Referensi untuk Lembar Pelajaran Pelayanan dan Kehidupan Kristen
© 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
5-11 JANUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 17-20
”Itulah Bagian untuk Orang-Orang yang Menjarah Kita”
”Kerajaan Saya Bukan Bagian dari Dunia Ini”
16 Kita benar-benar perlu berubah seperti itu! Alkitab berkata bahwa umat manusia itu bagaikan ”laut bergelora yang tidak bisa tenang”. (Yes. 17:12; 57:20, 21; Why. 13:1) Masalah politik membuat orang marah, terpecah belah, dan melakukan kekerasan. Tapi, kita tetap damai dan bersatu. Saat Yehuwa melihat dunia ini terpecah belah, Dia pasti senang melihat umat-Nya bersatu.—Baca Zefanya 3:17.
Tetaplah Netral di Dunia yang Terpecah Belah
4 Di daerah kita, bisa jadi tidak ada yang memaksa kita untuk memihak salah satu kelompok politik. Tapi, semakin dekat akhir dunia Setan ini, semakin sulit bagi kita untuk tetap netral. Sekarang, orang-orang sudah ”tidak suka bersepakat” dan ”keras kepala”. Jadi, mereka akan semakin terpecah belah. (2 Tim. 3:3, 4) Sebagian saudara kita sudah terkena dampak perubahan iklim politik yang mendadak di negeri mereka. Itulah sebabnya kita perlu bersiap-siap dari sekarang untuk tetap netral bahkan dalam situasi yang sulit. Mari kita bahas empat hal yang bisa membuat kita siap.
Keputusan Yehuwa atas Bangsa-Bangsa
20 Apa akibatnya? Yesaya berkata, ”Pada waktu senja, lihat! ada kengerian yang datang tiba-tiba. Sebelum pagi—itu tidak ada lagi. Itulah bagian untuk mereka yang menjarah kita, dan hasil pengundian untuk orang-orang yang merampok kita.” (Yesaya 17:14) Banyak yang merampok umat Yehuwa, memperlakukan mereka dengan kasar dan tanpa respek. Karena mereka bukan—dan tidak mau menjadi—bagian dari agama-agama utama dunia ini, orang Kristen sejati dianggap sebagai mangsa empuk bagi para kritikus yang berat sebelah dan para penentang yang fanatik. Tetapi, umat Allah yakin bahwa ”pagi” manakala kesengsaraan mereka berakhir, akan segera tiba.—2 Tesalonika 1:6-9; 1 Petrus 5:6-11.
Permata Rohani
Binalah Keyakinan akan Alkitab
Catatan sejarah dalam Alkitab akurat. Selama bertahun-tahun, pihak yang skeptis menyangsikan—dan terus menyangsikan—keakuratan Alkitab tentang nama orang dan tempat yang disebutkannya. Namun, berulang kali bukti telah memperlihatkan bahwa sikap skeptis itu ternyata tidak berdasar sedangkan catatan Alkitab terbukti dapat dipercaya.
Misalnya, para pakar pernah meragukan keberadaan Raja Sargon dari Asiria, yang disebutkan di Yesaya 20:1. Tetapi, pada tahun 1840-an, para arkeolog mulai menggali istana raja ini. Sekarang, Sargon merupakan salah satu raja Asiria yang tersohor.
12-18 JANUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 21-23
Belajar dari Kesalahan Syebna
Disiplin Bukti Kasih Allah
7 Untuk memahami pentingnya disiplin, mari kita bahas pengalaman dari dua orang yang didisiplin Yehuwa. Yang pertama adalah Syebna, orang Israel yang hidup di zaman Raja Hizkia, dan yang kedua Graham, seorang saudara di zaman kita. Syebna adalah seorang ”pengurus istana”, kelihatannya istana Raja Hizkia. Dia punya kedudukan yang tinggi. (Yes. 22:15) Tapi kemudian, Syebna menjadi sombong dan ingin dianggap penting. Dia bahkan membuat kuburan yang mewah untuk dirinya sendiri dan mengendarai ’kereta-kereta yang mulia’.—Yes. 22:16-18.
8 Karena Syebna ingin dimuliakan, Allah memberikan jabatannya kepada Eliakim. (Yes. 22:19-21) Ini terjadi ketika Sanherib raja Asiria berniat untuk menyerang Yerusalem. Belakangan, Sanherib mengutus para pejabatnya ke Yerusalem, bersama pasukannya yang besar, untuk menakut-nakuti orang Yahudi dan membuat Raja Hizkia menyerah. (2 Raj. 18:17-25) Hizkia pun mengutus Eliakim dan dua orang lainnya untuk menemui mereka. Salah satunya adalah Syebna, yang saat itu menjadi sekretaris. Ini menunjukkan bahwa Syebna sepertinya sudah belajar untuk menjadi rendah hati. Dia tidak tersinggung atau mengasihani diri. Sebaliknya, dia rela menerima jabatan yang lebih rendah. Ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari contoh Syebna.
9 Pertama, Syebna diturunkan dari jabatannya. Ini mengingatkan kita bahwa ”kesombongan berujung pada kehancuran”. (Ams. 16:18) Jika Saudara punya tugas khusus di sidang dan Saudara dianggap penting, apakah Saudara akan tetap rendah hati? Ingatlah, semua kesanggupan dan keberhasilan kita berasal dari Yehuwa. (1 Kor. 4:7) Rasul Paulus menasihati kita agar ’tidak menilai diri kita lebih tinggi daripada yang sebenarnya, tapi menilai diri kita apa adanya’.—Rm. 12:3.
Disiplin Bukti Kasih Allah
10 Kedua, teguran keras yang Yehuwa berikan kepada Syebna menunjukkan bahwa Yehuwa percaya Syebna bisa berubah. (Ams. 3:11, 12) Jika Saudara tidak boleh lagi menjalankan tugas tertentu di sidang, tirulah Syebna. Jangan marah atau tersinggung. Teruslah layani Yehuwa dengan sepenuh hati, dan pandanglah disiplin itu sebagai bukti bahwa Yehuwa menyayangi Saudara. Ingatlah, Bapak kita memberkati orang yang rendah hati. (Baca 1 Petrus 5:6, 7.) Disiplin yang pengasih dari Yehuwa bisa membentuk kita jika kita mau dibentuk seperti tanah liat yang lunak.
Disiplin Bukti Kasih Allah
11 Ketiga, cara Yehuwa memperlakukan Syebna adalah contoh yang bagus bagi orang tua dan penatua. Meski Yehuwa membenci dosa, Dia tetap menyayangi orang yang berdosa dan mencari hal-hal baik dari orang itu. Jika Saudara adalah orang tua atau penatua, apakah Saudara meniru cara Yehuwa mendisiplin?—Yud. 22, 23.
Permata Rohani
Pokok-Pokok Penting Buku Yesaya—I
21:1—Wilayah mana yang disebut ”padang belantara di tepi laut”? Babilon tidak terletak di dekat laut, tetapi wilayahnya digambarkan seperti itu. Ini disebabkan oleh meluapnya air Sungai Efrat dan Sungai Tigris yang membanjiri wilayah itu setiap tahun, sehingga terbentuklah ”laut” rawa-rawa.
19-25 JANUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 24-27
”Inilah Allah Kita!”
”Lihat! Inilah Allah Kita!”
21 Pernahkah Saudara melihat seorang anak kecil dengan polos dan senang membanggakan ayahnya kepada teman-temannya sambil berkata, ”Itu papaku”? Para penyembah Allah memiliki alasan yang kuat untuk mempunyai perasaan yang sama mengenai Yehuwa. Alkitab menubuatkan suatu saat manakala orang-orang yang setia akan berseru, ”Lihat! Inilah Allah kita!” (Yesaya 25:8, 9) Semakin dalam pemahaman Saudara tentang sifat-sifat Yehuwa, semakin yakinlah Saudara bahwa Saudara memiliki Bapak terbaik yang dapat dibayangkan.
Pelajaran dari Mukjizat Roti
14 Sewaktu Yesus mengajar kita untuk berdoa, ”Berilah kami makanan kami untuk hari ini,” dia juga mengajar kita untuk mendoakan agar kehendak Allah terjadi ”di bumi seperti di surga”. (Mat. 6:9-11) Seperti apa keadaannya nanti? Alkitab menunjukkan bahwa salah satu kehendak Allah bagi bumi berkaitan dengan makanan. Menurut Yesaya 25:6-8, akan ada banyak makanan lezat yang bisa dinikmati sewaktu Kerajaan Yehuwa memerintah. Mazmur 72:16 menubuatkan, ”Akan ada banyak sekali biji-bijian di bumi; itu akan berlimpah di puncak pegunungan.” Apakah Saudara menantikan saatnya Saudara bisa menggunakan biji-bijian itu untuk membuat roti kesukaan Saudara atau mencoba resep baru? Selain itu, Saudara bisa menikmati hasil dari kebun anggur Saudara. (Yes. 65:21, 22) Dan, berkat yang sama akan dinikmati oleh semua orang di bumi.
Kasih Yehuwa—Manfaatnya untuk Kita
11 Bayangkan seperti apa kehidupan Saudara nanti di bumi firdaus. Saudara tidak akan lagi khawatir dengan penyakit atau kematian. (Yes. 25:8; 33:24) Yehuwa akan memberikan semua hal baik yang Saudara inginkan. Apa saja yang mau Saudara pelajari nanti? Dunia binatang? Alat musik? Melukis? Kita juga pasti masih butuh arsitek, tukang bangunan, dan petani. Pasti dibutuhkan juga orang yang mempersiapkan makanan, membuat peralatan, dan mengurus kebun. (Yes. 35:1; 65:21) Karena Saudara bisa hidup selamanya, Saudara akan punya banyak waktu untuk mempelajari keterampilan apa pun yang Saudara inginkan.
12 Bayangkan betapa senangnya Saudara sewaktu menyambut orang-orang yang dibangkitkan. (Kis. 24:15) Saudara juga bisa belajar lebih banyak tentang Yehuwa dengan mengamati ciptaan yang tidak terhitung jumlahnya. (Mz. 104:24; Yes. 11:9) Yang paling menakjubkan, Saudara bisa melayani Yehuwa tanpa ada perasaan bersalah sedikit pun, karena Saudara sudah menjadi sempurna! Apakah Saudara mau menukar semua berkat itu dengan ”kesenangan sementara dari dosa”? (Ibr. 11:25) Pasti tidak! Malah, kita rela membuat pengorbanan apa pun demi mendapatkan berkat-berkat itu. Ingatlah, pada saatnya nanti, Firdaus akan menjadi kenyataan, bukan lagi sekadar harapan! Semua itu bisa terjadi karena Yehuwa sangat menyayangi kita sampai-sampai Dia mau memberikan Putra-Nya sebagai tebusan bagi kita.
Permata Rohani
Terjemahan Dunia Baru Edisi Revisi 2013
Mengapa sekarang ada lebih banyak pasal yang ditulis dalam bentuk puisi? Banyak bagian Alkitab aslinya berbentuk puisi. Dalam bahasa-bahasa modern, ciri puisi biasanya adalah rima (pengulangan bunyi). Tapi, dalam puisi Ibrani, ciri utamanya adalah gagasan yang sejajar dan berlawanan. Dalam puisi Ibrani, irama dihasilkan dari gagasan yang disusun secara logis, bukan dari kata-kata yang berima.
Pada edisi-edisi terdahulu Terjemahan Dunia Baru, buku Ayub dan Mazmur ditulis dalam bentuk syair untuk menunjukkan bahwa kedua buku ini sebenarnya ditulis untuk dinyanyikan atau dibacakan sebagai puisi. Dengan demikian, unsur-unsur puisi yang dipakai sebagai penandasan jadi terlihat jelas, dan pembaca lebih mudah mengingat isinya. Pada edisi revisi 2013, buku Amsal, Kidung Agung, dan banyak pasal dari buku-buku para nabi juga ditulis dalam bentuk syair. Hal ini dilakukan untuk memperjelas gagasan yang sejajar dan berlawanan, sekaligus menunjukkan bahwa isinya memang awalnya ditulis sebagai puisi. Contohnya adalah Yesaya 24:2. Setiap baris dalam ayat itu berisi kata-kata yang berlawanan, dan satu baris mengantar baris berikutnya untuk menandaskan bahwa tidak ada yang akan terbebas dari penghakiman Allah. Dengan mempertahankan bentuk puisinya, pembaca bisa memahami bahwa sang penulis tidak sekadar mengulangi kata-katanya, namun menggunakan puisi untuk menandaskan berita Allah.
Perbedaan antara prosa dan puisi Ibrani bisa jadi tidak selalu terlihat jelas. Jadi, bagian yang ditulis sebagai puisi dalam terjemahan Alkitab tertentu bisa jadi tidak berbentuk puisi dalam terjemahan lain. Pertimbangan para penerjemah sangat berperan dalam menentukan ayat mana yang akan ditulis dalam bentuk puisi. Ada beberapa ayat berisi prosa yang kata-katanya puitis, ditulis dengan bahasa lambang, permainan kata, dan kesejajaran untuk menandaskan suatu pokok.
26 JANUARI–1 FEBRUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 28-29
Hormatilah Yehuwa di Bibir dan di Hati
Yesaya Menubuatkan ’Perbuatan Aneh’ Yehuwa
23 Para pemimpin agama Yehuda mengaku bijaksana secara rohani, tetapi mereka telah meninggalkan Yehuwa. Mereka malah mengajarkan gagasan-gagasan mereka sendiri yang menyimpang tentang apa yang benar dan salah, membenarkan kegiatan-kegiatan mereka yang tidak beriman dan amoral serta membuat orang-orang kehilangan perkenan Allah. Melalui ”sesuatu yang menakjubkan”—’perbuatan-Nya yang aneh’—Yehuwa akan mengadakan perhitungan dengan mereka karena kemunafikan mereka. Ia berfirman, ”Karena umat ini datang mendekat dengan mulut mereka, dan mereka memuliakan aku hanya dengan bibir mereka, dan mereka telah menjauhkan hati mereka dariku, dan rasa takut mereka kepadaku menjadi sekadar perintah manusia yang diajarkan, maka inilah aku, Pribadi yang kembali akan bertindak secara menakjubkan kepada umat ini, dengan cara yang menakjubkan dan dengan sesuatu yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan lenyap, dan pengertian orang-orangnya yang bijaksana akan bersembunyi.” (Yesaya 29:13, 14) Hikmat serta pengertian ala Yehuda akan lenyap pada waktu Yehuwa memanuver keadaan agar seluruh sistem agamanya yang murtad disapu bersih oleh Kuasa Dunia Babilon. Hal yang sama terjadi pada abad pertama setelah pemimpin agama Yahudi yang mengaku dirinya berhikmat menyesatkan bangsa itu. Hal yang sama akan terjadi atas Susunan Kristen pada zaman kita.—Matius 15:8, 9; Roma 11:8.
Orang yang Mencintai Hukum Yehuwa Tidak Akan Tersandung
7 Yesus dengan berani mengecam para pemimpin agama karena tindakan mereka yang salah. Misalnya, dia menyingkapkan kemunafikan orang-orang Farisi, yang lebih mementingkan cara mencuci tangan yang benar daripada kesejahteraan orang tua mereka. (Mat. 15:1-11) Murid-murid Yesus mungkin kaget sewaktu mendengar kata-kata Yesus kepada orang-orang Farisi. Mereka bertanya kepada Yesus, ”Apa kamu tahu bahwa orang Farisi tersandung mendengar kata-katamu?” Yesus menjawab, ”Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapakku yang di surga akan dicabut. Biarkan saja mereka. Mereka penuntun yang buta. Kalau orang buta menuntun orang buta, keduanya akan jatuh ke lubang.” (Mat. 15:12-14) Ya, Yesus tetap berani mengatakan apa yang benar meski para pemimpin agama tidak senang dengan kata-katanya.
Jadilah Tamu di Kemah Yehuwa untuk Selamanya!
8 Orang yang ”berkata benar dalam hatinya” tidak akan berpura-pura taat di depan umum lalu melanggar hukum Allah sewaktu sendirian. (Yes. 29:13) Mereka tidak akan bertindak dengan licik. Orang yang licik mungkin mulai meragukan manfaatnya mengikuti hukum Yehuwa. (Yak. 1:5-8) Dia mungkin tidak menaati Yehuwa dalam hal-hal yang menurut dia tidak terlalu penting. Lalu, kalau kelihatannya tidak ada akibat buruk sewaktu dia tidak taat, dia mungkin akan berani melanggar hukum Allah lebih jauh lagi. Dia menjadi munafik, dan ibadahnya tidak akan diterima Yehuwa. (Pkh. 8:11) Jelaslah, kita ingin jujur dalam segala hal.
Permata Rohani
it ”Ariel” ¶1; it ”Ariel” No. 3
Ariel
[Perapian Mezbah Allah; atau, Singa Allah].
3. Nama simbolis yang digunakan untuk Yerusalem di Yesaya 29:1, 2, 7. Yerusalem adalah lokasi bait Allah dan di halaman bait itu terdapat mezbah persembahan. Karena itu, kota tersebut dapat dikatakan sebagai perapian mezbah Allah. Kota itu juga seharusnya menjadi pusat ibadat murni kepada Yehuwa. Akan tetapi, Yesaya 29:1-4 memuat berita yang menakutkan dan meramalkan kebinasaan Yerusalem di tangan Babilon pada tahun 607 SM, manakala kota tersebut menjadi ”perapian mezbah” dalam arti yang berbeda: sebagai kota yang digenangi darah yang tertumpah dan kota yang dilalap api serta dipenuhi mayat-mayat yang hangus dalam pembinasaan itu. Penyebab malapetaka ini dinyatakan di ayat 9 sampai 16. Akan tetapi, Yesaya 29:7, 8 memperlihatkan bahwa bangsa-bangsa yang membinasakan Yerusalem itu tidak akan berhasil mencapai rencana atau tujuan akhir mereka.
2-8 FEBRUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 30-32
Berlindunglah di Bawah Sayap Yehuwa
Yehuwa Adalah Perlindungan Kita
7 Karena memiliki Yehuwa sebagai perlindungan, kita terhibur oleh kata-kata, ”Dengan ujung-ujung sayapnya ia akan menghalangi jalan menuju engkau, dan di bawah sayapnya engkau akan berlindung. Kebenarannya akan menjadi perisai besar dan dinding pertahanan.” (Mazmur 91:4) Allah melindungi kita, sebagaimana halnya induk burung yang terbang mengitari anak-anaknya untuk melindungi mereka. (Yesaya 31:5) ’Dengan ujung-ujung sayapnya Ia akan menghalangi jalan menuju kita.’ Dengan sayapnya, seekor burung mendekap anak-anaknya, melindungi mereka dari pemangsa. Seperti anak-anak burung, kita aman di bawah ujung-ujung sayap kiasan Yehuwa karena kita telah berlindung dalam organisasi Kristen-Nya yang sejati.—Rut 2:12; Mazmur 5:1, 11.
Yehuwa Akan Membantu Saudara di Masa Sulit
13 Yang perlu kita lakukan. Lawanlah dorongan untuk menyendiri. Kalau kita menyendiri, kita biasanya berpikiran sempit, dan kita hanya berfokus pada diri sendiri dan masalah kita. Ini bisa membuat kita mengambil keputusan yang buruk. (Ams. 18:1) Memang, kita semua kadang membutuhkan waktu untuk sendirian, terutama saat kita baru mengalami tragedi. Tapi, kalau kita menyendiri untuk waktu yang lama, bisa jadi kita malah menolak bantuan dari Yehuwa. Karena itu, sewaktu ada kesulitan, terimalah bantuan dari keluarga, teman-teman, dan para penatua. Itu mungkin tidak mudah, tapi ingatlah bahwa Yehuwa sedang menggunakan mereka untuk menopang Saudara.—Ams. 17:17; Yes. 32:1, 2.
”Dia Akan Membuat Kalian Kuat”
19 Bagaimana Saudara bisa memperkuat harapan Saudara? Kalau Saudara punya harapan untuk hidup selamanya di bumi, bacalah apa yang Alkitab katakan tentang Firdaus dan renungkan itu. (Yes. 25:8; 32:16-18) Bayangkan seperti apa kehidupan Saudara nanti di dunia baru. Siapa saja yang Saudara lihat di sana? Suara apa saja yang Saudara dengar? Bagaimana perasaan Saudara? Untuk membantu Saudara, coba perhatikan gambar-gambar Firdaus di publikasi kita atau tonton video musik seperti Dalam Dunia Baru, Sudah di Depan Mata, atau Bayangkan Saatnya. Kalau kita selalu memikirkan harapan itu, kita akan sadar bahwa masalah yang sekarang kita hadapi hanya ”sementara dan ringan”. (2 Kor. 4:17) Yehuwa menggunakan harapan itu untuk membuat Saudara kuat.
Permata Rohani
Pertanyaan Pembaca
Mengapa Yesaya 30:21 mengatakan bahwa perkataan Yehuwa datang dari ”belakangmu”, padahal di ayat sebelumnya Yehuwa disebutkan berada di depan dengan pernyataan, ”Matamu akan melihat Instruktur Agungmu”?
Yesaya 30:20, 21 berbunyi, ”Instruktur Agungmu tidak akan bersembunyi lagi, dan matamu akan melihat Instruktur Agungmu. Telingamu akan mendengar perkataan di belakangmu, ’Inilah jalan. Berjalanlah mengikutinya, hai, kamu sekalian’, sekiranya kamu berjalan ke kanan atau sekiranya kamu berjalan ke kiri.”
Jika ayat itu diartikan secara harfiah, pembaca akan melihat Yehuwa, sang Instruktur Agung, berada di depannya tetapi mendengar suara-Nya dari belakang. Akan tetapi, kata-kata itu bersifat kiasan dan hendaknya tidak diartikan secara harfiah.
Gambaran yang terdapat di ayat 20 memungkinkan seseorang untuk membayangkan seorang hamba yang sedang menghadap tuannya, siap melaksanakan instruksi tuannya. Sama seperti seorang hamba yang memperhatikan dengan cermat gerakan tangan tuannya agar dapat memahami apa yang diinginkan tuannya, umat Yehuwa dewasa ini dengan cermat mengarahkan perhatian mereka kepada instruksi progresif berdasarkan Alkitab yang Yehuwa berikan melalui organisasi-Nya di bumi. (Mazmur 123:1, 2) Ya, mereka bertindak menurut pengarahan-Nya, tanggap terhadap apa pun yang Yehuwa tunjukkan melalui ”budak yang setia dan bijaksana”.—Matius 24:45-47.
Kalau begitu, apa maksud perkataan bahwa hamba-hamba-Nya mendengar dari belakang? Masuk akal untuk menyimpulkan bahwa suara dari belakang adalah perkataan Allah di masa lampau, yang dicatat dalam Firman tertulis-Nya dan dijelaskan melalui ”pengurus[-Nya] yang setia”. (Lukas 12:42) Hamba-hamba Allah zaman modern mendengar suara-Nya dengan secara rajin mempelajari Alkitab dan menerapkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan mereka dengan bantuan publikasi-publikasi yang telah dipersiapkan oleh ”budak yang setia dan bijaksana”, ”pengurus yang setia”. Dengan berpaling kepada, serta senantiasa tanggap terhadap, pengarahan tepat waktu yang disediakan oleh sang Instruktur Agung dan dengan mempelajari Firman Allah, yang ditulis berabad-abad yang lalu, hamba-hamba-Nya secara kiasan melihat Dia di depan mereka dan mendengar suara-Nya dari belakang.—Roma 15:4.
9-15 FEBRUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 33-35
”Dialah yang Memberi Ketenteraman di Masa Itu”
Yehuwa Akan Membantu Saudara di Masa Sulit
7 Kesulitannya. Ujian yang berat bisa sangat memengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan kita. Kita mungkin merasa emosi kita naik turun, seperti kapal yang diombang-ambingkan oleh badai. Itulah yang dirasakan Ana setelah Luis meninggal. Dia berkata, ”Ada saatnya saya merasa hampa dan mulai mengasihani diri. Saya juga kadang menjadi marah karena dia sudah tidak ada lagi.” Selain itu, Ana merasa kesepian, dan dia sangat stres karena harus mengurus berbagai hal yang biasanya dikerjakan oleh Luis. Kadang, dia merasa seperti berada di tengah badai. Bagaimana Yehuwa membantu kita sewaktu kita hampir tenggelam dalam perasaan negatif?
8 Yang Yehuwa lakukan. Dia meyakinkan kita di Yesaya 33:6 (baca) bahwa Dia akan ”memberi ketenteraman”. Kata-kata itu bisa juga diterjemahkan menjadi ”membuat stabil”. Sewaktu sebuah kapal diterjang badai, kapal itu bisa terbalik karena terguncang ke sana kemari. Jadi, banyak kapal dilengkapi dengan sirip-sirip penyeimbang, yang ada di sisi kanan dan kiri bagian bawah kapal. Itu membuat kapal tersebut lebih stabil sehingga perjalanannya lebih aman dan lebih nyaman bagi para penumpang. Tapi, sirip-sirip itu akan benar-benar bermanfaat kalau kapal itu terus bergerak maju. Begitu juga, Yehuwa akan membuat kita stabil kalau kita terus melayani Dia dengan setia meskipun situasinya sulit.
Caranya Tetap Bersukacita Saat Menghadapi Kesulitan
10 Jalan keluarnya: Mintalah hikmat dari Yehuwa. Kita harus meminta hikmat dari Yehuwa agar bisa membuat keputusan yang bijaksana. Dengan begitu, kita bisa bertekun dan tetap bersukacita saat menghadapi kesulitan. (Baca Yakobus 1:5.) Tapi, bagaimana kalau kita merasa bahwa Yehuwa tidak langsung menjawab doa kita? Yakobus mengatakan bahwa kita perlu ’terus memintanya’. Yehuwa tidak akan merasa kesal atau marah meski kita berulang kali meminta hikmat kepada-Nya. Bapak kita yang di surga akan ”memberi dengan limpah” saat kita berdoa meminta hikmat agar bisa terus bertekun. (Mz. 25:12, 13) Dia melihat kesulitan kita, Dia memahami perasaan kita, dan Dia ingin sekali menolong kita. Kita pasti senang sekali mengetahui hal itu! Nah, bagaimana Yehuwa memberi kita hikmat?
11 Yehuwa memberi kita hikmat melalui Firman-Nya. (Ams. 2:6) Jadi untuk mendapat hikmat itu, kita harus mempelajari Firman Allah dan semua publikasi berdasarkan Alkitab. Tapi belajar saja tidak cukup. Kita juga harus menjalankan apa yang telah kita pelajari. Yakobus menulis: ”Jadilah pelaku firman, bukan hanya pendengar.” (Yak. 1:22) Kalau kita menjalankan nasihat dari Allah, kita bisa menjadi orang yang suka damai, masuk akal, dan berbelaskasihan. (Yak. 3:17) Sifat-sifat itu bisa membantu kita bertekun dan tetap bersukacita saat menghadapi kesulitan.
”Tidak Ada Penghuni yang Akan Mengatakan, ’Aku Sakit’”
21 Namun, nubuat Yesaya mempunyai penggenapan modern. Umat Yehuwa dewasa ini juga menikmati penyembuhan secara rohani. Mereka telah dibebaskan dari ajaran palsu seperti jiwa yang tidak berkematian, Tritunggal, dan api neraka. Mereka menerima bimbingan moral, yang membuat mereka bebas dari praktek-praktek amoral dan yang membantu mereka membuat keputusan yang baik. Dan, berkat korban tebusan Yesus Kristus, mereka memperoleh kedudukan yang bersih di hadapan Allah dan menikmati hati nurani yang bersih. (Kolose 1:13, 14; 1 Petrus 2:24; 1 Yohanes 4:10) Penyembuhan rohani ini mendatangkan manfaat-manfaat jasmani. Misalnya, dengan menghindari perbuatan seksual yang amoral dan penggunaan tembakau, orang Kristen terlindung dari penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks dan dari jenis-jenis kanker tertentu.—1 Korintus 6:18; 2 Korintus 7:1.
22 Lagi pula, setelah Armagedon, akan ada penggenapan kata-kata di Yesaya 33:24 secara lebih besar, yaitu dalam dunia baru Allah. Di bawah pemerintahan Kerajaan Mesianik, manusia akan mengalami penyembuhan jasmani besar-besaran bersamaan dengan penyembuhan rohani. (Penyingkapan 21:3, 4) Tidak lama setelah kehancuran sistem Setan, mukjizat-mukjizat seperti yang diadakan oleh Yesus ketika ia berada di bumi pasti akan terjadi dalam skala global. Yang buta akan melihat, yang tuli akan mendengar, dan yang timpang akan berjalan! (Yesaya 35:5, 6) Hal ini akan memungkinkan semua orang yang selamat dari kesengsaraan besar untuk ikut serta dalam suatu pekerjaan besar, yakni mengubah keadaan bumi menjadi suatu firdaus.
Permata Rohani
Teruslah Berjalan di ”Jalan Kekudusan”
8 Ada yang mungkin berpikir, ’Memang, hal-hal yang dialami orang-orang Yahudi di zaman dulu itu menarik. Tapi, apakah itu ada artinya untuk kita sekarang?’ Ya, karena sebenarnya kita juga sedang berjalan di ”Jalan Kekudusan”. Tidak soal kita termasuk kaum terurap atau ”domba-domba lain”, kita perlu tetap berada di ”Jalan Kekudusan”. Dengan begitu, kita bisa menikmati firdaus rohani sekarang dan berkat-berkat Kerajaan Allah di masa depan. (Yoh. 10:16) Sejak tahun 1919, jutaan pria, wanita, dan anak-anak sudah keluar dari Babilon Besar, yaitu agama palsu sedunia, dan mulai berjalan di ”Jalan Kekudusan”. Kemungkinan besar, Saudara juga termasuk di antara mereka. Meskipun jalan itu terbuka sekitar 100 tahun yang lalu, persiapan untuk jalan itu sudah dimulai ratusan tahun sebelumnya.
16-22 FEBRUARI
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 36-37
”Jangan Takut Karena Kata-Kata yang Kamu Dengar”
it ”Hizkia” No. 1 ¶14
Hizkia
Kegagalan Sanherib di Yerusalem. Sebagaimana telah diantisipasi oleh Hizkia, Sanherib bertekad untuk menyerang Yerusalem. Sewaktu Sanherib bersama pasukannya mengepung kota Lakhis yang dibentengi dengan kuat, ia mengutus sebagian pasukannya bersama sekelompok kepala pasukan untuk memaksa Yerusalem menyerah. Juru bicara kelompok itu adalah Rabsyake (bukan nama orang itu, melainkan gelar militernya), yang dapat berbicara bahasa Ibrani dengan fasih. Dengan suara keras, ia mengejek Hizkia dan mencela Yehuwa, sesumbar bahwa Yehuwa sudah tidak dapat membebaskan Yerusalem sama seperti allah bangsa-bangsa lain yang tidak dapat menyelamatkan negeri para penyembahnya dari tangan raja Asiria.—2Raj 18:13-35; 2Taw 32:9-15; Yes 36:2-20.
Seorang Raja Diberkati karena Imannya
10 Selanjutnya, Rabsyake mengingatkan orang Yehuda bahwa secara militer, mereka sama sekali bukan tandingan Asiria. Ia mengajukan tantangannya yang arogan, ”Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu untuk melihat apakah engkau, engkau dapat menyediakan penunggang-penunggangnya.” (Yesaya 36:8) Namun, apakah banyak atau sedikitnya pasukan kavaleri yang terlatih di Yehuda sesungguhnya menjadi soal? Tidak, karena keselamatan Yehuda tidak bergantung pada keunggulan kekuatan militer. Amsal 21:31 menjelaskan perkaranya demikian, ”Kuda dipersiapkan untuk hari pertempuran, tetapi keselamatan berasal dari Yehuwa.” Lalu, Rabsyake menyatakan bahwa Yehuwa memberkati orang Asiria, bukan orang Yehuda. Sebab katanya, tidak mungkin Asiria dapat menembus wilayah Yehuda sebegitu jauh jika Yehuwa tidak memberkatinya.—Yesaya 36:9, 10.
Seorang Raja Diberkati karena Imannya
13 Dari gudang argumennya, Rabsyake mengambil sebuah senjata lisan lainnya. Ia memperingatkan orang Yehuda agar tidak mempercayai Hizkia jika dia mengatakan, ”Yehuwa akan melepaskan kita.” Rabsyake mengingatkan orang Yehuda bahwa allah-allah Samaria tidak sanggup mencegah orang Asiria menaklukkan kesepuluh suku itu. Dan, bagaimana dengan allah-allah bangsa-bangsa lain yang telah ditaklukkan Asiria? ”Di manakah allah-allah Hamat dan Arpad?” tanyanya. ”Di manakah allah-allah Sefarwaim? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku?”—Yesaya 36:18-20.
14 Rabsyake, yang adalah penyembah allah-allah palsu, tentu saja tidak memahami adanya perbedaan besar antara Samaria yang murtad dan Yerusalem di bawah pemerintahan Hizkia. Allah-allah palsu Samaria tidak berdaya untuk menyelamatkan kerajaan sepuluh suku itu. (2 Raja 17:7, 17, 18) Sebaliknya, Yerusalem di bawah pemerintahan Hizkia telah menolak allah-allah palsu dan telah kembali melayani Yehuwa. Akan tetapi, ketiga wakil Yehuda itu tidak mencoba menjelaskan hal tersebut kepada Rabsyake. ”Mereka tetap diam dan tidak menjawab dia dengan sepatah kata pun, sebab beginilah perintah raja, ’Jangan jawab dia.’” (Yesaya 36:21) Eliakim, Syebna, dan Yoah kembali kepada Hizkia dan menyampaikan laporan resmi tentang kata-kata Rabsyake.—Yesaya 36:22.
Permata Rohani
it ”Kekang” ¶4
Kekang
Yehuwa memberi tahu Raja Sanherib dari Asiria, ”Aku pasti akan memasang kaitku pada hidungmu dan kekangku di antara bibirmu, dan aku pasti akan menggiringmu kembali melalui jalan yang kautempuh pada waktu datang.” (2Raj 19:28; Yes 37:29) Di luar kemauannya, tetapi dengan tangan Yehuwa, Sanherib terpaksa berhenti mengepung Yerusalem dan kembali ke Niniwe, tempat ia belakangan dibunuh oleh putra-putranya sendiri. (2Raj 19:32-37; Yes 37:33-38) Tindakan Yehuwa memasang kekang pada rahang bangsa-bangsa musuh menunjukkan bahwa mereka akan dikendalikan sepenuhnya seperti halnya binatang-binatang yang dikekang.—Yes 30:28.
23 FEBRUARI–1 MARET
HARTA DALAM FIRMAN ALLAH | YESAYA 38-40
”Seperti Gembala Dia Akan Mengurus Kawanan-Nya”
Alkitab—Buku yang Menunjukkan Sifat-Sifat Allah
3 Baca Yesaya 40:8. Sejak ribuan tahun yang lalu, Firman Allah sudah membimbing orang-orang yang beriman. Bagaimana Firman Allah bisa tetap ada sampai sekarang? Memang, Alkitab ditulis ribuan tahun yang lalu pada bahan yang bisa rusak, dan naskah aslinya sudah tidak ada lagi sekarang. Tapi, Yehuwa memastikan agar Firman-Nya disalin. Meskipun para penyalinnya tidak sempurna, mereka sangat teliti. Misalnya, seorang pakar menulis tentang Kitab-Kitab Ibrani, ”Bisa dikatakan bahwa tidak ada tulisan kuno lain yang disampaikan dengan begitu tepatnya.” Jadi, meskipun Firman Allah disampaikan di zaman dulu, ditulis pada bahan yang bisa rusak, dan disalin oleh orang-orang yang tidak sempurna, kita bisa yakin bahwa kata-kata yang sekarang kita baca di Alkitab sesuai dengan apa yang ingin Yehuwa sampaikan kepada kita.
4 ”Setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna” berasal dari Yehuwa. (Yak. 1:17) Alkitab adalah salah satu hadiah terbaik yang Yehuwa berikan kepada kita. Sewaktu seseorang memberi kita hadiah, kita bisa tahu sesuatu tentang orang itu, misalnya seberapa baik dia mengenal kita dan memahami kebutuhan kita. Begitu juga, kita bisa tahu banyak tentang Yehuwa dari Alkitab, hadiah yang Dia berikan. Kita bisa tahu seberapa baik Dia mengenal kita dan memahami kebutuhan kita. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana Alkitab menunjukkan tiga sifat Yehuwa, yaitu hikmat, keadilan, dan kasih-Nya. Pertama-tama, mari kita bahas bagaimana Alkitab menunjukkan hikmat Allah.
Kuasa untuk Melindungi—”Allah Adalah Tempat Kita Berlindung”
7 Dengan menyamakan diri-Nya dengan seorang gembala, Yehuwa meyakinkan kita akan hasrat-Nya yang sepenuh hati untuk melindungi kita. (Yehezkiel 34:11-16) Ingatlah uraian tentang Yehuwa yang terdapat dalam Yesaya 40:11, yang dibahas di Pasal 2 buku ini, ”Seperti gembala Dia akan mengurus kawanan-Nya. Dengan lengan-Nya, Dia akan mengumpulkan anak domba, dan Dia akan membawa mereka di dada-Nya.” Bagaimana seekor anak domba yang mungil sampai berada di ’dada’ sang gembala—lipatan pakaiannya bagian atas? Si anak domba mungkin mendekati sang gembala, bahkan menyenggol-nyenggol kaki sang gembala dengan lembut. Akan tetapi, sang gembalalah yang harus membungkuk, mengangkatnya, dan dengan lembut menaruhnya dalam perlindungan dadanya. Sungguh suatu gambaran yang lembut tentang kerelaan Gembala Agung kita untuk menaungi dan melindungi kita!
”Dia Memberi Tenaga kepada Yang Lelah”
4 Baca Yesaya 40:26. Tidak ada orang yang bisa menghitung jumlah semua bintang di alam semesta. Para ilmuwan memperkirakan bahwa di galaksi kita saja, ada 400 miliar bintang. Tapi, Yehuwa memberi nama setiap bintang itu. Apa pelajarannya? Kalau bintang yang tidak bernyawa saja Yehuwa perhatikan, bayangkan perasaan-Nya terhadap Saudara, yang memilih untuk melayani Dia karena mengasihi-Nya. (Mz. 19:1, 3, 14) Sebagai Bapak, Yehuwa sangat mengenal kita. Alkitab berkata bahwa ”Dia bahkan tahu jumlah rambut di kepala” kita masing-masing. (Mat. 10:30) Yehuwa juga melihat ”apa yang dialami orang yang tak bercela”. (Mz. 37:18) Jadi, Yehuwa mengetahui semua masalah Saudara, dan Dia bisa memberi Saudara kekuatan untuk menghadapi semua itu.
5 Baca Yesaya 40:28. Yehuwa adalah Sumber semua energi, atau kekuatan, di alam semesta. Coba pikirkan jumlah energi yang Dia berikan pada matahari. Seorang penulis buku ilmiah bernama David Bodanis berkata bahwa setiap detik, matahari menghasilkan energi yang jumlahnya sama dengan ledakan miliaran bom atom. Seorang peneliti lainnya memperkirakan bahwa energi yang dihasilkan matahari dalam satu detik bisa memenuhi kebutuhan energi seluruh bumi selama 200.000 tahun! Jadi Yehuwa, yang memberikan energi pada matahari, pasti bisa memberi kita kekuatan untuk menghadapi kesulitan hidup.
6 Baca Yesaya 40:29. Melayani Yehuwa membuat kita sangat bahagia. Yesus memberi tahu para muridnya, ”Pikullah kuk aku.” Dia menambahkan, ”Kalian akan segar kembali. Kuk aku nyaman, dan bebanku ringan.” (Mat. 11:28-30) Itu memang benar! Kadang, kita mungkin merasa lelah saat akan pergi berhimpun atau mengabar. Tapi, bagaimana perasaan kita waktu pulang? Kita merasa disegarkan dan lebih siap menghadapi masalah. Ya, kuk Yesus memang nyaman dan menyegarkan.
Permata Rohani
”Hiburlah Umat-Ku”
7 Pemulihan pada abad keenam SM bukanlah satu-satunya penggenapan nubuat ini. Ada juga penggenapan pada abad pertama M. Yohanes Pembaptis adalah suara orang yang ”berseru-seru di padang belantara”, menggenapi Yesaya 40:3. (Lukas 3:1-6) Di bawah ilham, Yohanes menerapkan kata-kata Yesaya pada dirinya. (Yohanes 1:19-23) Dari tahun 29 M, Yohanes mulai mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus. Pengumuman di muka oleh Yohanes membangkitkan minat orang untuk mencari Mesias yang dijanjikan sehingga selanjutnya mereka dapat mendengarkan dan mengikuti dia. (Lukas 1:13-17, 76) Melalui Yesus, Yehuwa akan memimpin orang-orang yang bertobat menuju kebebasan yang hanya dapat disediakan Kerajaan Allah—pembebasan dari belenggu dosa dan kematian. (Yohanes 1:29; 8:32) Kata-kata Yesaya mengalami penggenapan yang lebih besar ketika sisa Israel rohani dibebaskan dari Babilon Besar pada tahun 1919 dan ketika ibadat sejati dipulihkan.