¹ ”Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku . . . ya [Yehuwa].” (Mzm. 19:15) Tidakkah sdr ingin agar hal ini menjadi kenyataan dl diri sdr? Sebagai umat Allah kita perlu berbicara tt hal-hal yg benar dng cara yg benar dan pantas sehingga memberi kesan yg baik atas pelayanan kita. (2 Kor. 6:3)—Lihat buku Petunjuk Sekolah Teokratis, Pelajaran 11.

² Cara kita berbicara penting. Seraya sdr biasa menggunakan bahasa yg baik sdr semakin menyadari bahwa memilih kata atau ungkapan yg tepat sangat penting, dan bila dipadu dng ekspresi wajah dan nada suara yg cocok, hal ini akan sangat membantu menarik orang-orang kpd kebenaran dr Kerajaan Allah. Pandangan kita hendaknya sama spt rasul Paulus, ”Dl pertemuan jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yg dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dp beribu-ribu kata dng bahasa [yg asing].”—1 Kor. 14:19.

MEMPERLUAS PERBENDAHARAAN KATA

³ Kita tidak kekurangan kata-kata untuk memuji Yehuwa, tetapi seberapa mahirkah sdr menggunakan begitu banyak kata yg tersedia itu? Pd waktu membaca Menara Pengawal atau publikasi Lembaga lainnya apakah sdr memperhatikan cara pengungkapan yg baik? Apakah sdr mencari dl kamus arti dr kata-kata yg tidak sdr mengerti betul? Kebiasaan ini akan membantu sdr menambah perbendaharaan kata. Sdr juga akan melihat ada banyak kata yg mungkin sdr kenal tetapi kurang digunakan dl percakapan sehari-hari. Berupayalah sungguh-sungguh untuk menggunakannya bila cocok.

⁴ Selain itu ada juga kata-kata yg sudah umum namun ternyata sekarang tidak lagi memenuhi tata bahasa Indonesia yg sudah baku. Mengingat pemerintah sekarang sudah menerbitkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yg menjadi pedoman dasar dl penggunaan kata-kata dan juga Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, maka adalah selaras dng Roma 13:1-7 bahwa kita perlu membuat penyesuaian dan mengikuti perkembangan bahasa Indonesia. Sbg contoh: Sdr yg kekasih menjadi sdr yg kami kasihi. Calon baptisan menjadi calon untuk pembaptisan; Pelajaran Alkitab Rumahan [PAR] menjadi Pengajaran Alkitab di Rumah [PAR]; panutan menjadi anutan; latihan menjadi pelatihan; studi menjadi pelajar Alkitab; dan sebagainya. Seraya sdr memperhatikan istilah-istilah yg baru di dl publikasi Lembaga, bila perlu sdr dapat mencari maknanya dl Kamus Besar Bahasa Indonesia ataupun Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

⁵ Namun yg lebih penting adalah agar pendengar mengerti apa yg kita katakan. Maka seraya sdr menggunakan bahasa yg baik dan benar, pastikan bahwa pendengar sdr dapat mengerti apa yg sdr utarakan, jelaskan ungkapan-ungkapan tertentu bila dirasa perlu. Pilihlah kata-kata yg tepat yg akan menyegarkan dan menggerakkan, sebaliknya dr menjemukan dan tidak menarik.—Kol. 4:6; Ams 15:2.

TATA BAHASA YG BAIK

⁶ Beberapa orang mungkin menyadari bahwa mereka tidak menggunakan tata bahasa yg baik. Banyak hal yg kita ketahui tt bahasa, kita kuasai dng mendengarkan orang lain berbicara, jadi lingkungan turut mempengaruhi kecakapan berbahasa kita. Bagaimana kita dapat memperbaiki tata bahasa kita? Pertama, kita ingin sebanyak mungkin dilingkungi oleh pergaulan yg akan membina kerohanian kita. Selain saran-saran di atas, pembacaan Alkitab keluarga juga memberi kesempatan kpd kita untuk membuat perbaikan itu, dan mendengarkan dng baik pd waktu sdr yg matang dan berpengalaman sedang berbicara juga akan bermanfaat. Kaum muda hendaknya memanfaatkan kesempatan belajar tata bahasa dan gaya berbicara yg baik pd waktu mereka masih sekolah. Ada alasan untuk bertekun mengupayakan ini, karena sdr ingin menjadi pelayan yg efektif dr kabar baik.

⁷ Menggunakan bahasa yg baik setiap hari membantu mengisi pikiran dan hati kita dng hal-hal yg menyenangkan yg dapat digunakan untuk memberi pujian kpd Yehuwa. Yakinlah akan berkat Yehuwa seraya sdr berupaya meningkatkan pelayanan sdr melalui tutur kata dan tata bahasa yg baik dan membina.

Artikel Setempat