mrk 8:34
dia harus menyangkal diri: Atau ”dia harus menyerahkan semua haknya”. Ini menunjukkan bahwa orang itu rela untuk sepenuhnya menyangkal diri atau menyerahkan hak kepemilikan atas dirinya kepada Allah. Frasa bahasa Yunaninya bisa diterjemahkan menjadi ”dia harus mengatakan tidak kepada dirinya sendiri”. Ini cocok karena orang yang menyangkal diri mungkin harus menolak keinginan, ambisi, atau kenyamanan pribadinya. (2Kor 5:14, 15) Kata kerja bahasa Yunani yang sama dipakai oleh Markus saat menulis tentang Petrus yang menyangkal Yesus.—Mrk 14:30, 31, 72.
Bagaimana Saudara Berlari dalam Perlombaan untuk Kehidupan?
”Setiap orang yang mau mengikut Aku,” kata Kristus Yesus kepada suatu kumpulan dari murid-muridnya serta orang-orang lain, ”ia harus menyangkal dirinya, (atau, ”ia harus berkata, ’Tidak’ kepada dirinya,” Charles B. Williams) memikul tiang siksaannya dan terus mengikut aku.” (Markus 8:34, NW) Ketika kita menerima undangan ini, kita harus siap untuk ”terus” melakukannya, bukan karena ada manfaat khusus dalam penyangkalan diri, tetapi karena satu perbuatan yang tidak bijaksana, satu kali hilang pertimbangan yang baik, dapat menghilangkan segala hal yang telah dibangun, bahkan membahayakan kesejahteraan kekal kita. Kemajuan rohani biasanya dibuat dengan kecepatan yang agak lambat, tetapi betapa cepatnya kemajuan tersebut hilang jika kita tidak berjaga-jaga!
(Markus 8:35-37) Siapa pun yang ingin menyelamatkan nyawanya akan kehilangan itu, tapi siapa pun yang kehilangan nyawanya demi aku dan demi kabar baik akan menyelamatkannya. 36 Sebenarnya, apa gunanya kalau seseorang mendapatkan seluruh dunia tapi kehilangan nyawanya? 37 Memangnya apa yang akan diberikan seseorang sebagai ganti nyawanya?
Apa yang Akan Saudara Berikan agar Tetap Hidup?
Pada kesempatan itu juga, Yesus mengajukan dua pertanyaan yang menggugah pikiran, ”Apa manfaatnya bagi seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan jiwanya?” dan, ”Apa sesungguhnya yang akan diberikan seseorang sebagai penukar jiwanya?” (Mrk. 8:36, 37) Dari sudut pandangan manusia, jawaban atas pertanyaan pertama tampaknya jelas. Tidak ada manfaatnya bagi seseorang untuk memperoleh seluruh dunia kalau ia kehilangan kehidupannya, atau jiwanya. Harta benda hanya berguna jika seseorang hidup untuk menikmatinya. Pertanyaan Yesus yang kedua, ”Apa sesungguhnya yang akan diberikan seseorang sebagai penukar jiwanya?” bisa jadi membuat pendengarnya teringat akan tuduhan Setan pada zaman Ayub, ”Segala sesuatu yang dimiliki orang akan ia berikan ganti jiwanya.” (Ayb. 2:4) Bagi beberapa orang yang tidak menyembah Yehuwa, kata-kata Setan mungkin benar. Banyak yang akan berbuat apa saja, mengabaikan prinsip apa pun, hanya untuk bertahan hidup. Namun, orang Kristen memiliki pandangan yang berbeda.
Kita tahu bahwa Yesus datang ke bumi bukan untuk memberi kita kesehatan, kekayaan, dan umur panjang di dunia ini. Ia datang untuk membuka kesempatan bagi kita agar dapat menikmati kehidupan kekal di dunia baru, dan prospek kehidupan itulah yang sangat kita hargai. (Yoh. 3:16) Seorang Kristen akan mengerti bahwa pertanyaan Yesus yang pertama berarti, ”Apa manfaatnya jika seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan harapannya untuk hidup abadi?” Jawabannya: Tidak ada manfaatnya sama sekali. (1 Yoh. 2:15-17) Agar kita dapat menjawab pertanyaan Yesus yang kedua, kita bisa menanyai diri sendiri, ’Sejauh mana saya mau berkorban sekarang untuk memastikan harapan kehidupan saya di dunia baru?’ Jawaban kita untuk pertanyaan itu, sebagaimana nyata dari haluan hidup kita, menyingkapkan seberapa kuat harapan itu dalam hati kita.—Bandingkan Yohanes 12:25.
(Markus 8:38) Siapa pun yang malu terhadap aku dan kata-kataku dalam generasi yang berdosa dan tidak setia ini, Putra manusia juga akan malu terhadap orang itu saat dia datang dengan kemuliaan Bapaknya bersama para malaikat suci.”
Siapakah Putra Manusia?
Jelaslah, para pengikut Yesus harus berani dan rela berkorban. Yesus berkata, ”Siapa pun yang malu terhadap aku dan kata-kataku dalam generasi yang berdosa dan tidak setia ini, Putra manusia juga akan malu terhadap orang itu saat dia datang dengan kemuliaan Bapaknya bersama para malaikat suci.” (Markus 8:38) Saat Yesus datang, dia akan ”membalas setiap orang sesuai dengan tingkah lakunya”.—Matius 16:27.
Menggali Permata Rohani
(Markus 7:5-8) Jadi, orang Farisi dan ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, ”Kenapa murid-muridmu tidak menjalankan tradisi leluhur, tapi malah makan dengan tangan yang najis?” 6 Yesus menjawab, ”Orang-orang munafik, Yesaya dengan tepat bernubuat tentang kalian dalam tulisannya, ’Umat ini menghormati Aku di bibir saja, tapi hati mereka jauh dari-Ku. 7 Percuma mereka terus beribadah kepada-Ku, karena yang mereka ajarkan hanya perintah manusia.’ 8 Kalian melepaskan perintah Allah dan memegang erat tradisi manusia.”
Pertanyaan Pembaca
Mengapa mencuci tangan dipersoalkan oleh musuh-musuh Yesus?
▪ Ini hanya satu dari banyak hal yang mereka kritik. Hukum Musa menjelaskan apa saja yang membuat seseorang najis, misalnya air mani yang keluar atau sedang haid, penyakit kusta, dan menyentuh mayat atau bangkai. Hukum juga memberi petunjuk caranya agar bisa bersih kembali, yaitu dengan persembahan korban, mandi, atau pemercikan.—Im., psl. 11-15; Bil., psl. 19.
Para guru Yahudi, yang juga dikenal sebagai rabi, menambahkan aturan mereka sendiri. Menurut satu sumber, para rabi menambahkan aturan atau perincian tentang apa yang bisa membuat seseorang najis dan bagaimana ia bisa membuat orang lain najis. Mereka juga membuat aturan tentang peralatan dan benda apa saja yang bisa dan tidak bisa menjadi najis, serta upacara yang harus diikuti untuk bersih kembali.
Orang Farisi bertanya kepada Yesus, ”Mengapa murid-muridmu tidak bertingkah laku menurut tradisi orang-orang di masa lalu, tetapi mereka makan dengan tangan najis?” (Mrk. 7:5) Orang Farisi tidak mempersoalkan kebersihan, yaitu mencuci tangan sebelum makan. Mereka membuat aturan bahwa sebelum seseorang makan, air harus dituangkan ke tangannya sebagai bagian dari upacara. Sumber yang sama menyebutkan bahwa para rabi ”juga berdebat tentang benda apa yang harus dipakai untuk menuangkan air, jenis air yang cocok, siapa yang harus menuangkannya, dan bagian tangan mana yang harus terkena air”.
Apa reaksi Yesus terhadap semua hukum buatan manusia itu? Dia memberi tahu para pemimpin agama Yahudi itu, ”Yesaya dengan tepat bernubuat mengenai kamu, hai, orang-orang munafik, sebagaimana ada tertulis, ’Umat ini menghormati aku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dariku [Yehuwa]. Sia-sia mereka terus menyembah aku, karena mereka mengajarkan perintah manusia sebagai doktrin.’ Dengan melepaskan perintah Allah, kamu berpegang erat pada tradisi manusia.”—Mrk. 7:6-8.
(Markus 7:32-35) Di situ, orang-orang membawa kepadanya seorang pria yang tuli dan mengalami gangguan bicara. Mereka memohon agar Yesus menaruh tangannya ke atas dia. 33 Yesus pun membawanya menjauh dari orang-orang. Lalu, ketika tidak ada orang lain di sekitarnya, dia memasukkan jarinya ke telinga orang itu, dan setelah meludah, dia menyentuh lidah orang itu. 34 Sambil melihat ke langit, Yesus menarik napas panjang dan berkata, ”Effata,” yang berarti ”Terbukalah”. 35 Saat itu juga, telinga orang itu terbuka. Gangguan bicaranya juga hilang, dan dia mulai berbicara dengan normal.
Apakah Saudara Memiliki ”Pikiran Kristus”?
Pria itu tuli dan sama sekali tidak bisa bicara. Mungkin, Yesus telah merasa bahwa pria ini sangat gugup atau malu. Kemudian, Yesus melakukan sesuatu yang agak unik. Ia membawa pria itu menyendiri, jauh dari orang banyak, ke suatu tempat yang sunyi. Kemudian, Yesus memberi beberapa isyarat untuk memberi tahu pria itu apa yang hendak ia lakukan. Ia ”memasukkan jari tangannya ke telinga pria itu dan, setelah meludah, ia menyentuh lidah orang itu”. (Markus 7:33) Kemudian, Yesus menengadah ke langit dan menarik napas dalam-dalam. Tindakan yang demonstratif ini menyampaikan pesan kepada pria itu, ’Apa yang hendak kulakukan kepadamu adalah berkat kuasa dari Allah.’ Akhirnya, Yesus berkata, ”Terbukalah.” (Markus 7:34) Saat itu juga, pendengaran pria tersebut pulih, dan ia mampu berbicara secara normal.
Yesus sungguh bertimbang rasa kepada orang-orang lain! Ia peka terhadap perasaan mereka; dan perhatiannya yang simpatik ini menggerakkan dia untuk bertindak dengan mempertimbangkan perasaan orang lain. Sebagai orang Kristen, kita sebaiknya memupuk dan memperlihatkan pikiran Kristus dalam hal ini. Alkitab memperingatkan kita, ”Hendaklah kamu semua sepikiran, memperlihatkan sikap seperasaan, memiliki kasih sayang persaudaraan, memiliki keibaan hati yang lembut, rendah hati.” (1 Petrus 3:8) Jelaslah, ini menuntut kita untuk bertutur kata dan bertindak dengan mempertimbangkan perasaan orang lain.
Di sidang, kita dapat bertimbang rasa terhadap perasaan orang lain dengan menghormati martabat mereka, memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan. (Matius 7:12) Itu termasuk berhati-hati akan apa yang hendak kita katakan dan cara kita mengatakannya. (Kolose 4:6) Ingatlah bahwa ’kata-kata yang diucapkan tanpa dipikir dapat menikam seperti pedang’. (Amsal 12:18) Bagaimana dengan di dalam lingkungan keluarga? Suami-istri yang saling mengasihi peka terhadap perasaan pasangannya. (Efesus 5:33) Mereka menghindari kata-kata kasar, rentetan kritik, dan sarkasme yang tajam—itu semua dapat menimbulkan sakit hati yang sulit disembuhkan. Anak-anak pun punya perasaan, dan orang-tua yang pengasih mempertimbangkan perasaan mereka. Bila perlu mengoreksi, orang tua memberikannya sambil merespek martabat anak-anak mereka dan berupaya untuk tidak mempermalukan mereka. (Kolose 3:21) Jika kita bertimbang rasa terhadap orang lain, maka kita memperlihatkan bahwa kita memiliki pikiran Kristus.
Pembacaan Alkitab
(Markus 7:1-15) Beberapa orang Farisi dan ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkumpul di sekeliling Yesus. 2 Lalu mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan yang najis, yaitu tangan yang belum dicuci. 3 (Karena memegang erat tradisi leluhur, orang Farisi dan semua orang Yahudi selalu mencuci tangan sampai ke siku sebelum makan. 4 Setelah pulang dari pasar, mereka selalu membersihkan diri sebelum makan. Masih banyak tradisi lainnya yang mereka terima dan pegang erat, seperti merendam mangkuk, teko, dan wadah dari tembaga.) 5 Jadi, orang Farisi dan ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, ”Kenapa murid-muridmu tidak menjalankan tradisi leluhur, tapi malah makan dengan tangan yang najis?” 6 Yesus menjawab, ”Orang-orang munafik, Yesaya dengan tepat bernubuat tentang kalian dalam tulisannya, ’Umat ini menghormati Aku di bibir saja, tapi hati mereka jauh dari-Ku. 7 Percuma mereka terus beribadah kepada-Ku, karena yang mereka ajarkan hanya perintah manusia.’ 8 Kalian melepaskan perintah Allah dan memegang erat tradisi manusia.” 9 Yesus melanjutkan, ”Kalian pintar mencari cara agar tidak perlu menaati perintah Allah demi mengikuti tradisi kalian. 10 Contohnya, Musa berkata, ’Hormati ayah dan ibumu,’ dan, ’Orang yang mencaci maki ayah atau ibunya harus dibunuh.’ 11 Tapi kalian bilang, ’Orang boleh berkata kepada ayah atau ibunya, ”Apa pun milikku yang bisa bermanfaat bagi kalian adalah korban (maksudnya, persembahan yang dikhususkan bagi Allah).”’ 12 Dengan begitu, kalian tidak membolehkan orang itu berbuat apa-apa lagi untuk ayah atau ibunya. 13 Jadi, kalian membuat firman Allah tidak berlaku karena tradisi yang kalian teruskan. Kalian melakukan banyak hal seperti ini.” 14 Yesus memanggil lagi kumpulan orang yang ada di situ dan berkata, ”Kalian semua, dengarkan saya. Pahami ini: 15 Apa yang masuk ke dalam seseorang tidak membuatnya najis. Tapi hal-hal yang keluar dari seseorang, itulah yang membuatnya najis.”
14-20 MEI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | MARKUS 9-10
”Penglihatan yang Memperkuat Iman”
(Markus 9:1) Lalu dia berkata, ”Sesungguhnya kukatakan, beberapa dari orang-orang yang berdiri di sini tidak akan merasakan kematian sama sekali sebelum melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa yang besar.”
Kristus—Pusat Nubuat Alkitab
Lebih dari setahun telah berlalu sejak Yesus memberikan bukti-bukti yang tadi disebutkan tentang Kemesiasannya. Paskah tahun 32 M telah tiba dan berlalu. Banyak orang yang tadinya percaya tidak lagi mengikuti dia, mungkin karena penganiayaan, materialisme, atau kekhawatiran hidup. Yang lain-lain mungkin bingung atau kecewa karena Yesus menolak upaya orang-orang untuk menjadikan dia raja. Ketika ditantang oleh para pemimpin agama Yahudi, ia menolak untuk membuat tanda dari surga demi kemuliaan dirinya. (Matius 12:38, 39) Penolakan tersebut mungkin membuat beberapa orang terheran-heran. Selain itu, Yesus mulai menyingkapkan kepada murid-muridnya sesuatu yang sangat sulit mereka pahami—”ia harus pergi ke Yerusalem dan menderita banyak hal dari para tua-tua, imam-imam kepala dan penulis-penulis, lalu dibunuh”.—Matius 16:21-23.
Sekitar sembilan sampai sepuluh bulan kemudian, saatnya tiba ”bagi [Yesus] untuk pergi dari dunia ini kepada Bapak”. (Yohanes 13:1) Karena sangat memedulikan murid-muridnya yang loyal, Yesus menjanjikan kepada beberapa muridnya hal yang tidak ia berikan kepada orang Yahudi yang tidak beriman—suatu tanda dari surga. ”Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu,” kata Yesus, ”ada beberapa dari antara orang-orang yang berdiri di sini yang sama sekali tidak akan mengecap kematian sampai mereka terlebih dahulu melihat Putra manusia datang dalam kerajaannya.” (Matius 16:28) Jelaslah, Yesus tidak memaksudkan bahwa beberapa muridnya akan hidup sampai berdirinya Kerajaan Mesianik pada tahun 1914. Tetapi, ia bermaksud memberi ketiga murid terdekatnya sebuah penglihatan pendahuluan yang spektakuler tentang kemuliaannya dalam Kerajaan itu. Penglihatan ini disebut transfigurasi Yesus.
(Markus 9:2-6) Enam hari kemudian, Yesus mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes, mereka saja, ke gunung yang tinggi. Lalu, rupa Yesus berubah di depan mereka, 3 dan baju luarnya mulai berkilauan, menjadi jauh lebih putih daripada yang bisa diputihkan oleh tukang cuci mana pun di bumi. 4 Mereka juga melihat Elia dan Musa, dan keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 5 Lalu Petrus berkata kepada Yesus, ”Rabi, kami senang berada di sini. Izinkan kami memasang tiga kemah: satu untukmu, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.” 6 Sebenarnya Petrus bingung harus berkata apa, karena mereka sangat takut.
Kristus—Pusat Nubuat Alkitab
Enam hari kemudian, Yesus mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes naik ke gunung yang tinggi—kemungkinan salah satu sisi Gunung Hermon. Di sana, Yesus ”ditransfigurasi di hadapan mereka, dan mukanya bersinar seperti matahari, dan pakaian luarnya menjadi cemerlang seperti terang”. Nabi Musa dan nabi Elia juga terlihat bersama Yesus, sedang bercakap-cakap dengannya. Kejadian yang luar biasa ini mungkin terjadi pada malam hari, sehingga terlihat sangat hidup. Malah, sangat nyata sampai-sampai Petrus menawarkan diri untuk mendirikan tiga kemah—masing-masing untuk Yesus, Musa, dan Elia. Selagi Petrus berbicara, awan yang cemerlang menaungi mereka dan suatu suara keluar dari awan itu mengatakan, ”Inilah Putraku, yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan; dengarkan dia.”—Matius 17:1-6.
(Markus 9:7) Lalu suatu awan terbentuk, menutupi mereka, dan dari awan itu terdengar suara, ”Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi. Dengarkan dia.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mrk 9:7
suara: Injil mencatat bahwa Yehuwa pernah berbicara langsung kepada manusia dalam tiga peristiwa. Ini adalah peristiwa yang kedua.—Lihat keterangan tambahan untuk Mrk 1:11; Yoh 12:28.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 12:28
suara: Injil mencatat bahwa Yehuwa pernah berbicara langsung kepada manusia dalam tiga peristiwa. Ini adalah peristiwa yang ketiga. Yang pertama adalah saat Yesus dibaptis pada tahun 29 M dan dicatat di Mat 3:16, 17; Mrk 1:11; dan Luk 3:22. Yang kedua adalah saat Yesus mengalami transfigurasi pada tahun 32 M dan dicatat Mat 17:5; Mrk 9:7; dan Luk 9:35. Peristiwa ketiga, yang dicatat hanya dalam Injil Yohanes, terjadi pada tahun 33 M, tak lama sebelum Yesus terakhir kali merayakan Paskah. Yehuwa menjawab permohonan Yesus agar Sang Bapak memuliakan nama-Nya.
Menggali Permata Rohani
(Markus 10:6-9) Tapi pada awal penciptaan, ’Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan. 7 Karena itu seorang pria akan meninggalkan ayah dan ibunya, 8 dan keduanya akan menjadi satu’, maka mereka bukan lagi dua, tapi satu. 9 Jadi, apa yang telah disatukan Allah tidak boleh dipisahkan manusia.”
Pokok-Pokok Penting Buku Markus
10:6-9. Maksud-tujuan Allah adalah agar pasangan yang menikah tetap bersatu. Karena itu, daripada terburu-buru untuk bercerai, suami dan istri hendaknya berupaya menerapkan prinsip-prinsip Alkitab untuk mengatasi kesulitan apa pun yang bisa jadi timbul dalam perkawinan.—Mat. 19:4-6.
(Markus 10:17, 18) Sewaktu Yesus meneruskan perjalanan, seorang pria berlari ke arah Yesus dan berlutut di depannya. Dia bertanya, ”Guru Yang Baik, apa yang harus saya lakukan untuk mewarisi kehidupan abadi?” 18 Yesus berkata, ”Kenapa kamu menyebut saya baik? Tidak ada yang baik selain Allah.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mrk 10:17, 18
Guru Yang Baik: Pria itu kemungkinan besar mengatakan ”Guru Yang Baik” untuk menyanjung Yesus, dan itu hanyalah formalitas. Pemimpin agama pada zaman itu biasanya ingin dihormati seperti itu. Yesus sebenarnya tidak keberatan dipanggil ”Guru” dan ”Tuan” jika itu memang pada tempatnya. (Yoh 13:13) Namun, Yesus ingin agar semua pujian hanya diberikan kepada Bapaknya.
Tidak ada yang baik selain Allah: Yesus mengakui bahwa hanya Yehuwa-lah yang berhak untuk menentukan mana yang baik dan buruk. Ketika Adam dan Hawa memberontak terhadap Yehuwa dengan makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat, mereka berusaha mengambil hak Yehuwa itu. Tidak seperti Adam dan Hawa, Yesus rendah hati. Dia tidak mencampuri hak Bapaknya untuk menentukan apa yang baik dan buruk. Allah telah menentukan dan menunjukkan apa yang baik melalui semua perintah-Nya dalam Alkitab.—Mrk 10:19.
Pembacaan Alkitab
(Markus 9:1-13) Lalu dia berkata, ”Sesungguhnya kukatakan, beberapa dari orang-orang yang berdiri di sini tidak akan merasakan kematian sama sekali sebelum melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa yang besar.” 2 Enam hari kemudian, Yesus mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes, mereka saja, ke gunung yang tinggi. Lalu, rupa Yesus berubah di depan mereka, 3 dan baju luarnya mulai berkilauan, menjadi jauh lebih putih daripada yang bisa diputihkan oleh tukang cuci mana pun di bumi. 4 Mereka juga melihat Elia dan Musa, dan keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 5 Lalu Petrus berkata kepada Yesus, ”Rabi, kami senang berada di sini. Izinkan kami memasang tiga kemah: satu untukmu, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.” 6 Sebenarnya Petrus bingung harus berkata apa, karena mereka sangat takut. 7 Lalu suatu awan terbentuk, menutupi mereka, dan dari awan itu terdengar suara, ”Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi. Dengarkan dia.” 8 Lalu tiba-tiba, mereka melihat ke sekeliling dan melihat bahwa tidak ada lagi yang bersama mereka selain Yesus. 9 Sewaktu mereka menuruni gunung, Yesus dengan tegas melarang mereka menceritakan apa yang mereka lihat, sampai Putra manusia sudah bangkit dari antara orang mati. 10 Mereka menganggap serius kata-kata Yesus itu. Tapi, mereka bertiga membahas apa maksudnya Yesus dibangkitkan dari antara orang mati. 11 Lalu mereka mulai menanyai dia, ”Kenapa para ahli Taurat bilang bahwa Elia harus datang lebih dulu?” 12 Dia menjawab, ”Elia memang datang lebih dulu dan memulihkan segalanya. Tapi, apa hubungannya dengan ayat yang bilang bahwa Putra manusia harus mengalami banyak penderitaan dan dianggap hina? 13 Aku berkata kepada kalian, Elia sebenarnya sudah datang, tapi mereka memperlakukan dia semaunya, seperti yang tertulis tentang dia.”
KEHIDUPAN KRISTEN
”Apa yang Telah Disatukan Allah . . . ”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mrk 10:4, 11
surat cerai: Hukum Taurat mengharuskan seorang pria yang ingin menceraikan istrinya untuk menyiapkan dokumen hukum. Kemungkinan, dia juga harus berbicara kepada para pemimpin bangsa. Dengan adanya peraturan ini, pria itu jadi punya waktu untuk memikirkan kembali keputusannya yang besar itu. Hukum itu kemungkinan dibuat agar perceraian tidak terburu-buru dilakukan dan agar para wanita mendapatkan perlindungan secara hukum. (Ul 24:1) Tapi pada zaman Yesus, para pemimpin agama membuat perceraian mudah dilakukan. Yosefus, sejarawan abad pertama yang juga adalah orang Farisi yang telah bercerai, menyatakan bahwa perceraian boleh dilakukan ”karena alasan apa pun (dan menurut para pria, alasannya banyak).”—Lihat keterangan tambahan untuk Mat 5:31.
menceraikan istrinya: Atau ”menyuruh istrinya pergi”. Kata-kata Yesus yang dicatat oleh Markus ini harus dipahami dalam konteks yang lengkap, yang dicatat di Mat 19:9, yang mencakup frasa ”kecuali karena perbuatan cabul”. (Lihat keterangan tambahan untuk Mat 5:32.) Dalam catatan Markus ini, Yesus sedang berbicara tentang perceraian yang dasarnya bukan karena ”perbuatan cabul” (Yunani, porneiʹa) yang dilakukan oleh pasangan hidup yang tidak setia.
berzina terhadap istrinya: Atau ”mengkhianati istrinya”. Di sini, Yesus menolak ajaran para guru agama yang umum saat itu, yaitu bahwa pria bisa menceraikan istri mereka ”dengan alasan apa pun”. (Mat 19:3, 9) Kebanyakan orang Yahudi pada waktu itu menganggap bahwa jika suami berhubungan seks dengan orang lain, ini tidak dianggap sebagai zina atau pengkhianatan terhadap istrinya. Para guru agama mengajarkan bahwa yang bisa berzina hanyalah wanita. Tapi, Yesus menunjukkan bahwa suami dan istri punya kewajiban yang sama untuk setia kepada satu sama lain. Dengan demikian, Yesus merespek martabat wanita dan mengangkat derajat mereka.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mat 5:31
surat cerai: Hukum Musa tidak menyarankan perceraian. Pengaturan adanya surat cerai dibuat untuk agar orang tidak buru-buru memutuskan untuk bercerai dan juga untuk melindungi wanita. (Ul 24:1) Seorang suami yang ingin mendapat surat cerai kemungkinan besar harus berbicara dengan pria-pria yang berwenang yang mungkin akan menganjurkan pasangan itu untuk rujuk.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mat 5:32
berbuat cabul: Kata bahasa Yunani porneiʹa mencakup semua hubungan seksual yang tidak sah menurut Alkitab. Itu mencakup perzinaan, pelacuran, hubungan seks antara dua orang yang tidak menikah, homoseksualitas, dan hubungan seks dengan binatang.—Lihat Daftar Istilah Alkitab.
21-27 MEI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | MARKUS 11-12
”Dia Memasukkan Lebih Banyak Daripada Semua Orang Lain”
(Markus 12:41, 42) Lalu, Yesus duduk menghadap kotak-kotak sumbangan dan mulai mengamati orang-orang yang memasukkan uang ke situ. Banyak orang kaya memasukkan banyak uang logam. 42 Lalu, seorang janda miskin datang dan memasukkan dua uang logam yang nilainya sangat kecil.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mrk 12:41, 42
dua uang logam: Lit., ”dua lepta”, bentuk jamak dari kata Yunani leptonʹ, yang artinya sesuatu yang kecil dan tipis. Satu lepton adalah uang logam yang nilainya 1/128 dinar dan kelihatannya adalah uang logam tembaga atau perunggu paling kecil yang dipakai di Israel.—Lihat Daftar Istilah Alkitab, ”Lepton,” dan Lamp. B14.
yang nilainya sangat kecil: Lit., ”satu kuadran”. Kata Yunani kodranʹtes (dari kata Latin quadrans) memaksudkan uang logam tembaga atau perunggu Romawi yang nilainya 1/64 dinar. Markus menggunakan mata uang Romawi untuk menjelaskan nilai uang logam yang dipakai janda itu, yang adalah uang orang Yahudi.—Lihat Lamp. B14.
kotak-kotak sumbangan: Menurut sumber Yahudi kuno, kotak-kotak, atau wadah, untuk sumbangan ini berbentuk seperti trompet, atau tanduk, kemungkinan besar dengan lubang kecil di bagian atas. Orang-orang memasukkan uang ke dalam kotak yang sesuai dengan jenis persembahannya. Kata Yunani yang dipakai di sini juga ada di Yoh 8:20. Kata itu juga bisa diterjemahkan menjadi ”tempat perbendaharaan”, yang kelihatannya adalah sebuah area di Halaman Kaum Wanita. (Lihat keterangan tambahan nwtsty untuk Mat 27:6 dan Lamp. B11.) Menurut Misnah, 13 kotak sumbangan diletakkan di sepanjang dinding halaman itu. Kemungkinan besar, ada satu ruang sumbangan di bait yang digunakan untuk mengumpulkan uang dari semua kotak sumbangan.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mat 27:6
tempat penyimpanan yang suci: Istilah ini mungkin memaksudkan area di bait yang disebut ”tempat perbendaharaan” di Yoh 8:20, yang kelihatannya terletak di Halaman Kaum Wanita, tempat ditaruhnya 13 kotak sumbangan. (Lihat Lamp. B11.) Konon, ada satu ruang sumbangan di bait yang digunakan untuk mengumpulkan uang dari semua kotak sumbangan.
(Markus 12:43) Maka Yesus memanggil murid-muridnya dan berkata, ”Sesungguhnya kukatakan, janda miskin ini memasukkan lebih banyak daripada semua orang lain yang memasukkan uang ke kotak sumbangan.
Yehuwa Menghargai Dinas Saudara yang Sepenuh Jiwa
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 11 Nisan, Yesus menghabiskan waktu sepanjang hari di bait, dan di sana, wewenangnya dipertanyakan dan kepadanya diajukan pertanyaan-pertanyaan yang menyulitkan tentang pajak, kebangkitan, dan hal-hal lain. Ia mencela para penulis dan orang-orang Farisi karena, antara lain, ”melahap rumah janda-janda”. (Markus 12:40) Kemudian Yesus mengambil tempat duduk, kemungkinan dalam Ruangan Kaum Wanita, dan di sana, menurut tradisi Yahudi, terdapat 13 peti perbendaharaan. Ia duduk sejenak, dengan teliti mengamati orang-orang yang menjatuhkan sumbangan mereka. Banyak orang kaya datang, beberapa mungkin berlagak adil-benar, bahkan secara berlebih-lebihan. (Bandingkan Matius 6:2.) Pandangan Yesus tertuju pada salah seorang wanita. Mata biasa mungkin tidak akan menangkap sesuatu yang istimewa pada wanita itu atau pun pemberiannya. Namun Yesus, yang dapat membaca hati orang-orang lain, mengetahui bahwa wanita itu adalah seorang ”janda miskin”. Ia juga mengetahui berapa persisnya jumlah pemberian wanita itu—”dua uang logam kecil, yang sangat sedikit nilainya”.—Markus 12:41, 42.
Yesus memanggil murid-muridnya, karena ia ingin agar mereka melihat sendiri pelajaran yang hendak ia ajarkan. Janda ini ”telah menjatuhkan lebih banyak daripada mereka semua yang menjatuhkan uang ke dalam peti perbendaharaan”, kata Yesus. Dalam penilaian Yesus, wanita itu telah memasukkan lebih banyak daripada total pemberian orang-orang lainnya. Wanita itu memberikan ”semua yang dia miliki”—uangnya yang terakhir. Dengan melakukan itu, ia menaruh dirinya dalam tangan pemeliharaan Yehuwa. Orang yang dijadikan teladan sehubungan dengan memberi kepada Allah adalah orang yang pemberiannya hampir tidak bernilai secara materi. Akan tetapi, di mata Allah, itu sangat berharga!—Markus 12:43, 44; Yakobus 1:27.
(Markus 12:44) Mereka semua memberi dari kelebihan harta mereka. Tapi dia, meski berkekurangan, memasukkan semua miliknya, semua yang dia miliki untuk menunjang hidupnya.”
Yehuwa Menghargai Dinas Saudara yang Sepenuh Jiwa
Yesus memanggil murid-muridnya, karena ia ingin agar mereka melihat sendiri pelajaran yang hendak ia ajarkan. Janda ini ”telah menjatuhkan lebih banyak daripada mereka semua yang menjatuhkan uang ke dalam peti perbendaharaan”, kata Yesus. Dalam penilaian Yesus, wanita itu telah memasukkan lebih banyak daripada total pemberian orang-orang lainnya. Wanita itu memberikan ”semua yang dia miliki”—uangnya yang terakhir. Dengan melakukan itu, ia menaruh dirinya dalam tangan pemeliharaan Yehuwa. Orang yang dijadikan teladan sehubungan dengan memberi kepada Allah adalah orang yang pemberiannya hampir tidak bernilai secara materi. Akan tetapi, di mata Allah, itu sangat berharga!—Markus 12:43, 44; Yakobus 1:27.
w87-E 1/12 30 ¶1
Apakah Pemberian Saudara Adalah Korban?
Ada banyak pelajaran penting dari kisah ini. Salah satunya adalah ini: Kita semua bisa mendukung ibadah sejati dengan memberikan sumbangan materi. Kita bisa saja memberikan apa yang tidak terlalu berharga bagi kita. Tapi, yang terutama berharga di mata Allah adalah jika kita memberikan sesuatu yang sebenarnya sangat kita butuhkan. Dengan kata lain, sewaktu kita memberikan sumbangan, apakah kita merasa itu mudah? Atau apakah kita harus membuat pengorbanan yang besar?
Hikmat dalam ”Perkataan Allah”
Tidakkah sangat penting artinya bahwa dari sekian banyak orang yang datang ke bait pada hari itu, janda inilah yang dipilih dan disebutkan di dalam Alkitab? Melalui contoh ini, Yehuwa mengajar kita bahwa Ia adalah Allah yang penuh penghargaan. Ia senang menerima pemberian kita yang sepenuh jiwa, tidak soal bagaimana perbandingannya dengan apa yang orang lain dapat berikan. Yehuwa pasti tahu bahwa inilah cara terbaik untuk mengajarkan kebenaran yang menghangatkan hati ini kepada kita!
Menggali Permata Rohani
(Markus 11:17) Dia mengajar orang-orang dan berkata, ”Bukankah ada tertulis, ’Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa’? Tapi kalian menjadikannya gua perampok.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Mrk 11:17
rumah doa bagi segala bangsa: Dari tiga penulis Injil yang mengutip Yes 56:7, hanya Markus yang memasukkan frasa ”bagi segala bangsa [orang]”. (Mat 21:13; Luk 19:46) Bait di Yerusalem dibuat agar orang Israel maupun orang dari bangsa lain yang takut kepada Allah bisa menyembah Yehuwa dan berdoa kepada-Nya. (1Raj 8:41-43) Karena itu, Yesus marah kepada orang-orang Yahudi yang berjualan di bait, menjadikannya gua perampok. Karena tindakan mereka itu, orang-orang dari berbagai bangsa jadi enggan mendekat kepada Yehuwa di rumah doa-Nya. Mereka pun kehilangan kesempatan untuk mengenal Allah.
(Markus 11:27, 28) Mereka datang lagi ke Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di bait, para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin mendatanginya 28 dan berkata, ”Dari mana kamu dapat wewenang untuk melakukan semua ini? Siapa yang beri kamu wewenang itu?”
Pelajaran tentang Iman dari Pohon Ara
Sekarang, Yesus dan murid-muridnya tiba di Yerusalem. Seperti biasa, Yesus masuk ke bait dan mulai mengajar. Para imam kepala dan pemimpin mendatangi Yesus dan menantang dia, mungkin karena Yesus kemarin mengusir para penukar uang di bait. Mereka berkata, ”Dari mana kamu dapat wewenang untuk melakukan semua ini? Siapa yang beri kamu wewenang itu?”—Markus 11:28.
Pembacaan Alkitab
(Markus 12:13-27) Lalu, mereka mengutus beberapa orang Farisi dan pengikut partai Herodes kepada Yesus untuk membuat dia terjebak kata-katanya sendiri. 14 Sewaktu tiba, mereka berkata kepadanya, ”Guru, kami tahu Guru berkata dengan benar dan tidak berupaya untuk disukai orang, karena Guru tidak memandang penampilan luar seseorang, tapi mengajarkan jalan Allah sesuai dengan kebenaran. Nah, apa kita boleh membayar pajak kepala kepada Kaisar? 15 Kita harus bayar atau tidak?” Yesus tahu mereka munafik, maka dia berkata, ”Kenapa kalian menguji saya? Coba beri saya satu uang logam dinar untuk saya lihat.” 16 Mereka memberikannya, dan dia berkata, ”Gambar dan nama siapa ini?” Mereka menjawab, ”Kaisar.” 17 Lalu Yesus berkata, ”Berikan milik Kaisar kepada Kaisar, tapi milik Allah kepada Allah.” Mereka pun kagum mendengar kata-katanya. 18 Lalu orang-orang Saduki, yang tidak percaya adanya kebangkitan, menemui dia dan bertanya, 19 ”Guru, Musa menulis bahwa kalau ada pria yang mati dan meninggalkan seorang istri tapi tidak punya anak, kakak atau adiknya harus menikahi jandanya dan memberikan keturunan untuk saudaranya itu. 20 Nah, ada tujuh pria kakak beradik. Yang sulung menikah, tapi ketika mati, dia tidak punya keturunan. 21 Lalu, yang kedua menikahi jandanya tapi mati tanpa punya keturunan, dan yang ketiga juga begitu. 22 Ketujuh-tujuhnya mati tanpa punya keturunan. Terakhir, wanita itu juga mati. 23 Pada kebangkitan, wanita itu akan jadi istri siapa? Ketujuh pria itu pernah menikahi dia.” 24 Yesus menjawab, ”Kalian tidak mengerti Kitab Suci ataupun kuasa Allah. Karena itulah kalian keliru. 25 Sewaktu bangkit dari antara orang mati, pria dan wanita tidak menikah atau dinikahkan, tapi mereka seperti malaikat di surga. 26 Tapi mengenai kebangkitan orang mati, apa kalian belum pernah baca kisah tentang semak berduri dalam kitab Musa? Saat itu, Allah berkata kepada Musa, ’Aku adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.’ 27 Dia adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Kalian sangat keliru.”
28 MEI–3 JUNI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | MARKUS 13-14
”Jangan Terjerat Perasaan Takut kepada Manusia”
(Markus 14:29) Tapi Petrus berkata, ”Sekalipun semua orang lain tersandung, aku tidak akan tersandung.”
(Markus 14:31) Tapi Petrus tetap berkeras, ”Kalaupun aku harus mati bersamamu, aku tidak bakal menyangkal bahwa aku mengenalmu.” Semua murid lain juga mulai berkata begitu.
(Markus 14:50) Lalu semua murid lari meninggalkan dia.
(Markus 14:47) Tapi, seseorang yang berdiri di situ menarik pedang dan menyerang budak imam besar, memotong telinganya sampai putus.
(Markus 14:54) Tapi, dari jauh Petrus mengikuti Yesus sampai ke halaman rumah imam besar. Di sana, dia duduk bersama para pelayan rumah dan menghangatkan diri di depan api.
(Markus 14:66-72) Sementara Petrus berada di bawah, di halaman, salah satu hamba perempuan imam besar datang ke situ. 67 Ketika melihat Petrus sedang menghangatkan diri, hamba itu menatapnya dan berkata, ”Kamu juga temannya Yesus, orang Nazaret itu.” 68 Tapi Petrus menyangkalnya dengan berkata, ”Saya tidak kenal dia. Kamu salah orang.” Lalu dia keluar ke arah gerbang. 69 Di situ, hamba perempuan itu melihat dia dan mulai berkata lagi kepada orang-orang yang berdiri di situ, ”Dia salah satu dari mereka.” 70 Petrus menyangkal lagi. Tidak lama kemudian, orang-orang yang berdiri di situ mulai berkata lagi kepada Petrus, ”Kamu pasti salah satu dari mereka. Kamu kan orang Galilea.” 71 Tapi Petrus mulai bersumpah, ”Saya tidak kenal orang yang kalian bicarakan itu!” dan berkata bahwa dia bersedia dikutuk kalau berbohong. 72 Saat itu juga, ayam jantan berkokok untuk kedua kalinya, dan Petrus teringat kata-kata Yesus, ”Sebelum ayam jantan berkokok dua kali, kamu akan tiga kali menyangkal bahwa kamu mengenal aku.” Dia pun tidak bisa menahan diri dan mulai menangis.
Ia Belajar Pengampunan dari Tuannya
Dengan hati-hati, Petrus mengikuti rombongan itu dan akhirnya tiba di gerbang salah satu rumah paling megah di Yerusalem. Itu adalah rumah Kayafas, imam besar yang berkuasa dan kaya. Rumah-rumah seperti itu biasanya dikelilingi halaman yang luas, dan di depannya ada gerbang. Petrus tiba di gerbang tetapi tidak diizinkan masuk. Yohanes, yang kenal dengan imam besar dan telah berada di dalam, datang dan meminta penjaga gerbang agar mengizinkan Petrus masuk. Tampaknya, Petrus tidak tetap berada di dekat Yohanes; ia juga tidak berupaya masuk ke dalam rumah untuk mendampingi Tuannya. Ia tetap di halaman, di mana para budak dan pelayan menghangatkan diri di hadapan api yang terang pada malam yang dingin itu, sambil memerhatikan para saksi palsu yang menuduh Yesus keluar masuk tempat pengadilan.—Mrk. 14:54-57; Yoh. 18:15, 16, 18.
Petrus
Dengan bantuan seorang murid lain, yang kelihatannya mengikuti atau menemaninya ke tempat kediaman imam besar, Petrus masuk ke halaman. (Yoh 18:15, 16) Ia tidak hanya duduk diam di suatu sudut yang gelap tanpa menarik perhatian orang tetapi maju untuk menghangatkan dirinya dekat api unggun. Karena cahaya api itu, orang-orang lain dapat mengenali dirinya sebagai rekan Yesus, dan logat Galilea-nya menambah kecurigaan mereka. Karena dituduh, Petrus tiga kali menyangkal bahwa ia mengenal Yesus; akhirnya ia bahkan mengutuk karena terlalu bersemangat dalam penyangkalannya. Dari suatu tempat di kota, seekor ayam jantan berkokok untuk kedua kali, dan Yesus ”berpaling dan memandang Petrus”. Setelah itu Petrus keluar, hatinya hancur, dan ia menangis dengan getir. (Mat 26:69-75; Mrk 14:66-72; Luk 22:54-62; Yoh 18:17, 18; lihat SAAT AYAM JANTAN BERKOKOK; SUMPAH.) Akan tetapi, permohonan Yesus sebelum itu demi Petrus terkabul, dan iman Petrus tidak sepenuhnya gugur.—Luk 22:31, 32.
Menggali Permata Rohani
(Markus 14:51, 52) Tapi, ada seorang pemuda yang mengikuti dia dari dekat. Pemuda itu hanya memakai kain linen halus untuk menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian. Ketika mereka mencoba menangkapnya, 52 dia meninggalkan kain linennya dan lari tanpa pakaian.
Pokok-Pokok Penting Buku Markus
14:51, 52—Siapakah pria muda itu yang ”lari dengan telanjang”? Hanya Markus yang menyebut tentang kejadian ini, maka masuk akal untuk menyimpulkan bahwa ia berbicara tentang dirinya.
(Markus 14:60-62) Lalu, imam besar berdiri di tengah-tengah mereka dan menanyai Yesus. Dia berkata, ”Apa kamu tidak menjawab? Apa tanggapanmu terhadap tuduhan mereka kepadamu ini?” 61 Tapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab sama sekali. Imam besar mulai menanyai dia lagi dan berkata kepadanya, ”Apa kamu Kristus, Putra dari Yang Kudus?” 62 Lalu Yesus berkata, ”Ya, dan kalian akan melihat Putra manusia duduk di sebelah kanan Yang Kuasa dan datang dengan awan-awan langit.”
Yesus Dibawa kepada Hanas, Lalu kepada Kayafas
Kayafas tahu bahwa orang Yahudi tidak senang jika ada orang yang mengaku sebagai Putra Allah. Sebelumnya, ketika Yesus menyebut Allah sebagai Bapaknya, orang Yahudi ingin membunuh dia. Menurut mereka, Yesus ”membuat dirinya setara dengan Allah”. (Yohanes 5:17, 18; 10:31-39) Karena itu, Kayafas dengan licik berkata kepada Yesus, ”Bersumpahlah demi Allah yang hidup, dan beri tahu kami apakah kamu Kristus, Putra Allah!” (Matius 26:63) Selama pelayanannya, Yesus sudah beberapa kali menyatakan bahwa dia adalah Putra Allah. (Yohanes 3:18; 5:25; 11:4) Jika sekarang dia diam saja, orang-orang bisa berpikir bahwa Yesus menyangkal hal itu. Jadi dia berkata, ”Ya, dan kalian akan melihat Putra manusia duduk di sebelah kanan Yang Kuasa dan datang dengan awan-awan langit.”—Markus 14:62.
Pembacaan Alkitab
(Markus 14:43-59) Saat itu juga, sementara dia masih berbicara, Yudas, salah satu dari ke-12 rasul, datang bersama segerombolan orang yang membawa pedang dan pentung, yang diutus oleh para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin. 44 Pengkhianat itu sudah memberi tahu mereka sebuah tanda, dengan berkata, ”Orang yang aku cium, dialah orangnya. Tangkap dia, dan bawa dia dengan penjagaan yang ketat.” 45 Dia langsung mendekati Yesus dan berkata, ”Rabi!” dan menciumnya dengan lembut. 46 Maka mereka menangkap Yesus. 47 Tapi, seseorang yang berdiri di situ menarik pedang dan menyerang budak imam besar, memotong telinganya sampai putus. 48 Lalu Yesus berkata kepada mereka, ”Apakah saya perampok, sehingga kalian datang dengan pedang dan pentung untuk menangkap saya? 49 Setiap hari saya ada bersama kalian dan mengajar di bait, tapi kalian tidak menangkap saya. Namun dengan begini, kata-kata Kitab Suci menjadi kenyataan.” 50 Lalu semua murid lari meninggalkan dia. 51 Tapi, ada seorang pemuda yang mengikuti dia dari dekat. Pemuda itu hanya memakai kain linen halus untuk menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian. Ketika mereka mencoba menangkapnya, 52 dia meninggalkan kain linennya dan lari tanpa pakaian. 53 Kemudian, Yesus dibawa kepada imam besar, dan semua imam kepala, pemimpin, dan ahli Taurat sudah berkumpul di sana. 54 Tapi, dari jauh Petrus mengikuti Yesus sampai ke halaman rumah imam besar. Di sana, dia duduk bersama para pelayan rumah dan menghangatkan diri di depan api. 55 Sementara itu, para imam kepala dan seluruh anggota Sanhedrin mencari-cari kesaksian untuk menuduh Yesus, supaya mereka bisa menghukum mati dia. Tapi mereka tidak menemukan apa-apa. 56 Memang, banyak orang memberikan kesaksian palsu tentang dia, tapi kesaksian mereka saling bertentangan. 57 Juga, beberapa orang berdiri dan memberikan kesaksian palsu tentang dia, dengan berkata, 58 ”Kami mendengar dia berkata, ’Saya akan merobohkan bait ini yang dibuat dengan tangan, dan dalam tiga hari saya akan membangun bait lain yang tidak dibuat dengan tangan.’” 59 Tapi tentang hal ini pun kesaksian mereka saling bertentangan.