PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • wcg bab 28 hlm. 130-hlm. 133
  • Dia Sepenuh Hati kepada Yehuwa ”Seumur Hidupnya”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Dia Sepenuh Hati kepada Yehuwa ”Seumur Hidupnya”
  • Jadilah Sahabat Allah yang Berani
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Gali Lebih Dalam
  • Pikirkan Pelajarannya
  • Renungkan Lebih Dalam
  • Cari Tahu Lebih Banyak
  • ”Ada Upah bagi Kegiatanmu”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Manfaatkan Masa Damai dengan Sebaik-baiknya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2020
  • Asa
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Layani Yehuwa dengan Sepenuh Hati!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2017
Lihat Lebih Banyak
Jadilah Sahabat Allah yang Berani
wcg bab 28 hlm. 130-hlm. 133

28 ASA

Dia Sepenuh Hati kepada Yehuwa ”Seumur Hidupnya”

Edisi Tercetak
Edisi Tercetak

PASUKAN Etiopia sudah berkemah di Yehuda dan siap menyerang! Raja Asa pasti sangat kaget melihat besarnya pasukan itu. Memang, umat Allah sudah berkali-kali berperang sesuai arahan Yehuwa, tapi tidak ada catatan bahwa mereka pernah melawan musuh sebanyak ini. Jumlahnya satu juta prajurit, hampir dua kali lipat jumlah prajurit Asa! Bagaimana Asa bisa berani menghadapi mereka?

Bisa dikatakan, Asa sebenarnya sudah mempersiapkan diri sejak dulu. Sepuluh tahun sebelumnya, waktu baru menjadi raja Yehuda, Asa berupaya untuk menyenangkan Yehuwa, Allahnya, sama seperti Raja Daud, leluhurnya. Asa dengan rendah hati mendengarkan nabi-nabi Yehuwa, yaitu Oded dan Azaria anak Oded. Raja yang masih muda itu juga berani memberantas kebejatan yang sudah ada sejak Raja Salomo menjadi murtad. Dengan bersemangat, dia menyingkirkan penyembahan berhala dan mengusir pria-pria pelacur kuil.

Asa juga tidak menutup mata terhadap perbuatan buruk keluarganya sendiri. Neneknya, Maaka, punya ”kedudukan sebagai ibu suri” di Yehuda. Maaka mendirikan patung berhala yang menjijikkan, kemungkinan besar untuk mempromosikan perbuatan cabul berkedok ibadah. Tapi, hubungan keluarga tidak melemahkan tekad Asa untuk menyenangkan Yehuwa. Dia menurunkan neneknya dari kedudukannya yang terhormat lalu membakar patung berhala itu. Yehuwa pun memberkati negeri itu sehingga tidak ada perang di sana selama sepuluh tahun. Tapi sekarang, pasukan Etiopia sudah siap menyerang Yehuda. Apa yang Yehuwa lakukan untuk membantu Asa?

Raja Asa melawan pasukan terbesar yang pernah dicatat di Alkitab

Saat Asa memandang ke dataran rendah di Yehuda dan melihat pasukan Etiopia yang besar itu, reaksi pertamanya adalah berdoa kepada Yehuwa. Bayangkan perasaan para prajuritnya waktu Asa berkata, ”Yehuwa, bagi-Mu bukanlah masalah untuk menolong orang yang banyak maupun orang yang lemah. Tolonglah kami, oh Yehuwa Allah kami, karena kami mengandalkan-Mu, dan dengan nama-Mu kami menghadapi pasukan ini. Yehuwa, Engkaulah Allah kami. Jangan biarkan manusia menang melawan-Mu.” Yehuwa pasti senang mendengar doa Asa yang sepenuh hati itu. Dia bisa melihat bahwa Asa punya keyakinan yang sama dengan Yonatan, putra Raja Saul, bahwa besarnya pasukan musuh bukan masalah bagi Yehuwa. (1 Sam. 14:6) Siapa pun yang didukung oleh Sang Penguasa alam semesta pasti lebih kuat daripada musuh sebanyak apa pun!

Di puncak bukit, Raja Asa dan pasukannya berdoa kepada Yehuwa. Di dataran yang lebih rendah, pasukan Etiopia yang sangat besar bergerak ke arah mereka.

Asa pun memimpin pasukannya ke medan perang. Lalu, apa yang terjadi? Alkitab berkata tentang para prajurit Etiopia, ”Mereka dihancurkan oleh Yehuwa dan pasukan-Nya.” Tidak ada satu pun yang tersisa.

Setelah itu, Asa terus membantu orang-orang untuk kembali menjalankan ibadah yang murni. Hasilnya, banyak orang pindah dari kerajaan Israel sepuluh suku di utara ke Yehuda supaya bisa beribadah kepada Yehuwa di bait di Yerusalem. Asa juga membuat seluruh penduduk di Yehuda bersumpah untuk tetap setia kepada Yehuwa.

Tapi, Asa pernah membuat beberapa kesalahan yang serius. Waktu raja Israel mengancam akan menyerang Yehuda, Asa tidak mencari bantuan Yehuwa dan malah menyogok raja Siria untuk menyerang Israel. Yehuwa pun mengirim seorang penilik, atau nabi, yang bernama Hanani untuk mengoreksinya. Tapi, Asa marah dan menjebloskan nabi itu ke penjara. Belakangan, saat Asa sakit parah di usia tuanya, dia meminta tolong kepada berbagai tabib, bukan kepada Yehuwa. Asa kelihatannya tidak menjaga imannya tetap kuat.

Meski begitu, Yehuwa adalah Bapak yang sangat sabar. Di akhir catatan tentang 41 tahun masa pemerintahan Asa, Firman Yehuwa mengatakan, ”Asa sepenuh hati terhadap Yehuwa seumur hidupnya.” Dari kisahnya, kita belajar bahwa Yehuwa menyayangi orang-orang yang menyayangi Dia. Kita juga tidak boleh lupa dengan apa yang sudah Yehuwa lakukan untuk kita. Kalau kita selalu tanggap melihat bantuan Yehuwa dari hari ke hari, kita pun akan semakin beriman dan berani!

Baca kisahnya di:

  • 1 Raja 15:​8-24

  • 2 Tawarikh 14:1–16:14

Untuk dibahas:

Bagaimana Asa bersikap berani?

Gali Lebih Dalam

  1. 1. Apa itu ”tiang suci”? Bukti apa yang meneguhkan bahwa orang Israel yang murtad menyembah dewi yang dilambangkan oleh tiang itu? (1 Raj. 15:​12, 13; w08 1/6 10 ¶1-5) Gambar A

Raja Asa menyingkirkan ibadah palsu dari Yehuda. Maaka ditangkap dua prajurit dan mencoba melepaskan diri. Para pria pelacur kuil digiring sebagai tahanan. Beberapa pria menghancurkan patung-patung berhala.

Gambar A: Asa menurunkan neneknya dari kedudukannya yang terhormat dan menghancurkan tiang sucinya

Gambar A: Asa menurunkan neneknya dari kedudukannya yang terhormat dan menghancurkan tiang sucinya

  1. 2. Kemungkinan besar, siapa anak dari Hanani sang penilik, dan bagaimana dia meniru teladan ayahnya yang berani? (2 Taw. 19:2; it ”Hanani” No. 2)

  2. 3. Meski Asa melakukan beberapa kesalahan, kenapa Alkitab mengatakan bahwa dia ”sepenuh hati terhadap Yehuwa seumur hidupnya”? (1 Raj. 15:14; w17.03 19 ¶5-6)

  3. 4. Kremasi bukanlah hal yang umum bagi orang Israel zaman dulu. Jadi, apa maksudnya orang-orang ”menyalakan api yang sangat besar” untuk Asa? (2 Taw. 16:14; w05 1/12 20 ¶5)

Pikirkan Pelajarannya

  • Kata-kata Nabi Azaria menyemangati Asa untuk memulihkan ibadah yang murni. Bagaimana kata-kata positif kita bisa memengaruhi orang lain? Gambar B

    Beberapa gambar: Seorang saudara menyemangati anak remaja dari seorang saudari di sidang. Ketiga gambar ini muncul lagi secara terpisah. Saudara tadi memperhatikan remaja itu di perhimpunan. Remaja itu terlihat bosan dan bersandar di kursi sambil main HP. Setelah perhimpunan, saudara tadi duduk di dekat remaja itu. Mereka berdua mengobrol dan tersenyum. Saudara tadi tersenyum saat melihat remaja itu memberikan komentar di Pelajaran ”Menara Pengawal”.

    Gambar B

  • Asa mengandalkan Yehuwa waktu melawan pasukan yang besar tapi malah mencari bantuan manusia waktu melawan pasukan yang lebih kecil. Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya mengandalkan Yehuwa dalam semua tindakan kita? (Ams. 3:​5, 6)

  • Bagaimana Saudara bisa meniru keberanian Asa dalam kehidupan Saudara?

Renungkan Lebih Dalam

  • Dari kisah ini, apa yang saya pelajari tentang Yehuwa?

  • Apa hubungan kisah ini dengan kehendak Yehuwa untuk mewujudkan Firdaus?

  • Apa yang mau saya tanyakan kepada Asa setelah dia dibangkitkan?

Cari Tahu Lebih Banyak

Kalau Saudara tinggal di negeri yang tidak melarang ibadah kepada Yehuwa, bagaimana Saudara bisa meniru Asa yang memanfaatkan masa damai?

”Manfaatkan Masa Damai dengan Sebaik-baiknya” (w20.09 14-19)

Perhatikan bagaimana teladan Asa bisa menguatkan kita saat harus melawan musuh yang kuat.

”Ada Upah bagi Kegiatanmu” (w12 15/8 8-10)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2026)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan