PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • kn34 hlm. 1-4
  • Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?
  • Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • PROBLEM YANG SERIUS SEMAKIN MEMBURUK—MENGAPA?
  • Mengapa Problem Semakin Memburuk?
  • AGAMA-AGAMA DUNIA INI TELAH GAGAL
  • Agama yang Sejati Tidak Gagal
  • SUATU FIRDAUS YANG BEBAS DARI KESUKARAN ADALAH HAL YANG PASTI
  • Manusia Mewujudkan Perdamaian dan Keamanan Abadi?
    Perdamaian dan Keamanan Sejati—Bagaimana Memperolehnya?
  • Apakah Semua Agama Menyenangkan Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Ibadat yang Allah Perkenan
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Apakah Saudara dapat Menemukan Agama yang Benar?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
Lihat Lebih Banyak
Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?
kn34 hlm. 1-4

Berita Kerajaan No. 34

Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?

Apakah suatu firdaus yang bebas dari kesukaran mungkin?

PROBLEM YANG SERIUS SEMAKIN MEMBURUK—MENGAPA?

Manusia selalu memiliki problem. Meskipun banyak orang berpikir bahwa teknologi modern dapat memecahkannya, problem yang serius semakin memburuk.

Kejahatan: Sedikit orang yang merasa aman menyusuri jalan-jalan atau bahkan duduk di rumah mereka sendiri. Di sebuah negeri di Eropa, hampir 1 dari 3 orang menjadi korban kejahatan dalam satu tahun belakangan ini.

Lingkungan: Polusi udara, tanah, dan air semakin meluas. Di negara-negara berkembang, seperempat dari penduduknya tidak dapat memperoleh air bersih.

Kemiskinan: Orang yang miskin dan lapar bertambah banyak daripada sebelumnya. Lebih dari 90 persen penduduk di beberapa negeri hidup dalam kemiskinan; 30 persen tenaga kerja di seluruh dunia, kira-kira 800 juta orang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan yang mencukupi—dan jumlah tersebut meningkat.

Kelaparan: Sekalipun Anda mendapat cukup makanan, jutaan orang yang bertambah jumlahnya tidak mendapatkannya. Di negara-negara terbelakang, setiap tahun sedikitnya 13 juta orang, kebanyakan anak-anak, meninggal akibat kelaparan.

Perang: Ratusan ribu orang tewas dalam kekejaman etnis baru-baru ini. Dan pada abad ke-20, perang telah menewaskan lebih dari seratus juta orang.

Problem Lain: Selain hal-hal di atas, juga terjadi keretakan dalam keluarga yang kian memburuk, semakin banyaknya ibu yang tidak menikah, meningkatnya kaum tuna wisma, meluasnya penyalahgunaan obat bius, perbuatan amoral yang merajalela. Tepatlah, seorang mantan anggota kabinet AS berkata, ”Sudah ada begitu banyak tanda mengenai . . . peradaban telah menjadi bejat.” Dalam kurun waktu 30 tahun belakangan, penduduk AS bertambah 41 persen, namun kejahatan yang kejam melesat hingga 560 persen, kelahiran yang tidak sah 400 persen, perceraian 300 persen, tingkat bunuh diri di kalangan remaja lebih dari 200 persen. Situasi tersebut serupa dengan yang terjadi di antara bangsa-bangsa lain.

Mengapa Problem Semakin Memburuk?

Pencipta kita memberikan jawabannya. Firman-Nya menyebut zaman yang dipenuhi problem ini ”hari-hari terakhir”, suatu periode ketika ”masa yang sukar” berlangsung di sini. (2 Timotius 3:1) Hari-hari terakhir dari apa? Nah, Alkitab berbicara tentang ”kesudahan dunia” ini.—Matius 24:3.

Problem yang terus bertambah dewasa ini menjadi bukti yang jelas bahwa akhir dari sistem ini sudah dekat, termasuk akhir dari kejahatan dan orang-orang yang bertanggung jawab atasnya. (Matius 24:3-14; 2 Timotius 3:1-5; Wahyu 12:7-12) Segera Allah akan campur tangan dan memastikan bahwa semua problem yang terjadi sekarang benar-benar dipecahkan.—Yeremia 25:31-33; Wahyu 19:11-21.

AGAMA-AGAMA DUNIA INI TELAH GAGAL

Sebaliknya daripada membantu memecahkan problem yang terjadi sekarang, sistem agama dunia ini justru menambah problem. Selama perang, orang Katolik membunuh orang Katolik, orang Protestan membunuh orang Protestan—sampai jutaan orang. Belum lama ini di Rwanda, yang kebanyakan beragama Katolik, orang-orang saling membunuh, sampai ratusan ribu jumlahnya! (Lihat gambar di sebelah kiri.)

Apakah Yesus akan pergi berperang dengan sebuah senapan atau parang dan membunuh murid-muridnya karena kebangsaan mereka berbeda dengan dirinya? Pasti tidak! ”Barangsiapa mengasihi Allah,” kata Alkitab, ”ia harus juga mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 4:20, 21) Agama-agama dunia ini telah gagal melakukan hal itu. ”Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.”—Titus 1:16.

Selanjutnya, dengan tidak benar-benar menjunjung tinggi standar-standar Alkitab berkenaan moralitas, agama-agama dunia ini turut menyebabkan kerusakan moral yang mengejutkan di seluas dunia.

Yesus mengatakan bahwa Anda dapat membedakan agama palsu dengan agama yang sejati ’dari buahnya’—melalui apa yang dilakukan jemaatnya. Ia juga mengatakan, ”Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Matius 7:15-20) Firman Allah mendesak kita untuk lari dari agama yang menghasilkan buah-buah yang buruk dan dengan demikian menghadapi kebinasaan.—Wahyu 18:4.

Agama yang Sejati Tidak Gagal

Agama yang sejati ”menghasilkan buah yang baik”, khususnya kasih. (Matius 7:17; Yohanes 13:34, 35) Persaudaraan Kristen internasional terpadu mana yang mempraktekkan kasih demikian? Siapa yang menolak untuk membunuh orang-orang dari agama yang sama, maupun dari agama yang berbeda?—1 Yohanes 3:10-12.

Saksi-Saksi Yehuwa memiliki reputasi dalam menghasilkan ”buah yang baik” tersebut. Di seluas dunia ini, di lebih dari 230 negeri, ’mereka telah menempa pedang mereka menjadi mata bajak’. (Yesaya 2:4) Kasih mereka akan sesama juga diperlihatkan oleh ketaatan mereka kepada perintah Kristus untuk memberitakan ”Kabar Baik” Kerajaan Allah di seluas dunia. (Matius 24:14, BIS) Mereka juga mempraktekkan dan menjunjung moral yang luhur yang diajarkan di dalam Alkitab.—1 Korintus 6:9-11.

Agama yang sejati tidak gagal. Agama ini membimbing orang-orang kepada satu-satunya Pribadi yang mampu memecahkan problem umat manusia. Segera Pribadi tersebut akan mewujudkan suatu dunia baru yang mencakup seluas dunia. Siapakah Pribadi tersebut? (Silakan lihat halaman belakang.)

SUATU FIRDAUS YANG BEBAS DARI KESUKARAN ADALAH HAL YANG PASTI

Jika Anda dapat, tidakkah Anda akan memecahkan semua problem yang menimpa umat manusia? Pasti Anda akan melakukannya! Seharusnyakah kita berpikir bahwa Pencipta kita yang pengasih, satu-satunya Pribadi yang memiliki kuasa dan hikmat untuk memecahkan problem umat manusia, tidak akan berbuat apa-apa?

Alkitab menyingkapkan bahwa Allah akan campur tangan dalam urusan manusia melalui pemerintahan surgawi di tangan Yesus Kristus. Pemerintahan itu akan ”meremukkan” pemerintahan yang bejat di bumi. (Daniel 2:44; Matius 6:9, 10) Dan mengapa? Berbicara kepada Allah, sang pemazmur menjawab, ”Supaya diketahuinya, bahwa Engkau sendiri jua dengan namaMu Hua [Yehuwa], Allah yang Mahatinggi atas seluruh bumi ini.”—Mazmur 83:19, Klinkert.

Pada waktu dunia ini berakhir, apakah akan ada orang-orang yang selamat? ”Dunia ini sedang lenyap,” kata Alkitab, ”tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:17) Di mana orang-orang yang selamat ini akan tinggal selama-lamanya? ”Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa,” jawab Alkitab.—Mazmur 37:9-11, 29; Amsal 2:21, 22.

Dalam dunia baru Allah, ”maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita.” (Wahyu 21:4) Tidak ada lagi kejahatan, kemiskinan, kelaparan, kesakitan, kesedihan, atau kematian! Ya, bahkan orang-orang yang mati akan hidup kembali! ”Akan ada kebangkitan”. (Kisah 24:15) Dan bumi itu sendiri akan diubah menjadi suatu firdaus yang harfiah.—Yesaya 35:1, 2; Lukas 23:43.

Apa yang harus kita lakukan agar dapat menikmati kehidupan dalam dunia baru Allah? Yesus berkata, ”Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3) Jutaan orang yang berhati jujur di seluruh dunia sedang memperoleh pengetahuan tersebut. Ini memungkinkan mereka mengatasi banyak dari problem pribadi mereka sekarang, namun yang lebih penting, hal ini memberi mereka keyakinan sepenuhnya bahwa problem di luar batas kemampuan mereka untuk dipecahkan, akan dipulihkan sepenuhnya dalam dunia baru Allah.

[Keterangan Gambar di hlm. 2]

Foto WHO oleh P. Almasy

[Keterangan Gambar di hlm. 3]

Jerden Bouman/Sipa Press

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan