PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g98 22/5 hlm. 11
  • Amarantus​—Makanan dari Orang-Orang Aztek

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Amarantus​—Makanan dari Orang-Orang Aztek
  • Sedarlah!—1998
  • Bahan Terkait
  • Bangsa Aztek​—Perjuangan Hidup Mereka yang Luar Biasa
    Sedarlah!—1999
  • Susu
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Meksiko City—Raksasa yang Semakin Membesar?
    Sedarlah!—1991
  • Dari Susu Murni Menjadi Susu Bubuk
    Sedarlah!—1999
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1998
g98 22/5 hlm. 11

Amarantus​—Makanan dari Orang-Orang Aztek

OLEH KORESPONDEN SEDARLAH! DI MEKSIKO

ALEGRÍA, permen bergizi yang namanya dalam bahasa Spanyol diterjemahkan ”sukacita” atau ”kebahagiaan”, pada umumnya ditemukan di stan-stan beraneka warna di pasar makanan Meksiko. Permen itu dibuat dari biji amarantus (bayam-bayaman atau Amaranthus hypochondriacus), tanaman tropis yang bunganya berwarna merah terang. Permen itu dibuat dengan madu mentah dan kadang-kadang dihiasi dengan walnut, biji cemara, dan kismis. Biji amarantus dapat juga digiling menjadi sereal atau tepung, yang digunakan untuk membuat roti dan kue.

Orang-orang Aztek membuat tortilla dan tamale dari tepung amarantus. Di samping itu, amarantus memainkan peranan penting dalam ritus keagamaan mereka. Surat kabar The News dari Meksiko City mengatakan, ”Dalam salah satu dari banyak ritual mereka, orang Aztek mencelupkan sepotong roti amarantus dalam darah salah seorang musuh yang mereka tangkap dan [bantai] kemudian memakannya.” Kebiasaan lain termasuk mencampur biji amarantus yang telah dihaluskan dengan jagung serta madu dan membentuk campuran tersebut menjadi patung berhala atau dewa berukuran mini. Berhala ini kemudian dimakan dalam ritual yang mirip dengan sakramen Komuni Katolik.

Kedua praktek ini menggusarkan penakluk Spanyol, Hernán Cortés, sehingga ia terdorong untuk melarang penanaman dan konsumsi amarantus. Siapa pun yang berani melanggar perintahnya akan dibunuh atau tangannya diamputasi. Maka, hasil pertanian yang pada suatu masa pernah menjadi palawija terpenting di Meksiko nyaris lenyap.

Akan tetapi, amarantus sanggup bertahan, dan entah bagaimana menyebar dari Amerika Tengah ke Himalaya. Pada abad yang lalu, amarantus telah menjadi makanan pokok bagi suku-suku pegunungan di Cina, India, Nepal, Pakistan, dan Tibet.

Di Meksiko sendiri, para peneliti baru-baru ini telah mencoba memisahkan protein biji amarantus untuk menghasilkan susu amarantus, minuman yang nilai gizinya hampir sama dengan susu sapi. Tujuan mereka adalah menggunakannya untuk memperkaya makanan dan minuman bagi orang-orang yang tidak mampu membeli telur, susu, ikan, atau daging segar.

Meskipun amarantus memiliki sejarah yang tidak mulus, makanan yang serbaguna dan bergizi ini masih dinikmati oleh banyak orang dewasa ini.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan