Referensi tu Parpunguan Hangoluan dohot Pangkobasion na Laho Diparsiajari
2-8 NOVEMBER
ARTA NA ARGA NA ADONG DI BIBEL 2 MUSA 39-40
“Diihutton si Musa do Sude Petunjuk ni Jahowa”
w11-IN 15/9 27 ¶13
Apakah Saudara Dikenal oleh Yehuwa?
13 Sebaliknya, Musa adalah ”pria yang paling lembut, jauh melebihi semua orang yang ada di permukaan bumi”. (Bil. 12:3) Ia memperlihatkan kelembutan dan kerendahan hatinya dengan bertekad untuk mengikuti arahan Yehuwa. (Kel. 7:6; 40:16) Tidak ada petunjuk bahwa Musa sering mempertanyakan cara Yehuwa bertindak atau merasa kesal karena harus mengikuti cara kerja yang ditetapkan Yehuwa. Misalnya, Yehuwa memberikan perintah tentang pembangunan tabernakel hingga ke perincian yang terkecil, seperti warna benang dan jumlah lubang untuk kain kemah. (Kel. 26:1-6) Jika seorang pengawas dalam organisasi Allah memberi Saudara arahan yang tampak terlalu terperinci, Saudara mungkin adakalanya merasa frustrasi. Namun, Yehuwa adalah pengawas yang sempurna. Ia senang mendelegasikan tugas dan percaya kepada hamba-hamba-Nya. Sewaktu Ia memberikan banyak perincian, Ia punya alasan yang kuat. Meski demikian, Musa tidak merasa jengkel, seolah-olah Yehuwa merendahkan dia atau menghambat kreativitas atau kebebasannya. Musa memastikan bahwa para pekerja ”melakukannya tepat seperti itu” dalam mengikuti arahan Allah. (Kel. 39:32) Sungguh sikap yang rendah hati! Musa mengakui bahwa ini adalah pekerjaan Yehuwa dan ia hanyalah sarana untuk melaksanakan pekerjaan itu.
w05-IN 15/7 26 ¶3
Apakah Saudara Setia dalam Segala Perkara?
3 ”Musa, sebagai pelayan, setia,” kata Ibrani 3:5. Mengapa nabi Musa dikatakan setia? Dalam membangun dan mendirikan tabernakel, ”Musa melakukannya sesuai dengan semua yang Yehuwa perintahkan kepadanya. Ia melakukannya tepat seperti itu”. (Keluaran 40:16) Sebagai penyembah Yehuwa, kita memperlihatkan kesetiaan dengan taat melayani Dia. Hal ini pastilah mencakup tetap loyal kepada Yehuwa sewaktu menghadapi ujian yang sulit atau cobaan yang berat. Namun, sukses dalam menghadapi ujian besar bukan satu-satunya faktor yang menentukan kesetiaan kita. ”Orang yang setia dalam perkara kecil juga setia dalam perkara besar,” kata Yesus, ”dan orang yang tidak adil-benar dalam perkara kecil juga tidak adil-benar dalam perkara besar.” (Lukas 16:10) Kita harus tetap setia bahkan dalam hal-hal yang tampaknya kecil.
Mangalului Arta na Adong di Bibel
w95-IN 15/12 13 ¶9
Mereka ”Melakukan Tepat seperti Itu”
9 Sewaktu Yehuwa memerintahkan Israel untuk mengumpulkan sumbangan dan membangun tabernakel di padang belantara, bangsa itu dengan murah hati memberikan dukungan penuh mereka. Kemudian, bahkan sampai ke perincian yang terkecil, Musa dan rekan-rekan sekerjanya yang rela, mengikuti rencana arsitektur yang disediakan oleh Yehuwa. ”Demikianlah diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah melakukannya tepat seperti yang diperintahkan [Yehuwa] kepada Musa, demikianlah mereka melakukannya [”mereka melakukan tepat seperti itu”, NW].” Demikian pula, pada peresmian dari keimaman, ”Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan [Yehuwa] kepadanya, demikianlah dilakukannya [”ia melakukan tepat seperti itu”, NW].” (Keluaran 39:32; 40:16) Pada zaman modern, kita memiliki kesempatan untuk memberikan dukungan yang sepenuh hati kepada pekerjaan pemberitaan dan program-program untuk ekspansi Kerajaan. Oleh karena itu, adalah hak istimewa kita untuk bersatu dalam melakukan ”tepat seperti itu”.
w15-IN 15/7 21 ¶1
Apakah Kepuasan Kita Bergantung pada Pujian Orang?
Saat tabernakel selesai dibuat, awan ”mulai menutupi kemah pertemuan, dan kemuliaan Yehuwa memenuhi tabernakel”. (Kel. 40:34) Itulah bukti nyata bahwa Yehuwa senang! Menurut Saudara, bagaimana perasaan Bezalel dan Oholiab saat itu? Meski nama mereka tidak terukir pada karya mereka, Bezalel dan Oholiab pasti merasa puas karena tahu bahwa upaya mereka diberkati Yehuwa. (Ams. 10:22) Di tahun-tahun berikutnya, mereka pasti sangat bahagia melihat karya mereka terus digunakan dalam ibadat kepada Yehuwa. Ketika mereka bangkit di dunia baru nanti, mereka pasti gembira saat mendengar bahwa tabernakel tetap dipakai selama kira-kira 500 tahun dalam ibadat sejati!.
9-15 NOVEMBER
ARTA NA ARGA NA ADONG DI BIBEL 3 MUSA 1-3
“Tujuan ni Akka Pelean”
it-2-IN 501 ¶3
Persembahan
Persembahan bakaran. Persembahan bakaran harus diberikan seluruhnya kepada Allah; pemberi persembahan itu tidak boleh menahan satu bagian pun dari binatang itu. (Bdk. Hak 11:30, 31, 39, 40.) Persembahan itu merupakan permohonan kepada Yehuwa untuk menerima, atau menunjukkan perkenan-Nya atas, persembahan dosa yang kadang-kadang menyertai persembahan tersebut. Sebagai ”persembahan bakaran”, Yesus Kristus memberikan dirinya sepenuhnya, secara utuh.
it-2-IN 504 ¶7
Persembahan
Persembahan biji-bijian. Persembahan biji-bijian diberikan bersama korban persekutuan, persembahan bakaran, dan persembahan dosa, dan juga sebagai buah sulung; pada kesempatan-kesempatan lain hal-hal itu harus diberikan secara terpisah. (Kel 29:40-42; Im 23:10-13, 15-18; Bil 15:8, 9, 22-24; 28:9, 10, 20, 26-28; psl. 29) Semuanya diberikan sebagai penghargaan atas kemurahan hati Allah dalam memberikan berkat dan kemakmuran, dan sering kali minyak serta kemenyan ikut dipersembahkan. Persembahan biji-bijian bisa dalam bentuk tepung halus, biji-bijian yang dipanggang, atau kue berbentuk gelang atau biskuit tipis yang dipanggang, dimasak di wajan ceper, atau diolah dalam kuali besar. Sebagian dari persembahan biji-bijian ditaruh di atas mezbah persembahan bakaran, sebagian dimakan oleh para imam, dan pada korban persekutuan, si pemberi persembahan ikut makan. (Im 6:14-23; 7:11-13; Bil 18:8-11) Persembahan biji-bijian yang dipersembahkan di atas mezbah tidak boleh ada yang mengandung ragi atau ”madu” (tampaknya yang dimaksud ialah sari kental buah ara atau sari buah-buahan) yang bisa berfermentasi.—Im 2:1-16.
it-2-IN 501 ¶8
Persembahan
Korban persekutuan (atau persembahan damai). Korban persekutuan yang diperkenan Yehuwa menunjukkan adanya perdamaian dengan Dia. Pemberi persembahan itu beserta rumah tangganya ikut makan (di halaman tabernakel; menurut kisah turun-temurun, mereka mendirikan pondok-pondok di sekitar halaman yang dikelilingi tirai; di bait ada ruang-ruang makan). Imam yang mempersembahkannya menerima suatu bagian, dan imam-imam yang bertugas mendapat bagian lain. Yehuwa seolah-olah mendapat asap yang harum dari lemak yang dibakar. Darahnya, yang menggambarkan kehidupan, diberikan kepada Allah sebagai milik-Nya. Karena itu, para imam, para pemberi persembahan, dan Yehuwa seolah-olah makan bersama, yang menunjukkan adanya hubungan damai di antara mereka. Orang yang makan sewaktu dalam keadaan najis (kenajisan apa pun yang disebutkan dalam Hukum) atau yang makan daging korban yang telah disimpan lebih lama daripada waktu yang ditetapkan (dalam cuaca panas daging itu mulai membusuk) harus dimusnahkan dari antara bangsanya. Ia mencemari atau menajiskan perjamuan itu, karena ia najis ataupun makan apa yang sudah busuk di hadapan Allah Yehuwa, sehingga tidak memperlihatkan respek untuk perkara-perkara suci.—Im 7:16-21; 19:5-8.
Mangalului Arta na Adong di Bibel
w04-IN 15/5 22 ¶1
Pokok-Pokok Penting Buku Imamat
2:13—Mengapa garam harus disajikan ’bersama setiap persembahan’? Tujuannya bukan untuk menambah cita rasa korban. Di seputar dunia, garam digunakan sebagai pengawet. Kemungkinan besar, garam disajikan bersama persembahan karena garam melambangkan keadaan bebas dari kerusakan dan kebusukan.
it-1-IN 785 ¶7
Gemuk
Alasan di balik hukum itu. Menurut perjanjian Hukum, baik darah maupun lemak dianggap sebagai milik Yehuwa saja. Di dalam darah terdapat kehidupan, yang hanya dapat diberikan oleh Yehuwa; karena itu, darah adalah kepunyaan-Nya. (Im 17:11, 14) Lemak dipandang sebagai bagian paling bergizi dari daging binatang. Dengan mempersembahkan lemak binatang, penyembah Allah secara jelas mengakui fakta bahwa bagian-bagian yang terbaik itu adalah kepunyaan Yehuwa, yang telah menyediakan segala sesuatu dengan limpah, dan ia memperlihatkan hasratnya untuk mempersembahkan yang terbaik kepada Allah. Karena lemak melambangkan hal-hal terbaik yang dibaktikan oleh Israel kepada Yehuwa, dikatakan bahwa lemak itu harus dibakar di atas mezbah sebagai ”makanan” dan menjadi ”bau yang menenangkan” bagi-Nya. (Im 3:11, 16) Oleh karena itu, makan lemak berarti secara tidak sah mengambil sesuatu yang telah disucikan bagi Allah, tindakan yang melanggar hak Yehuwa. Orang yang makan lemak dapat dijatuhi hukuman mati. Akan tetapi, tidak seperti darah, lemak dapat digunakan untuk keperluan lain, paling tidak dalam hal binatang yang mati secara alami atau yang terbunuh oleh binatang buas lain.—Im 7:23-25.
w04-IN 15/5 22 ¶2
Pokok-Pokok Penting Buku Imamat
3:17. Karena lemak dianggap sebagai bagian terbaik atau paling bergizi, larangan untuk memakannya tampaknya memberikan kesan kepada orang Israel bahwa bagian yang terbaik adalah milik Yehuwa. (Kejadian 45:18) Ini mengingatkan kita bahwa kita hendaknya memberikan yang terbaik kepada Yehuwa.—Amsal 3:9, 10; Kolose 3:23, 24.
16-22 NOVEMBER
ARTA NA ARGA NA ADONG DI BIBEL 3 MUSA 4-5
“Lehon ma na Dumenggan tu Jahowa”
Persembahan
Persembahan kesalahan
Persembahan kesalahan juga adalah persembahan karena dosa, sebab kesalahan apa pun berkaitan dengan dosa. Persembahan tersebut adalah untuk dosa-dosa khusus yang menyebabkan seseorang bersalah, dan, sedikit berbeda dengan persembahan dosa lain, tampaknya persembahan ini adalah kompensasi untuk hak yang telah dilanggar atau untuk memulihkan suatu hak. Dalam hal ini, hak Yehuwa atau hak bangsa-Nya yang kudus telah dilanggar. Persembahan kesalahan itu adalah kompensasi bagi Yehuwa sehubungan dengan hak yang telah dilanggar, atau bagi pelaku kesalahan yang bertobat, untuk memulihkan atau mengembalikan kepadanya hak-hak tertentu dalam suatu perjanjian dan untuk membebaskan dia dari hukuman bagi dosanya.—Bdk. Yes 53:10.
w09-IN 1/6 26 ¶3
Ia Mempertimbangkan Keterbatasan Kita
Timbang rasa Yehuwa yang lembut tercermin dalam Taurat, yang berbunyi, ”Namun, jika ia tidak mampu menyediakan seekor domba, maka sebagai persembahan kesalahannya karena dosa yang telah ia lakukan, ia harus membawa dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung dara muda kepada Yehuwa.” (Ayat 7) Frasa ”jika ia tidak mampu menyediakan” bisa juga diterjemahkan ”jika tangannya tidak sanggup menjangkau”. Jika seorang Israel terlalu miskin sehingga tidak mampu menyediakan seekor domba, Allah senang menerima sesuatu yang terjangkau olehnya—dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung dara.
w09-IN 1/6 26 ¶4
Ia Mempertimbangkan Keterbatasan Kita
Bagaimana jika orang itu tidak mampu membeli bahkan dua ekor burung? ”Maka sebagai persembahannya karena dosa yang telah ia lakukan, ia harus membawa sepersepuluh efa [sekitar dua liter] tepung halus untuk persembahan dosa,” kata Taurat. (Ayat 11) Bagi orang yang sangat miskin, Yehuwa membuat pengecualian dan memperbolehkan persembahan dosa tanpa darah. Di Israel, kemiskinan tidak menghalangi seseorang menerima berkat pendamaian atau hak istimewa untuk berdamai dengan Allah.
Mangalului Arta na Adong di Bibel
Maniru Angka Naposo ni Jahowa na Marsihohot
14 Boi do hita marsihohot tu Jahowa dohot tu dongan molo burju hita tu nasida. Umpamana, molo taboto adong donganta mangulahon dosa, naeng do hita marsihohot tu ibana. Tarlumobi molo ibana alealenta manang keluarganta. Alai, ingkon patuduhononta do parjolo na marsihohot hita tu Jahowa. Songon si Natan, burju ma hita mangurupi ibana. Tadok ma asa dipaboa tu angka sintua. Molo ndang olo ibana, hita ma na ingkon paboahon. Molo songon i tabahen, on patuduhon na marsihohot do hita tu Jahowa jala burju tu donganta i ala taboto boi do sintua mangurupi ibana.—Jaha 3 Musa 5:1; Galatia 6:1.
it-1-IN 1356 ¶2
Kudus, Kekudusan
Binatang dan Hasil Bumi. Anak sulung jantan dari lembu, domba, dan kambing, dianggap kudus bagi Yehuwa dan tidak boleh ditebus, tetapi harus dikorbankan, dan sebagian diberikan kepada para imam yang telah disucikan. (Bil 18:17-19) Buah sulung dan sepersepuluhan adalah kudus, demikian pula semua korban dan semua pemberian yang dikhususkan untuk dinas di tempat suci. (Kel 28:38) Segala sesuatu yang kudus bagi Yehuwa adalah suci dan tidak dapat dianggap remeh atau digunakan dengan cara yang tidak khusus, atau tidak pantas. Sebuah contoh adalah hukum mengenai sepersepuluhan. Apabila seseorang menyisihkan bagian untuk sepersepuluhan, seperti panenan gandumnya, dan kemudian dia atau salah seorang anggota rumah tangganya tanpa sengaja mengambil sebagian untuk kebutuhan rumah tangga, misalnya untuk dimasak, orang tersebut bersalah karena melanggar hukum Allah berkenaan dengan perkara-perkara kudus. Menurut Hukum, ia harus membayar ganti rugi ke tempat suci menurut jumlah yang sama ditambah 20 persen, selain mempersembahkan sebagai korban seekor domba jantan yang tidak bercela dari kawanannya. Dengan demikian, orang Israel memperkembangkan respek yang dalam terhadap hal-hal kudus milik Yehuwa.—Im 5:14-16.
23-29 NOVEMBER
ARTA NA ARGA NA ADONG DI BIBEL 3 MUSA 6-7
“Patuduhon Hamauliateon”
Parsiajaran na Tadapot Sian Buku Tolu Musa
9 Parsiajaran na paduahon: Tasomba Jahowa ala naeng patuduhon hamauliateonta tu Ibana. Adong parsiajaran na ringkot sian pelean hamauliateon na diulahon halak Israel najolo. Sian buku 3 Musa, taboto ma na dilehon halak Israel do “sada pelean pujipujian” laho patuduhon hamauliateon ni nasida. (3 Mus. 7:11-13, 16-18) Sasintongna, ndang na ingkon dilehon sasahalak pelean hamauliateon, alai ala lomo do rohana mangalehon i. Jala on patuduhon, na holong do rohana tu Jahowa. Halak na mangalehon pelean i, keluargana, dohot angka malim boi mangallang jagal pelean i. Alai, adong piga-piga bagian sian pelean binatang i na ingkon dilehon tu Jahowa. Angka aha ma i?
w00-IN 15/8 15 ¶15
Korban-Korban yang Menyenangkan Allah
15 Persembahan sukarela lainnya adalah korban persekutuan, yang diuraikan di Imamat pasal 3. Istilah itu dapat juga diterjemahkan sebagai ”korban persembahan damai”. Dalam bahasa Ibrani, kata ”damai” bermakna lebih dari sekadar bebas dari perang atau gangguan. ”Dalam Alkitab, kata itu memaksudkan hal demikian, serta keadaan atau hubungan yang damai dengan Allah, kemakmuran, sukacita, dan kebahagiaan,” kata buku Studies in the Mosaic Institutions. Oleh karena itu, korban-korban persekutuan dipersembahkan, bukan untuk menjaga perdamaian dengan Allah, seolah-olah untuk menenangkan Dia, melainkan untuk merayakan atau menyatakan syukur atas hubungan damai yang penuh berkat dengan Allah yang dinikmati oleh orang-orang yang diperkenan-Nya. Para imam dan sang pemberi persembahan turut menyantap korban setelah darah dan lemaknya dipersembahkan kepada Yehuwa. (Imamat 3:17; 7:16-21; 19:5-8) Ini merupakan perlambang yang sangat indah bahwa sang pemberi persembahan, para imam, dan Allah Yehuwa bersantap bersama, yang mencerminkan hubungan damai di antara mereka.
w00-IN 15/8 19 ¶8
Korban-Korban Pujian yang Menyenangkan Yehuwa
8 Bagaimana dengan si pemberi persembahan? Hukum menyatakan bahwa barangsiapa datang ke hadapan Yehuwa haruslah bersih dan tak tercemar. Siapa pun yang menjadi najis karena alasan apa pun haruslah terlebih dahulu mempersembahkan persembahan dosa atau persembahan kesalahan untuk memulihkan kedudukannya yang bersih di hadapan Yehuwa agar persembahan bakarannya atau korban persekutuannya dapat diperkenan Allah. (Imamat 5:1-6, 15, 17) Oleh karena itu, apakah kita menghargai pentingnya selalu mempertahankan kedudukan yang bersih di hadapan Yehuwa? Jika kita ingin agar ibadat kita diperkenan Allah, kita harus cepat-cepat mengoreksi segala bentuk pelanggaran terhadap hukum Allah. Kita hendaknya segera menggunakan sarana bantuan yang Allah sediakan—”tua-tua di sidang jemaat” dan ”korban pendamaian bagi dosa kita”, Yesus Kristus.—Yakobus 5:14; 1 Yohanes 2:1, 2.
Mangalului Arta na Adong di Bibel
it-1-IN 157 ¶7
Api
Sehubungan dengan tabernakel dan bait. Api sangat dibutuhkan dalam ibadat di tabernakel dan belakangan di bait. Setiap pagi dan pada waktu senja, imam besar harus membakar dupa di atas mezbah dupa. (Kel 30:7, 8) Hukum Allah menuntut agar api di atas mezbah persembahan bakaran terus menyala. (Im 6:12, 13) Pandangan turun-temurun orang Yahudi bahwa api mezbah pada mulanya dinyalakan secara mukjizat oleh Allah, meskipun diakui secara luas, sesungguhnya tidak didukung oleh Alkitab. Menurut petunjuk yang mula-mula Yehuwa berikan kepada Musa, putra-putra Harun harus ”menaruh api di atas mezbah dan menata kayu di atas api tersebut” sebelum menaruh korban di atas mezbah. (Im 1:7, 8) Setelah peresmian keimaman Harun, dan karena itu setelah korban-korban pelantikan dipersembahkan, api dari Yehuwa, mungkin yang keluar dari awan di atas tabernakel, membakar habis persembahan yang pada waktu itu ada di atas mezbah. Dari keterangan ini terlihat bahwa api mukjizat itu tidak menyalakan kayu yang ada di atas mezbah, tetapi ”memakan habis persembahan bakaran dan bagian-bagian berlemak di atas mezbah”. Tentu saja, api yang kemudian terus menyala di atas mezbah mungkin adalah hasil gabungan api dari Allah dan api yang sudah ada di atas mezbah. (Im 8:14–9:24) Demikian pula, segera setelah Salomo selesai berdoa pada waktu penahbisan bait, api mukjizat dari Yehuwa memakan habis korban-korban.—2Taw 7:1; lihat juga Hak 6:21; 1Raj 18:21-39; 1Taw 21:26 untuk contoh-contoh lain tentang bagaimana Yehuwa menggunakan api mukjizat sewaktu menerima persembahan dari hamba-hamba-Nya.
si-IN 27 ¶15
Buku Alkitab Nomor 3—Imamat
(3) Korban penghapus dosa dituntut untuk dosa-dosa yang dilakukan dengan tidak sengaja, atau dosa-dosa yang dibuat karena kekhilafan. Jenis binatang yang dipersembahkan bergantung kepada dosa siapa yang hendak diperdamaikan—dari imam, umat itu secara keseluruhan, seorang kepala suku, atau orang biasa. Tidak seperti korban bakaran dan korban persekutuan yang dipersembahkan secara sukarela untuk orang perorangan, korban penghapus dosa merupakan keharusan.—4:1-35; 6:24-30.
30 NOVEMBER–6 DESEMBER
ARTA NA ARGA NA ADONG DI BIBEL 3 MUSA 8-9
“Dipasu-pasu Jahowa do Pelantikan ni Akka Malim”
it-2-IN 311 ¶4
Pelantikan
Musa membasuh Harun dan putra-putra Harun, yaitu Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar (atau, ia memerintahkan mereka untuk membasuh diri) di baskom tembaga di halaman dan mengenakan pada Harun pakaian-pakaian kemuliaan imam besar. (Bil 3:2, 3) Setelah Harun berbajukan pakaian yang indah, kepadanya dikenakan pakaian-pakaian yang menggambarkan sifat dan tanggung jawab jabatannya. Kemudian Musa mengurapi tabernakel, semua perlengkapan dan perkakasnya, dan mezbah persembahan bakaran, serta baskom dan perkakas-perkakas yang digunakan sehubungan dengan semuanya itu. Dengan demikian semuanya itu disucikan, dipisahkan agar selanjutnya dapat digunakan untuk dinas yang eksklusif kepada Allah. Akhirnya Musa mengurapi Harun dengan menuangkan minyak ke atas kepalanya.—Im 8:6-12; Kel 30:22-33; Mz 133:2.
it-2-IN 312 ¶7
Pelantikan
Pada hari kedelapan, sesudah diperlengkapi sepenuhnya dan dilantik, para imam untuk pertama kalinya bertugas (tanpa bantuan Musa), melaksanakan dinas pendamaian bagi bangsa Israel yang khususnya perlu ditahirkan bukan hanya karena dosa alami mereka melainkan juga karena ketidaktaatan mereka belum lama berselang sehubungan dengan anak lembu emas, yang mengakibatkan perasaan tidak senang Yehuwa. (Im 9:1-7; Kel 32:1-10) Pada akhir dinas perdana para imam yang baru dilantik itu, Yehuwa menyatakan perkenan-Nya dan peneguhan atas jabatan mereka dengan secara mukjizat mengirimkan api, pastilah dari tiang awan di atas tabernakel, sehingga sisa-sisa korban di atas mezbah terbakar habis.—Im 9:23, 24.
Parsiajaran na Tadapot Sian Buku Tolu Musa
13 Parsiajaran na paopathon: Dipasu-pasu Jahowa do organisasina na adong di tano on. Pingkirhon ma taringot na masa di taon 1512 SM dung sae tabernakel dipajongjong di toru ni Dolok Sinai. (2 Mus. 40:17) Dilantik si Musa ma si Aron dohot angka anakna gabe malim. Marpungu ma bangso Israel laho mangida tingki parjolo sahali angka malim mamelehon angka binatang. (3 Mus. 9:1-5) Songon dia do Jahowa patuduhon na las rohana tu angka malim naung dilantik i? Dung dipasu-pasu si Aron dohot si Musa bangso i, diparo Jahowa do api sian surgo laho manutung pelean i.—Jaha 3 Musa 9:23, 24.
Mangalului Arta na Adong di Bibel
w14-IN 15/11 9 ¶6
Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus
6 Tuntutan agar imam-imam Israel harus bersih punya makna penting bagi kita. Banyak orang yang belajar Alkitab dengan kita mengamati bahwa kita selalu rapi dan bersih dan kita juga menjaga tempat ibadat kita bersih. Selain itu, orang yang ingin beribadat kepada Yehuwa harus punya ’hati yang bersih’. (Baca Mazmur 24:3, 4; Yes. 2:2, 3.) Jadi, kita harus melayani Yehuwa dengan pikiran dan hati yang bersih juga tubuh yang bersih. Kita perlu memeriksa diri secara rutin. Kadang, kita mungkin sadar bahwa kita harus membuat perubahan besar untuk menjadi kudus. (2 Kor. 13:5) Misalnya, orang Kristen terbaptis yang melihat pornografi perlu merenungkan, ’Apakah saya membuktikan diri kudus?’ Ia perlu mencari bantuan untuk menghentikan kebiasaan najis itu.—Yak. 5:14.
it-2-IN 169 ¶4
Musa
Allah mengangkat Musa sebagai perantara perjanjian Hukum yang diadakan dengan Israel. Kedudukan yang akrab seperti itu tidak pernah diemban oleh manusia mana pun di hadapan Allah kecuali oleh Yesus Kristus, Perantara perjanjian baru. Dengan darah korban-korban binatang, Musa memerciki buku perjanjian yang mewakili Yehuwa sebagai satu ”pihak”, dan bangsa itu (pastilah para tua-tua yang menjadi wakil) sebagai ”pihak” yang satunya lagi. Ia membacakan buku perjanjian tersebut kepada bangsa itu, yang mengatakan, ”Semua yang telah Yehuwa katakan kami rela lakukan dan taati.” (Kel 24:3-8; Ibr 9:19) Dalam kedudukannya sebagai perantara, Musa mendapat hak istimewa untuk mengawasi pembangunan Tabernakel serta pembuatan perkakas-perkakasnya, yang polanya telah diberikan Allah kepadanya. Ia juga meresmikan keimaman, mengurapi Tabernakel serta Harun, sang imam besar, dengan minyak dari ramuan khusus. Kemudian, ia mengawasi dinas resmi pertama dari keimaman yang baru ditahbiskan itu.—Kel psl. 25-29; Im psl. 8, 9.