PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwyp artikel 5
  • Gimana Kalau Orang Tuaku Cerai?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Gimana Kalau Orang Tuaku Cerai?
  • Pertanyaan Anak Muda
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Tiga hal yang perlu kamu hindari
  • Tiga hal yang bisa kamu lakukan
  • Mengapa Ayah dan Ibu Berpisah?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Empat Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Perceraian
    Sedarlah!—2010
  • Kenapa Papa dan Mama berpisah?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Perceraian—Tuaiannya yang Pahit
    Sedarlah!—1992
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Anak Muda
ijwyp artikel 5
Seorang pria remaja terlihat sedih dan memalingkan mukanya dari kedua orang tuanya, yang sedang bertengkar.

PERTANYAAN ANAK MUDA

Gimana Kalau Orang Tuaku Cerai?

Salah satu hal tersulit yang mungkin dialami anak muda adalah perceraian orang tua mereka. Kalau orang tuamu cerai, gimana kamu bisa mengatasi rasa sedihmu?

Artikel ini akan membahas:

  • Tiga hal yang perlu kamu hindari

  • Tiga hal yang bisa kamu lakukan

  • Kata teman-temanmu

Tiga hal yang perlu kamu hindari

1. Menyalahkan diri sendiri

”Mamaku pernah bilang semua masalah Mama sama Papa dimulai sejak aku lahir. Jadi, aku pikir aku yang bikin Mama Papa cerai.”​—Diana

Ingatlah: Orang tuamu cerai bukan karena kamu. Itu terjadi karena masalah di antara mereka berdua. Kamu bukanlah penyebab masalah mereka, dan kamu tidak bisa menyelesaikannya. Merekalah yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah dalam perkawinan mereka.

”Setiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.”​—Galatia 6:5.

2. Menyimpan dendam

”Aku benar-benar marah sama Papa karena dia selingkuh. Susah rasanya buat percaya sama dia lagi.”​—Rianna

Ingatlah: Kamu mungkin marah dan frustrasi karena orang tuamu cerai, dan wajar kalau kamu merasa begitu. Tapi, kalau kamu terus merasa kesal, itu akan merugikan kamu. Itu bisa merusak kesehatanmu, baik secara fisik maupun emosi. Bisa dibilang, menyimpan dendam itu seperti minum racun dan berharap orang lain yang terkena dampaknya.a

”Jauhi kemarahan dan tinggalkan panas hati.”​—Mazmur 37:8.

3. Ragu kamu bisa bahagia kalau menikah

”Aku takut banget jadi kayak papaku. Aku takut kalau nantinya menikah dan punya anak, aku bakal mengulang kesalahan orang tuaku yang bikin mereka cerai.”​—Jessica

Ingatlah: Walaupun orang tuamu gagal mempertahankan perkawinan mereka, bukan berarti kamu juga akan gagal. Malah, kamu bisa belajar dari kesalahan orang tuamu. Misalnya, kamu mungkin jadi tahu sifat-sifat apa yang kamu harapkan dari calon teman hidupmu. Kamu juga jadi bisa belajar untuk punya sifat-sifat yang akan membuat kamu jadi suami atau istri yang baik.

”Setiap orang hendaknya memeriksa perbuatannya sendiri.”​—Galatia 6:4.

Seorang pria remaja sedang duduk di sofa sambil bermain laptop. Salah satu kakinya dibalut perban.

Pulih dari perceraian orang tua itu sama seperti proses penyembuhan patah tulang. Mungkin sekarang rasanya sakit, tapi makin lama itu akan membaik.

Tiga hal yang bisa kamu lakukan

1. Ungkapkan isi hatimu. Orang yang memendam perasaan atau pikiran negatif sering kali jadi melakukan kebiasaan yang merusak dirinya sendiri, seperti menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan. Jadi, jangan sembunyikan perasaanmu. Tapi, cobalah lakukan ini:

Ceritakan kepada orang tuamu. Kalau orang tuamu berusaha membuatmu memihak salah satu dari mereka, jelaskan dengan sopan tapi terus terang bagaimana itu memengaruhimu. Kalau kamu kesulitan untuk menceritakannya secara langsung, kamu bisa tulis surat ke mereka.

Seorang gadis remaja sedang menulis sebuah surat.

Ceritakan kepada sahabatmu. Bahkan punya sahabat yang mau mendengarkanmu saja akan sangat membantumu. Alkitab bilang, ”Teman sejati menyayangi pada setiap waktu dan menjadi saudara saat ada kesusahan.”​—Amsal 17:17.

Ceritakan kepada Penciptamu. Allah Yehuwa, ”Pendengar doa”, akan selalu siap mendengarkanmu. (Mazmur 65:2) Alkitab bilang bahwa kamu bisa ’melemparkan semua kekhawatiranmu kepada Dia, karena Dia peduli kepadamu’.​—1 Petrus 5:7.

  • Kamu bisa lebih leluasa cerita ke Mama atau Papa?

  • Siapa sahabat (yang seumuran atau lebih dewasa) yang bisa membantumu?

  • Masalah apa yang mau kamu doakan secara spesifik?

Sebuah bola lampu.

Tips: Tuangkan isi hati dan pikiranmu di buku harian. Raquel, yang orang tuanya bercerai waktu dia berumur 12, bilang, ”Kamu mungkin gak begitu paham perasaanmu sekarang. Tapi kalau kamu tulis itu di buku harian, nanti kamu jadi bisa baca itu lagi. Dan, kamu jadi tahu perubahan apa saja yang berhasil kamu buat. Itu bantu aku jadi merasa lebih baik.”

2. Buat penyesuaian

Setelah orang tuamu cerai, kamu mungkin harus menyesuaikan diri dengan rumah, sekolah, keadaan ekonomi, atau bahkan teman-teman yang berbeda. Wajar saja kalau kamu jadi stres dan merasa hidupmu tiba-tiba berubah total. Apa yang bisa membantumu? Coba pikirkan caranya kamu bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.

  • Setelah orang tuamu cerai, apa perubahan terbesar yang harus kamu buat?

  • Apa saja yang bisa kamu lakukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan itu?

”Saya sudah belajar untuk merasa puas dalam situasi apa pun.”​—Filipi 4:11.

Sebuah bola lampu.

Tips: Pastikan kamu cukup istirahat, makan makanan yang bergizi, dan rutin berolahraga. Kalau tubuhmu sehat, kamu akan jadi lebih tangguh dan emosimu akan lebih stabil. Hasilnya, kamu akan lebih bisa mengatasi stres dan menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dalam hidupmu.

3. Cari tahu kelebihanmu

Memang, perceraian orang tua bisa membuatmu punya banyak kekhawatiran. Tapi, itu juga bisa bantu kamu menyadari sifat-sifat bagus yang sudah kamu punya. Kamu bahkan jadi bisa mengembangkan sifat-sifat bagus lainnya. Jeremy, yang orang tuanya cerai waktu dia berumur 13, bilang, ”Karena orang tuaku cerai, mau gak mau aku harus jadi orang yang lebih bertanggung jawab. Karena aku anak pertama, aku harus lebih banyak bantu Mama dan lebih perhatian sama adikku.”

Seorang gadis remaja membantu adik perempuannya yang sedang mengerjakan PR sedangkan ibu mereka menyiapkan makanan di dapur.

Perceraian orang tuamu bisa memotivasi kamu untuk jadi orang yang lebih bertanggung jawab di rumah

  • Setelah orang tuamu cerai, sifat bagus apa yang baru kamu sadari dalam dirimu?

  • Sifat-sifat apa lagi yang mau kamu upayakan?

”Seluruh isi Kitab Suci berasal dari Allah dan bermanfaat untuk . . . memperbaiki segala sesuatu.”​—2 Timotius 3:16.

Sebuah bola lampu.

Tips: Baca Alkitab setiap hari. Nasihat-nasihatnya akan bantu kamu mengembangkan sifat-sifat yang kamu perlukan untuk menghadapi berbagai situasi yang bisa membuatmu stres, contohnya saat orang tuamu cerai.

a Untuk tahu lebih banyak, lihat artikel ”Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Kemarahanku?”

Kata teman-temanmu

”Belum lama ini, aku baru bisa terima kalau orang tuaku cerai. Awalnya, aku gak ngerti apa yang terjadi sama orang tuaku. Belakangan, waktu remaja, aku jadi marah sama mereka. Sekarang, waktu umur 18, aku sudah bisa terima kenyataan dan gak fokus lagi sama masalah itu.”​—Elena

”Orang tuaku cerai waktu aku umur 7. Waktu umur 21, aku ngobrol sama Papa dan bilang bahwa aku mau cerita semuanya. Sekitar dua jam, kami bahas hal-hal yang buat orang tuaku cerai dan gimana perasaanku waktu mereka pisah. Aku memang gak suka mereka cerai. Tapi, aku sayang sama Papa dan jadi bisa ngerti perasaannya. Aku jadi lega, dan pikiranku jadi tenang.”​—Katelyn

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan