PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • wcg bab 15 hlm. 74-hlm. 77
  • Mereka Menghadapi Musibah Bersama-sama

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mereka Menghadapi Musibah Bersama-sama
  • Jadilah Sahabat Allah yang Berani
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Gali Lebih Dalam
  • Pikirkan Pelajarannya
  • Renungkan Lebih Dalam
  • Cari Tahu Lebih Banyak
  • ”Ke Mana Engkau Pergi Aku Akan Pergi”
    Tirulah Iman Mereka
  • Rut dan Naomi
    Belajarlah dari Cerita-Cerita di Alkitab
  • ”Ke Mana Engkau Pergi Aku Akan Pergi”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Rut dan Naomi
    Buku Cerita Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Jadilah Sahabat Allah yang Berani
wcg bab 15 hlm. 74-hlm. 77

15 NAOMI DAN RUT

Mereka Menghadapi Musibah Bersama-sama

Edisi Tercetak
Edisi Tercetak

NAOMI mengalami musibah demi musibah. Waktu Israel dilanda kelaparan, suami Naomi memutuskan agar keluarga mereka pindah dari Betlehem ke negeri Moab. Suatu hari, suami Naomi meninggal sehingga Naomi hanya tinggal bersama kedua putranya di negeri asing itu. Belakangan, kedua putranya menikahi wanita Moab yang tidak menyembah Yehuwa. Kira-kira sepuluh tahun kemudian, terjadilah musibah lain: Kedua putra Naomi juga meninggal! Mereka belum punya anak. Jadi sekarang, Naomi kehilangan suami, anak, dan kesempatan untuk punya cucu.

Karena merasa tidak punya apa-apa lagi, Naomi memutuskan untuk pulang ke Betlehem, yang jauhnya kira-kira satu minggu perjalanan. Wanita yang sudah berumur itu ditemani kedua menantunya, yaitu Rut dan Orpa. Tapi, Naomi tidak tega kalau mereka harus meninggalkan keluarga dan kampung halaman mereka. Lagi pula, di Israel nanti, mereka belum tentu bisa menikah lagi dan punya anak. Jadi, janda yang tidak egois ini menyuruh Rut dan Orpa pulang ke rumah ibu mereka masing-masing. Naomi dengan berani memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya sendirian. Orpa dan Rut menangis tersedu-sedu. Akhirnya, Orpa memutuskan untuk kembali, tapi Rut tetap bersama Naomi.

Rut berkata kepada Naomi, ”Jangan minta aku meninggalkan Ibu . . . Ke mana Ibu pergi, aku akan pergi. Di mana Ibu bermalam, aku akan bermalam. Bangsa Ibu akan menjadi bangsaku, dan Allah Ibu akan menjadi Allahku. Di mana Ibu meninggal, aku akan meninggal, dan di sanalah aku akan dikuburkan.” Wanita muda yang setia dan berani ini sudah memutuskan untuk menyembah Allah Yehuwa, seperti Naomi.

Rut dan Naomi dilanda dukacita tapi mendapat penghiburan dari umat Yehuwa

Rut melanjutkan perjalanannya ke Israel bersama Naomi. Dia meninggalkan keluarganya, kebudayaannya, dan dewa-dewi Moab yang dulu dia sembah. Saat mereka akhirnya tiba di Betlehem, beberapa wanita kaget melihat Naomi yang sudah jauh berbeda. Naomi pun dengan sedih memberi tahu mereka bahwa Yehuwa sudah mengambil segalanya, sehingga dia pulang dengan tangan kosong dan hidupnya pahit. Mendengar itu, Rut bisa saja merasa bahwa semua pengorbanannya demi ibu mertuanya tidak dihargai. Tapi, tidak ada catatan bahwa Rut sakit hati. Malah, Alkitab berkata bahwa dia mulai bekerja dengan memungut sisa panen di ladang-ladang sekitar untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan Naomi.

Rut dan Naomi baru tiba di Betlehem. Rut memegang lengan Naomi sambil menuntun seekor keledai yang membawa barang-barang mereka. Orang-orang menatap mereka dengan kaget.

Kerja keras Rut tidak luput dari perhatian seorang pemilik ladang yang kaya, yaitu Boaz anak Rahab. Pria yang beriman ini mencari tahu tentang Rut dan mendengar pengorbanan Rut demi Naomi. Dia pun memuji Rut karena Rut memilih untuk mengandalkan perlindungan dari Allah Yehuwa. Bahkan, Boaz memastikan para pemuda yang bekerja di ladangnya tidak mengganggu Rut.

Malamnya, Naomi senang waktu mendengar cerita Rut tentang kebaikan hati Boaz. Jangan-jangan Boaz bisa menjadi suami Rut! Pria itu masih punya hubungan keluarga dengan Naomi. Dalam hukum Taurat, ada pengaturan khusus bagi janda yang masih muda seperti Rut. Dia berhak menikah dengan keluarga dekat suaminya yang sudah meninggal, supaya dia bisa punya anak laki-laki yang akan meneruskan nama suaminya. Dengan begitu, garis keturunan suaminya tidak terputus dan warisan keluarga suaminya tidak berpindah tangan. (Ul. 25:​5, 6) Naomi pun meminta Rut melakukan sesuatu.

Permintaan Naomi mungkin terdengar aneh bagi Rut. Tapi, Rut melawan rasa khawatirnya dan setuju untuk melakukannya. Pada malam hari, dia pergi ke tempat pengirikan. Di situ, pria-pria biasanya tidur di samping tumpukan biji-bijian yang sudah dipanen. Lalu, Rut diam-diam mendekati Boaz yang sedang tertidur, membuka selimut di kaki Boaz, dan berbaring di sana. Waktu Boaz terbangun, Rut dengan sopan berbicara kepada Boaz tentang hukum Taurat yang berlaku untuknya. Pria yang baik hati itu mungkin menyadari bahwa Rut khawatir. Dia terkesan melihat keberanian dan kasih setia Rut kepada Yehuwa dan Naomi. Boaz pun setuju untuk menikah dengan Rut, tapi dia perlu memastikan dulu apakah dia berhak melakukannya.

Besoknya, Boaz pergi menemui para pemimpin kota Betlehem. Dia memastikan bahwa dia berhak menikahi Rut dan mengurus semuanya sesuai hukum Taurat. Setelah mereka menikah, Rut melahirkan anak laki-laki, yang dinamai Obed. Naomi sangat menyayangi cucunya itu. Belakangan, Obed menjadi kakek dari Raja Daud dan leluhur Mesias! (Mat. 1:​5, 6, 16) Yehuwa benar-benar memberkati keberanian Naomi dan Rut!

Baca kisahnya di:

  • Rut 1:1–4:22

Untuk dibahas:

Bagaimana Naomi dan Rut bersikap berani dan tabah?

Gali Lebih Dalam

  1. 1. Kenapa pengaturan Yehuwa tentang memungut sisa panen adalah pengaturan yang istimewa? (ia 39 ¶23, catatan kaki) Gambar A

Di ladang Boaz, Rut memungut barli di belakang para pemanen.

Gambar A

Gambar A

  1. 2. Kenapa kita bisa menyimpulkan bahwa Rut tidak mendekati Boaz dengan tujuan yang salah? (ia 47 ¶17-18)

  2. 3. Boaz memanggil Rut ”anakku”. Apa yang bisa kita pelajari dari hal ini? (Rut 2:8; w16.11 3 ¶4-6)

  3. 4. Tidak seperti pria yang disebutkan di Rut 4:​1, 6, Boaz setuju untuk menikahi Rut. Bagaimana hal ini menunjukkan bahwa Boaz tidak egois? (w23.03 14) Gambar B

    Pria yang lebih berhak untuk menebus Rut dan Naomi menyerahkan sandalnya.

    Gambar B

Pikirkan Pelajarannya

  • Saat kita kesulitan secara ekonomi, apa manfaatnya kalau kita meniru Rut yang rajin dan selalu bersyukur? Gambar C

    Beberapa gambar: Seorang ibu tunggal menghadapi kesulitan ekonomi. Ketiga gambar ini muncul lagi secara terpisah. Ibu itu khawatir melihat tumpukan tagihannya, dan anak laki-lakinya bermain di belakangnya. Ibu itu membersihkan gedung kantor di malam hari. Sepasang suami istri Kristen membawakan ibu itu dan anaknya sekantong bahan makanan dan sepanci makanan. Ibu itu terlihat sangat berterima kasih.

    Gambar C

  • Waktu Naomi terpuruk, dia dibantu dan dikuatkan oleh Rut. Apa yang bisa kita pelajari dari Naomi yang mau menerima bantuan? Apa yang bisa kita pelajari dari Rut tentang menguatkan orang lain?

  • Dengan cara apa lagi Saudara bisa meniru Naomi dan Rut yang berani dan tabah?

Renungkan Lebih Dalam

  • Dari kisah ini, apa yang saya pelajari tentang Yehuwa?

  • Apa hubungan kisah ini dengan kehendak Yehuwa untuk mewujudkan Firdaus?

  • Apa yang mau saya tanyakan kepada Naomi dan Rut setelah mereka dibangkitkan?

Cari Tahu Lebih Banyak

Dari buku Rut, apa saja yang bisa kita pelajari tentang kasih setia, dan bagaimana kita bisa menunjukkannya?

”Teruslah Tunjukkan Kasih Setia kepada Satu Sama Lain” (w21.11 8-13)

Gunakan komik Alkitab ini untuk membantu anak Saudara membayangkan kisahnya.

”Rut Adalah Teman yang Setia” (ijwis artikel 12)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan