Iklan—Seberapa Perlu?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak luput dari pengaruh iklan. Melalui televisi dan radio, majalah dan surat kabar, juga dengan cara-cara lain, kita ditawari produk-produk dan jasa oleh mereka yang ingin menjualnya. Apa kebaikan dari iklan dan apa keburukannya? Bagaimana semua ini mempengaruhi anda?
MERAK jantan berwarna biru dari India memperlihatkan sekilas warna-warni yang agung. Bulunya yang lima kali panjang tubuhnya, gemerlapan dengan corak seperti mata, mencuat dari punggungnya dan berkilauan ditimpa sinar matahari. Suatu pemandangan yang megah, perlahan-lahan ia berjalan di depan calon pasangannya, merak betina. Mana mungkin si betina menampik apa yang dilukiskan sebagai ”iklan yang . . . paling indah di dunia”? Iklan sudah umum terdapat di mana-mana. Rangkaian artikel kita akan menyelidiki motivasi dan pengaruhnya, menurut pengamatan penulis Sedarlah! di Inggris.
Pada dasarnya, apa yang dimaksud dengan iklan? Iklan adalah tindakan untuk memberitahukan sesuatu. Dalam alam hal itu sering kali perlu untuk memelihara dan meneruskan kehidupan.
Misalnya, serigala melolong untuk mengumumkan kehadirannya agar tidak perlu berpapasan dengan gerombolan lain seraya masing-masing mencari makan. Ngengat betina dapat mencium beberapa molekul dari feromon, suatu bahan kimia, yang dikeluarkan beberapa kilometer jauhnya oleh ngengat jantan dari jenis sama yang sedang mengiklankan diri untuk mencari pasangan. Binatang pemangsa dengan bijaksana menghindari ulat berbulu cinabar, yang garis-garis kuning dan hitamnya memberitahu bahwa ia bukan saja tidak enak tetapi juga beracun.
Bagaimana dengan kita manusia? Kita telah melangkah lebih maju dan mengkomersialkan seni dari iklan. Pertimbangkan beberapa contoh.
Iklan Komersial
Sebuah papirus Mesir yang ditemukan di Thebes mungkin merupakan iklan komersial paling tua yang pernah ada. Iklan tersebut ditulis lebih tiga ribu tahun yang lalu, dan mengumumkan hadiah bagi siapa yang menemukan kembali budak yang melarikan diri.
Pembawa berita di depan umum pada jaman Yunani kuno, yang kemudian disebut sebagai pembawa berita kota di Eropa, sebenarnya adalah pemberita keliling, yang menarik perhatian orang dengan pemberitaan mereka.
Di Inggris pada abad pertengahan, simbol tiga bola emas yang tergantung, diambil dari lambang keluarga Medici, pemberi modal di Italia, memberitahu tempat peminjaman uang. Sekarang tanda yang sama itu terus dipakai untuk menandai tempat penggadaian.
Lebih 250 tahun yang lalu, Dr. Samuel Johnson dari London mengeluh, ”Iklan sekarang begitu banyak sehingga kita tidak sempat membacanya dengan teliti. . . . Perdagangan iklan sekarang sudah mendekati sempurna sehingga tidak mudah untuk mengadakan perbaikan.” Tetapi sejak itu, betapa segalanya benar-benar telah berubah! Dalam 50 tahun terakhir, perdagangan iklan telah berkembang seperti jamur menjadi suatu industri.
Iklan merupakan bisnis besar sekarang, sangat besar. Surat kabar, papan reklame, halaman-halaman majalah yang mengkilat, lampu neon, iklan radio dan televisi—semua menarik perhatian dan terus-menerus merayu kita, kadang-kadang terang-terangan dan di lain waktu sangat cerdik dan halus.
Gemuruh pesawat udara modern yang memekak telinga menarik perhatian kita untuk iklan-iklan besar yang melayang. Pesawat yang lebih kecil melintasi langit dengan kata-kata semboyan di ekornya. Suatu variasi yang tampaknya tak ada habisnya! Tetapi apakah hal itu benar-benar perlu?
Bagaimana cara kerjanya iklan? Jika hanya ada sedikit iklan, apakah keadaan kita, sebagai konsumen, akan menjadi lebih baik—atau lebih buruk—lagi? Apa peranannya dalam kehidupan kita?