PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ph hlm. 21-23
  • Allah yang Tinggi Hikmat-Nya dan Besar Kuasa-Nya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Allah yang Tinggi Hikmat-Nya dan Besar Kuasa-Nya
  • Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Bahan Terkait
  • Janji-Janji yang Dapat Kita Percaya
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Allah yang Pengasih dan Adil
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Akhir dari Semua Problem
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
  • Kedamaian dan Kebahagiaan Segera Datang!
    Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
Lihat Lebih Banyak
Jalan Menuju Kedamaian dan Kebahagiaan
ph hlm. 21-23

Allah yang Tinggi Hikmat-Nya dan Besar Kuasa-Nya

Benny menjelaskan bahwa apa yang Allah buat juga menyingkapkan beberapa sifat-Nya yang lain. Ia membacakan kepada Chandra dan Novie ayat Alkitab yang menarik ini.

”Betapa banyak pekerjaanmu, oh, Yehuwa! Semuanya itu kaubuat dengan hikmat. Bumi penuh dengan hasil kerjamu.”​—Mazmur 104:24.

”Serangga yang paling kecil pun dapat memperlihatkan sesuatu tentang hikmat Yehuwa,” kata Benny. ”Misalnya, Alkitab mengatakan bahwa semut memiliki hikmat naluriah.”

Benny menyebutkan fakta bahwa mereka sering melihat semut sibuk menggigiti daun agar bisa dibawa ke sarangnya. Bagaimana semut tahu bahwa itu perlu dilakukan? Salah satu penulis Alkitab menjelaskan bahwa semut ”berhikmat secara naluri”. Tetapi, siapa yang membuatnya begitu? Siapa yang menaruh hikmat naluriah ini pada semut? Jawaban yang diberikan Alkitab adalah Yehuwa, Pribadi yang menjadikan langit dan bumi.​—Amsal 30:24, 25.

”Saya harus setuju bahwa makhluk-makhluk dengan hikmat naluriah seperti itu pasti ada yang merancang dan menciptakan,” demikian tanggapan Chandra.

Lalu, Benny mengatakan sesuatu yang sangat mengesankan Chandra dan Novie, ”Tahukah kalian bahwa keberadaan kita bergantung pada hikmat Yehuwa?” Mereka ingin tahu mengapa bisa begitu.

Benny mengemukakan fakta yang luar biasa bahwa kondisi di bumi cocok sekali untuk kehidupan. Kecepatan rotasi bumi pada porosnya dan kecepatan gerak bumi pada orbitnya mengelilingi matahari sedemikian tepat sehingga energi matahari dapat disalurkan sebaik mungkin ke permukaan bumi. Dengan adanya gravitasi, atmosfer bumi yang sangat penting​—yang terdiri dari campuran gas yang tepat​—tetap tertahan di bumi. Namun, tarikan gravitasi itu tidaklah terlalu kuat sampai-sampai kita tidak bebas bergerak. Belum lagi persediaan air yang begitu limpah, yang mutlak perlu untuk kelangsungan hidup. Bahkan tanah mengandung nutrisi yang mudah larut dalam air sehingga dapat diserap dan digunakan oleh tanaman.

”Saya sangat yakin bahwa semua itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan,” kata Benny. ”Pastilah Sumber hikmat yang tak terbatas, Allah Yehuwa, yang membuat semuanya berlangsung sedemikian rupa sehingga kehidupan bisa ada.”

Chandra dan Novie mengangguk tanda setuju.

Benny menyebutkan sifat Allah lainnya yang mengesankan mereka​—kuasa. Chandra ingin tahu apa yang Alkitab katakan tentang kuasa Yehuwa. Benny membuka Alkitab dan membacakan ayat ini:

”Aduh, Tuan Yang Berdaulat Yehuwa! Engkaulah yang telah membuat langit dan bumi dengan kuasamu yang besar dan lenganmu yang terentang.”​—Yeremia 32:17.

”Kita bisa mendapat sedikit gambaran tentang besarnya kuasa Yehuwa dengan memerhatikan kekuatan matahari,” kata Benny. ”Sewaktu kita berdiri di luar pada hari yang cerah, kita merasakan hangatnya matahari, bukan? Tahukah kamu seberapa dahsyatnya tenaga matahari?”

”Memang cuaca di sini bisa sangat panas sebelum musim hujan,” jawab Chandra, dan Novie setuju.

Benny mengatakan bahwa menurut apa yang pernah ia baca, suhu di inti matahari sekitar 15 juta derajat Celsius. Seandainya kita bisa mengambil sebagian dari inti matahari seukuran kepala jarum pentol saja dan menaruhnya di bumi, kita tidak dapat berdiri dengan aman pada jarak 150 kilometer dari sumber panas sekecil itu! Setiap detik, matahari memancarkan energi yang sebanding dengan ledakan ratusan juta bom nuklir.

”Kalau tenaga matahari saja sudah begitu hebat, seberapa besarkah kuasa yang dimiliki sang Pembuat matahari?” tanya Benny. ”Membayangkannya saja kita tidak sanggup. Matahari hanyalah bukti sangat kecil dari kuasa yang tak terbatas yang dimiliki Penciptanya, Yehuwa.”

Chandra dan Novie setuju bahwa penjelasan Benny masuk akal dan hal-hal yang menakjubkan itu tidak mungkin muncul secara kebetulan. Pasti ada Pencipta. Mereka mulai mengerti bahwa meskipun sang Pencipta, Yehuwa, adalah Roh yang tidak kelihatan, Ia adalah Pribadi nyata yang memperlihatkan kasih, keadilan, hikmat, dan kuasa yang sempurna dalam segala sesuatu yang Ia ciptakan.

Kotak Tinjauan

● Sifat menakjubkan apa yang Allah Yehuwa miliki yang disingkapkan dengan jelas dalam ciptaan, menurut Mazmur 104:24?

● Dari hal-hal di sekitar kita, contoh apa saja yang bisa kita lihat tentang hikmat Allah?​—Amsal 30:24, 25.

● Sifat apa lagi yang Yehuwa miliki yang dapat dilihat dari ciptaan, menurut Yeremia 32:17?

● Dari hasil karya-Nya, bukti apa tentang kuasa Allah yang dapat kita lihat?

[Gambar di hlm. 21]

Hikmat naluriah tidak muncul secara kebetulan

[Gambar di hlm. 22]

Rotasi bumi pada porosnya membuat kehidupan bisa berlangsung

[Gambar di hlm. 23]

Betapa besarnya kuasa yang dimiliki sang Pembuat matahari!

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan