PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 2/10 hlm. 3
  • ”Kita Cerai Saja!”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Kita Cerai Saja!”
  • Sedarlah!—2010
  • Bahan Terkait
  • Ledakan Perceraian
    Sedarlah!—1992
  • Perceraian—Tuaiannya yang Pahit
    Sedarlah!—1992
  • Dapatkah Perkawinan Bertahan Menghadapi Badai?
    Sedarlah!—2006
  • Jerat Perceraian
    Sedarlah!—1992
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2010
g 2/10 hlm. 3

”Kita Cerai Saja!”

Rumah yang reyot itu tampak tak terurus. Selama bertahun-tahun, rumah itu bertahan menghadapi banyak badai, walaupun kadang-kadang mengalami kerusakan. Sekarang, strukturnya sudah rapuh, dan rumah itu kelihatannya hampir runtuh.

GAMBARAN itu melukiskan keadaan dari banyak perkawinan dewasa ini. Pernahkah Anda merasa bahwa perkawinan Anda sendiri mungkin nyaris seperti itu? Jika ya, yakinlah bahwa tidak ada pasangan suami istri yang terhindar dari problem. Bahkan, Alkitab secara realistis mengakui bahwa orang yang menikah kemungkinan besar akan mengalami ”banyak kesusahan”.​—1 Korintus 7:28, Bahasa Indonesia Masa Kini.

Benarnya kata-kata itu didukung oleh pernyataan sebuah tim peneliti yang menggambarkan perkawinan sebagai ”tindakan paling berisiko yang secara rutin diambil oleh mayoritas orang dalam masyarakat kita”. Mereka menambahkan, ”Hubungan yang mulanya sangat membahagiakan dan menjanjikan dapat menjadi hal yang paling menjengkelkan dan menyakitkan sepanjang hidup seseorang.”

Bagaimana dengan perkawinan Anda? Apakah perkawinan Anda dicirikan oleh salah satu atau beberapa hal berikut ini?

  • Pertengkaran yang terus-menerus

  • Perkataan yang menyakitkan

  • Ketidaksetiaan

  • Kekesalan

Jika perkawinan Anda tampaknya rapuh dan hampir runtuh, apa yang harus Anda perbuat? Apakah perceraian jalan keluarnya?

”DARI HAL YANG TIDAK LAZIM MENJADI HAL YANG UMUM”

Di beberapa negeri, angka perceraian membubung tinggi. Perhatikan Amerika Serikat, di mana perceraian dahulu relatif tidak lazim. Setelah tahun 1960, ”angkanya meningkat pesat”, tulis Barbara Dafoe Whitehead dalam bukunya The Divorce Culture. Ia menuturkan, ”Angka perceraian naik dua kali lipat dalam kira-kira satu dekade dan terus bertambah sampai awal 1980-an, sewaktu angka perceraian bertahan pada posisi tertinggi di negara-negara Barat yang maju. Akibatnya, dalam kurun waktu tiga dekade, perceraian beralih dari hal yang tidak lazim menjadi hal yang umum dalam kehidupan orang Amerika.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan