PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Karat”
  • Karat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Karat
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Harapan Saudara​—Allah atau Kekayaan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-25)
  • Pernahkah Anda Bertanya-tanya?
    Sedarlah!—1995
  • Berkat atau Laknat​—Contoh bagi Kita Dewasa Ini
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Hama jamur
    Daftar Istilah
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Karat”

KARAT

Lapisan kemerah-merahan, keropos, dan rapuh, yang terbentuk pada besi khususnya apabila mengalami kerusakan kimiawi akibat udara lembap; secara luas, lapisan di atas berbagai logam lain akibat korosi. Besi berkarat, tembaga dan perak dikatakan mengalami korosi, bahkan emas dapat dirusak oleh asam atau unsur tertentu. Kata Ibrani khel·ʼahʹ, yang diterjemahkan menjadi ”karat” (TB; NW; RS) atau ”sanga” (KJ), berasal dari kata yang artinya ”kena penyakit” (2Taw 16:12); jadi, sehubungan dengan logam, memaksudkan karat. (Yeh 24:6, 11, 12) Kata Yunani broʹsis berarti ”dimakan” atau ”dihabiskan” (Mat 6:19, 20), sedangkan i·osʹ berarti ”racun” (Rm 3:13; Yak 3:8) dan juga ”karat”.—Yak 5:3.

Yehezkiel menyamakan Yerusalem dengan belanga tembaga bermulut lebar ”yang dalamnya berkarat”. Karat tersebut menggambarkan kenajisan, tingkah laku bebas, dan penumpahan darah yang harus dipertanggungjawabkan oleh Yerusalem. Setelah memasak daging di belanga, ada perintah untuk ’meletakkan belanga kosong itu di atas baranya agar menjadi panas; tembaganya akan memanas, dan kenajisannya akan mencair di dalamnya. Biarlah karatnya dimakan habis [dan tembaganya menjadi merah, sehingga kotorannya hancur di dalamnya dan karatnya hilang; TB]’.—Yeh 24:3-12.

Dalam Khotbah di Gunung, Yesus Kristus mengatakan, ”Berhentilah menimbun bagi dirimu harta di atas bumi, di mana ngengat dan karat [broʹsis] menghabiskannya, dan di mana pencuri membongkar dan mencurinya. Sebaliknya, timbunlah bagi dirimu harta di surga, di mana ngengat ataupun karat tidak menghabiskannya, dan di mana pencuri tidak membongkar dan mencurinya.” (Mat 6:19, 20) Kekayaan materi yang ditimbun tidak dimanfaatkan; karena tidak digunakan, kekayaan itu dapat berkarat dan akhirnya tidak bermanfaat bahkan bagi pemiliknya. Malah, seperti peringatan Yakobus kepada pria kaya yang mengandalkan kekayaan materi, ”Kekayaanmu telah membusuk . . . Emas dan perakmu dimakan karat dan karat [i·osʹ] itu akan memberikan kesaksian tentang kamu dan akan memakan bagian-bagianmu yang berdaging. Sesuatu yang seperti api, itulah yang telah kamu timbun pada hari-hari terakhir. Lihat! Upah yang kamu tahan, yang menjadi hak para pekerja yang memanen ladangmu, terus berteriak, dan seruan minta tolong di pihak para penuai telah masuk ke telinga Yehuwa yang berbala tentara.” (Yak 5:2-4) Bukannya menggunakan kekayaan mereka dengan cara yang benar, mereka malah menahannya secara tidak adil-benar. Semakin lama disimpan, dan semakin banyak korosi dan karat yang terbentuk, semakin banyak pula kesaksian yang memberatkan mereka di hadapan takhta penghakiman Allah. Bertentangan dengan hal itu, Yesus menyarankan untuk menggunakan kekayaan materi dengan cara yang benar ketika ia berkata, ”Jalinlah persahabatan dengan menggunakan kekayaan yang tidak adil-benar, agar apabila kekayaan itu habis, mereka akan menerima kamu di tempat-tempat tinggal yang abadi.”—Luk 16:9.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan