PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yb99 hlm. 43-64
  • Laporan Sedunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Laporan Sedunia
  • Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1999
  • Subjudul
  • Afrika
  • Amerika
  • Asia
  • Eropa
  • Pulau-Pulau di Bumi
Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1999
yb99 hlm. 43-64

Laporan Sedunia

Afrika

Dalam skala global, pengumpulan orang-orang yang ”memiliki kecenderungan yang benar untuk kehidupan abadi” terus maju pesat. (Kis. 13:48) Di sebagian besar Afrika, banyak sekali orang yang ingin menempuh jalan hidup Yehuwa. Untuk membantu mereka, pada tahun dinas yang lalu, New World Translation of the Holy Scriptures diperkenalkan dalam bahasa Yoruba (digunakan oleh 23 juta orang), dan Kitab-Kitab Yunani Kristen dalam bahasa Tsonga (digunakan oleh 4 juta orang).

Selama lima tahun terakhir, Angola dan Uganda melaporkan lebih dari 70 persen pertambahan jumlah pemuji Yehuwa di hadapan umum. Guinea Ekuatorial, Gambia, Mozambik, dan Rwanda, masing-masing mengalami pertambahan jauh di atas 100 persen. Guinea-Bissau memperlihatkan pertumbuhan sebesar 300 persen. Nigeria selalu memiliki rata-rata lebih dari 200.000 penyiar. Di Republik Demokratik Kongo maupun Zambia, ada lebih dari 100.000 pemberita Kerajaan yang memberikan kesaksian yang bagus, sekalipun sering menghadapi problem serius.

Di Burkina Faso, banyak orang sangat ingin mengetahui isi Alkitab. Dalam waktu tiga bulan selama tahun lalu, empat perintis istimewa mengabar di 169 desa dalam radius 140 kilometer dari ibu kotanya, Ouagadougou. Di beberapa daerah, hampir-hampir tidak ada jalan penghubung, dan seraya mereka mengunjungi desa-desa, para perintis yang bergairah ini berjalan kaki sejauh 15 kilometer pada siang hari yang suhunya mencapai 45 derajat Celsius bila sedang mendung. Mereka berbicara dengan orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Yehuwa ataupun bertemu salah seorang Saksi-Nya. Beberapa tahun belakangan ini, kalangan berwenang telah berupaya mengajar penduduk setempat membaca dan menulis dalam bahasa Mooré, bahasa ibu dari penduduk ini. Tetapi, sedikit sekali bahan bacaan yang tersedia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Lembaga telah mencetak sejumlah publikasi dalam bahasa mereka. Para perintis tersebut melaporkan, ”Reaksi penduduk sangat menyentuh, dan itu menganjurkan kami. . . . Kami melihat sukacita mereka sewaktu menerima publikasi dalam bahasa mereka sendiri, khususnya yang berisi kabar baik dari Allah.” Selama tiga bulan di daerah ini, para perintis itu menyiarkan 3.615 buku, 22.228 brosur, dan 368 majalah.

Di sebuah kota di Nigeria, para penyiar sedang bersiap-siap untuk mengabar di sebuah daerah yang terlibat pertikaian etnik yang sedang gawat-gawatnya. Karena mengindahkan nasihat yang diberikan, mereka mulai pulang ke rumah. Tetapi, sekelompok pemuda yang pemberang menghentikan mobil para penyiar itu dan meminta bensinnya untuk digunakan membakar rumah-rumah. Saudara-saudara menjelaskan pendirian mereka yang netral, tetapi para pemuda itu tidak mau mendengarkan. (Yoh. 17:16; Rm. 12:18) Kemudian para penyiar itu membagikan kepada setiap orang dalam gerombolan itu risalah Berita Kerajaan No. 35, yang mengajukan pertanyaan ”Mungkinkah Semua Orang Akan Saling Mengasihi?” Para pemuda itu mengagumi risalah tersebut, mengacungkan jempol kepada saudara-saudara, dan membiarkan mereka pulang dengan damai.

Sewaktu mengerjakan daerah terpencil di Rwanda pada tahun lalu, seorang Saksi bertemu seorang pria yang sangat senang menerima buku Pengetahuan dan belajar Alkitab. Sejak awal, pria itu memperlihatkan penghargaan terhadap perhimpunan sidang. (Ibr. 10:24, 25) Meskipun kehilangan satu kaki dari lutut ke bawah, ia menyeberangi danau dengan kano dari batang pohon dan berjalan selama empat jam untuk tiba di tempat perhimpunan. Ia hadir secara tetap tentu, mengikuti Sekolah Pelayanan Teokratis, dan membantu anak-anaknya belajar tentang Pencipta mereka. Betapa bersukacitanya ia akan harapan bahwa tak lama lagi, ia dapat berjalan kembali dengan kedua kakinya!—Yes. 35:6.

Seorang pria bernama Jackson belajar dengan Saksi-Saksi di Monrovia, Liberia, tetapi perang memaksanya untuk lari ke sebuah desa di Bopolu, distrik rumahnya. Setelah beberapa waktu, kantor cabang menerima sepucuk surat mendesak darinya untuk meminta bantuan mendirikan sebuah Balai Kerajaan dan mengorganisasi para peminat. Mengapa? Ia menjelaskan, ”Mulai pukul setengah tujuh setiap hari Minggu pagi, saya sibuk memberikan pengajaran Alkitab hingga pukul sembilan malam . . . saya tidak sanggup lagi menangani begitu banyak orang yang membutuhkan pengajaran Alkitab, jadi saya telah menugasi empat pelajar Alkitab saya untuk membantu memimpin sejumlah pengajaran Alkitab sendiri. . . . Problem terbesar yang sedang saya hadapi adalah bagaimana mengurus sidang yang bertumbuh ini. Saya sendiri masih baru dan membutuhkan susu rohani; bagaimana saya dapat memberi makan yang lain?” Seorang pengawas wilayah yang berkunjung ke Bopolu melaporkan bahwa Jackson sedang memimpin pengajaran Alkitab dengan 37 orang dan ada lebih banyak lagi yang ingin belajar. Sang pengawas wilayah memberitahukan bahwa seorang perintis istimewa sangat dibutuhkan di Bopolu. Akhirnya, Jackson sendiri memenuhi syarat untuk melayani sebagai penyiar belum terbaptis.

Kelas-kelas pemberantasan buta huruf diselenggarakan di 372 dari 637 sidang di Mozambik. Sekarang ini, sekitar 5.800 siswa mengikuti kelas-kelas ini, dan 1.525 belajar membaca pada tahun lalu. Patut disimak bahwa di antara Saksi-Saksi Yehuwa di Mozambik, tingkat melek huruf kini mencapai 72 persen. Kelas-kelas pemberantasan buta huruf sangat banyak membantu orang-orang di sini untuk memperoleh pengetahuan yang saksama mengenai kebenaran Alkitab.—1 Tim. 2:3, 4.

Pada suatu pagi sewaktu dua anak laki-laki, berusia empat dan lima tahun, dari dua keluarga diantar ke sekolah mereka di Windhoek, Namibia, kepala sekolah menjelaskan bahwa kelas mereka akan mengadakan pesta ulang tahun. Ia telah membaca brosur Sekolah, jadi ia menanyakan salah satu dari orang-tua anak-anak itu apa yang seharusnya ia lakukan. Saudari kita menjelaskan pendirian kita tetapi mengatakan bahwa anak-anak itu sanggup mengambil keputusan mereka sendiri.

Sewaktu salah satu dari saudari-saudari kita kembali pada akhir hari itu untuk menjemput anaknya, sang kepala sekolah memberi tahu dia, ”Anda harus bangga dengan kedua anak laki-laki ini! Saya menyuruh mereka keluar dari kelas sewaktu anak-anak menyanyikan ’selamat ulang tahun’. Sewaktu tiba waktunya makan kue, anak yang lebih muda bertanya apakah itu kue ’ulang tahun’. Saya mengiakan, dan ia menjawab, ”Tidak, terima kasih.” Anak yang satunya lagi mengatakan hal yang sama.” Belakangan, salah satu dari anak-anak itu menanyai sang guru apakah ia mengetahui nama Allah dan kemudian memberikan kesaksian kepadanya mengenai Yehuwa. Anak yang lain, dengan inisiatif sendiri, membawakan video Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi yang Mendukung Nama Itu kepada sang guru. Sebagai hasil dari teladan baik dan kesaksian yang berani dari mereka, sang guru menghadiri Peringatan sewaktu ia diundang. Sebuah pengajaran Alkitab dimulai bersamanya oleh salah satu dari orang-tua anak-anak itu, dan ia berkata, ”Sekarang saya telah menyerahkan diri untuk bertindak menurut jalan Allah, dan saya bertekad untuk tidak membiarkan apa pun menghalangi saya.”

Seorang penatua yang bergairah di Zambia menggunakan publikasi Lembaga dalam bentuk kaset audio dengan efektif sewaktu memberikan kesaksian di jalan. Bagaimana? Ia memarkir mobilnya di pinggir jalan dan memutar kaset audio Rahasia Kebahagiaan Keluarga. Para pejalan kaki diundang untuk mendekat dan mendengarkan apa yang sedang dibacakan, tak lama kemudian mereka pun ingin tahu apa itu. Saudara kita menjelaskan bahwa yang mereka dengarkan adalah bagian dari buku Kebahagiaan Keluarga. Hasilnya, dalam sebulan ia menempatkan 29 buku dan memulai dua pengajaran Alkitab.

Amerika

Tuaian di beberapa negeri memang lebih banyak jika dibandingkan dengan di negeri-negeri lainnya, tetapi ayat yang mengatakan bahwa ’ladang-ladang sudah putih untuk dipanen’ masih berlaku. (Yoh. 4:35) Selama lima tahun terakhir, Brasil mengalami peningkatan jumlah pemberita Kerajaan sebesar 33 persen; Meksiko, 36 persen; Kuba, 64 persen; dan Kolombia, 65 persen. Selama periode yang sama di Amerika Serikat, 209.249 orang melambangkan pembaktian mereka dengan pembaptisan air, dan ada puncak baru sebanyak 1.040.283 yang ambil bagian dalam dinas pengabaran!

Seorang perintis istimewa yang melayani di bagian selatan Honduras memimpin pengajaran yang benar-benar membawa sukacita. Sewaktu sampai di pasal 12 dari buku Pengetahuan, sang siswa menjadi penyiar belum terbaptis. Dalam waktu dua bulan, ia sendiri telah memimpin dua pengajaran Alkitab yang progresif dan kedua siswanya telah menghadiri perhimpunan. Setelah tiga setengah bulan berlalu, salah satu dari siswanya ini menjadi penyiar belum terbaptis dari kabar baik. Tiga bulan kemudian siswa kedua ikut memberikan kesaksian. Sewaktu siswa yang mula-mula siap untuk dibaptis, demikian pula dengan siswanya yang pertama. Siswa yang satunya lagi juga membuat kemajuan yang baik. Berikutnya? Siswa yang mula-mula, kini adalah saudara kita, telah memimpin pengajaran Alkitab yang baru, dengan sepasang suami-istri. Pekerjaan menjadikan murid ini benar-benar membawa sukacita!

Upaya yang sungguh-sungguh sedang dikerahkan untuk memberikan kesaksian dengan saksama di kawasan Sungai Amazon, Brasil. Kantor cabang telah menugasi 21 perintis untuk mengabar di daerah itu, menggunakan empat perahu besar. Semua perintis ini berpengalaman dalam berlayar, dan yang lebih penting, mereka senantiasa memiliki semangat rela berkorban. Perahu-perahu ini beroperasi di sepanjang sungai-sungai Madeira, Purus, Solimões, dan Tocantins serta kawasan di sekitar Pulau Marajó. Sungai-sungai ini membentang sejauh kira-kira 9.700 kilometer, dan diperkirakan 370.000 orang tinggal di sepanjang tepi sungai atau di dekatnya. Belum lama ini, sepucuk surat dari para perintis di salah satu perahu itu sebagian isinya berbunyi, ”Akhirnya kami tiba di kota Chaves . . . Kami menyelenggarakan perhimpunan umum dan memperlihatkan video United by Divine Teaching (Dipersatukan Melalui Pengajaran Ilahi). Tujuh puluh orang hadir. Seorang pria menerima buku Hidup Kekal dan membacanya selama seminggu kami berada di sana. Ia memberi tahu kami, ’Jika kalian mendirikan gereja di sini, saya ingin jadi anggota.’”

Orang-orang lain agak sulit dijangkau, bukan karena mereka tinggal di daerah terpencil, melainkan karena mereka menempuh perjalanan ke tempat-tempat semacam itu pada masa liburan. Hampir satu juta orang yang pergi ke Alaska setiap musim panas berupaya melihat Gunung McKinley yang tingginya 6.194 meter! Bagaimana kita dapat mencapai mereka di sana dengan sesuatu yang dapat membantu mereka berpikir tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya? Saksi-Saksi setempat mendapat izin khusus untuk menempatkan sebuah meja lektur di Taman Nasional Denali. Topik-topik yang tepat dari Sedarlah! dipilih, seperti ”Mountains—Masterpieces of Creation” (”Pegunungan—Mahakarya Ciptaan”, 8 Oktober 1994 dalam bahasa Inggris), ”Siapa yang akan Menyelamatkan Satwa Kita?” (8 Juli 1997), ”Dapatkah Hutan Tropis Kita Diselamatkan?” (8 Mei 1998), dan ”Iditarod—Perlu Sepuluh Tahun untuk Pembentukannya” (8 Oktober 1995). Sebagai hasil dari upaya untuk menjumpai orang di tempat mereka berada, mereka mencapai para pengunjung dari Australia, Yunani, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Skotlandia, Swedia, Swiss, Taiwan, dan Cina! Mereka juga memberikan kesaksian kepada banyak orang dari berbagai bagian Amerika Serikat.

Daerah di Meksiko kini sering dikerjakan—setiap satu atau dua minggu di banyak kota. Di permukiman Las Nubes, Negara Bagian Chiapas, mayoritas penduduknya adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Hanya ada tiga rumah yang bukan Saksi. Di San Antonio Buenavista, kini ada delapan sidang dan hanya 64 rumah bukan Saksi yang dapat dikunjungi. Saksi-Saksi di sana berjalan kaki selama beberapa jam untuk mencapai daerah yang dapat mereka beri kesaksian dan memimpin pengajaran Alkitab.

Pada akhir sebuah perhimpunan di Balai Kerajaan di Nikaragua, seorang Saksi menyalami dua wanita muda. Ia menyangka bahwa mereka adalah Saksi yang berkunjung dari sidang lain. Sewaktu saudari kita sadar bahwa mereka bukan Saksi melainkan hanya datang karena ingin tahu, ia menawarkan pengajaran Alkitab kepada mereka. Mereka setuju. Mereka berdua adalah pengikut dari sebuah kelompok agama yang dikenal sebagai Young Life (Hidup Muda), dan mereka adalah pemimpin regionalnya. Salah satunya, Karelia, mulai mengajarkan kelompoknya hal-hal yang ia pelajari dari pelajaran Alkitabnya. Ia mulai dengan nama Allah. Seorang pastor gereja mencoba menghalanginya dengan mengatakan bahwa Yehuwa sebenarnya bukan nama ilahi. Karelia menjawab bahwa seandainya demikian, sang pastor tidak dapat menggunakan Alkitabnya lagi karena itu memuat nama Yehuwa. Ia pun terdiam. Setelah itu, Karelia mengajarkan kelompoknya kebenaran mengenai Tritunggal dan salib. Tak lama kemudian, para pastor mencabut hak istimewa Karelia untuk memimpin doa dalam pertemuan mereka karena ia berdoa kepada Yehuwa, dalam nama Yesus Kristus. Ia tidak diundang untuk rapat umum berikutnya. Jadi, dalam salah satu pertemuan mereka, ia mengumumkan bahwa ia keluar dari kelompok itu untuk menjadi salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Ia mengambil keputusan itu setelah mempelajari empat pasal pertama saja dari buku Pengetahuan. Dalam waktu kurang dari tujuh bulan, ia dibaptis.

Asia

Negeri-negeri Timur juga menyambut undangan, ”Haleluya! . . . Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!” (Mzm. 150:1, 6) Di setiap negeri di Asia, Saksi-Saksi Yehuwa telah memberitakan kabar baik, dan seraya orang-orang mendapat kesempatan untuk mendengar berita itu, jumlah Saksi-Saksi pun bertambah. Di beberapa negeri, pertumbuhannya sangat pesat. Israel, Bangladesh, dan Makau semuanya mengalami pertambahan lebih dari 100 persen selama lima tahun terakhir. Nepal, Georgia, dan Kazakstan melaporkan pertumbuhan jauh di atas 200 persen. Di Republik Korea, sekitar 85.000 orang secara tetap tentu ambil bagian dalam memberitakan kabar baik. Di Jepang, sebanyak 222.000 orang sedang melayani Yehuwa dengan loyal.

Sungguh besar sukacita yang dirasakan pada tanggal 30 April 1998 sewaktu pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa mendapat pengakuan resmi di Kirghizistan! Ketua komisi negara yang bertanggung jawab untuk pendaftaran itu terkejut sewaktu saudara-saudara memberinya satu eksemplar buku Pengetahuan, yang telah diterbitkan dan tersedia untuk disiarkan dalam bahasa Kirghiz.

Meskipun belum terbaptis, adakalanya anak-anak banyak berperan dalam menarik orang-orang ke ibadat yang sejati. Seorang anak laki-laki berusia tiga setengah tahun dari satu keluarga Saksi di India berteman baik dengan tetangganya dan memperlakukan mereka seperti kakaknya sendiri. Anak ini secara teratur mengundang ”abang”-nya untuk ikut ke perhimpunan sidang pada hari Minggu. Tetapi tetangga tersebut pergi menonton film pada akhir pekan. Akan tetapi, akhirnya ia menyerah dan setuju untuk pergi ke perhimpunan. Kemudian, anak ini berkeras agar tetangga tersebut mengenakan pakaian yang pantas untuk pergi ke Balai Kerajaan. Sewaktu ia mencoba berdalih, anak itu menggenggam tangannya, membawa pria itu ke kamarnya, dan memperlihatkan pakaian apa yang pantas untuk dikenakan. Di perhimpunan, pemuda tersebut ternyata menyukai apa yang ia dengar. Sejak saat itu, ia dan adik perempuannya tidak pernah absen dari perhimpunan. Belakangan, sewaktu ia tahu bahwa anak laki-laki tadi menaati nasihat orang-tuanya, tidak soal dilihat atau tidak dilihat oleh mereka—karena ”Yehuwa bisa melihat”—pemuda tersebut merasa sangat takjub. Ia dan adiknya kini berupaya menjadi Saksi-Saksi yang terbaptis.

Seorang penyiar di Kagoshima, Jepang, memanfaatkan video Lembaga dengan baik. Karena yakin bahwa ini adalah alat yang sangat efektif untuk mencapai hati orang-orang, ia memutuskan untuk menonton semuanya bersama suaminya yang belum seiman. Sebagai permulaan, mereka menonton Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi yang Mendukung Nama Itu. Hasilnya, sang suami setuju untuk belajar Alkitab secara tetap tentu. Kemudian video United by Divine Teaching (Dipersatukan Melalui Pengajaran Ilahi) mengesankan dia akan betapa nyatanya persaudaraan seluas dunia dan menimbulkan dalam dirinya hasrat untuk menjadi salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, karena pekerjaan dan tekanan dari sanak saudaranya, ia merasa bahwa ini hal yang mustahil. Akan tetapi, saat menonton Jilid 1 dan 2 dari video The Bible—A Book of Fact and Prophecy (Alkitab—Buku yang Berisi Fakta dan Nubuat), ia mulai menerapkan prinsip Alkitab dalam kehidupan pribadinya. Tak lama kemudian, ia ikut dalam dinas pengabaran sebagai penyiar belum terbaptis. Akhirnya, video Jehovah’s Witnesses Stand Firm Against Nazi Assault (Saksi-Saksi Yehuwa Berdiri Teguh di Bawah Serangan Nazi) mengesankan dalam dirinya bahwa Yehuwa menguatkan umat-Nya. Kini ia siap untuk pembaptisan, dan ia dibaptis pada bulan Oktober 1997.

Valkim, seorang wanita yang sangat religius di Myanmar, bergabung dengan Gereja Metodis. Sewaktu pastornya meninggalkan gereja dan menjadi pastor di gereja lain, ia mengikutinya karena ia tidak mendapatkan sukacita sejati di gereja sebelumnya. Belakangan sang pastor pindah lagi, bergabung dengan Gereja Evangelis, dan menjadi pastor di sana. Sekali lagi, Valkim mengikutinya. Akan tetapi, beberapa waktu kemudian ia sangat kecewa dengan semua agama karena kebutuhan rohaninya belum terpuaskan. Tak lama setelah itu, ketiga anaknya meninggal dalam waktu tiga tahun. Ia merasa putus asa. Temannya menyarankan agar ia menonton video dan membaca novel agar terlepas dari perasaan negatifnya. Rasa putus asa itu belum pupus juga. Kemudian, pada suatu hari Valkim mengunjungi sanak saudaranya yang telah menjadi Saksi Yehuwa. Seorang penatua kebetulan ada di rumah itu sewaktu Valkim berkunjung, dan ia diberi tahu tentang keadaan Valkim yang menyedihkan. Ia mengundang Valkim ke perhimpunan di Balai Kerajaan dan mengatakan bahwa seusai perhimpunan ia boleh mengajukan pertanyaan apa saja. Valkim menerima undangan itu. Saat mendapatkan jawaban Alkitab untuk hal-hal yang telah membingungkannya, ia akhirnya merasa puas. Ia langsung setuju untuk belajar Alkitab. Ia membuat kemajuan yang pesat, dan kini adalah penyiar terbaptis.

Sering kali butuh kesabaran untuk meruntuhkan prasangka agama sewaktu membagikan kabar baik. Tetapi, ada saja orang-orang yang mendengarkan dengan rasa syukur dan memperlihatkan penghargaan dengan mengerahkan upaya yang sungguh-sungguh untuk menghadiri perhimpunan sidang secara tetap tentu. Nataliya, yang berusia sekitar 60 tahun, tinggal di pegunungan di Kazakstan. Ia harus dua kali berganti bus agar dapat menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan, sejauh 30 kilometer dari rumahnya. Bus pertama mengantarnya 12 kilometer menuruni lembah, dan bus kedua, sejauh 18 kilometer berikutnya ke Balai Kerajaan. Pada musim dingin, karena es dan salju yang berbahaya, bus sering kali tidak beroperasi di pegunungan. Tetapi, Nataliya berani berjalan kaki menuruni lembah hingga bus kedua. Katanya, ”Saya harus pulang ke rumah”, yakni ke Balai Kerajaan. Ia menjelaskan, ”Saya punya dua rumah. Satu rumah tempat saya tidur, dan rumah yang satunya lagi adalah Balai Kerajaan.”

Penduduk Israel merupakan perpaduan dari berbagai ras, bahasa, dan agama. Saksi-Saksi di Israel sering diundang masuk oleh tuan rumah untuk menjelaskan alasan mereka berkunjung. Banyak yang dengan tulus menyatakan penghargaan akan berita Kerajaan. Akan tetapi, dalam masyarakat Yahudi yang ultraortodoks, ada golongan minoritas yang merasa terganggu oleh semakin banyaknya sambutan terhadap berita Kerajaan. Pada bulan Desember 1997, sebuah demonstrasi yang diikuti sekitar 300 orang diorganisasi di luar kebaktian distrik di Jaffa, dekat Tel Aviv. Sebagian besar demonstran datang dengan bus dari daerah lain dan tidak tahu-menahu mengenai sasaran demonstrasi tersebut.

Tindak kekerasan yang terorganisasi telah mengakibatkan insiden-insiden, yakni pemukulan terhadap saudari-saudari secara brutal oleh gerombolan massa, dan penyergapan terhadap saudara-saudara sewaktu mereka sedang mengadakan kunjungan kembali. Para penentang mencoba membangkitkan kebencian terhadap saudara-saudara kita dengan meneriakkan slogan yang mengatakan bahwa kita adalah Nazi dan mengatakan bahwa kita membayar orang untuk beralih agama. Meskipun para organisator kampanye yang penuh kebencian ini tahu persis bahwa tuduhan itu tidak benar, banyak orang yang telah disesatkan sehingga mempercayai dusta ini dan siap melakukan apa pun yang diminta.

Tentangan tidak menggentarkan saudara-saudara kita, tidak juga menghentikan para peminat untuk mendapatkan kebenaran. Mayoritas penduduk Israel sangat gusar akan tingkah laku yang menyalahi hukum semacam itu. Banyak orang yang lalu lalang sewaktu melihat para penentang religius tersebut berdemonstrasi di depan Betel, singgah untuk mengajukan pertanyaan dan bersedia mendengarkan jawaban-jawaban yang berdasarkan Alkitab. Beberapa orang yang tertarik oleh demonstrasi itu bahkan telah mulai belajar dengan Saksi-Saksi Yehuwa dan menghadiri perhimpunan.

Di Lebanon, seorang saudari yang penuh perhatian dapat membantu seorang gadis yang sejak kecil telah bergaul dengan umat Yehuwa. Hingga usia 15 tahun, ia menghadiri perhimpunan dan tampaknya berjalan baik. Kemudian, tiba-tiba ia tidak lagi bergaul dengan sidang dan tidak ingin membahas kebenaran Alkitab. Hampir satu tahun ia menjauhkan diri dari sidang. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan para penatua dan berdoa, seorang saudari menelepon sang gadis untuk menanyakan apakah ia boleh berkunjung. Jawabannya adalah, ”Untuk apa kamu berkunjung? Kalau kamu ingin bicara soal kebenaran, lebih baik tidak usah datang.” Saudari tersebut meyakinkan gadis itu bahwa ia hanya merasa rindu dan ingin menceritakan tentang perjalanannya ke Eropa belum lama itu. Ia berjanji bahwa ia akan merespek keinginan sang gadis; akan tetapi, ia menambahkan, ”Sebenarnya, saya punya beberapa pertanyaan untukmu, dan jawabanmu akan bermanfaat bagi saya untuk membantu orang-orang muda seperti kamu.”

Sewaktu mereka bertemu, saudari kita menceritakan perjalanannya ke Eropa dan kebaktian yang ia hadiri. Ia mengungkapkan rasa sukacita yang dialaminya sewaktu berada di antara saudara-saudara dan mengomentari kasih yang mereka perlihatkan. Sang gadis tampaknya senang mendengar itu dan terkesan. Kemudian, saudari tersebut mengajukan beberapa pertanyaan, ”Selama setahun ini, kamu hidup dalam duniamu sendiri tanpa terikat oleh kebenaran. Saya ingin tahu, Apakah kamu merasa bahagia dan puas? Apakah ada yang kurang pada jalan hidup kebenaran, yang kamu temukan di jalan hidup duniawi? Bagaimana dengan teman-teman bergaulmu selama setahun ini—apakah kamu merasa bahwa mereka ternyata lebih baik daripada teman-temanmu sebelumnya?” Ia meminta gadis itu untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu dan kemudian memberikan jawabannya di lain waktu.

Sepuluh hari kemudian, mereka bertemu lagi. Sebagai jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu, gadis tersebut mengatakan, antara lain, bahwa ia merasa bosan dan mencoba mengisi waktunya dengan bekerja di rumah, mendengarkan musik, dan menonton TV serta video, tetapi ia tidak bahagia. Ia juga mengatakan bahwa ia mempunyai kekasih dan mengharapkan sang kekasih menikahinya. Dengan sabar, saudari tersebut membuka beberapa ayat, beberapa artikel ”Pertanyaan Kaum Muda” dari Sedarlah!, dan buku Membina Keluarga Bahagia untuk membantunya menghargai apa itu cinta sejati dan bagaimana seorang pemuda yang benar-benar mencintai seorang gadis memperlihatkan cinta dan minatnya akan sang gadis. Setelah beberapa kali berkunjung, seraya mereka bersama-sama membahas kelima pasal pertama dari buku Membina Keluarga, sang gadis menyimpulkan bahwa pacarnya bukanlah suami yang diinginkannya.

Sebuah pengajaran Alkitab dimulai kembali dengannya, dan ia terus membuat kemajuan. Kemudian, seorang pemuda lain mengaku berminat akan dia dan kebenaran. Meskipun belajar, sang pemuda tidak membuat kemajuan. Gadis itu menghentikan hubungan apa pun dengan sang pemuda, karena ia memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang ingin melayani Yehuwa dengan sepenuh hati bersamanya. Setahun kemudian ia dibaptis. Ia memperoleh pekerjaan penggal waktu dan kemudian mendaftar sebagai perintis. Sebaliknya daripada merasa bosan, kini ia melayani sebagai perintis yang bahagia. Ia juga dapat membantu orang-orang muda lain yang menyangka bahwa dunia akan membuat mereka bahagia, seperti yang pernah ia sangka.

Bagaimana semua orang yang berhati domba dapat ditemukan di antara lebih dari 130.000.000 penduduk Pakistan? Saudara-saudara kita melakukan bagian mereka pada tahun lalu dengan bergairah membagikan publikasi-publikasi seperti Berita Kerajaan No. 35 dalam bahasa Urdu dan Inggris. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, permintaan akan brosur Apa yang Allah Tuntut dan pengajaran Alkitab terus mengalir, bahkan dari kota-kota yang tidak terdapat Saksi-Saksi. Tampak jelas bahwa malaikat yang terbang di tengah langit, menurut Penyingkapan 14:6, sangat berperan dalam pekerjaan ini.

Eropa

Inilah ”hari keselamatan” dari Yehuwa. (2 Kor. 6:2) Kesempatan masih terbuka bagi orang-orang untuk memilih kehidupan. Eropa Timur termasuk daerah yang banyak orangnya kini mengambil keputusan yang bijaksana itu. Sejak tahun 1993, terdapat pertumbuhan di atas 100 persen di Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Estonia, Lituania, Moldova, dan Ukraina. Lebih dari 300 persen di Latvia dan Rusia, meskipun timbul semakin banyak tentangan dari berbagai sumber. Lebih dari 500 persen di Belarus. Di Albania, angka yang luar biasa, 830 persen! Tampak jelas bahwa ada lebih banyak orang lagi yang, sewaktu diberikan anjuran yang dibutuhkan, bersyukur atas kesempatan untuk memilih kehidupan.

Seorang Saksi di Austria mengadakan kunjungan kembali kepada seorang wanita yang selalu mengatakan bahwa ia tidak punya waktu. Pada kunjungan berikutnya, Saksi tersebut hanya menunjukkan risalah Kehidupan dalam Dunia Baru yang Penuh Damai, dan sebelum wanita itu dapat mengatakan ”Saya tidak punya waktu”, ia menyodorkan risalah itu sambil berkata singkat, ”Ini menyangkut masa depan keluarga Anda”. Apa yang wanita itu baca membuatnya ingin tahu lebih banyak. Sewaktu Saksi itu kembali, wanita tersebut meminta buku Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, yang ia lihat dipajang di luar sebuah Balai Kerajaan. Sementara itu, keluarganya menerima selebaran yang mengumumkan sebuah kelas Alkitab yang disponsori gereja setempat. Ia dan suaminya menghadirinya. Tetapi, sewaktu mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada imam, jawabannya adalah bahwa dalam kelas ini hanya ada renungan, tidak ada pembahasan. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan mereka terjawab sewaktu Saksi tersebut mengadakan kunjungan kembali yang berikutnya, dan sebuah pengajaran Alkitab dimulai. Seperti biasa, tentangan pun timbul. Sang suami adalah penjaga gereja dan anggota dewan paroki. Karena tekanan, ia berhenti belajar selama beberapa waktu. Kontak dengannya hanyalah melalui telepon dan sewaktu mengantarkan majalah. Setelah tiga bulan, pelajaran dilanjutkan kembali. Seraya penghargaannya akan Yehuwa bertumbuh, ia mengundurkan diri dari dewan paroki dan berhenti melayani sebagai penjaga gereja. Ia dan istrinya kini adalah Saksi-Saksi yang terbaptis, dan anak-anak mereka adalah penyiar belum terbaptis.

Banyak orang Eropa berimigrasi ke Amerika Serikat untuk memperoleh kekayaan. Inilah yang dilakukan Aleksander, seorang pria dari Latvia. Tetapi, kehidupan di negeri dengan berjuta janji itu tidaklah mudah baginya; secara finansial kondisinya sangat terjepit. Akan tetapi, ia menemukan kekayaan rohani. Setelah belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa, ia sadar ia telah menemukan kebenaran, yang lebih berharga daripada emas. Karena pada dasarnya ia seorang yang antusias, tak lama kemudian ia ingin membagikan kepercayaan yang baru diperolehnya ini. Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, ia telah menceraikan istrinya, Inara, meninggalkannya untuk mengurus putra mereka, Kim. Meskipun demikian, setelah menerima banyak surat dan telepon dari Aleksander, mantan suaminya, Inara mulai belajar dengan Saksi-Saksi di Latvia. Akhirnya Aleksander dibaptis di New York, dan Inara dibaptis di Lituania. Setelah berpisah selama lima tahun, Aleksander kembali ke Latvia dan menikahi kembali mantan istrinya, sesuatu yang amat membahagiakan bagi Kim, yang saat itu berusia sembilan tahun.

Yesus bahkan mengajari kita untuk mengasihi musuh kita. (Mat. 5:44, 45) Beberapa dari mereka juga mengubah haluan agar dapat menyenangkan Yehuwa. Ini tampak jelas sewaktu seorang penatua dari Sidang Taurage, Lituania, sedang mengadakan pembahasan dengan seorang calon pembaptisan dari kota Panevėz̆ys. Selama pembahasan, calon tersebut, seorang wanita yang cukup berumur, mengatakan bahwa ia merasa sulit mengenakan kepribadian yang lemah lembut karena sifat pekerjaan yang telah dilakoninya selama bertahun-tahun. Ia adalah mantan sipir penjara wanita di Panevėz̆ys. Jawaban ini menimbulkan minat sang penatua. Ia bertanya apakah wanita itu bekerja di sana selama tahun 1960-an. Ia berkata, ”Ya”, jadi sang penatua bertanya lagi, ”Apakah Anda mengenal wanita-wanita yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa dan ditahan karena kebenaran pada waktu itu?” Ia mengingat ada dua atau tiga, termasuk Petrute, saudari yang belum lama itu membantunya mempelajari kebenaran. Ia juga mengingat seorang saudari yang dipenjarakan bersama putrinya yang masih bayi. Nah, sewaktu sang penatua mendengar hal ini, ia dengan antusias mengatakan bahwa saudari itu adalah ibunya, yang ditangkap karena memberikan kesaksian, dan bahwa semua anaknya, kecuali bayi itu, direnggut berdasarkan perintah pengadilan untuk diasuh oleh sanak saudara. Sang penatua berusia tiga tahun pada waktu itu. Kini, ia sedang membahas pertanyaan untuk pembaptisan dengan mantan sipir ibunya. Betapa senangnya sang penatua bahwa sipir itu telah menyambut kebenaran!

Meskipun jumlah Saksi di Finlandia hanya sedikit meningkat pada tahun lalu, mereka bersukacita atas puncak baru sebanyak 20.103 penyiar. Masih ada orang-orang di negara itu yang mencari kebenaran. Misalnya, sepasang suami-istri Saksi merencanakan untuk lebih mengenal sebuah keluarga tetangga. Akan tetapi, sebelum rencana itu terlaksana, wanita tetangga tersebut datang berkunjung. Seraya mereka mengobrol, pembahasan beralih ke hal-hal rohani, dan saudari kita menawarkan buku Pengetahuan kepada wanita itu.

Sewaktu ia membawa pulang buku itu, suaminya membacanya dalam waktu beberapa hari, tetapi hanya untuk mengkritik, karena ia memiliki prasangka terhadap Saksi-Saksi Yehuwa. Akan tetapi, ia ingin tahu lebih banyak lagi. Tak lama kemudian, mereka memberi tahu Saksi-Saksi tersebut bahwa telah lama mereka mencari-cari agama yang memiliki kebenaran. Mereka telah menyelidiki beberapa agama. Saksi-Saksi Yehuwa tidak termasuk di dalamnya karena semua orang menentang mereka. Mereka berpikir, ”Saksi-Saksi tidak mungkin memiliki kebenaran bila agama-agama lain saja tidak memilikinya.”

Sebuah pengajaran segera dimulai dengan keluarga itu. Pasangan suami-istri itu berkata, ”Seraya kami belajar, kami mulai memahami makna dari banyak ayat yang terkenal. Kami merasa seolah-olah suatu selubung kabut telah terangkat, seraya kebenaran mulai tersingkap sedikit demi sedikit. Sewaktu kami melihat gambar Firdaus dalam salah satu buku, kami segera berpikir, ’Kami ingin berada di sana!’”

Tak lama kemudian, mereka mulai menghadiri perhimpunan sidang. Sang istri mengenang, ”Kami disambut dengan sangat ramah—saya hampir tidak dapat mempercayainya!” Suaminya terkesan melihat ketertiban dan ketepatan waktu perhimpunan. Putra mereka, yang berusia 12 tahun, memiliki kesimpulan yang lain, ”Dalam keluarga, saya memperhatikan bahwa Ayah dan Ibu, sebagai hasil pelajaran itu, menjadi lebih baik, dan suasana di rumah menjadi lebih positif dan santai.” Sang suami kini dapat mengatakan dengan penuh penghargaan, ”Yehuwa telah berpanjang sabar terhadap kami. Ia tidak ingin kami dibinasakan, tetapi Ia telah menuntun kami ke pertobatan.” Dalam waktu kira-kira tujuh bulan, seluruh keluarga dibaptis.—Rm. 2:4; 2 Ptr. 3:9.

Seorang pria di Swiss mempelajari kebenaran sewaktu ia sedang bekerja sebagai kepala ahli mesin di daerah pegunungan yang tinggi. Ia menikmati pekerjaan itu, tetapi ia kembali bekerja di pabrik dengan gaji yang lebih kecil agar dapat menghadiri perhimpunan sidang secara tetap tentu, yang letaknya di lembah. Ia berdoa meminta bantuan Yehuwa agar dapat mengemban tanggung jawab pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dengan baik dan juga memberikan perhatian yang tepat bagi tanggung jawabnya yang lain.

Pada akhir tahun, direktur memanggilnya ke kantor dan mengatakan bahwa mereka sangat puas dengan pekerjaannya serta semangat yang diperlihatkannya. Ia heran mengapa saudara tersebut meninggalkan pekerjaannya setiap hari pada pukul 16.00. Sewaktu saudara kita menjawab bahwa ia mempunyai dua kontrak lain yang harus dipenuhi, sang direktur tercengang dan bertanya apa maksudnya. ”Begini, Pak,” kata saudara kita, ”sewaktu saya menikah, saya berjanji kepada istri saya bahwa saya akan mengurusnya dan meluangkan waktu bersamanya. Selain bekerja menafkahi keluarga saya, ada aspek rohani juga, hubungan saya dengan Allah, yang membutuhkan waktu. Jadi, ketiga kegiatan ini harus dipenuhi secara harmonis dalam kehidupan saya setiap hari.” Ia menambahkan bahwa sebenarnya pekerjaan duniawi menyita sebagian besar waktunya—sembilan jam kerja ditambah waktu perjalanan pulang-pergi dari pabrik. Sang direktur mengerti dan meyakinkan bahwa ia boleh terus berhenti bekerja pada pukul 16.00. Jadi, ia dapat memberikan kesaksian kepada sang direktur, dan juga menggunakan kesempatan berbicara kepada rekan-rekan kerja yang lain, yang belum pernah dihubungi Saksi.

Selama bertahun-tahun, Fernando membersihkan jendela-jendela di bangunan tempat Carlos, salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa, bekerja, di Spanyol. Mereka mengadakan obrolan singkat, tetapi Fernando tidak memperlihatkan minat khusus akan kebenaran. Akan tetapi, setelah mengunjungi kakak ipar perempuannya di Barcelona, Fernando memiliki pertanyaan. Ia memperhatikan bahwa tetangganya—yang dahulunya pemabuk dan pembuat onar yang senang memukuli istri—telah berubah total dan kini menjadi suami yang baik. Ia diberi tahu bahwa pria itu telah menjadi salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi, bagaimana perubahan semacam itu dimungkinkan? Carlos menjelaskan kepada Fernando bahwa Firman Allah dapat membuat perubahan semacam itu dalam diri orang. (Ibr. 4:12) Fernando berminat. Dalam waktu singkat, ia pun membuat perubahan dalam kehidupannya, dan kini ia seorang pemberita kabar baik.

Pulau-Pulau di Bumi

Ada 84 pulau dan gugusan pulau tempat Saksi-Saksi Yehuwa sibuk memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah. Di beberapa pulau, sambutan terhadap kebenaran Alkitab cukup menonjol. Di Polinesia Prancis, Samudra Pasifik Selatan, ada 1 Saksi untuk setiap 114 penduduk. Guadeloupe, di Karibia, dihuni oleh 410.000 orang, tetapi sebagai hasil dari pengabaran yang gigih di sana, rasionya adalah 1 Saksi untuk 52 penduduk. St. Helena, di Samudra Atlantik Selatan, memiliki rasio 1 berbanding 31.

La Digue, bagian dari gugusan pulau Seychelles di Samudra Hindia, adalah pulau yang sangat kecil. Penduduknya hanya sekitar dua ribu orang, yang berarti ada kira-kira 500 rumah. Tetapi, ada pengalaman yang bagus di sana. Freddy, yang lahir dan dibesarkan di Pulau Mahé, mempelajari perkara-perkara yang benar-benar mengubah kehidupannya setelah ia pindah ke La Digue. Ia dibesarkan sebagai penganut Katolik, dan pada usia 18 tahun, ia mengikuti sekolah pelatihan imam. Ia menyangka akan belajar Alkitab di sana, dan ia berkeras meminta sebuah Alkitab, tetapi, ia justru diberi tahu untuk mempelajari tradisi gereja. Dengan perasaan sangat kecewa, ia meninggalkan sekolah itu setelah beberapa minggu untuk berupaya sendiri mencari Allah. Ia memperoleh sebuah Alkitab, dan membahasnya dengan siapa pun yang bersedia. Akan tetapi, jalan hidupnya tidak semulus yang direncanakannya. Ia terlibat dalam perbuatan amoral, penyalahgunaan obat bius, minum berlebihan, dan seni bela diri.

Belakangan, sewaktu tinggal di La Digue, ia bertemu para utusan injil yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Tak lama kemudian, pengajaran Alkitab diadakan bersamanya, adakalanya dua atau tiga kali seminggu. Sewaktu mengetahui nama Allah, ia benar-benar tergugah, dan hari berikutnya ia berkata, ”Betapa senangnya untuk mengetahui kepada siapa kita berdoa dan tidak lagi berbicara kepada seseorang yang tidak dikenal. Saya berdoa sepanjang malam menggunakan nama-Nya, dan inilah pertama kalinya saya merasa bahwa Allah mendengarkan saya.”

Pada suatu hari ia berkata, ”Ada seorang pemuda yang sangat berminat. Saya tahu kalian tidak punya waktu untuk belajar dengannya. Mungkin saya dapat belajar dengannya karena sudah banyak yang saya pelajari.” Utusan injil itu menganjurkan dia untuk terlebih dahulu meninjau kedudukannya di hadapan Allah. Dua hari kemudian Freddy berkata, ”Saya mengerti bahwa menjadi Saksi Yehuwa bukan sekadar mengetahui nasihat melainkan menerapkannya dalam kehidupan saya. Saya sadar bahwa keadaan saya belum memungkinkan untuk mewakili Yehuwa. Bagaimana mungkin saya mengabar kepada orang lain sementara kehidupan keluarga saya sendiri masih berantakan?” Jadi, ia berpisah dari wanita yang hidup bersamanya, hingga mereka dapat mengesahkan ikatan mereka. Pada bulan berikutnya, mereka menikah. Sewaktu penyesuaian lain juga harus dibuat, Freddy senang bahwa akhirnya ia mendapat hak istimewa untuk ambil bagian dalam dinas pengabaran. Ia kini telah dibaptis.

Elsie, seorang wanita di Mauritius, dikenal di kotanya sebagai Gros Mama, atau wanita tukang sihir. Semua orang takut kepadanya. Ia mempraktekkan upacara-upacara gaib di kuburan dan dikenal sebagai ahli ilmu gaib yang sangat kuat. Bagaimana ia sampai belajar kebenaran dari Alkitab? Dengan banyak kesabaran, minat pribadi, dan kebaikan hati Yehuwa yang tidak layak diterima. Setelah putri Elsie mulai belajar, seorang Saksi mengunjungi ibunya juga. Saksi itu mendapati bahwa sang ibu bukan hanya terlibat erat dengan spiritisme, ia juga buta huruf, memiliki problem keluarga yang serius, dan seorang perokok berat. Meskipun demikian, pembahasan Alkitab dimulai, dengan Buku Cerita Alkitab. Tiga kali seminggu, Saksi itu mengunjunginya, terus menganjurkan dan mendesaknya, ”Percayalah pada Yehuwa.”

Perubahan tidak terjadi begitu saja. Dalam perjuangannya untuk berhenti merokok, ia harus belajar bahwa Yehuwa melihat semua yang kita lakukan dan bahwa kita tidak dapat menyembunyikan apa pun darinya. (Ibr. 4:13) Ia telah melihat gambar dalam buku Hidup Kekal yang memperlihatkan orang-orang Kristen masa awal membakar buku ilmu gaib mereka, dan maknanya telah dibahas bersamanya, tetapi ia tidak langsung menghentikan ritusnya yang dipengaruhi oleh hantu. (Kis. 19:19) Akan tetapi, setelah suatu pengalaman yang menakutkan, ia mengumpulkan segala sesuatu yang ia gunakan dalam ibadat palsu dan membuangnya ke sungai.

Kemudian, sewaktu orang-orang datang kepadanya meminta jasa ilmu gaib, ia menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang dahulu ia lakukan tidak menyenangkan Allah. Ia menganjurkan mereka untuk belajar Alkitab. Ia memberi tahu mereka bahwa hanya Yehuwa yang dapat melindungi mereka dari hal-hal jahat, dan ia menganjurkan mereka untuk percaya kepada-Nya. Meskipun Elsie tutup usia belum lama ini, beberapa mantan pelanggannya kini adalah hamba-hamba Yehuwa.

Kegiatan dari rumah ke rumah tidak diizinkan di setiap desa dari kepulauan Wallis dan Futuna, di Samudra Pasifik Selatan, tetapi saudara-saudara kita dapat mengunjungi sanak saudara dan memberikan kesaksian tidak resmi. Seorang pelajar Alkitab di sana memberikan selembar Berita Kerajaan No. 35 kepada sahabatnya, seorang pria yang terkenal suka mabuk, berambut gondrong dan berjanggut tak terurus. Ia sering memukuli istri dan anak-anaknya. Setelah beberapa kali pembahasan, pria itu setuju untuk menghadiri Pelajaran Buku Sidang. Ia sedemikian menghargai apa yang ia pelajari sehingga ia ingin datang ke Balai Kerajaan dan membawa serta istrinya. Khotbah umum pada minggu itu adalah ”Umat yang Bersih Mendatangkan Hormat Kepada Yehuwa”. Mereka terkesan. Mereka ingin mendapatkan pengajaran Alkitab. Pelajar Alkitab yang telah mengundang pasangan suami-istri tersebut mengatur agar mereka datang ke rumahnya dan bertemu dua Saksi di sana. Sewaktu pasangan peminat itu tiba, ia nyaris tidak dikenali. Ia telah bercukur, memangkas rambutnya yang panjang dan lebat, serta mengenakan pakaian yang bersih. Bahkan caranya berbicara pun berbeda. Ia seperti seorang manusia baru. Sejak itu, mereka menghadiri semua perhimpunan sidang secara tetap tentu. Jelaslah, bahwa pekerjaan kita bukan untuk menghakimi orang lain, melainkan untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada mereka. Jika hati mereka benar, roh Yehuwa akan membantu mereka membuat perubahan yang dibutuhkan dalam kehidupan mereka.

Banyak orang di Taiwan harus menghadapi ujian iman yang nyata sehubungan dengan upacara pemakaman, penyembahan nenek moyang, dan sejenisnya. Meihua, seorang saudari yang baru dibaptis, dengan pengasih mengunjungi bapak mertuanya yang sekarat di rumah sakit selama berbulan-bulan. Sewaktu ia meninggal, ibu mertuanya berkeras bahwa jika Meihua tidak menyembahyangi bapak mertuanya, jiwanya tidak akan tenang dan ia akan datang kembali untuk merongrong keluarganya. Meskipun di bawah tekanan, Meihua tetap teguh. Ibu mertuanya ingin memaksanya meninggalkan keluarga itu dan kembali ke orang-tuanya sendiri. Meskipun tidak setuju ambil bagian dalam ibadat kepada orang mati, Meihua memutuskan untuk meminta mereka membiarkan ia memberikan respek dengan caranya sendiri. Di luar dugaan, mereka setuju! Ia mempersiapkan doa yang tepat. Sewaktu tiba saatnya, di hadapan seluruh keluarga dan dengan air mata mengalir di wajahnya, ia berdoa dengan tulus memohon agar Yehuwa membantu seluruh keluarga itu memahami bahwa bapak mertuanya tidak lagi menderita melainkan dalam keadaan tenang. Ia menyinggung soal kebangkitan dan bagaimana bapak mertuanya bisa memperoleh manfaat dari itu. (Kis. 24:15) Hasilnya mengejutkan. Ibu mertuanya, suaminya yang tidak seiman, dan seluruh keluarga kini merespeknya sebagai wanita yang baik dan berani. Ia terus menyatakan penghargaannya kepada Yehuwa dengan ambil bagian secara bergairah dalam pelayanan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan