PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g80_No2 hlm. 5-7
  • Kejahatan—Apakah Sudah Sedemikian Buruk?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kejahatan—Apakah Sudah Sedemikian Buruk?
  • Sedarlah!—1980 (No. 2)
  • Subjudul
  • ”Kejahatan bahkan lebih buruk dari pada yang diperlihatkan oleh statistik”
  • ”Bertambahnya Penduduk Berpengaruh atas Bertambahnya Kejahatan”
  • ”Daftar yang Lebih Cermat tentang Kejahatan Sedang Dibuat Sekarang”
  • ”Kejahatan Mungkin Buruk di Beberapa Tempat, tetapi Tidak di Tempat Saya”
Sedarlah!—1980 (No. 2)
g80_No2 hlm. 5-7

Kejahatan—Apakah Sudah Sedemikian Buruk?

ADA orang yang dilahirkan sebagai seorang optimis. Tidak soal betapa buruk kelihatannya keadaan, mereka selalu bisa tersenyum dan merasa puas bahwa tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk. Banyak yang dapat dikatakan untuk membela sikap optimis, tetapi hendaknya ia jangan mengaburkan pandangan sehingga kita tidak lagi memandang sesuatu hal sesuai dengan kenyataan. Mengabaikan sama sekali problem tidak akan memecahkannya. Mengingkari adanya problem memperbesar kemungkinan bahwa kita menjadi korbannya.

Maka, berkenaan kejahatan dan kekerasan, apakah memang sudah sedemikian buruknya?

Orang-orang yang mengatakan ”tidak” akan cepat menjelaskan bahwa kejahatan dan kekerasan bukan barang baru. Buku sejarah tertua yang masih ada, Alkitab, memberitahukan bahwa keluarga yang pertama sekali dari manusia mengalami jenis kekerasan paling buruk. Alkitab berkata: ”Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.” Juga dalam melukiskan keadaan lebih dari 4.000 tahun yang lalu di zaman Nuh, tidakkah dikatakan bahwa ”bumi itu telah . . . penuh dengan kekerasan”?—Kej. 4:8; 6:11.

”Kejahatan bahkan lebih buruk dari pada yang diperlihatkan oleh statistik”

Memang, kejahatan bukan barang baru. Namun, statistik menunjukkan bahwa kini kejahatan semakin memburuk. Statistik? Seseorang mungkin mengingatkan kita bahwa Oscar Wilde, seorang dermawan yang terkenal pada akhir abad ke-19, pernah berkata: ”Ada tiga macam dusta: dusta biasa, dusta dengan maksud baik dan statistik.” Maksudnya, terlalu percaya pada statistik dapat menyesatkan. Angka-angka statistik dapat ditafsirkan dengan beberapa cara. Bahkan dengan cara yang berlawanan. Walaupun sering disalahgunakan, seseorang tidak patut menolaknya sama sekali.

Untuk kefaedahan kita sendiri mari kita bahas secara singkat beberapa argumen yang diajukan oleh orang-orang yang mengatakan bahwa” itu sebenarnya belum sedemikian buruknya.” Setelah itu kita dapat memutuskannya sendiri.

”Bertambahnya Penduduk Berpengaruh atas Bertambahnya Kejahatan”

Sedikit saja orang yang akan menyangsikan bahwa kita telah menyaksikan suatu ledakan penduduk selama beberapa puluh tahun terakhir. Walaupun perlu waktu 4.200 tahun semenjak air bah di zaman Nuh (sampai 1830) supaya penduduk dunia mencapai satu milyar orang, untuk mencapai milyar kedua di tahun 1930 hanya diperlukan 100 tahun. Milyar ketiga telah dicapai 30 tahun berikut (1960) dan milyar keempat 15 tahun berikutnya (1975). Sekarang, dengan jumlah penduduk lebih dari empat milyar orang di bumi, diperkirakan bahwa pada tahun 1985 akan dicapai hampir lima milyar dan lebih dari enam milyar pada akhir abad ke-20 ini.

Tentu saja pertambahan penduduk ikut menjadi penyebab bertambahnya kejahatan, namun itu bukanlah pokok atau satu-satunya penyebab. Sebab bila demikian setiap kali penduduk bertambah atau berkurang, berarti bertambah atau berkurang pula jumlah kejahatan. Tetapi tidaklah selalu demikian halnya.

Misalnya Republik Federasi Jerman. Sebagai salah satu di antara beberapa saja negara di dunia yang baru-baru ini menunjukkan penurunan jumlah penduduk—antara tahun 1975 dan 1977 penduduknya menurun lebih dari 600.000 orang—jika alasan di atas benar, seharusnya ada penurunan yang seimbang dalam kejahatan. Tetapi sumber-sumber pemerintah mengatakan ada 2.919.390 kejahatan dilaporkan dalam tahun 1975 dan 3.287.642 di tahun 1977, pertambahan kejahatan lebih dari 12 persen. Berarti kejahatan terus bertambah bahkan di tempat-tempat yang jumlah penduduknya berkurang.

Mereka yang mengatakan bahwa bertambahnya kejahatan hanya suatu akibat normal dari ledakan penduduk, tidak punya alasan untuk merasa puas. Malah mereka dihadapkan pada masa depan yang suram. Menurut pendapat mereka gelombang kejahatan sekarang ini akan terus memuncak dengan bertambahnya penduduk dunia. Sampai bagaimana buruknya keadaan supaya mereka mau mengakui, ”Ini sungguh buruk”?

”Daftar yang Lebih Cermat tentang Kejahatan Sedang Dibuat Sekarang”

Sudah pasti bahwa dewasa ini sedang dibuat catatan yang lebih cermat tentang kejahatan dibandingkan dengan 100 tahun yang lalu. Karena itu, perbandingan yang saksama antara kejahatan yang dilakukan dulu, dan yang sekarang memang tidak mungkin. Tetapi tidak mungkin demikian halnya jika kita membandingkan catatan tentang kejahatan tahun 1977 dengan catatan tahun 1975, ataupun dengan tahun 1970, bagaimana pendapat anda? Dan jika seperti dikatakan, ada catatan yang lebih baik dewasa ini, kita patut menanya diri, Mengapa? Bila catatan perlu dibuat lebih cermat dan lebih teliti, bukankah hal itu sendiri menunjukkan bahwa keadaan telah makin buruk?

Cara bagaimana polisi menyusun catatan-catatan tersebut? Sangat sedikit kejahatan yang diketahui dan dilaporkan oleh pejabat-pejabat polisi sendiri. Angket yang dilakukan oleh Lembaga Max-Planck di Jerman menyingkapkan bahwa sampai 90 persen dari penyusunan daftar kejahatan yang disusun polisi, dibuat berdasarkan laporan yang dimasukkan oleh para korban kejahatan atau oleh saksi-saksi. Karena itu pembuatan daftar catatan yang cermat tentang kejahatan kurang bergantung pada catatan polisi, malah justru bergantung pada kesediaan dan kewaspadaan publik untuk melaporkan kejahatan yang mereka lihat.

Apakah ada suatu bukti bahwa orang banyak dewasa ini lebih cermat dan sungguh-sungguh melaporkan kejahatan dibandingkan waktu lampau? Tidak, jika kesimpulan dari angket ini dipercayai: ternyata bahwa hanya 46 persen dari kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang yang diwawancarai pernah dilaporkan. Lebih dari separuhnya tidak dilaporkan karena si korban merasa bahwa barang-barang yang hilang itu kurang berarti untuk dirisaukan, atau karena dia merasa bahwa kemungkinan untuk membongkar kejahatan itu terlalu kecil, atau oleh karena alasan-alasan pribadi lainnya.

Angka-angka ini hampir sama dengan hasil penelitian serupa di Swiss, USA, Kanada, Australia dan Finlandia, yang menunjukkan bahwa kejahatan bahkan lebih buruk dari apa yang diungkapkan oleh statistik. Hal ini didukung oleh majalah Jerman Der Spiegel, yang mengatakan: ”Sebenarnya jumlah [pencurian yang dilakukan selama setahun] sepuluh atau dua belas kali lebih tinggi [dari pada jumlah yang dilaporkan].” Ia mengutip Werner Hamacher, kepala Kantor Penyelidik Kejahatan dari Negara bagian Nordhein-Wastfalen, yang menyamakan jumlah kejahatan yang dilaporkan itu dengan ”hampir tidak lebih dari pada sebuah bikini yang kecil sekali” untuk menutupi tubuh seluruh kejahatan yang dilakukan.

Jadi kesimpulan logis apa yang kita ambil? Bahwa catatan tentang kejahatan masih belum sempurna dan statistik yang paling baik hanya dapat menunjukkan kecenderungan-kecenderungan tertentu. Tetapi sebaliknya dari pada membesar-besarkan, statistik justru menuturkan hanya sebagian dari suatu cerita. Jadi bagaimana pendapat anda? Apakah memang sedemikian buruknya? Atau bahkan lebih buruk lagi?

”Kejahatan Mungkin Buruk di Beberapa Tempat, tetapi Tidak di Tempat Saya”

Jika demikian halnya, syukurlah. Di daerah-daerah pedalaman angka kejahatan sering lebih rendah dibandingkan dengan angka kejahatan di kota, dan beberapa daerah di sebuah kota mungkin lebih cenderung kepada kejahatan dari pada di negeri-negeri lain. Tetapi tentu, soalnya bukan apakah kejahatan di tempat anda sama banyaknya dengan kejahatan di tempat lain, melainkan apakah kejahatan itu bertambah di tempat anda tinggal.

Apa yang anda alami di lingkungan anda? Apa kata orang-orang yang lebih tua, orang-orang yang dapat melihat perkembangan dalam jangka waktu yang panjang? Apakah lebih banyak kejahatan yang dilakukan pada waktu sekarang dibandingkan lima tahun yang lalu? Sepuluh tahun yang lalu? Apakah kejahatan-kejahatan ini menjadi lebih kejam?

Mengingat seriusnya problem ini, pertanyaan selanjutnya adalah: Bagaimana saya dapat melindungi diri dan orang-orang yang saya kasihi? Langkah-langkah praktis apa yang dapat saya ambil?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan