PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w09 1/5 hlm. 18
  • Ketika Yehuwa Memperkenalkan Diri-Nya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ketika Yehuwa Memperkenalkan Diri-Nya
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Bahan Terkait
  • Mengenal Jalan-Jalan Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Sifat-Sifat Yehuwa yang Menarik
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2020
  • Siapakah Allah yang Benar?
    Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
  • Musa—Bagaimana Kehidupannya Mempengaruhi Anda?
    Sedarlah!—2004
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
w09 1/5 hlm. 18

Mendekatlah kepada Allah

Ketika Yehuwa Memperkenalkan Diri-Nya

Keluaran 34:6, 7

APA yang bisa Anda ceritakan tentang Allah​—kepribadian-Nya dan cara Ia bertindak dalam berbagai situasi? Bayangkan kalau Anda dapat bertanya kepada Allah tentang diri-Nya dan kemudian mendengarkan seraya Ia memberi tahu sifat-sifat-Nya. Nabi Musa pernah mendapat pengalaman seperti itu. Syukurlah, ia diilhami untuk mencatat apa yang terjadi.

Di atas Gunung Sinai, Musa memohon kepada Yehuwa, ”Biarlah kiranya aku melihat kemuliaanmu.” (Keluaran 33:18) Hari berikutnya, nabi itu diberi hak istimewa untuk melihat sekilas kemuliaan Allah.a Musa tidak menjelaskan secara terperinci apa yang ia saksikan dalam penglihatan yang luar biasa itu. Sebaliknya, ia mencatat keterangan yang jauh lebih penting​—apa yang Allah katakan. Mari kita periksa apa yang Yehuwa katakan, seperti yang terdapat di Keluaran 34:6, 7.

Hal pertama yang Yehuwa singkapkan tentang diri-Nya adalah bahwa Ia ”Allah yang berbelaskasihan dan murah hati”. (Ayat 6) Menurut seorang pakar, kata Ibrani yang diterjemahkan ”berbelaskasihan” memperlihatkan ”keibaan hati [Allah] yang lembut seperti yang dimiliki seorang bapak terhadap anaknya”. Kata yang diterjemahkan ”murah hati” berkaitan dengan kata kerja yang ”menggambarkan tanggapan yang sepenuh hati dari seseorang yang memiliki sesuatu untuk diberikan kepada orang yang membutuhkannya”. Jelaslah, Yehuwa ingin kita tahu bahwa Ia memperhatikan para penyembah-Nya sebagaimana orang tua memperhatikan anak-anak mereka​—dengan kasih sayang yang lembut dan kepedulian yang dalam akan kebutuhan mereka.​—Mazmur 103:8, 13.

Selanjutnya, Yehuwa mengatakan bahwa Ia ”lambat marah”. (Ayat 6) Ia tidak cenderung menjadi marah terhadap hamba-hamba-Nya di bumi. Sebaliknya, Ia sabar terhadap mereka, bertahan menghadapi kelemahan mereka seraya memberi mereka kesempatan untuk mengubah haluan yang berdosa.​—2 Petrus 3:9.

Allah kemudian mengatakan bahwa Ia ”berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran”. (Ayat 6) Kebaikan hati yang penuh kasih, atau kasih yang loyal, adalah sifat Yehuwa yang berharga; dengan sifat ini Ia menjalin ikatan yang kukuh dan langgeng antara diri-Nya dan umat-Nya. (Ulangan 7:9) Yehuwa juga adalah sumber kebenaran. Ia tidak dapat menipu atau ditipu. Karena Ia adalah ”Allah kebenaran”, kita dapat sepenuhnya beriman akan segala sesuatu yang Ia katakan, termasuk janji-Nya untuk masa depan.​—Mazmur 31:5.

Kebenaran penting lain yang Yehuwa ingin kita tahu tentang diri-Nya adalah bahwa Ia mengampuni ”kesalahan dan pelanggaran dan dosa”. (Ayat 7) Ia ”siap mengampuni” para pedosa yang bertobat. (Mazmur 86:5) Pada waktu yang sama, Yehuwa tidak pernah menyetujui kejahatan. Ia menjelaskan bahwa ”ia sekali-kali tidak akan membebaskan orang dari hukuman”. (Ayat 7) Allah yang kudus dan adil tidak akan membiarkan para pedosa yang sengaja luput dari hukuman. Cepat atau lambat, mereka akan merasakan akibat perilaku mereka yang berdosa.

Uraian Yehuwa tentang sifat-sifat-Nya dengan jelas menunjukkan bahwa Ia ingin agar kita mengenal Dia dan mengetahui kepribadian-Nya serta cara Ia bertindak dalam berbagai situasi. Tidakkah Anda tergerak untuk belajar lebih banyak tentang sifat-sifat-Nya yang menarik?

[Catatan Kaki]

a Musa tidak benar-benar melihat Yehuwa, karena tidak ada manusia yang dapat melihat Allah dan tetap hidup. (Keluaran 33:20) Yehuwa tampaknya memberi Musa penglihatan tentang kemuliaan-Nya, berkomunikasi dengannya melalui seorang malaikat.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan