PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g03 22/12 hlm. 16-18
  • Bagaimana Aku Bisa Menjadi Pembicara yang Berhasil?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Aku Bisa Menjadi Pembicara yang Berhasil?
  • Sedarlah!—2003
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Diminta untuk Berbicara
  • Mengatasi Rasa Takutmu
  • Tips untuk Berhasil
  • Bantuan dari sang Komunikator Agung
  • Anda Dapat Berbicara di Hadapan Hadirin!
    Sedarlah!—1992
  • Penguasaan Diri
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Memuat Penerangan Dipersembahkan dengan Jelas
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Kontak Visual
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2003
g03 22/12 hlm. 16-18

Kaum Muda Bertanya . . .

Bagaimana Aku Bisa Menjadi Pembicara yang Berhasil?

”Aku membayangkan orang-orang memperhatikan setiap kesalahan dan kegugupanku. Aku tidak bisa berkonsentrasi pada pidatoku. Aku merasa mereka menertawaiku dalam hati.”​—Sandy.a

AUDITORIUM sekolah penuh sesak. Kamu mendengar namamu dipanggil lewat pengeras suara, dan tiba-tiba semua mata tertuju kepadamu. Beberapa langkah menuju podium terasa sangat jauh. Telapak tanganmu mulai berkeringat, kakimu terasa lemas, dan entah mengapa mulutmu terasa sangat kering. Lalu, tanpa dapat dihindari, butir-butir keringat mengalir di pipimu. Betapa memalukan! Kamu tahu bahwa kamu tidak sedang menghadapi regu tembak, tetapi seperti itulah rasanya.

Mari kita akui: Kebanyakan dari kita takut dengan gagasan tentang berbicara di hadapan orang lain. (Yeremia 1:5, 6) Beberapa orang bahkan lebih takut berpidato daripada mati! Tidak soal bagaimana perasaanmu sendiri terhadap hal itu, ada alasan yang sah mengapa kamu hendaknya berminat untuk berbicara di hadapan umum. Mari kita lihat beberapa di antaranya dan perhatikanlah bagaimana kamu dapat menjadi pembicara yang berhasil.

Diminta untuk Berbicara

”Berbicara di hadapan umum adalah suatu keterampilan yang dibutuhkan setiap orang.” Demikian kata-kata sebuah iklan untuk suatu kursus berbicara di hadapan umum. Ya, cepat atau lambat, kamu mungkin harus menghadapi sekelompok hadirin. Misalnya, berpidato dianjurkan di banyak sekolah. Seorang wanita muda bernama Tatiana mengenang, ”Sering kali aku harus berbicara di hadapan teman-teman sekelasku di sekolah.” Mulai dari laporan lisan dan tinjauan buku sampai presentasi multimedia dan debat, para siswa sering kali harus siap untuk berbicara.

Sewaktu kamu pada akhirnya mulai bekerja, kamu mungkin diminta untuk mengajar rekan-rekan sekerja, menyajikan suatu proposal kepada seorang klien, atau menjelaskan laporan finansial kepada komite eksekutif. Sebenarnya, keterampilan berbicara berguna dalam beragam jenis pekerjaan, termasuk jurnalisme, manajemen, hubungan masyarakat, dan penjualan.

Namun, bagaimana jika kamu memilih untuk bekerja sebagai buruh atau pegawai administrasi? Nah, kesanggupan berbicara dengan baik dalam suatu wawancara kerja dapat menentukan apakah kamu diterima atau tidak. Dalam pekerjaan itu sendiri, kesanggupanmu untuk menyatakan diri dapat menguntungkanmu. Corrine bekerja selama tiga tahun sebagai seorang pramusaji setelah ia menamatkan sekolahnya. Ia berkata, ”Jika kamu dapat berbicara dengan baik, kamu dianggap lebih matang dan dapat menangani lebih banyak tanggung jawab. Itu bahkan dapat berarti pekerjaan yang lebih baik, gaji yang lebih besar, atau setidaknya lebih banyak respek.”

Dan juga, remaja-remaja Kristen sering berbicara di hadapan orang-orang sebagai bagian dari ibadat mereka. (Ibrani 10:23) ”Penting sekali untuk dapat menyatakan diri dengan jelas,” kata Taneisha. ”Kita memiliki hak istimewa untuk memberitakan kabar baik Kerajaan Allah.” (Matius 24:14; 28:​19, 20) Di sidang dan dalam pelayanan mereka kepada masyarakat, para remaja Kristen tidak dapat ”berhenti berbicara tentang perkara-perkara yang telah [mereka] lihat dan dengar”.​—Kisah 4:20; Ibrani 13:15.

Dengan demikian, mempelajari keterampilan berbicara yang baik dapat mendatangkan manfaat bagimu dalam berbagai cara. Meskipun begitu, kamu boleh jadi masih takut dengan gagasan tentang berdiri di hadapan hadirin. Adakah cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi kegugupanmu? Ya, ada.

Mengatasi Rasa Takutmu

”Anda tidak perlu menjadi brilian atau sempurna agar dapat berhasil,” kata dr. Morton C. Orman, seorang pakar stres dan pembicara profesional. ”Tujuan utama berpidato adalah berikut ini: memberi hadirin Anda sesuatu yang bernilai.” Dengan kata lain, pusatkanlah perhatian pada pesannya, jangan pada dirimu atau kekhawatiranmu. Beberapa orang pada abad pertama menganggap bahwa rasul Paulus bukan pembicara yang paling fasih lidah, namun karena ia selalu memiliki sesuatu yang berharga untuk disampaikan, ia tetap efektif. (2 Korintus 11:6) Demikian pula, jika kamu menyajikan sesuatu yang berbobot, yang benar-benar kamu percayai, kegugupanmu akan lebih mudah sirna.

Ron Sathoff, seorang pembicara dan pelatih terkenal, membuat saran ini: Jangan pandang pidatomu sebagai suatu performa. Pandanglah itu sebagai suatu percakapan. Ya, cobalah untuk berkomunikasi dengan hadirin, bukan sebagai suatu kelompok besar, melainkan sebagai individu, seperti yang kamu lakukan dalam percakapan biasa. Perlihatkan ”minat pribadi” yang tulus kepada hadirinmu, dan berbicaralah kepada mereka sebagaimana kamu biasanya berbicara. (Filipi 2:3, 4) Apabila pendekatanmu semakin bersifat percakapan, semakin rileks perasaanmu.

Sebuah alasan umum lain untuk khawatir adalah rasa takut dipermalukan atau dikritik oleh hadirin. Lenny Laskowski, seorang pembicara dan pelatih profesional, mengingatkan kita bahwa hadirin cenderung memiliki sudut pandangan yang positif terhadap setiap presentasi. ”Mereka ingin Anda berhasil—bukan gagal,” kata Laskowski. Jadi, milikilah sikap yang positif. Jika mungkin, cobalah untuk menyapa beberapa orang di antara hadirinmu seraya mereka datang. Cobalah untuk melihat mereka, bukan sebagai lawan, melainkan sebagai kawan.

Ingat juga bahwa kegugupan tidak selalu buruk. ”Bertentangan dengan pandangan yang populer,” kata seorang pakar, ”kegugupan adalah baik untuk Anda dan presentasi Anda.” Mengapa begitu? Karena kegugupan hingga kadar tertentu mencerminkan kesahajaan, yang akan mencegahmu menjadi terlalu percaya diri. (Amsal 11:2) Banyak atlet, musisi, dan aktor merasa bahwa sedikit energi gugup sebenarnya membuat mereka tampil lebih baik, dan hal yang sama juga berlaku bagi pembicara.

Tips untuk Berhasil

Dengan menerapkan tips berikut dan ide-ide lain, beberapa remaja Kristen telah mendapatkan pengalaman dan keberhasilan sampai taraf tertentu sebagai pembicara di sekolah, di tempat pekerjaan, dan di sidang mereka. Coba lihat apakah beberapa saran mereka berikut ini dapat membantumu.

Jade: ”Sampaikanlah bahan dengan kata-katamu sendiri. Yakinkan dirimu tentang manfaat dari apa yang akan kamu katakan. Jika kamu merasa bahwa pidatomu penting, hadirin juga akan merasa demikian.”

Rochelle: ”Bagiku, ada manfaatnya untuk merekam diriku sendiri dalam video. Cara itu memperlihatkan kelemahan kita tetapi sangat bermanfaat. Dan, cobalah pilih sebuah topik yang kamu sukai. Itu akan terekspresi dalam khotbahmu.”

Margrett: ”Aku merasa bahwa aku bisa bicara lebih wajar dan lebih luwes kalau aku menggunakan rangka dan bukan menulisnya kata per kata. Dan, mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara membantu menenangkan aku.”

Corrine: ”Jangan takut untuk menertawai diri. Setiap orang membuat kesalahan. Kamu hanya perlu berupaya sebaik mungkin.”

Tentu saja, sebagaimana dalam setiap upaya, seperti olahraga, seni, atau musik, tidak ada yang dapat menggantikan pengalaman dan banyak latihan. Tatiana menganjurkan untuk mempersiapkan pidatomu jauh di muka sehingga kamu mempunyai cukup waktu untuk berlatih. Dan, jangan menyerah. ”Semakin sering aku berbicara di hadapan orang lain,” katanya, ”aku merasa semakin nyaman.” Namun, ada lagi satu sumber bantuan yang tidak boleh kamu lupakan, khususnya sewaktu kamu diminta untuk berbicara mendukung ibadat sejati.

Bantuan dari sang Komunikator Agung

Sewaktu masih muda, Daud, calon raja Israel, sudah memiliki reputasi sebagai ”pembicara yang cerdas”. (1 Samuel 16:18) Mengapa? Agaknya, semasa remajanya, selama berjam-jam di alam terbuka menggembalakan domba, Daud memperkembangkan hubungan yang akrab dengan sang Komunikator Agung, Allah Yehuwa, melalui doa. (Mazmur 65:2) Alhasil, hubungan itu mempersiapkan dia untuk berbicara dengan kejelasan, kekuatan, dan persuasi bahkan di bawah keadaan-keadaan yang menguji.—1 Samuel 17:34-37, 45-47.

Kamu dapat yakin bahwa dalam haluan ibadatmu, Allah juga akan membantumu berbicara dengan persuasif, sebagaimana Ia membantu Daud, memberimu ”lidah seorang murid”. (Yesaya 50:4; Matius 10:18-20) Ya, dengan memanfaatkan kesempatan untuk menajamkan keterampilan berbicaramu sekarang, kamu dapat menjadi pembicara yang efektif!

[Catatan Kaki]

a Beberapa nama telah diubah.

[Kotak di hlm. 18]

Dilatih menjadi Pembicara

Dalam sidang Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh bumi, terdapat program pengajaran berdasarkan Alkitab yang disebut Sekolah Pelayanan Teokratis. Para siswa berpartisipasi dalam sebuah pembahasan di kelas, memberikan presentasi di hadapan sidang, dan menerima bantuan pribadi untuk membuat kemajuan. Apakah program itu berhasil? Mari kita baca pengalaman Chris yang berusia 19 tahun.

”Sebelum mengikuti sekolah itu, aku merasa sangat tidak nyaman berada bersama orang-orang,” katanya. ”Tak pernah kusangka bahwa aku bisa berada di panggung menghadapi hadirin. Namun, beberapa orang di perhimpunan membesarkan hatiku, mengatakan bahwa meskipun aku terus-terusan gagap, mereka akan menikmati khotbahnya, karena mereka tahu betapa besar upaya yang aku kerahkan untuk berdiri di panggung. Kemudian, setelah setiap khotbah yang kusampaikan, mereka memujiku. Itu merupakan bantuan yang besar.”

Sekarang, setelah selama lima tahun mengikuti sekolah itu, Chris sedang mempersiapkan untuk menyampaikan ceramah 45 menit pertamanya. Apakah kamu memanfaatkan persediaan itu?

[Gambar di hlm. 16, 17]

Menjadi seorang pembicara yang berhasil dapat membantumu dalam segala aspek kehidupan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan