PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • wcg bab 9 hlm. 48-hlm. 51
  • Mereka Berani Melindungi Musa Karena Beriman

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mereka Berani Melindungi Musa Karena Beriman
  • Jadilah Sahabat Allah yang Berani
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Gali Lebih Dalam
  • Pikirkan Pelajarannya
  • Renungkan Lebih Dalam
  • Cari Tahu Lebih Banyak
  • Iman Orang Tua Diberkati
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • ”Bernyanyilah untuk Yehuwa”!
    Tirulah Iman Mereka
  • Musa Memilih untuk Menjadi Penyembah Yehuwa
    Belajarlah dari Cerita-Cerita di Alkitab
  • Yokhebed
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Jadilah Sahabat Allah yang Berani
wcg bab 9 hlm. 48-hlm. 51

9 SYIFRA, PUA, AMRAM, YOKHEBED, DAN MIRIAM

Mereka Berani Melindungi Musa Karena Beriman

Edisi Tercetak
Edisi Tercetak

YUSUF sudah meninggal lebih dari 60 tahun. Orang Mesir sudah melupakan dia meskipun dia pernah digunakan Yehuwa untuk menyelamatkan bangsa mereka dari kelaparan. Dan sekarang, Mesir diperintah oleh Firaun yang baru. Dia benci dan takut kepada orang Israel, yang juga disebut orang Ibrani, karena jumlah mereka terus bertambah. Orang Mesir pun menjadikan mereka budak dan memperlakukan mereka dengan kejam. Meski begitu, jumlah orang Israel terus bertambah karena Yehuwa memberkati mereka.

Firaun pun membuat siasat yang jahat. Dia memanggil dua bidan Ibrani, yaitu Syifra dan Pua, lalu memerintahkan mereka untuk membunuh semua bayi laki-laki yang dilahirkan! Bayangkan perasaan mereka. Apakah mereka mau menaatinya? Kedua bidan ini ”menghormati Allah yang benar”. Mereka tahu bahwa kehidupan itu suci bagi Yehuwa. Selain itu, tidak ada raja mana pun yang berhak membuat mereka melawan Penguasa alam semesta. Jadi, mereka dengan berani memutuskan untuk ”tidak menaati perintah raja Mesir”. Mereka malah berupaya sebisa mungkin untuk melindungi bayi-bayi yang lahir. Firaun pun murka karena rencananya gagal. Tapi, kedua bidan itu dengan cerdik menutupi perbuatan mereka. Keberanian mereka diperhatikan oleh Yehuwa. Dia ”memberkati bidan-bidan itu” dan belakangan memberi mereka keturunan.

Kalau kedua bidan Ibrani dan keluarga Musa tidak bertindak dengan berani, apa yang bisa terjadi pada Musa?

Firaun tidak menyerah. Dia mengeluarkan perintah mengerikan lainnya: Buang semua bayi laki-laki Ibrani ke Sungai Nil! Di masa yang kelam itu, sepasang suami istri bernama Amram dan Yokhebed harus membuat keputusan yang sulit. Mereka sudah punya dua anak, yaitu Miriam dan Harun. Tapi waktu Yokhebed hamil lagi, dia dan Amram tahu bahwa kalau bayi mereka laki-laki, nyawanya akan terancam. Lalu, saat melihat bahwa ternyata bayi mereka laki-laki, mereka berupaya menyembunyikannya sebisa mungkin. Tapi itu tidak mudah. Waktu bayi itu berumur tiga bulan, Yokhebed menaruhnya di sebuah keranjang, yang sudah dia lapisi dengan aspal dan ter. Setelah itu, dia menyembunyikan keranjang kecil itu di antara rumput-rumput tinggi di tepi Sungai Nil. Lalu, kakak dari bayi itu, yaitu Miriam yang masih kecil, bersembunyi tidak jauh dari sana untuk melihat apa yang akan terjadi dengan adiknya.

Di antara rumput-rumput tinggi di pinggir Sungai Nil, Yokhebed yang ditemani Miriam menaruh Musa yang masih bayi ke dalam keranjang dari papirus.

Tidak lama kemudian, putri Firaun datang ke Sungai Nil untuk mandi. Dia melihat keranjang itu dan menyuruh pelayannya untuk mengambilnya. Waktu membukanya, putri Firaun melihat bayi laki-laki yang lucu sedang menangis. Dia pun merasa kasihan dan mau mengadopsinya. Dengan sigap dan berani, Miriam berlari menghampiri putri Firaun dan menawarkan diri untuk mencarikan wanita Ibrani yang bisa menyusui bayi itu. Putri Firaun setuju, karena dia pasti sadar bahwa bayi itu masih perlu disusui. Miriam pun datang bersama ibunya. Bayangkan, Yokhebed pasti sangat senang karena dia bisa dengan aman mengurus anaknya yang dia sayangi dan bahkan dibayar untuk melakukannya! Dia dan Amram pasti berupaya sebaik-baiknya untuk mengajar anak itu tentang Yehuwa. Akhirnya, tibalah saatnya untuk menyerahkan anak mereka kepada putri Firaun. Sang putri menamai anak itu Musa.

Apakah iman dan keberanian Amram, Yokhebed, dan Miriam diupahi Yehuwa? Tentu saja! Amram dan Yokhebed berhasil mendidik Miriam dan Harun menjadi hamba Yehuwa yang setia. Pasangan itu juga melihat bagaimana Yehuwa melindungi Musa. Memang, Alkitab tidak mencatat apakah mereka masih hidup waktu Musa sudah dewasa. (Kel. 6:20) Tapi yang pasti, Miriam dan Harun masih hidup sewaktu Musa diberi tugas oleh Yehuwa. Mereka menyaksikan berbagai mukjizat yang Yehuwa lakukan melalui Musa. Dan, ketiga kakak beradik itu menunjukkan iman dan keberanian yang luar biasa. Di bab berikutnya, kita akan membahas seperti apa kehidupan Musa di istana dan kenapa dia memutuskan untuk melayani Yehuwa.

Baca kisahnya di:

  • Keluaran 1:6–2:10

  • Kisah 7:​17-21

  • Ibrani 11:23

Untuk dibahas:

Bagaimana kedua bidan Ibrani dan keluarga Musa bersikap berani?

Gali Lebih Dalam

  1. 1. Apa saja bukti yang meneguhkan bahwa orang Israel pernah tinggal di Mesir? (g04 8/4 4 ¶4–5 ¶1)

  2. 2. Apa yang meneguhkan keakuratan catatan Alkitab tentang keranjang papirus dan perintah Firaun untuk membunuh bayi-bayi Ibrani? (g04 8/4 6 ¶1-2) Gambar A

    Seorang pria Mesir menggunakan batang-batang papirus untuk membuat perahu.

    Christine Osborne Pictures/Alamy Stock Photo

    Gambar A: Bahkan sekarang, papirus masih digunakan untuk membuat perahu

  3. 3. Apa yang kita ketahui tentang dua bidan Ibrani ini, dan bagaimana Yehuwa memberkati mereka? (it ”Bidan”; w03 1/11 8 ¶3-4) Gambar B

    Dua bidan menyembunyikan seorang bayi laki-laki. Salah satu dari mereka berjaga di pintu. Di luar, beberapa tentara Mesir mengetuk rumah-rumah untuk mencari bayi laki-laki.

    Gambar B

  4. 4. Bagaimana Miriam menunjukkan iman yang luar biasa di usia tuanya? (ijwia artikel 7 ¶14-18)

Pikirkan Pelajarannya

  • Apa yang bisa orang tua pelajari dari Amram dan Yokhebed?

  • Kalau Saudara punya kakak atau adik, bagaimana Saudara bisa meniru teladan Miriam? Gambar C

    Beberapa gambar: Sepasang kakak adik yang belajar dari Miriam yang masih kecil. Gambar-gambar ini muncul lagi secara terpisah. Seorang gadis kecil duduk bersama adik laki-lakinya. Gadis itu membaca buku, sedangkan adiknya menggambar salah satu cerita di Alkitab. Gadis itu dan adiknya berjalan bersama sambil mengobrol. Gadis itu memegang minuman dingin, dan adiknya memegang es krim. Mereka terlihat senang. Gadis itu memberikan komentar di perhimpunan. Adiknya tersenyum melihat dia.

    Gambar C

  • Bagaimana Saudara bisa meniru keberanian Syifra dan Pua dalam kehidupan Saudara?

Renungkan Lebih Dalam

  • Dari kisah ini, apa yang saya pelajari tentang Yehuwa?

  • Apa hubungan kisah ini dengan kehendak Yehuwa untuk mewujudkan Firdaus?

  • Apa yang mau saya tanyakan kepada Syifra, Pua, Amram, Yokhebed, dan Miriam setelah mereka dibangkitkan?

Cari Tahu Lebih Banyak

Cari tahu apa yang bisa kita pelajari dari teladan dua wanita yang berani mengabaikan perintah raja.

”Para Wanita yang Membuat Hati Yehuwa Bersukacita” (w03 1/11 8-9 ¶3-5)

Apa buktinya Yehuwa selalu menjaga orang-orang yang berani untuk lebih menaati Dia daripada manusia?

Kita Milik Yehuwa (6:55)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan