PERPUSTAKAAN ONLINE Warta Penting
PERPUSTAKAAN ONLINE
Warta Penting
Jawa
é
  • é
  • É
  • è
  • È
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERTEMUAN IBADAH
  • mwbr21 November hlm. 1-9
  • Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil

Ora ana video ing bagéan iki.

Ana sing error.

  • Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil
  • Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil—2021
  • Subjudhul
  • 1-7 NOVEMBER
  • 8-14 NOVEMBER
  • 15-21 NOVEMBER
  • 22-28 NOVEMBER
  • 29 NOVEMBER–5 DESEMBER
  • 6-12 DESEMBER
  • 13-19 DESEMBER
  • 20-26 DESEMBER
  • 27 DESEMBER–2 JANUARI
Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil—2021
mwbr21 November hlm. 1-9

Referensi kanggo Jadwal Kagiyatan Urip lan Nginjil

1-7 NOVEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | YOSUA 18-19

”Carané Yéhuwah Mbagi Tanah Warisan”

it-1-IN 341 ¶3

Batas

Jadi, tampaknya pembagian tanah kepada suku-suku itu diatur berdasarkan 2 faktor: hasil pengundian, dan besar kecilnya suku. Pengundian bisa jadi hanya menetapkan perkiraan lokasi tanah milik pusaka yang akan diperoleh setiap suku, yaitu di bagian mana dari negeri itu, misalnya di sebelah utara atau selatan, timur atau barat, di sepanjang dataran pesisir, atau di wilayah pegunungan. Hasil pengundian itu diputuskan oleh Yehuwa sehingga dapat mencegah adanya kecemburuan ataupun pertikaian di antara suku-suku. (Ams 16:33) Dengan demikian, Allah juga mengatur agar lokasi setiap suku sesuai dengan nubuat terilham yang diucapkan patriark Yakub sebelum meninggal, yang dicatat di Kejadian 49:1-33.

it-2-IN 1142 ¶1

Warisan

Tanah milik pusaka. Putra-putra Israel menerima milik pusaka mereka dari Yehuwa, yang menetapkan batas-batas negeri itu dan kemudian menyampaikannya kepada Musa. (Bil 34:1-12; Yos 1:4) Jatah tanah yang diperoleh putra-putra Gad, putra-putra Ruben, dan setengah suku Manasye dibagikan oleh Musa. (Bil 32:33; Yos 14:3) Suku-suku lainnya menerima milik pusaka mereka melalui pengundian di bawah pengarahan Yosua dan Eleazar. (Yos 14:1, 2) Selaras dengan nubuat Yakub di Kejadian 49:5, 7, Simeon dan Lewi tidak diberi daerah tertentu sebagai milik pusaka. Simeon menerima tanah (beserta kota-kota enklave) di dalam wilayah Yehuda (Yos 19:1-9), sedangkan Lewi dianugerahi 48 kota di seluruh daerah Israel. Karena orang Lewi diangkat untuk dinas khusus di tempat suci, Yehuwa disebut sebagai milik pusaka mereka. Mereka menerima sepersepuluhan sebagai bagian atau milik pusaka mereka untuk imbalan dinas mereka. (Bil 18:20, 21; 35:6, 7) Keluarga-keluarga diberi bidang-bidang tanah dalam batas-batas daerah suku mereka. Seraya jumlah keluarga bertambah dan putra-putra menerima warisan, bagian-bagian tanah yang diberikan menjadi semakin kecil.

it-1-IN 341 ¶4

Batas

Setelah undi yang dilemparkan menentukan lokasi geografis satu suku, selanjutnya perlu ditentukan luas daerahnya berdasarkan faktor yang kedua: besar kecilnya suku. ”Kamu harus membagi negeri itu menjadi milikmu berdasarkan pengundian menurut keluarga-keluargamu. Kepada yang banyak penduduknya kamu harus menambah milik pusakanya, dan kepada yang sedikit kamu harus mengurangi milik pusakanya. Tempat yang ditunjuk oleh hasil pengundian baginya, itulah yang akan menjadi miliknya.” (Bil 33:54) Lokasi geografis yang semula diputuskan berdasarkan pengundian akan tetap berlaku, tetapi penyesuaian dapat dibuat sehubungan dengan besar kecilnya milik pusaka. Oleh karena itu, sewaktu daerah milik Yehuda ternyata terlalu besar, sebagian wilayahnya dikurangi dan diberikan kepada suku Simeon.​—Yos 19:9.

Wulangan Penting

it-1-IN 341 ¶7

Batas

Catatan tentang pembagian daerah di sebelah barat S. Yordan menunjukkan bahwa pertama-tama bagian hasil pengundian ditentukan untuk Yehuda (Yos 15:1-63), Yusuf (Efraim) (Yos 16:1-10), dan setengah suku Manasye yang diam di sebelah barat S. Yordan (Yos 17:1-13); batas-batas dan kota-kota mereka disebutkan satu per satu. Setelah itu, tampaknya pembagian tanah itu terhenti karena diperlihatkan bahwa perkemahan Israel pindah dari Gilgal ke Syilo. (Yos 14:6; 18:1) Tidak disebutkan berapa lama hal itu berlangsung, tetapi Yosua akhirnya menegur ketujuh suku yang tersisa itu karena mereka menunda-nunda untuk menduduki bagian selebihnya. (Yos 18:2, 3) Berbagai penjelasan telah dikemukakan tentang mengapa ketujuh suku tersebut bersikap demikian. Beberapa komentator berpendapat bahwa mungkin karena banyaknya jarahan yang diperoleh selama penaklukan dan karena secara relatif tidak ada ancaman serangan langsung dari orang Kanaan, suku-suku ini tidak merasa terdesak untuk merebut sisa bagian wilayah itu. Mereka pun mungkin berlambat-lambat karena enggan menghadapi perlawanan kantong musuh yang kuat di sana. (Yos 13:1-7) Selain itu, pengetahuan mereka tentang bagian Tanah Perjanjian tersebut mungkin sangat terbatas dibandingkan dengan bagian-bagian yang sudah dibagikan.

8-14 NOVEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | YOSUA 20-22

”Aja Nganti Ana Salah Paham”

w06-IN 15/4 5 ¶3

Kunci Berkomunikasi dengan Teman Hidup

Komunikasi yang terus terang dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman. Pada awal sejarah bangsa Israel, suku Ruben, suku Gad, dan setengah suku Manasye yang berdiam di sebelah timur Sungai Yordan mendirikan ”sebuah mezbah yang sangat mencolok” di dekat Sungai Yordan. Tindakan mereka disalah mengerti oleh suku-suku lain. Karena mengira bahwa saudara mereka di seberang Sungai Yordan itu telah murtad, suku-suku di sebelah barat bersiap untuk berperang melawan ”para pemberontak” itu. Namun, sebelum berangkat, mereka mengirim utusan untuk berkomunikasi dengan suku-suku di sebelah timur tersebut. Tindakan yang benar-benar bijaksana! Mereka mendapati bahwa mezbah itu bukan untuk membuat persembahan bakaran atau korban yang tidak sah. Sebaliknya, suku-suku di sebelah timur khawatir bahwa di masa depan suku-suku lain akan mengatakan kepada mereka, ”Kamu tidak mempunyai bagian sehubungan dengan Yehuwa.” Mezbah itu akan menjadi saksi bahwa mereka juga adalah penyembah Yehuwa. (Yosua 22:10-29) Mereka menamai mezbah itu Saksi, kemungkinan karena berfungsi sebagai saksi bahwa bagi mereka Yehuwa adalah Allah yang benar.​—Yosua 22:34, Rbi8-E, catatan kaki.

w08-IN 15/11 18 ¶5

’Kejarlah Hal-Hal yang Menghasilkan Perdamaian’

Beberapa orang Israel mungkin merasa bahwa sudah ada cukup bukti tentang perbuatan salah dan bahwa serangan mendadak akan menimbulkan lebih sedikit korban jiwa. Namun, ketimbang bertindak tergesa-gesa, suku-suku di sebelah barat Sungai Yordan mengutus delegasi guna membahas masalah itu dengan saudara-saudara mereka. Mereka bertanya, ”Perbuatan ketidaksetiaan apakah ini yang kamu lakukan terhadap Allah Israel, dengan sekarang tidak lagi mengikuti Yehuwa?” Sebenarnya, suku-suku yang mendirikan mezbah itu bukannya bertindak tidak setia. Tetapi, bagaimana reaksi mereka atas tuduhan demikian? Apakah mereka akan melabrak para penuduh itu atau tidak mau bicara dengan mereka? Suku-suku tertuduh menjawab dengan lembut, dengan jelas menyatakan bahwa tindakan mereka benar-benar dimotivasi oleh hasrat mereka untuk melayani Yehuwa. Berkat jawaban mereka, hubungan mereka dengan Allah tetap baik dan tidak ada korban jatuh. Pembicaraan yang tenang menjernihkan masalah itu dan memulihkan perdamaian.​—Yos. 22:13-34.

Wulangan Penting

it-1-IN 1143 ¶1

Kanaan

Meskipun banyak sekali orang Kanaan masih hidup setelah penaklukan utama dan menolak untuk takluk, tetap dapat dikatakan bahwa ”Yehuwa memberi Israel seluruh tanah yang telah dijanjikannya kepada bapak leluhur mereka dengan sumpah untuk diberikan kepada mereka”, bahwa Ia memberikan ”kedamaian di sekeliling mereka”, dan bahwa ”dari semua janji yang baik yang diucapkan Yehuwa kepada keturunan Israel, tidak satu pun yang tidak ditepati, semuanya menjadi kenyataan”. (Yos 21:43-45) Di sekeliling Israel, bangsa-bangsa musuh merasa kecil hati dan tidak menjadi ancaman yang berarti terhadap keamanan mereka. Allah telah menyatakan sebelumnya bahwa Ia akan menghalau orang Kanaan ”sedikit demi sedikit” agar binatang-binatang liar tidak berlipat ganda di tanah yang tiba-tiba ditelantarkan. (Kel 23:29, 30; Ul 7:22) Meskipun orang Kanaan memiliki perlengkapan senjata yang lebih unggul, termasuk kereta-kereta perang bersabit besi, kegagalan apa pun di pihak orang Israel pada akhirnya untuk merebut daerah-daerah tertentu tidak dapat dianggap kesalahan Yehuwa, seakan-akan Ia gagal untuk memenuhi janji-Nya. (Yos 17:16-18; Hak 4:13) Sebaliknya, catatan memperlihatkan bahwa beberapa kekalahan yang dialami orang Israel adalah akibat ketidaksetiaan di pihak mereka.​—Bil 14:44, 45; Yos 7:1-12.

15-21 NOVEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | YOSUA 23-24

”Kata-Kata Terakhiré Yosua kanggo Wong Israèl”

it-2-IN 498

Persekutuan

Situasi yang berbeda muncul ketika bangsa Israel memasuki Kanaan, Tanah Perjanjian. Allah Yang Berdaulat telah memberi Israel hak penuh atas negeri itu sebagai penggenapan janji-Nya kepada bapak-bapak leluhur mereka. Oleh karena itu, mereka tidak masuk ke negeri itu sebagai penduduk asing, dan Yehuwa melarang mereka membuat persekutuan dengan bangsa-bangsa kafir di negeri itu. (Kel 23:31-33; 34:11-16) Mereka harus tunduk hanya kepada hukum dan ketetapan Allah, bukan kepada hukum dan ketetapan bangsa-bangsa yang bakal diusir. (Im 18:3, 4; 20:22-24) Mereka secara khusus diperingatkan untuk tidak membentuk persekutuan dengan bangsa-bangsa tersebut melalui pernikahan. Persekutuan sedemikian akan membuat mereka akrab bukan hanya dengan istri kafir melainkan juga dengan kaum kerabat kafir dan praktek-praktek keagamaan serta kebiasaan kafir bangsa-bangsa itu, dan hal ini dapat mengakibatkan kemurtadan serta menjadi jerat.​—Ul 7:2-4; Kel 34:16; Yos 23:12, 13.

w07-IN 1/11 26 ¶19-20

Perkataan Yehuwa Selalu Ditepati

19 Pastilah, dari apa yang telah kita saksikan sendiri, kita dapat mengatakan, ”Tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu. Tidak satu kata pun yang tidak ditepati.” (Yosua 23:14) Yehuwa membebaskan, melindungi, dan memelihara hamba-hamba-Nya. Dapatkah Saudara menunjukkan salah satu janji-Nya yang tidak Ia penuhi pada waktu yang Ia tentukan? Mustahil. Sebaiknyalah kita percaya kepada Firman Allah yang dapat diandalkan.

20 Bagaimana dengan masa depan? Yehuwa memberi tahu bahwa kebanyakan dari kita dapat berharap untuk hidup di bumi yang telah diubah menjadi firdaus yang menyenangkan. Sejumlah kecil dari kita memiliki harapan untuk memerintah dengan Kristus di surga. Apa pun harapan kita, kita memiliki alasan kuat untuk tetap setia seperti Yosua. Saatnya akan tiba manakala harapan kita akan terwujud. Pada waktu itu, kita akan mengenang kembali semua janji yang telah Yehuwa ucapkan, dan kita juga akan mengatakan, ”Semuanya telah menjadi kenyataan.”

Wulangan Penting

w04-IN 1/12 12 ¶1

Pokok-Pokok Penting Buku Yosua

24:2—Apakah ayah Abraham, Terah, seorang penyembah berhala? Pada mulanya, Terah bukanlah penyembah Allah Yehuwa. Ia kemungkinan besar menyembah dewa bulan bernama Sin—dewa populer di Ur. Menurut kisah turun-temurun orang Yahudi, Terah mungkin malah pernah menjadi pembuat patung berhala. Namun, sewaktu Abraham meninggalkan Ur atas perintah Allah, Terah pergi bersamanya ke Haran.​—Kejadian 11:31.

22-28 NOVEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | PARA HAKIM 1-3

”Kisahé Wong sing Kendel lan Pinter”

w04-IN 15/3 31 ¶3

Ehud Mematahkan Kuk Penindas

Rencana Ehud berhasil bukan karena kelihaian apa pun di pihaknya dan juga bukan karena ketidakbecusan apa pun di pihak musuhnya. Perwujudan maksud-tujuan Allah tidak bergantung pada faktor-faktor manusia. Alasan utama keberhasilan Ehud adalah bahwa ia memiliki dukungan Allah seraya ia bertindak selaras dengan kehendak-Nya yang tidak terkalahkan untuk membebaskan umat-Nya. Allah telah membangkitkan Ehud, ”dan ketika Yehuwa membangkitkan hakim-hakim bagi [umat-Nya], Yehuwa menyertai hakim itu”.​—Hakim-Hakim 2:18; 3:15.

w04-IN 15/3 30 ¶1-3

Ehud Mematahkan Kuk Penindas

Langkah pertama Ehud adalah mempersiapkan ”sebilah pedang bagi dirinya”—pedang bermata dua yang cukup pendek untuk disembunyikan di balik pakaiannya. Ia mungkin mengantisipasi adanya penggeledahan. Pedang pada umumnya dikenakan di sebelah kiri tubuh, sehingga prajurit yang tidak kidal dapat dengan cepat menghunusnya. Karena kidal, Ehud menyembunyikan senjatanya ”di balik pakaian pada paha kanannya”, tempat yang lebih kecil kemungkinannya digeledah oleh para pengawal raja. Oleh karena itu, tanpa rintangan, ”ia memberikan upeti itu kepada Eglon, raja Moab.”​—Hakim-Hakim 3:16, 17.

Perincian tentang kejadian awal dalam istana Eglon tidak disediakan. Alkitab hanya berkata, ”Setelah [Ehud] selesai memberikan upeti itu, ia segera menyuruh orang-orang itu pergi, yakni para pembawa upeti.” (Hakim-Hakim 3:18) Ehud memberikan upeti, menemani para pembawa upeti sampai ke jarak yang aman dari kediaman Eglon, lalu kembali ke sana setelah menyuruh mereka pergi. Mengapa? Apakah ia membawa pria-pria itu untuk melindunginya, hanya karena mengikuti aturan protokol, atau mungkin sekadar sebagai pengangkut upeti? Dan, apakah ia ingin mereka pergi demi keselamatan mereka sebelum ia menjalankan rencananya? Apa pun penalarannya, Ehud dengan berani kembali seorang diri ke tempat tinggal Eglon.

”[Ehud] kembali ke batu-batu tambang yang di Gilgal, kemudian ia mengatakan, ’Ada perkataan rahasia yang kubawa bagimu, ya, raja.’” Bagaimana ia dapat masuk kembali ke hadapan Eglon tidak dijelaskan dalam Alkitab. Bukankah para penjaga seharusnya merasa curiga? Apakah mereka mengira bahwa satu orang Israel bukanlah ancaman bagi tuan mereka? Apakah kedatangan Ehud sendirian memberikan kesan bahwa ia mengkhianati orang-orang senegerinya? Apa pun yang terjadi, Ehud ingin berbicara empat mata dengan raja, dan ia diperbolehkan.​—Hakim-Hakim 3:19.

Wulangan Penting

w05-IN 15/1 24 ¶7

Pokok-Pokok Penting Buku Hakim-Hakim

2:10-12. Kita harus memiliki program pelajaran Alkitab yang rutin supaya ’tidak melupakan perbuatan Yehuwa’. (Mazmur 103:2) Orang tua perlu menanamkan kebenaran Firman Allah ke dalam hati anak-anak mereka.​—Ulangan 6: 6-9.

29 NOVEMBER–5 DESEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | PARA HAKIM 4-5

”Yéhuwah Nggunakké Wong Wédok Loro kanggo Nylametké Umaté”

w15-IN 1/8 13 ¶1

”Aku Bangkit Sebagai Ibu di Israel”

Sisera! Mendengar namanya saja sudah membuat orang Israel gentar dan panik. Agama dan budaya orang Kanaan sangat jahat, termasuk pengorbanan anak-anak serta pelacuran di bait. Bagaimana rasanya dikuasai jenderal Kanaan dan pasukannya? Nyanyian Debora menunjukkan bahwa orang-orang hampir tidak bisa bepergian dan tidak ada lagi yang tinggal di desa-desa. (Hakim-Hakim 5:6, 7) Kita bisa membayangkan orang-orang bersembunyi di hutan dan di pegunungan karena takut untuk bertani atau tinggal di desa yang tidak ada temboknya. Mereka takut bepergian karena bisa diserang, lalu anak mereka diambil, dan para wanita diperkosa.

w15-IN 1/8 13 ¶2

”Aku Bangkit Sebagai Ibu di Israel”

Keadaan itu berlangsung selama 20 tahun sampai Yehuwa melihat bangsa-Nya yang keras kepala itu siap berubah. Atau, ”sampai aku, Debora, bangkit, sampai aku bangkit sebagai ibu di Israel”, seperti dalam lagu gubahan Debora dan Barak. Kita tidak tahu apakah Debora, istri dari pria bernama Lapidot, memang adalah seorang ibu. Yang jelas, sebutan itu bermakna kiasan. Yehuwa menugaskan Debora untuk melindungi bangsa itu seperti seorang ibu. Dia memerintahkan Debora untuk memanggil dan mengarahkan pria yang imannya kuat, Hakim Barak, untuk bangkit melawan Sisera.​—Hakim-Hakim 4:3, 6, 7; 5:7.

w15-IN 1/8 15 ¶2

”Aku Bangkit Sebagai Ibu di Israel”

Yael tidak bisa berpikir lama-lama. Dia segera menawarkan Sisera tempat beristirahat. Sisera memerintahkan Yael untuk tutup mulut jika ada yang mencarinya. Yael menyelimuti Sisera yang sedang berbaring, dan ketika dimintai air, Yael memberinya susu manis. Tak lama kemudian, Sisera tertidur lelap. Kemudian, Yael mengambil alat rumah tangga yang sering dipakai para wanita, yaitu pasak tenda dan palu. Lalu, dia mengendap-endap mendekati kepala Sisera. Sekarang, dia harus melakukan hal yang mengerikan dan melaksanakan Firman Yehuwa. Jika sedikit saja dia ragu atau tidak yakin, maka bisa terjadi bencana. Apakah kekejaman yang dilakukan pria ini terhadap bangsanya terlintas dalam benaknya? Atau, dia menganggap ini sebagai hak istimewa untuk membela umat Yehuwa? Itu tidak diceritakan. Yang jelas, Yael segera bertindak dan Sisera akhirnya mati!​—Hakim-Hakim 4:18-21; 5:24-27.

Wulangan Penting

w05-IN 15/1 25 ¶4

Pokok-Pokok Penting Buku Hakim-Hakim

5:20—Bagaimana bintang-bintang dari langit berperang demi Barak? Alkitab tidak mengatakan apakah hal ini melibatkan bantuan malaikat, hujan meteor yang ditafsirkan sebagai pertanda buruk oleh para penasihat Sisera, atau mungkin prediksi astrologi bagi Sisera yang ternyata salah. Namun, tidak diragukan ada suatu jenis campur tangan ilahi.

6-12 DESEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | PARA HAKIM 6-7

”Mangkata lan Gunakna Kabèh Kekuwatanmu”

w02-IN 15/2 6-7

Prinsip Ilahi Dapat Bermanfaat bagi Saudara

Salah seorang yang memiliki sikap yang patut terhadap dirinya sendiri dan yang membuat penilaian yang masuk akal terhadap kelayakan dirinya sendiri adalah Gideon, seorang hakim di antara orang Ibrani zaman dahulu. Ia tidak mencari kedudukan sebagai pemimpin Israel. Akan tetapi, sewaktu ia ditunjuk untuk mengisi peranan itu, Gideon menarik perhatian kepada ketidaklayakan dirinya. ”Seribu milikku adalah yang paling kecil di Manasye, dan aku yang paling muda di rumah bapakku,” jelasnya.​—Hakim-Hakim 6:12-16.

w05-IN 15/7 16 ¶3

”Pedang Yehuwa dan Pedang Gideon!”

Sungguh mengerikan situasi yang kini orang Midian alami! Tiba-tiba, keheningan dipecahkan oleh bunyi hancurnya 300 tempayan, ingar-bingar 300 tanduk, dan teriakan 300 pria. Orang-orang Midian termangu, khususnya oleh seruan ”Pedang Yehuwa dan pedang Gideon!”, lalu ikut berteriak sehingga suasana bertambah riuh. Di tengah-tengah kekacauan itu, sulit membedakan siapa kawan siapa lawan. Ke-300 pria itu tetap berdiri di posisi tugas mereka seraya Allah menyebabkan musuh mengangkat pedangnya sendiri untuk saling membantai. Perkemahan itu menjadi kacau-balau, tidak ada kemungkinan untuk luput, dan operasi sapu bersih dilancarkan sehingga tidak ada ancaman lagi dari orang Midian. Pendudukan yang panjang dan diwarnai pertumpahan darah pun berakhir.​—Hakim-Hakim 7:19-25; 8:10-12, 28.

Wulangan Penting

w05-IN 15/1 26 ¶5

Pokok-Pokok Penting Buku Hakim-Hakim

6:25-27. Gideon menggunakan kebijaksanaan yakni tidak membuat marah musuh-musuhnya secara tidak perlu. Sewaktu memberitakan kabar baik, kita harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain secara tidak perlu melalui cara kita berbicara.

13-19 DESEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | PARA HAKIM 8-9

”Luwih Apik Rendah Hati Daripada Sombong”

w00-IN 15/8 25 ¶3

Bagaimana Saudara Menangani Perselisihan?

Gideon, yang sedang berperang sengit melawan Midian, meminta bantuan suku Efraim. Tetapi, setelah perang usai, Efraim malah protes keras karena tidak dilibatkan sejak awal. Catatan tentang kisah ini menyatakan bahwa ”mereka dengan berapi-api memancing perselisihan dengannya”. Gideon menjawab, ”Apa yang telah kulakukan dibandingkan dengan kamu? Bukankah sisa panen Efraim lebih baik daripada panen buah anggur Abiezer? Ke tanganmulah Allah menyerahkan Oreb dan Zeeb, pembesar-pembesar Midian, dan apa yang dapat kulakukan dibandingkan dengan kamu?” (Hakim 8:1-3) Melalui kata-katanya yang menenangkan dan dipilih dengan baik, Gideon menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya perang antarsuku yang mengerikan. Orang-orang dari suku Efraim mungkin punya masalah berupa kecongkakan dan kesombongan. Tetapi, hal itu tidak dijadikan alasan oleh Gideon untuk tidak mengupayakan damai dengan mereka. Dapatkah kita pun berbuat demikian?

w17.01 18 ¶15

Prasaja Kuwi Penting

15 Gidhéon kuwi conto sing apik bab tumindak prasaja. Wektu Yéhuwah maringi tugas kanggo nylametké Israèl saka wong-wong Midian, Gidhéon kandha, ”Gotrah kawula punika kalebet ingkang alit piyambak saking panunggilanipun taler Manasyè, sarta kawula punika sasedhèrèk ingkang anèm piyambak.” (PH. 6:15) Ning, Gidhéon percaya marang Yéhuwah lan nampa tugas kuwi. Banjur, Gidhéon ndonga njaluk tuntunané Yéhuwah bèn isa ngerti tenan apa kersané Yéhuwah. (PH. 6:36-40) Gidhéon kuwi wong sing kuwat lan kendel, ning uga wicaksana lan ngati-ati. (PH. 6:11, 27) Sakwisé kuwi, wektu wong-wong péngin Gidhéon dadi pemimpin, dhèwèké ora gelem. Sakwisé rampung nindakké tugas saka Yéhuwah, Gidhéon banjur mulih.​—PH. 8:22, 23, 29.

w08-IN 15/2 9 ¶9

Berjalan di Jalan-Jalan Yehuwa

9 Untuk menjadi sahabat Allah, kita harus ”rendah hati.” (1 Ptr. 3:8; Mz. 138:6) Pentingnya kerendahan hati diperlihatkan di Hakim-Hakim pasal 9. Putra Gideon yang bernama Yotam mengatakan, ”Sekali peristiwa, pohon-pohon pergi mengurapi seorang raja atas mereka.” Pohon zaitun, pohon ara, dan tanaman anggur disebutkan. Pohon-pohon tersebut menggambarkan orang baik-baik yang tidak berupaya memerintah atas sesama orang Israel. Tetapi, belukar berduri—yang hanya berguna untuk bahan bakar—menggambarkan kekuasaan raja Abimelekh yang sombong, pembunuh yang suka menguasai orang lain. Meskipun ia ”berperan sebagai pemimpin atas Israel selama tiga tahun”, ia mengalami kematian dini. (Hak. 9:8-15, 22, 50-54) Jauh lebih baik untuk bersikap ”rendah hati”!

Wulangan Penting

it-1-IN 635 ¶1

Efod, I

Meskipun Gideon berniat baik untuk merayakan kemenangan yang Yehuwa berikan kepada Israel dan untuk menghormati Allah, efod ”menjadi jerat bagi Gideon dan bagi rumah tangganya”, karena orang Israel melakukan perbuatan amoral rohani dengan menyembahnya. (Hak 8:27) Akan tetapi, Alkitab tidak mengatakan bahwa Gideon sendiri menyembahnya; sebaliknya, ia secara spesifik disebutkan namanya oleh rasul Paulus sebagai salah seorang di antara ’banyak awan’ berupa saksi-saksi Yehuwa pra-Kristen yang setia.​—Ibr 11:32; 12:1.

20-26 DESEMBER

SINAU SAKA ALKITAB | PARA HAKIM 10-12

”Yéfta Wong sing Ngutamakké Yéhuwah”

w16.04 5 ¶9

Terus Setya Bèn Nyenengké Gusti Allah

9 Yéfta niru tuladhané Yusuf, sing gelem ngapura seduluré senajan dijahati. (Pd. 37:4; 45:4, 5) Conto kuwi mbokmenawa nggawé Yéfta nanggepi nganggo cara sing nyenengké Yéhuwah wektu dijahati seduluré. Sing luwih penting kanggo Yéfta kuwi mbéla Yéhuwah lan umaté, timbang mikirké perasaané dhéwé. (PH. 11:9) Yéfta ngupaya bèn isa tetep setya marang Yéhuwah. Mula, Yéhuwah mberkahi Yéfta lan bangsa Israèl.​—Ib. 11:32, 33.

it-2-IN 1171 ¶6

Yefta

Yefta, seorang pria yang cepat bertindak, tidak membuang waktu untuk menjalankan kepemimpinan yang tegas. Ia mengirimkan pesan kepada raja Ammon, menunjukkan bahwa Ammon adalah agresor karena menyerbu tanah Israel. Sang raja menjawab bahwa tanah tersebut adalah milik Ammon yang diambil Israel. (Hak 11:12, 13) Di sini Yefta memperlihatkan bahwa ia bukanlah pejuang yang kasar dan tidak beradab, melainkan bahwa ia adalah orang yang memahami sejarah dan khususnya cara Allah berurusan dengan umat-Nya. Ia menangkis argumen orang Ammon, dengan memperlihatkan bahwa (1) Israel tidak pernah mengusik Ammon, Moab, atau Edom (Hak 11:14-18; Ul 2:9, 19, 37; 2Taw 20:10, 11); (2) Ammon bukan pemilik tanah yang dipersengketakan itu pada waktu penaklukan oleh orang Israel, karena ketika itu tanah tersebut dikuasai orang Amori Kanaan dan Allah telah menyerahkan raja mereka, Sihon, dan tanahnya ke tangan Israel; (3) Ammon tidak pernah mempersoalkan pendudukan yang dilakukan Israel selama 300 tahun yang silam; karena itu, apakah mereka mempunyai dasar yang sah untuk mempersoalkannya sekarang?​—Hak 11:19-27.

it-2-IN 1171 ¶7

Yefta

Yefta menyinggung inti permasalahannya ketika ia memperlihatkan bahwa sengketanya berkaitan dengan ibadat. Ia menyatakan bahwa Allah Yehuwa telah memberikan tanah itu kepada Israel dan oleh karena alasan tersebut mereka tidak akan memberikan sejengkal tanah pun kepada penyembah allah palsu. Ia menyebut Khemos sebagai allah Ammon. Ada yang berpendapat bahwa itu suatu kekeliruan. Namun, meskipun allah Ammon adalah Milkom, dan meskipun Khemos adalah allah Moab, kedua bangsa yang ada pertalian darah itu menyembah banyak allah. Salomo bahkan membuat kekeliruan dengan memperkenalkan penyembahan kepada Khemos di Israel oleh karena istri-istri asingnya. (Hak 11:24; 1Raj 11:1, 7, 8, 33; 2Raj 23:13) Selain itu, menurut beberapa pakar ”Khemos” dapat berarti ”Yang Menundukkan, Penakluk”. (Lihat Gesenius’s Hebrew and Chaldee Lexicon, diterjemahkan oleh S. Tregelles, 1901, hlm. 401.) Yefta bisa jadi menarik perhatian kepada allah ini yang menurut anggapan orang Ammon telah ’menundukkan’ atau ’menaklukkan’ bangsa-bangsa lain dan memberikan tanah kepada orang Ammon.

Wulangan Penting

it-2-IN 1170

Yefta

Yefta Bukan Anak Haram. Meskipun ibu Yefta adalah ”seorang wanita pelacur”, ini tidak berarti bahwa Yefta lahir sebagai hasil perzinaan atau bahwa ia anak haram. Ibunya pernah menjadi pelacur sebelum menjadi gundik Gilead, sebagaimana Rahab pernah menjadi pelacur tetapi belakangan menikah dengan Salmon. (Hak 11:1; Yos 2:1; Mat 1:5) Yefta bukan anak haram dan ini terbukti oleh fakta bahwa adik-adik tirinya, yaitu putra-putra Gilead melalui istri pertamanya, mengusirnya supaya ia tidak mendapat bagian dari warisan. (Hak 11:2) Selain itu, Yefta belakangan menjadi pemimpin yang diakui oleh pria-pria Gilead (dari antara mereka tampaknya saudara-saudara tiri Yefta paling terkemuka). (Hak 11:11) Lagi pula, ia mempersembahkan korban kepada Allah di tabernakel. (Hak 11:30, 31) Semuanya itu tidak mungkin dilakukan seorang anak haram, karena Hukum secara spesifik menyatakan, ”Seorang anak haram tidak boleh masuk ke jemaat Yehuwa. Bahkan sampai keturunannya yang kesepuluh, tidak seorang pun boleh masuk ke jemaat Yehuwa.”​—Ul 23:2.

27 DESEMBER–2 JANUARI

SINAU SAKA ALKITAB | PARA HAKIM 13-14

”Wong Tuwa Isa Sinau saka Manoah lan Bojoné”

w13-IN 15/8 16 ¶1

Orang Tua—Latihlah Anak Kalian sejak Bayi

Perhatikan kisah Manoah, seorang pria dari suku Dan yang tinggal di Zora, sebuah kota di Israel zaman dulu. Malaikat Yehuwa memberi tahu istri Manoah yang mandul bahwa ia akan melahirkan seorang anak lelaki. (Hak. 13:2, 3) Manoah yang saleh dan istrinya tentu sangat bahagia mendengar hal itu. Namun, mereka juga bingung bagaimana caranya membesarkan anak mereka. Manoah pun berdoa, ”Maafkan aku, Yehuwa. Abdi dari Allah yang benar itu yang baru saja engkau utus, biarlah kiranya ia datang lagi kepada kami dan mengajar kami mengenai apa yang harus kami lakukan kepada anak yang akan lahir itu.” (Hak. 13:8) Manoah dan istrinya mengajarkan hukum Yehuwa kepada putra mereka Simson, dan dalam hal ini mereka sangat peduli. Upaya mereka ternyata tidak sia-sia. ”Pada waktunya roh Yehuwa mulai menggerakkan [Simson],” kata Alkitab. Simson pun menjadi salah seorang hakim di Israel dan ia dapat melakukan hal-hal yang luar biasa.​—Hak. 13: 25; 14:5, 6; 15:14, 15.

w05-IN 15/3 25-26

Simson Menang Berkat Bantuan Yehuwa!

Seraya Simson bertambah besar, ”Yehuwa terus memberkati dia.” (Hakim 13:24) Pada suatu hari, Simson mendatangi ayah-ibunya dan berkata, ”Ada seorang wanita yang aku lihat di Timnah dari antara putri-putri Filistin, maka sekarang ambillah dia bagiku sebagai istri.” (Hakim 14:2) Bayangkan, betapa terkejutnya mereka. Bukannya membebaskan bangsa Israel dari tangan orang Filistin, putra mereka justru ingin membentuk persekutuan melalui pernikahan dengan para penindas ini. Memperistri seorang penyembah allah-allah kafir adalah pelanggaran Hukum Allah. (Keluaran 34:11-16) Itu sebabnya orang tuanya menyatakan keberatan mereka, ”Tidak adakah di antara putri-putri saudara-saudaramu dan di antara seluruh bangsaku seorang wanita, sehingga engkau akan mengambil istri dari antara orang-orang Filistin yang tidak disunat?” Namun, Simson berkeras, ”Ambillah dia saja bagiku, karena dialah orang yang benar-benar cocok di mataku.”​—Hakim 14:3.

Wulangan Penting

w05-IN 15/3 26 ¶1

Simson Menang Berkat Bantuan Yehuwa!

Dalam arti apa wanita Filistin ini ”benar-benar cocok” bagi Simson? Menurut Cyclopedia karya McClintock dan Strong, bukan karena ia ”cantik, elok, menarik, melainkan karena ia cocok untuk suatu tujuan, sasaran, atau maksud”. Sehubungan dengan tujuan apa? Hakim 14:4 menjelaskan bahwa Simson ”mencari kesempatan menentang orang Filistin”. Simson berminat kepada wanita itu untuk tujuan tersebut. Seraya Simson bertambah dewasa, ”roh Yehuwa mulai menggerakkan dia”, atau mendorongnya mengambil tindakan. (Hakim 13:25) Jadi, roh Yehuwa jugalah yang menggerakkan Simson untuk membuat permohonan yang tidak lazim untuk mendapatkan seorang istri dan yang menggerakkannya selama seluruh kariernya sebagai hakim bangsa Israel. Apakah Simson mendapatkan kesempatan yang ia cari? Pertama-tama, mari kita perhatikan bagaimana Yehuwa meyakinkan Simson bahwa ia mendapat dukungan ilahi.

    Wacan Basa Jawa (2013-2025)
    Metu
    Mlebu
    • Jawa
    • Kirim
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Mlebu
    Kirim