PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apa Kerajaan Allah Itu?
    Menara Pengawal—2008 | 1 Januari
    • Apa Kerajaan Allah Itu?

      APA tema pengabaran Yesus? Menurut Yesus sendiri, temanya adalah Kerajaan Allah. (Lukas 4:43) Sewaktu orang-orang menyimak kata-katanya, pastilah mereka mendengar bahwa Kerajaan itu sering disebut oleh Yesus. Apakah mereka bingung atau terheran-heran? Apakah mereka bertanya kepada Yesus apa gerangan Kerajaan itu? Tidak. Pertanyaan-pertanyaan demikian tidak dicatat dalam Injil. Jadi, apakah Kerajaan Allah konsep yang sudah dikenal orang-orang itu?

      Faktanya, Kitab Suci kuno yang dihormati dan dianggap kudus oleh orang Yahudi menjabarkan Kerajaan itu, menyingkapkan secara gamblang dan konkret apa Kerajaan itu, dan apa yang akan dicapainya. Kini, kita dapat belajar bahkan lebih banyak lagi tentang Kerajaan itu dengan cara yang hampir sama seperti yang dilakukan orang Yahudi—dengan memeriksa Alkitab. Mari kita bahas tujuh fakta yang Alkitab ajarkan kepada kita tentang Kerajaan itu. Ketiga fakta pertama sudah tersedia bagi orang Yahudi pada zaman Yesus dan sebelum itu. Ketiga fakta berikutnya disingkapkan oleh Kristus atau para rasulnya pada abad pertama. Fakta yang terakhir menjadi jelas pada zaman kita ini.

      1. Kerajaan Allah adalah suatu pemerintahan yang nyata, yang akan bertahan selama-lamanya. Nubuat pertama di Alkitab menyingkapkan bahwa Allah akan mengutus penyelamat bagi umat manusia yang setia. Pribadi yang disebut ”benih” ini akan meniadakan semua problem yang disulut oleh pemberontakan Adam, Hawa, dan Setan. (Kejadian 3:15) Ribuan tahun setelah itu, Raja Daud yang setia diberi tahu tentang sesuatu yang luar biasa mengenai ”benih”, atau Mesias, ini. Ia akan memerintah dalam sebuah Kerajaan. Pemerintahan ini akan berbeda dengan semua yang lain. Kerajaan ini akan bertahan selama-lamanya.​—2 Samuel 7:12-14.

      2. Kerajaan Allah akan mengakhiri semua pemerintahan manusia. Nabi Daniel diberi suatu penglihatan tentang pergantian kuasa-kuasa dunia dari masa ke masa hingga ke zaman kita. Perhatikan klimaks yang mendebarkan dalam penglihatan itu, ”Pada zaman raja-raja [manusia di zaman akhir] itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa. Dan kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu.” Jadi semua kerajaan, atau pemerintahan, di dunia ini—beserta peperangan, ketidakadilan dan korupsinya—akan dimusnahkan untuk selama-lamanya. Sebagaimana ditunjukkan nubuat Daniel, Kerajaan Allah akan segera memerintah atas seluruh bumi. (Daniel 2:44, 45) Kerajaan ini bukan hanya suatu realitas yang konkret, tetapi juga akan menjadi satu-satunya pemerintahan di bumi.a

      3. Kerajaan Allah akan meniadakan peperangan, penyakit, kelaparan, bahkan kematian. Nubuat Alkitab yang menakjubkan menyingkapkan apa yang akan dilakukan Kerajaan Allah di bumi ini. Pemerintahan itu akan melakukan hal-hal yang belum pernah atau tidak akan pernah dilakukan oleh lembaga buatan manusia. Bayangkan—semua persenjataan perang dihancurkan untuk selamanya! ”Ia menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi.” (Mazmur 46:9) Tidak ada lagi dokter, rumah sakit, atau penyakit apa pun. ”Tidak ada penghuni yang akan mengatakan, ’Aku sakit’.” (Yesaya 33:24) Tidak ada lagi bala kelaparan, kekurangan makanan, malnutrisi, atau kematian akibat kelaparan. ”Akan ada banyak biji-bijian di bumi.” (Mazmur 72:16) Tidak ada lagi upacara pemakaman, upacara menunggui jenazah, pekuburan, rumah duka, atau penderitaan yang diakibatkannya. Kematian, musuh bebuyutan kita, akhirnya akan dilenyapkan. Allah ”akan menelan kematian untuk selama-lamanya, dan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa pasti akan menghapus air mata dari semua muka”.​—Yesaya 25:8.

      4. Kerajaan Allah mempunyai Penguasa yang dipilih Allah. Sang Mesias tidak melantik dirinya sendiri, juga tidak dipilih oleh manusia yang tidak sempurna. Ia dipilih langsung oleh Allah Yehuwa. Gelar Mesias dan Kristus itu sendiri memperlihatkan hal itu. Kedua kata itu berarti ”Yang Diurapi”. Jadi, Raja ini diurapi, atau ditetapkan untuk tugas istimewanya, oleh Yehuwa. Allah berkata tentangnya, ”Lihat! Hambaku, yang terus kupegang erat! Orang pilihanku, kepadanyalah jiwaku berkenan! Aku telah menaruh rohku dalam dirinya. Keadilan bagi bangsa-bangsa, itulah yang akan dihasilkannya.” (Yesaya 42:1; Matius 12:17, 18) Siapa yang lebih tahu dari Pencipta kita tentang Penguasa macam apa yang kita butuhkan?

      5. Penguasa Kerajaan Allah telah mempertunjukkan kelayakannya kepada seluruh umat manusia. Yesus dari Nazaret terbukti sebagai Mesias yang dinubuatkan. Ia lahir dalam garis keluarga yang telah dipilih Allah. (Kejadian 22:18; 1 Tawarikh 17:11; Matius 1:1) Sewaktu berada di bumi, ia menggenapi banyak nubuat tentang Mesias yang telah dicatat berabad-abad sebelumnya. Ia juga diidentifikasi dari surga sebagai Sang Mesias. Bagaimana? Nah, Allah berbicara dari surga, mengidentifikasi dia sebagai Putra-Nya sendiri; para malaikat menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan; dan, Yesus melakukan berbagai mukjizat—sering kali di hadapan ratusan atau bahkan ribuan saksi mata—yang jelas-jelas karena kuasa Allah.b Yesus kerap kali menunjukkan Penguasa seperti apa ia kelak. Ia tidak hanya berkuasa untuk menolong orang, tetapi ia juga ingin melakukannya. (Matius 8:1-3) Ia tidak mementingkan diri, beriba hati, berani, dan rendah hati. Catatan tentang kehidupannya di bumi dimuat dalam Alkitab untuk dibaca semua orang.

      6. Kerajaan Allah memiliki 144.000 rekan penguasa bersama Kristus. Yesus mengatakan bahwa orang-orang lain, termasuk para rasulnya, akan memerintah di surga bersamanya. Ia menyebut kelompok ini ”kawanan kecil”. (Lukas 12:32) Belakangan, rasul Yohanes diberi tahu bahwa kawanan kecil ini akan berjumlah 144.000. Mereka akan melakukan tugas yang luar biasa di surga, memerintah sebagai raja-raja dan melayani sebagai imam-imam bersama Kristus.—Penyingkapan [Wahyu] 5:9, 10; 14:1, 3.

      7. Kerajaan Allah, yang kini memerintah di surga, siap mengukuhkan pemerintahannya atas seluruh bumi. Fakta yang ketujuh ini termasuk hal yang paling menakjubkan untuk dipelajari. Alkitab memberikan berlimpah bukti bahwa Yesus sudah diberi wewenang sebagai Raja di surga. Ia sedang memerintah di sana sekarang ini juga, pada zaman kita, dan ia segera akan meluaskan pemerintahannya sampai ke seluruh bumi dan menggenapi nubuat menakjubkan yang sudah disebutkan tadi. Namun, bagaimana kita dapat yakin bahwa Kerajaan Allah kini sedang memerintah? Dan, kapankah Kerajaan itu mulai memerintah atas seluruh bumi?

      [Catatan Kaki]

      a Nubuat-nubuat seperti ini memperlihatkan bahwa Kerajaan Allah bukan sesuatu yang ada di dalam hati kita, seperti yang diajarkan kepada banyak orang. Lihat artikel ”Pembaca Bertanya”, di halaman 13.

      b Misalnya, lihat Matius 3:17; Lukas 2:10-14; Yohanes 6:5-14.

  • Kapan Kerajaan Allah Akan Datang?
    Menara Pengawal—2008 | 1 Januari
    • Kapan Kerajaan Allah Akan Datang?

      ”TUAN, apakah engkau akan memulihkan kerajaan bagi Israel pada masa ini?” (Kisah 1:6) Rasul-rasul begitu ingin tahu kapan Yesus akan mendirikan Kerajaannya. Dewasa ini, kira-kira 2.000 tahun berselang, orang-orang masih ingin tahu: Kapan Kerajaan Allah akan datang?

      Mengingat Yesus menjadikan Kerajaan itu tema pengabarannya, Anda mungkin berpikir bahwa ia akan membahas pertanyaan tersebut. Ya, memang! Ia berbicara panjang lebar tentang suatu jangka waktu khusus yang ia sebut sebagai ’kehadirannya’. (Matius 24:37) Kehadiran itu berkaitan erat dengan didirikannya Kerajaan Mesianik. Apa gerangan kehadiran ini? Mari kita bahas empat fakta yang Alkitab singkapkan perihal kehadiran Kristus.

      1. Kehadiran Kristus akan dimulai lama setelah kematiannya. Dalam sebuah perumpamaan, Yesus menggambarkan dirinya sebagai seorang pria yang ”mengadakan perjalanan ke negeri yang jauh untuk mendapatkan kuasa sebagai raja”. (Lukas 19:12) Bagaimana perumpamaan yang bersifat nubuat itu digenapi? Nah, Yesus mati dan dibangkitkan; lalu ia mengadakan perjalanan ke ”negeri yang jauh”, yakni surga. Seperti yang Yesus nubuatkan di perumpamaan lain yang serupa, ia baru akan kembali dalam kuasa kerajaan ”setelah waktu yang lama”.—Matius 25:19.

      Beberapa tahun setelah Yesus naik ke surga, rasul Paulus menulis, ”Pria ini [Yesus] mempersembahkan satu korban karena dosa untuk selamanya dan duduk di sebelah kanan Allah, sejak waktu itu menanti hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi kakinya.” (Ibrani 10:12, 13) Jadi, setelah Yesus tiba di surga, ia harus menunggu selama jangka waktu yang panjang. Penantian itu akhirnya usai sewaktu Allah Yehuwa menjadikan Putra-Nya Raja dari Kerajaan Mesianik yang sudah lama dijanjikan. Itulah saatnya kehadiran Kristus dimulai. Apakah manusia di bumi melihat peristiwa yang mengguncang dunia ini?

      2. Kehadiran Yesus tidak kasatmata. Ingatlah, Yesus membahas tanda kehadirannya. (Matius 24:3) Jika kehadirannya kasatmata, perlukah tanda? Sebagai ilustrasi: Bayangkan Anda sedang bepergian menuju pantai untuk melihat samudra. Anda mungkin melihat rambu-rambu penunjuk jalan, tetapi begitu Anda tiba di tepi pantai, berdiri persis di situ sambil memandang air yang terbentang luas sampai ke kaki langit, apakah Anda berharap melihat tanda besar yang menunjuk ke arah laut dan bertuliskan, ”Samudra”? Tentu saja tidak! Buat apa ada tanda untuk menunjukkan sesuatu yang sudah jelas-jelas terlihat?

      Yesus menjelaskan tanda kehadirannya, bukan untuk menunjukkan sesuatu yang bisa terlihat oleh manusia, melainkan untuk membantu mereka memahami sesuatu yang akan terjadi di surga. Oleh sebab itu, Yesus berkata, ”Kerajaan Allah tidak datang dengan sesuatu yang dapat dilihat dengan sangat jelas.” (Lukas 17:20) Lantas, bagaimana tanda itu menunjukkan kepada manusia di bumi bahwa kehadiran Kristus sudah dimulai?

      3. Kehadiran Yesus akan ditandai dengan suatu masa kesukaran yang hebat di bumi. Yesus mengatakan bahwa kehadirannya sebagai Raja di surga akan ditandai dengan peperangan, kelaparan, gempa bumi, sampar, dan pelanggaran hukum di bumi. (Matius 24:7-12; Lukas 21:10, 11) Apa yang memicu semua penderitaan ini? Alkitab menjelaskan bahwa Setan, ”penguasa dunia ini”, marah besar karena ia tahu bahwa waktunya sekarang sudah tinggal sedikit mengingat kehadiran Kristus sebagai Raja sudah dimulai. (Yohanes 12:31; Penyingkapan 12:9, 12) Bukti yang kasatmata tentang kemarahan Setan dan kehadiran Kristus sudah berlimpah di zaman kita. Khususnya sejak tahun 1914, tahun yang diakui para sejarawan sebagai titik balik, bukti ini telah tampak pada skala yang tidak ada duanya dan bersifat global.

      Itu semua mungkin terdengar seperti kabar buruk, tetapi sebenarnya tidak. Hal ini berarti bahwa Kerajaan Mesianik kini sedang memerintah di surga. Tidak lama lagi, pemerintahan itu akan menjalankan kekuasaannya di sini, atas seluruh bumi. Namun, bagaimana caranya agar orang-orang tahu tentang Kerajaan itu guna menyambut pemerintahannya dan menjadi rakyatnya?

      4. Kehadiran Yesus ditandai dengan pekerjaan pengabaran sedunia. Yesus berkata bahwa kehadirannya akan seperti pada ”zaman Nuh”.a (Matius 24:37-39) Nuh bukan sekadar pembangun bahtera; ia juga ”pemberita keadilbenaran”. (2 Petrus 2:5) Nuh memperingatkan orang-orang bahwa penghakiman Allah sudah dekat. Yesus berkata bahwa para pengikutnya di bumi akan melakukan pekerjaan serupa selama kehadirannya. Ia menubuatkan, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.”—Matius 24:14.

      Seperti kita lihat di artikel sebelumnya, Kerajaan Allah akan membinasakan semua pemerintahan di dunia ini. Pekerjaan pengabaran memberitahukan kepada orang-orang bahwa pemerintahan surgawi ini akan segera bertindak, dengan demikian memberi kesempatan kepada semua orang untuk luput dari pembinasaan yang mendekat dan menjadi rakyat Kerajaan itu. Jadi, pertanyaan yang penting adalah: Bagaimana Anda akan menanggapinya?

      Apakah Kerajaan Allah Akan Berarti Kabar Baik bagi Anda?

      Berita yang Yesus kabarkan adalah berita tentang harapan yang tiada bandingnya. Setelah pemberontakan di Eden ribuan tahun yang lalu, Allah Yehuwa bermaksud mendirikan suatu pemerintahan yang akan membereskan segala sesuatu, mengembalikan umat manusia yang setia kepada kondisi yang Allah telah tetapkan bagi mereka sejak semula​—hidup kekal dalam suatu firdaus di bumi ini. Adakah yang lebih menakjubkan selain pengetahuan bahwa pemerintahan yang telah lama dijanjikan ini sedang memerintah sekarang ini juga di surga? Konsep ini tidak samar-samar atau abstrak, tetapi sebuah kenyataan yang hidup!

      Sekarang ini, Raja yang dilantik Allah sedang memerintah di antara musuh-musuhnya. (Mazmur 110:2) Dalam dunia yang bobrok dan terasing dari Allah ini, Sang Mesias sedang menggenapi keinginan Bapaknya untuk mencari semua orang yang ingin mengenal Allah sebagaimana Ia sebenarnya dan menyembah-Nya ”dengan roh dan kebenaran”. (Yohanes 4:24) Harapan hidup selama-lamanya di bawah pemerintahan Kerajaan Allah tersedia bagi orang-orang dari segala ras, usia, dan latar belakang sosial. (Kisah 10:34, 35) Kami mendesak Anda untuk meraih kesempatan menakjubkan ini yang ditawarkan kepada Anda. Belajarlah tentang Kerajaan Allah sekarang, agar Anda dapat menikmati kehidupan di bawah pemerintahannya yang adil-benar selama-lamanya!​—1 Yohanes 2:17.

      [Catatan Kaki]

      a Pernyataan Yesus turut mengoreksi gagasan keliru yang disampaikan beberapa terjemahan Alkitab yang kurang tepat mengalihbahasakan kata ”kehadiran”. Beberapa penerjemah mengalihbahasakannya menjadi ”datangnya” atau ”kembalinya”, yang semuanya menyiratkan suatu peristiwa yang singkat waktunya. Namun, perhatikan bahwa Yesus tidak menyamakan kehadirannya dengan Air Bah pada zaman Nuh, yang adalah suatu peristiwa, tetapi dengan ”zaman Nuh”, yang adalah periode waktu yang memiliki klimaks. Sebagaimana era yang dahulu itu, kehadiran Kristus merupakan suatu periode waktu manakala orang-orang akan terlalu sibuk dengan urusan hidup sehari-hari sehingga tidak memperhatikan peringatan yang sedang diberikan.

      [Gambar di hlm. 8, 9]

      Kabar buruk yang kita dengar setiap hari adalah bukti bahwa hal-hal baik akan segera terjadi

      [Keterangan]

      Antiaircraft gun: U.S. Army photo

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan