PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g86_No17 hlm. 11-12
  • Bagaimana Allah Akan Mendatangkan Perdamaian? Dan Kapan?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Allah Akan Mendatangkan Perdamaian? Dan Kapan?
  • Sedarlah!—1986 (No. 17)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dasar untuk Suatu Perubahan
  • Perubahan-Perubahan Besar Sudah Dekat
  • Siapa yang Akan Membimbing Umat Manusia Menuju Perdamaian?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Carilah Perdamaian yang Sejati dan Kejarlah!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Bagaimana Perdamaian Dapat Menjadi Kenyataan?
    Sedarlah!—1986 (No. 16)
  • Perdamaian di Bumi—Bagaimana Itu Akan Terwujud?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1986 (No. 17)
g86_No17 hlm. 11-12

Bagaimana Allah Akan Mendatangkan Perdamaian? Dan Kapan?

”Sejak awal mula peradaban, lembaga Manusia yang utama ialah negara . . . Tidak pernah ada satu negara tunggal yang menjangkau seluruh generasi umat manusia yang hidup di segenap bola bumi.”

”Selalu ada banyak sekali negara . . . dan bentrokan-bentrokan di antara mereka telah menimbulkan peperangan yang merupakan salah satu penyakit dari peradaban.”

”Kumpulan negara-negara yang masing-masing berdaulat sendiri di seluruh bola bumi dewasa ini tidak dapat mempertahankan perdamaian.”—Arnold Toynbee, Mankind and Mother Earth.

MENGINGAT pernyataan-pernyataan di atas, apakah salah satu halangan utama bagi terbentuknya perdamaian? Ini adalah pembagian umat manusia menjadi negara-negara yang berdaulat. Dengan kata-kata yang lebih sederhana, ini adalah nasionalisme.

Sejarawan Arnold Toynbee melukiskan nasionalisme sebagai ”ideologi yang paling kuat dan paling keji dari antara ketiga ideologi di Barat setelah jaman Kristen. [Yang lain-lain, menurut Toynbee, ialah ’komunisme dunia’ dan ’kapitalisme dunia’.] . . . Nasionalisme ialah kira-kira sembilan puluh persen agama dari kira-kira sembilan puluh persen seluruh umat manusia”. Namun nasionalisme telah memecah-belah umat manusia selama ribuan tahun. Maka bagaimana Allah perdamaian dapat membebaskan bumi ini dari momok tersebut?

Dasar untuk Suatu Perubahan

Secara diam-diam perubahan itu sudah terjadi. Benih-benih perdamaian dan jalan pikiran tanpa mengindahkan batas-batas nasional kini sedang ditaburkan dalam pikiran dari jutaan orang di seluruh dunia. Bagaimana hal itu dilaksanakan? Melalui pekerjaan pendidikan seluas dunia dari Saksi-Saksi Yehuwa. Kelompok agama ini telah memperlihatkan melalui fakta-fakta bahwa ia nonpolitik—netral sepenuhnya terhadap masalah politik dan nasional. Sikap ini didasarkan atas ketaatan kepada ajaran Kristus, yang selanjutnya didasarkan atas kebenaran pokok bahwa ”Allah adalah kasih”.—1 Yohanes 4:8.

Yesus mengatakan, ”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Ia juga mengatakan, ”Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Yohanes 13:35; Matius 5:44) Mengingat kata-kata Yesus, bagaimana mungkin para pengikutnya yang sejati masih dapat belajar berperang? Bagaimana mungkin mereka dapat membenci dan membunuh atas dasar nasionalisme yang tidak masuk akal? Sesungguhnya, mereka tidak mungkin berbuat demikian.—1 Yohanes 4:8.

Itu sebabnya Saksi-Saksi Yehuwa sudah membentuk persaudaraan seluas dunia yang mempersiapkan diri untuk kehidupan dalam suatu orde baru di atas bumi di bawah pemerintahan Kerajaan surgawi Allah. Mereka merupakan bukti yang hidup bahwa tidak mustahil untuk mendidik kembali orang-orang agar mereka dapat hidup dalam damai dengan sesama mereka dari segala bangsa dan suku dan bahasa. Dalam arti tertentu, mereka sudah membentuk suatu badan yang terorganisasi yang meliputi wakil-wakil dari seluruh umat manusia seluas dunia. Sekarang juga jutaan dari Saksi-Saksi dan rekan-rekan mereka telah ”menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas”. Mereka tidak mau mengangkat senjata melawan sesama mereka atau belajar perang lagi.—Yesaya 2:4.

Perubahan-Perubahan Besar Sudah Dekat

Lebih dari 2.500 tahun yang lalu Alkitab telah mengatakan tentang peristiwa-peristiwa selama akhir jaman, ”Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, . . . kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan [politik yang saling bersaing] dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.” (Daniel 2:44) Inilah Kerajaan yang diajarkan kepada orang-orang Kristen untuk didoakan dalam Doa Bapa Kami. Saksi-Saksi Yehuwa mengumumkan pemerintahan Kerajaan itu, dan mereka tahu bahwa Allah pasti akan mewujudkannya karena ”Allah tidak mungkin berdusta”.—Ibrani 6:18; Titus 1:2.

Agar Allah dapat mewujudkan perdamaian di bumi, perlu ada suatu perubahan besar lain—perubahan dalam pemerintahan rohani. Setan harus lenyap. Itulah salah satu alasan mengapa Kristus Yesus harus mati sebagai martir, ”supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut”. (Ibrani 2:14) Sesuai dengan nubuat dalam Wahyu, Setan akan segera dilumpuhkan. Kemudian tidak akan ada lagi penguasa-penguasa politik yang dipengaruhi olehnya untuk menyerukan propaganda yang menghasut peperangan. Orang-orang yang mengasihi perdamaian akan dapat berpaling kepada Allah perdamaian untuk diperintah olehNya dan menikmati ketentraman.—Wahyu 20:1-3.

Dalam suatu penglihatan yang indah, Yohanes melihat pemerintahan surgawi yang baru ini berkuasa di atas bumi, dan ia mendengar suara dari surga yang mengatakan, ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya . . . Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”—Wahyu 21:1-4.

Anda, juga dapat menikmati perdamaian ini bahkan sekarang, dan perdamaian yang sempurna di masa depan, dengan mengenal maksud-tujuan Allah terhadap umat manusia dan bumi yang indah ini, walaupun disalahgunakan.

[Blurb di hlm. 12]

Benih-benih perdamaian dan cara berpikir tanpa mengindahkan batas-batas nasional, kini ditaburkan dalam pikiran jutaan orang di seluruh dunia

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan