PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwhf artikel 20
  • Jika Anak Saya Merasa Bosan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jika Anak Saya Merasa Bosan
  • Bantuan untuk Keluarga
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Yang perlu Anda ketahui
  • Yang bisa Anda lakukan
  • Adakah Jalan Keluar yang Mudah untuk Mengatasi Kebosanan?
    Sedarlah!—1995
  • Bagaimana Supaya Aku Tidak Bosan?
    Pertanyaan Anak Muda
  • Apakah Anda Bosan di Rumah?
    Masa Remaja—Manfaatkanlah Sebaik-baiknya
  • Apakah Kehidupan Anda Membosankan? Anda Dapat Mengubahnya!
    Sedarlah!—1995
Lihat Lebih Banyak
Bantuan untuk Keluarga
ijwhf artikel 20
Seorang anak sedang bertopang dagu di meja dan memandang ke luar karena merasa bosan. Ibunya sedang memperhatikan dia.

BANTUAN UNTUK KELUARGA | MEMBESARKAN ANAK

Jika Anak Saya Merasa Bosan

Saat anak Anda harus diam di rumah dan tidak tahu harus melakukan apa, dia mungkin bilang, ”Aku bosan!” Bisa jadi, Anda langsung terpikir untuk menyuruhnya nonton TV atau main game kesukaannya. Tapi, coba pikirkan dulu beberapa informasi dan saran di artikel ini.

Yang perlu Anda ketahui

  • Hiburan bisa membuat seseorang lebih mudah bosan. Seorang ayah bernama Robert berkata, ”Beberapa anak merasa kegiatan sehari-hari itu membosankan. Buat mereka, nonton TV atau main game itu lebih menyenangkan.”

    Istrinya, Barbara, juga setuju. Dia mengatakan, ”Dalam kehidupan nyata, kita harus menggunakan pikiran dan tenaga kita, dan hasilnya sering kali tidak instan. Itulah kenapa kegiatan sehari-hari itu membosankan bagi anak-anak yang terlalu banyak nonton TV atau main game.”

  • Terlalu banyak melihat media sosial bisa membuat seseorang merasa kecewa dengan diri sendiri. Anak muda bisa merasa hidupnya tidak menarik setelah melihat-lihat foto dan video yang dipasang oleh temannya di media sosial. Seorang gadis bernama Beth berkata, ”Kita suka berpikir, ’Semua temanku hidupnya seru. Tapi, aku cuma di rumah saja.’”

    Selain itu, setelah berjam-jam menggunakan media sosial, seseorang justru bisa merasa hampa dan tetap bosan. ”Media sosial memang bisa mengisi waktu kita. Tapi, setelah kita menggunakannya, kita tidak mendapat manfaat yang memuaskan,” kata seorang anak muda bernama Chris.

  • Rasa bosan bisa bermanfaat. Seorang ibu bernama Katherine mengatakan bahwa kalau anak-anak merasa bosan, itu sebenarnya bisa mendorong mereka untuk menjadi kreatif. Misalnya, dia menyebutkan, ”Sebuah kardus bisa dibuat menjadi mobil, perahu, pesawat ruang angkasa, atau tempat untuk menyimpan benda-benda yang mau dikenang. Terus, selimut yang dibentangkan di beberapa perabotan bisa menjadi tenda.”

    Seorang psikolog bernama Sherry Turkle juga mengatakan hal yang sama. Dalam salah satu bukunya, dia menggambarkan rasa bosan sebagai kesempatan untuk bermain dengan imajinasi kita.a Jadi, rasa bosan itu ada manfaatnya. Menurut buku Disconnected, ”otak kita bisa terlatih untuk menjadi kreatif kalau kita menggunakan imajinasi kita saat bosan. Ini bisa disamakan seperti otot kita yang terlatih kalau kita mengangkat beban”.

Intinya: Kalau anak Anda merasa bosan, anggap itu sebagai kesempatan untuk membantunya menjadi lebih kreatif.

Yang bisa Anda lakukan

  • Kalau keadaannya memungkinkan, biarkan anak Anda bermain di luar rumah. Barbara, yang disebutkan sebelumnya, mengatakan, ”Sinar matahari dan udara segar bisa mengusir rasa bosan. Luar biasa, ya! Begitu anak kita main di luar, otak mereka jadi lebih kreatif.”

    Kata Alkitab: ’Ada waktu yang ditetapkan untuk segala sesuatu: waktu untuk tertawa dan waktu untuk melompat-lompat.’​—Pengkhotbah 3:1, 4, catatan kaki.

    Pikirkan: Bagaimana supaya anak saya bisa lebih sering bermain di luar? Kalau keadaannya tidak memungkinkan untuk bermain di luar, hal kreatif apa saja yang bisa anak saya lakukan di dalam rumah?

  • Bantu anak Anda untuk peduli kepada orang lain. Seorang ibu bernama Lillian menyarankan, ”Berbuat baik kepada orang lain bisa membuat kita benar-benar bahagia. Kita bisa memotong rumput dan membersihkan halaman rumah teman kita. Atau, kita bisa memasak sesuatu untuk mereka dan mampir ke rumah mereka.”

    Kata Alkitab: ”Orang yang murah hati akan makmur, dan siapa pun yang menyegarkan orang lain akan disegarkan.”​—Amsal 11:25.

    Pikirkan: Bagaimana supaya anak saya bisa merasa bahagia saat berbuat baik kepada orang lain?

  • Jadilah teladan. Sikap kita saat membicarakan kegiatan sehari-hari bisa memengaruhi anak kita. Seorang ibu bernama Sarah mengatakan, ”Kalau kita sering mengeluh tentang kehidupan kita, anak kita bisa merasa bahwa kehidupan itu membosankan. Tapi kalau kita punya sikap yang positif, anak kita juga bisa punya sikap yang sama.”

    Kata Alkitab: ”Orang yang hatinya senang selalu berpesta.”​—Amsal 15:15.

    Pikirkan: Bagaimana sikap saya saat saya menceritakan kegiatan sehari-hari di depan anak saya? Dari cara saya mengatasi rasa bosan, kesan apa yang anak saya dapatkan?

Tips: Bantu anak Anda untuk memikirkan hal-hal kreatif yang bisa dilakukan. Seorang ibu bernama Allison berkata, ”Kami punya kotak saran di rumah. Jadi, siapa saja bisa memberi ide.”

a Dari buku Reclaiming Conversation.

”Kesempatan yang luar biasa”

Michael dan Tammy.

”Kalau anak kita merasa bosan, jangan hanya minta mereka nonton TV atau main HP supaya kita tidak terganggu. Justru di saat seperti itulah dia sebenarnya mau menggunakan waktunya bersama kita. Jadi, ini adalah kesempatan yang luar biasa!”​—Michael bersama istrinya, Tammy.

Kesimpulan: Bagaimana saya bisa membantu anak saya kalau dia merasa bosan?

  • Kalau keadaannya memungkinkan, biarkan dia bermain di luar rumah. Kegiatan di luar rumah dan udara segar bisa meningkatkan imajinasi dan kreativitasnya.

  • Bantu dia untuk peduli kepada orang lain. Berbuat baik kepada orang lain bisa membuatnya benar-benar bahagia, dan itu juga bisa mengusir rasa bosan.

  • Jadilah teladan. Kalau saya punya sikap yang positif tentang kegiatan sehari-hari, anak saya juga bisa punya sikap yang sama.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan