Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
3-9 SEPTEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YOHANES 1-2
”Yesus Membuat Mukjizat Pertama”
(Yohanes 2:1-3) Dua hari kemudian, ada pesta pernikahan di Kana di Galilea, dan ibu Yesus ada di sana. 2 Yesus dan murid-muridnya juga diundang ke pesta pernikahan itu. 3 Sewaktu minuman anggur hampir habis, ibu Yesus berkata kepadanya, ”Mereka kehabisan anggur.”
Kristus—Kuasa Allah
3 Yesus mengadakan mukjizat pertamanya di sebuah pesta pernikahan di kota Kana. Saat itu, entah kenapa, minuman anggur untuk para tamu tidak cukup. Ini bisa membuat pasangan pengantin sangat malu, karena mereka seharusnya menyediakan cukup makanan dan minuman. Maria, ibu Yesus, adalah salah satu tamu. Ia pun meminta Yesus melakukan sesuatu. Mungkin, ia berpikir bahwa Yesus punya kuasa untuk melakukan mukjizat. Maria bisa jadi sudah memikirkan nubuat-nubuat tentang putranya, dan ia tahu bahwa Yesus akan disebut ”Putra dari Yang Mahatinggi”. (Luk. 1:30-32; 2:52) Tapi yang jelas, Maria maupun Yesus benar-benar ingin membantu pasangan pengantin itu. Jadi, Yesus secara mukjizat mengubah sekitar 380 liter air menjadi ”anggur yang baik”. (Baca Yohanes 2:3, 6-11.) Apakah Yesus wajib melakukan mukjizat ini? Tidak. Ia melakukannya karena ia mengasihi manusia dan karena ia meniru Bapaknya yang murah hati.
(Yohanes 2:4-11) Tapi Yesus menjawab, ”Ibu, apakah itu urusan kita? Waktuku belum tiba.” 5 Ibunya berkata kepada para pelayan, ”Lakukan apa saja yang dia suruh.” 6 Di situ ada enam tempayan air dari batu yang disediakan untuk menyucikan diri seperti kebiasaan orang Yahudi. Satu tempayan bisa menampung dua sampai tiga takaran cair. 7 Yesus berkata kepada mereka, ”Isilah tempayan-tempayan itu dengan air.” Lalu mereka mengisinya sampai penuh. 8 Dia berkata lagi, ”Sekarang, ambil sedikit isinya dan bawa kepada ketua pesta.” Mereka pun membawanya. 9 Ketua pesta mencicipi air yang sudah diubah menjadi anggur itu. Dia tidak tahu itu dari mana, tapi para pelayan yang mengambilnya tahu. Lalu, ketua pesta memanggil pengantin laki-laki 10 dan berkata, ”Biasanya orang menyajikan anggur yang bagus lebih dulu, dan ketika orang-orang sudah mabuk, baru yang kurang bagus. Kamu malah menyimpan anggur yang bagus sampai sekarang.” 11 Yesus melakukan mukjizatnya yang pertama itu di Kana di Galilea, sehingga dia membuat kemuliaannya menjadi nyata, dan murid-muridnya beriman kepadanya.
Yesus Melakukan Mukjizatnya yang Pertama
Inilah mukjizat pertama yang Yesus lakukan. Ketika murid-muridnya menyaksikan mukjizat ini, mereka semakin beriman kepadanya. Setelah itu, Yesus, ibunya, dan adik-adik tirinya pergi ke kota Kapernaum di pesisir barat-laut dari Laut Galilea.
Menggali Permata Rohani
(Yohanes 1:1) Pada mulanya Firman itu ada. Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 1:1
Firman: Atau ”Logos”. Bahasa Yunaninya adalah ho logos. Di ayat ini, kata itu digunakan sebagai gelar. Kata itu juga digunakan di Yoh 1:14 dan Why 19:13. Yohanes menunjukkan bahwa yang menyandang gelar ini adalah Yesus. Ini adalah gelar Yesus selama dia masih di surga sebagai makhluk roh, selama dia melayani di bumi sebagai manusia sempurna, dan setelah dia kembali ke surga dan ditinggikan. Yesus adalah Juru Bicara Allah, atau Firman, yang Allah gunakan untuk menyampaikan informasi dan instruksi kepada para malaikat dan kepada manusia. Jadi, masuk akal kalau kita menyimpulkan bahwa sebelum Yesus datang ke bumi, Yehuwa berkomunikasi dengan manusia melalui Yesus, yang adalah Firman atau Juru Bicara-Nya.—Kej 16:7-11; 22:11; 31:11; Kel 3:2-5; Hak 2:1-4; 6:11, 12; 13:3.
bersama: Secara harfiah, ”dekat”. Preposisi Yunani yang digunakan di ayat ini adalah pros, yang menyiratkan kedekatan dan persahabatan. Tapi, kata depan ini juga membedakan satu orang dengan yang lainnya. Dalam ayat ini, yang dibedakan adalah Firman dan satu-satunya Allah yang benar.
Firman itu adalah suatu allah: Atau ”Firman itu bersifat ilahi [atau, ”pribadi seperti allah”]”. Penyataan Yohanes ini menjelaskan sifat atau kodrat ”Firman” (Yunani, ho logos; lihat keterangan tambahan nwtsty untuk Firman dalam ayat ini), yaitu Yesus Kristus. Firman ini adalah Putra sulung Allah, dan melalui dia Allah menciptakan segala sesuatu. Karena kedudukan yang sangat penting itu, cocoklah jika Firman disebut ”suatu allah; seperti allah; bersifat ilahi; pribadi ilahi”. Banyak yang menerjemahkan pernyataan itu sebagai ”Firman itu adalah Allah” sehingga menyamakan Firman itu dengan Allah yang Mahakuasa. Tapi, ada alasan kuat untuk menyimpulkan bahwa Yohanes tidak menyamakan ”Firman” itu dengan Allah yang Mahakuasa. Pertama, kata-kata sebelum dan sesudahnya dengan jelas menyatakan bahwa ”Firman” itu ”bersama Allah”. Selain itu, kata Yunani theos disebutkan tiga kali di ayat 1 dan 2. Kata theos yang pertama dan ketiga diawali dengan kata sandang tentu bahasa Yunani. Tapi, kata sandang itu tidak digunakan di kata theos yang kedua. Menurut banyak ahli, fakta itu sangat penting. Kalau ada kata sandang itu di depan kata theos, yang dimaksud adalah Allah yang Mahakuasa. Tapi, kalau kata sandang itu tidak digunakan, kata theos merujuk kepada sifat dan kodrat dari ”Firman”. Karena itu, beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris, Jerman, dan Prancis, menggunakan pernyataan yang mirip seperti yang ada di Terjemahan Dunia Baru, yaitu bahwa ”Firman” itu adalah ”suatu allah; bersifat ilahi; pribadi ilahi; makhluk ilahi; seperti allah”. Pandangan ini juga didukung oleh terjemahan kuno Injil Yohanes dalam bahasa Koptik dialek Sahid dan dialek Bohairik, yang mungkin dibuat pada abad ketiga dan keempat M. Dalam kedua terjemahan itu, di Yoh 1:1, kata theos yang pertama berbeda dengan yang kedua. Kata theos yang kedua menjelaskan sifat dari ”Firman”, bahwa kodratnya sama seperti Allah tapi dia tidak sama dengan Bapaknya, Allah yang Mahakuasa. Selaras dengan ayat ini, Kol 2:9 mengatakan bahwa ”sifat-sifat Allah lengkap dalam diri Kristus”. Dan, menurut 2Ptr 1:4 (Bandingkan 2Ptr 1:4, Terjemahan Dunia Baru 1999), bahkan sesama ahli waris Kristus akan ”bersama-sama menerima kodrat ilahi”. Selain itu, dalam terjemahan Septuaginta, kata Ibrani untuk ”Allah”, yaitu el dan elohim, biasanya diterjemahkan menjadi theos dalam bahasa Yunani. Kata el dan elohim sendiri pada dasarnya berarti ”Yang Perkasa; Yang Kuat”. Kedua kata Ibrani ini bisa memaksudkan Allah yang Mahakuasa, allah-allah lain, dan manusia. (Lihat keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 10:34.) Sebutan ”suatu allah”, atau ”yang perkasa”, bagi Firman juga sesuai dengan nubuat di Yes 9:6, yang mengatakan bahwa Mesias akan disebut sebagai ”Allah yang Perkasa” (bukan ”Allah yang Mahakuasa”) dan bahwa dia akan menjadi ”Bapak Kekal” bagi semua yang terpilih untuk hidup di bawah kekuasaannya. Itu semua bisa terjadi karena Bapaknya, ”Yehuwa yang berbala tentara”, akan mewujudkannya dengan penuh semangat.—Yes 9:7.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 10:34
allah-allah: Atau ”seperti allah”. Yesus sedang mengutip Mz 82:6. Di ayat itu, kata Ibrani elohim (allah-allah) digunakan untuk memaksudkan manusia yang menjadi hakim di Israel. Mereka adalah ”allah” karena mereka melayani sebagai wakil dan juru bicara Allah. Ini mirip dengan Musa yang juga ”menjadi Allah” bagi Harun dan bagi Firaun.—Kel 4:16, ctk; 7:1, ctk.
(Yohanes 1:29) Besoknya, ketika melihat Yesus datang, Yohanes berkata, ”Lihat, dialah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 1:29
Anak Domba Allah: Setelah Yesus dibaptis dan digoda si Iblis, Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai ”Anak Domba Allah”. Ungkapan ini hanya ada di ayat ini dan di Yoh 1:36. (Lihat Lamp. A7.) Ini adalah perbandingan yang cocok. Di Alkitab, domba dipersembahkan untuk mengakui dosa dan untuk bisa menghampiri Allah. Hal ini menjadi gambaran dari korban Yesus sewaktu dia menyerahkan kehidupannya yang sempurna untuk manusia. Ungkapan ”Anak Domba Allah” juga mirip dengan apa yang disebutkan dalam banyak ayat lain. Karena Yohanes Pembaptis mengenal baik Kitab-Kitab Ibrani, dia tampaknya merujuk kepada hal-hal berikut: domba jantan yang dipersembahkan Abraham sebagai ganti putranya, Ishak (Kej 22:13), anak domba Paskah yang disembelih di Mesir untuk menyelamatkan orang Israel yang diperbudak (Kel 12:1-13), atau anak domba jantan yang dipersembahkan di mezbah bait di Yerusalem setiap pagi dan senja. (Kel 29:38-42). Yohanes juga mungkin ingat nubuat Yesaya yang mengatakan bahwa ’hamba Yehuwa’ akan ’seperti seekor domba yang digiring ke tempat pembantaian’. (Yes 52:13; 53:5, 7, 11) Sewaktu Rasul Paulus menulis suratnya yang pertama kepada orang Korintus, dia menyebut Yesus sebagai ”anak domba Paskah kita”. (1Kor 5:7) Rasul Petrus juga pernah menulis tentang ”darah Kristus yang berharga, yang seperti darah anak domba yang tidak bercacat dan tidak bercela”. (1Ptr 1:19) Dan di dalam buku Wahyu, Yesus yang telah dimuliakan disebut sebagai ”Anak Domba” lebih dari 25 kali.—Beberapa contohnya ada di: Why 5:8; 6:1; 7:9; 12:11; 13:8; 14:1; 15:3; 17:14; 19:7; 21:9; 22:1.
Pembacaan Alkitab
(Yohanes 1:1-18) Pada mulanya Firman itu ada. Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah. 2 Dia bersama Allah sejak semula. 3 Segala sesuatu menjadi ada melalui dia, dan tidak satu pun menjadi ada tanpa melalui dia. 4 Kehidupan menjadi ada melalui dia, dan kehidupan itu adalah terang bagi manusia. 5 Terang itu bersinar dalam kegelapan, tapi kegelapan tidak bisa memadamkannya. 6 Ada orang yang diutus sebagai wakil Allah. Namanya Yohanes. 7 Orang ini datang sebagai saksi untuk bersaksi tentang terang itu, supaya segala macam orang bisa percaya karena kata-katanya. 8 Dia bukan terang itu, tapi dia datang untuk bersaksi tentang terang itu. 9 Terang sejati yang menerangi segala macam orang akan segera datang ke dunia. 10 Dia pernah berada di dunia, dan dunia menjadi ada melalui dia, tapi dunia tidak mengenal dia. 11 Dia datang ke daerah asalnya, tapi bangsanya sendiri tidak menerima dia. 12 Meski begitu, kepada semua orang yang menerima dia, dia memberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah, karena mereka beriman pada namanya. 13 Mereka tidak lahir dari darah dan daging, atau karena kemauan seorang ayah manusia, tapi mereka lahir dari Allah. 14 Firman itu menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Kita sudah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan seperti yang diterima seorang putra tunggal dari bapaknya. Dia penuh dengan kebaikan hati Allah yang luar biasa dan kebenaran. 15 (Yohanes bersaksi tentang dia dan berseru, ”Inilah orang yang saya maksud sewaktu saya berkata, ’Orang yang datang setelah saya sudah mendahului saya, karena dia sudah ada sebelum saya.’”) 16 Kita semua menerima berlimpah kebaikan hati yang luar biasa, karena dia penuh dengan kebaikan itu. 17 Taurat diberikan melalui Musa, sedangkan kebaikan hati yang luar biasa dan kebenaran menjadi ada melalui Yesus Kristus. 18 Tidak seorang pun pernah melihat Allah. Tapi, satu-satunya putra yang adalah suatu allah yang ada di sisi Bapak, dialah yang menjelaskan tentang Allah.
10-16 SEPTEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YOHANES 3-4
”Yesus Mengabar kepada Wanita Samaria”
(Yohanes 4:6, 7) Di situ ada sumur Yakub. Yesus sangat lelah karena perjalanannya, maka dia duduk di sumur itu. Saat itu kira-kira jam 12 siang. 7 Lalu, seorang wanita Samaria datang untuk menimba air. Yesus berkata kepadanya, ”Boleh saya minta minum?”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 4:6
sangat lelah: Ini adalah satu-satunya ayat yang mengatakan bahwa Yesus ”sangat lelah”. Saat itu jam 12 siang, dan Yesus mungkin sudah melakukan perjalanan sepanjang pagi dari Lembah Yordan di Yudea ke Sikhar di Samaria. Jalannya menanjak hingga mencapai ketinggian 900 meter atau lebih.—Yoh 4:3-5; lihat Lamp. A7.
(Yohanes 4:21-24) Yesus berkata kepadanya, ”Percayalah kepada saya, suatu saat nanti, kalian tidak akan menyembah Allah di gunung ini maupun di Yerusalem. 22 Kalian tidak mengenal siapa yang kalian sembah. Kami mengenal siapa yang kami sembah, karena keselamatan dimulai dengan orang Yahudi. 23 Meski begitu, suatu saat nanti, dan bahkan sekarang, para penyembah yang sejati akan menyembah Bapak dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran, karena Bapak memang mencari orang-orang yang ingin menyembah-Nya seperti itu. 24 Allah itu Roh, dan orang yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran.”
(Yohanes 4:39-41) Banyak orang Samaria dari kota itu beriman kepada Yesus karena wanita itu bersaksi dengan berkata, ”Dia memberi tahu saya semua yang pernah saya lakukan.” 40 Maka ketika bertemu Yesus, orang-orang Samaria itu meminta dia tinggal bersama mereka, dan dia tinggal di sana selama dua hari. 41 Hasilnya, ada lebih banyak lagi yang percaya karena kata-katanya,
Menggali Permata Rohani
(Yohanes 3:29) Yang memiliki pengantin perempuan adalah pengantin laki-laki. Tapi sahabat pengantin laki-laki sangat bersukacita ketika berdiri di dekat pengantin laki-laki dan mendengar kata-katanya. Begitu juga dengan saya, lengkap sudah sukacita saya.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 3:29
sahabat pengantin laki-laki: Pada zaman Alkitab, teman baik pengantin laki-laki bertindak sebagai wakil resmi dari pihak laki-laki dan punya peranan penting dalam mengatur pernikahan. Dia dianggap sebagai orang yang mempertemukan pengantin laki-laki dan perempuan di pesta pernikahan. Pada hari itu, rombongan pengantin perempuan akan tiba di rumah pengantin laki-laki atau rumah ayah pengantin laki-laki. Di sanalah pesta pernikahan diadakan. Pada pesta itu, sahabat pengantin laki-laki akan merasa senang sewaktu mendengar kata-kata dari pengantin laki-laki. Karena pada saat pengantin laki-laki berbicara dengan pengantin perempuan, sahabatnya itu akan merasa bahwa dia sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Yohanes Pembaptis menyamakan dirinya dengan ”sahabat pengantin laki-laki”. Yesus adalah pengantin laki-laki, dan para murid Yesus secara kelompok menjadi pengantin perempuan kiasan. Sewaktu mempersiapkan jalan bagi Mesias, Yohanes Pembaptis memperkenalkan anggota-anggota pertama dari ”pengantin perempuan” kepada Yesus Kristus. (Yoh 1:29, 35; 2Kor 11:2; Ef 5:22-27; Why 21:2, 9) ”Sahabat pengantin laki-laki” menyelesaikan tugasnya dengan baik setelah mempertemukan pengikutnya dengan Yesus. Peranannya tidak begitu penting lagi setelah itu. Hal itu diakui sendiri oleh Yohanes sewaktu dia mengatakan tentang Yesus, ”Apa yang dia lakukan akan semakin banyak, tapi yang saya lakukan akan semakin sedikit.”—Yoh 3:30.
(Yohanes 4:10) Yesus menjawab, ”Kalau saja kamu tahu karunia dari Allah dan siapa yang minta minum kepadamu, kamu pasti akan minta air kepadanya, dan dia akan memberimu air kehidupan.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 4:10
air kehidupan: Frasa Yunani ini biasanya digunakan untuk memaksudkan air yang mengalir, mata air, atau air bersih dari sumur sumber air. Ini berbeda dengan air tenang yang disimpan di bak atau tempat penyimpanan air. Di Im 14:5, kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”air bersih” secara harfiah berarti ”air kehidupan”. Di Yer 2:13 dan 17:13, Yehuwa disebut sebagai ”sumber air kehidupan”. Ini adalah air kiasan yang memberi kehidupan. Yesus juga menggunakan istilah ”air kehidupan” secara kiasan sewaktu berbicara kepada wanita Samaria, tapi wanita itu sepertinya sempat berpikir bahwa Yesus berbicara tentang air sungguhan, yaitu air bersih dari mata air.—Yoh 4:11; lihat keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 4:14.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 4:14
air yang akan saya berikan: Istilah ”air” dan ”sumber air” di ayat ini digunakan secara kiasan. Yesus pada awalnya menggunakan istilah ”air kehidupan” sewaktu berbicara kepada wanita Samaria. (Lihat keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 4:10.) Dia kemudian menjelaskan bahwa jika seseorang menerima air yang dia berikan, air itu akan menjadi sumber air yang menghasilkan kehidupan abadi. Firman Allah menggunakan air sebagai lambang persediaan Allah untuk memulihkan manusia kepada kehidupan yang sempurna. Unsur penting dari air kiasan ini adalah korban tebusan Yesus. Dalam ayat ini, Yesus menyoroti manfaat rohani yang diperoleh orang-orang yang mendengarkan dia dan menjadi muridnya. Jika mereka ”mengenal” Allah Yehuwa dan Yesus Kristus serta menerapkan pengetahuan itu dengan beriman, mereka akan memperoleh harapan kehidupan abadi. (Yoh 17:3) Selain itu, air itu seolah-olah akan menjadi seperti sumber air yang meluap-luap, artinya murid-murid Yesus akan terdorong untuk membagikan ”air kehidupan” ini dengan orang lain.—Why 21:6; 22:1, 17.
Pembacaan Alkitab
(Yohanes 4:1-15) ”Ketika Yesus tahu bahwa orang Farisi mendengar bahwa Yesus mendapatkan dan membaptis lebih banyak murid daripada Yohanes, 2 (sebenarnya yang membaptis bukan Yesus sendiri tapi murid-muridnya) 3 dia pergi dari Yudea dan berangkat ke Galilea. 4 Tapi, dia harus melewati Samaria. 5 Dia pun tiba di sebuah kota Samaria yang disebut Sikhar, dekat tanah yang Yakub berikan kepada Yusuf anaknya. 6 Di situ ada sumur Yakub. Yesus sangat lelah karena perjalanannya, maka dia duduk di sumur itu. Saat itu kira-kira jam 12 siang. 7 Lalu, seorang wanita Samaria datang untuk menimba air. Yesus berkata kepadanya, ”Boleh saya minta minum?” 8 (Waktu itu, murid-muridnya sedang pergi membeli makanan di kota.) 9 Wanita itu menjawab, ”Kamu kan orang Yahudi, dan saya wanita Samaria. Kenapa kamu minta minum dari saya?” (Orang Yahudi biasanya tidak bergaul dengan orang Samaria.) 10 Yesus menjawab, ”Kalau saja kamu tahu karunia dari Allah dan siapa yang minta minum kepadamu, kamu pasti akan minta air kepadanya, dan dia akan memberimu air kehidupan.” 11 Wanita itu berkata, ”Bapak kan tidak punya timba, dan sumur ini dalam. Jadi dari mana Bapak bisa mendapatkan air kehidupan itu? 12 Yakub leluhur kami memberi kami sumur ini. Dia, anak-anaknya, dan ternaknya juga minum dari sini. Bapak tidak lebih besar daripada dia, kan?” 13 Yesus menjawab, ”Setiap orang yang minum air ini akan haus lagi. 14 Tapi siapa pun yang minum air yang akan saya berikan tidak akan pernah haus lagi. Air yang akan saya berikan itu akan menjadi sumber air di dalam dirinya yang menghasilkan kehidupan abadi.” 15 Wanita itu berkata, ”Pak, berilah saya air itu, supaya saya tidak haus lagi dan tidak usah bolak-balik ke sini untuk ambil air.”
17-23 SEPTEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YOHANES 5-6
”Ikuti Yesus dengan Tujuan yang Benar”
(Yohanes 6:9-11) ”Ini ada anak kecil yang punya lima roti barli dan dua ikan kecil. Tapi apa artinya itu untuk orang sebanyak ini?” 10 Yesus berkata, ”Suruhlah orang-orang itu duduk.” Di tempat itu ada banyak rumput, dan mereka duduk di situ. Di antara mereka, ada sekitar 5.000 pria. 11 Yesus mengambil roti itu, dan setelah mengucap syukur, dia membagikannya kepada mereka. Dia melakukan yang sama dengan ikan-ikan kecil itu, dan mereka makan sampai puas.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:10
mereka duduk di situ . . . ada sekitar 5.000 pria: Tentang mukjizat ini, hanya Matius yang mencatat kata-kata ”belum termasuk wanita dan anak-anak”. (Mat 14:21) Kemungkinan, ada lebih dari 15.000 orang yang diberi makan secara mukjizat.
(Yohanes 6:14) Melihat mukjizat yang dia lakukan itu, orang-orang berkata, ”Dia benar-benar Nabi yang dijanjikan akan datang ke dunia.”
(Yohanes 6:24) Jadi ketika mereka melihat bahwa Yesus ataupun murid-muridnya tidak ada di sana, mereka naik ke perahu-perahu itu dan pergi ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:14
Nabi: Banyak orang Yahudi di abad pertama mengira bahwa seorang nabi seperti Musa akan diangkat menjadi Mesias, sebagaimana disebutkan di Ul 18:15, 18. Dalam Yoh 6:14, ungkapan dijanjikan akan datang ke dunia mungkin memaksudkan bahwa mereka menunggu-nunggu kedatangan Mesias. Hanya Yohanes yang mencatat peristiwa di ayat ini.
(Yohanes 6:25-27) Saat bertemu dengan dia di seberang laut, mereka berkata kepadanya, ”Rabi, kapan Rabi sampai di sini?” 26 Yesus menjawab, ”Dengan sungguh-sungguh saya katakan, kalian mencari saya bukan karena kalian melihat mukjizat, tapi karena kalian sudah makan roti sampai kenyang. 27 Jangan bekerja untuk makanan yang bisa basi. Bekerjalah untuk makanan yang bertahan lama dan menghasilkan kehidupan abadi, yang akan Putra manusia berikan kepada kalian, karena Bapak, yaitu Allah sendiri, telah menaruh meterai-Nya pada dia untuk menunjukkan bahwa Bapak berkenan kepadanya.”
(Yohanes 6:54) Siapa pun yang makan daging saya dan minum darah saya akan mendapat kehidupan abadi, dan saya akan membangkitkan dia pada hari terakhir.
(Yohanes 6:60) Mendengar kata-kata itu, banyak muridnya berkata, ”Kata-kata itu tidak bisa diterima. Mana ada yang mau dengarkan itu?”
(Yohanes 6:66-69) Hal ini membuat banyak muridnya kembali kepada urusan mereka yang sebelumnya dan berhenti mengikuti dia. 67 Maka Yesus bertanya kepada ke-12 rasul, ”Apa kalian mau pergi juga?” 68 Simon Petrus menjawab, ”Tuan, kepada siapa kami harus pergi? Kata-katamu menghasilkan kehidupan abadi. 69 Kami sudah percaya, dan kami sudah tahu bahwa Tuan adalah Yang Kudus dari Allah.”
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:27, 54
makanan yang bisa basi . . . makanan yang bertahan lama dan menghasilkan kehidupan abadi: Yesus tahu bahwa beberapa orang mengikuti dia dan murid-muridnya hanya agar kebutuhan materi mereka dipenuhi. Makanan jasmani memang dibutuhkan manusia agar bisa hidup hari demi hari, tapi ”makanan” dari Firman Allah bisa membuat manusia hidup selamanya. Yesus mendorong para pendengarnya untuk bekerja untuk ”makanan yang bertahan lama dan menghasilkan kehidupan abadi”. Artinya, mereka perlu berupaya untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka dan untuk menerapkan apa yang mereka pelajari.—Mat 4:4; 5:3; Yoh 6:28-39.
makan daging saya dan minum darah saya: Ini adalah ungkapan yang secara kiasan berarti beriman dan mengikuti Yesus Kristus. (Yoh 6:35, 40) Yesus mengatakan hal ini pada 32 M, jadi dia tidak membicarakan tentang Perjamuan Malam Tuan, yang baru diadakan setahun setelah itu. Dia membuat pernyataan ini sebelum ”Perayaan Paskah orang Yahudi”. (Yoh 6:4) Pendengarnya pun mungkin langsung ingat tentang perayaan itu serta makna penting dari darah anak domba untuk menyelamatkan kehidupan orang Israel pada malam saat mereka meninggalkan Mesir. (Kel 12:24-27) Jadi, Yesus sedang menandaskan bahwa darahnya juga akan sangat penting bagi murid-muridnya untuk memperoleh kehidupan abadi.
Kita Akan Berjalan dengan Nama Yehuwa Allah Kita
13 Meskipun demikian, kumpulan orang itu dengan gigih mengikuti Yesus dan menemukannya, seperti yang dikatakan Yohanes, ”di seberang laut”. Mengapa mereka mengikuti Yesus setelah ia menolak upaya mereka untuk menjadikannya seorang raja? Kebanyakan ternyata memiliki sudut pandangan yang bersifat daging; mereka dengan terus terang menyebutkan tentang persediaan materi yang Yehuwa berikan di padang belantara pada zaman Musa. Mereka berharap agar Yesus terus menyediakan makanan bagi mereka. Yesus, yang memahami tujuan mereka yang salah, mulai mengajar mereka tentang kebenaran rohani yang dapat membantu menyesuaikan cara berpikir mereka. (Yohanes 6:17, 24, 25, 30, 31, 35-40) Sebagai tanggapan, ada yang menggerutu terhadapnya, terutama sewaktu ia memberikan perumpamaan ini, ”Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Jika kamu tidak makan daging Putra manusia dan minum darahnya, kamu tidak memiliki kehidupan dalam dirimu. Dia yang makan dagingku dan minum darahku memiliki kehidupan abadi, dan aku akan membangkitkannya pada hari terakhir.”—Yohanes 6:53, 54.
14 Perumpamaan Yesus sering menggerakkan orang-orang untuk menunjukkan apakah mereka benar-benar ingin berjalan dengan Allah. Demikian pula dengan yang satu ini. Perumpamaan itu menimbulkan reaksi yang hebat. Kita membaca, ”Banyak di antara murid-muridnya, ketika mereka mendengar hal itu, mengatakan, ’Perkataan ini mengejutkan; siapa yang dapat mendengarkannya?’” Yesus lalu menjelaskan bahwa mereka hendaknya mencari makna rohani dari perkataannya. Ia mengatakan, ”Rohlah yang memberikan kehidupan; daging sama sekali tidak berguna. Perkataan yang telah aku katakan kepadamu adalah roh dan kehidupan.” Namun, banyak orang tidak mau mendengarkan, dan kisah itu melaporkan, ”Oleh karena hal itu, banyak muridnya pergi kepada perkara-perkara di belakang dan tidak lagi berjalan bersama dia.”—Yohanes 6:60, 63, 66.
Menggali Permata Rohani
(Yohanes 6:44) Tidak seorang pun bisa datang kepada saya kecuali dia ditarik oleh Bapak yang mengutus saya, dan saya akan membangkitkan orang itu pada hari terakhir.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:44
dia ditarik: Kata kerja Yunani ”ditarik” di ayat ini berhubungan dengan menarik jala ikan. (Yoh 21:6, 11) Tapi, itu tidak memaksudkan bahwa Allah menarik orang-orang dengan paksa. Pernyataan Yesus ini mungkin merujuk pada kata-kata Yehuwa kepada bangsa Israel dulu yang dicatat di Yer 31:3: ”Karena kasih itulah Aku setia kepadamu dan menarikmu kepada-Ku.” (Septuaginta menggunakan kata kerja Yunani yang sama di ayat ini.) Yoh 12:32 menunjukkan bahwa Yesus juga menarik segala macam orang kepadanya dengan cara yang sama. Kita belajar dari Alkitab bahwa Yehuwa memberi manusia kebebasan memilih. Semua orang bisa memilih untuk melayani Yehuwa atau tidak. (Ul 30:19, 20) Allah dengan pengasih menarik orang-orang yang memiliki sikap yang benar. (Mz 11:5; Ams 21:2; Kis 13:48) Yehuwa melakukannya melalui Alkitab dan kuasa kudus-Nya. Nubuat dalam Yes 54:13, yang dikutip Yoh 6:45, berlaku atas orang-orang yang ditarik oleh Bapak.—Bandingkan Yoh 6:65.
(Yohanes 6:64) Tapi di antara kalian ada yang tidak percaya.” Sejak awal, Yesus tahu siapa saja yang tidak percaya dan siapa yang akan mengkhianati dia.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:64
Yesus tahu . . . siapa yang akan mengkhianati dia: Yesus memaksudkan Yudas Iskariot. Yesus berdoa semalaman kepada Bapaknya sebelum memilih ke-12 rasul. (Luk 6:12-16) Jadi awalnya, Yudas setia kepada Allah. Tapi, Yesus tahu dari nubuat di Kitab-Kitab Ibrani bahwa dia akan dikhianati oleh teman akrabnya. (Mz 41:9; 109:8; Yoh 13:18, 19) Yesus bisa membaca hati dan pikiran. Jadi, saat Yudas mulai punya pikiran jahat, Yesus mengetahuinya. (Mat 9:4) Allah sudah tahu sebelumnya bahwa ada teman akrab Yesus yang akan menjadi pengkhianat. Tapi ini tidak berarti bahwa Yudas-lah yang ditakdirkan untuk mengkhianati Yesus. Hal itu bertentangan dengan sifat-sifat Yehuwa dan cara Dia bertindak di zaman dulu.
sejak awal: Ungkapan ini tidak berhubungan dengan kelahiran Yudas atau pelantikannya sebagai rasul, yang terjadi setelah Yesus berdoa semalaman. (Luk 6:12-16) Sebaliknya, ini mengacu ke saat ketika Yudas mulai bertindak jahat, dan Yesus pun langsung mengetahui hal itu. (Yoh 2:24, 25; Why 1:1; 2:23; lihat keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:70; 13:11.) Jadi, tindakan Yudas tidak dilakukan secara tiba-tiba, tapi dia sudah memikirkan dan merencanakannya. Arti dari istilah ”sejak awal” (dalam bahasa Yunani, arkhe) dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen memiliki arti yang berbeda-beda berdasarkan konteks. Misalnya, istilah ”sejak awal” di 2Pet 3:4 diterjemahkan menjadi ”sejak dunia diciptakan”. Tapi, dalam ayat-ayat lain, istilah itu memiliki arti yang lebih sempit. Misalnya, Petrus berkata bahwa kuasa kudus akan dicurahkan ke atas orang-orang dari segala bangsa ”seperti ke atas kita pada awalnya”. (Kis 11:15) Petrus tidak memaksudkan waktu saat dia dilahirkan atau saat dia menjadi rasul. Tapi, ”awal” yang dia maksudkan adalah saat kuasa kudus dicurahkan pada Pentakosta 33 M. (Kis 2:1-4) Contoh lain tentang bagaimana istilah ini digunakan berdasarkan konteksnya bisa ditemukan di Yoh 15:27 dan 1Yoh 2:7.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 6:70
pemfitnah: Atau ”iblis”. Kata Yunani diabolos, sering merujuk kepada si Iblis, yang artinya ”pemfitnah”. Tapi, kata ini tidak selalu merujuk kepada si Iblis. Misalnya, kata ini kadang juga diterjemahkan menjadi ”memfitnah” (2Tim 3:3; Tit 2:3) atau ”suka memfitnah” (1Tim 3:11). Dalam bahasa Yunani, jika kata ini memaksudkan si Iblis, kata ini selalu disertai dengan kata sandang tentu. (Lihat it-2 hlm. 793, ”Setan”) Tapi dalam ayat ini, kata ini memaksudkan Yudas Iskariot yang belakangan menjadi jahat. Pada saat itu, Yesus mungkin bisa melihat bahwa Yudas mulai menyimpang sehingga dia akhirnya dimanfaatkan Setan dan menyebabkan Yesus terbunuh.—Yoh 13:2, 11.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 13:11
dia tahu: Yesus bisa mengetahui pikiran dan sikap orang-orang di sekitarnya. Jadi, Yudas pasti tidak punya sikap yang jahat sewaktu Yesus memilihnya sebagai rasul. (Mat 9:4; Mrk 2:8; Yoh 2:24, 25) Tapi, sewaktu Yudas belakangan mulai punya sikap yang buruk, Yesus langsung mengetahuinya. Meski Yesus tahu bahwa Yudas akan mengkhianatinya, Yesus masih mencuci kaki si pengkhianat ini.—Lihat keterangan tambahan ntwtsy untuk Yoh 6:64; 6:70.
Pembacaan Alkitab
(Yohanes 6:41-59) Lalu orang-orang Yahudi mulai tidak senang dan berbisik-bisik tentang dia, karena dia berkata, ”Sayalah roti yang turun dari surga.” 42 Mereka mulai berkata, ”Dia Yesus anak Yusuf, kan? Kita kenal ayah dan ibunya. Bisa-bisanya dia bilang dia turun dari surga.” 43 Yesus berkata, ”Berhentilah berbisik-bisik di antara kalian. 44 Tidak seorang pun bisa datang kepada saya kecuali dia ditarik oleh Bapak yang mengutus saya, dan saya akan membangkitkan orang itu pada hari terakhir. 45 Dalam Tulisan Para Nabi dikatakan, ’Mereka semua akan diajar oleh Yehuwa.’ Setiap orang yang sudah mendengarkan Bapak dan sudah belajar dari-Nya datang kepada saya. 46 Ini bukan berarti ada orang yang pernah melihat Bapak. Hanya dia yang datang dari Allah yang pernah melihat Bapak. 47 Dengan sungguh-sungguh saya katakan, siapa pun yang percaya akan mendapat kehidupan abadi. 48 ”Saya adalah roti kehidupan. 49 Leluhur kalian makan manna di padang belantara, dan mereka mati juga. 50 Tapi ini adalah roti sejati yang turun dari surga, sehingga siapa pun bisa memakannya dan tidak mati. 51 Saya adalah roti hidup yang turun dari surga. Orang yang makan roti ini akan hidup selamanya. Sebenarnya, roti yang akan saya berikan adalah daging saya, supaya dunia ini mendapat kehidupan.” 52 Lalu orang-orang Yahudi mulai berdebat satu sama lain, ”Bagaimana orang ini bisa memberikan dagingnya untuk kita makan?” 53 Maka Yesus berkata kepada mereka, ”Dengan sungguh-sungguh saya katakan, kalau kalian tidak makan daging Putra manusia dan minum darahnya, kalian tidak akan mendapat kehidupan. 54 Siapa pun yang makan daging saya dan minum darah saya akan mendapat kehidupan abadi, dan saya akan membangkitkan dia pada hari terakhir. 55 Daging saya adalah makanan yang sejati, dan darah saya adalah minuman yang sejati. 56 Siapa pun yang makan daging saya dan minum darah saya akan tetap bersatu dengan saya, dan saya bersatu dengan dia. 57 Sama seperti Bapak yang hidup mengutus saya, dan saya hidup karena Bapak, orang yang makan daging saya akan hidup karena saya. 58 Ini adalah roti yang turun dari surga. Ini tidak seperti yang dimakan leluhur kalian, karena mereka mati juga. Siapa pun yang makan roti ini akan hidup selamanya.” 59 Dia mengatakan semua itu ketika mengajar di rumah ibadah di Kapernaum.
24-30 SEPTEMBER
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YOHANES 7-8
”Yesus Memuliakan Bapaknya”
(Yohanes 7:15-18) Orang-orang Yahudi pun heran dan berkata, ”Bagaimana orang ini bisa tahu banyak tentang Kitab Suci? Dia kan tidak pernah belajar di sekolah agama.” 16 Kemudian Yesus menjawab, ”Yang saya ajarkan bukan ajaran saya sendiri, tapi ajaran Dia yang mengutus saya. 17 Orang yang mau melakukan kehendak Allah akan tahu apakah ajaran ini berasal dari Allah atau dari pikiran saya sendiri. 18 Siapa pun yang berbicara dari pikirannya sendiri berupaya memuliakan diri sendiri. Tapi siapa pun yang berupaya memuliakan yang mengutusnya adalah orang yang berbicara dengan benar, dan tidak ada kebohongan pada dirinya.
”Ada Tertulis”
5 Yesus ingin agar orang-orang mengetahui sumber beritanya. Ia berkata, ”Apa yang aku ajarkan bukanlah milikku, melainkan milik dia yang telah mengutus aku.” (Yohanes 7:16) Pada kesempatan lain, ia berkata, ”Aku tidak melakukan sesuatu pun atas prakarsaku sendiri; tetapi aku berbicara tentang hal-hal ini sebagaimana telah diajarkan Bapak kepadaku.” (Yohanes 8:28) Selain itu, ia berkata, ”Apa yang aku katakan kepada kamu sekalian tidak kukatakan dari diriku sendiri; tetapi Bapak, yang tetap dalam persatuan dengan aku, dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaannya.” (Yohanes 14:10) Untuk membuktikan kebenaran komentar tersebut, Yesus berulang kali mengutip Firman Allah yang tertulis.
6 Dengan meneliti perkataan Yesus yang dicatat, tersingkaplah bahwa ia mengutip secara langsung atau merujuk secara tidak langsung ke lebih dari setengah kanon Kitab-Kitab Ibrani. Mulanya, itu mungkin kedengaran biasa-biasa saja. Saudara mungkin bertanya-tanya mengapa, dalam tiga setengah tahun pengajaran dan pengabarannya di hadapan umum, ia tidak mengutip semua buku terilham yang ada. Sebenarnya, ada kemungkinan ia telah melakukannya. Ingatlah, hanya sebagian kecil perkataan dan tindakan Yesus yang dicatat. (Yohanes 21:25) Saudara boleh jadi butuh beberapa jam saja untuk membacakan semua perkataan Yesus yang dicatat itu. Sekarang, bayangkan diri Saudara berbicara tentang Allah dan Kerajaan-Nya hanya dalam beberapa jam dan berupaya mengacu ke lebih dari setengah Kitab-Kitab Ibrani! Selain itu, dalam kebanyakan kasus, Yesus tidak memiliki gulungan tertulis. Sewaktu menyampaikan Khotbah di Gunung yang terkenal, ia menyertakan puluhan rujukan langsung dan tidak langsung ke Kitab-Kitab Ibrani—semuanya di luar kepala!
(Yohanes 7:28, 29) Lalu sementara mengajar di bait, Yesus berseru, ”Kalian mengenal saya, dan kalian tahu dari mana saya berasal. Saya datang bukan atas kemauan saya sendiri. Dia yang mengutus saya benar-benar ada, dan kalian tidak mengenal Dia. 29 Saya mengenal Dia, karena saya datang sebagai wakil-Nya, dan Dia mengutus saya.”
(Yohanes 8:29) Dia yang mengutus saya ada bersama saya. Dia tidak meninggalkan saya sendirian, karena saya selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan Dia.”
Terimalah Roh Allah, Bukan Roh Dunia
19 Taatilah Yehuwa sepenuhnya. Yesus selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan Bapak-nya. Setidaknya pada satu peristiwa, cara yang Yesus inginkan untuk menghadapi suatu situasi berbeda dengan apa yang Bapak-nya inginkan. Namun, dengan yakin ia berkata kepada Bapak-nya, ”Bukanlah kehendakku, melainkan kehendakmu yang terjadi.” (Luk. 22:42) Renungkanlah, ’Apakah saya menaati Allah biarpun sulit?’ Ketaatan kepada Allah mutlak perlu bagi kehidupan. Kita berutang ketaatan yang penuh kepada-Nya sebagai Pembuat kita, Sumber dan Penunjang kehidupan kita. (Mz. 95:6, 7) Ketaatan tidak dapat digantikan oleh apa pun. Tanpa ketaatan, mustahil kita mendapat perkenan Allah.
Menggali Permata Rohani
(Yohanes 7:8-10) Kalian pergi saja ke perayaan itu. Aku belum akan pergi ke sana, karena sekarang belum waktunya bagiku.” 9 Setelah mengatakan itu kepada mereka, dia tetap tinggal di Galilea. 10 Ketika adik-adiknya sudah pergi ke perayaan itu, dia pergi ke sana juga, tidak terang-terangan tapi dengan diam-diam.
Mengapa Harus Selalu Mengatakan yang Benar?
Teladan apa yang diberikan Yesus mengenai hal seperti ini? Pada suatu kejadian, Yesus sedang bercakap-cakap dengan beberapa orang yang tidak beriman namun berminat mengetahui rencana perjalanannya. ”Berangkatlah dari sini dan pergilah ke Yudea,” saran mereka kepadanya. Apa jawaban Yesus? ”Pergilah ke perayaan itu [di Yerusalem]; aku belum pergi ke perayaan itu, karena waktuku yang telah ditentukan belum tiba sepenuhnya.” Tidak lama kemudian, Yesus benar-benar pergi ke Yerusalem untuk menghadiri perayaan itu. Mengapa dia menjawab dengan cara demikian? Mereka tidak berhak tahu ke mana saja persisnya dia ingin pergi. Jadi, meskipun Yesus tidak mengatakan sesuatu yang tidak benar, dia memberi mereka jawaban yang tidak lengkap dengan maksud untuk membatasi kemungkinan bahaya yang bisa mereka timbulkan atas dirinya atau atas para pengikutnya. Ini bukanlah dusta, karena rasul Petrus menulis tentang Kristus, ”Ia tidak berbuat dosa, dan tipu daya juga tidak ditemukan dalam mulutnya.”—Yohanes 7:1-13; 1 Petrus 2:22.
(Yohanes 8:12) Yesus berbicara lagi kepada mereka, ”Saya adalah terang dunia. Siapa pun yang menjadi pengikut saya tidak akan berjalan dalam kegelapan, tapi akan memiliki terang kehidupan.”
12 ”Akulah terang dunia.” (Baca Yohanes 8:12; 9:5.) Lama sebelum Yesus lahir di bumi, nabi Yesaya menubuatkan, ”Orang-orang yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar. Mengenai mereka yang tinggal di negeri yang tertutup bayang-bayang yang kelam, terang telah bersinar ke atas mereka.” (Yes. 9:2) Rasul Matius menjelaskan bahwa Yesus menggenapi nubuat tersebut sewaktu Ia mulai mengabar dan mengatakan, ”Bertobatlah, kamu sekalian, sebab kerajaan surga sudah dekat.” (Mat. 4:16, 17) Pelayanan Yesus mendatangkan pencerahan rohani dan kemerdekaan dari perbudakan ajaran agama palsu. ”Aku telah datang ke dunia sebagai terang,” kata Yesus, ”agar setiap orang yang beriman kepadaku tidak tetap dalam kegelapan.”—Yoh. 1:3-5; 12:46.
Keterangan tambahan nwtsty untuk Yoh 8:12
terang dunia: Metafora ini Yesus gunakan untuk menggambarkan dirinya dan mungkin mengingatkan pendengarnya akan empat lampu minyak yang besar di Halaman Kaum Wanita, yang dinyalakan saat Perayaan Pondok, atau Tabernakel. (Yoh 7:2; lihat Lamp. B11.) Cahayanya bisa menerangi sampai jarak yang jauh. Selain itu, istilah ”terang dunia” selaras dengan kata-kata Yesaya yang menubuatkan bahwa ”cahaya yang terang” akan terlihat oleh ”orang-orang yang tinggal di negeri yang diliputi kesuraman”. Yesaya juga mengatakan bahwa ”hamba” Yehuwa akan menjadi ”terang bagi bangsa-bangsa”. (Yes 9:1, 2; 42:1, 6; 49:6) Dalam Khotbah di Gunung, Yesus menggunakan metafora yang sama sewaktu berkata kepada para pengikutnya, ”Kalian adalah terang dunia.” (Mat 5:14) Istilah ”terang dunia” (kata ”dunia” berasal dari kata Yunani kosmos yang berarti dunia umat manusia secara keseluruhan) cocok dengan kata-kata Yesaya yang mengatakan bahwa Mesias akan menjadi ”terang bagi bangsa-bangsa”. Di Kis 13:46, 47, Paulus dan Barnabas menunjukkan bahwa kata-kata nubuat di Yes 49:6 memuat perintah kepada semua pengikut Kristus untuk terus menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Pelayanan Yesus dan para pengikutnya menerangi orang secara rohani dan membebaskan mereka dari perbudakan ajaran agama palsu.
Pembacaan Alkitab
(Yohanes 8:31-47) Lalu Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepadanya, ”Kalau kalian terus menyimpan kata-kata saya, kalian benar-benar murid saya. 32 Kalian akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskan kalian.” 33 Orang-orang berkata kepadanya, ”Kami keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi budak siapa pun. Kenapa kamu bilang kami akan bebas?” 34 Yesus menjawab, ”Dengan sungguh-sungguh saya katakan, orang yang berbuat dosa adalah budak dosa. 35 Selain itu, budak tidak selamanya tinggal di rumah majikannya, tapi putra tinggal di sana selamanya. 36 Jadi kalau Putra membebaskan kalian, kalian akan benar-benar bebas. 37 Saya tahu kalian keturunan Abraham. Tapi kalian berusaha membunuh saya, karena kalian tidak menerima kata-kata saya. 38 Saya berbicara tentang hal-hal yang saya lihat sewaktu bersama Bapak saya, tapi kalian melakukan hal-hal yang kalian dengar dari bapak kalian.” 39 Mereka berkata, ”Bapak kami adalah Abraham.” Yesus berkata, ”Kalau kalian anak-anak Abraham, kalian akan melakukan apa yang Abraham lakukan. 40 Tapi sekarang, kalian malah berusaha membunuh saya, padahal saya memberi tahu kalian kebenaran yang saya dengar dari Allah. Abraham tidak berbuat seperti itu. 41 Kalian melakukan apa yang bapak kalian lakukan.” Mereka berkata, ”Kami tidak lahir dari perbuatan cabul. Kami punya satu Bapak, yaitu Allah.” 42 Yesus berkata, ”Kalau Bapak kalian memang Allah, kalian akan mengasihi saya, karena saya datang ke sini diutus Allah. Saya tidak datang karena kemauan saya sendiri, tapi karena Dia mengutus saya. 43 Kenapa kalian tidak mengerti apa yang saya katakan ini? Karena kalian tidak mau menerima kata-kata saya. 44 Bapak kalian adalah Iblis, dan kalian mau menuruti keinginan bapak kalian. Dia menjadi pembunuh sejak dia mulai menyimpang, dan dia tidak berdiri teguh dalam kebenaran, karena kebenaran tidak ada dalam dirinya. Kalau dia berdusta, itu memang sudah sifatnya, karena dia itu pendusta dan bapak para pendusta. 45 Sebaliknya, saya memberi tahu kalian tentang kebenaran, dan karena itulah kalian tidak percaya kepada saya. 46 Siapa di antara kalian yang bisa membuktikan bahwa saya berdosa? Kalau saya berbicara dengan benar, kenapa kalian tidak percaya kepada saya? 47 Anak-anak Allah mendengarkan kata-kata Allah. Kalian tidak mau mendengarkan, karena kalian bukan anak-anak Allah.”