PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/8 hlm. 31
  • Apakah Kehidupan Keluarga Dapat Lebih Bahagia Tanpa TV?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Kehidupan Keluarga Dapat Lebih Bahagia Tanpa TV?
  • Sedarlah!—1994
  • Bahan Terkait
  • Apakah Televisi Telah Mengubah Anda?
    Sedarlah!—1991
  • Bagaimana Saya Dapat Menghentikan Menonton TV Terlalu Banyak?
    Sedarlah!—1985 (No. 13)
  • Bagaimana Mengendalikan Kebiasaan Menonton TV?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Cara-Cara Mengendalikan
    Sedarlah!—2006
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/8 hlm. 31

Apakah Kehidupan Keluarga Dapat Lebih Bahagia Tanpa TV?

PADA bulan Februari tahun ini, The Wall Street Journal menonjolkan artikel, ”Hari-Hari Tanpa TV: Beberapa Keluarga Sukses Tanpa TV”. Surat kabar tersebut melaporkan, ”Bagi relatif kecil keluarga-keluarga Amerika yang berhenti menonton televisi sama sekali, kehidupan terus berjalan sama seperti ketika televisi ada​—namun keadaannya lebih bahagia.”

Pengaruh televisi atas keluarga juga dibahas baru-baru ini di sebuah reuni untuk merayakan peringatan ke-40 dari orang pertama yang berlari sejauh satu mil dalam waktu kurang dari empat menit, yang diketengahkan oleh Roger Bannister. Menurut Jim Ryun, seorang pemenang lari jarak satu mil pada tahun 1960-an, pokok tersebut muncul pada waktu acara makan malam bersama Roger sebelum Olimpiade tahun 1968.

”Saya dan istri saya, Anne, bertunangan pada waktu itu,” demikian penjelasan Ryun, ”maka Roger memberi tahu kami bahwa ia telah menemukan sesuatu yang benar-benar meningkatkan mutu kehidupan keluarganya. Tentu saja, kami semua bersemangat untuk mendengarkan. Ia mengatakan hal yang ia lakukan adalah menyingkirkan televisi dari rumah, sehingga memberikan mereka lebih banyak waktu untuk bersama, untuk bercakap-cakap, untuk membaca bersama sebagai satu keluarga.”

Ryun menceritakan, ”Apa yang dikatakannya memberikan pengaruh yang besar bagi kami. Kami mulai menyadari, ’Kami tidak terlalu membutuhkan TV.’”

Sejumlah orang telah mencapai kesimpulan yang sama. Mengapa? Karena pengaruh TV yang memikat, khususnya bagi anak-anak muda. Menurut seorang ibu di Maryland, AS, ketika sedang menggendong bayi perempuannya di depan pesawat TV, tiba-tiba bayi tersebut ”berpaling dari saya dan terpaku memandang layar TV. Kami berkesimpulan jika pada usia ini saja ia demikian, apa yang akan ia lakukan bila ia bertambah besar?” Maka keluarga tersebut menyingkirkan TV mereka.

Jika Anda tidak menyingkirkan TV sama sekali, apakah tidak masuk akal sedikitnya mengendalikan penggunaannya? Karen Stevenson, seorang wanita lajang kulit hitam pertama yang menerima sebuah Beasiswa Rhodes untuk belajar di Universitas Oxford di Inggris, berkata tentang awal kehidupannya, ”Televisi tidak diperbolehkan sepanjang minggu​—mulai hari Senin sampai Jumat. Jika ada satu acara yang secara khusus ingin kami tonton . . . , kami harus memberi tahu [ibu] tentang hal ini hari Minggu sebelumnya dan merencanakannya.”

Bagaimana dengan acara menonton TV di keluarga Anda? Apakah Anda melihat manfaat membatasinya, atau bahkan menyingkirkannya sama sekali, untuk sementara waktu?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan